Anda di halaman 1dari 25

RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK


MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM (IPA) DI SMPN 53 BENGKULU UTARA
(DESA TALANG BERANTAI, KECAMATAN ULOK KUPAI,
KABUPATEN BENGKULU UTARA, PROVINSI BENGKULU)

DISUSUN OLEH:
MUTIARA GUSNITA ISMI, S.Pd
C / 31

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
2019
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jl. TAMAN MAKAM PAHLAWAN NOMOR 8 KALIBATA JAKARTA
SELATAN
BALAI DIKLAT PEGAWAI KEMENDAGRI
JL. RAYA KEMANG NOMOR 152 KEMANG - BOGOR

Disusun oleh:

MUTIARA GUSNITA ISMI, S. Pd


C/31

ii
Tim Pembimbing

COACH MENTOR

Hulaifah, S. Sos.,M.Kesos. Dwi Marsugiyanto, S.Pd


NIP. 19841022 200812 2 001 NIP. 19880325 0110 1 003

Diketahui oleh,
KEPALA BIDANG

Dr. TUTIK LESTARI, M.Pd


NIP.19750722 200801 2 006

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan UU ASN No. 5 Tahun 2014 di jelaskan bahwa Aparatur Sipil
Negara (ASN) adalah  profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada  instansi pemerintahan. PNS dan PPPK
diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
Beberapa peraturan lain PP No 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil, Peraturan LAN RI No 12 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelenggara
Pelatihan Dasar CPNS menegaskan bahwa PNS yang profesional adalah PNS yang
karakternya dibentuk oleh dasar-dasar profesi PNS, sehingga mampu melaksanakan tugas
dan perannya secara professional. Salah satu tahapan yang harus dilalui seorang Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk menjadi PNS adalah mengikuti Pendidikan Latihan
Dasar CPNS dan melakukan aktualisasi untuk membentuk PNS yang berkualitas.
Sehubungan penulis menempati jabatan fungsional sebagai guru di SMPN 53 Bengkulu
Utara, maka aktualisasi akan dilakukan dalam proses pembelajaran di Sekolah SMPN 53
Bengkulu Utara.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, tuntutan pendidikan di Indonesia cukup mendasar karena harus mampu
menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan
efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan
perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Salah satu jenjang pendidikan formal di
dalam sistem pendidikan di Indonesia adalah sekolah menengah pertama (SMP). Sekolah
Menengah Pertama (SMP) adalah jenjang pendidikan dasar pada pendidikan formal di
Indonesia yang ditempuh setelah menyelesaikan sekolah dasar (atau sederajat). Sekolah
menengah pertama ditempuh dalam waktu tiga tahun, dimulai dari kelas tujuh hingga
kelas sembilan. Salah satu instansi pemerintah yang mengadakan pendidikan tersebut
adalah SMPN 53 Bengkulu Utara.
Dari hasil observasi awal didalam proses pembelajaran model pembelajaran yang
digunakan oleh guru-guru di SMPN 53 Bengkulu Utara didominasi model pembelajaran
yang belum bervariasi dan lebih terfokus kepada guru sebagai pusat pembelajaran yang
menyebabkan aktivitas siswa dikelas terbatas. Disamping itu jika dilihat dari keaktifan
siswa dikelas terdapat ketimpangan antara siswa yang aktif dan siswa pasif dikelas. Jika
melihat data Penilian Harian (PH) siswa pada materi Sistem Koordinasi Manusia terdapat
perbedaan mencolok antara nilai tertinggi yaitu 85 dan nilai terendah 35 dengan nilai rata-
rata kelas 50. Data tersebut menunjukan bahwa terdapat korelasi antara keaktivan siswa
dikelas dengan nilai siswa. Terdapat beberapa jenis model pembelajaran yang bisa lebih
mengaktifkan aktivitas siswa didalam kelas salah satunya dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif.
Pembelajaran kooperatif dapat diartikan belajar bersama-sama, saling membantu
antara satu dengan yang lain dalam belajar dan memastikan bahwa setiap orang dalam
kelompok mencapai tujuan atau tugas yang telah ditentukan sebelumnya. Keberhasilan
belajar dari kelompok tergantung pada kemampuan dan aktivitas anggota kelompok, baik
secara individual maupun secara kelompok. Pembelajaran kooperatif merupakan
serangkaian strategi yang khusus dirancang untuk memberi dorongan kepada siswa agar
bekerja sama selama berlangsungnya proses pembelajaran. Sehingga dapat menciptakan
suasana kelas lebih aktif.

