Anda di halaman 1dari 4

Penyebab luka bakar

Terdapat 4 penyebab utama timbulnya suatu luka bakar:

1. Panas dengan suhu di atas 60°C, contoh: api, uap panas, benda panas
2. Listrik, contoh: listrik rumah tangga, petir
3. Kimia, contoh: soda api, air aki
4. Radiasi, contoh: sinar matahari (ultraviolet), bahan radio aktif

Penghitungan Luas Luka Bakar

Seorang tenaga medis profesional harus terlatih dalam menentukan derajat dan menangani
suatu luka bakar. Ada pedoman yang biasa digunakan untuk memperkirakan luas daerah yang
terbakar yang disebut dengan Hukum Sembilan (rule of nine), yaitu membagi daerah tubuh
dengan persentase Sembilan (9%) per daerah tubuh. Secara singkat, penjelasan Hukum
Sembilan adalah sebagai berikut:

 Kepala (Nilai Total = 9%), terdiri dari: bagian depan = 4,5% dan bagian belakang =
4,5%
 Tubuh (Nilai Total = 36%), terdiri dari: dada dan perut = 18% serta punggung = 18%
 Lengan (Nilai Total = 18%), terdiri dari: lengan atas depan-belakang = 9% dan lengan
bawah depan-belakang = 9%
 Kaki (Nilai Total =36%), terdiri dari: tungkai atas depan-belakang = 18% dan tungkai
bawah depan-belakang =18%
 Alat kelamin (Nilai Total =1%)

Cara lain yang dapat digunakan untuk menghitung luas luka bakar adalah membandingkan
antara luka bakar yang dialami dengan telapak tangan korban. Telapak tangan korban
dianggap memiliki luas sebesar 1% dari luas permukaan tubuh. Perlu diingat bahwa
penghitungan luas luka bakar dihitung juga berdasarkan masing-masing derajat luka bakar

Causes of burns

There are 4 main causes of a burn:

Heat with temperatures above 60°C, for example: fire, hot steam, hot
objects
Electricity, for example: household electricity, lightning
Chemistry, for example: lye, battery water
Radiation, for example: sunlight (ultraviolet), radioactive materials

Calculation of Burn Area

A medical professional must be trained in determining the degree and


handling of a burn. There is a guideline commonly used to estimate the area
of a burnt area called the Rule of Nine, which divides the body area by the
percentage of nine (9%) per body area. Briefly, the explanation of the Nine
Laws is as follows:

Head (Total Value = 9%), consisting of: front = 4.5% and rear = 4.5%
Body (Total Value = 36%), consisting of: chest and abdomen = 18% and
back = 18%
Arms (Total Value = 18%), consisting of: front-back upper arms = 9% and
front-back forearms = 9%
Legs (Total Value = 36%), consisting of: front-back upper limbs = 18%
and front-back lower limbs = 18%
Genital (Total Score = 1%)

Another method that can be used to calculate the area of a burn is to


compare the burns experienced with the victim's palms. The victim's palms
are considered to have an area equal to 1% of the body's surface area. Keep
in mind that the calculation of the burn area is also calculated based on
each degree of burn

Penggolongan Luka Bakar

A. Berdasarkan kedalaman kerusakan yang ditimbulkan, sebuah luka bakar dapat dibagi
menjadi 3 tingkat, yaitu:

1. Luka bakar superfisial (derajat satu)


Luka bakar ini hanya meliputi lapisan kulit paling atas saja (lapisan epidermis). Luka
bakar ini biasanya ditandai dengan kemerahan, rasa nyeri, dan terkadang
membengkak.
2. Luka bakar derajat dua (sedikit lebih dalam dari derajat satu)
Luka bakar ini meliputi kerusakan lapisan paling luar kulit dan mengganggu lapisan
di bawahnya dengan ditandai munculnya gelembung-gelembung yang berisi cairan di
bawah kulit, bengkak di sekitar luka, kulit berwarna kemerahan atau bahkan menjadi
putih, kulit lembap, dan rusak. Pada tingkatan ini, ciri yang paling khas adalah rasa
nyeri yang hebat.
3. Luka bakar derajat tiga
Pada luka bakar tingkat ini, lapisan yang terkena luka bakar tidak terbatas, bahkan
bisa sampai ke tulang dan organ dalam. Luka bakar ini merupakan tingkat yang paling
berat. Biasanya ditandai dengan kulit menjadi kering, pucat atau bahkan putih, namun
bisa juga gosong dan hitam. Berbeda dengan derajat satu dan dua, luka bakar derajat
tiga ini tidak menimbulkan nyeri.

