Anda di halaman 1dari 6

Mengenal Luka Bakar

Apakah yang dimaksud dengan Luka Bakar?


Apa yang pertama muncul di pikiran kita saat kita berada di bawah terik matahari, berada di
dekat api atau sumber panas lainnya, memegang gelas yang berisi air panas, atau ketika sedang
menyetrika pakaian? Membacanya saja seolah hawa panas tiba- tiba datang menghampiri kita. Tapi
tahukah kita bahwa hal- hal tersebut dapat menyebabkan resiko terjadinya luka bakar apabila
bersentuhan langsung (direct contact) dengan kulit kita.
PMI (Palang Merah Indonesia) mendeskripsikan luka bakar sebagai keseluruhan cedera yang
terjadi akibat paparan suhu yang tinggi. Setiap orang dalam aktifitasnya setiap hari beresiko terkena
luka bakar, terlebih lagi bagi anda yang setiap hari bekerja dekat dengan api dan sumber panas
lainnya seperti koki, tukang las, pekerja pabrik yang menggunakan api listrik atau pemadam
kebakaran. Tak jarang pula luka bakar disebabkan oleh kejadian rumah tangga yang terjadi secara
tidak sengaja seperti terkena air panas dan terkena cipratan minyak saat memasak, akibat
kecelakaan seperti kebakaran akibat meledaknya tabung gas, korsleting arus listrik dan lain
sebagainya.
Penyebab luka bakar
Terdapat 4 penyebab utama timbulnya suatu luka bakar:
1. Panas dengan suhu di atas 60°C, contoh: api, uap panas, benda panas
2. Listrik, contoh: listrik rumah tangga, petir
3. Kimia, contoh: soda api, air aki
4. Radiasi, contoh: sinar matahari (ultraviolet), bahan radio aktif

Penghitungan Luas Luka Bakar

Seorang tenaga medis profesional harus terlatih dalam menentukan derajat dan menangani
suatu luka bakar. Ada pedoman yang biasa digunakan untuk memperkirakan luas daerah yang
terbakar yang disebut dengan Hukum Sembilan (rule of nine), yaitu membagi daerah tubuh dengan
persentase Sembilan (9%) per daerah tubuh. Secara singkat, penjelasan Hukum Sembilan adalah
sebagai Berikut:
 Kepala (Nilai Total = 9%), terdiri dari: bagian depan = 4,5% dan bagian belakang = 4,5%

 Tubuh (Nilai Total = 36%), terdiri dari: dada dan perut = 18% serta punggung = 18%

 Lengan (Nilai Total = 18%), terdiri dari: lengan atas depan-belakang = 9% dan lengan bawah

depan-belakang = 9%
 Kaki (Nilai Total =36%), terdiri dari: tungkai atas depan-belakang = 18% dan tungkai bawah depan-

belakang =18%
 Alat kelamin (Nilai Total =1%)

Cara lain yang dapat digunakan untuk menghitung luas luka bakar adalah membandingkan
antara luka bakar yang dialami dengan telapak tangan korban. Telapak tangan korban dianggap
memiliki luas sebesar 1% dari luas permukaan tubuh. Perlu diingat bahwa penghitungan luas luka
bakar dihitung juga berdasarkan masing-masing derajat luka bakar.
Penggolongan Luka Bakar
A. Berdasarkan kedalaman kerusakan yang ditimbulkan, sebuah luka bakar dapat dibagi menjadi
3 tingkat, yaitu:
1. Luka bakar superfisial (derajat satu)
Luka bakar ini hanya meliputi lapisan kulit paling atas saja (lapisan epidermis). Luka
bakar ini biasanya ditandai dengan kemerahan, rasa nyeri, dan terkadang membengkak.
2. Luka bakar derajat dua (sedikit lebih dalam dari derajat satu)
Luka bakar ini meliputi kerusakan lapisan paling luar kulit dan mengganggu lapisan di
bawahnya dengan ditandai munculnya gelembung-gelembung yang berisi cairan di
bawah kulit, bengkak di sekitar luka, kulit berwarna kemerahan atau bahkan menjadi
putih, kulit lembap, dan rusak. Pada tingkatan ini, ciri yang paling khas adalah rasa nyeri
yang hebat.
3. Luka bakar derajat tiga
Pada luka bakar tingkat ini, lapisan yang terkena luka bakar tidak terbatas, bahkan bisa
sampai ke tulang dan organ dalam. Luka bakar ini merupakan tingkat yang paling berat.
Biasanya ditandai dengan kulit menjadi kering, pucat atau bahkan putih, namun bisa
juga gosong dan hitam. Berbeda dengan derajat satu dan dua, luka bakar derajat tiga ini
tidak menimbulkan nyeri.

