Disusun oleh:
2022
Jl. Letjen Ibrahim Adjie No. 181, RT.06/RW.08, Sindangbarang, kec, Bogor
Barat, Kota Bogor, Jawa Barat 16117 Telp. (0251) 8628834/SMS 0852 1670
1654
wijayahusada@gmail.com
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN KASUS PRAKTIK KDPK DI RSUD KOTA BOGOR
PADA NY. PR USIA 25 TAHUN DENGAN KASUS
ANEMIA SEDANG PADA IBU HAMIL
TAHUN 2022
DISUSUN OLEH:
Ketua Kelompok
(Anandita Nurnaningsih)
Mengetahui,
TAHUN 2022
DISUSUN OLEH:
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat dan
Rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan kasus “Pada Ny. PR Usia 25
Tahun Dengan Kasus Anemia Berat Di RSUD KOTA BOGOR “. Laporan
kasus ini diajukan kepada Akbid Wijaya Husada sebagai persyaratan dalam
rangka menyelesaikan laporan kasus. Dengan ini penulis menarik untuk
menyelesaikan laporan kasus dengan baik dan benar.
Dalam proses penulisan laporan pendahuluan ini banyak sekali hambatan
dan kesulitan yang penulis hadapi, namun berkat bantuan dari berbagai pihak
akhirnya laporan ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Ibu Eka Dian Priyanti , Amd. Keb., selaku Pembimbing Lahan Praktik di
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bogor
2. Seluruh bidan dan staf Rumah Sakit Daerah Kota Bogor yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan pengambilan data.
3. Ny. PR yang telah berkenan memberikan kepercayaan dan bersedia
menjadi klien, sekaligus responden dalam laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan pendahuluan yang telah penulis buat ini
masih terdapat kekurangan dan belum sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar dapat
menjadi acuan bagi penulis untuk menjadi lebih baik di masa mendatang.
PENYUSUN
ii
DAFTAR ISI
Hal.
LEMBAR PENGESAHAN………………………………..................... i
KATA PENGANTAR ………………………………...................... ii
DAFTAR ISI …………………………………………...................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………...................….. 1
B. Tujuan Penelitian ………………………….................... 2
a.Umum ………………………………........................... 2
b. Khusus ……………………………............................ 2
C. Ruang Lingkup… ………………………........................ 2
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS
A. KONSEP DASAR PENYAKIT
1. Definisi........................................................................ 3
2. Etiologi........................................................................ 3
3. Klasifikasi.................................................................... 4
4. Pathofisiologi............................................................... 6
5. Manifestasi Klinis........................................................ 8
6. Penatalaksanaan........................................................... 9
7. Komplikasi................................................................... 10
B. ASUHAN KEBIDANAN TEORITIS
1. Identifikasi Data Dasar................................................ 11
2. Keadaan Umum........................................................... 15
3. Diagnosis/Masalah Potensial...................................... 16
4. Kebutuhan Segera....................................................... 16
5. Rencana Asuhan Menyeluruh..................................... 17
6. Implementasi............................................................... 18
7. Evaluasi....................................................................... 18
BAB 3 TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan kasus…………….………………...................... 20
B. Pembahasan........................................................................ 23
iii
BAB 4 PENUTUP
A. Simpulan ………………………………….................... 27
B. Saran ………………………………………................... 27
DAFTAR PUSTAKA …………………………………..................... 29
iiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
B. Tujuan Penelitian
a. Umum
Mengetahui bagaimana cara mengatasi ibu hamil dengan kasus anemia
selama kehamilan sehingga dapat menekan terjadinya komplikasi lebih
lanjut
b. Khusus
1) Mengetahui apa itu anemia dalam kehamilan
2) Mengetahui tanda dan gejala anemia dalam kehamilan
3) Mengetahui epidemiologi anemia dalam kehamilan
4) Mengetahui etiologi anemia dalam kehamilan
5) Mengetahui patofisiologi anemia dalam kehamilan
6) Mengetahui klasifikasi anemi dalam kehamilan
7) Mengetahui penatalaksanaan anemia dalam kehamilan
C. Ruang Lingkup
1) Ruang Lingkup Materi
Lingkup materi pada penelitian ini dibatasi pada asuhan kebidanan
pada ibu hamil dengan anemia berat
2) Ruang Lingkup Pasien
Pasien dalam penelitian ini adalah ibu hamil dengan anemia berat
3) Ruang Lingup Tempat
Dilakukan di RSUD KOTA BOGOR
3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2. ETIOLOGI
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi
dan perdarahan akut bahkan tidak jarang keduannya saling berinteraksi
(Safuddin, 2002). Menurut Mochtar (1998) penyebab anemia pada
umumnya adalah sebagai berikut:
1. Kurang gizi (malnutrisi)
2. Kurang zat besi
3. Malabsorpsi
4. Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-
lain
4
3. KLASIFIKASI
Klasifikasi anemia dalam kehamilan menurut Mochtar (1998), adalah
sebagai berikut:
1. Anemia Defisiensi Zat Besi
Anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah.