1
Setelah melakukan pengamatan situasi dan kondisi siswa kelas IX SMPN 53
Bengkulu Utara, salah satu pembelajaran kooperatif yang diharapkan bisa mengatasi
masalah keatifan siswa adalah model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray
(TSTS). Model pembelajaran Two Stay Two Stray (Dua Tinggal Dua tamu) merupakan
suatu model pembelajaran dimana siswa belajar memecahkan masalah bersama anggota
kelompoknya, kemudian dua siswa dari kelompok tersebut bertukar informasi ke dua
anggota kelompok lain yang tinggal. Dalam model pembelajaran TSTS, siswa dituntut
untuk memiliki tanggung jawab dan aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Berlandaskan latar belakang tersebut, maka penulis yang sekaligus berprofesi
sebagai guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan (IPA) mengangkat isu untuk aktualisasi
Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berjudul “Penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) untuk meningkatkan keaktifan
siswa kelas IX pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SMPN 53 Bengkulu
Utara”.
B. Identifikasi Isu
Berkaitan dengan rancangan aktualisasi, sumber isu yang diangkat berasal dari
Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) dan SK Pembagian Tugas yang disinkronkan dengan
keterkaitan materi ANEKA, manajemen ASN, Whole of Government, dan Pelayanan
Publik. Adapun beberapa isu yang ditemukan di SMP Negeri 53 Bengkulu Utara terutama
berkaitan dengan mata pelajran IPA adalah sebagai berikut :
1. Rendahnya kedisplinan siswa mengunakan Bahasa Indonesia
2. Model pembelajaran belum bervariasi menyebabkan siswa menjadi pasif di dalam
kelas
3. Belum lengkap alat peraga dan alat laboratorium penunjang pembelajaran
C. Perumusan dan Penetapan Isu
Dalam kegiatan habituasi penulis akan melakukan kegiatan aktualisasi di instansi
SMP Negeri 53 Bengkulu Utara. Beberapa permasalahan yang ditemukan diuraikan
dalam tabel USG berikut.
Tabel 1.1. Perumusan dan Penetapan Isu
NO PENILAIAN Kriteria
Jumlah Peringkat
. MASALAH U S G
Rendahnya kedisplinan siswa
1. mengunakan Bahasa 4 3 4 11 3
Indonesia
Metode dan model
pembelajaran belum
2. 4 4 5 13 1
bervariasi menyebabkan siswa
menjadi pasif di dalam kelas
Belum lengkap alat peraga
3. dan alat laboratorium 3 3 3 9 2
penunjang pembelajaran

Keterangan :
Angka 5 : Sangat gawat/mendesak/cepat;
Angka 4 : Gawat/mendesak/cepat;
Angka 3 : Cukup gawat/mendesak/cepat.
Angka 2 : Kurang gawat/mendesak/cepat.
Angka 1 : Tidak gawat/mendesak/cepat

2
Pelaksanaan aktualisasi akan didasarkan pada seberapa mendesak suatu isu harus
dibahas, dianalisis dan ditindak lanjuti (Urgency), seberapa serius suatu isu harus dibahas dan
dikaitkan dengan akibat yang akan di timbulkan (Seriousness), dan seberapa besar
kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera (Growth). Dari hasil
analisis USG diatas maka penulis menemukan isu/masalah pokok yang menjadi prioritas
yaitu “Metode dan model pembelajaran belum bervariasi menyebabkan siswa menjadi
pasif di dalam kelas” dengan rumusan judul aktualisasi “Optimalisasi model pembelajaran
kooperatif untuk meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) di SMPN 53 Bengkulu Utara”

D. Rencana Kegiatan, Tahapan Kegiatan dan Output Yang Diharapkan


Rencana aktualisasi dalam rangka pemecahan isu terpilih di atas akan direalisasikan
selama kegiatan off kampus, terhitung mulai tanggal 28 Oktober 2019 s/d 06 Desember 2019
di instansi kerja penulis yaitu di SMP Negeri 53 Bengkulu Utara. Jadwal implementasi nilai-
nilai aktualisasi ini masih berupa rencana yang masih memungkinkan adanya perubahan.
Adapun kegiatan yang akan penulis laksanakan sebagai perwujudan penerapan nilai-nilai
dasar profesi PNS dalam melaksanakan kegiatan yang telah dirumuskan adalah sebagai
berikut, namun kegiatan yang pertama kali akan dilakukan adalah melapor kepada mentor
kemudian dilanjutkan dengan kegiatan dibawah ini:

