Anda di halaman 1dari 5

PELATIHAN DASAR CPNS ANALISIS ISU INSTANSI

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

Nama : Muhammad Khoirul Muzzammil

NIP : 200009062022031001

Angkatan : 41

No Absen : 25

UPT : LAPAS IIB PROBOLINGGO

Mentor : Enny Sudaryanti, S.Pd., M.M

A. Identifikasi Isu
 Belum ada prosedur saat kunjungan tatap muka
 Penumpukan antrian saat penggeledahan barang kunjungan
 Kurangnya kebersihan dalam blok hunian wbp
B. Deskripsi Isu
 Belum ada prosedur saat kunjungan tatap muka
Sarana kunjungan tatap muka merupakan kegiatan yang ada didalam Lapas
sebagai upaya untuk mempertemukan keluarga dari wbp (warga binaan
permasyarakatan). Kunjungan tatap muka biasa diadakan setiap hari Selasa dan
Kamis atau dua kali dalam seminggu. Belum adanya prosedur atau mekanisme
saat kunjungan tatap muka, membuat banyak pihak keluarga wbp merasa
kebingungan. Ini menjadi satu hal yang harus diperhatikan, demi kepentingan
bersama.
 Penumpukan antrian saat penggeledahan barang kunjungan
Pandemik covid-19. Sebagian Lapas meniadakan aktivitas tatap muka langsung
dengan wbp. Oleh karena itu, diganti dengan menitipkan barang pada hari yang
ditentukan. Penitipan barang biasa dilakukan pada hari senin, rabu, dan jumat.
Masalah yang terjadi saat penitipan barang adalah banyaknya keluarga yang
mengantri menumpuk di depan loket dan tidak tersedianya tempat antrian
menunggu yang memadai. Masalah ini harus benar diperhatikan, karena untuk
memberikan kenyamanan pada pengunjung dan juga kenyamanan Unit agar
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
 Kurangnya kebersihan dalam blok hunian wbp
Kebersihan masih menjadi masalah yang besar pada beberapa Unit. Seringnya
melihat beberapa sampah masih menumpuk maupun berserakan disekitar area
blok hunian. Selain itu juga, masih banyak wbp yang membiarkan pakaian basah
dibiarkan didalam blok yang membuat bau tidak harum.
C. Penyebab terjadinya isu
 Belum ada prosedur saat kunjungan tatap muka
Kunjungan tatap muka merupakan kegiatan yang sudah berjalan selama
bertahun-tahun, berhenti karena pandemic covid-19. Karena sekarang pandemik
sudah mulai menurun, kunjungan tatap muka mulai dibuka kembali. Pada saat
kegiatan dimulai, nyatanya masih banyak pengunjung kebingungan saat masuk
kedalam Unit. Penyebab utama adalah kurang komunikasi antara pimpinan dan
pegawai.
 Penumpukan antrian saat penggeledahan barang kunjungan
Mengantri merupakan wujud dari sikap yang menghargai waktu dan menghargai
hak-hak orang lain. Namun, ketika suatu tempat umum tidak memilki aturan
dalam mengantri yang tepat, justru akan membuat keruh suasana ditempat
tersebut. Penggeledahan barang kunjungan merupakan aktivitas yang dilakukan
oleh pihak Lapas untuk mencegah tindak kejahatan yang tidak diinginkan. Karena
tidak adanya nomor antrian atau prosedur yang jelas saat penggeledahan,
membuat banyak pengunjung yang menumpuk di depan loket.
 Kurangnya kebersihan dalam blok hunian wbp
Banyak faktor yang membuat blok hunian mejadi kurang bersih. Terutama adalah
karena kurangnya kesadaran dari wbp. Banyak wbp yang selalu diingatkan oleh
petugas jaga, namun tetap saja budaya tersebut masih terus dilakukan. Faktor
lain adalah karena kurangnya petugas jaga yang membuat kegiatan kontrol dan
pengawasan kurang maksimal.
D. Dampak yang akan terjadi jika isu tersebut tidak ditangani
 Belum ada prosedur saat kunjungan tatap muka
Jika sampai sekarang tidak ada prosedur yang jelas, pengunjung akan terus
kebingungan saat ingin mengunjungi wbp. Bahkan bisa terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan seperti pengunjung tidak diterima ditegur petugas jaga, saat
melakukan kesalahan karena mekanisme yang belum jelas.
 Penumpukan antrian saat penggeledahan kunjungan barang
Semakin dibiarkan masalah ini, maka akan semakin besar peluang oknum jahat
yang ingin mengambil kesempatan untuk memasukkan barang haram saat antrian
menumpuk.
 Kurangnya kebersihan dalam blok hunian wbp
Masalah ini akan semakin memburuk jika tidak segera diatasi, akibatnya akan
semakin membuat blok tetap kotor bahkan bisa lebih kotor. Untuk wbp, ini akan
menjadi kesempatan mereka untuk melakukan tindakan yang tercela apabila tidak
mendapat perhatian khusus.
E. Analisis pemecahan
Penetapan Isu Menggunakan Analisa APKL menggunakan rentang nilai berupa
matriks skor yaitu 1 – 5, yang menandakan bahwa semakin tinggi skor berarti isu
tersebut bersifat mendesak untuk segera dicari penyelesaiannya.

