Kimia 34
Kimia 34
Sifat-sifat
Tren periodik
Daftar unsur
Unsur blok-s
Unsur blok-d
Unsur blok-p
Peran biologis
Tabel unsur
Lihat juga
Referensi
Ikuti Wikipedia bahasa Indonesia di Facebook, Twitter, Instagram, dan Telegram
45 bahasa
Unsur periode 4
Halaman
Pembicaraan
Baca
Sunting
Sunting sumber
Lihat riwayat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Periode 4 dalam tabel periodik
Sifat-sifat[sunting | sunting sumber]
Setiap unsur tunggal adalah stabil,[1] dan banyak terdapat dalam kerak dan/atau inti
bumi; ini adalah periode terakhir tanpa kehadiran unsur tak stabil. Banyak logam
transisi pada periode 4 yang luar biasa kuat, sehingga banyak digunakan dalam
industri, terutama besi. Tembaga adalah satu dari tiga logam yang tidak berwarna
perak atau abu-abu, dua lainnya adalah emas dan sesium. Tiga unsur yang
berurutan dikenal beracun, dengan arsen sebagai salah satu racun yang paling
terkenal, selenium yang beracun bagi manusia jika dalam kadar besar, dan bromin,
cairan yang sangat beracun. Banyak unsur penting bagi keberlangsungan hidup
manusia, seperti kalsium sebagai pembentuk tulang dan gigi. [2]
Kalium
Kalsium
Skandium
Titanium
Vanadium
Kromium
Mangan
Besi
Kobalt
Nikel
Tembaga
Seng
Galium
Germanium
Arsenik
Selenium
Bromin
Kripton
MATERI KOTOR
BERSIH
Pada unsur transisi periode 4, elektron valensinya berada pada subkulit nd n-1s. Ada 10 jenis logam
yang termasuk dalam unsur transisi ini. Kelimpahan unsur transisi periode 4 di alam dan
manfaatnya yaitu: 1. Scandium (Sc). Logam ini ditemukan pada mineral torvetit. Skandium dibuat
dengan elektrolisis cairan ScCl3 yang dicampur kloridaklorida lain. Manfaat unsur ini utamanya
ketika dipaukan logam lain. Misalnya paduan alumunium - skandium dipakai pada industri
aeroangkasa dan peralatan sukan. 2. Titanium (Ti). Ditemukan pada mineral rutil yang di di bijih
besi sebagai ilmenit dan ferrotitanate. Titanium terdapat pula pada karang, silikat, bauksit, batubara,
dan tanah liat. Titanium dibuat dengan Metode Kroll yang banyak menggunakan klor dan karbon.
Titanium dipaai pada badan pesawat terbang dan pesawat supersonik. Pada suhu tingga, kekuatan
titanium cenderung stabil. 3. Vanadium (V). Vanadium terdapat pada senyawa karnotit dan
vanadinit. Frevonadium (logam campuran dengan besi) dihasilkan dari reduksi V2O5 dengan
campuran silikon (Si) dan besi (Fe). Vanadium kerap dipergunakan untuk membuat peralatan
dengan kekuatan dan kelenturan tinggi. Contohnya per mobil dan alat mesin berkecepatan tinggi. 4.
Kromium (Cr). Unsur ini ditemukan pada krommit dan sejumlah kecil kromoker. Logam krom
dibuat menurut proses goldschmidt dengan jalan mereduksi Cr2O3 dengan logam aluminium. Krom
sering digunakan untuk mengeraskan baja, pembuatan baja tahan karat, hinga membentuk banyak
aloi (logam campuran) yang bermanfaat. 5. Mangan (Mn). Mangan bisa ditemukan pada biji berupa
pirulosit dan rodokrosit. Pembuatan feromangan dilakukan dengan mereduksi MnO2 dengan
campuran besi oksida dan karbon. Mangan dipakai pada produksi baja yang berguna saat pemurnian
besi. Selain itu digunakan pula untuk mengeraskan baja. 6. Besi (Fe). Besi jarang ditemui secara
bebas di bumi, namun berada dalam wujud bijih besi, seperti hematite, siderite, dan magnetite. Besi
dibuat menggunakan bijih besi dengan cara mereduksi bijih dalam tanur (tungku). Besi digunakan
dalam bahan cat seperti cat minyak, cat air, atau cat tembok. Dapat pula unsur ini untuk bahan tinta
atau mengkilapkan kaca. 7. Nikel (Ni). Nikel bisa ditemui sebagai senyawa, seperti sulfida, arsen,
dan silikat. Nikel sering ditemukan pada komponen pemanas listrik sebagai logam campuran. Nikel
juga untuk aliase seperti pada baja stainless, monel, alnico, dan nikrom 8. Tembaga (Cu). Unsur ini
dapat ditemukan pda Pirit tembaga, bornis, kuprit, melakonit, dan malasit. Tembaga diperoleh dari
bijih kalkopirit CuFeS2 melalui tahapan pengapungan, pemangganggan, reduksi, dan elektrolisis.
Tembaga kerap digunakan sebagai kabel jaringan listrik. Pipa ledeng juga sebagian memakai bahan
dari campuran tembaga. 9. Seng (Zn). Unsur tersebut ditemukan di alam sebagai senyawa sulfida
seperti seng blende, senyawa karbonat kelamin, dan senyawa silikat seperti hamimorfit. Pembuatan
logam seng dilakukan dengan memanggang seng sulfida (ZnS) lalu oksida seng direduksi dengan
karbon pijar. Seng digunakan dalam pelapisan besi dan baja sebagai pencegah karat. 10. Kobalt
(Co). Kobalts di alam ditemuakan sebagai arsenda dari Fe, Co, Ni dan dikenal sebagai smaltit,
kobaltit, dan eritrit. Unsur Kobalt ketika hujan hidroksida hujan, akan timbul (NaOCl). Kobalt
dipakai dalam pembuatan alnico dengan menyampurnya dengan besi, nikel dan logam lain. Paduan
kobalt, kromium, dan wolfram bisa dimanfaatkan dalam peralatan berat, peralatan bersuhu tinggi,
peralatan yang berkecepatan tinggi.