Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH PENDAPATAN DAN PERILAKU KEUANGAN

TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI SAAT PANDEMI


(STUDI KASUS PT PEGADAIAN CABANG TALASALAPANG)

A. Latar Belakang Masalah


Menurut kamus besar bahasa Indonesia, perilaku dapat diartikan sebagai
“melakukan sesuatu”. Perilaku (kata kerja), melakukan sesuatu.1 Tujuan
pekerjaan seseorang atau seseorang Termasuk memperoleh penghasilan
(penghasilan) untuk memenuhi Kebutuhan untuk hidup layak, meningkatkan
kesejahteraan dan standar hidup.
Pada bulan Desember tahun 2019, kasus pneumonia misterius pertama
dilaporkan di Wuhan, Provinsi Hubei, tetapi kasus pertama terkait dengan
pasar ikan di Wuhan. Awalnya penyakit ini untuk sementara bernama 2019-
nCoV (2019-nCov), kemudian pada 11 Februari 2020, Organisasi Kesehatan
Dunia mengumumkan nama baru, penyakit Coronavirus (COVID-19) yang
disebabkan oleh coronavirus sindrom pernafasan akut yang parah. SARS-CoV-
2) Virus yang ditularkan dari orang ke orang secara luas dari China ke lebih
dari 190 negara. COVID-19 dilaporkan di Indonesia pada 2 Maret Pada tahun
2020, gejala ringan didefinisikan sebagai pasien dengan infeksi saluran
pernapasan atas akut tanpa komplikasi, yang dapat disertai dengan demam,
kelelahan, batuk (dengan atau tanpa dahak), kehilangan nafsu makan, sakit
tenggorokan, hidung tersumbat dan sakit kepala.2
Penyebaran Covid-19 di masyarakat juga berimbas pada perekonomian
Indonesia. Hampir semua sektor perekonomian nasional mengalami
perlambatan. Bahkan ada kekhawatiran Covid-19 akan menimbulkan krisis
ekonomi yang berujung pada pemutusan hubungan kerja (PHK), di tengah
pandemi yang tidak bisa diprediksi, bekerja dari rumah (WFH) menjadi satu-

1
Poerwadarminta,W.J.S, 2006, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Edisi III, Cet. Ke-3,
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, hlm. 311.
2
Muhammad Evan lee, & Lulu Setiawati, “Analisa Dampak Pengumuman corona virus
Di Indonesia Tahun 2020 Terhadap abnormal return Dan trading volume activity event study Pada
Perusahaan Yang Terdaftar Pada Lq45 Di Bursa Efek”, Indonesia. Jurnal Indonesia Sosial
Teknologi, Vol 2 Nomor 1, 2021, hlm. 92-103. https://doi.org/10.36418/jist.v2i1.72
satunya pilihan untuk mencegah kondisi buruk bagi karyawan dan karyawan.
bisnis.3
Berdasarkan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. M/3/HK.04/III/2020
Tahun 2020 tentang Perlindungan Pekerja/Pekerja dan Kelangsungan Usaha
Dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan COVID-19 Oleh karena itu,
untuk menghindari PHK, pengusaha dapat melakukan perubahan besaran dan
cara pembayaran pekerja/buruh yang terkena PHK sementara akibat wabah
COVID-19, berdasarkan kesepakatan para pihak. Selain itu, pekerja/pekerja
yang diduga atau positif terinfeksi virus COVID-19 juga berhak atas upah
berdasarkan surat edaran (Prajnaparamitha & Ghoni, 2020).
Biaya transportasi sedikit berkurang karena banyak kegiatan yang
dilakukan di rumah, penggunaan bahan bakar berkurang dan juga dapat ditekan
di tingkat nasional, seharusnya dapat mengurangi beban anggaran pemerintah
disatu sisi, namun disisi lain juga disertai dengan penurunan pendapatan
keluarga. Pelaku ekonomi (khususnya usaha kecil menengah atau UMKM)
mulai kehilangan pendapatan bahkan terhenti, akibatnya pembayaran upah/gaji
dikurangi, tertunda atau tidak dibayar bahkan banyak karyawan yang di PHK.
Virus corona juga memengaruhi ekspektasi pasar. Investor dapat menunda
investasi karena ketidakpastian rantai pasokan atau perubahan asumsi pasar,
dan virus corona juga berdampak besar pada sektor pariwisata. Penyebaran
virus Corona juga berdampak pada sektor investasi dan perdagangan, usaha
mikro, kecil dan menengah, serta karena wisatawan yang datang ke suatu
destinasi biasanya membeli oleh-oleh. Jika jumlah wisatawan yang berkunjung
menurun, maka volume penjualan UMKM juga akan menurun.4

