Disusun Oleh :
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA
TAHUN 2019/2022
A. TUJUAN ADUIT INVESTIGATIF
Tujuan merupakan proses yang panjan, mahal, dan bisa berdampak negaif
terhadap perusahaan stakeholders-nya. Macam-macam alternative mengenai tujuan
investigasi yang diambil dari K.H Spencer Pickett dan Jennifer Pickett, Financial Crime
Investigation and Control (2002).
1. Memberhentikan manajemen
2. Memeriksa, mengumpulkan, dan menilai cukupnya dan relevannya bukti
3. Melindungi reputasi dari karyawan yang tidak bersalah
4. Menemukan dan mengamankan dokumen yang relevan untuk investigasi
5. Menemukan asset yang digelapkan dan mengupayakan pemulihan
darikerugian yang terjadi
6. Memastikan bahwa semua orang, terutama mereka yang diduga pelaku
kejahatan, mengerti kerangka acuan dari investigasi tersebut
7. Memastikan bahwa pelaku kejahatan tidak bisa lolos dariperbuatannya
8. Menyapu bersih semua karyawan pelaku kejahatan
9. Memastikan bahwa perusahaan tidak lagi menjadi sasaran penjarahan
10. Menemukan bagaimana investigasiakan dilanjutkan
11. Melaksanakan invetigasi sesuai standar, sesuai dengan peraturan, sesuai
dengan buku pedoman
12. Menyediakan laporan kemajuan secara teratur untuk membantu pengambilan
keputusan mengenai investigasi di tahap beriktnya
13. Memastikan pelakunya tidak melarikan diri atau menghilang sebelum tindak
lanjut yang tepat dapat di ambil
14. Megumpulkan cukup bukti yang dapat diterima pengadilan, dengan sumber
daya dan terhentinya kegiatan perusahaan seminimal mungkin
15. Memperoleh gambaran yang wajar tentang kecurangan yang terjadi dan
membuat keputusan yang tepat mengenai tindakan yang harus diambil
16. Medalami tuduhan (baik oleh orang dala atau luar perusahaan,baik lisan
maupun tertulis, baik dalam nama terang atau dalam bentuk surat kaleng)
untuk menanggapinya secara tepat
17. Memastikan bahwa hubungan dan Suasana kerja tetap baik
18. Melindungi nama baik perusahaan atau Lembaga
19. Mengikuti seluruh kewajiban hukum dan mematuhi semua ketentuan
mengenai due diligencedan kalim kepada pihak ketiga (misalnya klaim
asuransi)
20. Melakukan investigasi dalam koridor kode etik
21. Menentukan siapa pelaku dan mengumpulkan bukti mengenai niatnya
22. Mengumpulkan butki yang cukup untuk menindak pelaku dalam perbuatan
yang tidak terpuji
23. Mengidentifikasi praktik manajemen yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
atau perilaku yang melalaikan tanggung jawab
24.
Investasi awal pada persekutuan tidak hanya dapat dilakukan dengan penyetoran
modal dalam bentuk kas, tetapi juga dengan jenis aset lainnya. Untuk mencatat penyetoran
aset selain kas sebagai modal awal persekutuan, akan menggunakan nilai wajar aset
tersebut. Contohnya sebagai berikut. Joko dan Dadang sepakat untuk membentuk suatu
persekutuan, tetapi setoran awal modal tidak dalam bentuk kas. Berikut penjabaran
masing-masing aset yang disetorkan sebagai investasi awal.
Aset yang disetorkan Toni :
Keteragan Nilai Buku Nilai Wajar
Tanah Rp 100.000.000 Rp 150.000.000
Bangunan Rp 90.000.000 Rp 85.000.000
Sediaan Rp 20.000.000 Rp 25.000.000
Total Rp 210.000.000 Rp 260.000.000
C. INVESTASI TAMBAHAN
Investasi tambahan dalam persekutuan biasanya akan dikreditkan atau didebit
langsung ke rekening modal sekutu. Misalnya pada suatu persekutuan, sekutu umar
melakukan investasi tambahan ke dalam persekutuan sebesar Rp20.000.000 juta kas.
Jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah
1 Kas 20.000.000 -
Modal Umar - 20.000.000
(untuk mencatat modal tambahan umar)