Anda di halaman 1dari 50

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

DENGAN MODIFIKASI BOLA PERMAINAN SEPAKBOLA


PADA KELAS 3 MII SAMBONGREJO

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh
Muhammad Imam Syaifuddin
3220180250

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULITAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI
2022
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikamatnya kepada kita semua terutama kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan penyusunan proposal skripsi ini tidak lupa sholawat serta
salam semoga terucapkan kepada junjungan besar nabi Muhammad SAW serta
keluarga dan sahabat sampai deengan umatnya proposal skripsi ini berjudul “upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa dengan modifikasi bola permainan sepakbola
pada kelas 3 MII sambongrejo”.
Penyelesaian proposal skripsi ini tidak akan berjalan sebagai mana mestinya
tanpa ada keterlibatan oleh pihak yang tulus dan ikhlas memberikan bantuanya.
Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapakan banyak
terimakasih yang setinggi tingginya kepada dosen pembimbing yaitu bapak
Rohmad Apriyanto, M.Pd selaku dosen pembimbing satu dan bapak Benny Widya
Priadana, M.Pd selaku dosen pembimbing dua.
Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal Skirpsi ini masih banyak
kesalahan dan kekurangannya. Oleh karena itu penulis menerima keritik dan saran
demi menyempurnakan proposal skripsi ini. Penulis berharap semoga proposal
skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembanca umumnya.

Bojonego. april 2021


Penulis

MUHAMMAD IMAM SYAIFUDDIN

ii
HALAMAN PERSETUJUAN

Nama : Muhammad Imam Syaifuddin


NIM : 3220180250
Judul : Upaya meningkatkan motivasi belajar siswa dengan
modifikasi bola permainan sepak bola pada kelass 3 MII
sambongrejo

Telah di setujui dan di nyatakan memahami syarat untuk di ajukan dalam ujian
proposal skripsi.

Bojonegoro, april 2022

Pembimbing I

ROHMAD APRIYANTO, M.Pd


NIDN. 0704048703

Pembimbing II

BENNY WIDYA PRIADANA, M.Pd


NIDN. 0707048902

iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN COVER ................................................................................. i
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. v
DAFTAR TABEL ...................................................................................... vi
DAFTAR BAGAN ..................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................. 2
1.3. Batasan Masalah ................................................................................... 2
1.4. Tujuan Penelitian .................................................................................. 3
1.5. Manfaat Penelitian ................................................................................ 3
1.6. Devinisi istilah ...................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ........................... 4
2.1. Tinjauan Pustaka ................................................................................... 4
2.2. Dasar Teori ........................................................................................... 7
2.2.1. Motivasi ..................................................................................... 7
2.2.2. Motivasi belajar .......................................................................... 7
2.2.3. Hakekat belajar dan pembelajaran ............................................... 10
2.2.4. Modifikasi Bola .......................................................................... 11
2.2.5. Sepakbola ................................................................................... 12
2.2.6.pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.................................. 16
2.3. Kerangka berfikir .................................................................................. 18
2.4. Hipotesis penelitian ............................................................................... 20
BAB III METODE PENELITIN ............................................................... 21
3.1. Jenis Penelitian ..................................................................................... 21
3.2. Waktu dan Tempat ................................................................................ 21
3.3. Subjek Penelitian .................................................................................. 22
3.4. Data dan Sumber Data........................................................................... 22
3.5. Prosedur Penelitian ............................................................................... 22
3.6. Tehnik Pengumpulan Data .................................................................... 25
3.7. Tehnik Analisi Data .............................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
2.1. Bola modifikasi ................................................................................... 8

2.2. Sepakbola abad 2-3 ............................................................................. 12

2.3. Driblling sepakbola ............................................................................. 14

2.4. passing sepakbola ............................................................................... 14

2.5. heading sepakbola ............................................................................... 15

2.6. Lapangan sepak bola ........................................................................... 15

2.7. Gawang sepakbola .............................................................................. 16

2.8. Bola sepakbola .................................................................................... 16

v
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1. Tujuan pustaka .................................................................................... 4

vi
DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman
2.1. Kerangka berpikir ............................................................................... 20

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Emral (2016) Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat
populer sampai saat ini di dunia manapun, sepakbola telah mengalami banyak
perubahan dan perkembangan dari berbagai bantuk baik peratuan maupun
permainannya yang di gemari seluruh lapisan masyarakat. Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang sangat peat banyak mempengaruhi perkembangan
sepakbola tersebut. Tingkat kepercayaan juga berpengaruh dalam permainan sepak
bola kepercayaan memiliki hubungan yang signifikan dengan ke terampilan
motorik dasar sepakbola sebesar 0,686. Koefisien korelasi kepercayaan diri dan
motivasi dengan kerterampilan dasar gerak sepakbola sebesar 0,773. Maka dari itu
tingkat kepercayaan siswa sangat penting dalam olahraga sepakbola jikalau siswa
mememliki tingkat kepercayaan yang rendah siswa akan sulit dalam pembelajaran
sepakbola karena takut duluan.
Tapi saat peneliti melakukan observasi di MII sambongrejo pada
pembelajaran berlangsung siswa kelas 3 agak ketakutan akan datangnya bola. Hal
ini terbukti saat pembelajaran yang telah di lakukannya beberapa pertanyaan
melalui angket ke sempel : 1) Beberapa siswa menyukai olahraga sepakbola, 2)
Pada saat bola di passing beberapa pemain memilih menghidar dari pada
mengambil bolanya, 3) Tidak pernah merasa malas saat sudah bermain sepakbola,
4) Kebanyakan siswa saat sesudah bermain sepakbola mengeluh kalau kulitnya
merah sehabis bermain sepakbola, 5) Belum pernah di ajarkan modifikasi bola, 6)
Guru sudah pernah memberi tau tatacara bermain sepakbola dengan benar tapi
murid lupa, 7) Guru belum pernah memberi motivasi tentang modifikasi pada saat
pelajaran, 8) Guru mengajarkan sepakbola pada halaman sekolah berpaving karna
terbatasnya lapangan, 9) Belum pernah menjuarai lomba pada permainan
sepakbola, 10) beberapa anak belum pernah ikut lomba sepakbola.

1
2

Hal itu di pengaruhi kurangnya motivasi pada siswa menggunakan alat


modifikasi bola lain. Jika kondisi ini berlanjut maka siswa kelas 3 MII sambongrejo
akan takut dengan bola terus menerus melihat dari latarbelakang di atas peneliti
berkeinginan untuk mengambil judul penelitian “ upaya meningkatkan motivasi
belajar siswa dengan modivikasi bola permainan sepak bola pada kelas 3 MII
sambongrejo “.
Topik pembahasan ini agar menunjang keberhasilan proses pembelajaran.
Dalam pembelajaran permainan sepakbola, bola yang digunakan terlalu keras dan
berat sehingga kalau mengenai kaki siswa kelas III MII sambongrejo akan terasa
sakit terutama bagi siswa perempuan,yang menyebabkan siswa takut bermain sepak
bola, juga pantulan bola yang sesungguhnya, lebih jauh sehingga kesulitan untuk
mengejarnya. Hal ini yang menyebabkan Guru harus mencari solusi supaya siswa
kelas III MII sambongrejo tidak takut untuk bermain sepak bola. Maka guru
pendidikan jasmani berusaha berkreasi mengganti bola yang sesungguhnya diganti
dengan bola plastik.
Definisi modivikasi bola artinya: perubahan alat permainan sepak bola
yang digunakan untuk bermain sepak bola adalah terbuat dari kulit, dalam
pelaksanaannya alat yang digunakan adalah bola dengan harapan siswa tidak takut
melakukan aktivitas melalui alat bantu bola yang lebih ringan dan mudah didapat,
dari pada bola yang sesungguhnya. Dengan demikian perubahan alat pembelajaran
dengan bola akan disenangi siswa.Karena terbiasa bermain sepak bola sehingga
tidak takut lagi untuk bermain sepak bola.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas di simpulkan rumusan masalah sebagai
berikut:
Apakah modifikasi bola permainan sepakbola dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa?
1.3. Batasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya permasalahan dalam penelitian ini maka
perlu adanya pembatasan masalah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini
adalah: 1) Materi difokuskan pada motivasi belajar dan modifikasi bola plastik pada
3

permainan sepakbola, 2) Penelitian dilakukan pada kelas III (tiga) MII


sambongrejo.

