Anda di halaman 1dari 2

MATA KULIAH : Hukum Kelembagaan Negara

DOSEN : Rachmi Suprihartanti Septiningtyas, S.H., M.H. .

MAHASISWA : Kelvin Onasis

NPM : 193300516130

Jawaban UAS

1. Dalam arti luas, lembaga negara merupakan lembaga pemerintahan (Civilizated


Organization) yang dibuat oleh negara, dari negara, dan untuk negara, demi mencapai
tujuan negara itu.
Sedangkan dalam arti sempit, lembaga negara adalah lembaga pemerintahan yang
berkedudukan di pusat yang tugas, fungsi, dan kewenangannya secara tegas diatur
dalam Undang-Undang.

2. Syarat syarat kumulatif timbulnya SKLN :


- pemohon adalah lembaga negara yang disebut di dalam UUD NRI Tahun 1945;
- kewenangan yang disengketakan adalah kewenangan yang diberikan oleh UUD
NRI Tahun 1945

3. Pasca perubahan UUD 1945, terjadi perubahan terhadap konsep kelembagaan negara
dimana tidak ada lembaga tertinggi dan lembaga tinggi negara. Karena pada hakikatnya
berdasarkan Pasal 1 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945 menentukan bahwa “Kedaulatan
berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UndangUndang Dasar”. Perubahan
konsep tersebut juga akan berpengaruh terhadap hubungan lembaga negara, dimana
tidak ada lembaga negara yang supreme yang berfungsi sebagai tempat bergantung
lembaga yang berada di bawahnya. UUD NRI Tahun 1945 menganut pemisahan
kekuasan (separation of power), yang mana struktur dan pejabat yang menduduki
kekuasaan tersebut satu dengan yang lainnya terpisah satu dengan yang lainnya.
Lembaga-lembaga negara tersebut hanya memiliki hubungan secara fungsional satu
dengan yang lain. Akibat dari adanya hubungan fungsional tersebut, maka 2 (dua) atau
lebih lembaga negara memiliki kewenangan yang sama. Pelaksanaan 1 (satu) obyek
kewenangan tersebut, memiliki potensi untuk menimbulkan sengketa di antara lembaga
negara mengenai siapakah yang memiliki kewenangan tersebut.

4. Mahkamah Konstitusi memberikan Batasan hanya sebatas pemohon adalah Lembaga


negara yang disebutkan didalam Undang-Undang Negara Republik Indonesia tahun
1945.

5. Didalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2011 tentang Perubahan


atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi
menjelaskan bahwa, memutus sengketa kewenangan Lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia
Tahun 1945 adalah salah satu kewenangan dari Mahkamah Konstitusi. Jadi untuk
Lembaga negara yang kewenanganya tidak diatur didalam UUD NRI 1945 putusanya
tidak dapat di terima.

6. Mahkamah Agung didalam UUD NRI 1945 tidak hanya diberikan kewenangan untuk
yudisial, sebagai mana disebutkan didalam pasal 24A ayat (1) UUD NRI 1945. Tetapi
mahkamah agung juga memiliki kewenangan yang ada didalam UUD NRI 1945, seperti
kewenangan untuk memberikan pertimbangan kepada Presiden didalam pemberian
grasi dan rehabilitasi yang diatus didalam pasal 14 ayat (1) UUD NRI 1945

Anda mungkin juga menyukai