Pada hari ini, ……….. tanggal …….., Bulan ……, tahun Dua Ribu Dua Puluh dua (….-…-
2022), bertempat di Jakarta, kami yang bertanda-tangan dibawah ini:
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri dalam melaksanakan transaksi
samurai yang selanjutnya disebut Pihak Pertama sebagai Team Pemilik / Penjual Samurai.
2. Nama :
No. KTP : Sesuai KTP
Alamat : Sesuai KTP
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri dalam melaksanakan transaksi
samurai yang Selanjutnya disebut Pihak Kedua sebagai Team Pembeli Samurai.
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kedua belah pihak telah sepakat mengadakan
perjanjian jual beli Samurai dengan ketentuan dan syarat-syarat yang diatur dalam 7 pasal
sebagai berikut :
Pasal 1
OBJEK PERJANJIAN
1. Yang menjadi objek perjanjian adalah sebuah barang berbentuk SAMURAI dengan
terdapat bilah, tombol, wadah/tempat dalam kondisi baik berlokasi di Indonesia dengan
Pihak Pertama sebagai pemilik barang berupa Samurai siap menjual dengan kriteria
sebagai berikut :
a. Kedap udara
b. Putus paku 12 cm (5 inch)
c. BIlah tidak bergerigi, mempunyai tombol dan semua tombol berfungsi dengan baik
sesuai kegunaan dari tombol-tombol tersebut, keluar dan masuk bilah samurai secara
full dan bilah samurai dapat memotong putus paku minimum 12 cm (5 inch). Jika
tombol tersebut tidak memiliki fungsi dan kegunaan (Pajangan/Aksesoris) maka tidak
dihitung dalam transaksi.
d. Para Pihak sepakat bahwa status barang yang ditransaksikan tidak dalam sengketa
sbb :
1. Kepemilikan (yang melakukan transaski bukan pemilik sah dari barang tersebut
dan tidak di dukung oleh surat kuasa menjual dari pemilik).
2. Utang piutang (tidak dalam keadaan tergadai, jika tergadai dan akan melanjutkan
transaksi harus ada surat kuasa untuk menjual yang asli dari pemilik asli).
3. Ahli waris (Apabila barang tersebut milik waris maka yang bertanda tangan
terhadap MOU ini harus memperlihatkan dan melampirkan persetujuan seluruh
ahli waris diatas materai dan memiliki surat kuasa untuk menjual dari para ahli
waris untuk diwakilkan kepada pihak kedua yang akan melakukan transaksi).
4. Sengketa lainnya yang menyebabkan transaksi batal sesudah MOU
e. Tidak ada unsur Magic dan atau pun kegiatan Ritual seperti selamatan, tawasulan,
penghitungan hari transaksi, sedekah sebelum transaski dan alasan alasan lain yang
dapat menggagalkan transaksi.
Pasal 2
VERIFIKASI ATAU PENGETESAN
2. Pihak kedua bisa melakukan Verifikasi atau pengetesan Samurai dengan melihat,
memegang dan melakukan pengetesan bahwa tombol tombol dan bilah pada samurai
berfungsi baik setelah pihak pertama menunjukkan/ memperagakan cara kerja samurai
dan disaksikan para pihak serta dilakukan 2 (dua) kali pengetesan yaitu sebagai berikut :
2b. Antara pengetesan pertama dan kedua (Pengetesan dihadapan Buyer) waktunya
1x24 jam atau H+1.
4. Setelah dilaksanakannya verifikasi tahap pertama dan kedua, dan dinyatakan lulus putus
paku 12 cm 5 inch oleh para pihak dan saksi maka transaksi tidak dapat dibatalkan oleh
kedua belah pihak tanpa alasan apapun, dengan kata lain harus ditransaksikan.
NILAI TRANSAKSI
1. Uang Transaksi berasal dari sumber yang sah dan sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku di indonesia.
2. Seluruh atau semua uang verifikasi/pengetesan dan uang transaksi berlaku 50% pihak
pertama dan 50% pihak kedua (setengah setengah – SS) termasuk para mediator.
Pasal 4
PEMBAGIAN UANG VERIFIKASI DAN TRANSAKSI
Pembagian uang verifikasi dan uang transaksi diberikan kepada pihak pemilik samurai dan
para mediator yang terlibat dalam transaksi dengan rincian sebagai berikut :
1. Pihak pertama sebagai pemilik samurai mendapat hak sebesar 50% dari uang verifikasi
dan uang transaksi.
2. Mediator Pemilik mendapat hak sebesar 16,6% dari uang verifikasi dan uang transaksi
3. Mediator Pembeli mendapat hak sebesar 16,6% dari uang verifikasi dan uang transaksi.
4. Mediator Tengah mendapat hak sebesar 16,6% dari uang verifikasi dan uang transaksi.
Pasal 5
JANGKA WAKTU
Pasal 6
PERSELISIHAN
1. Apabila terjadi perselisihan antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua, akan diselesaikan
secara musyawarah mufakat dan kekeluargaan.
2. Apabila musyawarah mufakat dan kekeluargaan tidak tercapai, maka Kedua Belah Pihak
sepakat menyelesaikannya di lembaga peradilan wilayah indonesia.
3. Lembaga peradilan yang ditunjuk adalah Pengadilan Indonesia.
Pasal 7
PENUTUP
1. Perjanjian ini dibuat rangkap dua, ditandatangani Kedua Belah Pihak di atas meterai yang
cukup, berkekuatan hukum yang sama, dipegang oleh masing-masing Pihak.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian ini akan disempurnakan dalam bentuk
addendum yang merupakan bagian dari surat perjanjian ini dengan mendapat
persetujuan dari para Pihak.
Demikian Surat Perjanjian ini dibuat sebenar benarnya tanpa ada unsur paksaan dari pihak
manapun agar digunakan sebagai mana mestinya dan ditandatangani di atas kertas dan
materai yang cukup dan surat Perjanjian ini dibuat di depan saksi-saksi dan dalam keadaan
sehat tanpa tekanan dari siapapun.
Dibuat di Jakarta
Tanggal, ……………… 2022
………....................... .......................
TEAM PEMILIK/PENJUAL TEAM PEMBELI
Saksi-saksi:
1. tanda tangan
2. tanda tangan
3. tanda tangan