Anda di halaman 1dari 2

Markus 4:35-41 pakaian yang sama, tanpa mengenakan baju luar untuk membungkus diri

“Angin Datang Kasih Kabar” agar tetap merasa hangat ketika melintasi danau di waktu malam. Inilah
Syalom teman-teman yang Tuhan Yesus Kristus kasihi. totalitas pelayanan dari pribadi seorang hamba yang setia. Sangat menarik
Kita sedang ada dalam perayaan bulan lingkungan hidup, dengan teman-teman.
begitu tema perenungan yang saya angkat saat ini ialah “angin datang kasih Terkait Danau Galilea, biasanya danau itu tampak tenang, tetapi
kabar”. Ada yang familiar dengan ini kata koh ? Saya yakin, di antara kita sewaktu-waktu bisa terjadi badai. Penyebabnya ialah karena danau Galilea
saat ini, ada yang pernah mendengarkan lagu ini, bahkan ada yang pernah terletak di lembah yang dikelilingi bukit-bukit, sehingga memungkinkan
menyanyikan lagu ini, bahkan ada yang pernah merasakan bahwa lagu ini angin bertiup secara tiba-tiba dari atas bukit. Orang-orang yang sering
beta banget. Di sini ada koh. Pokona ini lagu galau. Kalau kk donk son tau melewati danau itu tahu akan situasi itu. Namun anehnya murid-murid
berarti bt yakin kalo di kk pu hp full dengan lagu KJ dan NKB sa. merasa ketakutan dengan peristiwa itu, padahal mereka tahu bahwa danau
Lagu Bale Pulang 2 (Angin Datang Kasih Kabar) ini menceritakan tersebut terkenal dengan taufannya yang datang secara tiba-tiba. Belum lagi
tentang ‘seorang yang menunggu pasangannya yang tak kunjung datang sebagian mereka berprofesi sebagai nelayan yang tentu sudah biasa dengan
lagi’. Lagu pu reff bilang ; Ombak su bawa jauh,jauh,jauh, tapi nona yang badai dan taufan di perairan. Namun kelihatannya mereka tidak siap
putar bale, beta panggayung jauh,jauh,jauh arus pukul beta tabale. Itu menghadapi badai kala itu.
gambaran umum dari lagu angin datang kasih kabar. Ketika peristiwa itu terjadi, Yesus sedang tidur di buritan (tempat
Hampir sama dengan gambaran tema perenungan kita saat ini, yakni juru mudi- sebenarnya, ini menunjukan bahwa Ia memegang roda kemudi),
teks Angin ribut diredakan menceritakan tentang dua orang yang sedang mungkin faktor kelelahan ataupun karena sengaja untuk menguji iman para
bersama-sama tapi tidak saling memiliki’. Wah ini teks ju tidak kalah galau. murid. Karena mereka sangat ketakuan akan taufan itu, mereka
Dari ini dua situasi, kawan-kawan sedang ada di posisi yang mana ; sedang membangunkan Yesus. Ketakutan nampak dari kata-kata mereka yakni
menunggu pasangan yang tak kunjung datang lagi, atau yang sedang sama- “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa ?” Teman-teman bayangkan,
sama tapi tidak saling memiliki ? Sonde mau jujur ju snd apa-apa, Tuhan kalo sampe pelaut sendiri yang bilang ‘kita binasa’ berarri memang ini
tau. suatu bencana yang sangat dahsyat.
Perikop angin ribut diredakan ini juga terdapat pada Injil Matius dan Tapi Tuhan berkata. ‘Diam, tenanglah ..’ maka badai itu tenang.