1. Kegiatan 1: Memilih model pembelajaran yang sesuai


a. Uraian Pelaksanaan Kegiatan
 Mencari sumber referensi Model pembelajaran yang sesuai Nilai-Nilai Dasar
Profesi PNS
 Terdapat beberapa tipe pembelajaran model kooperatif, penulis akan membaca
beberapa referensi sebelum memilih dan menentukan tipe mana yang akan
digunakan.
b. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
 Dalam mencari sumber referensi Model pembelajaran penulis akan bekerja
dengan dasar Akuntabilitas:Tanggung jawab, Komitmen mutu: Kreatifitas,
mutu, inovasi
c. Kontribusi Terhadap Pencapaian Visi Misi Organisasi
 Mewujudkan perangkat kurikulum yang lengkap, mutahir dan
berwawasan kedepan sesuai misi SMPN 53 Bengkulu Utara
d. Penguatan Nilai Organisasi
 Penguatan nilai organisasi yang didapat dari kegiatan ini adalah adanya aspek
profesionalisme, integritas, disiplin,dan inovatif

2. Kegiatan 2: Konsultasi dan koordinasi dengan kepala sekolah dan waka kurikulum
a. Uraian Pelaksanaan Kegiatan
 Menemui kepala sekolah untuk meminta masukan
 Berdiskusi dengan wakil kurikulum untuk menyesuaikan dengan kurikulum
sekolah
b. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
 Untuk kegiatan ini nilai yang muncul adalah sebagai berikut: Nasionalisme:
nilai permusyawaratan, Etika publik: Berdiskusi menggunakan Bahasa
Indonesia secara sopan dan santun.
c. Kontribusi Terhadap Pencapaian Visi Misi Organisasi

3
 Mewujudkan perangkat kurikulum yang lengkap, mutahir dan
berwawasan kedepan sesuai misi SMPN 53 Bengkulu Utara.
d. Penguatan Nilai Organisasi
 Penguatan nilai organisasi yang didapat dari kegiatan ini adalah adanya aspek
profesionalisme, integritas, disiplin,dan inovatif
3. Kegiatan 3: Menyusun RPP
a. Uraian Pelaksanaan Kegiatan
 Menyusun RPP menggunakan model yang telah dipilih
 Mencetak RPP
 Melaporkan RPP yang telah dibuat kepada Kepala Sekolah
b. Nilai-nilai Dasar Profesi PNS
 Untuk kegiatan ini nilai yang muncul adalah sebagai berikut: Akuntabilitas:
Tanggung jawab, Komitmen mutu: Mutu, inovatif,efektif, efisien. Etika
Publik : Saya akan mencetak RPP secara jujur dan disiplin.
c. Kontribusi terhadap Pencapaian Visi Misi Organisasi
 Pelaksanaan Pretest digunakan untuk memantau perkembangan belajar siswa
sebelum proses pembelajaran hal ini dilakukan dalam meningkatkan
kemampuan siswa sesuai visi misi sekolah
d. Penguatan Nilai Organisasi
 Penguatan nilai organisasi yang didapat dari kegiatan ini adalah adanya aspek
profesionalisme, integritas, disiplin,dan inovatif

4. Kegiatan 4: Melakukan Pretest pembelajaran


a. Uraian Pelaksanaan Kegiatan
 Menentukan kisi- kisi dan pedoman skor pretest
 Membuat soal pretest
 Melaksanakan pretest
 Menganalisis hasil pretest
 Keempat tahap diatas dilakukan dengan konsultasi dan validasi oleh kepala
sekolah.
b. Nilai-nilai Dasar Profesi PNS
 Untuk kegiatan ini nilai yang muncul adalah sebagai berikut:
Akuntabilitas:Tanggung jawab, Transparansi, Komitmen mutu: Efektif,
Efisien.
c. Kontribusi terhadap Pencapaian Visi Misi Organisasi
 Pelaksanaan Pretest digunakan untuk memantau perkembangan belajar siswa
sebelum proses pembelajaran hal ini dilakukan dalam meningkatkan
kemampuan siswa sesuai visi misi sekolah
d. Penguatan Nilai Organisasi
 Penguatan nilai organisasi yang didapat dari kegiatan ini adalah adanya aspek
profesionalisme, integritas, disiplin,dan inovatif

5. Kegiatan 5: Melaksanakan pembelajaran dengan mengunakan model pembelajaran


kooperatif
a. Uraian Pelaksanaan Kegiatan
 Menyiapkan alat dan sumber belajar sesuai dengan RPP yang telah dibuat
 Masuk kelas tepat waktu
 Menyapa dan membimbing siswa untuk memulai kegiatan belajar dengan
berdoa

4
 Menyanikan lagu Indonesia Raya
 Mengecek kehadiran siswa
 Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif
 Mengakhiri kegiatan pembelajaran
b. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
 Untuk kegiatan ini beberapa nilai yang muncul adalah sebagai berikut:
Nasionalisme: Membangun rasa cinta tanah air, Etika Publik: Teliti , Etika
Publik: Perhatian, ramah, sopan santun, Komitmen mutu : Kreativitas Anti
Korupsi : Disiplin
c. Kontribusi terhadap Pencapaian Visi Misi Organisasi
 Dengan melaksanakan kegiatan belajar dengan menerapkan salam, sapa, dan
memulai, mengakhiri kegiatan dengan berdoa akan menanamkan sikap
religious sesuai dengan misi sekolah yaitu Mewujudkan nilai-nilai Agama
bagi kehidupan siswa
d. Penguatan Nilai Organisasi
 Penguatan nilai organisasi yang didapat dari kegiatan ini adalah adanya aspek
profesionalisme, integritas, disiplin,dan inovatif

