Laporan Kegiatan Promosi Kesehatan Tuberculosis (TBC) Laporan Kegiatan Promosi Kesehatan Tuberculosis (TBC)
Laporan Kegiatan Promosi Kesehatan Tuberculosis (TBC) Laporan Kegiatan Promosi Kesehatan Tuberculosis (TBC)
KATA PENGANTAR
Alhamd
Alhamduli
ulilla
llah,
h, segala
segala Puji
Puji hanya
hanya bagi
bagi Allah
Allah yang telah
telah memberi
memberikan
kan rahmat
rahmat serta
serta
petunjuknya-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal “Laporan Kegiatan Promosi
Kesehatan” ini. Proposal Laporan kegiatan ini disusun dengan maksud untuk mempermudah para
pembaca khususnya para mahasisa dan masyarakat pada umumnya.
!capan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan proposal ini, khususnya kepada dosen pengampu mata kuliah Keperaatan
Komu
Komuni
nita
tass yang
yang tela
telah
h memb
member
erik
ikan
an araha
arahan
n dan
dan bimbi
bimbing
ngan
an sehi
sehing
ngga
ga propo
proposal
sal ini
ini dapat
dapat
terselesaikan.
Kami menyadari baha proses penyusunan proposal laporan kegiatan ini tidaklah mudah
sehingga memungkinkan adanya banyak kekurangan dan kesalahan dalam teknik penulisan, tata
bahasa maupun isinya. "leh karena itu, kami sangat harapkan kritik dan saran yang bersi#at
membangun, guna penyempurnaan proposal yang selanjutnya.
$emoga proposal laporan kegiatan promosi kesehatan ini dapat berman#aat.
berman#aat. Akhir kata,
kami sampaikan terima kasih.
Penyusun
+ALA%AN !!L............................................................................................. i
KAA P/N0ANA1...................................................... .................................... ii
A2A1 3$3........................................................................................................ iii
4A4 3 P/NA+!L!AN............................................................................... .... &
&. LAA1 4/LAKAN0 ................................................................................... &
(. !!AN ........................................................................................................ 5
5. %AN2AA ................................ .................................................................... 5
A2A1 P!$AKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sehat menurut WHO merupakan suatu keadaan sempurna baik fsik, mental, sosial dan spiritual
serta dak hanya bebas dari penyakit ataupun kelemahan. Kesehatan merupakan kebutuhan dasar
seap manusia. Hal ini sangat penng dalam membantu kita untuk melakukan akvitas kehidupan serta
runitas kita sehari-hari. Bila keadaan kita dak baik sakit! maka itu akan mempengaruhi produkftas
kita "uga. #elihat penngnya hidup sehat tersebut, maka sudah semesnya kita men"aga perilaku kita
dan sadar akan penngnya hidup sehat agar terhindar dari serangan penyakit. $kan tetapi, pada
kenyataannya masih banyak masyarakat yang belum sadar akan penngnya hidup sehat tersebut,
sehingga mereka kurang memperhakan masalah kebersihan lingkungan sekitar tempat nggal mereka
dan mengakibatkan rentannya terserang oleh suatu penyakit, baik yang si%atnya dak menular bahkan
(i )ndonesia, masalah kesehatan masih men"adi masalah yang serius dan sulit dihindarkan oleh
karena kurangnya kesadaran diri dari penduduknya. Salah satu masalah kesehatan yang saat ini marak
dibi*arakan di semua kalangan bahkan di seluruh pen"uru dunia adalah masalah penyakit menular yang
merupakan an*aman bagi kehidupan. Salah satunya adalah penyakit &uber*ulosis &B'!. +enyakit
&uber*ulosis &B'! merupakan penyebab kemaan terbanyak dibanding dengan penyakit in%eksi lain. (i
)ndonesia &B' merupakan penyebab kemaan peringkat kega setelah penyakit kardiovaskuler dan
penyakit perna%asan serta men"adi peringkat pertama dari golongan penyakit in%eksi. Seap tahunnya,
WHO memperkirakan ter"adi ./// kasus &B' baru di )ndonesia dan kemaan karena &B' sekitar
01/./// orang (epkes, 2//!. &B' adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman
#y*oba*terium tuber*ulosis. Sumber penularan adalah penderita &B' B&$ Basil &ahan $sam! posi%
pada 3aktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet. Orang
dapat terin%eksi kalau droplet terhirup ke dalam saluran perna%asan (epkes, 2//!.