Lukas, namun saya sengaja memilih Markus karena mempertimbangkan Ini kata terlalu simpel untuk sebuah perkara yang rumit di depan mata. Ini
beberapa hal; keutuhan cerita yang lebih lengkap dan mudah dipahami, kata sebenarnya mau mengajarkan begini ; bila katong pu hati jahat sama
kemudian perkataan Yesus yang lebih banyak sehingg kaya apabila seperti laut yang berombak-ombak tidak dapat tenang, bila katong pu nafsu
direfleksikan. Hal ini tidak berarti bahwa Injil menurut Matius dan Lukas bergelora dan snd terkendalikan, mari kita ingat perkataan Kristus dan
itu tidak benar atau kurang menarik, melainkan tetap sama. Hanya saja dari berseru, ‘diam, tenanglah’. Teman-teman, saya adalah tipe orang yang
sudut pandang yang berbeda. Saya kasih contoh ; (Matius-Yesus sebagai ketika sedang emosi pasti akan menyakiti hati seseorang saat banyak bicara,
Raja), (Lukas-kemanusiaan Yesus), (Markus-Yesus sebagai hamba). jadi saya berpikir bahwa baiknya ketika saya emosi, lebih baik saya diam
Dari perbedaan itu, menurut saya akan lebih menarik jika sudut dan tenang. Daripada baomong koh memicu dosa dan pertengkaran. Paling
pandang Markus yang saya pakai untuk merefleksikan Yesus seorang tidak inilah perkataan Tuhan yang sangat dalam dan luas maknanya bagi
hamba yang melayani di Galilea. terciptanya ketentraman.
Pada perikop sebelumnya, kita melihat bahwa Yesus melakukan Yesus kembali berkata (ayat 40) ; ‘mengapa kamu begitu takut ?
pelayanan yang begitu padat. Hingga pada ayat 35 tertulis bahwa “hari Mengapa kamu tidak percaya’. Teman-teman, manusia sapa yang mau
sudah petang”, namun Yesus masih saja mengajak murid-murid-Nya agar hidupnya berakhir karena taufan. Ketakutan para murid ini sangat
bertolak lagi ke seberang untuk melanjutkan pelayanan-Nya kepada orang- manusiawi. Namun, ini tidak bisa dibenarkan, sebab pada saat itu ketakutan
orang (ayat 42). Su malam, tapi masih mau lanjut pi melayani di sebelah le. mereka begitu kuat sehingga iman mereka seakan tidak nampak sama
Ditambah keterangan pada ayat 36 yang dalam terjemahan lain berbunyi sekali. Padahal mereka percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah.
“mereka membawa Dia berangkat seadanya”. Artinya Ia masih memakai
Katong orang-orang muda ju sama. Tiap hari minggu ucap pengakuan kalo omong begini gampang, kawan sonde di beta pu posisi yang alami
iman, status profil IG “anak Tuhan”, status FB bekerja di ladang Tuhan, langsung itu badai. Beta pu orang tua meninggal karena itu, beta pu
status WA Filipi 1:21, ma kalo badai hidup/masalah datang, maka itu saat orangtua putus kerja karena itu, beta pu keluarga hancur karena itu, beta pu
story pasti mabok. Baru tambah kata-kata pendukung, ‘hidup ini keras bro, diri hancur karena dia, pokona itu badai datang silih berganti, kawan rasa
maka kamu juga butuh yang keras-keras’. Di sini ada koh. itu koh sonde !
Teman-teman yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, saya teringat akan Bahkan, sampai-sampai ada di antara kita yang berpikir begini ketika
bencana covid sementara terjadi dan siklon seroja yang pernah terjadi. Kita diterpa badai kehidupan ; jika Allah memang mengasihi dan maha kuasa,
mesti belajar dari kedua peristiwa ini. Memang badai covid dan siklon mengapa orang percaya menghadapi pencobaan yang mengancam
seroja menimbulkan duka yang sangat-sangat mendalam, tetapi setidaknya kehidupan ? kenapa harus beta pun keluarga Tuhan, kenapa harus beta pu
dibalik badai itu ada peristiwa iman yang bisa direfleksikan di sana. kisah cinta, kenapa harus beta ? Saya hanya ingin bilang begini ; dari teks
Contohnya, kita mesti sadar bahwa apakah selama masa covid ini atau ini saya berefleksi bahwa seandainya Tuhan tidak tidur, tetapi langsung
setelah peristiwa seroja saya semakin beriman kepada Allah atau malah bertindak menolong setiap masalah yang kita alami, apa dampaknya pada
semakin kurang beriman ? pembentukan iman kita ? Terkadang, kita perlu iman sebesar biji sesawi
Mari kita temukan sebuah perubahan yang baik dari diri kita ketika untuk mempercayai bahwa Tuhan ‘yang sedang tidur’ itu tetap
melewati sebuah badai hidup. Tanpa kita sadari, mungkin dulu saya memperhatikan kita.