6. Kegiatan 5: Melaksanakan trial pembelajaran


7. Uraian Pelaksanaan Kegiatan
 Pembelajaran ini dilakukan dalam dua tahapan yaitu :
a) Trial 1. Memberikan penjelasan materi adaptasi tingkah laku
b) Trial 2. Memberikan penjelasan materi seleksi alam
 Adapun langkah – langkah pembelajaran yang akan dilakukan adalah sebagai
berikut :

Fase 1 : Present Goals And Set


Menyampaikan tujuan dan memper siapkan siswa
Fase 2 : Present Information
Menyajikan informasi
Fase 3 : Organize Students Into Learning Teams
8. Mengorganisir siswa ke dalam tim – tim belajar
Nilai- Fase  4 : Assist Team Work And Study
Nilai Membantu kerja tim dan belajar
Fase 5 : Test On The Materials
Mengevaluasi proses pembelajaran
 Fase 6 : Provide Recognition
Memberikan pengakuan atau penghargaan
Dasar Profesi PNS
 Untuk kegiatan ini beberapa nilai yang muncul adalah sebagai berikut:
Akuntabilitas : Kerjasama, konsisten dan tanggung jawab, Etika publik :
menguasai diri, menghargai, Komitmen mutu: mutu,inovasi.
c. Kontribusi terhadap Pencapaian Visi Misi Organisasi
 Dengan penerapan nilai – nilai dasar ASN dalam kegiatan ini diharapkan
dapat mendukung terpenuhnya visi sekolah

5
d. Penguatan Nilai Organisasi
 Penguatan nilai organisasi yang didapat dari kegiatan ini adalah adanya aspek
profesionalisme, integritas, disiplin,dan inovatif
9. Kegiatan 6: Melakukan Postest pembelajaran
a. Uraian Pelaksanaan Kegiatan
 Melaksanakan postest dengan mengunakan soal yang telah disiapkan
b. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
 Kegiatan ini menekankan nilai Akuntabilitas: tanggung jawab
c. Kontribusi terhadap Pencapaian Visi Misi Organisasi
 Pelaksanaan Postest digunakan untuk mengukur perkembangan belajar siswa
setelah proses pembelajaran hal ini dilakukan dalam meningkatkan
kemampuan siswa sesuai visi misi sekolah
d. Penguatan Nilai Organisasi
 Penguatan nilai organisasi yang didapat dari kegiatan ini adalah adanya aspek
profesionalisme, integritas, disiplin,dan inovatif
10. Kegiatan 7: Mengelola hasil pretest dan postest pembelajaran
a. Uraian Pelaksanaan Kegiatan
 Mengoreksi hasil evaluasi
 Memasukkan nilai siswa ke daftar nilai
b. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
 Kegiatan ini menanamkan nilai berikut : Nasionalisme: Keadilan, Anti
Korupsi : Jujur.
c. Kontribusi terhadap Pencapaian Visi Misi Organisasi
 Mengelola hasil pretest dan postest merupakan kegiatan yang bertujuan
mengetahui sejauh mana pemahaman siswa dan tindakan-tindakan apa saja
yang perlu di ambil guna meningkatkan kemampuan siswa sesuai visi misi
sekolah
d. Penguatan Nilai Organisasi
 Penguatan nilai organisasi yang didapat dari kegiatan ini adalah adanya aspek
profesionalisme, integritas, disiplin,dan inovatif.

6
BAB II
DESKRIPSI LOKUS

A. DESKRIPSI UMUM
1. Deskripsi Wilayah/Gambaran Umum Instansi
SMP Negeri 53 Bengkulu Utara adalah salah satu Lembaga Pendidikan
tingkat menegah pertama yang berlokasi di Desa Talang Berantai, Kecamatan
Ulok Kupai Kabupaten Bengkulu Utara.
Tabel 2.1. Informasi Profil sekolah