Pengobatannya yaitu, keperluan zat besi untuk wanita hamil, tidak
hamil dan dalam laktasi yang dianjurkan adalah pemberian tablet
besi.
a. Terapi Oral adalah dengan memberikan preparat besi yaitu fero
sulfat, fero glukonat atau Na-fero bisirat. Pemberian preparat 60
mg/ hari dapat menaikan kadar Hb sebanyak 1 gr%/ bulan. Saat ini
program nasional menganjurkan kombinasi 60 mg besi dan 50
nanogram asam folat untuk profilaksis anemia (Saifuddin, 2002).
b. Terapi Parenteral baru diperlukan apabila penderita tidak tahan
akan zat besi per oral, dan adanya gangguan penyerapan, penyakit
saluran pencernaan atau masa kehamilannya tua (Wiknjosastro,
2002). Pemberian preparat parenteral dengan ferum dextran
sebanyak 1000 mg (20 mg) intravena atau 2 x 10 ml/ IM pada
gluteus, dapat meningkatkan Hb lebih cepat yaitu 2 gr% (Manuaba,
2001).
Untuk menegakan diagnosa Anemia defisiensi besi dapat dilakukan
dengan anamnesa. Hasil anamnesa didapatkan keluhan cepat lelah, sering
pusing, mata berkunang-kunang dan keluhan mual muntah pada hamil
muda. Pada pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan
menggunakan alat sachli, dilakukan minimal 2 kali selama kehamilan
yaitu trimester I dan III. Hasil pemeriksaan Hb dengan sachli dapat
digolongkan sebagai berikut:
1) Hb 11 gr% : Tidak anemia
2) Hb 9-10 gr% : Anemia ringan
3) Hb 7 – 8 gr%: Anemia sedang
4) Hb < 7 gr% : Anemia berat
5
Kebutuhan zat besi pada wanita hamil yaitu rata-rata mendekatai 800
mg. Kebutuhan ini terdiri dari, sekitar 300 mg diperlukan untuk janin dan
plasenta serta 500 mg lagi digunakan untuk meningkatkan massa
haemoglobin maternal. Kurang lebih 200 mg lebih akan dieksresikan lewat
usus, urin dan kulit. Makanan ibu hamil setiap 100 kalori akan
menghasilkan sekitar 8–10 mg zat besi. Perhitungan makan 3 kali dengan
2500 kalori akan menghasilkan sekitar 20–25 mg zat besi perhari. Selama
kehamilan dengan perhitungan 288 hari, ibu hamil akan menghasilkan zat
besi sebanyak 100 mg sehingga kebutuhan zat besi masih kekurangan
untuk wanita hamil (Manuaba, 2001).
2. Anemia Megaloblastik
Anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan asam folik,
jarang sekali karena kekurangan vitamin B12. Pengobatannya:
a. Asam folik 15 – 30 mg per hari
b. Vitamin B12 3 X 1 tablet per hari
c. Sulfas ferosus 3 X 1 tablet per hari
d. Pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban
sehingga dapat diberikan transfusi darah.
3. Anemia Hipoplastik
Anemia yang disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang,
membentuk sel darah merah baru. Untuk diagnostik diperlukan
pemeriksaan-pemeriksaan diantaranya adalah darah tepi lengkap,
pemeriksaan pungsi ekternal dan pemeriksaan retikulosi.
4. Anemia Hemolitik
Anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah
merah yang lebih cepat dari pembuatannya. Gejala utama adalah
anemia dengan kelainan-kelainan gambaran darah, kelelahan,
kelemahan, serta gejala komplikasi bila terjadi kelainan pada organ-
organ vital.
Pengobatannya tergantung pada jenis anemia hemolitik serta
penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi maka infeksinya
diberantas dan diberikan obat-obat penambah darah. Namun pada
6
4. PATHOFISIOLOGI
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sum-sum tulang
atau kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan
sum-sum tulang dapt terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik,
inuasi tumor, atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui.
Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis
(destruksi) pada kasus yang disebut terakhir, masalah dapat akibat efek sel
darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah normal
atau akibat beberapa factor diluar sel darah merah yang menyebabkan
destruksi sel darah merah. Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama
dalam system fagositik atau dalam system retikuloendotelial terutama
dalam hati dan limpa.
Sebagai hasil samping proses ini bilirubin yang sedang terbentuk
dalam fagosit akan masuk dalam aliran darah. Setiap kenaikan destruksi
sel darah merah (hemolisis) segera direpleksikan dengan meningkatkan
bilirubin plasma (konsentrasi normalnya 1 mg/dl atau kurang ; kadar 1,5
mg/dl mengakibatkan ikterik pada sclera. Anemia merupakan penyakit
kurang darah yang ditandai rendahnya kadar hemoglobin (Hb) dan sel
7
5. MANIFESTASI KLINIS
a. Tanda-tanda umum anemia:
1. pucat,
2. takicardi,
3. bising sistolik anorganik,
4. bising karotis,
5. pembesaran jantung.
b. Manifestasi khusus pada anemia:
a) Anemia aplastik: ptekie, ekimosis, epistaksis, ulserasi oral, infeksi
bakteri, demam, anemis, pucat, lelah, takikardi.
b) Anemia defisiensi: konjungtiva pucat (Hb 6-10 gr/dl), telapak
tangan pucat (Hb < 8 gr/dl), iritabilitas, anoreksia, takikardi,
murmur sistolik, letargi, tidur meningkat, kehilangan minat
bermain atau aktivitas bermain. Anak tampak lemas, sering
berdebar-debar, lekas lelah, pucat, sakit kepala, anak tak tampak
sakit, tampak pucat pada mukosa bibir, farink,telapak tangan dan
9
6. PENATALAKSANAAN
a. Pada saat kunjungan awal, kaji riwayat pasien
1. Telusuri riwayat anemia, masalah pembekuan darah, penyakit
sel sabit, anemia glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD), atau
peyakit hemolitik herediter lain.
2. Kaji riwayat keluarga
b. Lakukan hitungan darah lengkap pada kunjungan awal.
1. Morfologi
a) Morfologi normal menunjukkan sel darah merah (SDM)
yang sehat dan matang
b) SDM mikrositik hipokrom menunjukkan anemia defisiensi
zat besi
c) SDM makrositik hipokrom menunjukkan anemia
pernisiosa
2. Kadar hemoglobin (Hb) dan hematokrin (Ht) pada kehamilan
a) Kadar Hb lebih dari 13 g/dl dengan Ht lebih dari 40% dapat
menunjukkan hipovolemia. Waspada dehidrasi dan
preklamsi
b) Kadar Hb 11,5-13 g/dl dengan Ht 34%-40% menunjukkan
keadaan yang normal dan sehat.
c) Kadar Hb 10,5-11,5 g/dl dengan Ht 31%-32%
menunjukkan kadar yang rendah, namun masih normal.
d) Kadar Hb 10 g/dl disertai Ht 30% menunjukkan anemia
(1) Rujuk pasien ke ahli gizi atau konseling gizi,atau
keduanya
10
7. KOMPLIKASI
a. Cardiomegaly
b. Congestive heart failure
c. Gastritis
d. Paralysis
e. Paranoia
f. Hallucination and delusion
g. Infeksi genoturia
11
setara 180 mg besi elemental per hari. Apabila kadar ferritin normal,
lakukan pemeriksaan SI dan TIBC.
Apabila Pasien dengan kecurigaan thalassemia perlu dilakukan
tatalaksana bersama dokter spesialis penyakit dalam untuk perawatan yang
lebih spesifik sedangkan anemia normositik normokrom dapat ditemukan
pada keadaan Perdarahan dilaksanakan tanyakan riwayat dan cari tanda
dan gejala aborsi, mola, kehamilan ektopik, atau perdarahan pasca
persalinan dan infeksi kronik.
Anemia makrositik hiperkrom dapat ditemukan pada keadaan defisiensi
asam folat dan vitamin B12 pentalaksaan dilakukan dengan berikan asam
folat 1 x 2 mg dan vitamin B12 1 x 250 – 1000 µg . pentalaksanaan
dengan transfusi untuk anemia dilakukan pada pasien dengan kondisi
kadar Hb 7 g/dl dengan gejala klinis pusing, pandangan berkunangkunang,
atau takikardia (frekuensi nadi >100x per menit).Kemudian akukan
penilaian pertumbuhan dan kesejahteraan janin dengan memantau
pertambahan tinggi fundus, melakukan pemeriksaan USG, dan memeriksa
denyut jantung janin secara berkala.
6. Langkah VI Pelaksanaan (implementasi)
Melaksanakan rencana tindakan serta efisiensi dan menjamin rasa aman
klien. Implementasi dapat dikerjakan keseluruhan oleh bidan, klien,
keluarga klien, dokter ataupun tenaga kesehatan lainnya. Bidan harus
melaksanakan implementasi yang efisien terhadap waktu, biaya dan
kualitas pelayanan.Pada penderita anemia semua tindakan dapat dikukan
secara umum sesuai dengan rencana asuhan.
7. Langkah VII (Evaluasi)
Evaluasi ini dilakukan secara siklus dan dengan mengkaji ulang aspek
asuhan yang tidak efektif untuk mengetahui faktor mana yang
menguntungkan atau menghambat keberhasilan asuhan yang diberikan.
Pada langkah ini meliputi evaluasi keefektifan asuhan yang sudah
diberikan. Rencana tersebut dapat diaggap efektif jika memang benar
efektif dalam pelaksanaannya.
19
Hasil yang diharapkan dari asuhan kebidana ibu hamil dengan anemia
diharapkan keadaan umum dan tanda-tanda vital ibu baik, ibu bersedia
minum tablet fe dan tata caranya, ibu bersedia makan-makanan yang
banyak mengandung sayur, hemoglobin naik, dan tidak terjadi anemia
berat (Ellisabeth M.F. Lalita, 2013:125-130).
20
BAB III
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Kasus
I. Pengkajian :
Tanggal Pengkajian : 20 Juli 2022
Tempat Pengkajian : RSUD KOTA BOGOR
A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama : Ny. PR / Tn. R
Usia : 25 th / 30 th
Suku/bangsaan: Indonesia/Indonesia
Pekerjaan : Perawat / Perawat
Pendidikan : S1 / S1
Alamat : JL. Katulampa
2. Keluhan Utama: Ibu mengatakan sering pusing, lemas dan mudah
lelah.
3. Nutrisi
Makan : 3x/hari
Minum : 8-9 gelas
4. Eliminasi
BAK : 4x/hari
BAB : 2x/hari
5. Istirahat : 7-8 jam/hari
6. Psikologi : Respon keluarga terhadap kesehatan ibu baik
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Keadaan Emosional : Stabil
d. Berat Badan :
e. Berat Badan Sebelum Hamil :
f. Tinggi badan : 155 cm
21
g. Lila : 28 cm
h. Tanda-tanda vital
TD : 100/60 mmHg
N : 98x/i
RR : 20x/i
S : 36,7oC
2. Pemeriksaan Fisik
a. Muka : Tidak ada oedema dan chloasma gravidarum, tidak
pucat.
II. Analisa
a. Diagnosa : Ny. PR G1P0A0 25 tahun hamil 17-18 minggu
dengan anemia sedang.
b. Masalah : Ibu mengatakan sering pusing, lemas dan mudah
lelah.
c. Kebutuhan : Berikan penkes tentang gizi ibu hami, anjurkan ibu
untuk istirahat yang cukup, berikan penambah darah.