pamalas jaga kesehatan tapi sekarang utamakan kesehatan. Mungkin dulu Percayalah, ketika Tuhan berkata ‘diam, tenanglah’ itu bukan sekedar
saya gaptek tapi sekarang su bisa kuasai teknologi karena tuntutan studi dan untuk menenangkan badai yang menerpa hidup kita silih berganti, tetapi
kerja. Mungkin dulu saya snd tenar ma sekarang pengikut di tiktok dan IG juga untuk menenangkan diri kita di saat kita tidak sanggung menghadapi
su 2 kilo (2k). Atau malah kita tidak menyadari bahwa ada perubahan yang badai hidup itu. Angin di danau Galilea telah membawa pesan dari Yesus
kurang baik seperti ; dulusaya rajin baca Alkitab saat pagi dan malam tapi kepada kita saat ini, yang akan terus mengingatkan kita, yakni “mengapa
saat talalu sering di rumah jadi lebih sering maen hp sa. Dulu saya rajin kamu begitu takut ? mengapa kamu tidak percaya ?
mandi tapi karena di rumah sa dan sonde talalu bakaringat jadi pamalas Dari angin yang datang kasih kabar, kita belajar bahwa Tuhan Yesus
mandi. Dulu saya rajin bangun pagi ma sekarang sekolah online begini tiap selalu ada bersama dengan kita. Apapun persoalan kita, Ia akan menjadikan
malam mete game jadi bangun siang trus. Dulu saya rajin ibadah di gereja semuanya indah pada waktunya. Yesus tidak sedang tertidur, kendatipun
ma sekarang su ada ibadah online begini biar nanti baru putar ulang koh bagi kita Ia seperti sedang menutup mata-Nya dari persoalan hidup kita
nonton sa. Pernahkah kita sadar akan perubahan-perubahan ini. Teman- namun tidak dengan hati-Nya. Janganlah takut dan bimbang, tetaplah
teman ada pada perubahan yang mana. Tentu yang baik bukan. Ini hendak beriman.
menggambarkan bahwa di balik sebuah peristiwa yang buruk sekalipun ada Firman ini seumpama angin yang sejuk. Karena itu, biarlah
suatu pembaharuan yang sedang berlangsung. desirannya didengar oleh telinga kita dan hembusannya dirasakan sampai ke
Sebagai orang-orang muda, kita harus pahami bahwa hidup tulang-tulang kita, sampai masalahmu, ketakutanmu, berubah dari dukacita
bersama Yesus bukan berarti bebas hambatan, persoalan, pergumulan, dan menjadi sukacita. Tuhan selalu bersama kita.
beban hidup. Saya percaya bahwa diantara kita saat ini ada yang sedang
bergumul dengan studi (urus skripsi dan tugas-tugas, uang regis), pekerjaan AMIN
(tak kunjung dapat pekerjaan, yang sedang bekerja namun bermasalah
dengan gaji, tekanan pekerjaan), cinta (sering disakiti oleh pasangan,
hubungan menggantung, cinta bertepuk sebelah tangan, perselingkuhan, son
pegang doi) dan keluarga (orang tua sakit, bangkrut, keluarga di ambang
perceraian, sonde ada beras, dan sebagainya.
Tetapi saya lebih percaya bahwa lewat semua badai yang dihadapi
itu, kita berjumpa dengan Tuhan. Mungkin ada di antara kita yang berkata ;

Anda mungkin juga menyukai