No. Data Keterangan

1. NPSN 69881564

2. Alamat Desa Talang Berantai

a. Desa /Kelurahan Desa Talang Berantai

b. Kecamatan Ulok Kupai

c. Kabupaten Bengkulu Utara

4. Kode Pos 38373

5. Nomor Telepon 0853-6890-5388

6. Nama Kepala Sekolah Dwi Marsugiyanto, S. Pd.

7. Status Sekolah Negeri

8. Tahun Berdiri 2007

Gambar 2.1. Peta Lokasi SMP Negeri 53 Bengkulu Utara

1
Gambar 2.2. Lambang SMP Negeri 53 Bengkulu Utara
SMP Negeri 53 Bengkulu Utara berdiri pada tahun 2007 dengan status
sekolah negeri. Sekolah ini terletak di daerah dataran tinggi dan dikelilingi
perkebunan sawit dan perumahan warga. Akses jalan darat yang dapat ditempuh
menuju sekolah tersebut yaitu melewati jalan Desa Talang Berantai. SMP Negeri
53 Bengkulu Utara juga termasuk dalam sekolah yang terletak pada daerah
terpencil sesuai SK Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Trasnsmigrasi tahun 2014 tentang Index Data Membangun.
Umumnya penduduk yang tinggal di sekitar SMP Negeri 53 Bengkulu
Utara merupakan petani karet dan sawit. Transportasi yang digunakan untuk
mencapai SMP Negeri 53 Bengkulu Utara biasanya menggunakan kendaraan
pribadi roda dua dan roda empat.

1. Sumber Daya Pendukung


 Tenaga Kependidikan
Berikut adalah rincian tenaga kependidikan di SMP Negeri 53 Bengkulu
Utara:
Tabel 2.2. Informasi Profil sekolah
No. Nama Jabatan Status
1 Dwi Marsugiyanto, S. Pd.  Kepala Sekolah PNS
2 Rustam Effendi, S. Pd.  Wakil Kepala Sekolah PNS
 Guru Bahasa Indonesia
3 Aji Feri Santosa, S. Pd., Gr.  Waka Kurikulum CPNS
 Guru Bahasa Inggris
4 Mutiara Gusnita Ismi, S. Pd.  Kepala Perpustakaan CPNS
 Guru IPA
5 Tri Wulandari, S. Pd.  Waka Kesiswaan CPNS
 Guru BK
6 Yayat Marzuki, S.E.  Waka Sarpras
 Guru Matematika GBD

2
No. Nama Jabatan Status
 Guru IPS
7 Taufik, S. Pd.  Waka Humas
 Guru PKn GBD
 Guru IPS
8 Awaludin, S. Pd.  Guru Agama Islam Honorer
9 Narmiyanti, S. Pd.  Guru Prakarya Honorer
10 Manzur, S. Pd.  Guru SBK Honorer
11 Maryono, S. Pd.  Guru TIK
 Guru Matematika Honorer
 Guru Penjaskes
12 Fitra Junanda  Kepala Staf TU Honorer
13  Staf TU Honorer

 Sarana dan Prasarana


Adapun sarana dan prasarana pendukung untuk proses belajar mengajar di
SMP Negeri 53 Bengkulu Utara sebagai berikut:
Tabel 2.3 Sarana dan Prasarana
No. Nama Ruangan Jumlah
1. Ruang Kelas 3
2. Ruang Perpustakaan 1
3. Ruang Laboratorium IPA -
5. Ruang Kepala Sekolah 1
6. Ruang Guru 1
7. Ruang TU 1
8. Sanitasi Guru 1
9. Sanitasi Siswa 3

Bangunan sekolah yang berdiri di atas tanah seluas 5000 M² ini


pada tahun ajaran 2019/2020 menampung sebanyak 47 orang siswa yang
terbagi menjadi tiga kelas, yaitu kelas tujuh satu rombel, kelas delapan
satu rombel, dan kelas sembilan satu rombel.

2. Visi dan Misi Instansi

 Visi Sekolah
Visi sekolah merupakan pandangan atau wawasan ke depan yang
ditetapkan sekolah dalam penyelenggaraan pendidikanya. Visi sekolah
SMP Negeri 53 Bengkulu Utara adalah “Berilmu, berbudaya, beriman,
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa”.

 Misi Sekolah
Untuk merealisasikan visi di atas, SMP Negeri 53 Bengkulu Utara
memiliki misi sebagai berikut.

3
1. Mendorong peningkatan disiplin kepada seluruh warga sekolah
diharapkan hasil yang optimal
2. Mengupayakan semangat kebersamaan sehingga terwujud iklim yang
kondusif baik warga sekolah maupun lingkungan masyarakat
3. Mendorong untuk selalu peka dan aktif dalam segala bidang baik
profesi, kemasyarakatan serta kemampuan sehingga terwujud sikap
profesionalisme.
4. Berupaya membantu para siswa untuk menemukan jati dirinya
sehingga lahir kepercayaan bahwa setiap insan memiliki bakat yang
dapat dikembangkan
5. Berupaya untuk mempelajari dan mendalami pelajaran agama yang
dianut sehingga dapat dijadikan pedoman hidup dan kehidupan baik
dunia maupun akhirat

