Anda di halaman 1dari 6

A.

Teori, Administrasi dan Skoring NST

Nijmeegse Schoolbekwaamheids Test (NST) disusun oleh F.J. Mönks, H. Rost,dan N.H.
Coffie, merupakan alat ukur untuk mengetahui kematangan aspek-aspek yang menunjang
kesiapan anak masuk Sekolah Dasar, yang meliputi aspek kognitif, motorik, dan juga sosial-
emosi (Rachmawati &Damayanti, 2016). Tes ini terdiri atas 10 subtes, dengan gambaran tes
yang berisi gambar-gambar atau melengkapi gambar sekaligus jawabannya, yang masing-masing
mengungkap kemampuan yang berbeda, yaitu:

1) Subtes 1: Pengamatan bentuk dan kemampuan membedakan;


2) Subtes 2: Motorik halus;
3) Subtes 3: Pengertian tentang besar, jumlah, dan perbandingan;
4) Subtes 4: Pengamatan tajam;
5) Subtes 5: Kemampuan berpikir kritis;
6) Subtes 6: Konsentrasi;
7) Subtes7: Ingatan;
8) Subtes 8: Pengertian objek dan penilaian situasi;
9) Subtes 9: Menirukan cerita;
10) Subtes 10: Menggambar orang.

Lebih lanjut Supartini (2006) menjelaskan bahwa untuk mengetahui seorang anak siap
sekolah, anak diminta mengerjakan keseluruhan tes, kemudian skoring, hasilnya dikonsultasikan
dengan tabel sehingga dapat diketahui apakah anak sudah siap sekolah atau belum. Selain itu
dapat dibuat 100 profil kemampuan anak dari 10 aspek yang diungkap oleh masing-masing sub
tes tersebut, untuk menggambarkan kemampuan anak. Dapat disimpulkan bahwa kesiapan anak
sekolah terdiri dari beberapa aspek, baik fisik maupun psikologis dan salah satu alat tes untuk
mengukur kesiapan sekolah adalah Nijmeegse Schoolbekwaamheids Test (NST) yang mengukur
aspek-aspek kognitif, motorik halusdan motorik kasar, penilaian sosial, serta emosional.

Adapun tujuan dari tes ini yaitu:


1. Mengetahui tingkat kematangan anak memasuki pendidikan tingkat SD
2. Prognosis (meramalkan) terhadap prestasi anak di SD
3. Mengetahui kemampuan-kemampuan tertentu anak yang sudah atau belum matang dan
perlu latihan/pembinaan/pengembangan/peningkatan

B. Deskripsi masing-masing Subtes NST

 Subtes 1, halaman badut dan halaman jam

Subtes ini mengungkapkan kemampuan anak dalam hal pengamatan bentuk dan kemampuan
pada kota kecuil dengan salah satu gambar pada kotak besar. Dalam hal ini diasumsikan bahwa
apabila anak dapat melaksanakan tugas ini dengan baik diharapkan perkembangan motoric sudah
matang, dalam hal ini adalah koordinasi gerakan mata, sehingga diharapkan anak dapat
mengamati yang benar dan mampu membedakan dengan benar.
 Subtes 2, halaman buku

Subtes ini mengungkapkan kemampuan anak dalam motorik halus. Anak diberi tugas untuk
melengkapi gambar yang kurang. Dalam hal ini diasumsikan bahwa melaksanakan tugas ini
dengan baik anak diharapkan sudah memiliki koordinasi gerakan halus matang, sehingga anak
mampu mengkoordinasikan gerakan tangan dan mata supaya mampu untuk melengkapi gambar.

 Subtes 3, halaman lilin dan jamur

Subtes ini dapat mengungkapkan tentang pengertian benar, jumlah, dan perbandingan. Anak
diberi tugas untuk memilih gambar yang paling kecil, piring yang berisi 5 buah jeruk, sarng yang
paling banyak telurnya ‘tanpa dihitung’. Anak yang dapat mengerjakan ini diasumsikan sudah
mengerti konsep jumlah, konsep jarak, yang selanjutnya diharapkan dapat mengatur tulisan agar
jaraknya teratur.

