Anda di halaman 1dari 92

BELAJAR PKPBI ASYIK DAN MENARIK DARI RUMAH MELALUI 5 M

(PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI PESERTA DIDIK


TUNARUNGU KELAS IX SMPLB DI SLB TUNAS BHAKTI PLERET
SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2021/2022)

BEST PRACTICE

DISUSUN OLEH :

FITRI SUHARIRAYANTI, S.PD, M.PD.


NIP.19820725 200801 2 021

SLB TUNAS BHAKTI PLERET


GUNUNGKELIR RT 10 PLERET BANTUL
2022

i
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Best Practice yang berjudul “ Belajar PKPBI Asyik dan Menarik Dari
Rumah Melalui 5M (Pengembangan Kemampuan Komunikasi Peserta Didik
Tunarungu Kelas IX SMPLB Semester II Di SLB Tunas Bhakti Pleret Tahun
Pelajaran 2021/2022)” benar-benar disusun oleh :

Nama : FITRI SUHARIRAYANTI, S.Pd, M.Pd.


NIP : 198207252008012021
Pangkat/ Golongan : Penata Tigkat I, III/d
Jabatan : Guru Kelas IX SMPLB - B
Instansi : SLB Tunas Bhakti Pleret

Bantul, Maret 2022

Mengetahui
Koordinator PKB Penyusun

Amrih Handayani, S.Pd., Fitri Suharirayanti, S.Pd, M.Pd


NIP. 197305112008012005 NIP. 198207252008012021

Mengetahui dan
Mengesahkan

Pengawas Pendidikan Khusus Kepala SLB Tunas Bhakti Pleret


Dinas Dikpora DIY

SARDIYANA, S.Pd, MA Astuti Hermawati, S.Pd, M.Pd.


NIP. 196407151994041005 NIP. 196503041993032010

ii
Lembar Pernyataan

Saya menyatakan dengan sesungguhnya karya ilmiah yang saya susun seluruhnya
merupakan hasil karya saya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan karya ilmiah yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari di temukan seluruh atau sebagian karya ilmiah ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi-sanksi sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.

Bantul, Maret 2022

Fitri Suharirayanti, S.Pd, M.Pd


NIP. 19820725 200801 2 021

iii
Kata Pengantar

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga laporan Best Practice yang berjudul “Belajar PKPBI
Asyik dan Menarik Dari Rumah Melalui 5M (Pengembangan Kemampuan
Komunikasi Peserta Didik Tunarungu kelas IX SMPLB Di SLB Tunas Bhakti
Semester II Tahun Pelajaran 2021/2022 ) ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulisan Best Practice ini bertujuan untuk menambah wawasan keilmuan
terutama dalam bidang Pendidikan Luar Biasa dan dilaksanakan untuk
mengembangkan kegiatan pembelajaran selama Pembelajaran Jarak Jauh pada
masa pandemi COVID-19 dan untuk meningkatkan profesionalitas kinerja guru.

Penulis sadar bahwa penyusunan laporan Best Practise ini dapat


terselesaikan dengan lancar berkat bantuan dan kerjasama maupun partisipasi dari
berbagai pihak. Oleh karena itu sebagai wujud rasa bahagia, perkenankanlah
penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Pengawas Pendidikan Khusus Dinas Dikpora DIY, Bapak Sardiyana, S.Pd,


MA, yang telah membimbing selama penyusunan laporan Best Practise
ini.
2. Kepala SLB Tunas Bhakti Pleret, Ibu Astuti Hermawati, M.Pd yang telah
membimbing selama penulisan Best Practice.
3. Teman-teman guru sejawat di SLB Tunas Bhakti yang telah membantu
dan menjadi kolaborator.
4. Seluruh pihak yang telah ikut membantu proses penulisan ini.
Akhir kata, semoga Best Practice ini bermanfaat, atas segala kekurangan
yang ada dalam penyusunan Best Practice ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Bantul Maret 2022

Penulis

iv
BELAJAR PKPBI ASYIK DAN MENARIK DARI RUMAH MELALUI 5M
(PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI PESERTA DIDIK
TUNARUNGU KELAS IX SMPLB DI SLB TUNAS BHAKTI PLERET
SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2021/2022)

Best Practice

Oleh :
Fitri Suharirayanti

ABSTRAK

Karya tulis Best Practice ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan dan
hasil dari Pembelajaran PKPBI yang asyik dan menarik dari rumah melalui 5 M
yang fokus pada pengembangan kemampuan komunikasi pada peserta didik
tunarungu kelas IX SMPLB di SLB Tunas Bhakti Pleret pada semester II tahun
pelajaran 2021/2022.
Metode yang digunakan dalam pembelajaran PKPBI ini adalah secara daring
atau Belajar Dari Rumah menggunakan video pembelajaran dan tatap muka
virtual menggunakan aplikasi whatsApp melalui 5 M yaitu melakukan asesmen,
menganalisis hasil asesmen, menyusun perencanaan, melaksanakan program dan
mengevaluasi program. Pembelajaran PKPBI dari rumah ini dilaksanakan pada
semester II tahun pelajaran 2021/2022 yaitu pada bulan Agustus sampai dengan
September 2021.
Hasil dari pelaksanaan pembelajaran PKPBI asyik dan menarik dari rumah
yang fokus pada pengembangan kemampuan komunikasi menunjukkan adanya
peningkatan kemampuan pengucapan vokal di awal, tengah dan akhir pada peserta
didik tunarungu kelas IX SMPLB di SLB Tunas Bhakti Pleret setelah menyimak
video yang dikirim dengan bimbingan orangtua dan mengalami peningkatan
kembali setelah dilakukan video call menggunakan aplikasi whatsApp sesuai
dengan waktu yang disepakati bersama.

Kata Kunci : PKPBI, Pengembangan Kemampuan Komunikasi, 5 M, Anak


Tunarungu

v
DAFTAR ISI

Hal

Halaman Judul ................................................................................................ i


Surat Keterangan …………………………………………………………… ii
Halaman Pengesahan ..................................................................................... iii
Lembar Pernyataan ........................................................................................ iv
Kata pengantar ............................................................................................... v
Abstrak ........................................................................................................... vi
Daftar Isi ........................................................................................................ vii
Daftar Gambar .............................................................................................. ix
Daftar Tabel ...........................................................................................…… x
Daftar Lampiran ……………………………………………………………. xi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................... 4
C. Tujuan ............................................................................. 4
D. Manfaat ........................................................................... 5
E. Metode Pelaksanaan ....................................................... 5
BAB II. Kajian Pustaka .......................................................................... 7
A. Kajian PKPBI (Pengembangan Komunikasi Persepsi
Bunyi dan Irama .........................................………….. 7
1. Pengertian Pengembangan Kemampuan
Komunikasi…………………… ............................. 8
2. Tujuan Pengembangan Kemampuan Komunikasi
...........................…………………….. 8
3. Ruang Lingkup …………………………………… 9
4. Kompetensi dan Indikator ……………………… 9
B. Kajian Tentang Belajar Dari Rumah …………………. 12

vi
1. Tujuan Belajar Dari Rumah ................................... 13
2. Prinsip Pelaksanaan Belajar Dari Rumah ………… 13
3. Metode dan Media Pelaksanaan Belajar Dari
Rumah……………………………………………... 14
4. Pelaksanaan Belajar Dari Rumah Oleh Guru…… 15
C. Kajian Tentang 5 M 17
1. Melakukan Asesmen……………………………… 17
2. Menganalisis Hasil Asesmen ………………………. 17
3. Menyusun Rencana Program ………………………. 17
4. Melaksanakan Program …………………………….. 18
5. Mengevaluasi Program …………………………….. 19
D Kajian Tentang Anak Tunarungu …………………… 19
1. Pengertian Anak 19
Tunarungu…………………………
2. Karakteristik Anak Tunarungu …………………… 20
BAB III Pembahasan Masalah............................................................…. 21
A. Pelaksanaan Belajar PKPBI Asyik dan Menarik Dari
Rumah Melalui 5 M................................................. 21
B. Hasil Pembelajaran PKPBI Asyik dan Menrik Dari 33
Rumah Melalui 5M
C. Pembahasan 36

BAB IV SIMPULAN ............................................................................. 38


Daftar Pustaka ................................................................................................. 40
Lampiran-Lampiran ....................................................................................... 42

vii
Daftar Gambar

Gambar 1. Asesmen Melalui Video Call ……………………………… 22


Gambar 2. Video Latihan Mengucapkan Vokal……………………….. 30
Gambar 3. Kegiatan Pembelajaran Dengan Video Call ……………… 31
Gambar 4. Salah satu Contoh Pemberian Umpan Balik ……………… 32
Gambar 5. Grafik Peningkatan Kemampuan Pengucapan Vokal VN…..33
Gambar 6. Grafik Peningkatan Kemampuan Pengucapan Vokal PA…. 34
Gambar 7 Grafik Peningkatan Kemampuan Pengucapan Vokal EK…..35

viii
Daftar Tabel

Tabel 1. Struktur Kurikulum Pendidikan Khusus Untuk SMPLB ….. 8


Tabel 2. Kompetensi dan Indikator Pengembangan Kemampuan
Komunikasi ……………………………………………….. 12
Tabel 3. Perolehan Skor Kemampuan Mengucapkan Vokal VN ……33
Tabel 4. Perolehan Skor Kemampuan Mengucapkan Vokal PA …… 34
Tabel 5. Perolehan Skor Kemampuan Mengucapkan Vokal EK…….35
.

ix
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 1.. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran PKBI……………… 43
Lampiran 2. Instrumen Asesmen Komunikasi ………………………… 50
Lampiran 3. Instrumen Asesmen KemampuanBicara ………………… 51
Lampiran 4. Laporan Hasil Asesmen ………………………………….. 53
Lampiran 5. Laporan Hasil Asesmen VN ……………………………… 54
Lampiran 6. Asesmen Komunikasi VN ……………………………….. 55
Lampiran 7. Asesmen Kemampuan Bicara VN ……………………….. 56
Lampiran 8. Laporan Hasil Asesmen PA ……………………………… 58
Lampiran 9. Asesmen Komunikasi PA ……………………………….. 59
Lampiran 10. Asesmen Kemampuan Bicara PA ……………………….. 60
Lampiran 11. Laporan Hasil Asesmen EK …………………………….. 62
Lampiran 12. Asesmen Komunikasi EK ………………………………. 63
Lampiran 13. Asesmen Kemampuan Bicara EK ………………………. 64
Lampiran 14. Hasil Penilaian VN Setelah Menyimak Video ………….. 66
Lampiran 15. Hasil Penilaian VN Setelah Video Call ………………….. 67
Lampiran 16. Hasil Penilaian PA Setelah Menyimak Video …………… 68
Lampiran 17. Hasil Penilaian PA Setelah Video Call …………………… 69
Lampiran 18. Hasil Penilaian EK Setelah Menyimak Video …………… 70
Lampiran 19. Hasil Penilaian EK Setelah Video Call …………………… 71
Lampiran 20. Foto Kegiatan Pembelajaran Dengan Video Call ……………. 72
Lampiran 21. Foto Kegiatan Peserta didik meyimak Video ……………… 73
Lampiran 22. Program Tahunan ………………………………………….. 74
Lampiran 23. Program Semester …………………………………………. 80

x
i

i
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pandemi COVID-19 yang melanda dunia dan Indonesia sejak bulan
Maret 2020 memaksa warga dunia dan masyarakat Indonesia selalu di rumah
dan melakukan kegiatan di rumah baik dalam bekerja dan beribadah. Dunia
pendidikan juga mendapatkan dampak yang besar dalam pelaksanaan
pembelajaran selama pandemi COVID-19 ini. Peserta didik, guru dan semua
warga sekolah tidak dapat bertemu dan bertatap muka dalam melaksanakan
pembelajaran. Guru, siswa dan orangtua mejadi “kaget” ketika tiba-tiba guru
dan peserta didik tidak boleh bertemu dalam kegiatan belajar dan
mengharuskan orangtua yang menggantikan peran guru untuk memberikan
pembelajaran di rumah.
Anak tunarungu dengan segala keterbatasan dan kelebihan yang
dimiliki tentu saja menjadi salah satu dari ribuan peserta didik di Indonesia
yang harus belajar dari rumah. Anak tunarungu yang mempunyai
keterbatasan dalam mendengar bunyi, berkomunikasi dan berbahasa tentu
saja merasakan dampak yang besar dalam pembelajaran jarak jauh pada masa
pandemi seperti sekarang ini. Biasanya anak-anak tunarungu belajar di
sekolah, beratatap muka dengan guru sehingga dapat membaca ujaran dan
berlatih mempersepsi beraneka macam bunyi tiba-tiba harus belajar di rumah
bersama orangtua. Pengembangan Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama atau
disingkat menjadi PKPBI adalah mata pelajaran yang wajib diberikan kepada
peserta didik tunarungu. Sesuai dengan pendapat ahli Pendidikan Luar Biasa
yang mengungkapkan bahwa jangan pernah mencari atau fokus pada
kelemahan atau ketidakmampuan anak berkebutuhan khusus termasuk anak
tunarungu. Tetapi sebagai pendidik anak berkebutuhan khusus harus mencari
kelebihan serta semua hal yang dimiliki peserta didik yang dapat
dioptimalkan. Untuk mengoptimalkan kemampuan peserta didik tunarungu
salah satunya dengan pembelajaran PKPBI. Manfaat dari program PKPBI
2

