Standar Prosedur Operasional Instalasi Gawat Darurat Klinik SFS PKU Muhammadiyah Palu Page 17
MENGHENTIKAN PERDARAHAN DI UGD
Halaman
KLINIK SFS PKU No. Dokumen No. Revisi
Page 3 of 3
MUHAMMADIYAH
PALU
4. Menekan balutan
5. Meletakkan kain kasa steril di atas luka
6. Memasang verband balut tekan, kemudian letakkan benda
keras (verband atau kayu balut) di atas luka
7. Membalut luka dengan menggunakan verband balut tekan.
8. Memasang tourniquet untuk luka dengan perdarahan hebat
dan trumatik amputasi
9. Menutup luka ujung tungkai yang putus (amputasi) dengan
menggunakan kain kasa steril
PROSEDUR
10. Memasang tourniquet lebih kurang 10 cm sebelah proximal
luka, kemudian ikatlah dengan kuat.
11. Tourniquet harus dilonggarkan setiap 15 menit sekali secara
periodic
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemasangan tourniquete :
a) Pemasangan tourniquet merupakan tindakan terakhir jika
tindakan lainnya tidak berhasil. Hanya dilakukan pada
keadaan amputasi atau sebagai “live saving”
b) Selama melakukan tindakan, perhatikan :Kondisi pasien dan
tanda-tanda vitalEkspresi wajahPerkembangan pasien
Standar Prosedur Operasional Instalasi Gawat Darurat Klinik SFS PKU Muhammadiyah Palu Page 18