Anda di halaman 1dari 3

Saturday, 28 November 2020

Pengharapan
-Ko SanSan-

Masalah ada 2 macam

1. Masalah muncul karena kita punya pola pikir yang salah (masalah yang mudah, tinggal bertobat
dari cara pikir yang salah. Ex: menabung sesudah uang di pakai/ uang sisa)

2. Masalah yang muncul untuk memproses kita/diluar kendali kita (ex: pandemi covid-19)

Muncul karena Tuhan ingin berperkara dengan kita pribadi lepas pribadi

Masalah itu bukan dari Tuhan

Melalui masalah-masalah ini, Tuhan bisa bekerja dan berperkara dengan kita. (Roma 8:28)

“Satu”nya cara untuk Tuhan menunjukan bahwa Allah yang pegang kendali adalah dengan
menempatkan kita di posisi yang tidak bisa kita kendalikan.”

Karena ini cara untuk kita bisa bejalan dan berbalik kepada Dia, dengan pengertian yang lebih tinggi lagi
terhadap Allah. (Yakobus 1:2-6)

Yakobus 1:2-6 (TB) Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke
dalam berbagai-bagai pencobaan,

Sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.

Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan
utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.

Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah,
— yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit —,
maka hal itu akan diberikan kepadanya.

Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang
sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.

Ujian itu di pakai untuk menempa iman kita, semakin mengerti kemahakuasaan Tuhan kita.

Apa yang harus kita lakukan?

Minta hikmat sama Tuhan, ingat ingat kebaikan Tuhan dalam hidup kita.
Saturday, 28 November 2020

Ibrani 6:17-20 (TB) Karena itu, untuk lebih meyakinkan mereka yang berhak menerima janji itu akan
kepastian putusan-Nya, Allah telah mengikat diri-Nya dengan sumpah,

Supaya oleh dua kenyataan yang tidak berubah-ubah, tentang mana Allah tidak mungkin berdusta, kita
yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat untuk menjangkau pengharapan yang terletak
di depan kita.

Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke
belakang tabir,

Di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi
Imam Besar sampai selama-lamanya.

Ayat ini berbicara secara spesifik mengenai pengaharapan keselamatan. Kita di tautkan dengan jangkar.
Yesus bukan hany berjanji akan menyelamatkan kita, tetapi juga memberikan hidup yang berkelimpahan

Hidup: orang kusta yang berbalik (hidup untuk mengalami terobosan dalam segala area). Yesus maju
dengan kita sebagai Imam di ruang maha kudus.

Kalau ad tekanan di dalma hidup kita, kita punya Yesus dan didalam Dia ada pengharapan yang begitu
kuat.

Alkitab punya makna yang luar biasa.

Kenapa Yesus seperti jangkar? Kenapa bukan perisai

Jangkar:

1. Jangkar pada zaman Yesus melambangkan keamanan dan keselamatan terhadap perahu yang ada di
tengah” laut, karena jangkar membuat perahu tidak terombang-ambing.

2. Jangkar mengamankan perahu itu di perairan yang ganas, maupun perairan yang tenang.

3. Selalu di pakai/ditaruh di bagian depan kapal. Semakin besar kapal semakin banyak jabgkar, dan di
prioritaskan yang di bagain depan (nanti kapalnya mundur).

4. Jangkar di kencangkan dengan tali. Tali berbicara mengenai iman kita, seberapa kuat kita bisa
berpegang sama jangkar itu.

Seringkali orang pindah kapal dari kapal yang ada Yesusnya. Pengalaman dan komunitas itu akan
membantu kita untuk keluar dari masalah kita. Itulah tali kita. Iman (pengalaman) dan komunitas.

5. Waktu jangkar itu dilabuhkan, kita nggak tahu jangkar kita dimana. Artinya walaupun kita nggak lihat
secara kasat mata penyertaan Yesus, tapi bagaimana kita tetap berharap. Jangkar selalu di lempar
melawan arah badai.
Saturday, 28 November 2020

Seringkali kita menyamakan frekwensi kita dengan mengenal pekerjaan Tuhan dalam segala kondisi.
Seringkali sudut pandang kita dengan Allah berlawanan.

Ex: saya adalah roh yang memiliki tubuh, bukan tubuh yang memiliki roh.

Anda mungkin juga menyukai