$danya %enomena insidensi dan prevalensi kasus &B' di seluruh dunia, yang dikenal sebagai
%enomena &B' global, telah mendorong Badan Kesehatan (unia WHO! mendeklarasikan global health
emergency pada bulan maret 044, untuk menyadarkan dunia bah3a kita sedang menghadapi an*aman
serius penyakit &B'. +ada bulan September 2///, diselenggarakan Kon%erensi &ingkat &inggi K&&!
#ilenium +erserikatan Bangsa-Bangsa +BB! yang di iku oleh 04 negara anggota. Kon%erensi itu
menyepaka untuk mengadopsi tu"uan +embangunan #ilenium atau #ilenium (evelopment 5oals
#(5s!. #(5s memiliki tu"uan yang ingin di*apai sampai dengan tahun 2/0, salah satunya adalah
memerangi H)67$)(S, malaria dan penyakit menular lain seper &B' dan lain-lain.
(engan adanya #(5s ini, diharapkan dapat membantu mengurangi masalah yang ada
khususnya mengenai insidensi dan prevalensi penyakit &B', seper yang telah ter*antum dalam tu"uan
dari pembangunan #(5s itu sendiri. 8elaslah bagi kita bah3a penurunan insidensi dan prevalensi
penyakit &B' men"adi salah satu tu"uan #(5s yang mes kita per"uangkan bersama-sama, karena
ter*apainya satu tu"uan akan mendekatkan pada pen*apaian tu"uan yang lainnya. Sebagai tenaga
kesehatan, tentunya kita "uga memiliki tanggung "a3ab sendiri untuk men*apai tu"uan #(5s tersebut
khususnya dalam kasus pen*egahan insidensi penyakit &B'. Oleh karena itu, menyadarkan masyarakat
akan penngnya hidup sehat merupakan pokok utama yang harus dilakukan sebagai upaya pen*egahan
mengadakan +enyuluhan Kesehatan tentang +enyakit &B' yang bertu"uan untuk memberikan in%ormasi
kepada masyarakat khususnya keluarga-keluarga pengidap &B' tentang *ara penularan serta pen*egahan
penyakit tersebut. Selain itu, setelah melakukan penyuluhan kesehatan ini, diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit &B' dan pen*egahannya sehingga masyarakat
sadar dan dapat mengubah paradigma tentang penngnya pola hidup sehat, khususnya dalam
men*egah ter"adinya penularan penyakit &B' se*ara luas yang pada akhirnya dapat menurunkan
insidensi dan prevalensi kasus &B' di <&B khususnya dan dunia pada umumnya.
B. Tujuan
0. 8angka +an"ang
#embantu menurunkan ter"adinya penularan &B', sehingga dapat menurunkan insidensi dan
2. 8angka +endek
=ntuk memberikan pengetahuan tentang &B +aru dan pen*egahan pada keluarga-keluarga
C. Manfaat
0. #an%aat =mum
2. #an%aat khusus
a. #eningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam pen*egahan dan pen*arian
pengobatan &B'.
b. #eningkatkan aksi nyata berbagai komponen masyarakat dalam pengendalian &B '.
*. #eningkatkan penyebarluasan in%ormasi tentang &B se*ara terkoor-dinasi dan berkesinambungan
BAB II
METODE PELAKSANAAN
A. Metode Pelakanaan
+enyuluhan dilakukan dengan metode dua arah yaitu penyampaian teori dan pembagian lea>et
&B' yang diiku kegiatan tanya "a3ab. +enyampaian materi akan dilakukan oleh mahasis3a skes yarsi
mataram dan didampingi oleh dosen pengampu mata kuliah Kepera3atan Komunitas S&)K9S :$;S)
#ataram. (engan memberikan materi yang mudah di menger dan menggunakan bahasa yang mudah
di*erna oleh sasaran. Kami menggunakan motode pendekatan dengan sasaran agar lebih dapat
mengetahui masalah apa yang ada pada sasaran dan sasaran lebih nyaman pada saat kami memberikan
penyuluhan. ?ea>et &B' yang kami buat dengan kata-kata yang mudah dimenger dan mudah diba*a
oleh sasaran dan kamipun menyertai gambar agar sasaran lebih dapaat memahami tentang &B'
tersebut.
