Anda di halaman 1dari 2

Tuhan Tidak Pernah Tidur

Renungan Harian Misioner


Selasa Pekan Biasa XIII, 2 Juli 2019
Peringatan S. Bernardinus Realino, S. Fransiskus di Girolamo
Kej. 19:15-29; Mzm. 26:2-3,9-10,11-12; Mat. 8:23-27

“Mengapa kamu takut, hai kamu


yang kurang percaya?” (Mat. 8:26).
Perkataan ini ditujukan kepada
para Murid yang ketakutan dengan
angin ribut dan gelombang tinggi
yang akan menenggelamkan
mereka. Sebenarnya teguran ini
juga berlaku bagi kita yang setiap
hari ada-ada saja yang membuat
kita gelisah dan takut. Pantaslah
Yesus menegur para Murid dengan
situasi ketidakpercayaan mereka.
Bagaimana mungkin mereka yang
sudah mengamini Yesus sebagai Tuhan namun masih juga merasa ragu bahkan ketika Tuhan
berada sedekat itu dengan mereka. Yesus menegur para Murid dan ingin mengatakan
“Mengapa kamu perlu takut dengan situasi dunia ini padahal Aku sudah berada di samping
kamu?”

Kekhawatiran yang terlalu berlebihan kadang kala membuat kita kehilangan iman yang
sesungguhnya dan hal itu sering kali tidak kita sadari dalam kehidupan kita sehari-hari. Pada
pagi hari, kita bangun dari tidur dan berdoa seraya bersyukur kepada Tuhan atas
perlindungan-Nya semalam dan karena kita boleh kembali bangun dalam hidup yang baru.
Lalu kita melanjutkan doa kita, menyerahkan seluruh diri kita ke dalam Tangan Kasih Tuhan
dan percaya akan penyelenggaraan-Nya dalam hidup kita. Namun beberapa jam sesudah
berdoa bahkan hanya dalam masa beberapa menit saja setelah kita beranjak dari tempat
tidur kita, terkadang semuanya berubah seketika, saat kita berhadapan langsung dengan
kenyataan hidup. Kita mulai teringat akan persoalan hari kemarin yang belum selesai, kita
menjadi khawatir dengan pekerjaan dan target yang belum tercapai, kita menyerah pada
persoalan keluarga dan lain sebagainya. Terkadang kita mulai mengumpat, mengeluarkan
kata-kata kasar, bahkan acap kali orang di sekeliling kita pun ikut kena getahnya. Lalu kita
meneguhkan hati untuk menyelesaikan setiap persoalan dengan mengandalkan diri sendiri.
Kita lupa bahwa tadi pagi kita sudah datang pada Tuhan, menyerahkan seluruh hidup kita
pada penyelenggaraan kasih-Nya. Kekhawatiran yang berlebihan bahkan sampai pada
ketakutan yang tidak perlu akan persoalan dan beban hidup kita adalah godaan terbesar
yang dapat menghilangkan iman kita dalam sekejap dan sering sekali tidak kita sadari. Bila
kita sudah berpasrah pada-Nya karena kita percaya bahwa Dia adalah Tuhan yang tidak akan
membiarkan diri kita berjalan sendirian, mengapa kita masih juga takut? Mengapa masih
juga selalu mengandalkan diri sendiri?

Maka tidak salah bila Yesus pernah berkata kepada para murid-Nya, juga berkata kepada
kita dalam sabda-Nya, “Sesungguhnya bila kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak
kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga” (Mat. 18:3). Sifat anak kecil yang
selalu merasa kecil dan mau mengandalkan orang yang lebih besar darinya, anak kecil yang
selalu merasa aman karena menyadari ada orang dewasa di sekelilingnya, anak kecil yang
bermain penuh kegembiraan tanpa khawatir karena selalu merasa ada orang dewasa yang
menemaninya; begitu pula seharusnya kita hidup di hadapan-Nya. Kita seharusnya benar-
benar menyerahkan diri kepada-Nya, merasa aman karena IA selalu berada di dekat kita dan
memperhatikan kita, selalu hidup penuh gembira tanpa khawatir karena kita selalu percaya,
IA selalu menemani kita kapan pun dan di mana pun. Tuhan kita tidak pernah tertidur
sedetik pun. DIA selalu akan menolong kita.

(RD. Hendrik Palimbo – Pastor Paroki Deri-Toraja, KAMS)


Posted on July 1, 2019 by karyakepausanindonesia
Link: Tuhan Tidak Pernah Tidur – Situs Resmi Biro Nasional Karya Kepausan Indonesia

Anda mungkin juga menyukai