adalah mengembangkan kemampuan komunikasi dan bahasa peserta didik


tunarungu, baik secara verbal maupun komunikasi total dengan menggunakan
keterampilan berbahasa secara reseptif maupun ekspresif.
Memasuki tahun pelajaran 2020/2021 dengan adanya pandemi virus
corona atau dikenal dengan istilah Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
maka pelaksanaan pendidikan untuk sementara harus menyesuaikan dengan
keadaan dan peraturan yang berlaku. Berdasarkan Surat Edaran Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI No 4 Tahun 2020 tanggal 24 Maret 2020
tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran
Corona Virus Disease (COVID-19) untuk sementara ini sekolah tidak
diperkenankan mengadakan kegiatan pembelajaran tatap muka. Untuk
menyiasati hal tersebut pembelajaran dilakukan secara daring atau dalam
jaringan, luring atau luar jaringan berbasis pensil dan kertas menggunakan
media yang disesuaikan dengan keadaan, kemampuaan, dan kebutuhan
peserta didik. Sesuai dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonsia Nomor 719/P/2020 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Kurikulum Pada Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus maka
implementasi kurikulum oleh satuan pendidikan harus memperhatikan
ketercapaian kompetensi peserta didik padda satuan pendidikan dalam
kondisi khusus.
Pendidikan yang dilaksanakan di SLB Tunas Bhakti Pleret
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan masa depan. Tetapi dalam masa
pandemi ini pola pikir dalam proses pembelajaran berubah. Yang dulu
menggunakan alat tunggal menjadi alat multimedia, dari pembelajaran tatap
muka menjadi pembelajaran jarak jauh, dari pembelajaran di sekolah menjadi
pembelajaan dari rumah, dari guru kelas menjadi guru kunjung dan dari guru
sebagai pendamping belajar pokok menjadi orangtua sebagai pemndamping
belajar pokok.
Penerapan Belajar Dari Rumah (BDR) selama masa pandemi COVID-
19 mempunyai dampak positif dan negatif. Guru dan peserta didik harus
bersama-sama berlari mengejar ketertinggalan dalam hal teknologi.
3

Walaupun penggunaan teknologi ini tidak sepenuhnya membantu dalam


pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah. Banyak sekali kendala yang
dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran ini. Sebagian orangtua tidak
mempunyai fasilitas seperti HP android atau laptop. Di sinilah dituntut
kreativitas guru dalam memberika fasilitas pembelajaran bagi peserta
didiknya. Dalam pelaksanaan BDR ini juga mempunyai dampak negatif
karena kurukulum yang dipadatkan dan untuk pembelajaran keterampilan
untuk SMPLB tidak dapat maksimal diberikan.
Dalam situasi seperti ini guru harus berpikir keras agar peserta didik
yang tunarungu mendapatkan haknya memperoleh pembelajaran dengan
maksimal walaupun tidak dapat bertatap muka secara langsung. Banyak
kendala yang dihadapi dalam pembelajaran jarak jauh untuk anak
berkebutuhan khusus terutama peserta didik kami yang tinggal di pedesaan, di
pegunungan dan berasal dari keluarga menengah ke bawah. Ada beberapa
yang akses internet susah, ada yang hanya punya satu handphone dan untuk
bergantian dengan saudaranya, memori handphone sudah penuh dan banyak
permasalahan yang lainnya.
Melihat permasalahan tersebut guru dituntut untuk berkreasi
menggunakan media pembelajaran yang menarik yang lebih mudah dipahami
dan orangtua juga dapat mendampingi. Pemilihan media yang tepat dalam
pembelajaran selama masa pandemi ini bertujuan untuk menghasilkan output
sesuai dengan yang diharapkan dan tercapainya tujuan pembelajaran yang
sudah dirancang. Media pembelajaran merupakan alat yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran yang dapat membantu dan mempermudah proses
pembelajaran. Selain media dalam kegiatan pembelajaran diperlukan
tindakan-tindakan sebelum materi itu diberikan. Pada pelaksanaan PKPBI ini
guru menggunakan 5M yaitu Melakukan asesmen, Menganalisis hasil
asesmen, Menyusun perencanaan, Melaksanakan program dan Mengevaluasi
program.
Media pengembangan komunikasi dalam PKPBI yang dipilih dalam
Pembelajaran Jarak Jauh atau Belajar Dari Rumah di kelas IX SMPLB
4

Tunarungu disesuaikan dengan karakteristik peserta didik. Anak tunarungu


yang kehilangan kemampuan mendengar lebih mengutamakan indera
penglihatannya dan mereka sering disebut “pemata” sehingga media
pembelajaran yang digunakan adalah menggunakan aplikasi yaitu perpaduan
antara aplikasi canva dan kinemaster serta menggunakan youtube dan
Aplikasi WhatsApp untuk tatap muka. Dengan media ini diharapkan peserta
didik lebih antusias dalam mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh sehingga pada
akhirnya tujuan pembelajaran dapat tercapai.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka rumusan masalah pada best
practise ini adalah :
1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran PKPBI asyik dan menarik dari
rumah melalui 5M pada peserta didik tunarungu kelas IX SMPLB B
semester II tahun pelajaran 2021/2022 di SLB Tunas Bhakti Pleret?
2. Bagaimana hasil pembelajaran PKPBI asyik dan menarik dari rumah
melalui 5M pada peserta didik tunarungu kelas IX SMPLB semester II
tahun pelajaran 2021/2022 di SLB Tunas Bhakti Pleret?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran PKPBI asyik dan menarik
dari rumah melalui 5M pada peserta didik tunarungu kelas IX SMPLB B
semester II tahun pelajaran 2021/2022 di SLB Tunas Bhakti Pleret
2. Untuk mengetahui hasil pembelajaran PKPBI asyik dan menarik dari
rumah melalui 5M pada peserta didik tunarungu kelas IX SMPLB B
semester II tahun pelajaran 2021/2022 di SLB Tunas Bhakti Pleret
5

D. Manfaat
1. Manfaat bagi siswa
Meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran dari rumah atau
pembelajaran jarak jauh selama masa pandemi COVID-19.
2. Manfaat bagi guru
Sebagai salah satu cara dalam melaksanakan pembelajaran dari rumah atau
pembelajaran jarak jauh. pada masa pandemi COVID-19 sehingga
pembelajaran lebih menarik.
3. Bagi Sekolah
Merupakan salah satu program sekolah dalam melaksanakan Pembelajaran
Jarak Jauh (PJJ) atau Belajar Dari Rumah (BDR) selama masa pandemi
COVID-19.
4. Bagi Orangtua
Diharapkan dapat membantu orangtua dalam mendampingi siswa selama
pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah.

E. Metode Pelaksanaan
1. Subyek
Subyek dalam pelaksanaan pembelajaran PKPBI dari rumah ini adalah
anak tunarungu kelas IX SMPLB B yang berjumlah 3 anak terdiri dari 2
laki-laki dan 1 perempuan.
2. Setting
Pelaksanaan pembelajaran jarak jauh atau belajar daru rumah ini berada di
kelas IX SMPLB di SLB Tunas Bhakti Pleret yang beralamat di Dusun
Gunungkelir RT 10 Pleret Bantul yang dilaksanakan di rumah masing-
masing peserta didik.
3. Waktu Pelaksanaan
Pembelajaran PKPBI asyik dan menarik dari rumah melalui 5M
dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2021/2022 tepatnya pada
bulan Agustus sampai dengan September 2021.
6

4. Metode
Metode yang digunakan adalah Pembelajaran Jarak Jauh atau Belajar
Dari Rumah atau pembelajaran daring menggunakan video yang
diunggah pada chanel youtube serta menggunakan aplikasi whatsApp
dalam tatap muka melalui 5 M yaitu melakukan asesmen, menganalisis
hasil asesmen, menyusun perencanaan, melaksanakan program dan
mengevaluasi program.
7

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian PKPBI (Pengembangan Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama)


Pengembangan Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama ialah pembinaan
komunikasi dan penghayatan bunyi yang dilakukan dengan sengaja atau tidak
sengaja, sehingga kemampuan komunikasi dan mempersepsi bunyi melalui
pendengaran dan perasaan vibrasi yang masih dimiliki peserta didik
tunarungu dapat dipergunakan sebaik-baiknya untuk berintegrasi dengan
dunia sekelilingnya yang penuh dengan bunyi (Kemdikbud, 2016:6)
Pengembangan Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama atau PKPBI menurut
Bambang Nugroho dalam paparannya yang disampaikan dalam pelatihan
program kemitraan guru SLB yang diselenggarakan oleh Kemdikbud pada
bulan Mei tahun 2021 merupakan pendekatan dalam pembelajaran
komunikasi bagi peserta didik tunarungu yang bertujuan untuk
mengembangkan prasyarat, kemampuan dasar, dan keterampilan
berkomunikasi, yang meliputi pengembangan Persepsi Bunyi dan Irama,
pengembangan wicara, dan pengembangan isyarat. Jadi Pengembangan
Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama dibedakan menjadi dua yaitu
pengembangan kemampuan komunikasi dan pengembangan kemampuan
persepsi bunyi dan irama.
Di dalam Kurikulum Pendidikan Khusus PKPBI sebagai program
kekhsusan ini wajib diberikan kepada peserta didik tunarungu sebanyak 2 jam
pelajaran. Program kekhususan PKPBI mendukung semua mata pelajaran
yang akan diberikan kepada peserta didik tunarungu. Berikut ini adalah
struktur kurikulum pendidikan khusus sesuai dengan Perdirjend
No 10/D/Kr/2017 Tanggal 4 April 2017 Tentang Struktur Kurikulum,
Kompetensi Inti- Kompetensi Dasar, Dan Pedoman Implementasi Kurikulum
2013 Pendidikan Khusus
8

KELAS DAN
MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU
PER MINGGU
KELOMPOK A VII VIII IX
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2 2 2
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 2 2 2
4. Matematika 2 2 2
5. Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2 2
6. Ilmu Pengetahuan Alam 2 2 2
7. Bahasa Inggris 2 2 2
KELOMPOK B
8. Seni Budaya 2 2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 2 2
10. Keterampilan Pilihan 18 18 18
KELOMPOK C
11. Program Kebutuhan Khusus (PKPBI) 2 2 2
JUMLAH ALOKASI WAKTU PERMINGGU 38 38 38
Tabel 1. Struktur Kurikulum Pendidikan Khusus Untuk SMPLB