+eserta @ +asien +uskesmas 5unungsari khususnya keluarga bapak $C dan keluarga-keluarga yang berada di sekitarnya
SATUAN ACA!A PEN&ULUHAN 'SAP( TBC
&opik @ &B'
Waktu @ 2/ menit
&uberkulosis &B'! adalah penyakit lama, namun sampai saat ini masih belum bisa dimusnahkan.
8ika dilihat se*ara global, &B' membunuh 2 "uta penduduk dunia seap tahunnya, dimana angka ini
melebihi penyakit in%eksi lainnya. Bahkan )ndonesia adalah negara terbesar kega dengan "umlah pasien
&B' terbanyak di dunia, setelah 'ina dan )ndia. &uber*ulosis &B'! ini merupakan penyakit yang dapat
menular dan sangat men"adi perhaan dunia. Hingga saat ini, dak ada satu <egara pun yang bebas dari
penyakit ini. $ngka kemaan dan kesakitan akibat #y*oba*terium &uber*ulosis ini sangat nggi.
Hingga kini, prevalensi pengidap &B' di )ndonesia saat ini diperkirakan sudah men*apai 24 per
0//./// penduduk dan insidensi telah men*apai angka 04 per 0//./// penduduk sudah teran*am
meninggal dunia seper yang telah diutarakan oleh (irektorat 8endral +engendalian +enyakit dan
se"ak tahun 2/00 yang lalu mengenai &uber*ulosis &B'! di )ndonesia. <amun, pada tahun 2/00 ini angka
penyembuhan penyakit &B' tersebut suda sesuai dengan harapan yaitu sebesar 4/, persen pasien telah
sembuh.
#engingat masalah tersebut di atas, dapat disimpulkan bah3a penyakit &B' ini merupakan
penyumbang kemaan terbesar di dunia khususnya di )ndonesia. Oleh karena itu, hal ini perlu mendapat
perhaan dari berbagai pihak khususnya pemerintah kesehatan ;epublik )ndonesia untuk men*egah
penularan lebih lan"ut yang dapat mengakibatkan dampak yang lebih buruk lagi bagi masyarak, sehingga
sangat perlu dilakukan pen*egahan dini terhadap penyakit &B' tersebut. (alam rangka menurunkan
angka penularan penyakit &B' ini, kami berinisia% untuk melakukan sebuah kegiatan D+romosi
Kesehatan tentan +enyakit &B'E yang diharapkan dapat mengubah paradigma masyarakat dalam
men*egah ter"adinya &B', sehingga dapat menurunkan angka penderita penyakit &B' tersebut.
mengetahui tentang penyakit &B' sehingga dapat men"aga kesehatan dan lingkungan sekitar.
0. +engeran &B'
2. +roses penularan &B'
. 5e"ala F ge"ala &B'
1. +en*egahan &B'
. +engobatan &B'
(. #ateri +enyuluhan
&erlampir
9. #etode +elaksanaan
0. 'eramah, dan
2. &anya 8a3ab
.
G. ;en*ana +roses +elaksanaan
0 2 #enit +embukaan @
2 0/ #enit +elaksanaan @
#ateri @
#enyimak dan
0. +engeran &B' memperhakan
2. 5e"ala F ge"ala &B'
. +roses penularan &B'
1. +en*egahan &B'
. +engobatan &B'
#enit 9valuasi @
1 2 #enit +enutup @
0. #ateri S$+
2. ?ea>et
H. #etode 9valuasi
0. #etode 9valuasi @ &anya "a3ab
2. 8enis 9valuasi @ ?isan dan &ulisan
). Kriteria 9valuasi
). E*alua+ Struktur
a. +ersiapan #edia
#edia yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat digunakan dalam penyuluhan yaitu @
#ateri S$+
?ea>et
b. +ersiapan #ateri
#ateri disiapkan dalam bentuk #adding dan lea>et dengan ringkas, menarik, lengkap mudah di
,. E*alua+ Proe
a. +roses penyuluhan dapat berlangsung dengan lan*ar dan peserta penyuluhan memahami materi
kegiatan berlangsung.