1.4. Tujuan Penelitian


Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dan batasan masalah di atas
di simpulkan tujuan penelitian sebagai berikut:
Untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa melalui permainan
sepakbola menggunakan modifikasi bola.
1.5. Manfaat Penelitian
1.5.1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi motivasi untuk meningkatkan
proses belajar mengajar, sehingga bagi para pendidik bisa meningkatkan peran serta
dalam proses pembelajaran untuk menambah semangat belajar siswa agar siswa
lebih aktif
1.5.2. Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan bisa dijadikan sebagai pedoman untuk
memodifikasi bola permainan sepakbola agar dapat mudah dimainkan bagi anak-
anak dan dapat menambah motivasi belajar siswa
1.6. Definisi Istilah
Motivasi belajar siswa adalah “Keseluruhan daya penggerak didalam diri
siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari
kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai”.
Modifikasi adalah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
pengubahan. Maksudnya adalah dilakukan pengubahan dari bentuk semula.
BAB II
TINJUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

2.1. Tinjuan pustaka


Tabel. 2.1. tinjuan pustaka
NO Penulis / Judul / Tahun Metode Penelitian / hasil penelitian
1 Effendi, Awang Roni penerapan metode pembelajaran
Rhamadhansyah, Fahrizal menggiring
Peningkatan Pembelajaran bola dengan modifikasi bola plastik
Menggiring Bola Dalam dapat meningkatkan kemampuan
Permainan Sepakbola menggiring
Menggunakan Modifikasi Bola bola. Hal tersebut terbukti dengan
Plastik adanya peningkatan kemampuan
2017 menggiring bola
dari tes yang diberikan, yaitu pada
siklus I dengan nilai rata-rata 73,82
meningkat
sebesar 6,27%. Sedangkan nilai rata-
rata pada siklus II adalah 82,71%,
terjadi
peningkatan sebesar 19,07%.
2 Karim, Achmad Penelitian ini merupakan penelitian
Ikadarny, Ikadarny. dengan pendekatan kuantitatif dengan
Meningkatkan Keterampilan metode eksperimen. Hasil penelitian
Menendang Bola pada Permainan ini menunjukkan bahwa terdapat
Sepakbola melalui Modifikasi peningkatan nilai rata-rata sebelum
Alat Bantu Bola Pelastik pada perlakuan (pretest) dan setelah
Murid Kelas V SD Inpres perlakuan (posttest) dengan analisis
Panggentungan Utara Kabupaten data menggunakan uji-t diperoleh
Gowa nilai t hitung (12.000 ) > dari t tabel

4
5

2020 (2,037) memiliki nilai signifikan .


(0,000) < dari 0,05. Hasil tersebut
berarti ada pengaruh modifikasi
menggunakan bola plastik terhadap
pembelajaran passing dalam
permainan sepak bola.

3 Setiawan, Yunus Penelitian ini adalah penelitian


Purnamaningsih, Ine Rahayu tindakan kelas yang dilaksanakan
Modifikasi Pembelajaran Passing dalam dua siklus. Setiap siklus
dalam Permainan Sepak Bola mempunyai empat langkah, dari hasil
Menggunakan Bola Plastik di analisis yang diperoleh terjadi
Kelas VIII SMPN 1 Cikarang peningkatan secara signifikan dari
Pusat 2021 siklus I ke siklus II. Hasil belajar pada
siklus I dalam kategori tuntas adalah
44% dan pada siklus II terjadi
peningkatan hasil belajar siswa dalam
kategori tuntas sebesar 80%. Maka
dapat disimpulkan bahwa efektivitas
belajar menendang bola pada
permainan sepakbola melalui
modifikasi alat bantu bola plastik
dapat meningkatkan hasil belajar
menendang bola siswa kelas VII.A
SMP Hang Tuah Makassar.
6

4 Pertma, Joni.
Upaya meningkatkan hasil belajar Penelitian ini menggunakan Subjek

passing sepakbolamelalui drill dari penelitian adalah seluruh siswa

modifikasi bola pada siswa kelas kelas IV SD Negeri Meduri V Tahun

IV SD Negeri Medduri V Ajaran 2019 / 2020 yang berjumlah 7

2022 siswa. Teknik pengumpulan data


dalam Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) ini terdiri atas tes dan observasi
guna mengumpulkan data terkait
kognitif, afektif dan psikmotor.
Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh simpulan bahwa penerapan
pendekatan latihan sangat efektif
dalam meningkatkan hasil belajar
passing bwaha sepak bola pada siswa
kelas IV SD Negeri Meduri V tahun
ajaran 2019/2020.

5 Tomy, Bambang s. penerapan


modifikasi bola untuk mening Tujuan dari penelitian ini adalah
katkan hasil belajar passing sepak untuk mengetahui peningkatan hasil
bola pada siswa kelas V SDN belajar passing sepak bola dengan
Manukan wetan II-555. menggunakan pendekatan peneliti

2014 adalah penelitian eksperimen dengan


menggunakan pendekatan penelitian
tindakan dalam ruang lingkup kelas
yakni penelitian tindak kelas (PTK).
Subjek dari penelitian ini adalah
siswa-siswi kelas V SDN Manukan
Wetan II-555 Untk rata-rata
ketuntasan passing sepak bola, studi
awal hasilnya sebesar 22,22% dan
7

studi akhir hasilnya 83,33%. Maka


peningkatan hasil belajar passing
sepak bola sebelum dan setelah
menerima penerepan meodifikasi bola
sebesar 28%.

2.2. Dasar teori


2.2.1. Motivasi
Gopalan et al (2017), Motivasi adalah inti dari aspirasi dan pencapaian
manusia. Dengan demikian, motivasi sangat penting untuk berhasil dalam masalah
pendidikan dan tanpa semangat juang tidak ada yang mungkin tidak hanya dalam
pendidikan tetapi juga dalam kehidupan nyata. Motivasi adalah kekuatan yang
mendorong siswa untuk menghadapi segala keadaan yang berat dan penuh
tantangan.
2.2.2. Motivasi belajar
Motivasi berasal dari kata latin, yaitu “mvere” yang artinya dorongan atau
daya penggerak. Menurut Suprihatin (2015), mengatakan bahwa “motivation as an
energizing condition of the organism that services to direct that organism toward
the goal of a certain class” (motivasi sebagai suatu kondisi yang menggerakkan
manusia ke arah suatu tujuan tertentu). motif dapat dikatakan sebagai daya
penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas
tertentu demi mencapai suatu tujuan.
Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan uantuk membangkitkan
gairah belajar siswa sehingga kegiatan belajar dapat berjalan dengan baik. Adapun
pengertian motivasi belajar menurut Sardiman (2018) adalah “Keseluruhan daya
penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar,
sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai”.
Valarmathie Bakar (2017)Mengatakan bahwa motivasi belajar merupakan
dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang belajar mengadakan
8

perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang
mendukung.
Dari beberapa pengertian motivasi belajar menurut para ahli di atas, dapat di
simpulkan bahwa motivasi belajar merupakan dorongan yang timbul baik dari
dalam maupun dari luar diri siswa, yang mampu menimbulkan semangat dan
kegairahan belajar serta memberikan arah pada kegiatan beljar sehingga tujuan
yang di kehendaki dapat tercapai.
2.2.2.1. Tujuan motivasi belajar untuk siswa
Tujuan motivasi dalam proses belajar adalah dapat membuat siswa menjadi
semangat belajar. Motivasi sangat berkaitan dengan stimulus yang membuat siswa
menjadi erpacu, terdorong untuk melakukan sesuatu. Motivasi yang disampaikan
dengan baik akan membuat siswa terpicu untuk mengeksporasi bakat dan potensi
yang ada dalam dirinya. Tentu dalam arahan atau penerapan keterampilan bertanya
yang di lakukan guru, akan membuat siswa menemukan gambaran tentang mimpi
yang ingin mereka wujudkan.
Dengan motivasi yang baik, siswa tidak akan putus asa jika dihadapkan
dengan berbagai hal. Misalnya pelajaran yang menurutnya susah, kompetisi dan
lain-lain
2.2.2.2. Manfaat motivasi belajar untuk siswa
Dengan adanya motivasi, siswa akan memilik dorongan untuk terus belajar
dan mencapai apa yang dicita-citakan. Motivasi yang bisa dilakukan orang tua yaitu
dengan menjajikan hadiah apabila anaknya meraih suatu prestasi. Beberapa
manfaat apabila mengembangkan motivasi pada anak. Tumbuhkan semangat
belajar, hilangkan jenuh, mengejar mimpi, menumbuhkan optimis siswa, pantang
menyerah.
2.2.2.2.1. Tumbuhkan semangat belajar
Manfaat semangat belajar bagi siwa yaitu akan berpengaruh terhadap
capaian siswa tersebut. Apabila seorang siswa terus belajar dan mempertanyakan
hal baru,maka pengetehuannya akan semakin luas. Dengan pengetahuan yang luas,
maka masa depanya akan semakin cerah.
9

