TAHUN 2022
PENINGKATAN KOMPETENSI GURU, TENAGA KEPENDIDIKAN DAN
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA”
(MODEL TATAP MUKA)
OLEH:
NURCHOLIS, S.Pd.I.
NIP. 198111122009031008
i
IDENTITAS GURU
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh
Nurcholis, S.Pd.I.
NIP. 198111122009031008
Guru SMA Negeri 1 Slahung, Ponorogo
Laporan Pengembangan Diri telah disetujui dan disyahkan serta dapat digunakan
iii
LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI
I. BAGIAN AWAL
A. Judul Diklat
Peningkatan Kompetensi Guru, Tenaga Kependidikan dan Implementasi
Kurikulum Merdeka
F. Penyelenggara kegiatan
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Ponorogo
G. Surat Tugas
Terlampir
H. Sertifikat Diklat
Terlampir
1
II. BAGIAN ISI
A. Target Kegiatan
Pendalaman dan penyegaran materi yang berkaitang dengan pembuatan
perangkat pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti Bagi Guru PAI SMA Se Kabupaten Ponorogo.
Tujuan dari pengembangan diri ini adalah:
1. Meningkatkan pengetahuan dan konsep kurikulum PAI di SMA
2. Meningkatkan pengetahuan tentang penyusunan perangkat dan
penerapan proses pembelajaran.
3. Peningkatan kompetensi di bidang pemanfaatan IT dalam
pembelajaran.
B. Uraian Materi
Materi yang disampaikan dalam pelatihan ini adalah sebagai berikut:
1. Paparan Kebijakan Implementasi Kurikulum Merdeka
Mulai Tahun Ajaran 2022/2023 satuan pendidikan dapat memilih
untuk mengimplementasikan kurikulum berdasarkan kesiapan
masing-masing mulai TK-B kelas I, IV, VII, dan X. Pemerintah
menyiapkan angket untuk membantu satuan pendidikan menilai
tahap kesiapan dirinya untuk menggunakan Kurikulum Merdeka.
Tiga pilihan implementasi Kurikulum Merdeka untuk satuan
pendidikan yang memilih menggunakan Kurikulum Merdeka pada
tahun 2023/2024:
a. Mandiri Belajar
Satuan pendidikan menerapkan beberapa prinsip Kurikulum Merdeka
dalam pelaksanaan pembelajaran dan asesmen namun tetap
menggunakan kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan.
b. Mandiri Berubah
2
Menggunakan Kurikulum Merdeka dalam pengembangan kurikulum
satuan pendidikannya dan menerapkannya dalam melaksanakan
pembelajaran dan asesmen.
c. Mandiri Berbagi
Menggunakan Kurikulum Merdeka dalam mengembangkan satuan
pendidikannya dan menerapkannya dalam melaksanakan
pembelajaran dan asesmen dengan komitmen untuk membagikan
praktik-praktik baiknya kepada satuan pendidikan lain.
3
Kemudian memahami TP dan ATP dan bagaimana dalam membuat TP
serta merumuskannya menjadi ATP.
4
jangka panjang. Pembuatan modul ajar ini membantu guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran lebih optimal.
Selnajutnya asesmen pembelajaran diharapkan dapat mengukur
aspek yang seharusnya diukur dan bersifat holistik. Asesmen dibagi
menjadi asesmen formatif dan sumatif.
Asesmen formatif dapat berupa asesmen pada awal pembelajaran dan
asesmen pada saat pembelajaran. Asesmen pada awal pembelajaran
digunakan mendukung pembelajaran terdiferensiasi sehingga peserta
didik dapat memperoleh pembelajaran sesuai dengan yang mereka
butuhkan.
Sementara, asesmen formatif pada saat pembelajaran dapat dijadikan
sebagai dasar dalam melakukan refleksi terhadap keseluruhan proses
belajar yang dapat dijadikan acuan untuk perencanaan pembelajaran
dan melakukan revisi apabila diperlukan. Apabila peserta didik dirasa
telah mencapai tujuan pembelajaran, maka pendidik dapat
meneruskan pada tujuan pembelajaran berikutnya. Namun, apabila
tujuan pembelajaran belum tercapai, pendidik perlu melakukan
penguatan terlebih dahulu.
Selanjutnya, pendidik perlu mengadakan asesmen sumatif untuk
memastikan ketercapaian dari keseluruhan tujuan pembelajaran.
Keberhasilan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) tidak hanya
bergantung pada guru, tetapi peran pemangku kepentingan juga
sangat diperlukan untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran.
Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) memungkinkan peserta
didik untuk terlibat dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan tahap
perkembangan dan karakteristiknya.
5
Pemetaan Capaian Pembelajaran dan Tujuan Pembelajaran
Penyusunan Alur Pembelajaran dan Modul Ajar
Penyusunan Assesmen Pembelajaran dan Kriteria Ketercapaian
Tujuan Pembelajaran (KKTP)
8. Presentasi dan Refleksi
Peserta diminta untuk mempresentasi beberapa tugas yang diberikan
dalam diklat.
C. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang dilakukan setelah mengikuti kegiatan ini adalah
melakuan persiapan dengan membuat perangkat untuk implementasi
kurikulum merdeka (IKM) di sekolah.
E. Penutup
Setelah mengikuti kegiatan workshop ini, penyusun merasa bahwa harus
lebih bersemangat dalam menambah wawasan sebagai guru dan
meningkatkan profesionalitas dalam melakukan tugas sehari-hari sebagai
pendidik. Harapannya penyusun betul-betul bisa menyerap ilmu yang di
dapat dan melaksanakannya di sekolah terkait pelaksanaan IKM.
Demikian laporan pelaksanaan kegiatan ini saya buat dengan sebenar-
benarnya. Terima kasih.
6
III. BAGIAN AKHIR
Lampiran-Lampiran:
1. Lampiran 1 : Matriks ringkasan pelaksanaan diklat
2. Lampiran 2 : Surat Tugas
3. Lampiran 3 : Sertifikat diklat
7
MATRIKS RINGKASAN KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI