Anda di halaman 1dari 9

Kegiatan Brainstorming

Brainstorming dilakukan untuk menemukan 3 isu faktual yang ada di prodi


Keselamatan dan Kesehatan Kerja Poltekkes Kemenkes Malang. Kegiatan ini berlangsung
di ruangan ketua prodi bersama dua dosen lainya untuk mendukung data isu-isu tersebut.
Dalam diskusi tersebut ditemukan isu yang paling urgen untuk dianalisis sebagai berikut:

1. Persiapan Akreditasi
2. Belum terdapat Laboratorium Prodi K3
3. Pengelolaan kegiatan praktikum belum optimal

Dalam proses diskusi dan analisis dokumen, dari ketiga permasalahan yang telah di
rumuskan, ditemukan persamalahan yang paling tepat untuk dilakukan analisis selanjutnya
menggunakan analisis SWOT yaitu permasalahan Pengelolaan kegiatan praktikum belum
optimal. Untuk menemukan data yang paling penting untuk segera di analisis, penulis
menggunakan alat bantu analisis lainya yaitu USG (Urgency, Seriousness dan Growth).
Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan
metode teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan
urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta kemungkinan
bekembangnya masalah tersebut semakin besar.

Tabel 1.1 Metode USG (Urgency, Seriousness dan Growth)

Masalah Penilaian Total Peringkat Keterangan


U S G
Laboratorium Prodi 4 4 4 12 III Kegiatan
Keselamatan dan praktikum
Kesehatan Kerja dilakukan dengan
pihak lain (MOU)
Pengelolaan kegiatan 5 5 5 15 I
praktikum belum
optimal

Persiapan Akreditasi 4 5 5 14 II
Berdasarkan analisis USG di atas, maka isu yang di pilih adalah ‘Modul Pembelajaran”
dengan rumusan masalah pengelolaan kegiatan praktukium belum optimal.

Tabel 1.2 Keterangan Pemberian Skor


5 Sangat penting
4 Penting
3 Netral
2 Tidak Penting
1 Sangat Tidak Penting

A. Identifikasi dan Deskripsi Isu faktual


1. Lingkup isu
Prodi Sarjana Terapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Poltekkes
Kemenkes Malang mendapatkan SK Ijin Operasional No 479/M/2020. Pada
tanggal 3 – 5 Juni 2020 dilaksanakan workshop finalisasi kurikulum secara daring
yang diikuti oleh manajemen dan pengelola Poltekkes Kemenkes Malang, calon
dosen pengajar dan menhadirkan beberapa narasumber sekaligus stakeholder yang
berkaitan dengan program studi dengan output berupa draft kurikulum dual system
pada Prodi S.Tr Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Selanjutnya draft kurikulum
tersebut digunakan sebagai salah satu syarat keanggotaan pada asosiasi perguruan
tinggi vokasi K3 di Indonesia.
Sarjana Terapan K3 Polkesma menggunakan penerapan Kurikulum Link
& Match Teaching Industri untuk meningkatkan relevansi pendidikan dengan
dunia industri K3 dan meningkatkan mutu lulusan. Skema kurikulum dual system
yang digunakan dengan pola (5-2-1), 5 semester kuliah di kampus dan 2 semester
Praktik Kerja Lapangan (PKL) di industri K3 dan 1 semester internship kerjasama
dengan Industri dan pengerjaan Tugas Akhir.
Visi Program Studi Sarjana Terapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
“Menjadi Program Studi Sarjana Terapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
yang Beradab dalam Bidang K3 Rumah Sakit serta Berdaya Saing Global”
Misi Program Studi Sarjana Terapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1. Menyelenggarakan program pendidikan tinggi vokasi kesehatan yang beradab,
kreatif, inovatif dalam bidang K3 Rumah Sakit serta berdaya saing global.
2. Mengembangkan produktivitas penelitian terapan dan pengabdian kepada
masyarakat bidang K3 Rumah Sakit yang berkualitas dan inovatif.
3. Mengembangkan tatakelola organisasi yang baik berbasis Teknologi Informasi.
4. Mengembangkan kerjasama dan produktivitas kemitraan dalam negeri maupun
luar negeri.
2. Deskripsi isu
Pelaksanaan praktikum dalam kurikulum dual system dianggap sangat
penting sebagai betukpengelaman belajar bermakna bagi mahasiswa. Kegatan
praktikum merupakan bentuk pembelajaran kontekstual yang mampu membantu
mahasiwa memahami muatan materi yang berkaitan langsung dengan kebutuhan
industri. Pelaksanaan praktikum membutuhkan modul pembelajaran, bahan ajar
dan media serta strategi yang tepat. Bahan ajar yang baik adalah bahan ajar yang
mampu mengakomodasi siswa dalam memahami materi pelajaran serta mampu
meningkatkan hasil belajar mahasiswa dan membantu mahasiswa untuk
memecahkan, memberikan solusi dari permasalahan yang ditemukan siswa dalam
kesehariannya. Modul pembelajaran merupakan bahan ajar yang pada umumnya
digunakan oleh pendidik dalam proses kegiatan belajar mengajar. Modul
merupakan bagian bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis, didalamnya
memuat seperangkat pengalaman belajar yang terencana dan didesain untuk
membantu siswa menguasai tujuan belajar yang spesifik (Daryanto, 2013).
Pengajar sangat membutuhkan sebuah bantuan media pembelajaran agar
saat menyampaikan pesan dapat tersampaikan dengan baik dan jelas, karena belum
adanya modul di prodi keselamatan dan kesehatan kerja dalam proses belajar
berdasarkan hasil diskusi dengan ketua prodi dan beberapa dosen maka, penulis
akan menganalisis modul yang ada di prodi K3. Penggunnaan media pembelajaran
modul yang benar merupakan sebuah faktor keberhasilan suatu proses belajar
mengajar. Sebuah media pembelajaran yang ada dapat membantu pengajar untuk
menyampaikan sebuah materi kepada mahasiswa.
Berdasarkan analisis dokumen kurikulum, Mata kuliah praktikum sebagai
berikut