2.2.2.2.2. Hilangkan jenuh


Menurut para ahli manfaat motivasi juga menghilangkan rasa jenuh karena
jenuh menjadi penyakit yang membahayakan masa depan, apabila seorang siswa
merasa jenuh, maka siswa tersebut akan berhenti belajar hal yang baru.
Kebanyakan belajar juga akan membuat seorang siswa menjadi jenuh atau
bosan dalam mengikuti pelajaran disekolah. Pada tahap ini, motivasi belajar
sangatlah diperlukan oleh siswa dan pemberian motivasi bisa dilakukan oleh guru
atau orang tua.
2.2.2.2.3. Mengejar mimpi
Semua siswa pasti memiliki mimpi yang berbeda-beda, namun semua
mimpi harus dikejar dengan usaha yang keras. Belajar dengan serius manjadi salah
satu upaya untuk mengejar mimpi. Namun mengejar mimpi bukanlah suatu hal
yang mudah, karena kan ada banyak hambatan yang menghadang.
Malas belajar menjadi salah satu penghadang sebuah mimpi terwujud.untuk
terus belajar dengan giat, maka seorang siswa memperlukan motivasi dan dengan
terus belajar, maa siswa akan mersakan manfaat semangat belajar di masa depan.
2.2.2.2.4. Menumbuhkan optimis siswa
Kegunaan motivasi yang lainya yaitu mampu menumbuhkan rasa optimis
pada siswa dengan selalu optimis dalam mengejar mimpi, maka siswa akan terus
semangat belajar untuk gapai masa depan. Untuk setabilkan optimisme, maka peran
keluarga sangat penting, guru juga harus memberikan keyakinan yang besar pada
siswa, agar siswa terus termotivasi untuk belajar. Jangan biarkan siswa merasa
pesimis dn ragu dengan kemampuanya sendiri. Yakinkan bahwa optimis akan
menjadi jembatan menuju masa depan yang indah.
2.2.2.2.5. Pantang menyerah
Slah satu cara untuk menumbuhkan jiwa pantang menyerah pada siswa,
sehingga siswa akan tetap semangat dalam berbagai kondisi. Untuk mencapai cita-
cita pastiakan banyak rintangn yang akan menghadang.
Orang tua harus memberikan pemikiran yang positif pada siswa, agar
semangat belajarnya terus tumbuh dan anak pantang meyerah dalam mencapai
prestasi. Jangan takut gagal dan selalu bangkit dari kegagalan menjadi poin penting
yang harus dimiliki seorang siswa, apabila hidupnya ingin suskses.
10

2.2.2.3. Meningkatkan motivasi belajar siswa


Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa tentu bukn pekerjaan yang
mudah. Namun bapak atau ibu tetp harus mencoba dengan semangat dan selalu
optimis. Adapun cara meningkatkannya adalah sebagai berikut.
2.2.2.3.1. Menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan beragam
Dengan meragamkan metode pembelajaran hal ini bertujuan untuk
menghilangkan kebosanan siswa saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.
Jika siswa sudah mulai bosan dengan materi yang di sampaikan, bapak atau ibu bisa
mengubah metode yang lain, misalnya diskusi kelempok, sesi tanya jawab,
demonstrasi, dan sebagainya.
2.2.2.3.2. Menjadikan siswa sebagai peserta didik yang aktif
Keaktifan siswa bisa mendorong dirinya untuk terus belajar dan semangat
dalam memecahkan suatu permasalahan. Salah satu contoh dengan memberikan
sejumlah pertanyaan berorientasi hots. Bagi siswa yang berani menjawab, baik
benar atau salah, akan mendapat reward.
2.2.2.3.3. Mengadakan evaluasi secara berkala
Evaluasi merupakan salah satu cara guru untuk mengukur kompetensi
siswanya. Jika hasil evaluasi selalu menunjukan hasil yang baik, maka bisa besar.
Contohnya adalah dengan membuat penilaian terkait keaktivitas siswa, misalnya
tugas dan kuis.
2.2.2.3.4. Sampaikan motivasi secara langsung
Yaitu dengan menceritakan kisah sukses bapak atau ibu atau toko-tokoh
lain. Saat mendengar kesuksesan orang lain, tak jarang maka akan termotivasi untuk
mengikuti jejeaknya. Alhasil mereka bisa lebiah giat lagi dalam belajar.
2.2.3. Hakekat belajar dan pembelajaran
Faizah (2020), Belajar merupakan suatu proses yang harus dilakukan oleh
setiap individu untuk mendapatkan pengetahuan. Ini merupakan elemen mendasar
dalam pelaksanaan setiap tingkat pendidikan. Keberhasilan pendidikan tergantung
pada proses belajar siswa baik di dalam maupun di luar sekolah. Dalam pendidikan
formal proses belajar tidak dapat dipisahkan dari proses belajar mengajar. Kedua
proses ini disinergikan untuk mewujudkan cita-cita bangsa dalam rangka
mencerdaskan kehidupan dunia. Sebagai makhluk belajar dan praktisi pendidikan,
11

apapun yang berkaitan dengan pembelajaran penting untuk diketahui.


Belajar adalah kegiatan sadar yang dilakukan oleh individu melalui latihan
dan pengalaman yang menghasilkan perubahan perilaku yang meliputi aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan belajar mengajar adalah suatu
sistem atau proses pengajaran materi pelajaran yang direncanakan, dilaksanakan,
dan dievaluasi secara sistematis agar siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran
secara efektif dan efisien.
Arfani (2016), Prinsip belajar adalah konsep konsep yang harus diterapkan
di dalam proses belajar mengajar. Seorang guru akan dapat melaksanakan tugasnya
dengan baik apabila ia dapat menerapkan cara mengajar yang sesuai dengan
prinsip-prinsip orang belajar. Dengan kata lain, supaya dapat mengontrol sendiri
apakah tugas-tugas mengajar yang dilakukannya telah sesuai dengan prinsip-
prinsip belajar, maka guru perlu memahami prinisp-prinsip belajar itu. Pentingnya
guru memahami prinsip dari teori belajar mempunyai alasan yaitu teori belajar ini
membantu guru untuk memahami proses belajar yang terjadi di dalam diri siswa.
2.2.4. Modifikasi bola
Karim & Ikadarny (2020) Modifikasi adalah cara merubah bentuk sebuah
barang dari yang kurang menarik menjadi lebih menarik tanpa menghilangkan
bentuk aslinya.
contoh seperti memodifikasi bola agar memotivasibelajar siswa, Modifikasi
ini dilakukan dengan cara modifikasi bola plastik dilapisi lakban bola itu memilik
keras seperti bola sepak pada umumnya tetapi bola ringan dan tidak sakit kalau kena
siswa atau anak-anak.

Gambar, 2.1. Bola modifikasi


12

Bahan yang di butuhkan memebuat bola adalah:


1) Bola plasik, 2) Lakban, 3) Gunting
Cara membuatnya sebagai berikut:
1) Ambil bola plastik dan lakban. 2) Kemudian tempel lakban memutar, dan bola
siap dimaikan.
2.2.5. Sepakbola
2.2.5.1. Sejarah sepakbola
Avianto & Pustaka (2012) Berbagai Negara atau bangsa telah mengklaim
bahwa sepak bola berasal dari negara mereka, walaupun nama permainannya
berbeda-beda, tetapi cara bermainnya hamper sama mulai dari bangsa-bangsa di
deretan asia, eropa, bahkan amerika juga mengklaim diri sebagai pencetus awal
permainan sepak bola.
Sekital abad ke 2-3 sebelum masehi pada zaman dinasti han, orang-orang
cina sudah meminkan tsu chu. Pada permainan tsu chu menggunakan bola kulit
dengan diameter 30-40cm yang di isi menggunakan bulu ayam atau rambut.
Gawang merupakan jarring kecil yang di bentangkan di antara dua ba mbu.
Permainan ini boleh menggunakan kaki, dada, dan bahu tapi tidak boleh
menggunakan tangan.

Gambar,2.2. sepakbola pada abad 2-3 Avianto dan Pustaka (2012)


Pada zaman orang romawi telah memainan harpastum. Olahraga ini
memerlukan lapangan yang panjang. Pemain-pemainya berusaha membawa bola
ke ujung garis lawan dan gol tercipta bila telah melewati garis tersebut. Bola yang
di gunakan lebih kecil dan permainannya boleh menggunakan kaki dan tangan,
13

kemudian harpastum di bawa ke prancis dan di ubah menjadi soul atau choule. Cara
bermainnya mirip yaitu memebawa bola kearah dua ujung lapangan, hanya
lapangan yang di gunakan lebih luas misalnya sebuah jalan yang panjang, choule
bisa dimainkan pada hari minggu, setalah selesai misa sore di greja dan
pertandingan besar biasa dilakukan pada kernaval atau perayaan besar.
Setelah perang hesting. Sepak bola di perkenal kam di inggris oleh emile
souvestre, seorang pengikut wiliem I atau wiliam sang penahluk yang berassal dari
normandia, prancis. Wiliam I kemudian menjadi raja inggris yang memerintah pada
tahu 1066-1087. Pada tanggal 13 april 1314 raja Edward II dari inggris
mengumumkan permainan sepak bola dilarang karena sering menimbulkan
keributan, perkelahian dan cidera bagi para pemainnya. Pada tanggal 12 juni 1349
kembali larangan ini di pertegas, kali ini oleh raja Edward III. Larangan di
berlakukan karena dianggap sepak bolah merupakan permainan yang tidak berguna
yang hanya akan memperlemah kesiapan seorang prajurit, yang di anjurkan adalah
permainan seperti panahan dan lempar lembing. Antara tahun 1338-1453 inggris
memang berperang melawan paris. Larangan ini masih tetap berlaku selama
pemerintahan raja Richard II, Henry IV dan Henry V.
2.2.5.2. Pengertian sepakbola
Reki Siaga Agustina (2020), Sepakbola adalah permainan yang di mainkan
oleh dua tim yang masing-masing tim terdiri atas 11 orng pemain, yang lazim
kesebelasan. Masing-masing berusaha mamasukan bola sebanyak banyaknya ke
gawang lawan dan berusaha mempertahankan gawangnya sendri, agar tidak
kemasukan bola lawan, sesuai dengan FIFA law of the game. Definisi lain sepk
bola adalah permainan tim yang dimankan masing-masing timnya yang terdiri atas
sebekas orang pemain, termasuk seorang penjaga gawang. Permainan boleh di
lakukan dengan seluruh anggota tubuh selain tangan. Kecuali penjaga gawang di
perbolehkan menggunakan tangan.
2.2.5.3. Teknik dasar sepakbola
Muhmmad Nidomuddin (2020), Gerak dasar sepakbola merupakan suatu
gerakan dengan pasti dan dikontrol dengan baik yang mengandung beberapa aspek
sepakbola beberapa tehnik dasar diantaranya:
Dribling atau menggiring bola merupakan salah satu tehnik penyerangan
14

dalam sepakbola, Asep Suharto et al (2020) mengemukkan bahwa dribbling


”adalah metode menggerakan bola dari satu titik ke titik lain di lapangan dengan
menggunakan kaki” dalam sebuah situasi seseorang pemain harus mampu
mengambil sebuah keput usan.

Gambar, 2.3. Dribling sepakbola, Asep suharo et al


(2020)
Setyabudi, (2021) Passing atau mengoper bola merupakan salah satu tehnik
sepakbola tehnik passing dalam permainan sepakbola adalah suatu tehnik
memindahkan bola dari satu pemain kepamain lain. Oleh karena itu tehnik dasar
sepakbola satu ini harus dikuasai oleh setiap pemain karena sangat berkaitan
dengan tehnik sepakbola yang lain. Tehnik passing ada tiga passing dengan kaki
luar, passing dengan kaki dalam, passing dengan punggung kaki.

Gambar, 2.4. Passing sepakbola, Setyabudi (2021)


Saputra & Zulheri, (2021)Heading adalah tehnik menanduk atau menyundul
bola untuk mengoper atau mencetak gol, bagian kepala yang digunakan untuk
melakukan heading adalah kening. Namun terkadang ada pemain yang belum mahir
melakukan heading menggunakan kepala bagian atas.
15

Gambar, 2.5. Heading sepakbola, Sapura dan Zulheri


(2021)
2.2.5.4. Alat-alat sepakbola

Gambar , 2.6. lapangan sepak


bola, Hadlow et al, (2017)
Hadlow et al,(2017), lapangan sepakbola berbentuk persegi panjang.
Panjangnya 90-120 meter (100-130 yard), dan lebarnya 45-90 meter (50-100yard).
Lapangan di beri garis tegas yang lebarnya tidak lebih dari 12 cm. (5 inci). Setiap
suddut lapangan di beri sebuah bendera dengan tiang berujung tumpul setinggi
tidak lebih dari 1,5 meter.
Ketut Chandra Adinata Kusuma (2021), Gawang dipasang di tengah setiap
garis gawang terdiri atas dua tiang tegak lurus yang jaraknya sama dari bendera
sudut dan lebarnya 7,32 meter (ukuran bidang dalam), tinggi tiang gawang adalah
2,44 meter dari permukaan tanah, lebar kedua tiang gawang dan mister sama, tidak
lebih dari 12 cm. lebar garis gawang sama dengan lebar tiang gawang dan mister
gawang, jaring gawang di keratkan ke tiang gawang.
16

Gambar,2.7. gawang sepakbola, Kusuma


(2021)
Bola pada permainan sepakbola berbentuk bulat/bundar yang terbuat dari
kulit berkualitas tinggi atau dari bahan sinteis. Bola sepak memiliki ukuran
lingkaran tidak lebih dari 70 cm dan tidak kurang dari 68 cm, berat bola tidak lebih
dari 450 gram dan idak kurang dari 410 gram.

Gambar, 2.8. Bola sepak


bola, Luxabacher (2021)
Perlengkapan pemain aturan peakaian standar dan perlengkapan dalam
sepakbola cukup sederhana, setiap pemain harus menggunakan
kaos/baju/jersey,celana pendek, kaos kaki (shinguard), dan sepatu.
Kaos/baju/jersey dapat yang berkerah maupun tanpa kerah, tetapi wajib
berlengan (lengan pendek atau lengan panjang), bernomor punggung.
2.2.6. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan
2.2.6.1. Pengertian pendidikan jasmani
Pendidikan jasmani terdiri dari dua kata yaitu pedidikan dan jasmani,
pendidikan adalah suatu proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau
sekelompok orang dalam usaha mendewasakan seseorang atau sekelompok orang
17

dalam usaha mendewsakan manusia melalui upya pengajaran dan latihan, jasmani
adalah tubuh atau badan (fisik), namun yang dimaksud jasmani disi bukan hanya
badan saja tetapi keseluruhan (manusia seutuhnya) karena antara jasmani dan
rohani tidak dapat dipisah-pisahkan, jasmani dan rohani merupakan satu kesatuan
yang utuh yang selalu berhubungan dan selalu saling berpengaruh,.
Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani,
pendidikan jasmani seperti halnya olahraga memiliki ken dalam pencapaian tujuan
akhir yakni pembentukan manusia seutuhnya yang berkualitas seperti yang
diharapkan dimana orientasinya menekan kan pada pencapaian pendidikan
termasuk kesehatan dan kebugaran jasmani serta nilai-nilai pribadi peserta didik.
2.2.6.2. Tujuan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan
Pembelajaran pendidikan jasmani yang di selenggarakan di setiap jenjang
sekolah bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani, kesehatan,
membangkitkan individu secara organik, neuromuscular, intelektual dan
emosional, pembentukan watak, perilaku hidup sehat dan berkarakter.
Tujuan pendidikan jasmani menurut permendiknas nomer 22 tahun 2006
adalah sebagai berikut: (a) Mengembangkan keerampilan pengelolahan diri dalam
upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat
melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih. (b) Meningkatkan
pertumbuuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik. Meningkatkan
kemampuan dan keterampilan dasar, meletakan landasan karakter moral yang kuat
melalui internaisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan. (c) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin,
bertanggung jawab, kerjasama, percaya diri, dan demokrasi. Mengembangkan
keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
(d) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga dilingkungan yang bersih
sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, terampil serta
memiliki sikap yang positif.
Tujuan utama pengajaran pendidikn jasmani di sekolahan adalah memantau
peserta didik agar meningkatkan keterampilan gerak dasar mereka, disamping
mereka senang dan mau berprestasi dalam berbagai aktivitas. Diharapkan apabila
mereka memeiliki fondasi pengembangan keterampilan gerak, pemahaman kognitif
18

dan sikap posiyif terhadap aktivitas jasmani, kelak akan menjadi manusia dewasa
yang sehat dan segar jasmani dan rohani serta keperibadian yang mantap. dewasa
ini salahsatu masalah yang dihadapi dengan pelaksanaan pelaksanaan pendidikan
jasmani adalah langkahnya sarana dan prasarana penunjang dan bervariasinya
kondisi pendidikan jasmani di sekolah. Tujuan pembelajaran pendidikan jasmani di
sekolah adalah meningkatkan drajat kesehatan dan kebugaran peserta didik, dapat
mengetahui, memahami, menguasai konsep dan keterampilan gerak olahraga,
sebagai media untuk membentuk karakter menuju anak cerdas.
2.2.6.3. Manfaat pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan
Asmar (2020) mengatakan Manfaat pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan adalah sebagai berikut: (a) Memenuhi kebutuhan anak akan gerak (b)
Mengenalkan anak paada lingkungan dan potensi dirinya (c) Menanamkan dasar-
dasar keterampilan uang berguna (d) Menyalurkan energi yang berlebihan (e)
Merupajan proses pendidikan secar serempak baik fisik, mental, maupun
emosional.
2.3. Kerangka berpikir