III. Planning
a. Anamnesa
b. Informed cosent
23
IV. Implementasi
a. Melakukan anamnesa
b. Melakukan informed consent
c. Melakukan pemeriksaan TTV dan Pengambilan darah untuk
pengecekan HB ibu
d. Menyiapkan infus set untuk transfusi darah
e. Memberitahu ibu tanda bahaya anemia
f. Memberitahu ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan hidrasi
dengan minum air putih lebih banyak, mengonsumsi makanan
dengan gizi seimbang, makan secara teratur, mengonsumsi
makanan tambahan seperti biskuit di antara jam makan pokok,
mengonsumsi buah dan sayuran
g. Menganjurkan ibu untuk mengonsumsi makanan yang tinggi zat
besi untuk meningkatkan kadar Hb.
h. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
i. Memberitahu ibu untuk kunjungan ulang tangga18 agustus 2022
j. Evaluasi
V. Evaluasi
a. Telah dilakukan anamnesa
b. Telah melakukan informed consent
c. Telah melakukan pemeriksaan TTV dan pengambilan darah
d. Telah melakukan transfuse darah
e. Ibu sudah mengetahui tanda bahaya anemia
k. Ibu telah melakukan kebutuhan nutrisi dan hidrasi dengan minum
air putih lebih banyak, mengonsumsi makanan dengan gizi
24
B. Pembahasan
Pada bab ini penulis akan membahas tentang kesenjangan antara konsep
dan teori dasar dengan penerapan asuhan kebidanan pada Ny. PR G1P0A0 25
tahun hamil 17-18 minggu dengan anemia sedang.
2. Diagnosa Kebidanan
Berdasarkan dalam konsep dasar bahwa dalam menegakkan suatu
diagnosa/masalah kebidanan harus berdasarkan pada pendekatan asuhan
25
kebidanan yang didukung dan ditunjang oleh beberapa data baik data
subjektif dan objektif. Masalah yang ada pada ibu dengan anemia sedang
yaitu ibu merasa mengeluh sakit kepala dan lemas. Kebutuhan ibu dengan
anemia sedang yaitu dengan menganjurkan ibu untuk mengonsumsi
makanan yang tinggi zat besi untuk meningkatkan kadar Hb.
Adapun diagnosa masalah yang di identifikasi pada Ny. PR G1P0A0
25 tahun hamil 17-18 minggu dengan anemia sedang, Ibu mengatakan
sering pusing, lemas dan mudah lelah. Kebutuhan Ny. PR yaitu
memenuhi kebutuhan nutrisi dan hidrasi dengan minum air putih lebih
banyak, mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, makan secara
teratur, mengonsumsi makanan tambahan seperti biskuit di antara jam
makan pokok, mengonsumsi buah dan sayuran
Pada langkah ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara
teori dengan kasus yang ada di lahan praktek.
3. Perencanaan
Perencanaan disusun berdasarkan diagnosa kebidanan,
merencanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan dengan langkah-
langkah sebelumnya. Keputusan yang dikembangkan dalam asuhan
menyeluruh harus rasional dan benar-benar tepat berdasarkan
pengetahuan dan teori yang up to date dan setiap rencana harus disetujui
oleh pihak bidan dan pasien.
Rencana asuhan yang diberikan pada Ny. PR yaitu dengan
memberikan penkes tentang gizi ibu hamil dan memberikan tablet
penambah darah. Nutrisi yang baik adalah cara terbaik untuk mecegah
terjadinya anemia jika sedang hamil atau mecoba menjadi hamil. Makan
makanan yang tinggi kandungan zat besi (seperti sayuran berdaun hijau,
daging merah, sereal, telur, dan kacang tanah) dapat membantu
memastikan bahwa tubuh menjaga pasokan besi yang diperlukan untuk
berfungsi dengan baik. Pemberian vitamin untuk memastikan bahwa
tubuh memiliki cukup asam besi dan folat.
26
4. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan anemia secara umum yaitu apabila diagnosis
anemia telah ditegakkan, lakukan pemeriksaan apusan darah tepi untuk
melihat morfologi sel darah merah. Bila pemeriksaan apusan darah tepi
tidak tersedia, berikan suplementasi besi 112 dan asam folat. Tablet yang
saat ini banyak tersedia di Puskesmas adalah tablet tambah darah yang
berisi 60 mg besi elemental dan 250 μg asam folat. Pada ibu hamil dengan
anemia, tablet tersebut dapat diberikan 3 kali sehari. Bila dalam 90 hari
muncul perbaikan, lanjutkan pemberian tablet sampai 42 hari
pascasalin.Apabila setelah 90 hari pemberian tablet besi dan asam folat
kadar hemoglobin tidak meningkat, rujuk pasien ke pusat pelayanan yang
lebih tinggi untuk mencari penyebab anemia (Kemenkes RI 2013: 161).
Pada Ny. PR dilakukan penatalaksanaan penkes tentang gizi ibu
hamil dan berikan tablet penambah darah. Ketika tubuh kehilangan darah
cukup banyak, fungsi jaringan dan organ bisa terganggu akibat asupan
oksigen dan nutrisi yang biasanya dibawa oleh sel darah merah
berkurang. Oleh karena itu, untuk mengatasi kondisi tersebut, sering kali
diperlukan transfusi darah.
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses manajemen
kebidanan dimana pada tahap ini ditemukan kemajuan atau keberhasilan
dalam mengatasi masalah yang dihadapi klien. Proses evaluasi
merupakan langkah dari proses manejemen asuhan kebidanan pada tahap
ini penulis tidak mendapatkan permasalahan atau kesenjangan pada
evaluasi menunjukan masalah teratasi tanpa adanya komplikasi
(Mangkuji, 2013).
Pada ibu dengan anemia sedang, hasil yang diharapkan adalah
tidak terjadi pusing dan lemas, HB sudah normal kembali.
Pada kasus ibu dengan anemia sedang evaluasi yang diharapkan adalah:
1. Sudah dilakukan transfusi darah
2. HB ibu kembali normal
27
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny. H umur 39 tahun
dengan Anemia sedang dengan menerapkan manajemen varney dapat
diambil kesimpulan:
1. Pada pengkajian Ny. PR G1P0A0 25 tahun hamil 17-18 minggu
dengan anemia sedang, di peroleh data subjektif dan data objektif,
telah dilakukan sesuai teori yang ada.
2. Diagnosa kebidanan diperoleh dari hasil pengkajian Ny. PR G1P0A0 25
tahun hamil 17-18 minggu dengan anemia sedang, Ny. PR Ibu merasa
sering pusing, lemas dan mudah lelah, dan kebutuhannya memberikan
dukungan moril kepada ibu. Pada langkah ini telah dilakukan dengan
teori yang ada.
3. Perencanaan tindakan yang diberikan pada Ny. PR G1P0A0 25 tahun
hamil 17-18 minggu dengan anemia sedang telah dilakukan sesuai dengan
teori yang ada.
4. Pelaksanaan pada kasus Ny. PR G1P0A0 25 tahun hamil 17-18 minggu
dengan anemia sedang telah dilakukan sesuai dengan teori yang ada.
5. Evaluasi merupakan keefektifan apakah asuhan benar-benar telah
terpenuhi sesuai dengan kebutuhan, diagnose, dan masalah pasien
dengan teori yang telah ada.
6. Pada langkah manajemen kebidanan dari pengkajian-evaluasi di kasus
ini tidak terdapat kesenjangan Antara teori dan kasus yang ada di lahan
praktik.
B. Saran
1. Bagi Pasien dan Keluarga Pasien
Agar keluarga lebih memperhatikan terhadap kesehatan ibu agar
terdeteksi lebih dini bila terjadi kegawatan serta mengerti tentang
bahaya yang timbul jika tidak mendapat penanganan yang lebih lanjut
2. Bagi Profesi
29
DAFTAR PUSTAKA
Morgan Geri, dkk. 2009. Obstetri dan Ginekologi Pansuan Praktik. Jakarta: EGC.
Loowdermilk,dkk.2005.Buku Ajar Keperawatan Maternitas.Jakarta:EGC.
Taber Ben-zion,M,D.1994.Kapita Selekta Kedaruratan Obstet dan
Ginekologi.Jakarta:EGC.
Prawirohardjo, Sarwono.2006.Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Meternal
dan Neonatal.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka.
Doenges, Marilynn E,dkk.2000.Rencana Asuhan Keperawatan.Jakarta:EGC.
Nanda.2009.Diagnosa Keperawatan 2009-2011.Jakarta:EGC.
Manuaba, Ida Bagus Gde.2001.Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri
Ginekologi dan KB.Jakarta:EGC
Doengoes, Mariliynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta : EGC
Price, Sylvia. 2005. Patofisiologis : Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Jakarta
: EGC
Handayani Wiwik dan Andi Sulistyo. 2008. Asuhan Keperawatan pada Klien
dengan Gangguan Sistem Hematologi. Jakarta : Salemba Medika