B. Berdasarkan lokasi luka bakar dan luas permukaan tubuh yang mengalami luka bakar, terdapat
3 jenis luka bakar:
1. Luka bakar ringan
 Luka bakar derajat tiga kurang dari 2% luas, kecuali pada wajah, tangan, kaki,

kemaluan, dan saluran napas


 Luka bakar derajat dua kurang dari 15% luas
 Luka bakar derajat satu kurang dari 50% luas
2. Luka bakar sedang
 Luka bakar derajat tiga antara 2%-10% luas, kecuali pada wajah, tangan, kaki,

kemaluan, dan saluran napas


 Luka bakar derajat dua antara 15%-30% luas
 Luka bakar derajat satu lebih dari 50%
3. Luka bakar berat
 Semua luka bakar yang disertai cedera pada saluran napas, cedera jaringan lunak,

dan cedera tulang


 Luka bakar derajat dua atau tiga pada wajah, tangan, kaki, kemaluan, atau saluran

napas
 Luka bakar derajat dua di atas 10%
 Luka bakar derajat dua lebih dari 30%
 Luka bakar yang disertai cedera alat gerak
 Luka bakar mengelilingi alat gerak
Lalu bagaimana cara terbaik dalam menangani luka bakar? Untuk luka bakar ringan, dapat diberikan
pertolongan pertama dengan cara sederhana sebagai berikut :
1. Tetap tenang dan jangan panik.
2. Alirkan air bersih dengan suhu normal ke daerah yang terkena luka bakar. Bila ada bahan
kimia alirkan air terus menerus selama 20 menit atau lebih.
3. Lepaskan pakaian dan perhiasan. Jika pakaian melekat pada luka bakar, gunting pakaian di
sekitarnya yang tidak menempel, dan jangan memaksa untuk melepasnya.
4. Tutup luka bakar, gunakan penutup luka steril (jika ada gunakan kasa steril).
5. Jangan memecahkan gelembung.
6. Jangan meniup luka, karena hal ini dapat memindahkan bakteri dari dalam mulut ke luka.
7. Jangan menggunakan mentega, odol, kecap, kopi, air es atau dedaunan untuk menutup luka.
8. Minum obat pereda sakit untuk mengurangi rasa nyeri seperti parasetamol.
9. Segera rujuk ke fasilitas kesehatan.

Ada hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan dan pencegahan luka bakar, diantaranya :
1. Jangan pernah gunakan air mengalir untuk pertolongan pertama pada luka bakar akibat
sengatan listrik. Sesegera mungkin bawa pasien ke fasilitas kesehatan.
2. Untuk para ibu yang terbiasa menyiapkan air hangat untuk memandikan bayi atau anaknya,
pastikan bahwa air dingin sudah disiapkan terlebih dahulu di dalam wadah, baru tambahkan
air panas sedikit demi sedikit sampai suhu hangat tercapai.

Penulis : Esther Grace Sendy


(disadur dari : https://hellosehat.com/pertolongan-pertama-luka-bakar/)

Anda mungkin juga menyukai