Kondisi Karakteristik pelajar Karakteristik


pembelajaran siswa
pembelajaran hambatan

Metode Pengorganisasian Strategi Pengelolaan


pembelajaran bahan pelajaran penyampaian kegiatan
n

Hasil Evektifitas, Evisiensi, dan Daya Tarik Pembelajaran


pembelejaran

Bagan 2.2 kerangka konseptual

Salah satu cara untuk menyampaikan pengajaran yang kreatif dan inovatif
adalah dengan cara memodifikasi sebuah pembelajaran agar lebih menarik serta
membuat siswa menjadi antusias dan aktif dalam mengikuti pembelajaran
19

pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Dalam hubungan motivasi dengan


kegiatan belajar yang terpenting adalah bagaimana menciptakan kondisi atau suatu
proses yang mengarahkan siswa untuk melakukan aktivitas belajar dan bagaimana
guru juga melakukan usaha-usaha untuk dapat menumbuhkan dan memberikan
motivasi agar siswa melakukan aktivitas belajar yang baik, begitu juga dalam
pembelajaran olahraga permainan sepakbola.

2.4. Hipotesis Penelitian


Menurut Sugiyono (2017) hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah. Karena sifatnya masih sementara, maka perlu
dibuktikan kebenarannya melalui data empirik yang terkumpul.
Berdasarkan kajian teori pendukung dan kerangka konseptual yang sudah
dijelaskan di atas, maka hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
penggunaan modifikasi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa MII
sambongrejo pada materi sepakbola.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis penelitian dan desain penelitian

3.1.1. Jenis penelitian

Mulyatiningsih (2019), Jenis penelitian adalah cara yang digunakan oleh


peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya . Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas dalam
bahasa inggris disebut dengan istilah classroom action research. Dari nama tersebut
terkandung tiga kata yakni :
Penelitian : menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suatu obyek
dengan cara menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh
data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang
menarik minat dan penting bagi peneliti.
Tindakan : menujukkan pada suatu obyek kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk
siswa.
Kelas : dalam hal ini tidk terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam
pengertian yang lebih spsifik, yakni sekelompok siswa yang dalam waktu yang
sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama.
Sehingga dengan menggabungkan ketiga kata tersebut menjadi, Penelitian
Tindakan Kelas. Dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas merupakan
suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut
diberikan oleh guru atau dngan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa

3.1.2. Desain penelitian

Yusuf & Asrifan,(2020)Desain penelitian menggunakan model Kemis dan


Mc.Taggart, karena mudah dipahami dan dilaksanakan. Dalam model ini, terdapat

20
21

empat komponen penelitian dalam setiap langkah, yaitu: perencanaan, tindakan,


observasi, dan refleksi.

gambar 3.1. siklus ptk menurut


kemmis dan Mc. Taggard, Yusuf
& Asrifan,(2020)
Keterangan:
3.1.2.1.Perncanaan
Ananda & Amiruddin (2019), Perencanaan selalu mengacu kepada
tindakan apa yang dilakukan dengan mempertimbangkan keadaan dan susunan
obyektif dan subyektif. Dalam perencanaan perlu di pertimbangkan tindakan
khusus apa yang di lakukan, dan apa tujuannya. Kegiatan perencanan mecangkup
identifikasi masalah, penyebab adanya masalah, danpengembangan bentuk
tindakan (aksi) sebagai pemecah masalah.
3.1.2.2. Pelaksanaan
Pambudi et al.(2019), Setelah ditetapkan bentuk tindakan (aksi) yang dipilih
sesuai dengan rencana pelaksanaan tindakan, maka langkah selanjutnya adalah
mengimplementasikan tindakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan skenario
pembelajaran yang sudah di buat oleh guru.
3.1.2.3.Observasi
Kurniasih et al. (2018), Kegiatan observasi atau pengamatan dalam
penelitian tindakan kelas dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran
22

lengkap secara objektif tentang perkembangan proses pembelajaran, dan pengaruh


dari tindakan (aksi) yang dipilih terhadap kondisi kelas dalam dalam bentuk data.
3.1.2.4.Refleksi
Sanjaya (2020), Refleksi dilakukan unuk mengadakan upaya evaluasi yang
dilakukan guru dan tim pengamat dalam penelitian tindakan kelas. Refleksi
dilakukan dengan cara berdiskusi terhadap berbagai masalah yang muncul di kelas.
Penelitian yang diperoleh dari analisis data sebagai bentuk dari pengaruh tindakan
yang telah dirancang.
Peneliti melakukan tindakan penelitian sebanyak dua kali siklus. Tiap siklus
dilakukan refleksi dan perbaikan pembelajaran dari siklus yang telah dilakukan.
Prosedur penelitian tindakan kelas (PTK) yang akan peneliti lakukan meliputi
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun tahapan tindakan penelitian
adalah sebagai berikut:
Siklus I
1) Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan meliputi: a. Menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan bola plastik sebagai
tindakan perbaikan pada pembelajaran sepakbola, b. Menyiapkan media
pembelajaran berupa perlengkapan permainan sepakbola, c. menyusun pedoman
observasi, d. menyusun alat evaluasi siswa.
2) Tindakan
a. Kegiatan awal
Pada kegiataan awal, guru menyiapkan media pembelajaran dan mengajak
siswa bermain sepakbola. kemudian membangkitkan semangat siswa dengan
melakukan motivasi permainan sepakbola.
b. Kegiatan inti
Hal-hal yang dilakukan guru pada kegiatan inti yaitu: 1. Guru menjelaskan
materi sepakbola dan serta contoh cara bermainnya, 2. Guru menunjukan
modifikasi bola yang akan dipakai, 3. Guru besama siswa mengidentifikasi bola
modifikasi, 3. Guru membiarkan siswa untuk bermain menggunakan modifikasi
bola, 4. Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya, 5. Guru
memberikan lembar evaluasi untuk siswa.
23

c. Kegiatan penutup
Di akhir pembelajaran guru menyimpulkan hasil pembelajaran dan
menjelaskan manfaat dari pembelajaran permainan sepakbola. Setelah jam
pelajaran berakhir.
3) Pengamatan (observasi)
Pelaksanaan pengamatan melibatkan beberapa pihak diantaranya guru,
peneliti, dan teman sejawat. Pelaksanaan observasi dilakukan pada saat proses
pembelajaran berlangsung dengan berpedoman pada lembar observasi yang telah
dibuat oleh peneliti. Hal yang harus diamati oleh observer adalah aktivitas siswa
selama berlangsungnya proses pembelajaran, dan proses pembelajaran dapat
terlaksana sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Selanjutnya dilakukan
analisis hasil observasi untuk mengetahui keaktifan siswa, guru dan jalannya
pembelajaran.
4) Refleksi
Seluruh hasil observasi, evaluasi siswa, dan catatan lapangan dianalisis,
dijelaskan, dan disimpulkan pada tahap refleksi. Tujuan dari refleksi adalah untuk
mengetahui keberhasilan dari proses pembelajaran bermain sepakbola dengan
menggunakan modifikasi bola. Peneliti bersama observer menganalisis hasil
tindakan pada siklus I untuk mempertimbangkan apakah perlu dilakukan siklus
lanjutan.
Siklus II
1) Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan meliputi: menyusun
kegiatan yang akan dilakukan untuk melengkapi penelitian siklus pertama.
2) Tindakan
a. Kegiatan awal
Pada kegiataan awal, guru menyiapkan media pembelajaran yang telah di
modifikasi kembali agar menumbuhkan motivasi siwa.
b. Kegatan inti
Hal-hal yang dilakukan guru pada kegiatan inti yaitu: 1. Guru menunjukan
modifikasi bola terbaru yang akan dipakai, 2. Guru besama siswa mengidentifikasi
bola modifikasi, 3. Guru membiarkan siswa untuk bermain menggunakan
24

modifikasi bola, 4. Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya, 5.