Bambang Nugroho menyebutkan bahwa dalam PKPBI ada dua kegiatan


yaitu PKPBI bahasa dan PKPBI non bahasa. Pada best practice ini
pembelajaran yang dilakukan fokus pada pengembangan kemampuan
komunikasi atau PKPBI bahasa.
1. Pengertian Pengembangan Kemampuan Komunikasi
Pengembangan kemampuan komunikasi merupakan upaya yang dilakukan
untuk melatih berbagai kemampuan komunikasi peserta didik tunarungu
yang dibutuhkan dalam berkomunikasi dengan orang lain di lingkungan
dimana mereka berada.(Kemdikbud 2016:6).
2. Tujuan pengembangan kemampuan komunikasi
Dalam buku pedoman Program Kebutuhan Khusus Pengembangan
Komunikasi Persepsi Bunyi Dan Irama (PKPBI) Untuk Peserta Didik
Tunarungu disebutkan beberapa tujuan dari pengembangan kemampuan
komunikasi adalah agar peserta didik tunarungu:
9

a. Memiliki dasar kemampuan ucapan yang benar


b. Mampu membentuk bunyi bahasa (vokal dan konsonan) dengan benar,
sehingga dapat dimengerti orang lain.
c. Memiliki keyakinan bahwa bunyi/suara yang diproduksi melalui alat
biacaranya memiliki makna.
d. Memiliki keterampilan pengucapan fonem,
e. Memiliki keterampilan pengucapan kata,
f. Memiliki keterampilan pengucapan kalimat,
g. Memiliki keterampilan komunikasi timbal balik secara lisan.
3. Ruang Lingkup
Lebih lanjut dalam buku Program Kebutuhan Khusus Pengembangan
Komunikasi Persepsi Bunyi Dan Irama (PKPBI) Untuk Peserta Didik
Tunarungu disebutkan ada beberapa ruang lingkup pengembangan
kemampuan komunikasi yaitu :
a. Diarahkan pada keterampilan menyimak atau memahami makna bunyi
bahasa
b. Latihan pelemasan diberikan dalam bentuk senam mulut dan bibir.
c. Latihan pernafasan
d. Latihan pembentukan suara dan bahasa yang meliputi ;
1) Latihan pengucapan fonem,
2) Latihan pengucapan kata,
3) Latihan pengucapan kalimat,
e. Latihan komunikasi langsung
4. Kompetensi dan Indikator
Kompetensi dan Indikator Pengembangan Kemampuan Komunikasi sesuai
dengan pedoman program khusus PKPBI (Kemdikbud, 2016: 10) adalah
sebagai berikut:
10

NO. KOMPETENSI INDIKATOR

1. - Mampu mengucapkan vokal depan


Pengucapan fonem
- Mampu mengucapkan vokal tengah
a. Mampu mengucapkan - Mampu mengucapkan vokal belakang
vokal - Mampu mengucapkan vokal rangkap (diftong)

b. Mampu mengucapkan - Mampu mengucapkan konsonan /b/ pada kata


konsonan ibu, boneka, dan bedak
- Mampu mengucapkan konsonan /p/ pada awal,
tengah dan akhir kata (pita, tutup, dan topi)
- Mampu mengucapkan konsonan /m/ pada awal,
tengah dan akhir kata (mata, kemarin, asam)
- Mampu mengucapkan konsonan /f/ pada awal,
tengah dan akhir kata ( fajar, kafan, arif)
- Mampu mengucapkan konsonan /v/ pada awal,
tengah kata (variasi, motivasi)
- Mampu mengucapkan konsonan /w/ pada awal,
tengah dan akhir kata (warna, bawang, bapaw)
- Mampu mengucapkan konsonan /t/ pada awal,
tengah dan akhir kata (topi, pintu, pahat)
- Mampu mengucapkan konsonan /d/ pada awal,
tengah dan akhir kata (dasi, dadu, padi)
- Mampu mengucapkan konsonan /n/ pada awal,
tengah dan akhir kata (nama, nanas, sampan)
- Mampu mengucapkan konsonan /s/ pada awal,
tengah dan akhir kata (sabun, susu, panas)
- Mampu mengucapkan konsonan /z/ pada awal,
tengah kata (ijazah, lazim)
- Mampu mengucapkan konsonan /l/ pada awal,
tengah dan akhir kata (lampu, lilin, halal)
- Mampu mengucapkan konsonan /r/ pada awal,
tengah dan akhir kata (rambut, marah, petir)
- Mampu mengucapkan konsonan /y/ pada awal,
tengah kata (saya, papaya,)
- Mampu mengucapkan konsonan /sy/ pada awal,
tengah dan akhir kata (syarat, masyarakat)
- Mampu mengucapkan konsonan /k/ pada awal,
tengah dan akhir kata,(kera, kaki, katak)
- Mampu mengucapkan konsonan /g/ pada awal,
tengah dan akhir kata, (gajah, lagu, bedug)
- Mampu mengucapkan konsonan /ng/ pada awal,
tengah dan akhir kata,(ngarai, mangga, gudang)
- Mampu mengucapkan konsonan /c/ pada awal,
tengah kata,(cacing, baca),
11

NO. KOMPETENSI INDIKATOR


- Mampu mengucapkan konsonan /j/ pada awal,
tengah dan akhir kata (jalan, baju, bajaj)
- Mampu mengucapkan konsonan /ny/ pada awal,
tengah kata,(nyanyi, menyalin)
- Mampu mengucapkan konsonan /h/ pada awal,
tengah dan akhir kata,(harimau, bahu, puyuh)

2. Pengucapan kata - Mampu mengucapkan kata benda


- Mampu mengucapkan kata sifat
- Mampu mengucapkan kata kerja
- Mampu mengucapkan kata ganti
- Mampu mengucapkan kata keterangan
- Mampu mengucapkan kata bilangan
- Mampu mengucapkan kata sandang
- Mampu mengucapkan kata depan
- Mampu mengucapkan kata sambung
- Mampu mengucapkan kata seru

Pengucapan kata dengan - mampu mengucapkan kata dengan tekanan


tekanan kata lemah
- mampu mengucapkan kata dengan tekanan keras
- mampu mengucapkan kata dengan tekanan
menurut situasi

3. Pengucapan kalimat, - Mampu mengucapkan kalimat ajakan


- Mampu mengucapkan kalimat larangan
- Mampu mengucapkan kalimat permintaan
- Mampu mengucapkan kalimat perintah biasa
- Mampu mengucapkan kalimat tanya dengan kata
tanya apa
- Mampu mengucapkan kalimat dengan kata tanya
siapa
- Mampu mengucapkan kalimat dengan kata tanya
kapan
- Mampu mengucapkan kalimat dengan kata tanya
mengapa
- Mampu mengucapkan kalimat dengan kata tanya
bagaimana
- Mampu mengucapkan kalimat dengan kata tanya
yang mana.

Pengucapan tekanan dan - Mampu mengucapkan kalimat dengan tekanan


intonasi kalimat dan intonasi kalimat berita
- Mampu mengucapkan kalimat dengan tekanan
dan intonasi kalimat perintah
12

NO. KOMPETENSI INDIKATOR


- Mampu mengucapkan kalimat dengan tekanan
dan intonasi kalimat tanya

4. Komunikasi langsung - Mampu berkomunikasi timbal balik dengan


orang lain
- Mampu mengungkapkan keinginannya secara
lisan
- Mampu menjawab pertanyaan secara lisan
- Mampu mengungkapkan gagasan secara lisan.

Tabel 2. Kompetensi dan Indikator Pengembangan Kemampuan Komunikasi

Jadi PKPBI merupakan program khusus atau program kompensantoris


untuk peserta didik tunarungu yang terdiri dari dua kegiatan yaitu PKPBI
bahasa dan PKPBI nonbahasa atau pengembangan kemampuan komunikasi
dan pengembangan kemampuan persepsi bunyi dan irama yang dilakukan
dengan sengaja atau tidak sengaja untuk memasukkan peserta didik
tunarungu dalam dunia bunyi di sekelilingnya dan mengembangkan
komunikasi anak tunarungu secara total dengan mengoptimalkan kompetensi
yang dimiliki. Dalam pelaksanaan pembelajaran PKPBI mengacu pada
kompetensi serta indikator yang telah tertuang dalam kurikulum. Pada best
practice ini kompetensi yang dikembangkan adalah pengucapan fonem
(mampu mengucapkan vokal).

B. Kajian Tentang Belajar Dari Rumah


Pada masa darurat COVID-19 ini pembelajaran dilakukan secara jarak
jauh atau belajar dari rumah baik secara daring atau luring atau perpaduan
antara daring dan luring sebagaimana tercantum dalam Surat Edaran
Kemendikbud No 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan
dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19) yang
diperkuat dengan SE Sekjen Kemendikbud Nomor 15 Tahun 2020 tentang
Pedoman Pelaksanaan BDR selama darurat COVID-19. Belajar baik secara
jarak jauh dalam hal ini daring, luring dan kombinasi keduanya ataupun
13

belajar secara tatap muka tetap harus memperhatikan tujuan pembelajaran. Di


dalam Surat Edaran Sekjen Kemendikbud No 15 Tahun 2020 dijelaskan
mengenai tujuan, prinsip, metode dan media pelaksanaan Belajar Dari Rumah
sebagai berikut;
1. Tujuan Belajar Dari Rumah
Tujuan Belajar Dari Rumah selama masa darurat COVID-19 adalah:
a. Memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan
pendidikan selama darurat COVID-19;
b. Melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk COVID-19;
c. Mencegah penyebaran dan penularan COVID-19 di satuan pendidikan;
d. Memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta
didik dan orangtua/wali.
2. Prinsip Pelaksanaan Belajar Dari Rumah
Belajar Dari Rumah (BDR) dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip
yang tertuang dalam Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam
masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19) yaitu:
a. Keselamatan dan kesehatan lahir batin peserta didik, pendidik, kepala
satuan pendidikan dan seluruh warga satuan pendidikan menjadi
peetimbangan utama dalam pelaksanaan BDR;
b. Kegiatan BDR dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar
yang bermakna bagi peserta didik tanpa terbebani tuntutan
menuntaskan seluruh capaian kurikulum;
c. BDR dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain
mengenai pandemi COVID-19
d. Materi pembelajaran bersifat inklusif sesuai dengan usia dan jenjang
pendidikan, konteks budaya, karakter dan jenis kekhususan peserta
didik.
e. Aktivitas dan penugasan selama BDR dapat bervariasi antar daerah,
satuan pendidikan dan peserta didik sesuai minat dan kondisi masing-
14

masing termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses terhadap


BDR;
f. Hasil belajar peserta didik selama BDR diberi umpan balik yang
bersifat kualitatif dan berguna dari guru tanpa diharuskan memberikan
skor/nilai kuantitatif;
g. Mengedepankan pola interaksi dan komunikasi yang positif antara
guru dengan orangtua/ wali.
3. Metode dan Media Pelaksanaan Belajar Dari Rumah
a. Metode Belajar Dari Rumah
Belajar Dari Rumah (BDR) dilaksanakan dengan Pembelajaran Jarak
Jauh (PJJ) yang dibagi menjadi 2 pendekatan yaitu:
1) Pembelajaran Jarak Jauh dalam jaringan (daring)
2) Pembelajaran jarak jauh luar jaringan (luring)
Dalam pelaksanaan PJJ, satuan pendidikan dapat memilih pendekatan
(daring atau luring atau kombinasi keduanya) sesuai dengan
ketersediaan dan kesiapan sarana dan prasarana.
b. Media Belajar Dari Rumah
1) Media dan Sumber Belajar Pembelajaran Jarak Jauh Daring
Pembelajaran di rumah secara daring dapat menggunakan gawai
(gadget) maupun laptop melalui beberapa portal dan aplikasi
pembelajaran daring.
2) Media dan Sumber Belajar Pembelajaran Luring
Pembelajaran di rumah secara luring dalam masa BDR dapat
dilaksanakan melalui:
a) televisi, contohnya Program Belajar dari Rumah melalui
TVRI;
b) radio;
c) modul belajar mandiri dan lembar kerja;
d) bahan ajar cetak; dan
e) alat peraga dan media belajar dari benda dan lingkungan
sekitar.
15