3
Muliati, N. K, “Pengaruh Perekonomian Indonesia Di Berbagai Sektor Akibat corona
virus disease 2019 (COVID-19)”, Jurnal Widya Akuntansi dan Keuangan, Vol 2 Nomor 2 Maret
2020, hlm. 78-86. https://doi.org/10.32795/widyaakuntansi.v2i2.874
4
Putri, I. S., & DKW, Y. T,” Dampak Penyebaran virus corona (Covid 19) terhadap
Pemberdayaan UMKM Di Kabupaten Sukoharjo”, Global Financial Accounting Journal, Vol 4
Nomor 2 Juli 2020, hlm. 14. https://doi.org/10.37253/gfa.v4i2.1158
Turunnya pendapatan dan perputaran pekerjaan akan berpengaruh pada
kesejahteraan individu. Sehingga juga dapat mengganggu pemenuhan
kebutuhan, menjalani kehidupan yang bermartabat dan meningkatkan taraf
hidup. Kesejahteraan adalah sejumlah kepuasan yang diperoleh seseorang dari
hasil konsumsi pendapatan yang diterima, tetapi tingkat kesejahteraan itu
sendiri merupakan hal yang relatif karena tergantung pada besarnya kepuasan
yang diperoleh dari hasil konsumsi pendapatan.
Berdasarkan kondisi di atas, dalam upaya meningkatkan kinerja dan
pengembangan usaha, diperlukan pelatihan dan pembinaan mengenai aspek-
aspek yang menjadi kebutuhan usaha antara lain aspek: permodalan,
pemasaran, manajemen, sistem produksi yang meliputi teknologi, peralatan dan
kualitas. Selain masalah lain seperti distribusi, kewirausahaan, peningkatan
kualitas sumber daya manusia (SDM) serta pengembangan kelembagaan
melalui konsep POPIS (fisik, organisasi, kekuasaan, intelektual dan sosial
budaya), dengan fokus pada: pusat budaya, pusat teknologi , pusat perbelanjaan
industri. Untuk itu memperbaiki kondisi masyarakat yang tidak memiliki
keterampilan agar memperoleh keterampilan yang merupakan prasyarat untuk
menjadi wirausahawan dan mengurangi pengangguran.
Pola konsumsi masyarakat dari waktu ke watu semakin berubah. Manusia
dituntut untuk lebih praktis dan efisien dalam menjalani kehidupan. Namun,
menjadi sangat sulit untuk menemukan semua barang yang dibutuhkan setiap
hari. Bahan makanan langsung langka, belum lagi perlengkapan sanitasi yang
dibutuhkan warga seperti masker, hand sanitizer, bahkan rumah sakit pun
kekurangan alat pelindung diri. Permintaan meningkat setiap hari dan ada
orang yang menimbun barang-barang ini dan menjualnya dengan harga yang
sangat tinggi, itulah sebabnya barang-barang ini sangat langka di pasaran.
Situasi keuangan sedang berubah, dan harga kebutuhan sehari-hari meroket.
Dalam rangka mendukung perekonomian nasional yang mandiri dan
andal, pembangunan ekonomi harus diarahkan pada peningkatan pendapatan
masyarakat dan mengatasi kesenjangan ekonomi dan kesenjangan sosial.
Namun demikian pada tahun 2012, Pegadaian mengalami perubahan
badan hukum dari Perum menjadi Persero tepatnya pada tanggal 1 April 2012
berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 51 Tahun 2011 (PT. Pegadaian,
2020)
Berdasarkan peninjauan penulis di PT Pegadaian cabang Talasalapang
penulis mendapatkan data jumlah nasabah dua bulan sebelum (dua bulan) dan
selama masa pandemi Covid-19, yang dapat dilihat pada gambar dalam tabel
berikut.
Tabel 1.1
Jumlah Nasabah 2 (Dua) Bulan Sebelum
Pandemi

Produk investasi PT.Pegadaian (Persero)


Mulia
Bulan
Ultimate Emasku Tabungan Emas
Januari - - 20
Februari 1 - 112
Total : 133
Sumber: PT Pegadaian cabang Talasalapang

Tabel 1.2

Jumlah Nasabah 2 (Dua)Bulan Pertama Saat


Pandemi

Produk investasi PT.Pegadaian (Persero)