Guru memberikan lembar evaluasi untuk siswa.
c. Kegiatan akhir
Di akhir pembelajaran guru menyimpulkan hasil pembelajaran dan
menjelaskan manfaat dari pembelajaran permainan sepakbola. Setelah jam
pelajaran berakhir.
3) Refleksi
Seluruh hasil observasi, evaluasi siswa, dan catatan lapangan dianalisis,
dijelaskan, dan disimpulkan pada tahap refleksi. Tujuan dari refleksi adalah untuk
mengetahui keberhasilan dari proses pembelajaran bermain sepakbola dengan
menggunakan modifikasi bola. Peneliti bersama observer menganalisis hasil
tindakan pada siklus I dan II untuk mempertimbangkan apakah perlu dilakukan
siklus lanjutan.
Karena melihat perkembangan yang ada pada motivasi pembelajaran
sepakbola maka peneliti memutuskan untuk menghentikan penelitian pada siklus
ke dua.
3.2. Waktu dan Tempat
Penelitian dilakukan selama 4 minggu dengan pertemuan 1 kali dalam satu
minggu. Penelitian ini dilakukan pada saat pembelajaran permainan sepakbola di
MII sambongrejo
3.3. Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III MII sambongrejo tahun
pelajaran 2021-2022 dengan jumlah siswa sebanyak 20 anak, 13 siswa laki-laki dan
7 siswa perempuan adapun fokus penelitian ini adalah menerapkan model motivasi
belajar siswa melalui modifikasi bola permainan sepakbola.
3.4. Data dan sumber data
3.4.2. Data
Data adalah catatan fakta-fakta atau keterangan yang akan diolah dalam
kegiatan penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data-data
yang dapat menggambarkan keberhasilan dan ketidakberhasilan penelitian.

3.4.3. Sumber data


25

Sumber data merupakan subjek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data
penelitian ini adalah sumber data primer.
Sumber data primer yaitu informan (orang) yang dapat memberikan informasi
tentang bagaimana motivasi belajar siswa dalam permainan sepakbola di MII
sambongrejo sebagai data penelitian, untuk mendapatkan data tentang motivasi
belajar siswa menggunakan angket dan hasil belajar siswa selama proses belajar
dan mengajar. Informan dalam penelitian ini adalah siswa kelas III MII
Sambongrejo, Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Bojonegoro yang terdiri dari 7
siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki. Hal ini menjadi pertimbangan untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam pembelajaran yang diberikan
dengan modifikasi bola permainan sepakbola.
3.5. Prosedur penelitian

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang di gunakan sebagai alat


untuk pengumpulan data dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan rancangan penelitian model
Hopkins yang diawali dengan tindakan pendahuluan kemudian dilanjutkan
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian dilakukan sebanyak 2
siklus. Hasil evaluasi pada siklus I masih belum tuntas, sehingga dilakukan
perbaikan pada siklus II. Refleksi siklus I dilakukan untuk menentukan langkah-
langkah perbaikan pada siklus II.
3.6. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
3.6.2. Observasi
Kurniasih et al. (2018), Observasi atau pengamatan merupakan salah satu
teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan
terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi adalah suatu proses
pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai
berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situs buatan
untuk mencapai tujuan tertentu. Observasi di lakukan dalamkelas untuk mengamati
kegiatan pembelajaran seperti tata cara bermain sepakbola siswa pada saat belajar,
26

kerja kelompok, aktif, dan lain sebaginya. Observasi dilakukan oleh peneliti dab
dibantu oleh observerlain yaitu guru PJOK dan teman sejawa.
3.6.3. Angket
Widyanto (2020), Dalam proses pengummpulan data menggunakan angket
ini peneliti mengelompokan setiap butir pertanyaan angket yang sesuai dengan
aspek yang diminta. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket
tertutup dengan disediakan alternatif pilihan jawaban yaitu: SS = sangat setuju, S =
setuju, TS = tidak setuju, STS = sangat tidak setuju. Dengan sekor sebagai berikut:
SS = 5, S = 4, TS = 2, STS = 1. Angket terdiri dari 40 butir pertanyaan angket uji
coba dengan kisi-kisi sebagai berikut.:
Tabel 3, kisi-kisi angket uji coba
Variabel Faktor Indikator No. Butir Jumlah
butir
Minat 1. Rasa tertarik a. Merasa senang dan 1,2 2
terlibat dengan
objek
b. Rasa keingintahuan 3*, 4*, 5, 6 4
c. Kebutuhan 7, 8, 9 3
d. Mempunyai 10, 11,12 3
harapan yang lebih
baik
2. Perhatian a. Rangsangan 13, 14 2
b. Dorongan terlibat 15, 16, 17 3
dengan objek
c. Rasa bangga 18, 19, 20 3
d. Pengorbanan 21*, 22 2
3. aktivitas a. berhubungan lebih 23, 24, 25 3
aktif terhadap objek
b. Manfaat 26, 27, 28 3
c. Kebutuhan 29, 30, 31, 32 4
27

d. Fasilitas 33*, 34*, 35 3

4. pengalaman Berhubungan dengan 36*, 37, 38, 39, 5


objek 40
Jumlah 40
Keterangan (*): butir negatif
(Di kutib dari, Widyato 2020 )
Dari kisi-kisi angket uji coba tersebut telah melalui konsultrasi dengan ahli
(expert judgement) atau sering disebut kalibrasi ahli, para ahli tersebut yaitu ahmad
rithaudi, S,Pd. Jas. M.Or dan Drs. Amat komari, M.Si. selain telah melaui kalibrasi
ahli, instrumen tersebut juga telah dilakukan uji coba pada tanggal 19 mei 2016,
dengan reponden yang berjumlah 44 siswa di SMA Negeri 1 kretek bantul, dan
terdapat 3 butir angket yang tidak valid, dan juga telah dibuat penelitian oleh
widyanto pada tahun 2020
3.6.4. Catatan lapangan
Juniarti (2015), Sumber informasi yang sangat penting dalam suatu
penelitian tindakan kelas adalah catatan lapangan. Catatan lapangan berisi
mengenal segala sesuau yang terjadi pada saat pengamatan berlangsung.
3.7. Tenik analisis data
Prastiti (2020), analisis data secara deskriptif digunakan untuk
mendeskripsikan data penelitian apa adanya dan tidak digunakan untuk mengambil
kesimpulan statistik. Hasil analisis data secara deskriptif dilaporkan dalam bentuk
mean, median, modus, standar deviasi, varians, nilai minimum dan nilai
maksimum, kurtosis (kepuncakan kurva) dan skewness (kemencengan kurva).
Penyajian data deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran singkat tentang
hasil penelitian supaya lebih mudah dibaca dan dipahami. Di hasil penelitian akan
dilaporkan persentase dari rata-rata, nilai minimal dan nilai maksimal.
Analisis keaktifan belajar siswa digunakan untuk mengukur sejauh mana
keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran yang telah dilakukan melalui
penilaian menggunakan lembar observasi. Analisis hasil skor pada lembar
observasi menggunakan analisis analisis deskriptif kualitatif. Data kualitatif
tersebut berupa angka-angka yang disajikan akan dideskripsikan kemudian
28

dianalisis secara kualitatif. Pada analisis keaktifan belajar siswa, data kualitatif
dianalisis dengan langkah-langkahsebagai berikut: (1) Memberikan kriteria
pemberian skor terhadap masingmasing aspek pada sikap yang diamati, (2)
Menjumlahkan skor untuk masing-masing aspek sikap yang diamati, dan (3)
Menghitung persentase skor sikap pada setiap aspek yang diamati dengan rumus
sebagai berikut: Untuk menghitung persentase atau nilai dari skor yang diperoleh
(dapat dilihat di lampiran lembar observasi) menggunakan rumus berikut:
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Presentase motivasi belajar siswa= 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑋 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑎𝑠𝑖/𝑎𝑛𝑔𝑘𝑒𝑡

Untuk menentukan kategori di pergunakan tolak ukur sebagai berikut

90%-100% : sangat baik

89%-80% : baik

79%-70% : cukup baik

<59% : kurang baik

3.8. Indikator keberhasilan

Penelitian tindakan kelas ini dinyatakaan berhasil, Apabila terjadi:


meningkatnya motivasi belajar siswa pada pembelajaran PJOK, dengan kriteria
80% siswa aktif dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Ananda, R., & Amiruddin, A. (2019). Perencanaan pembelajaran.

Arfani, L. (2016). Mengurai hakikat pendidikan, belajar dan pembelajaran. Pelita


Bangsa Pelestari Pancasila, 11(2), 81–97.
https://pbpp.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPB/article/view/5160

Asep Sudharto, Ramdan Pelana, & Johansyah Lubis. (2020). Latihan Dribbling
dalam Permainan Sepakbola. Gladi : Jurnal Ilmu Keolahragaan, 11(02),
140–150. https://doi.org/10.21009/GJIK.112.06

ASMAR, S. P. D. M. P. D. (n.d.). Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Jasmani


Olahraga dan Kesehatan Berbasis Video. GUEPEDIA.
https://books.google.co.id/books?id=C8FLEAAAQBAJ

Avianto, L., & Pustaka, P. T. B. (2012). Mengenal sepak Bola. PT Balai Pustaka
(Persero). https://books.google.co.id/books?id=1Qh9DQAAQBAJ

Emral, E. (2016). Sepakbola Dasar.