4. Pelaksanaan Belajar Dari Rumah oleh Guru


Guru memfasilitasi pelaksanaan PJJ secara daring, luring, mupun
kombinasi keduanya sesuai kondisi dan ketersediaan sarana pembelajaran.
a. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran jarak jauh Referensi
perencanaan PJJ baik secara daring maupun luring dapat dilihat pada
portal Guru Berbagi https://guruberbagi.kemdikbud.go.id/. Dalam
menyiapkan pembelajaran, guru perlu memastikan beberapa hal
berikut:
1) memastikan kompetensi pembelajaran yang ingin dicapai. dilarang
memaksakan penuntasan kurikulum dan fokus pada pendidikan
kecakapan hidup.
2) menyiapkan materi pembelajaran. Dalam pelaksanaan BDR, materi
dapat difokuskan pada:
a) literasi dan numerasi;
b) pencegahan dan penanganan pandemi COVID-19;
c) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Gerakan
Masyarakat Sehat (Germas);
d) kegiatan rekreasional dan aktivitas fisik;
e) spiritual keagamaan; dan/atau
f) penguatan karakter dan budaya.
3) menentukan metode dan interaksi yang dipakai dalam
penyampaian pembelajaran melalui daring, luring, atau kombinasi
keduanya.
4) menentukan jenis media pembelajaran, seperti format teks,
audio/video simulasi, multimedia, alat peraga, dan sebagainya
yang sesuai dengan metode pembelajaran yang digunakan; dan
5) guru perlu meningkatkan kapasitas dengan mengikuti pelatihan
daring yang disediakan oleh pemerintah maupun lembaga
nonpemerintah guna mendukung keterampilan menyelenggarakan
PJJ pada situasi darurat COVID-19.
16

b. Fasilitasi pembelajaran jarak jauh daring


Waktu pembelajaran daring sepanjang hari menyesuaikan ketersediaan
waktu, kondisi, dan kesepakatan peserta didik dan orangtua/walinya.
Proses pembelajaran daring terdiri atas:
1) tatap muka Virtual melalui video conference, teleconference,
dan/atau diskusi dalam group di media sosial atau aplikasi pesan.
Dalam tatap muka virtual memastikan adanya interaksi secara
langsung antara guru dengan peserta didik.
2) Learning Management System (LMS). LMS merupakan sistem
pengelolaan pembelajaran terintegrasi secara daring melalui
aplikasi. Aktivitas pembelajaran dalam LMS antara lain
pendaftaran dan pengelolaan akun, penguasaan materi,
penyelesaian tugas, pemantauan capaian hasil belajar, terlibat
dalam forum diskusi, konsultasi dan ujian/penilaian. Contoh LMS
antara lain kelas maya rumah belajar, google classroom, ruang
guru, zenius, edmodo, moodle, siajar LMS seamolec, dan lain
sebagainya.
c. Fasilitasi pembelajaran jarak jauh luring
Proses Pembelajaran luring dapat dilaksanakan dengan:
1) menggunakan media buku, modul dan bahan ajar dari lingkunan
sekitar;
2) menggunakan media televisi;
3) menggunakan radio.
Dari pedoman pelaksanaan Belajar Dari Rumah tersebut dapat
disimpulkan bahwa pada intinya Belajar Dari Rumah tidak diperbolehkan
membebani peserta didik. Metode, media serta sumber belajar yang
digunakan disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik.
Guru harus menyiapkan segala perangkat pembelajaran dalam pelaksanaan
Belajar Dari Rumah dan pada prinsipnya peserta didik dapat memperoleh
materi dengan mudah tanpa batasan waktu dan tempat.
17

C. Kajian Tentang 5 M
5 M dalam pengembangan kemampuan komunikasi pada PKPBI meliputi
semua hal penting yang harus dilaksanakan oleh guru dalam pembelajaran
yaitu Melakukan asesmen; Menganalisis hasil asesmen; Menyusun
perencanaan; Melaksanakan program dan Mengevaluasi program.
1. Melakukan Asesmen
Asesmen adalah suatu proses yang sistematis dan komprehensif di dalam
menggali permasalahan sehingga diketahui tentang : 1) apa yang sudah
dikuasai, 2) apa yang belum dikuasai, dan 3) apa yang dibutuhkan oleh
peserta didik.(Kemdikbud, 2016:12). Lebih lanjut dijelaskan bahwa
pelaksanaan asesmen PKPBI adalah mengumpulkan berbagai informasi
yang berhubungan dengan peserta didik, terutama informasi tentang
kemampuan komunikasi dan daya dengar.
2. Menganalisis Hasil Asesmen
Menganalisis hasil asesmen artinya membuat deskripsi dari hasil
jawaban siswa tentang semua indikator yang diaseskan,
mengintepretaikan dan membuat kesimpulan. (Tjutju Soundari, dalam
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/19560214
1980032 yang diakses pada tanggal 2 September 2021) Lebih lanjut
Tjutju Soendari menjelaskan bahwa langkah-langkah menganalisis hasil
asesmen adalah sebagai berikut:
a. Menyusun/mengidentifikasi hasil kerja siswa
b. Mendeskripsikan hasil kerja siswa
c. Membuat kesimpulan hasil analisis
d. Membuat rekomendasi
e. Merumuskan tujuan pembelajaran
3. Menyusun Rencana Program
Menurut Abdul Majid (2008:17) perencanaan dalam konteks pengajaran
diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media
pengajaran, penggunaan pendekatan dan metode pengajaran, dan
penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa
18

tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam buku


panduan Program Kebutuhan Khusus Pengembangan Komunikasi
Persepsi Bunyi Dan Irama (PKPBI) Untuk Peserta Didik Tunarungu
disebutkan bahwa penusunan perencanaan dapat dilakukan secara
klasikal ataupun individual berdasarkan laporan dan analisis hasil
asesmen. Perencanaan klasikal, jika hasil asesmen menunjukkan secara
klasikal permasalahan yang muncul relatif homogen dan atau kompetensi
klas reltif homogen. Perencanaan individual, jika hasil asesmen
menunjukkan secara individual permasalahan yang muncul berbeda-
beda dan atau kompetensi kelas beragam. (Depdikbud, 2016:16)
4. Melaksanakan Program
Pelaksanaan program pengembangan PKPBI dilakukan sesuai dengan
skenario pelaksanaan pengembangan yang telah ditetapkan dalam
rencana program.(Depdikbud, 2016:23) Lebih lanjut dijelaskan bahwa
kegiatan pelaksanaan dapat dilaksanakan secara individual, kelompok
dan atau klasikal, hal ini disesuaikan dengan karakteristik kebutuhan
belajar peseta didik. Dalam Buku Program Kebutuhan Khusus
Pengembangan Komunikasi Persepsi Bunyi Dan Irama (PKPBI) Untuk
Peserta Didik Tunarungu dijelaskan bahwa dalam pelaksanaan program
terdiri dari pendahuluan, inti dan penutup.
a. Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan guru melakukan tegur sapa, pengecekan
kehadiran peserta didik, pengecekan alat bantu dengar dan
pengkondisian kelas yang memungkinkan peserta didik dapat
mengikuti proses pelaksanaan program pengembangan dengan baik.
b. Inti
Kegiatan kedua adalah kegiatan inti. Kegiatan inti dalam pelaksanaan
PKPBI merupakan suatu proses pembentukan
kemampuan/pengalaman peserta didik secara terprogram yang
dilaksanakan dalam durasi waktu tertentu untuk mencapai tujuan
program pengembangan yang telah ditentukan. Kegiatan inti dalam
19

metode saintifik ditujukan untuk terkonstruksinya konsep, hukum atau


prinsip oleh peserta didik dengan bantuan dari guru melalui langkah-
langkah kegiatan. Kegiatan ini diilakukan secara individual dan/atau
sekelompok kecil peserta didik yang memiliki permasalahan yang
sama.
c. Penutup
Di dalam kegiatan penutup guru mengadakan refleksi, membuat
kesimpulan, menanyakan kepada peserta didik tentang materi yang
belum dipahami dan memberikan tugas.
5. Mengevaluasi Program
Evaluasi merupakan pengukuran ketercapaian program, perencanaan
suatu program dan pelaksanaannya. Pada konteks evaluasi dalam
pembelajaran di dalamnya terdapat proses pengumpulan, pelaporan, dan
penggunaan informasi tentang belajar siswa yang diperoleh melalui
pengukuran. Proses ini mencakup pengumpulan sejumlah bukti yang
menunjukkan pencapaian hasil belajar siswa. (Abdul Majid, 2008:185)

D. Kajian Tentang Anak Tuarungu


1. Pengertian Anak Tunarungu
Mufti Salim dalam (Sutjihati Somantri, 2007:93) membuat
kesimpulan bahwa anak tunarungu adalah anak yang kehilangan
pendengaran karena kerusakan atau tidak berfugsinya sebagian atau
seluruh alat pendengaran sehingga mengalami hambatan dalam
perkembangan bahasa sehingga meraka membutuhkan bimbingan dan
pendidikan khusus. Sementara Sutjihati Sumantri sendiri mengemukakan
bahwa tunarungu merupakan suatu keadaan kehilangan pendengaran
yang mengakibatkan seseorang tidak dapat menangkap rangsangan
berupa suara. Pengertian yang hampir sama dikemukakan oleh Dedy
Kustawan (2016:31) yang mengemukakan bahwa anak tunarungu
mengalami hambatan pendengaran dari yang ringan sampai sampai yang
berat sehingga mengalami hambatan dalam menerima informasi berupa
20

suara sehingga memerlukan alat bantun mendengar ataupun tidak dan


membutuhkan pendidikan khusus sesuai dengan kebutuhnnya.
Jadi pengertian anak tunarungu adalah anak yang mengalami
kekurangan atau kehilangan pendengaran sehingga mengalami
hambataan dalam menerima informasi dan berkomunikasi dan
memerlukan pendidikan khusus sesuai dengan kebutuhannya masing-
masing.
2. Karakteristik Anak Tunarungu
Van Uden, K.P. dalam Lani Bunawan (2000:27 - 31) menguraikan
beberapa karakeristik pada anak tunarungu adalah sebagai berikut :
a. Bersifat ego-sentris sehingga anak tunarungu kurang dapat
menyesuaikan diri dan kurang dapat mengerti akibat perilakunya
terhadap orang lain.
b. Bersifat impulsif yang dapat diartikan bahwa tindakan anak
tunarungu biasanya tanpa perencanaan dan tanpa memikirkan
akibat dari tindakannya tersebut dalam bertindak anak tidak
memikirkan akibat dari tindakannya.
c. Bersifat kaku, menunjuk pada sikap yang kurang luwes terhadap
semua hal yang dihdapinya. Anak tunarungu mempunyai pikiran
yang sempit, sehingga pikiran dan perasaan mereka terbatas pada
hal yang konkret.
d. Lekas marah atau tesinggung.
Anak tunarungu sering merasa kecewa karena mereka sering salah
paham. Anak tunarungu yang miskin bahasa tidak dapat
menjelaskan maksudnya dan tidak dapat memahami apa yang
dikatakan orang lain. Hal ini membuat anak tunarungu tegang dan
frustasi yang mengakibatkan ledakan amarah.
e. Mempunyai perasaan ragu-ragu dan khawatir.
f. Memiliki sifat polos, sederhana dan tidak punya masalah..
g. Anak tunarungu sering berada dalam keadaan ekstrim.
h. Anak tunarungu kurang dapat berfantasi
21

BAB III
PEMBAHASAN MASALAH

A. Pelaksanaan Belajar PKPBI Asyik Dan Menarik Dari Rumah Melalui 5 M


Pengembangan kemampuan komunikasi sebagai salah satu arah
pengembangan dalam PKPBI wajib diberikan kepada peserta didik tunarungu
untuk mengoptimalkan komptensi yang dimiliki. Pengembangan komunikasi
menitikberatkan pada pengembangan kemampuan peserta didik dalam
berkomunikasi sebagai kebutuhan dasar manusia. Pengembangan
kemampuan komunikasi yang diberikan fokus pada ruang lingkup latihan
pengucapan fonem yaitu pengucapan huruf vokal di awal, di tengah dan di
akhir.
Pengembangan kemampuan komunikasi pada peserta didik tunarungu
kelas IX SMPLB di SLB Tunas Bhakti Pleret ini menggunakan pendekatan
5M yaitu melakukan assesmen, menganalis hasil assesmen, merencanakan
program, melaksanakan program dan mengevaluasi program. Adapun
pelaksanaan pengembangan kemampuan komunikasi pada peserta didik
tunarungu di kelas IX SMPLB selama masa pandemi yang dilaksanakan daru
rumah adalah sebagai berikut:
1. Melakukan Asesmen Sesuai Kebutuhan
Pembelajaran yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan peserta didik baik secara kognitif, bakat, minat, sumber daya
maupun peralatan atau fasilitas yang dimiliki oleh peserta didik serta
lingkungan sosial budaya di sekitar peserta didik. Untuk itu sebelum
melaksanakan pembelajaran guru melakukan asesmen yaitu asesmen
diagnostik atau asesmen untuk belajar. Hal ini seperti yang dilakukan para
dokter yang memeriksa pasiennya dan memberikan diagnosis sebelum
memberikan resep obat agar dokter tidak salah dalam memberikan obat
kepada pasien. Begitu juga guru, asesmen ini perlu dilakukan untuk
mengetahui kesiapan belajar dan kompetensi peserta didik sehingga
22

pembelajaran tidak salah sasaran dan benar-benar sesuai dengan kebutuhan


dan kemampuan peserta didik.
Asesmen lain yang dilakukan guru sebelum melaksanakan
pembelajaran pengembangan kemampuan komunikasi adalah asesmen
awal. Asesmen awal ini dilakukan untuk mengetahui apa yang sudah
dikuasai, apa yang belum dikuasai dan apa yang dibutuhkan oleh peserta
didik dalam pengembangan kemampuan komunikasi. Asesmen awal
dilakukan secara menyeluruh terkait dengan keadaan kognisi, bahasa,
motorik, sensomotorik dan sebagainya.
Asesmen diagnostik tentang keadaan peserta didik dan
lingkungannya serta kebutuhannya dilakukan dengan mengirimkan
beberapa pertanyaan melalui google formulir. Asesmen awal dilakukan
dengan video call dan tatap muka terbatas dengan protokol kesehatan yang
ketat. Asesemen awal meliputi asesmen berkaitan dengan kognisi,
komunikasi, perhatian, perilaku adaptif/ emosi, koordinasi motorik,
sensorik, interaksi sosial dan kemandirian. Asesmen yang lain adalah
asesmen komunikasi yang meliputi kodisi alat wicara, kondisi pernafasan,
kemampuan mengucapkan fonem, kemampuan menangkap ujaran,
mengikuti percakapan timbal balik, mengikuti percakapan di dalam kelas,
inisiatif memulai percakapan dan memberikan tanggapan yang tepat
kepada lawan bicara. Asesmen artikulasi berkaitan dengan keadaan organ
artikulasi seperti bibir, lidah, rahang, velum dan nafas. kasi, asesmen
artikulasi.