 Subtes 4, halaman ikan

Subtes ini mengungkapkan tentang pengamatan tajam. Anak diberi tugas mencari gambar
yang tersembunyi dan kemudian mewarnai. Disini apabila anak sudah dapat mengamati objek
secara tajam, hal ini dapat diasumsikan bahwa anak akan dapat mengamati objek secara tajam,
hal ini dapat dasumsikan bahwa anak akan dapat mengamati objek secara tepat dan benar.

 Subtes 5, halaman bunga di jambangan

Subtes ini mengungkapkan kemampuan berpikir kritis. Anak diberi tugas untuk melengkapi
gambar-gambar sehingga menjadi sempurna. Untuk dapat melaksanakan tugas ini dasumsikan
anak dituntut mengerti dan tanggap pada suatu keadaan

 Subtes 6, halaman kereta kosong

Subtes ini mengungkap kemampuan konsentrasi anak. Anak diberi tugas untuk mencari
gambar rumah yang terdapat pada setiap kotak dalam gambar. Hal ini diasumsikan bahwa agar
anak dapat melaksanakan secara tertib tanpa hilang arah, sehingga anak mampu mengikuti tugas
selanjutnya dengan baik.

 Subtes 7, halaman kunci

Subtes ini mengungkap ingatan anak. Anak diberikan tugas memilih gambar yang sama
dengan gambar yang terdapat pada halaman bunga (di depan). Hal ini diasumsikan bahwa
ingatan sangat dibutuhkan untuk kemampuan mengatur dan melaksanakan tugas secara baik.

 Subtes 8, halaman anggur dan halaman sepeda

Subtes ini mengungkap pengertian objek dan penilaian situasi. Anak diberi tugas memilih
gambar yang betul pada tiap soal, yang masing-masing soal ada perintah sendiri. Menurut
Galsser dan Zimmerman (1967); Matarazzo (1974), pengertian objek dan penilaian situasi anak
dapat untuk mengungkap informasi praktis dan kemampuan objek untuk mengevaluasi dan
mengungkapkan pengalaman yang diperoleh dari keluarga dan lingkungannya dengan cara yang
secara social dapat diterima.

 Subtes 9, halaman TV

Subtes ini mengungkap kemampuan bercerita dengan gambar pada anak. Anak diberi tugas
untuk bercerita pada gambar-gambar yang diperintahkan. Dalam hal ini diasumsikan bahwa
dalam bercerita dibutuhkan perbedaharaan kata.

 Subtes 10, halaman kupu-kupu

Subtes ini diberi tugas untuk menggambar orang atau boneka. Dalam menggambar orang
atau boneka diasumsikan dubuthkan kesiapan emosi yang baik karena anak dituntut untuk dapat
menerima dan mengerti tugasnya dengan baik, jadi tidak dapat menggambar semuanya sendiri.
Hal ini sesuai dengan pendapat Hurlock (1974) dan Margoline (1982) yang mengatakan bahwa
anak secara emosional sudah siap sekolah apabila anak dapat bekerjasama, mampu menerima
dan mengerti setiap tuntuan atau tugas dan guru di sekolah.

C. Administrasi dan Skoring Tes NST

Pada buku manual tes NST, terdiri dari 10 subtes dalam bentuk gambar dan cerita, tes ini
merupakan tes performasi maksimum karena dalam system penilaiannya berbentuk benar = 1
dan salah = 2. Nilai tertinggi dari masing-masing subtes = 8 dan nilai terendah dari masing-
masing subtes = 0.
Nilai max seluruh tes = 80* Nilai seluruh tes = 80 Menentukan matang/tidaknya Menentukan
matang/tidaknya: rekap seluruh hasil tes dalam grafik (psychologisch Rekap seluruh hasil tes
dalam grafik(psychologisch Rekap seluruh hasil tes dalam grafik profile). Bila grafik bergerak di
sebelah kanan grafis (profile). Bila grafik bergerak di sebelah kanan garis = matang, sebelah kiri
= belum matang = matang, sebelah kiri = belum matang. Konsultasikan dengan table, skor
dibawah garis = matang, Konsultasikan dengan table, skor di bawah garis = matang, atas =
belum, di antara = hampir.
A. Teori, Administrasi dan Skoring Frostig