B. Berdasarkan lokasi luka bakar dan luas permukaan tubuh yang mengalami luka bakar,
terdapat 3 jenis luka bakar:

1. Luka bakar ringan


o Luka bakar derajat tiga kurang dari 2% luas, kecuali pada wajah, tangan, kaki,
kemaluan, dan saluran napas
o Luka bakar derajat dua kurang dari 15% luas
o Luka bakar derajat satu kurang dari 50% luas
2. Luka bakar sedang
o Luka bakar derajat tiga antara 2%-10% luas, kecuali pada wajah, tangan, kaki,
kemaluan, dan saluran napas
o Luka bakar derajat dua antara 15%-30% luas
o Luka bakar derajat satu lebih dari 50%
3. Luka bakar berat
o Semua luka bakar yang disertai cedera pada saluran napas, cedera jaringan
lunak, dan cedera tulang
o Luka bakar derajat dua atau tiga pada wajah, tangan, kaki, kemaluan, atau
saluran napas
o Luka bakar derajat dua di atas 10%
o Luka bakar derajat dua lebih dari 30%
o Luka bakar yang disertai cedera alat gerak
o Luka bakar mengelilingi alat gerak

Classification of Burns

A. Based on the depth of damage caused, a burn can be divided into 3


levels, namely:

Superficial burns (first degree)


This burn only covers the top layer of skin (epidermal layer). These
burns are usually marked by redness, pain, and sometimes swelling.
Second degree burns (slightly deeper than first degree)
These burns include damage to the outermost layer of the skin and
disturb the layers beneath it with the marked appearance of bubbles filled
with fluid under the skin, swelling around the wound, the skin is reddish
or even turns white, the skin is moist, and damaged. At this level, the
most characteristic feature is intense pain.
Third degree burns
At this level of burns, the layers affected by the burn are not
limited, it can even reach the bones and internal organs. This burn is the
most severe degree. It is usually marked by the skin becoming dry, pale or
even white, but it can also be burnt and black. Unlike the first and second
degrees, third degree burns do not cause pain.

B. Based on the location of the burn and the surface area of the body that
was burned, there are 3 types of burns:

Minor burns
Third degree burns of less than 2% area, except for face, hands,
feet, genitals and airways
Second degree burns less than 15% extensive
First degree burns less than 50% extensive
Moderate burns
Third degree burns between 2%-10% in area, except for the face,
hands, feet, genitals and respiratory tract
Second degree burns are between 15%-30% extensive
First degree burns of more than 50%
Severe burns
All burns accompanied by airway injury, soft tissue injury, and
bone injury
Second or third degree burns to the face, hands, feet, genitals, or
airways
Second degree burns over 10%
Second degree burns of more than 30%
Burns accompanied by motor injuries
Burns around the locomotor

Lalu bagaimana cara terbaik dalam menangani luka bakar? Untuk luka bakar ringan, dapat
diberikan pertolongan pertama dengan cara sederhana sebagai berikut:
1. Tetap tenang dan jangan panik.
2. Alirkan air bersih dengan suhu normal ke daerah yang terkena luka bakar. Bila ada
bahan kimia alirkan air terus menerus selama 20 menit atau lebih.
3. Lepaskan pakaian dan perhiasan. Jika pakaian melekat pada luka bakar, gunting
pakaian di sekitarnya yang tidak menempel, dan jangan memaksa untuk melepasnya.
4. Tutup luka bakar, gunakan penutup luka steril (jika ada gunakan kasa steril).
5. Jangan memecahkan gelembung.
6. Jangan meniup luka, karena hal ini dapat memindahkan bakteri dari dalam mulut ke
luka.
7. Jangan menggunakan mentega, odol, kecap, kopi, air es atau dedaunan untuk menutup
luka.
8. Minum obat pereda sakit untuk mengurangi rasa nyeri seperti parasetamol.
9. Segera rujuk ke fasilitas kesehatan.

Ada hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan dan pencegahan luka bakar, diantaranya:

1. Jangan pernah gunakan air mengalir untuk pertolongan pertama pada luka bakar
akibat sengatan listrik. Sesegera mungkin bawa pasien ke fasilitas kesehatan.
2. Untuk para ibu yang terbiasa menyiapkan air hangat untuk memandikan bayi atau
anaknya, pastikan bahwa air dingin sudah disiapkan terlebih dahulu di dalam wadah,
baru tambahkan air panas sedikit demi sedikit sampai suhu hangat tercapai.

Penulis : Ester Grace Sendy, A.Md. Kep.

So what's the best way to deal with burns? For minor burns, first aid can
be given in a simple way as follows:

Stay calm and don't panic.


Run clean water at normal temperature over the burned area. If
chemicals are present, run water continuously for 20 minutes or more.
Remove clothing and jewelry. If clothing is adhering to the burn, snip
off clothing that is not attached, and don't force it off.
Cover the burn, use a sterile wound covering (if available, use sterile
gauze).
Don't pop the bubbles.
Do not blow on the wound, as this can transfer bacteria from your mouth
to the wound.
Don't use butter, toothpaste, soy sauce, coffee, ice water or leaves to
cover the wound.
Take painkillers to reduce pain such as paracetamol.
Immediately refer to a health facility.

There are things that need to be considered in the treatment and prevention
of burns, including:

Never use running water for first aid for burns caused by electric
shock. As soon as possible take the patient to a health facility.
For mothers who are used to preparing warm water to bathe their babies
or children, make sure that cold water is prepared first in the container,
then add hot water little by little until a warm temperature is reached.

Author : Esther Grace Sendy, A.Md. Kep.

Anda mungkin juga menyukai