Gambar 1. Asesmen melalui video call


23

2. Menganalisis Hasil Asesmen


Data yang diperoleh dari Asesmen baik asesmen diagnostik dan
asesmen awal dikumpulkan kemudian dianalisis agar pembelajaran yang
diberikan benar-benar sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Hasil
asesmen dan hasil analisis asesmen adalah sebagai berikut:
a. VN
Dari hasil pengisian google form diperoleh data bahwa VN
mempunyai dua adik yang berusia 7 tahun yang duduk di kelas 1
Sekolah Dasar dan 10 bulan. Dalam keluarga tersebut hanya
mempunyai satu HP milik orangtua yang digunakan secara bergantian
untuk pembelajaran daring. Rumah VN terletak di pegunungan
sehingga kesulitan dalam memperoleh jaringan. Orangtua bekerja
sehingga dapat mendampingi VN belajar setelah jam 19.00. VN
bangun jam 6 pagi dan kegiatan yang dilakukan adalah membantu
orangtuanya mengasuh adiknya yang masih batita. Dan untuk tatap
muka yang pilih adalah menggunakan video call karena tidak adanya
fasilitas jika menggunakan google meet atau zoom meeting sebab
kapasitas HP yang dimiliki terbatas dan tidak mempunyai laptop.
Berdasarkan asesmen awal diperoleh data bahwa VN mempunyai
kognisi yang baik dalam hal ini VN murni tunarungu bukan tunarungu
yang mempunyai hambatan intelektual. Untuk komunikasi dan bahasa
masih perlu bimbingan dan arahan terutama dalam menjawab
pertanyaan baik secara lisan ataupun pertanyaan secara tertulis.
Dengan kata lain VN belum dapat dapat memahami berbagai kata
tanya. Perilaku adaptif/ emosi, koordinasi motorik, sensomotorik,
interaksi sosial dan kemandirian sudah tidak ada masalah.
Hasil asesmen kemampuan komunikasi menunjukkan bahwa
kondisi alat wicara dan kondisi pernafasan baik. Ada beberapa fonem
yang masih belum jelas pengucapannya. Kemampuan menangkap
ujaran cukup baik dan masih perlu bimbingan. Dalam diskusi kelas
VN cukup baik walaupun harus diulang-ulang. VN juga mampu
24

memulai percakapan atau dengan kata lain mempunyai inisiatif untuk


memulai percakapan dan biasanya karena sesuatu hal VN akan
bertanya terlebih dahulu. Untuk memberikan tanggapan yang tepat
kepada lawan bicara masih perlu dibimbing begitu juga untuk
menjawab pertanyaan. Dari hasil asesmen kemampuan bicara
menunjukkan organ artikulasi VN dalam keadaan baik. Dalam
pengucapan kata lembaga sedikit terhambat pada huruf vokal i dan e di
awal serta a dan e di akhir.
b. PA
Dari hasil pengisian google form diperoleh data bahwa PA
mempunyai 9 saudara dan 6 diantaranta masih sekolah pada jenjang
SD, SMP dan SMA. Masing-masing anak di keluarga PA mempunyai
HP. Rumah PA berada di desa yang cukup dekat dengan kota
kecamatan sehingga tidak ada masalah dengan jaringan. Orangtua PA
bekerja di rumah atau wiraswasta tetapi PA mempunyai 3 adik yang
duduk di TK dan Sekolah Dasar sehingga yang mendampingi belajar
PA adalah ibunya dan baru dapat belajar setelah jam 19.00. PA bangun
jam 6 pagi dan kegiatan yang dilakukan jika belum mengerjakan tugas
dari sekolah addalah bermain game online. Kegiatan tatap muka yang
pilih adalah menggunakan video call karena tidak adanya fasilitas jika
menggunakan google meet atau zoom meeting sebab kapasitas HP
yang dimiliki terbatas dan tidak mempunyai laptop.
Berdasarkan asesmen awal diperoleh data bahwa PA mempunyai
kognisi yang baik dalam hal ini PA murni tunarungu bukan tunarungu
yang mempunyai hambatan intelektual. Untuk komunikasi dan bahasa
masih perlu bimbingan dan arahan terutama dalam menjawab
pertanyaan baik secara lisan ataupun pertanyaan secara tertulis.
Dengan kata lain PA belum dapat dapat memahami berbagai kata
tanya. Perilaku adaptif/emosi, koordinasi motorik, sensomotorik,
interaksi sosial dan kemandirian sudah tidak ada masalah.
25

Hasil asesmen kemampuan komunikasi menunjukkan bahwa


kondisi alat wicara dan kondisi pernafasan baik. Pengucapan fonem
PA belum bagus masih perlu banyak atihan. Kemampuan menangkap
ujaran cukup baik dan masih perlu bimbingan. Dalam diskusi kelas PA
cukup baik dan dapat merespon pertamyaan yang diberikan walaupun
harus diulang-ulang. PA juga mampu memulai percakapan atau
dengan kata lain mempunyai inisiatif untuk memulai percakapan dan
biasanya karena sesuatu hal PA akan bertanya terlebih dahulu. Untuk
memberikan tanggapan yang tepat kepada lawan bicara masih perlu
dibimbing begitu juga untuk menjawab pertanyaan. Dari hasil asesmen
kemampuan bicara menunjukkan organ artikulasi PA dalam keadaan
baik walaupun PA masih perlu banyak latihan untuk menggetarkan
bibir, meniup udara keluar dari mulut dan meniup balon. Dalam
pengucapan kata lembaga sedikit terhambat pada semua huruf vokal di
awal, huruf i di tengah, huruf a,u dan o di akhir.
c. EK
Dari hasil pengisian google form diperoleh data bahwa EK adalah
anak tunggal. Kedua orangtua EK bekerja. Ayah EK pulang sore hari
dan ibu EK pulang tengah hari. EK belajar setelah ibunya pulang
sekitar jam 13.00 WIB. PA bangun jam 5 pagi dan kegiatan yang
dilakukan jika belum mengerjakan tugas dari sekolah adalah
membantu orangtua merawat hewan peliharaan seperti memberi m
akan ayam dan lainnya. Jaringan internet di tempat tinggal EK agak
susah. Kegiatan tatap muka yang pilih adalah menggunakan video call
karena tidak adanya fasilitas jika menggunakan google meet atau zoom
meeting sebab kapasitas HP yang dimiliki terbatas dan tidak
mempunyai laptop.
Berdasarkan asesmen awal diperoleh data bahwa EK mempunyai
kognisi yang baik dalam hal ini EK murni tunarungu bukan tunarungu
yang mempunyai hambatan intelektual. Untuk komunikasi dan bahasa
masih perlu bimbingan dan arahan terutama dalam menjawab
26

pertanyaan baik secara lisan ataupun pertanyaan secara tertulis.


Dengan kata lain EK belum dapat dapat memahami berbagai kata
tanya. Perilaku adaptif/ emosi, koordinasi motorik, sensomotorik,
interaksi sosial dan kemandirian sudah tidak ada masalah.
Hasil asesmen kemampuan komunikasi menunjukkan bahwa
kondisi alat wicara dan kondisi pernafasan baik. Pengucapan fonem
EK belum bagus masih perlu banyak atihan. Kemampuan menangkap
ujaran masih perlu bimbingan dan harus diulang-ulang. Dalam diskusi
kelas EK masih perlu bimbingan untuk dapat merespon pertanyaan
yang diberikan. EK juga mampu memulai percakapan atau dengan
kata lain mempunyai inisiatif untuk memulai percakapan dan biasanya
karena sesuatu hal EK akan bertanya terlebih dahulu. Untuk
memberikan tanggapan yang tepat kepada lawan bicara masih perlu
dibimbing begitu juga untuk menjawab pertanyaan. Dari hasil asesmen
kemampuan bicara menunjukkan organ artikulasi EK dalam keadaan
baik walaupun EK masih perlu banyak latihan untuk menggetarkan
bibir, menjulurkan lidah ke depan dan mengunyah permen karet.
Dalam pengucapan kata lembaga sedikit terhambat pada huruf i dan e
di awal, a dan e di tengah serta a dan o di akhir.
Peserta didik tunarungu kelas IX SMPLB mempunyai gaya
belajar dan waktu belajar yang tidak sama. Fasilitas dan lingkungan
yang tidak sama. Dua peserta didik belajar pada malam hari dan satu
peserta didik belajar di siang hari. Untuk tatap muka daring semua
menggunakan video call karena adanya keterbatasan fasilitas.
Berdasarkan data dari hasil assesmen tersebut dapat dianalisis
bahwa peserta didik semuanya tidak ada masalah pada koginisi,
perhatian, perilaku adaptif, koordinasi motorik, sensorik, interaksi
sosial dan kemandirian. Ketiga peserta didik masih perlu latihan dan
bimbingan yang intensif pada komunikasi dan bahasa. Semua peserta
didik tidak ada masalah pada organ artikulasi dan perlu pengembangan
pada kemampuan dalam percakapan dan membaca ujaran. Dari hasil
27

asesmen tersebut peserta didik tunarungu di kelas IX SMPLB


memerlukan pengembangan kemampuan komunikasi pada latihan
pengucapan vokal baik di awal, tengah dan di akhir.
Berdasarkan asesmen diagnostik tentang kebutuhan, fasilitas dan
lingkungan belajar kemudian guru merencanakan program
pengembangan kemampuan komunikasi pada peserta didik tunarungu
di kelas IX SMPLB. Progrm yang direncanakan tentu saja disesuaikan
dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing peserta didik.
3. Menyusun Perencanaan Program PKPBI
Berdasarkan laporan hasil asesmen diperoleh kebutuhan esensial yang
harus dikembangkan. Penyusunan perencanaan dapat dilakukan secara
klasikal maupun individual. Prencanaan program pengembanga ini adalah
perencanaan klasikal sebab hasil asesmen menunjukkan secara klasikal
permasalahan yang muncul serta kompetensi yang diperlukan relatif sama.
Penyusunan perencanaan program pengembangan kemampuan
komuikasi ini melihat kompetensi dan indikator yang telah dituangkan
dalam kurikulum program kebutuhan khusus PKPBI pada pengembangan
kemampuan komunikasi. Berdasarkan asesmen pengembangan
kemampuan komunikasi yang direncanakan pada kompetensi pengucapan
fonem mampu mengucapkan vokal dengan indikator mengucapkan vokal di
awal, di tengah dan di akhir. Program pengembangan kemampuan komunikasi ini
akan diberikan seara daring atau dalam jaringan atau di rumah masing-masing
peserta didik dengan menggunakan video. Secara rinci dan lengkap perencanaan
program pengembangan kemampuan komunikasi pada kompetensi tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Kompetensi:
1.1 Mampu mengucapkan vokal
b. Indikator
1.1.1 Mampu mengucapkan vokal di depan/ di awal
1.1.2 Mampu mengucapkan vokal di tengah
1.1.3 Mampu mengucapkan vokal di akhir
28

c. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu mengucapkan vokal di depan/ di awal, di tengah dan di akhir
dengan baik
d. Metode
1) Demonstrasi
2) Pemberian tugas
e. Materi Pembelajaran
1) Huruf vokal di depan/ di awal pada kata : apel, ibu, ubi, ebi dan obat
2) Huruf vokal di tengah pada kata : mata, pipi, bunga, bebek, bola
3) Huruf vokal di akhir pada kata pita, tali, abu, lele dan bakso
f. Sumber, Media, dan Alat
1) Laptop/ Handphone \
2) Media dibuat video menggunakan aplikasi canva dan kinemaster
3) Sumber bahan pada Program Kebutuhan Khusus PKPBI (Kemdikbud)
4) WhatsApp Group
5) Video pembelajaran pengucapan huruf vokal
6) Gambar sesuai materi
g. Kegiatan Pembelajaran Yang Direncanakan
Kegiatan pembelajaran direncanakan selama tiga kali pertemuan yang
setiap pertemuannya terdapat tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan
inti dan penutup.
h. Penilaian
Guru mencatat hasil pengamatan atas respon yang dilakukan peserta didik
ke dalam tabel yang telah disiapkan. Penilaian bersifat kualitatif yang
digunakan untuk dasar pemberian program selanjutnya.
4. Melaksanakan Program PKPBI
Program pengembangan Kemampuan Komunikasi dilaksanakan sesuai
dengan perencanaan yang telah dibuat. Berdasarkan hasil assesmen diagnostik
dan perencanaan maka guru berpikir keras mencari cara agar program
PKPBI tetap dapat dilaksanakan walaupun di rumah. Guru segera
membuat program-program PKPBI yang akan diberikan serta membuat
29

silabus dan Rencana Program Pembelajaran (RPP) berdasarkan asesmen


sehingga sesuai dengan kemampuan awal peserta didik. Silabus dan RPP
merupakan pegangan yang harus dimiliki oleh guru agar materi yang akan
diberikaan tidak salah arah dan sesuai dengan target dan kompetensi yang
diharapkan. Dalam satu RPP dapat digunakan untuk beberapa pertemuan.
Setelah itu membuat bahan ajar yang akan diberikan kepada pseserta didik.
Bahan ajar yang digunakan dalam program PKPBI ini adalah bahan
ajar audio visual. Peserta didik dapat melihat ucapan guru, dapat membaca
kata atau kalimat dan dapat latihan mendengarkan ucapan guru. Aplikasi
yang digunakan dalam pembuatan video berupa canva serta kinemaster.
Video yang dibuat berdasarkan RPP yang telah disusun. Dalam latihan
pengucapan vokal ini ada tiga video sesuai RPP, satu video merupakan satu
satu pertemuan. Pertemuan pertama/ video pertama adalah latihan
pengucapan vokal di awal, pertemuan kedua/ video kedua latihan
pengucapan vokal di tengah dan pertemuan ketiga/ video ketiga latihan
pengucapan vokal di akhir.
Video yang telah dibuat beserta panduannya dikirim ke orangtua
berbentuk file melalui aplikasi whatsApp dan juga dikirim melalui link
youtube untuk mengantisipasi bagi peserta didik yang tidak dapat
mendownload file video yang dikirim. Kerjasama dengan orangtua sangat
menentukan keberhasilan latihan PKPBI ini. Berikut adalah link youtube
dari video tersebut https://youtu.be/-5n76-0GpxQ,
https://youtu.be/pKv7F0tnky4, https://youtu.be/2yKgckgoAMw. Video
tersebut dapat disimak dan dicermati berulang-ulang oleh peserta didik.
Dengan demikian diharapkan peserta didik dapat belajar setiap saat dan di
mana saja mereka berada.
Pembelajaran PKPBI dilaksanakan sesuai dengan rencana program
yang telah dibuat. Mulai dari kompetensi, indikakator, materi, metode,
media serta langkah-langkah kegiatan pembelajaran benar-banar telah
disiapkan sebelumya. Dengan persiapan yang matang diharapkan hasil dari
30

kegiatan pembelajaran ini sesuai dengan yang diharapkan dan sesuai


dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Gambar 2. Video Latihan Mengucapkan vokal

Latihan mengucapkan vokal ini dibagi menjadi tiga pertemuan.


Pertemuan pertama mengucapkan vokal di awal, pertemuan kedua
mengucapkan vokal di tengah dan pertemuan ketiga mengucapkan vokal di
akhir. Masing-masing pertemuan terdapat tiga kegiatan yang dilakukan
yaitu kegiatan awal atau pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan akhir atau
penutup. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan waktu yang
telah disepakati bersama.
Pada kegiatan awal guru membuka pelajaran, menanyakan kabar,
dan berdoa bersama. Peserta didik dikondisikan untuk siap menerima
pembelajaran dan meminta orangtua untuk mendampingi. Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai bersama serta
menyampaikan materi serta kegiatan yang akan dilakukan. Semua kegiatan
ini dilakukan menggunakan percakapan melalui WhatsApp group kelas.
Jadi di sini terjadi interaksi antara guru dan peserta didik serta peserta didik
dengan peserta didik lainnya. Peserta didik dijelaskan tentang kegiatan
31

yang akan dilakukan yaitu menyimak video pembelajaran yang akan


dikirim. Setelah itu guru mengirim video di grup tersebut .
Pada kegiatan inti Peserta didik belajar dengan didampingi oleh
orangtua masing-masing. orangtua mendampingi peserta didik untuk
menyimak video yang telah dikirim. Orangtua membimbing peserta didik
dalam pengucapan vokal di awal, di tengah, dan di akhir sesuai dengan
video yang diamati dan sesuai panduan yang telah diberikan. Peserta didik
menirukan ucapan vokal yang dilihat dalam video dengan bimbingan
orangtua. Respon peserta didik diamati guru dengan cara berkomunikasi
dengan orangtua melalui WhatsAPP. Orangtua diminta untuk merekam
kegiatan peserta didik dalam mengucapkan vokal menggunkan HP dan
dikirimkan kepda guru untuk dievaluasi.
Kegiatan penutup atau kegiatan akhir dilakukan dengan
mengadakan video call sesuai dengan waktu yang disepakati untuk
melakukan evaluasi, menanyakan hasil dari latihan yang dilakukan
bersama orangtua serta menanyakan kendala dan hambatan yang dialami
kemudian didiskusikan dengan dampingan orangtua. Peserta didik
kemudian diberikan tugas untuk mengucapkan vokal di awal, di tengah dan
di akhir sesuai dengan materi dan panduan yang telah diberikan dengan
disimak guru. Guru langsung memberikan contoh ucapan yang benar jika
ucapan peserta didik masih belum tepat dan peserta didik langsung diminta
untuk menirukan sampai ucapan benar. Pembelajaran kemudian diakhiri
dengan doa dan pesan-pesan membangun kepada peserta didik.

Gambar 3. Kegiatan Pembelajaran Dengan Video Call

5. Mengevaluasi Program PKPBI


32

Pada waktu yang telah disepakati bersama, orangtua mengiriman


hasil pembelajaran atau hasil latihan pada setiap pertemuan. Guru
mengamati video yang telah dikirimkan dan melakukan penilaian. Dari
hasil yang telah dikirimkan didapatkan data ketiga peserta didik sudah
mengalami peningkatan dalam pengucapan vokal baik di awal, tengah dan
akhir. Hanya beberapa kata yang masih belum benar dalam pengucapan.
Peserta didik kemudian diberi masukan, umpan balik, dikoreksi
pengucapannya melalui video call satu per satu tidak dalam grup WA.
Untuk yang sudah benar diberikan apresiasi dan diberikan pesan untuk
selalu berlatih dan meningkatkan kemampuannya. Penilaian dilakukan
secara kualitatif dan kuantitatif. Penilaian kualitatif untuk mengevaluasi
ucapan apakah peserta didik sudah dapat mengucapkan vokal dengan baik
dan benar dengan artikulasi yang tepat. Penilaian kuantitatif dengan cara
menghitung berapa vokal yang sudah dapat diucapkan oleh peserta didik
dengan baik dan benar dengan artikulasi yang tepat.

Gambar 4. Salah Satu Contoh Pemberian Umpan Balik

B. Hasil Pembelajaran PKPBI Asyik dan Menarik Dari Rumah Melalui 5M


33

Hasil dari penilaian yang dilakukan pada VN, PA dan EK melalui video
yang dikirimkan oleh orangtua siswa terdapat peningkatan yang signifikan
dari kemampuan awal. Berikut data dari penilaian tersebut:

1. VN

Indikator Skor Skor Setelah Skor Setelah


Kemampuan Melihat Video Call
Awal Video
Mengucapkan vokal di 3 4 5
awal
Mengucapkan vokal di 4 5 5
tengah
Mengucapkan vokal di 3 5 5
akhir
Keterangan : Skor di atas adalah jumlah ucapan yang benar
Tabel 3. Perolehan Skor Kemampuan Mengucapkan Vokal VN

Di dalam grafik peningkatan akan terlihat sebagai berikut:

Gambar 5. Grafik Peningkatan Kemampuan Pengucapan Vokal VN

2. PA
34

3.
Indikator Skor Skor Setelah Skor Setelah
Kemampuan Melihat Video Call
Awal Video
Mengucapkan vokal di 0 3 4
awal
Mengucapkan vokal di 4 5 5
tengah
Mengucapkan vokal di 2 4 4
akhir
Keterangan : Skor di atas adalah jumlah ucapan yang benar
Tabel 4. Perolehan Skor Kemampuan Mengucapkan Vokal PA

Di dalam grafik peningkatan akan terlihat sebagai berikut:

Gambar 6. Grafik Peningkatan Kemampuan Pengucapan Vokal PA

4. EK
35

Indikator Skor Skor Setelah Skor Setelah


Kemampuan Melihat Video Call
Awal Video
Mengucapkan vokal di 3 4 5
awal
Mengucapkan vokal di 3 4 5
tengah
Mengucapkan vokal di 3 4 4
akhir
Keterangan : Skor di atas adalah jumlah ucapan yang benar
Tabel 5. Perolehan Skor Kemampuan Mengucapkan Vokal EK

Di dalam grafik peningkatan akan terlihat sebagai berikut:

Gambar 7. Grafik Peningkatan Kemampuan Pengucapan Vokal EK

Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa bahan ajar audio visual


berupa video demonstrasi guru serta penggunaan video call yang dilakukan
sesuai dengan kebutuhan peserta didik dapat membantu dalam pembelajaran
PKPBI dalam pengembangan kemampuan komunikasi. Sebenarnya
pelaksanaan PKPBI secara daring atau dari rumah ini tidak maksimal karena
banyak hambatan dan permasalahan yang muncul. Hambatan dan masalah
yang muncul diantaranya ketika video call terhambat oleh jaringan, orangtua
36

yang belum maksimal dan tidak paham harus berbuat apa ketika
mendampingi putra dan pitrinya belajar dari rumah.
Hambatan tersebut dapat diatasi salah diantaranya ketika ada kendala
jaringan maka video call diulang-ulang dan orangtua mencari tempat yang
jaringannya baik. Hambatan dari orangtua yang belum paham dalam
pembelajaran diatasi dengan adanya semacam panduan yang diberikan
kepada orangtua. Panduan ini seperti RPP yang berisi tahap-tahap yang harus
dilakukan oleh peserta didik dalam latihan mengucapkan huruf vokal di
rumah.