Mulia
Bulan
Ultimate Emasku Tabungan Emas
Maret 1 2 50
April - 1 21
Total : 75
Sumber: PT Pegadaian cabang Talasalapa
Dari kedua tabel diatas terlihat bahwa setelah adanya pandemi
Covid-19 terjadi penurunan jumlah nasabah yakni 56,4%.
Hal tersebut disebabkan “Investor individu yang cenderung
irrasional dengan kondisi masa pandemi covid-19 ini, mereka kembali
menggunakan informasi maupun data yang ada untuk melihat kondisi pasar
yang terjadi saat ini. Perilaku investasi tradisional juga demikian, prediksi
mereka akan pasar efisien menjadi sedikit berubah dengan menanyakan
pada diri mereka akan tingkat emosi, tingkat penerimaan risiko yang
terjadi, tingkat keyakinan prediksi mereka, serta muncul religiusitas
sebagai penerimaan kondisi yang ada.
Perilaku keuangan merupakan hasil dari interaksi dari psikologis
dengan tingkah laku keuangan dan performa dari semua kategori investor.
Selain itu investor juga harus lebih berhati-hati dalam melakukan
investasi yang mereka buat agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan
perhitungan (Judgement). Kesalahan dari satu investor dapat menyebabkan
keuntungan bagi investor lain. Terlebih dalam kondisi saat pandemi ini
virus corona juga berdampak pada investasi karena masyarakat akan lebih
berhati-hati saat membeli barang maupun investasi.
Walaupun persentase jumlah nasabah yang melakukan investasi
menurun namun bukan berarti tidak ada, justru ditengah kondisi yang sulit,
pendapatan (income) menurun ditambah dengan harga kebutuhan yang
melambung tinggi ternyata masih ada saja nasabah-nasabah yang
memaksakan diri untuk melakukan investasi baik berupa investasi logam
mulia ultimate dan emasku maupun tabungan emas karena berdalih agar
memiliki tabungan dan investasi yang dapat dicairkan apabila terjadi
kondisi yang sama dikemudian hari guna menyokong usaha ataupun
sekedar memenuhi kebutuhan.
Karena menurut logam mulia atau emas mempunyai berbagai
aspek yang menyentuh kebutuhan manusia disamping memiliki nilai
estetis yang tinggi juga merupakan jenis investasi yang nilainya stabil,
likuid, dan aman secara riil. Investasi emas yang terbaik adalah investasi
emas dalam bentuk batangan (emas batangan).
Dan disinyalir kualitas perilaku keuangan yang kurang efisien
seperti ini turut berperan dalam permasalahan yakni kesulitan keuangan,
karena seharusnya pendapatan yang dimiliki dapat mencukupi kebutuhan
namun sebagian dari nasabah justru mengharuskan diri untuk bertindak
menentukan keputusan investasinya.
Kesulitan keuangan tidak hanya dari fungsi pendapatan saja,
melainkan kesalahan dalam pengelolaan keuangan (mismanagement) di
antaranya kesalahan dalam penggunaan kredit dan tidak adanya
perencanaan keuangan sehingga dapat menyebabkan stress dan rendahnya
kepercayaan diri. Maka dari itu setiap individu memerlukan pengetahuan
dalam mengelola keuangan yang memadai guna mengatasi kondisi
finansialnya ditengah kesulitan yang ada, dengan tujuan terciptanya
kesejahteraan finansial yang sesungguhnya.
Pengetahuan keuangan dasar (basic financial knowledge) yang
mencakup pengeluaran, pendapatan, aset, hutang, ekuitas dan risiko.
Pengetahuan dasar ini biasanya berhubungan dengan pengambilan
keputusan dalam melakukan investasi atau pembiayaan yang bisa
mempengaruhi seseorang dalam mengelola uang yang dimiliki. Keputusan
keuangan yang baik dan benar dibutuhkan untuk meningkatkan
pendapatan, mengelola pengeluaran, pembayaran pajak agar manajemen
keuangan keluarga menjadi baik.
Sesuai dengan teori yang dikemukakan Hilgert & Jeanne,
keputusan keuangan sangat diperlukan untuk memperbaiki perilaku
keuangansehingga tiap-tiap orang dapat mengetahui bagaimana dan seperti
apa pengelolaan keuangan yang efektif selain itu penentuan anggaran
(budget) juga dapat terencana dengan baik.
Menurut Julita anggaran adalah suatu rencana keuangan periodic
yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan, ditujukan
sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan investasi dana
sehingga terhindar dari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu.5
Dengan anggaran yang tepat justru memungkinkan setiap orang
atau individu lebih bijak dalam mengelolah keuangan. Selain itu juga
salah satu tugas utama dalam persoalan kebijakan investasi adalah
mengadakan estimasi terhadap pengeluaran dan penerimaan uang yang
akan diterima dari investasi tersebut pada waktu yang akan datang.
Perhitungan terhadap nilai investasi dengan nilai penerimaan uang di
masa depan (future cash flow) ini akan dapat dipakai sebagai pedoman
kebijaksanaan investasi tersebut.Sehingga keputusan menabung (Saving)
serta investasi (Investment) juga dapat diimplementasikan dalam kehidupan
sehari-hari terlebih pada saat pandemi seperti ini.
Maka dari uraian latar belakang diatas dan dari observasi yang
penulis lakukan terhadap fenomena tersebut,penulis sangat tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pendapatan Dan Perilaku
Keuangan Terhadap Keputusan Investasi Saat Pandemi (Studi Kasus
Nasabah PT Pegadaian cabang Talasalapang.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian identifikasi masalah yang penulis uraikan diatas, maka rumusan
masalahnya adalah :
1. Apakah pendapatan berpengaruh terhadap keputusan investasi saat
pandemi nasabah PT Pegadaian cabang Talasalapang ?
2. Apakah perilaku keuangan berpengaruh terhadap keputusan investasi saat
pandemi nasabah PT Pegadaian cabang Talasalapang ?
3. Apakah pendapatan dan perilaku keuangan berpengaruh terhadap
keputusan investasi saat pandemi nasabah PT Pegadaian cabang
Talasalapang ?
5
J Julita, 2015, Managemen Keuangan, PT. Cita Pustaka Media, Bandung, hlm 28.

Anda mungkin juga menyukai