3. Tugas Pokok dan Fungsi


Penulis memiliki tugas pokok dan tugas tambahan di SMP Negeri 53
Bengkulu Utara. Tugas Pokok yang diemban oleh penulis adalah Guru Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) terpadu. Sedangkan tugas tambahan
yang diemban oleh penulis adalah Kepala Perpustakaan. Berikut adalah
penjelasan dan penjabaran mengenai tugas dan fungsinya:
 Tugas dan Fungsi Guru
a. Guru sebagai pendidik
Sebagai pendidik, guru bertanggung jawab terhadap hasil belajar yang
dicapai siswa dalam berbagai aspek termasuk menjadi tokoh panutan
bagi para siswa dan lingkungan, sehingga guru dituntut untuk
memahami nilai-nilai dan norma sosial sehingga memiliki pribadi yang
baik yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin.
b. Guru sebagai pengajar
Guru dalam proses belajar-mengajar memiliki peran dalam
mentransfer ilmu dan nilai yakni dengan memfasilitasi siswa untuk
mempelajari apa yang belum diketahuinya.
c. Guru sebagai pembimbing
Dengan pengalaman dan pengetahuannya maka seorang guru memiliki
peranan untuk membimbing siswa belajar dalam merumuskan tujuan
pembelajaran secara jelas, menetapkan waktu dan menilai hasil
pembelajaran.
d. Guru sebagai pengarah
Guru dalam peranannya mampu melihat potensi siswa dan
mengarahkannya untuk dikembangkan, serta menuntun siswa untuk
mandiri memecahkan masalah yang dihadapi.
e. Guru sebagai pelatih
Untuk mencapai hasil pembelajaran yang baik, maka diperlukan
pengulangan terus menerus baik keterampilan, intelektual maupun
motorik.
f. Guru sebagai penilai
Penilaian diperlukan sebagai penentu tingkat keberhasilan
pembelajaran sehingga dalam menjalankan perannya, guru dituntut
pula untuk menilai sebagai acuan pembelajaran selanjutnya.

4
 Uraian Tugas Guru
1) Menyusun kurikulum, silabus, atau Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
2) Melaksanakan kegiatan pembelajaran
3) Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian,
ulangan umum dan UAS
4) Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
5) Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
6) Mengisi daftar nilai siswa
7) Melaksanakan kegiatan membimbing kepada guru lain dalam
proses pembelajaran
8) Membuat alat pelajaran/ alat peraga
9) Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan
kurikulum
10) Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
11) Mengadakan pengembangan program pembelajaran
12) Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa
13) Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran
14) Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya
15) Mengumpulkan dan menghitumg angka kredit untuk kenaikan
pangkat

4. Struktur Organisasi Instansi


Berikut adalah Struktur Organisasi SMP Negeri 53 Bengkulu Utara:

Bagan 2.1. Struktur Organisasi SMP Negeri 53 Bengkulu Uta

5
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
(2019)
RANCANGAN AKTUALISASI

Unit Kerja : SMPN 53 Bengkulu Utara


Identifikasi Isu : 1. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
2. Metode dan model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran IPA
belum bervariasi menyebabkan siswa menjadi pasif di dalam kelas
3. Belum lengkap alat peraga dan alat laboratorium penunjang pembelajaran IPA
Isu yang Diangkat : Metode dan model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran IPA belum
bervariasi menyebabkan siswa menjadi pasif di dalam kelas
Gagasan Pemecahan Masalah : Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) untuk
meningkatkan keaktifan siswa kelas IX pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) SMPN 53 Bengkulu Utara

6
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Output/
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Nilai
Hasil
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6
1 Melakukan 1. Mencari sumber Tersedia Akuntabilitas: Mewujudkan
konsultasi dengan referensi Model Catatan Tanggung jawab perangkat
Kepala Sekolah pembelajaran konsultasi kurikulum yang
dan waka yang sesuai persetujuan Nasionalisme : lengkap, mutahir
kurikulum Nilai-Nilai Dasar penggunaan musyawarah dan
Profesi PNS model berwawasan
pembelajran Etika publik: kedepan sesuai
2. Menemui kepala kooperatif Berdiskusi misi SMPN 53
sekolah untuk menggunakan Bengkulu Utara
meminta Bahasa Indonesia yaitu mendorong
masukan dan secara sopan dan untuk selalu peka
arahan santun dan aktif dalam
menentukan Tersedia segala bidang baik
model Catatan profesi,
pembelajaran konsultasi, kemasyarakatan,
yang akan Terpilihnya serta kemampuan
digunakan. materi sehingga terwujud
Kelangsungan sikap
3. Meminta saran Hidup Makhluk profesionalisme
untuk Hidup
melaksanakan
pembelajaran
mengunakan
model kooperatif

7
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Output/
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Nilai
Hasil
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi

4. Berdiskusi
dengan wakil
kurikulum untuk
menyesuaikan
dengan
kurikulum
sekolah

2. Memilih model 1. Mencari sumber 1. Terpilihnya Akuntabilitas : Mewujudkan Penguatan nilai


pembelajaran referensi Model model Tanggung jawab, perangkat organisasi yang
kooperatif Tipe pembelajaran pembelajaran Perlu adanya rasa kurikulum yang didapat dari
TSTS kooperatif yang kooperatif tanggung jawab lengkap, mutahir kegiatan ini
paling sesuai untuk TSTS dalam menentukan dan adalah adanya
digunakan. 2. Terpilihnya model berwawasan aspek
2. Melakukan analisis materi pembelajaran yang kedepan sesuai profesionalism
silabus untuk Kelangsungan akan digunakan misi SMPN 53 e, integritas,
melihat materi Hidup agar bisa Bengkulu Utara disiplin,dan
pembelajaran yang Makhluk dipertangung inovatif
akan digunakan Hidup dengan jawabkan hasilnya.
untuk penerapan rician dua kali Komitmen mutu:
model pertemuan Kreatifitas dan
pembelajaran pembelajaran inovasi (mampu
kooperatif di dalam kelas berkreasi dan

8
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Output/
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Nilai
Hasil
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
3. Memutuskan untuk berinovasi dengan
mengunakan model memilih model
pembelajaran yang paling baik
kooperatif tipe dan cocok untuk
TSTS digunakan sesuai
dengan situasi dan
kondisi yang ada),
mutu (menjaga
mutu diri dan mutu
pelayanan sesuai
tupoksi sebagai
guru).

3 Menyusun 1. Melakukan analisis 1. Tersusunnya Akuntabilitas:


Rencana KD dan materi RPP yang Tanggung jawab
Pelaksanaan adaptasi yang akan telah telah
Pembelajaran diajarkan terdapat Komitmen mutu:
(RPP) 2. Menentukan model Mutu,
indikator pencapaian pembelajaran inovatif,efektif,
kompetensi siswa kooperatif efisien.
3. Menentukan tujuan tipe TSTS
pembelajaran yang 2. Tersedia
akan dicapai Printout RPP Etika Publik :
4. Menyusun RPP 3. Terbentuknya Saya akan
menggunakan model lembar kerja mencetak RPP

9
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Output/
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Nilai
Hasil
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
pembelajaran siswa (LKS) secara jujur dan
kooperatif tipe TSTS 4. Terdapat disiplin
5. Membuat lembar tanda tangan
kerja siswa (LKS) pengesahan Akuntabilitas:
untuk pertemuaan RPP oleh Tanggung Jawab,
pertama dan kepala konsistensi
pertemuan kedua sekolah
6. Mencetak RPP
7. Melaporkan RPP
yang telah dibuat
kepada Kepala
Sekolah
4 Membuat lembar 1. Menentukan kisi – 1. Tersusunya Akuntabilitas:
. observasi kisi lembar kisi – kisi Tanggung jawab
kegiatan siswa observasi aktivitas lembar
siswa observasi
2. Membuat lembar aktivitas siswa Komitmen mutu:
observasi aktivitas 2. Tercetaknya Efektif, Efisien
siswa lembar
3. Merumusakan observasi
pedoman pengisian aktivitas siswa
lembar observasi 3. Tersedia
pedoman
pengisian
lembar

10
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Output/
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Nilai
Hasil
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
observasi
aktivitas siswa
5 Melakukan 1. Menentukan kisi- 1. Terbentuknya Akuntabilitas: Pelaksanaan
Pretest kisi dan pedoman kisi-kisi soal Tanggung jawab Pretest digunakan
pembelajaran skor pretest dan pedoman untuk memantau
2. Membuat soal skor perkembangan
pretest 2. Tercetaknya Komitmen mutu: belajar siswa
3. Melakukan Soal pretest Efektif, Efisien sebelum proses
konsultasi kepada 3. Terkumpulnya pembelajaran hal
kepala sekolah lembar jawaban Akuntabilitas: ini dilakukan
4. Melaksanakan pretest Tanggung jawab dalam
pretest meningkatkan
Akuntabilitas : kemampuan siswa
Transparansi sesuai visi misi
sekolah
6. Melaksanakan 1. Menyiapkan alat 1. Tersedianya Nasionalisme: Dengan
pembelajaran dan sumber belajar alat dan sumber Membangun rasa melaksanakan
dengan sesuai dengan RPP belajar yang cinta tanah air kegiatan belajar
mengunakan yang telah dibuat akan digunakan dengan
model 2. Masuk kelas tepat 2. Terisinya Etika Publik: menerapkan
pembelajaran waktu daftar hadir Teliti, Perhatian, salam, sapa, dan
kooperatif tipe 3. Menyapa dan siswa ramah, sopan memulai,
TSTS membimbing siswa santun mengakhiri
untuk memulai kegiatan dengan
kegiatan belajar Komitmen berdoa akan