C. Pembahasan
Pelaksanaan PKPBI pada pengembangan kemampuan komunikasi
dilakukan dengan 5M yaitu Melakukan asesmen; Menganalisis hasil asesmen;
Menyusun perencanaan program; Melaksanakan dan Mengevaluasi program.
Hal ini sesuai dengan standar proses pendidikan dasar dan menengah yang
tertuang dalam Permendikbud No 22 Tahun 2016. Di dalam standar proses
tersebut disebutkan bahwa sesuai dengan prinsip pembelajaran maka
dikembangkan standar proses yang mencakup perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran
dan pengawasan proses pembelajaran. Asesmen dan analisi hasil asesmen
juga penting dilakukan agar pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta
didik. Hal ini sesuai dengan pendapat Prof. Dr. Dinn Wahyudin,MA bahwa
asesmen diagnostik atau assesmen diagnosis merupakan proses untuk
mengumpulkan data siswa yang berfungsi untuk melihat kemampuan dan
kesulitan dalam belajar sehingga dapat dijadikan dasar oleh guru untuk
menyusun program pembelajaran yang realistis sesuai keyataan objektif.
Ketika kegiatan pembelajaran selalu diawali dengan asesmen dan kemudian
melakukan analisis makan diharapkan sudah guru tidak akan salah dalam
memberikan program pembelajaran kepada peserta didik.
Pembelajaran PKPBI program pengembangan kemampuan
komunikasi yang dilakukan secara daring dari rumah bersama orangtua
37

menggunakan bahan ajar audio visual yang dapat diakses oleh peserta didik
tunarungu secara berulang-ulang kapan saja dan di mana saja. Bahan ajar ini
dapat dilihat dan didengarkan sehingga peserta didik dapat menirukan ucapan
guru. Penggunakan bahan ajar adalah komponen penting dalam kegiatan
pembelajaran dan bagian dari kurukulum yang mempermudah penyampaian
informasi atau materi kepada peserta didik. Hal ini sesuai dengan pendapat
Rendy Roos H (2021:3) yang mengemukakan bahwa bahan ajar merupakan
komponen dari kurikulum yang merupakan prinsip ataun kaidah, konsep,
fakta, prosedur, masalah yang disusyn secara sistematis untuk mencapau
kompetensi peserta didik. Lebih lanjut Rendy Roos memaparkan bahwa ada
empat jenis bahan ajar sebagai berikut:
1. Bahan ajar pandang (visual) yaitu bahan ajar yang dapat dibaca seperti
handout, buku teks, modul, lembar kerja siswa, brosur.
2. Bahan ajar dengar (audio) yaitu bahan ajar yang dapat didengarkan seperti
kaset dan CD (Compact Disk)
3. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) merupakan bahan ajar yang
dapat dilihat, dibaca dan dapat didengar seperti video compact disk (vcd)
dan film.
4. Bahan ajar multimedia interaktif yaitu bahan ajar yang dapat dibaca,
didengar dan komunikasi dua arah misalnya computer assisted interactive
(CIA), compact disc interactive dan web.
Pelakanaan pembelajaran terutama PKPBI memang mengalami
hambatan selama masa pandemi COVID 19 yang tidak dapat dilakukan
dengan tatap muka. Sebab sebenarnya PKPBI akan lebih maksimal dan lebih
optimal jika dilakukan dengan tatap muka. Walaupun demikian pembelajaran
PKPBI akhirnya dapat dilaksanakan dengan baik walaupun secara daring
dengan bekerjsama atau melibatkan orangtua di rumah.
38

BAB IV
SIMPULAN

Pengembangan kemampuan komunikasi pada program Pengembangan


Komuikasi Persepsi Bunyi dan Irama atau PKPBI untuk peserta didik tunarungu
di SLB Tunas Bhakti Pleret dilaksanakan secara daring atau Belajar Dri Rumah
karena adanya kebijakan pemerintah untuk meniadakan tatap muka selama
pandemi COVID-19. Pengembangan kemampuan komunikasi pada PKPBI
dilaksanakan dengan 5M yaitu melakukan asesmen, menganalisis hasil asesmen,
menyusun perencanaan, melaksanakan program dan mengevaluasi program.
Dalam pelaksanaan program materi yang terdiri dari pengucapan vokal di awal, di
tegah dan di diberikan dengan video yang diunggah pada chanel youtube dan juga
dikirimkan melalui aplikasi WhatsApp. Selain menggunakan video pembelajaran
tatap muka dilakukan dengan video call sesuai dengan waktu yang telah
disepakati dengan peserta didik berdasarkan hasil analisis asesmen yang telah
dilakukan sebelumnya.
Dari pelaksanaan pengembangan kemampuan komunikasi pada PKPBI
secara dengan 5M dapat meningkatkan kemampuan pengucapan vokal di awal, di
tengah dan di akhir pada peserta didik tunarungu di kelas IX SMPLB di SLB
Tunas Bhakti Pleret. VN yang pada awalnya mampu mengucapkan 3 vokal di
awal , 4 vokal di tengah dan 3 vokal di akhir, setelah menyimak video yang
diberikan meningkat menjadi 4 vokal di awal, 5 vokal di tengah dan 5 vokal di
akhir. Kemudian peserta didik dilatih mengucapkan vokal dengan video call
melalui aplikasi WhatsApp dan kemampuan VN meningkat lagi. VN dapat
mengucapkan semua vokal di awal, tengah dan akhir dengan baik dan benar. PA
yang pada awalnya belum mampu mengucapkan vokal di awal 4 vokal di tengah
dan 2 vokal di akhir setelah menyimak video yang diberikan meningkat menjadi 3
vokal di awal, 5 vokal di tengah dan 4 vokal di akhir. Kemudian peserta didik
dilatih mengucapkan vokal dengan video call melalui aplikasi WhatsApp dan
kemampuan PA meningkat lagi. PA dapat mengucapkan 4 vokal di awal, 5 vokal
di tengah dan 4 vokal akhir dengan baik dan benar. EK yang pada awalnya
39

mampu mengucapkan 3 vokal di awal , 3 vokal di tengah dan 3 vokal di akhir,


setelah menyimak video yang diberikan meningkat menjadi 4 vokal di awal, 4
vokal di tengah dan 4 vokal di akhir. Kemudian peserta didik dilatih mengucapkan
vokal dengan video call melalui aplikasi WhatsApp dan kemampuan EK
meningkat lagi. EK dapat mengucapkan semua vokal di awal, tengah dan 4 vokal
di akhir dengan baik dan benar.
40

Daftar Pustaka

Abdul Majid, 2008, Perencanaan Pembelajaran, Bandung : Remaja Rosdakarya

Bambang Nugroho, 2021, Perencanaan Program Khusus PKPBI (paparan)


disampaikan dalam pelatihan program kemitraan guru SLB yang
diselenggarakan oleh Kemdikbud pada bulan Mei tahun 2021

Dedy Kustawan, 2016, Mengenal Pendidikan Khusus & Pendidikan Layanan


Khusus Serta Implementasinya, Jakarta : Luxima

Kemdikbud, 2016, Program Kebutuhan Khusus Pengembangan Komunikasi


Persepsi Bunyi Dan Irama (PKPBI) Untuk Peserta Didik Tunarungu,
Jakarta : Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus Dan Layanan Khusus,
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonsia Nomor


719/P/2020 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan
Pendidikan Dalam Kondisi Khusus

Lani Bunawan, 2000, Penguasaan Bahasa Anak Tunarungu, Jakarta : Yayasan


Santirama

Perdirjend No 10/D/Kr/2017 Tanggal 4 April 2017 Tentang Struktur Kurikulum,


Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Dan Pedoman Implementasi
Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus

Permendikbud No 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan


Menengah

Prof. Dr. Dinn Wahyudin,MA, 2020, Mendiagnosa Siswa & Tindaklanjut (Bahan
Diskusi ), Asesmen dan Pembelajaran Literasi dan Numerasi di Masa
Pandemi, Pusmenjar Balitbang Depdikbud pada 10 Juli 2020

Rendy Roos Handoyo, 2021, Penyusunan Bahan Ajar Bagi Anak Hambatan
Intelektual, (modul) Disampaikan dalam PPM Dosen PLB FIP UNY Tahun
2021

Surat Edaran Kemendikbud No 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan


Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-
19)

Surat Edaran Sekjen Kemendikbud Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman


Pelaksanaan BDR selama darurat Covid 19
41

Sutjihati Somantri, 2007, Psikologi Anak Luar Biasa, Bandung : Refika Aditama

Tjutju Soundari, Menganalisis Hasil Asesmen dan Merancang Tujuan


Pembelajaran http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR_PEND_LUAR_BIASA
yang diakses pada tanggal 2 September 2021
42

LAMPIRAN-LAMPIRAN
43

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran PKPBI

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Pengembangan : Pengembangan Kemampuan Komunikasi


Satuan Pendidikan : SLB Tunas Bhakti Pleret
Kelas : IX SMPLB B
Semester :I
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Alokasi Waktu : 3 pertemuan @2 Jpl (2 x 35 menit)

A. Kompetensi:
1.1 Mampu mengucapkan vokal

B. Indikator

1.1.4 Mampu mengucapkan vokal di depan/ di awal


1.1.5 Mampu mengucapkan vokal di tengah
1.1.6 Mampu mengucapkan vokal di akhir

C. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu mengucapkan vokal di depan/ di awal, di tengah dan di
akhir dengan baik
44

D. Kemampuan Awal
No Nama Kemampuan Awal Keterangan

1. DN  Mampu mendeteksi bunyi Loss


benda yang dipukul,
menghitung bunyi benda
yang dipukul, mendeteksi
ada bunyi dan tidak ada
bunyi
 Suara belum jelas,
artikulasi juga belum
jelas.
2. EK  Mampu mendeteksi bunyi Loss
benda yang dipukul,
menghitung bunyi benda
yang dipukul, mendeteksi
ada bunyi dan tidak ada
bunyi
 Suara belum jelas,
artikulasi juga belum
jelas.
3. FS  Mampu mendeteksi bunyi Loss
benda yang dipukul,
mendeteksi ada bunyi dan
tidak ada bunyi
 Suara belum jelas,
artikulasi juga belum jelas
4. MP  Mampu mendeteksi bunyi Loss
benda yang dipukul,
menghitung bunyi benda
yang dipukul, mendeteksi
ada bunyi dan tidak ada
bunyi
 Suara belum jelas,
artikulasi juga belum jelas
5. MS  Mampu mendeteksi ada Loss
bunyi dan tidak ada bunyi
dengan bantuan
 Suara belum jelas,
artikulasi juga belum
jelas.
6. VN  Mampu mendeteksi bunyi Loss
benda yang dipukul,
menghitung bunyi benda
yang dipukul, mendeteksi
ada bunyi dan tidak ada
45

bunyi
 Suara dan artikulasi sudah
jelas

E. Metode
1. Demonstrasi
2. Pemberian tugas

F. Materi Pembelajaran
1. Huruf vokal di depan/ di awal pada kata : apel, ibu, ubi, ebi dan obat
2. Huruf vokal di tengah pada kata : mata, pipi, bunga, bebek, bola
3. Huruf vokal di akhir pada kata pita, tali, abu, lele dan bakso

G. Sumber, Media, dan Alat


1. Laptop/ Handphone
2. Media dibuat video menggunakan aplikasi canva dan kinemaster
3. Sumber bahan pada Program Kebutuhan Khusus PKPBI
(Kemdikbud)
4. Whats App Group
5. Video
6. Gambar sesuai materi

H. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan 1

a. Kegiatan Awal/ Pendahuluan


1) Melalui Whats App group guru membuka pelajaran,
menyapa siswa, menanyakan kabar kepada siswa dan
berdoa bersama.
2) Siswa dikondisikan untuk siap menerima pembelajaran dan
meminta orangtua untuk mendampingi
b. Kegiatan Inti
46

1) Siswa dengan dampingan orang tua menyimak video


mengucapkan vokal di depan yang dikirimkan oleh guru.
2) Siswa menirukan ucapan guru yang telah dilihat dalam video
dengan pendampinga orangtua.
3) Guru mengamati respon peserta didik dengan berkomunikasi
dengan orangtua dalam Whats App group
4) Orangtua merekam peserta didik dalam mengucapkan vokal
di depan dan dikirim ke guru.
c. Penutup
1) Guru mengadakan refleksi seluruh aktivitas pembelajaran
yang telah dilakukan melalui video call dengan
pendampingan orangtua.
2) Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa bersama.
2. Pertemuan 2
a. Kegiatan Awal/ Pendahuluan
1) Melalui Whats App group guru membuka pelajaran,
menyapa siswa, menanyakan kabar kepada siswa dan
berdoa bersama.
2) Siswa dikondisikan untuk siap menerima pembelajaran dan
meminta orangtua untuk mendampingi
b. Kegiatan Inti
1) Siswa dengan dampingan orang tua menyimak video
mengucapkan vokal di tengah yang dikirimkan oleh guru.
2) Siswa menirukan ucapan guru yang telah dilihat dalam
video dengan pendampinga orangtua.
3) Guru mengamati respon peserta didik dengan
berkomunikasi dengan orangtua dalam Whats App group
4) Orangtua merekam peserta didik dalam mengucapkan vokal
di tengah dan dikirim ke guru.
d. Penutup
47

1) Guru mengadakan refleksi seluruh aktivitas pembelajaran


yang telah dilakukan melalui video call dengan
pendampingan orangtua.
2) Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa bersama.
3. Pertemuan 3
a. Kegiatan Awal/ Pendahuluan
1) Melalui Whats App group guru membuka pelajaran,
menyapa siswa, menanyakan kabar kepada siswa dan
berdoa bersama.
2) Siswa dikondisikan untuk siap menerima pembelajaran dan
meminta orangtua untuk mendampingi
b. Kegiatan Inti
1) Siswa dengan dampingan orang tua menyimak video
mengucapkan vokal di akhir yang dikirimkan oleh guru.
2) Siswa menirukan ucapan guru yang telah dilihat dalam
video dengan pendampinga orangtua.
3) Guru mengamati respon peserta didik dengan
berkomunikasi dengan orangtua dalam Whats App group
4) Orangtua merekam peserta didik dalam mengucapkan vokal
di belakang dan dikirim ke guru.
e. Penutup
1) Guru mengadakan refleksi seluruh aktivitas pembelajaran
yang telah dilakukan melalui video call dengan
pendampingan orangtua.
2) Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa bersama.