-. E*alua+ Ha+l
a. #asyarakat mampu men"elaskan dan memahami pengeran &B'.
b. #asyarakat mahami dan mengetahui bagaimana ge"ala F ge"ala yang dimbulkan dari penyakit &B'
*. #asyarakat mengetahui dan memahami bagaimana proses penularan &B'.
d. #asyarakat mengetahui dan memahami *ara pen*egahan penyakit &B'
e. #asyarakat mengetahui pengobatan yang tepat dan benar terhadap penyakit &B'.
C. Mater+
0. +engeran &B'
2. +roses penularan &B'
. 5e"ala F ge"ala &B'
1. 'ara +en*egahan &B'
. +engobatan &B'
#engetahui,
MATE!I
TUBE!KULOSIS 'TBC(
A. Pengeran TBC/Tu0erkulo+
&uberkulosis &B' atau &B! adalah suatu penyakit in%eksi yang disebabkan oleh bakteri
#ikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan
3aktu lama untuk mengobanya. Bakteri ini lebih sering mengin%eksi organ paru-paru dibandingkan
)nsidensi &B' dilaporkan meningkat se*ara drass pada dekade terakhir ini di seluruh dunia.
(emikian pula di )ndonesia, &uberkulosis 7 &B' merupakan masalah kesehatan, baik dari sisi angka
kemaan mortalitas!, angka ke"adian penyakit morbiditas!, maupun diagnosis dan terapinya. (engan
penduduk lebih dari 2// "uta orang, )ndonesia menempa urutan kega setelah )ndia dan 'hina dalam
hal "umlah penderita di antara 22 negara dengan masalah &B' terbesar di dunia.
Hasil survei Kesehatan ;umah &angga (epkes ;) tahun 0442, menun"ukkan bah3a &uberkulosis 7
&B' merupakan penyakit kedua penyebab kemaan, sedangkan pada tahun 04 merupakan penyebab
kemaan keempat. +ada tahun 0444 WHO 5lobal Surveillan*e memperkirakan di )ndonesia terdapat
./// penderita &uberkulosis 7 &B' baru pertahun dengan 22./// B&$ posi% atau insidens rate kira-
kira 0/ per 0//./// penduduk. Kemaan akibat &uberkulosis 7 &B' diperkirakan menimpa 01/.///
8umlah penderita &B' paru dari tahun ke tahun di )ndonesia terus meningkat. Saat ini seap
menit mun*ul satu penderita baru &B' paru, dan seap dua menit mun*ul satu penderita baru &B' paru
yang menular. Bahkan seap empat menit sekali satu orang meninggal akibat &B' di )ndonesia.
Kenyataan mengenai penyakit &B' di )ndonesia begitu mengkha3arkan, sehingga kita harus
Sumber penularan adalah dahak penderita &B' yang mengandung kuman &B'. &B' menular
melalui udara bila penderita batuk, bersin dan berbi*ara dan per*ikan dahaknya yang mengandung
+enyakit &B' biasanya menular melalui udara yang ter*emar dengan bakteri #ikobakterium
tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita &B' batuk, dan pada anak-anak sumber in%eksi
umumnya berasal dari penderita &B' de3asa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-
paru akan berkembang biak men"adi banyak terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang
rendah!, dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelen"ar getah bening. Oleh sebab itulah
in%eksi &B' dapat mengin%eksi hampir seluruh organ tubuh seper@ paru-paru, otak, gin"al, saluran
pen*ernaan, tulang, kelen"ar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling
5e"ala penyakit &B' dapat dibagi men"adi ge"ala umum dan ge"ala khusus yang mbul sesuai
dengan organ yang terlibat. 5ambaran se*ara klinis dak terlalu khas terutama pada kasus baru,
0. 5e"ala sistemik7umum
a. (emam dak terlalu nggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat
malam. Kadang-kadang serangan demam seper in>uena dan bersi%at hilang mbul.
b. +enurunan na%su makan dan berat badan.
*. Batuk-batuk selama lebih dari minggu dapat disertai dengan darah!.
d. +erasaan dak enak malaise!, lemah.
2. 5e"ala khusus
a. &ergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila ter"adi sumbatan sebagian bronkus saluran yang
menu"u ke paru-paru! akibat penekanan kelen"ar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara
membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar *airan nanah.
d. +ada anak-anak dapat mengenai otak lapisan pembungkus otak! dan disebut sebagai meningis radang
selaput otak!, ge"alanya adalah demam ngg i, adanya penurunan kesadaran dan ke"ang-ke"ang.