11
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Output/
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Nilai
Hasil
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
dengan berdoa mutu : menanamkan sikap
4. Menyanikan lagu Kreativitas religious sesuai
Indonesia Raya dengan misi
5. Mengecek Anti Korupsi : sekolah yaitu
kehadiran siswa Disiplin, Perduli Mewujudkan nilai-
6. Melaksanakan nilai Agama bagi
pembelajaran kehidupan siswa
dengan
menggunakan
model
pembelajaran
kooperatif
7. Mengakhiri
kegiatan
pembelajaran
Melaksanakan 1. Langkah – langkah 1. Terlaksananya Akuntabilitas : Dengan penerapan
pembelajaran pembelajaran kegiatan Kerjasama, nilai – nilai dasar
Pertemuan 1. model kooperatif pembelajaran konsisten dan ASN dalam
Memberikan menggunakan tanggung jawab kegiatan ini
penjelasan materi FASE model diharapkan dapat
adaptasi KOOPERATIF pembelajaran Etika publik : mendukung
Pertemuan 2. kooperatif tipe menguasai diri, terpenuhnya visi
Memberikan Fase 1 : Present TSTS menghargai sekolah
penjelasan materi Goals And Set 2. Terisinya Komitmen mutu:
seleksi alam dan Menyampaikan lembar mutu,inovasi

12
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Output/
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Nilai
Hasil
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
perkembangbiaka tujuan dan observasi Anti korupsi :
n aktivitas siswa disiplin
3. Terkumpulnya memenejemen
mempersiapkan hasil diskusi waktu
siswa siswa

Fase 2 : Present
Information
Menyajikan
informasi

Fase 3 : Organize
Students Into
Learning
Teams
Mengorganisir
siswa ke dalam
tim – tim belajar

Fase  4 : Assist Team


Work And
Study

13
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Output/
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Nilai
Hasil
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
Membantu kerja
tim dan belajar

Fase 5 : Test On The


Materials
Mengevaluasi
proses
pembelajaran

 Fase 6 : Provide
Recognition
Memberikan
pengakuan atau
penghargaan

2. Mengisi lembar
observasi aktivitas
siswa
7 Melakukan 1. Melaksanakan Terkumpulnya Akuntabilitas: Pelaksanaan
Postest postest lembar jawaban Tanggung jawab Postest digunakan
pembelajaran postest untuk mengukur

14
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Output/
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Nilai
Hasil
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
Komitmen mutu: perkembangan
Melakukan belajar siswa
postest dengan setelah proses
cara yang efektif pembelajaran hal
dan efisien. ini dilakukan
dalam
Anti korupsi : meningkatkan
Melaksanakan kemampuan siswa
postest secara adil sesuai visi misi
dan jujur. sekolah

8. Mengelola hasil 1. Mengoreksi hasil 1. Terisinya daftar Nasionalisme: Mengelola hasil


pretest, postest pretest dan postest nilai hasil Keadilan pretest dan postest
pembelajaran dan pretest siswa Anti Korupsi : merupakan
menganalisa 2. Memasukkan nilai Jujur kegiatan yang
lembar observasi siswa ke daftar nilai 2. Terisinya daftar bertujuan
aktivitas siswa nilai hasil Nasionalisme : mengetahui sejauh
3. Menganalisis nilai postest siswa Keadilan mana pemahaman
pretest dan posttest Anti Korupsi : siswa dan
siswa, 3. Terdapat hasil Jujur tindakan-tindakan
analisa nilai apa saja yang perlu
4. Menganalisa lembar siswa di ambil guna
observasi aktivitas meningkatkan

15
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Output/
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Nilai
Hasil
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
siswa kemampuan siswa
sesuai visi misi
sekolah
9. Melaporkan hasil 1. Melaporkan hasil 1. Tercetaknya Akuntabilitas : Kegiatan melapor
kegiatan ke analisis pretest dan laporan Tanggung jawab, kepada kepala
kepala sekolah posttest aktualisasi Nasionalisme : sekolah
2. Membuat laporan Mengunkan dimaksudkan
pelaksanaan bahasa Indonesia untuk mendorong
aktualisasi dalam melakukan peningkatan
pelaporan disiplin sebagai
3. Meminta Etika publik : warga sekolah
bimbingan dan sopan santun dan sehingga
saran dalam bertingkah laku dapatmenghasilka
pembuatan laporan baik dalam n hasil yang
akhir aktualisasi melakukan optimal sesuai
pelaporan kepada misi SMPN 53
atasan, Bengkulu Utara
Anti korupsi :
jujur

16
18

Anda mungkin juga menyukai