I. Penilaian
48

Guru mencatat hasil pengamatan atas respon yang dilakukan peserta didik
ke dalam tabel yang telah disiapkan. Penilaian bersifat kualitatif yang
digunakan untuk dasar pemberian program selanjutnya.

Mengetahui Agustus 2021


Kepala Sekolah Guru Kelas IX SMPLB B

Astuti Hermawati, S.Pd, M.Pd. Fitri Suharirayanti, S.Pd, M.Pd.


NIP. 196503041993032010 NIP. 198207252008012021
49

Lampiran

Link materi :
https://youtu.be/-5n76-0GpxQ
https://youtu.be/pKv7F0tnky4
https://youtu.be/2yKgckgoAMw

LEMBAR PENILAIAN

Nama : ……………………………………..
Kelas : ……………………………………..

Simaklah ucapan peserta didik dan tulis sesuai yang diucapkan peserta
didik.

No Vokal Awal ucapan Tengah ucapan Akhir ucapan Keterangan

1 a apel mata pita

2 i ibu pipi tali

3 u ubi bunga susu

4 e ebi bebek lele

5 o obat bola bakso


50

Lampiran 2. Instrumen Asesmen Komunikasi

Asesmen Komunikasi
Nama :
…………………………………………………
Kelas : …………
Daya Dengar : Kiri …….. dB Kanan ………. dB
Alat Bantu Dengar : Pakai Tidak Pakai
Merek : ………………….. Jenis
…………………
No Aspek Deskripsi
Kondisi alat wicara
1
Kondisi pernafasan
2
Kemampuan
3
mengucapkan
fonem/kata/kalimat
Kemampuan
4
menangkap ujaran
mengikuti percakapan
5
timbal balik (dua
arah)
mengikuti percakapan
6
dalam diskusi kelas
inisiatif untuk
7
memulai percakapan
Memberikan
10
tanggapan yang tepat
kepada lawan bicara
51

Lampiran 3. Instrumen Asesmen Kemampuan Bicara

Asesmen Anak Tunarungu


Kemampuan Bicara

Nama Anak : …………………………………………


Jenis Kelamin : …………………………………………
Tanggal Lahir : …………………………………………
Nama Orang Tua : …………………………………………
Alamat : …………………………………………
Tanggal Asesmen : …………………………………………

Latihan Artikulasi
Organ Hasil
No. Tes
Artikulasi Baik Cukup Kurang
1. Bibir Memonyongkan kedua bibir
Menarik bibir ke belakang
Menggetarkan bibir
2. Lidah Menjulurkan lidah ke depan
Menjulurkan lidah ke kiri
Menjulurkan lidah ke kanan
Menyentuh lengkung kaki gigi atas
Mendorong pipi kiri
Mendorong pipi kanan
Menyapu bibir atas
Menyapu bibir bawah
3. Rahang Membuka mulut lebar-lebar
Menutup mulut rapat-rapat
Mengunyah permen karet
4. Velum Meniup udara keluar melalui mulut
Meniup balon
Meniup peluit
Menahan udara di mulut sampai
hitungan 5 s/d 10
6. Nafas Ambil nafas, tahan sampai hitungan
10
52

Tes Mengucapkan Kata Lembaga

Vokal/
No Awal B T Tengah B T Akhir B T Keterangan
Konsonan
Vokal
1 a apel ban baca
2 i ikan pita sapi
3 u udang buku baju
4 e ekor becak kue
5 o obat bola soto
Bilabial
1 p pepaya sepatu atap
2 b batu bebek arab
3 m mata jambu ayam
4 w warna sawah awan
Labio
Dental
1 f faktor sifat edukatif
2 v vokal televisi -
Dental
1 t topi botol tomat
2 d dasi sendok masjid
3 l lilin balon pensil
4 n nanas pintu papan
Alveolar
1 s satu kasur gelas
2 z zat - -
3 r roti garpu ular
Palato
Alveolar
1 c cabe beca -
2 j jam meja -
Palatal
1 ny kunyit (me) (me)
nyanyi nyapu
Velar
1 k katak bakso sirsak
2 g golok gigi mangga
3 x - - box
4 ng pisang telinga singa
5 y yoyo payung -
Glotal
1 h hitam pohon sepuluh
53

Lampiran 4. Laporan Hasil Asesmen

Laporan Hasil Asesmen


Nama :
…………………………………………………
Kelas : …………
Daya Dengar : Kiri …….. dB Kanan ………. dB
Alat Bantu Dengar : Pakai Tidak Pakai
Merek : ………………….. Jenis
…………………
No Aspek Yang telah Yang belum Yang
dikuasi dikuasi dibutuhkan
1 Kognisi

2 Komunikasi/
Bahasa

3 Perhatian

4 Perilaku
adaptif/
Emosi
5 Koordinasi
motorik

6 Sensorik

7 Interaksi
sosial

8 Kemandirian
54

Lampiran 5. Laporan Hasil Asesmen VN

VN
55

Lampiran 6. Asesmen Komunikasi VN

VN
56

Lampiran 7. Asesmen Kemampuan Bicara VN

VN
57
58

Lampiran 8. Laporan Hasil Asesmen PA


59
60

Lampiran 9. Asesmen Komunikasi PA

PA
61

Lampiran 10. Asesmen Kemampuan Bicara PA

PA
62
63

Lampiran 11.Laporan Hasil Asesmen EK

EK
64

Lampiran 12. Asesmen Komunikasi EK

EK
65

Lampiran 13. Asesmen Kemampuan Bicara EK

EK
66
67

Lampran 14. Hasil Penilaian VN Setelah Melihat Video

VN
68

Lampran 15. Hasil Penilaian VN Setelah Video Call

VN
69

Lampiran 16. Hasil Penilaian PA Setelah Menyimak Video

PA
70

Lampran 17. Hasil Penilaian PA Setelah Video Call

PA
71

Lampiran 18. Hasil Penilaian EK Setelah Menyimak Video

EK
72

Lampran 19. Hasil Penilaian EK Setelah Video Call

EK
73

Lampiran 20. Foto Kegiatan Pembelajaran Dari Rumah Kegiatan Video Call
dengan VN, PA dan EK

Lampiran 21. Foto Kegiatan Peserta Didik Menyimak Video Yang Dikirimkan Guru
74

Lampiran 22. Program Tahunan


75

PROGRAM TAHUNAN
PENGEMBANGAN KOMUNIKASI PERSEPSI BUNYI DAN
IRAMA

Nama Sekolah : SLB Tunas Bhakti Pleret


Satuan Pendidikan : SMPLB
Jenis Ketunaan : Tunarungu
Kelas : IX
Tahun Ajaran : 2021/2022
No Bidang Kompetensi Indikator Pencapaian Alokasi
Pengembangan Kompetensi Waktu
1 Pengembangan Pengucapan Fonem
Komunikasi 1.1 Mampu
mengucapkan 1.1.1 Mampu 8 Jp
vocal mengucapkan
vocal depan
1.1.2 Mampu
mengucapkan
vocal tengah
1.1.3 Mampu
mengucapkan
vocal
belakang
1.1.4 Mampu
mengucapkan
vocal rangkap
(diftong)

1.2 Mampu 1.2.1 Mampu 44 Jp


mengucapkan mengucapkan
konsonan konsonan /b/
pada kata ibu,
boneka, dan
bedak
1.2.2 Mampu
mengucapkan
konsonan /p/
pada awal,
tengah dan
akhir kata
(pita, tutup,
dan topi)
1.2.3 Mampu
mengucapkan
konsonan /m/
pada awal,
76

No Bidang Kompetensi Indikator Pencapaian Alokasi


Pengembangan Kompetensi Waktu
tengah dan
akhir kata
(mata,
kemarin,
asam)
1.2.4 Mampu
mengucapkan
konsonan /f/
pada awal,
tengah dan
akhir kata (
fajar, kafan,
arif)
1.2.5 Mampu
mengucapkan
konsonan /v/
pada awal,
tengah kata
(variasi,
motivasi)
1.2.6 Mampu
mengucapkan
konsonan /w/
pada awal,
tengah dan
akhir kata
(warna,
bawang,
bapaw)
1.2.7 Mampu
mengucapkan
konsonan /t/
pada awal,
tengah dan
akhir kata
(topi, pintu,
pahat)
1.2.8 Mampu
mengucapkan
konsonan /d/
pada awal,
tengah dan
akhir kata
(dasi, dadu,
77

No Bidang Kompetensi Indikator Pencapaian Alokasi


Pengembangan Kompetensi Waktu
padi)
1.2.9 Mampu
mengucapkan
konsonan /n/
pada awal,
tengah dan
akhir kata
(nama, nanas,
sampan)
1.2.10 Mampu
mengucapkan
konsonan /s/
pada awal,
tengah dan
akhir kata
(sabun, susu,
panas)
1.2.11 Mampu
mengucapkan
konsonan /z/
pada awal,
tengah kata
(ijazah, lazim)
1.2.12 Mampu
mengucapkan
konsonan /l/
pada awal,
tengah dan
akhir kata
(lampu, lilin,
halal)
1.2.13 Mampu
mengucapkan
konsonan /r/
pada awal,
tengah dan
akhir kata
(rambut,
marah, petir)
1.2.14 Mampu
mengucapkan
konsonan /y/
pada awal,
tengah kata
78

No Bidang Kompetensi Indikator Pencapaian Alokasi


Pengembangan Kompetensi Waktu
(saya,
papaya,)
1.2.15 Mampu
mengucapkan
konsonan /sy/
pada awal,
tengah dan
akhir kata
(syarat,
masyarakat)
1.2.16 Mampu
mengucapkan
konsonan /k/
pada awal,
tengah dan
akhir
kata,(kera,
kaki, katak)
1.2.17 Mampu
mengucapkan
konsonan /g/
pada awal,
tengah dan
akhir kata,
(gajah, lagu,
bedug)
1.2.18 Mampu
mengucapkan
konsonan /ng/
pada awal,
tengah dan
akhir
kata,(ngarai,
mangga,
gudang)
1.2.19 Mampu
mengucapkan
konsonan /c/
pada awal,
tengah
kata,(cacing,
baca),
1.2.20 Mampu
mengucapkan
79

No Bidang Kompetensi Indikator Pencapaian Alokasi


Pengembangan Kompetensi Waktu
konsonan /j/
pada awal,
tengah dan
akhir kata
(jalan, baju,
bajaj)

1.2.21 Mampu
mengucapkan
konsonan /ny/
pada awal,
tengah
kata,(nyanyi,
menyalin)
1.2.22 Mampu
mengucapkan
konsonan /h/
pada awal,
tengah dan
akhir
kata,(harimau,
bahu, puyuh)
1.3 Pengucapan 1.3.1 Mampu 20 jp
kata mengucapkan
kata benda
1.3.2 Mampu
mengucapkan
kata sifat
1.3.3 Mampu
mengucapkan
kata kerja
1.3.4 Mampu
mengucapkan
kata ganti
1.3.5 Mampu
mengucapkan
kata
keterangan
1.3.6 Mampu
mengucapkan
kata bilangan
1.3.7 Mampu
mengucapkan
kata sandang
80

No Bidang Kompetensi Indikator Pencapaian Alokasi


Pengembangan Kompetensi Waktu
1.3.8 Mampu
mengucapkan
kata depan
1.3.9 Mampu
mengucapkan
kata sambung
1.3.10 Mampu
mengucapkan
kata seru

1.4 Pengucapan 1.4.1 mampu 6 Jp


kata dengan mengucapkan
tekanan kata kata dengan
tekanan lemah
1.4.2 mampu
mengucapkan
kata dengan
tekanan keras
1.4.3 mampu
mengucapkan
kata dengan
tekanan
menurut
situasi

Pleret, Juli 2021


Mengetahui Guru Kelas
Kepala Sekolah

Astuti Hermawati, S.Pd, M.Pd Fitri Suharirayanti, S.Pd, M.Pd.


NIP. 196503041993032010 NIP. 198207252008012021
81

Anda mungkin juga menyukai