Faizah, S. N. (2020). Hakikat Belajar Dan Pembelajaran. At-Thullab : Jurnal


Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 1(2), 175.
https://doi.org/10.30736/atl.v1i2.85

Gopalan, V., Bakar, J. A. A., Zulkifli, A. N., Alwi, A., & Mat, R. C. (2017). A
review of the motivation theories in learning. AIP Conference Proceedings,
1891(1), 20043.

Hadlow, S. M., Pinder, R. A., & Sayers, M. G. L. (2017). Influence of football


size on kicking performance in youth Australian rules footballers. Journal of
Sports Sciences, 35(18), 1808–1816.
https://doi.org/10.1080/02640414.2016.1239023

Juniarti, Y. (2015). Peningkatan kecerdasan naturalis melalui metode kunjungan


lapangan (field trip). Jurnal Pendidikan Usia Dini, 9(2), 267–284.

28
29

Karim, A., & Ikadarny, I. (2020). Meningkatkan Keterampilan Menendang Bola


pada Permainan Sepakbola melalui Modifikasi Alat Bantu Bola Pelastik pada
Murid Kelas V SD Inpres Panggentungan Utara Kabupaten Gowa. Jendela
Olahraga, 5(1), 59–64.

Ketut Chandra Adinata Kusuma, S. P. M. P. (2021). Kepelatihan Sepak Bola:


Teori dan Praktik - Rajawali Pers. PT. RajaGrafindo Persada.
https://books.google.co.id/books?id=SHgvEAAAQBAJ

Kurniasih, E., Nurunnisa, E. C., & Husni, H. (2018). UPAYA


MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK MELALUI MEDIA
CERITA GAMBAR (Penelitian Tindakan Kelas di Kelompok B Raudhatul
Athfal Waladun Solihun Desa Imbanagara Kecamatan Ciamis Kabupaten
Ciamis). Tarbiyat Al-Aulad: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 2(1).

Muhammad Nidomuddin, M. P. H. P. M. P. S. M. P. (n.d.). Dasar-dasar


Teknik,Taktik dan Strategi Permainan Sepak Bola. GUEPEDIA.
https://books.google.co.id/books?id=z_0xEAAAQBAJ

Mulyatiningsih, E. (2019). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Ilmu


Keolahragaan Nasional, 8.

Pambudi, M. I., Winarno, M. E., & Dwiyogo, W. D. (2019). Perencanaan dan


pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga kesehatan. Jurnal
Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 4(1), 110–116.

Prastiti, T. D. (n.d.). PELATIHAN ANALISIS DATA PENELITIAN TINDAKAN


KELAS (PTK) BAGI GURU-GURU SMPN 7 BONDOWOSO.

Sanjaya, R. (2020). 21 Refleksi Pembelajaran Daring di Masa Darurat. SCU


Knowledge Media.

Saputra, D., & Zulheri, I. (2021). Analisis Teknik Dan Kecepatan Menyundul
Bola Pada Pemain Sepakbola PPLP Aceh. Jurnal Dedikasi Pendidikan, 5(1),
217–226.

Setyabudi, A. D. (2021). Pembelajaran Passing Sepakbola. Jurnal Pendidikan


Olahraga Dan Kesehatan, 9(1).
30

Suprihatin, S. (2015). Upaya guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.


Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro, 3(1), 73–82.

Widyanto, E. (2020). PENERAPAN MODIFIKASI PERMAINAN SEPAK


BOLA TERHADAP MINAT BELAJAR DAN EFEKTIVITAS SISWA
DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA,
DAN KESEHATAN. Jurnal Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan, 8(1).

Yusuf, I., & Asrifan, A. (2020). Peningkatan Aktivitas Kolaborasi Pembelajaran


Fisika Melalui Pendekatan Stem Dengan Purwarupa Pada Siswa Kelas Xi Ipa
Sman 5 Yogyakarta:(Improving Collaboration of Physics Learning Activities
through the STEM Approach). Uniqbu Journal of Exact Sciences, 1(3), 32–
48.
31

Lampiran-lampiran

ANGKET PENELITIAN

MOTIVASI SISWA MII SAMBONGREJO DALAM


PERMAINAN SEPAK BOLA

A. Identitas Responden
Nama :
No urut :
Jenis kelamin :
Kelas :
B. Petunjuk Mengisi Angket
Bacalah dengan teliti semua pernyataan dan pertanyaan,
Jawablah semua pertanyaan dengan arterntif jawaban: sangat
setuju (SS), setuju (S), Tidak setuju (TS), sangat tidak setuju
(STS).
Contoh:
No Pernyataan SS S ST STS
1 saya tertarik mengikuti √
pembeljaran penjas
32

No. Pernyataan SS S ST STS


A. Rasa tertarik
1. Saya memiliki keinginan besar
untuk mengikuti pembelajaran
penjas
2. Saya tertarik mengikuti
pembelajaran penjas karena
menyenangkan
3. Saya meras tertarik mengikuti
pembelajaran penjas pada saat
prakek
4. Saya ingin mengetahui olahraga
melalui pembelajaran penjas
5. Saya mengikuti pembelajaran
penjas, untuk meningkatkan
kebugaran jasmani.
6. Saya mengikuti pembelajaran
penjas, dapat mengembangkan
keterampilan motorik.
7. Saya mengikui pembelajaran
penjas, untuk memperoleh
perilaku hidup sehat.
8. Saya mengikuti pembelajaran
penjas, dapat menanamkan rasa
tanggung jawab.
9. Saya mengikuti pembelajaran
penjas, dapat menumbuhkan rasa
percaya diri.
10. Saya mengikuti pembelajaran
penjas, dapat menanamkan sikap
disiplin.
B. Perhatian
11. Saya ingin mengajukan
pertanyaan kepada guru pada
materi penjas yang belum saya
mengerti.
12. Saya berusaha menjawab
pertanyaan guru tentang
pembelajaran penjas.
13. Saya membawa alat olahraga
sebelum praktik pembelajaran
penjas dimulai.
14. Saya mendiskusikan materi
praktik dengan guru dalam
pembelajaran penjas.
15. Saya perbnyak latihan prkatik
dirumah, untuk mempermudah
pembelajaran penjas di sekolah.
33

16. Saya merasa senang jika dapat


melakukan gerakan praktik
pembelajaran penjas
17. Saya belajar penjas karena dapat
memperkuat tubuh.
18. Saya merasa bugar setelah
mengikuti pembelajaran pejas.
19. Saya meras malas ketika ada
jadwal pembelajaran penjas.
20. Saya berusaha berangkat lebih
awal untuk mengikuti
pembelajaran penjas.
C. Aktivitas
21. Saya berusaha melakukan
aktivitas jasmani dengan mandiri
di luar sekolah.
22. Saya berusaha mencari informasi
tenang materi-materi
pembelajaran penjas
23. Saya berusaha lebih aktif
mengikuti pembelajaran penjas
24. Setalah mengikuti pembelajaran
penjas, saya lebih mengerti
adanya nilai jasman.
25. Setelah mengikuti pembelajaran
penjas, saya dapat mengerti akan
pentingnya kesehatan jasmani.
26. Setelah mengikuti pembelajaran
penjas, saya dapat
mengembangkan konsentrasi
berfikir saya.
27. Saya dapat mempertahankan
kebugaran jasmani setelah
mengikuti pembelajaran jasmani.
28. Setelah mengikuti pembelajaran
penjas, saya dapat memenuhi
kebutuhan gerak untuk
pertumbuhan diri.
29. Setelah mengikuti pembelajaran
jasmani di sekolah, kesegaran
tubuh saya lebih baik.
30. Pembelajaran penjasbermanfaat
untuk melanjutkan setudi,
sehingga saya aktif
mengikutinya.
31. Saya malas mengikuti
pembelajaran penjas, karena
pnas ketika melakukan kegiatan
34

32. Saya malas mengikuti


pembelajaran penjas, karena
lapangannya jelek.
D. Pengalaman
33. Saya tidak senang mengkuti
pembelajaran penjas, karena
tidak mempunyai pengalaman
olahraga.
34. Saya sangat senang mengikuti
pembelajaran penjas, karena atlit
olahraga.
35. Saya aktif mengikuti
pembelajaran penjas, karena
pengalaman belajar olahraga
dirumah.
36. Karena banyak bertanding, saya
dapat mengajarkan penjas
kepada teman di sekolah.
37. Saya tidak pernah putus asa
untuk belajar, jika nilai ujian
penjass jelek.
35