NO Indikator Keterangan

Isu yang sering terjadi atau dalam proses


1 Aktual
kejadian sedang hangat dibicarakan
Isu yang memiliki dimensi masalah yang
2 Problematik kompleks sehingga perlu dicarikan segera
solusinya
Isu yang secara langsung menyangkut hajat
3 Kekhalayakan
hidup orang banyak
Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan
4 Layak untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya

Aktual, artinya isu atau pokok persoalan sedang terjadi atau akan terjadi dan
sedang menjadi pembicaraan orang banyak. Problematik, artinya isu yang
menyimpang dari kondisi yang seharusnya, standar ketentuan yang menimbulkan
kegelisahan yang perlu dicari penyebab dan pemecahannya. Kekhalayakan, artinya
isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak. Kelayakan,
artinya isu bersifat logis dan patut dibahas sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab. Analisa APKL menggunakan rentang nilai berupa matriks skor yaitu 1 – 5,
yang menandakan bahwa semakin tinggi skor berarti isu tersebut bersifat
mendesak untuk segera dicari penyelesaiannya.
No Isu/Masalah A P K L Total

Belum ada prosedur saat kunjungan


1 3 4 3 4 14
tatap muka

Penumpukan antrian saat


2 3 5 4 3 15
penggeledahan barang kunjungan

Kurangnya kebersihan dalam blok


3 4 4 5 5 18
hunian wbp

F. Teknik-Teknik Analisis
Teknik yang digunakan untuk penetapan kriteria kualitas isu yaitu Teknik USG (Urgency,
Seriousness, dan Growth). Berikut hasil analisis menggunakan Teknik USG:
Prioritas
Kriteria Skor
masalah
No Isu Aktual
U S G

1 Penumpukan antrian saat penggeledahan


4 5 4 13 II
barang kunjungan
2 Kurangnya kebersihan dalam blok hunian
5 5 4 14 I
wbp

Berdasarkan penilaian isu-isu yang didapat dari nilai-nilai AKPL dan USG, maka
diperoleh isu prioritas yang harus ditangani lebih dahulu. Maka isu yang dipilih adalah
Kurangnya Kebersihan dalam blok hunian wbp. Pemilihan isu tersebut dilakukan
dengan mempertimbangkan dampak yang terjadi jika isu tersebut tidak segera
ditangani, berikut dampak yang ditimbulkan:
1. Blok hunian akan semakin kotor dan bau
2. Banyak kuman dan penyakit
3. Aktivitas sehari-hari berasa tidak nyaman
G. Penyelesaian isu
Hasil dari identifikasi dan pemilihan isu terpilih, maka diperlukan gagasan untuk
menyelesaikan isu terpilih, yaitu:
1. Sosisialiasi terhadap semua wbp akan kesadaran tentang kebersihan, guna
menjadi pribadi yang lebih baik.
2. Berikan perhatian lebih terhadap wbp, terutama masalah kebersihan, petugas
jaga harus sering kontrol terhadap kebersihan blok.
3. Pimpinan harus memberikan kebijakan terhadap setiap blok, seperti membuat
jadwal piket kebersihan harian. Diberikan sanksi jika terus melakukan tindakan
tercela.
4. Diberikan sarana yang memadai untuk menunjang kebersihan dalam blok
hunian.

Anda mungkin juga menyukai