Menurut Frostig, dkk (1966) berdasarkan pengalamannya selama bertahun-tahun


menangani anak yang mengalami kesulitan belajar, terutama dalam belajar membaca, anak-anak
tersebut mengalami gangguan persepsi visual yang disebabkan oleh kerusakan otak, gangguan
emosi atau kelambatan dalam perkembangannya, sehingga untuk memberi bantuan kepada anak
yang mengalami kesulitan belajar khususnya dalam belajar membaca dapat dilakukan dengan
meningkatkan kemampuan persepsi visual.
Akhirnya dengan adanya latar belakang itu Frostig membuat suatu alat tes yang diberi
nama Marianne Frostig Development Test of Visual Perception pada tahun 1996. Tes ini disusun
berdasarkan teori Bender Gestalt. Tes ini bertujuan untuk melihat kemampuan persepsi pada
anak-anak; normal/tidak. Tes ini dikerjakan dengan menggunakan pensil warna. Tes ini biasanya
dilakukan pda anak usia 4 – 7 tahun 11 bulan.

B. Subtes
a. Sub tes I:eye Motor Coordination (EMC) EMC
Merupakan tes pertama dari tes Frostig ini, yaitu tes koordinasi mata dan tangan di mana
dalam tes ini tugas subjek adalah menarik garis lurus, garis melengkung dan garis persegi di
antara batas-batas yang makin menyempit. Tes ini terdiri dari 16 item/

b. Sub tes II: Figure Ground (FG)


Tes ini menyangkut tugas untuk mengenali bentuk di atas dasar yang makin lama makin
rumit, sampai kepada mengenali bentuk yang tersembunyi

c. Sub tes III: Constancy of Shape (CS)


Tes ini anak diminta untuk membedakan bentuk-bentuk geometris seperti lingkaran, bujur
sangkar, persegi panjang, elips, dll, yang disajikan dalam ukuran ‘shading’, ‘texture’ dan letak
dalam ruang yang bervariasi. Tes ini terdiri dari 2 item, dimana bagian a terdiri dari 14 butir soal,
dan sebagian b terdiri dari 18 butir soal.

d. Sub tes IV: Position in Space (PS)


Yang diukur dalam tes ini adalah kemampuan anak dalam menemukan bentuk yang letaknya
menghadap ke arah yang berbeda dari beberapa bentuk lain, dan menemukan bentuk-bentuk
yang identic diantaranya yaitu bentuk meja, bola, kursi, dan lainnya.

e. Sub tes V: Spatial Relationship (SR)


Sub tes ini menyangkut peniruan pola-pola tertentu dengan menarik garis antara titik-titik
yang tersedia. Tes ini terdiri dari 8 item. Disini subjek harus mencontoh menggunakan titik
sebagai pembimbing.

C. Administrasi

Bagikan materi kesetiap anak, dan katakana pada anak: anak-anak atau juga bias dengan
menggunakan adek-adek, hal ini disesuaikan lagi dengan situasi dan kondisi. Baiklah anak-anak
jangan dibuka terlebih dahulu buku yang telah diberikan. Sekarang kita akan bermain bersama.
Dengarkan dengan baik dan lakukan apa yang saya katakana (pastikan namanya telah tertulis
dilembaran tesnya). Nah sekarang kita akan membuka buku dan mulai bermain secara bersama-
sama.

1. Subtes 1
Alat: pada tes ini anak diminta untuk menggunakan pensil, meskipun sebelumnya telah
diingatkan. Tester mendemonstrasikan di papan tulis setiap kali mulai aitem baru dan
diharapkan anak tidak mengangkat pensilnya saat mengerjakan. Bila anak mengangkat
tidak dihukum namun tetap diobservasi sebagai bagian dari skoring.
Selamat mengerjakan tes anak tidak diizinkan untuk melihat halaman selanjutnya,
jika hal ini terjadi anak tidak diberikan penilaian untuk aitem ini. Anak dibebaskan untuk
mengerjakan garis dari sisi manapun apakah dari kanan, kiri ataupun dari bawah ke atas
karena hal ini tidak mempengaruhi skoring.