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : MII SAMBONGREJO


Mata Pembelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Materi : Permainan Sepakbola
Kelas/Semester : III/3
Pertemuan : 1 kali pertemuan
Alokasi Waktu : 2 X 30 menit
Standar Kompetensi
8. Mempraktikkan berbagai keterampilan permainan olahraga dalam
bentuk sederhana dan nilai- nilai yang terkandung didalamnya.
Kompetensi Dasar
Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu permainan dan olahraga
beregu bola besar serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat, dan
percaya diri.
Indikator
1. Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar menendang, mengontrol,
dan menggiring bola menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar dan
punggung kaki dengan koordinasi yang baik.
2. Bermain sepakbola dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi
untuk menumbuhkan dan membina nilai-nilai kerjasama, toleransi, percaya
diri, keberanian, menghargai lawan, bersedia berbagi tempat dan peralatan.
A. Tujuan Pembelajaran
Untuk mengetahui tingkat permainan sepakbola siswa.
B. Materi pembelajaran permainan sepakbola

1. Variasi dan kombinasi teknik dasar menendang, mengontrol, dan


menggiring bola menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar dan
punggung kaki dengan koordinasi yang baik.
2. Bermain sepakbola dengan menggunakan peraturan yang sesungguhnya.
C. Metode Pembelajaran
1. Permainan (game)
36

D. Langkah-langkah pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
 Berbaris, Berdoa, Presensi, Apersepsi, Motivasi dan Penjelasan tujuan
pembelajaran.
 Pemanasan secara umum
2. Kegiatan inti (30 menit)
 Guru menjelaskan materi sepakbola dan serta contoh cara bermainnya.
 Guru membiarkan siswa untuk bermain menggunakan bola aslinya.
 Geru dengan siswa mengidentifikasi kekurangan pada bola sebenarnya pada
bola permainan sepakbola
3. Kegiatan penutup (15 menit)
 Pendinginan (colling down)
 Evaliasi, diskusi dan tanya jawab proses pembelajaran yang telah di pelajari
 Berbaris dan berdoa

Menetahui, Bojonegoro, 08 Mei 2022

Kepala Sekolah MII SAMBONGREJO Guru PJOK

SITI ANISAH, S.Pd,I MUHAMMAD IMAM SYAIFUDDIN


NIP. NIP.
26

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : MII SAMBONGREJO


Mata Pembelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Materi : Modifikasi Permainan Sepakbola
Kelas/Semester : III/3
Pertemuan : 1 kali pertemuan
Alokasi Waktu : 2 X 30 menit
Standar Kompetensi
9. Mempraktikkan berbagai keterampilan permainan olahraga dalam
bentuk sederhana dan nilai- nilai yang terkandung didalamnya.
Kompetensi Dasar
Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu permainan dan olahraga
beregu bola besar serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat, dan
percaya diri.
Indikator
3. Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar menendang, mengontrol,
dan menggiring bola menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar dan
punggung kaki dengan koordinasi yang baik.
4. Bermain sepakbola dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi
untuk menumbuhkan dan membina nilai-nilai kerjasama, toleransi, percaya
diri, keberanian, menghargai lawan, bersedia berbagi tempat dan peralatan.
A. Tujuan Pembelajaran
Untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa melalui permainan sepakbola
menggunakan modifikasi bola.
B. Materi pembelajaran modifikasi permainan sepakbola

1. Variasi dan kombinasi teknik dasar menendang, mengontrol, dan


menggiring bola menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar dan
punggung kaki dengan koordinasi yang baik.
2. Bermain sepakbola dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi.
27

C. Metode Pembelajaran
1. Demonstrasi
2. Permainan (game)
D. Langkah-langkah pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
 Berbaris, Berdoa, Presensi, Apersepsi, Motivasi dan Penjelasan tujuan
pembelajaran.
 Pemanasan secara umum
4. Kegiatan inti (30 menit)
 Guru menjelaskan materi sepakbola dan serta contoh cara bermainnya.
 Guru menunjukan modifikasi bola yang akan dipakai.
 Guru bersama siswa mengidentifikasi bola modifikasi.
 Guru membiarkan siswa untuk bermain menggunakan modifikasi bola.
5. Kegiatan penutup (15 menit)
 Pendinginan (colling down)
 Evaliasi, diskusi dan tanya jawab proses pembelajaran yang telah di pelajari
 Berbaris dan berdoa

Menetahui, Bojonegoro, 08 Mei 2022

Kepala Sekolah MII SAMBONGREJO Guru PJOK

SITI ANISAH, S.Pd,I MUHAMMAD IMAM SYAIFUDDIN

NIP. NIP.
28

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : MII SAMBONGREJO


Mata Pembelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Materi : Modifikasi Permainan Sepakbola
Kelas/Semester : III/3
Pertemuan : 1 kali pertemuan
Alokasi Waktu : 2 X 30 menit
Standar Kompetensi
10. Mempraktikkan berbagai keterampilan permainan olahraga
dalam bentuk sederhana dan nilai- nilai yang terkandung didalamnya.
Kompetensi Dasar
Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu permainan dan olahraga
beregu bola besar serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat, dan
percaya diri.
Indikator
5. Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar menendang, mengontrol,
dan menggiring bola menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar dan
punggung kaki dengan koordinasi yang baik.
6. Bermain sepakbola dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi
untuk menumbuhkan dan membina nilai-nilai kerjasama, toleransi, percaya
diri, keberanian, menghargai lawan, bersedia berbagi tempat dan peralatan.
A. Tujuan Pembelajaran
Untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa melalui permainan sepakbola
menggunakan modifikasi bola.
B. Materi pembelajaran modifikasi permainan sepakbola

1. Variasi dan kombinasi teknik dasar menendang, mengontrol, dan


menggiring bola menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar dan
punggung kaki dengan koordinasi yang baik.
2. Bermain sepakbola dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi.
29

C. Metode Pembelajaran
1. Demonstrasi
2. Permainan (game)
D. Langkah-langkah pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
 Berbaris, Berdoa, Presensi, Apersepsi, Motivasi dan Penjelasan tujuan
pembelajaran.
 Pemanasan secara umum
6. Kegiatan inti (30 menit)
 Guru menjelaskan materi sepakbola dan serta contoh cara bermainnya.
 Guru menunjukan modifikasi bola terbaru yang akan dipakai.
 Guru membiarkan siswa untuk bermain menggunakan modifikasi bola.
 Guru bersama siswa mengidentifikasi bola modifikasi.
7. Kegiatan penutup (15 menit)
 Pendinginan (colling down)
 Evaliasi, diskusi dan tanya jawab proses pembelajaran yang telah di pelajari
 Berbaris dan berdoa

Menetahui, Bojonegoro, 08 Mei 2022

Kepala Sekolah MII SAMBONGREJO Guru PJOK

SITI ANISAH, S.Pd,I MUHAMMAD IMAM SYAIFUDDIN

NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : MII SAMBONGREJO


Mata Pembelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Materi : Permainan Sepakbola
Kelas/Semester : III/3
Pertemuan : 1 kali pertemuan
Alokasi Waktu : 2 X 30 menit
Standar Kompetensi
11. Mempraktikkan berbagai keterampilan permainan olahraga dalam
bentuk sederhana dan nilai- nilai yang terkandung didalamnya.
Kompetensi Dasar
Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu permainan dan olahraga
beregu bola besar serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat, dan
percaya diri.
Indikator
7. Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar menendang, mengontrol,
dan menggiring bola menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar dan
punggung kaki dengan koordinasi yang baik.
A. Tujuan Pembelajaran
Untuk mengetahui tingkat permainan sepakbola siswa.
B. Materi pembelajaran permainan sepakbola

1. Variasi dan kombinasi teknik dasar menendang, mengontrol, dan


menggiring bola menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar dan
punggung kaki dengan koordinasi yang baik.
2. Bermain sepakbola dengan menggunakan peraturan yang sesungguhnya.
C. Metode Pembelajaran
1. Permainan (game)
D. Langkah-langkah pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
 Berbaris, Berdoa, Presensi, Apersepsi, Motivasi dan Penjelasan tujuan

30
31
pembelajaran.
 Pemanasan secara umum
8. Kegiatan inti (30 menit)
 Guru membiarkan siswa untuk bermain menggunakan bola yang telah di
modifikasi.
 Geru dengan siswa mengidentifikasi tentang semangat belajar siswa setelah
bola di modifikasi
9. Kegiatan penutup (15 menit)
 Pendinginan (colling down)
 Evaliasi, diskusi dan tanya jawab proses pembelajaran yang telah di pelajari
 Berbaris dan berdoa.

Menetahui, Bojonegoro, 08 Mei 2022

Kepala Sekolah MII SAMBONGREJO Guru PJOK

SITI ANISAH, S.Pd,I MUHAMMAD IMAM SYAIFUDDIN

NIP. NIP.

Anda mungkin juga menyukai