+ada pasien anak yang dak menimbulkan ge"ala, &B' dapat terdeteksi kalau diketahui adanya
kontak dengan pasien &B' de3asa. Kira-kira /-/I anak yang kontak dengan penderita &B' paru
de3asa memberikan hasil u"i tuberkulin posi%. +ada anak usia bulan F tahun yang nggal serumah
dengan penderita &B' paru de3asa dengan B&$ posi%, dilaporkan /I terin%eksi berdasarkan
pemeriksaan serologi7darah.
Berkaitan dengan per"alanan alamiah dan peranan $gent, Host dan ?ingkungan dari &B', maka
a. +en*egahan +rimer
(engan promosi kesehatan sebagai salah satu pen*egahan &B' paling e%ek%, 3alaupun hanya
mengandung tu"uan pengukuran umum dan mempertahankan standar kesehatan sebelumnya yang
sudah nggi.
0! )munisasi $k%, melalui vaksinasi B'5 se*ara nasional dan internasional pada daerah dengan angka
ke"adian nggi dan orang tua penderita atau beresiko nggi dengan nilai proteksi yang dak absolut dan
b. +en*egahan Sekunder
(engan diagnosis dan pengobatan se*ara dini sebagai dasar pengontrolan kasus &B' yang mbul
Kontrol pasien dengan deteksi dini penng untuk kesuksesan aplikasi modern kemoterapi
spesifk, 3alau terasa berat baik dari fnansial, materi maupun tenaga. #etode dak langsung dapat
dilakukan dengan indikator anak yang terin%eksi &B' sebagai pusat, sehingga pengobatan dini dapat
diberikan. Selain itu, pengetahuan tentang resistensi obat dan ge"ala in%eksi "uga penng untuk seleksi
&B' nega% dan 'hemoprophylaMis pada &B' posi%. Kontrol lingkungan dengan membatasi penyebaran
penyakit, disin%eksi dan *ermat mengungkapkan invesgasi epidemiologi, sehingga ditemukan bah3a
kontaminasi lingkungan memegang peranan terhadap epidemi &B'. #elalui usaha pembatasan
kedakmampuan untuk membatasi kasus baru harus dilan"utkan, dengan israhat dan menghindari
tekanan psikis.
*. +en*egahan &ersier
;ehabilitasi merupakan ngkatan terpenng pengontrolan &B'. (imulai dengan diagnosis kasus
berupa trauma yang menyebabkan usaha penyesuaian diri se*ara psikis, rehabilitasi penghibur selama
%ase akut dan hospitalisasi a3al pasien, kemudian rehabilitasi peker"aan yang tergantung situasi individu.
Selan"utnya, pelayanan kesehatan kembali dan penggunaan media pendidikan untuk mengurangi *a*at
2. +engobatan
+engobatan dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap a3al intensi%! dan tahap lan"utan. ?ama
pengobatan - bulan, tergantung berat ringannya penyakit. +enderita harus minum obat se*ara lengkap
dan teratur sesuai "ad3al berobat sampai dinyatakan sembuh. (ilakukan ga kali pemeriksaan ulang
dahak untuk mengetahui perkembangan kema"uan pengobatan, yaitu pada akhir pengobatan tahap
. #endiagnosa &B'
Harus dilakukan pemeriksaan dahak dengan miskroskop. Seseorang dipaskan menderita &B'
pertama S!.
b. (ahak diambil pada pagi hari berikutnya segera setelah bangun dur, kemudian diba3a dan diperiksa di
kedua S!.
+uskesmas, Balai +engobatan +enyakit +aru-+aru B+1!, ;umah Sakit, klinik dan dokter praktek
s3asta. (i +uskesmas, penderita bisa mendapatkan pengobatan &B' se*ara *uma-*uma 5;$&)S!.
Keluhan berkurang atau hilang, berat badan bertambah, na%su makan meningkat. +emeriksaan
DA5TA! PUSTAKA
(r. $ndi =tama, +eneli +uslit Bioteknologi-?)+) hp@77333.beritaiptek.*om7
hp@77333.keepkidshealthy.*om73el*ome7in%e*onsguide7tuber*ulosis.html
hp@77333.medi*astore.*om7tb*7I2/hp@77update.tb*indonesia.or.id7indeM.php
333.tb*indonesia.or.id