2. Subtes 2
Alat: Empat pensil dengan warna yang berbeda (biru, merah, hijau, dan coklat), krayon.
Untuk subtes II testes mendemonstrasikan tujuh kartu yang berisi gambar, segitiga, tanda
tambah (plus), persegi panjang, bulan, bintang, laying-layang, oval.
Catatan:
Tester mendemonstrasikan gambar dengan posisi yang tidak harus sama dengan gambar
yang ada didalam tes. Lalu anak diminta untuk menebalkan gambar sesuai dengan
gambar yang di demonstrasi dengan menggunakan warna yang berbeda dengan gambar
asli.

3. Subtes 3
Alat: dua pensil warna (hijau & coklat), krayon untuk anak yang lebih kecil. Tester
mendemonstrasikan bentuk lingkaran, oval, persegi, dan persegi panjang

4. Subtes 4
Alat: pensil digunakan untuk anak TK, krayon untuk anak yang usia lebih kecil, dan kartu
untuk demonstrasi. Anak diminta memberikan tanda pada gambar yang berbeda.

5. Subtes 5
Alat: pensil digunakan untuk anak TK, krayon untuk anak yang usia lebih kecil.

D. Skoring

1. Subtes 1
pada subtes I yang terdiri dari 16 aitem ini skor yang diberikan yaitu 2,1,0 kecuali no.5 dan
no.9 skornya 1 atau 2. Skor tertinggi mungkin dicapai adalah 30. Nilai 2 diberikan jika anak
tidak mengenai garis pembatas. Nilai 1 diberikan jika pensil atau garis yang dibuat menyentuh
garis pembatas dan anak memperpanjang garis ½ inchi di kiri dan kanan. Nilai 0 diberikan jika
garis yang dbuat keluar dari garis pembatas, garis tidak mulus dan membertuk sudut tajam
digaris, memperpanjang garis tapi tidak seimbang antara kiri dan kanan.
2. Subtes II
Sub tes ini terdiri dari 8 butir soal dengan skor 1,0 untuk soal no. 1-4. Nilai 1 jika anak
berhasil membuat garis dengan jelas tanpa penyimpangan. Nilai 0 diberikan jika garis yang
dibuat menyimpang secara jelas dan terputus. Skor 2,1,0 untuk soal no.5, skor 4,3,2,1, untuk soal
no.6, dan skor 5,4,3,2,1,0 untuk soal no. 7 dan 8, hal ini sesuai dengan jumlah gambar yang
berhasil ditentukan oleh anak
3. Subtes III
Sub tes ini terdiri dari 2 item. Aitem 1 terdiri dari 14 butir soal, aitem 2 terdiri dari 18 butir
soal. Skor untuk semua soal 1 dan 0. Sehingga skor tertinggi untuk aitem 1 adalah 14 dan aitem 2
adalah 18.
4. Subtes IV
Tes ini terdiri dari 8 butir soal dengn skor masing-masing butir 1 dan 0. 1 untuk yang
menjawab benar, dan 0 untuk yang menjawab salah
5. Subtes V
Tes ini terdiri 8 item dengan skor masing-masing 1 dan 0 tanpa memperhatikan komplesitas
gambar.
Dari skor-skor kelima subtes tersebut diperoleh umur perseptual yaitu rata-rata anak berusia
tertentu terhadap masing-masing subtes, selanjutnya dapat dihitung skor skalanya yaitu umur
perseptual dibagi umur kalender dikalikan 10. Perceptual Quotient (PQ) adalah deviasi skor
yang didapat dari jumlah skor skala subtes setelah dikoresksi dengan umur, inilah angka yang
dimaksud dengan Frostig sebagai kemampuan persepsi visual seorang anak (Frostig, 1966).

Anda mungkin juga menyukai