Anda di halaman 1dari 2

1. Anatomi dan fisiologi sistem Integumen.

2. Sebutkan dan jelaskan tingkatan derajat luka bakar.


3. Sebutkan dan jelaskan luas luka bakar (Rule of Nine)
4. Jelaskan pemberian cairan dengan menggunakan rumus Baxter
5. Sebutkan Alat alat yang akan digunakan saat Perawatan luka bakar

Jawab :

1.
2. Derajat luka bakar tingkat 1 (superficial burn)

Pada luka bakar tingkat 1, kerusakan hanya terjadi di epidermis atau lapisan kulit luar. Ciri-ciri
yang ditimbulkan pada derajat luka bakar tingkat 1 adalah kulit tampak merah, kering, dan
terasa sakit.

Luka bakar tingkat 1 dapat disebabkan oleh paparan sinar matahari. Luka bakar ini tidak terlalu
mengkhawatirkan dan bisa sembuh dengan sendirinya.

Derajat luka bakar tingkat 2 (superficial partial-thickness burn)

Derajat luka bakar tingkat 2 terjadi pada epidermis dan sebagian lapisan dermis (lapisan kulit
yang lebih dalam). Ketika mengalami luka bakar tingkat 2, kulit tampak merah, lecet, melepuh,
bengkak, dan menimbulkan nyeri hebat.

Luka bakar tingkat 2 dapat terjadi ketika kulit bersentuhan sebentar dengan benda panas. Luka
bakar ini bisa ditangani dengan beberapa metode pengobatan tanpa operasi atau bedah,
termasuk mengoleskan salep antibiotik sesuai anjuran dokter.

Derajat luka bakar tingkat 3 (full thickness burn)

Kerusakan jaringan pada derajat luka bakar tingkat 3 mengenai seluruh lapisan epidermis dan
dermis, atau lebih dalam lagi. Kulit yang mengalami luka bakar tingkat 3 tampak putih, tetapi
juga dapat terlihat hangus, kasar, dan mati rasa. Operasi atau bedah menjadi pilihan utama
untuk menangani luka bakar ini.

Selain 3 kategori di atas, luka bakar juga dapat digolongkan menjadi 2 kelompok, yakni:

Luka bakar minor, terdiri dari luka bakar tingkat 1 di bagian tubuh manapun dan luka bakar
tingkat 2 yang lebarnya 5–7,5 cm

Luka bakar mayor, terdiri dari luka bakar tingkat 3 serta luka bakar tingkat 2 pada tangan, kaki,
wajah, alat kelamin, dan bagian tubuh lainnya dengan lebar luka lebih dari 5–7,5 cm

Dibandingkan dengan luka bakar tingkat 1 dan 2, derajat luka bakar tingkat 3 lebih berisiko
menimbulkan komplikasi, seperti infeksi, kehilangan darah, syok, bahkan menyebabkan
kematian. Luka bakar yang parah juga berisiko menyebabkan hipotermia dan hipovolemia.

3. Untuk Dewasa :
 Kepala Depan 4,5%, Belakang 4,5%
 Lengan kiri depan belakang 9%, Kanan Depan Belakang 9%
 Dada dan Abdomen Depan 18%, Belakang 18%
 Kaki Kanan Depan Belakang 18%, Kiri Depan Belakang 18%
 Kelamin 1%

Untuk Anak-Anak :

 Kepala : Depan 9%, Belakang 9%


 Lengan : Kiri 9% depan belakang , Kanan 9% Depan Belakang
 Dada Dan Abdomen: Depan 18%, Belakang 13%
 Kaki :Kanan Depan Belakang 14%, Kiri Depan Belakang 14%
 Bokong : Kiri 2,5%, Kanan 2,5%

4. Pemberian Cairan Dengan Rumus Baxter

Rehidrasi dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut :

 4 cc/kgBB X % luka bakar /24 jam.


 ½ diberikan dalam 8 jam pertama dan 1/2lagi diberikan dalam 16 jam berikutnya.
 Rumus ini pun tidak mutlak tepat karena banyak faktor tidak diperhitungkan, misalnya
luka bakar yang dalam.

5. CUCI TANGAN SEBELUM MENYIAPKAN ALAT


 Bak instrumen steril (pinset cirurgis, pinset anatomis, kassa, lidi kapas)
 Gunting necrotomic dan gunting lurus
 Gunting verban
 Kassa steril
 Kassa gulung
 Plester
 Sarung tangan steril
 Sarung tangan tidak steril
 Short
 Handuk/kain penutup
 Nacl 0,9 %
 Alkohol 70% /alcohol swab
 Obat sesuai yang dibutuhkan(Alganet)
 Bengkok
 Kapas bulat dan lidi kapas steril
 Korentang steril
 Kantong plastik
 Meja dorong
 Perlak/underped
 Tempat larutan sesinfektan
 Cairan savlon

Anda mungkin juga menyukai