Anda di halaman 1dari 3

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Pengetahuan ibu nifas tentang kesehatan nifas masih kurang, sikap ibu
terhadap kesehatan nifas sebagian besar memiliki sikap positif dengan
merespon baik atas anjuran tenaga kesehatan. Sedangkan aktivitas
mobilisasi dini ibu nifas dan aktivitas kunjungan ulang, ibu nifas
memiliki kepatuhan yang tinggi terhadap anjuran tenaga kesehatan.
2. Lingkungan fisik informan tidak memberikan dampak yang signifikan
pada komplikasi masa nifas, karena sebagian besar informan yang
mengalami komplikasi nifas dalam penelitian ini memiliki kondisi
lingkungan fisik yang baik. Informan penelitian ini memiliki lingkungan
sosial yang baik, namun masih ada beberapa mitos yang merugikan
kesehatan ibu nifas. Sebagian besar informan tidak mengikuiti mitos
yang merugikan tersebut, namun ada juga informan yang masih
mengikuti mitos.
3. Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu nifas belum sesuai
dengan program yang ditentukan oleh kementerian kesehatan. Tidak
ditemukan SOP pada puskesmas setempat, pelayanan nifas didasarkan
pada panduan buku KIA. Tenaga kesehatan sudah melakukan kunjungan
nifas pertama, namun sebagian besar tidak dilanjutkan dengan kunjungan
ulang berikutnya. Pemeriksaan yang dilakukan pada saat kunjungan
ulang tidak secara keseluruhan, sebagian besar bidan tidak melakukan
pencatatan pemantauan kondisi ibu nifas pada buku KIA pasien.
Dokumen Kohort Ibu sebagai salah satu alat pemantauan kesehatan ibu
tidak terdapat kolom pemantauan kunjungan nifas, sehingga asuhan nifas
yang dapat dilaporkan pada kohort ibu hanya laktasi dan pemberian
vitamin A.
4. Riwayat komplikasi nifas terdahulu menjadi pemicu munculnya
commit to user
komplikasi pada nifas sekarang. Hal ini karena adanya pengulangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

aktivitas atau kebiasaan hidup yang kurang sehat sebagai konsekuensi


dari kurangnya pengetahuan ibu nifas tentang kesehatan nifas.
B. Implikasi Penelitian
Pengetahuan yang kurang akan memberikan dampak buruk terhadap
kesehatan ibu nifas. Pengetahuan yang kurang tersebut memunculkan
perilaku negatif. Perilaku negatif jika berkelanjutan akan dapat memperburuk
komplikasi masa nifas, dimana komplikasi nifas adalah salah satu
penyumbang kenaikan angka kematian ibu. Oleh karena itu perlu
dilakukannya pemberian edukasi kesehatan pada ibu nifas dan perlu
dilakukan pelayanan, perawatan dan pemantauan secara berkala dan rutin
seperti yang sudah ditetapkan oleh program. Ibu nifas dalam penelitian ini
memiliki kepatuhan yang tinggi terhadap anjuran tenaga kesehatan, sehingga
dibutuhkan komitmen antar petugas kesehatan untuk memberikan asuhan
nifas komprehensif sesuai dengan kebutuhan ibu nifas dan meningkatkan
pengetahuan ibu nifas.
C. Saran
1. Bagi Tenaga Kesehatan Pelaksana
a. Untuk meningkatkan pengetahuan ibu nifas perlu diberikan KIE masa
nifas, KIE tanda bahaya nifas, KIE teknik menyusui yang benar, KIE
perawatan luka jahitan, KIE kebutuhan gizi ibu nifas. KIE tersebut
dapat diberikan pada saat pasien melakukan kunjungan ulang.
Diharapkan tenaga kesehatan melibatkan keluarga dalam memberikan
asuhan ibu nifas.
b. Untuk memberikan asuhan nifas secara komprehensif sebaiknya
dibuat SOP kunjungan nifas dan bidan memberikan jadwal kunjungan
ulang berurutan sesuai dengan program Dinas Kesehatan selama 4 kali
selama nifas. Ibu nifas yang tidak datang ke tempat pelayanan
kesehatan sebaiknya dilakukan kunjungan rumah.
c. Pada saat kunjungan ulang, dilakukan pemeriksaan secara lengkap
mulai dari tanda vital, pemeriksaan payudara, kontraksi uterus,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

pengeluaran pervaginam dan ekstremitas ibu agar jika didapatkan


kelainan dapat segera dilakukan penanganan.
2. Bagi Penelitian Selanjutnya
Penting dilakukan penelitian lanjutan untuk mengungkap:
a. Penyelesaian masalah (coping mecanisme) komplikasi masa nifas baik
dari ibu nifas sendiri maupun oleh tenaga kesehatan pelaksana.
b. Perbedaan penyelesaian masalah antara ibu nifas yang didampingi
oleh tenaga kesehatan dengan ibu nifas yang sulit menjangkau tenaga
kesehatan.
c. Monitoring hambatan pelaksanaan program kesehatan ibu nifas.

commit to user

Anda mungkin juga menyukai