0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan2 halaman
Bayi baru lahir sakit ditempatkan bersama ibunya untuk mendapatkan stimulasi mental dini, menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu serta bayi, serta memenuhi hak ibu dan bayi untuk selalu bersama. Prosedurnya meliputi penempatan ibu dan bayi dalam satu ruangan, memberikan konseling tentang ASI, menjaga kehangatan dan kebersihan bayi, serta melakukan pemantauan dan imunisasi rutin pada bayi
Bayi baru lahir sakit ditempatkan bersama ibunya untuk mendapatkan stimulasi mental dini, menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu serta bayi, serta memenuhi hak ibu dan bayi untuk selalu bersama. Prosedurnya meliputi penempatan ibu dan bayi dalam satu ruangan, memberikan konseling tentang ASI, menjaga kehangatan dan kebersihan bayi, serta melakukan pemantauan dan imunisasi rutin pada bayi
Bayi baru lahir sakit ditempatkan bersama ibunya untuk mendapatkan stimulasi mental dini, menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu serta bayi, serta memenuhi hak ibu dan bayi untuk selalu bersama. Prosedurnya meliputi penempatan ibu dan bayi dalam satu ruangan, memberikan konseling tentang ASI, menjaga kehangatan dan kebersihan bayi, serta melakukan pemantauan dan imunisasi rutin pada bayi
Jl. Tamalanrea Raya Blok 10M no 9-10 Makassar Nomor: No. Revisi: Halaman 042/SPO/RSIA-PH/IV/2021 1/1 Tanggal Terbit: Ditetapkan: Standar Prosedur 23 maret 2021 DIrektur RSIA Permata Hati Operasional (SPO)
dr. H. ANDI ALAMSYAH
Nik 20200110223001 Memberikan pelayanan kepada bayi baru lahir dimana bayi Pengertian ditempatkan bersama ibunya dalam satu ruangan. 1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi 2. Memenuhi hak ibu dan bayi untuk selalu berada disamping ibu Tujuan setiap saat. 3. Memperoleh stimulasi mental dini untuk tumbuh kembang anak Sesuai dengan SK Diretur Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Hati Kebijakan Nomor: 012/SK/RSIA-PH/II/2019 tentang Pelayan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) Prosedur 1. Tempatkan ibu dan bayi dalam satu ruangan sedemikian rupa sehingga ibu dapat melihat dan menjangkau bayi. Bayi dapat diletakkan ditempat tidur bersama ibunya (bedding in) atau dalam boks disamping tempat tidur ibu. 2. Berikan konseling pada ibu mengenai pemberian ASI,terangkan mengenai penularan melalui ASI dan jelaskan mengenai kerugian pemberian susu formula. 3. Berikan konseling pada ibu agar mutlak tidak menyusui bayinya. 4. Berikan penjelasan pada ibu mengenai cara dan waktu pemberian susu formula pada bayi. 5. Jagalah kehangatan bayi didalam ruangan dengan mengatur suhu lingkungan terhadap bayi guna mencegah hipotermi. 6. Gunakan APD dalam melakukan setiap tindakan keperawata 7. Tetap berikan imunisasi rutin pada bayi tersebut. 8. Pisahkan bak mandi bayi dari bayi sehat lainnya. 9. Lakukan uji virology untuk neonatus dengan pemeriksaan CPR.Pada anak > 18 bulan dapat dilakukan pemeriksaan Ig G anti HIV dengan pemeriksaan elisa dan blot. 10. Jagalah kerahasiaan ibu dan keluarga dari pasien lainnya. 11. Lakukan kunjungan ulang berikutnya setelah bayi dipulangkan. 1. Perinatologi Unit Terkait 2. Rawat Inap