Pendidikan Pengantar Manajemen Toksikologi


agama Higiene Industri risiko industri
Bahasa Indonesia Bahasaa inggris 1 Etika profesi Kesehatan kerja
dan PAK
Fisika dan kimia Pendidikan Kewirasausahan Amdal
karakter
Biologi dan Dasar komunikasi Komunikasi dan Manajemen
mikrobiologi dan promosi K3 pengelolahan
kepemimpinan limbah (B3)
PBAK Toksikologi Higiene indsutri Manajemen
lingkungan (Non yankes) lingkungan kerja
Anatomi fisiologi Dasar-dasar K3 Gizi kerja Manajemen
tanggap darurat dan
kebencanaann
Pendidikan Dasar kesehatan Higiena dan System informasi
agama lingkungan sanitasi K3
makanan
Bahasa Indonesia Bahasa inggris 2 ergonomi Epidemiologi
Audit dan Audit K3 Managemen SMK3 dan ohsas
pelaporan Patient safety 18001
kecelakan kerja
Higiena industry Pengelolaan Biostatistik Manajemen K3 RS
2 limbah RS
Pengantar K3 Metode penelitian
rumah sakit

Menurut hasil wawancara bahwa modul pembelajaran setiap mata kuliah


yang terdapat dalam Tabel sebaran mata kuliah di atas belum tersusun dengan baik.
3. Rumusan isu
Adapun rumusan isu yang dibahas adalah pengelolaan praktikum yang
belum optimal
B. Dampak yang akan terjadi jika isu tersebut tidak segera diselesaikan.
Pengelolaan pelaksanan praktikum yang baik dibutuhkan sebagai untuk
mendukung tercapainya kompetensi lulusan berserta profil lulusan yang telah
ditetapkan sebagai luaran dari pencapaian visi misi. Hal tersebut didukung dengan
modul praktikum yang tersedia sehingga proses pembelajaran dapat brjalan dengan
efektif dan efisien sehingga tujuan pembelajaran dari praktikum mata kuliah
tersebut dapat tercapai.
C. Penyebab-Penyebab Terjadinya Isu
Berdasarkan hasil wawancara dengan dosen di Prodi K3, di temukan
penyebab-penyebab terjadinya isi tersebut sebagai berikut:
a. Prodi belum meiliki laboratorium
b. MONEV terhadap pelaksanaan praktikum maih perlu ditingkatkan
c. Kurikulum Prodi K3 masih berubah-berubah
d. Kebutuhan stakeholder terkait lulusan yang tersertifikasi yang selalu berubah
e. Rasio dosen masih belum mencukupi dan hanya 4 dosen yang mempunyai basis
K3.
f. Dosen Prodi K3 belum mendapatkan workshop tentang pelatihan pembuatan
Modul
g. Terkait modul praktikum, Minimnya Referensi terkait dengan K3
D. Rekomendasi Penyelesaian Terhadap Isu
Rekomendasi penyelesaian dari Isu yang telah di analisis sebagai berikut:
a. Kebijakan dari Fakultas mau pun dari prodi terkait kewajiban menyusun modul
pembelajaran pada mata kuliah praktikum
b. Melaksankan praktikum sesuai kebutuhan stakeholder
c. Mengidentifikasi mata kuliah yang belum ada panduan modul
d. Kebijakan dari Fakultas mau pun dari prodi terkait kewajiban menyusun modul
pembelajaran pada mata kuliah praktikum
e. evaluasi dan tindak lanjut pada mata kuliah praktikum
f. Meningkatkan kompetensi dosen terkait pembelajaran praktikum, pengelolaan
Laboratorium, maupun penyusunan modul pembelajaran melalui seminar atau
workshop atau kegiatan lainnya.
g. Efisien dana praktikum
E. Teknik-Teknik Analisis Isu
Dalam menganalisi isu yang telah di tetapkan, penulis menggunakan
teknik analisis SWOT dengan Metode 6 M yakni Man (Sumber Daya), Machine
(Kondisi Prodi), Money (Keuangan), Method (Sistem/Prosedur), Material (Bahan
Baku, dalam hal ini bahan ajar, modul praktikum, media dan strategi praktikum)
dan Market (Pemasaran) dijabarkan sebagai berikut.
1. Analisis Faktor Strategis Internal (IFAS)
Adapun hasil analisis Faktor Strategis Internal terhadap isu pengelolaan mata kuliah
praktikum di Prodi Sarjana Terapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Poltekkes
Kemenkes Malang sebagai berikut:
Faktor Strategi Bobot (B) Rating (R) BxR Keterangan
Internal
Kepakaran sumber 0,25 3 0,75 Sekiatr 80% dosen
daya dosen prodi Prodi sesuai kepakaran
K3
Lokasi kampus yang 0,25 4 1 Lokasi kampus yang
strategis mudah diakses dan
terjangkau dari
lingkungan industri
Pendanaan kegiatan 0,2 4 0,8 Pembiayaan kegiatan
praktikum praktikum termuat
dalam RAB
Kurikulum prodi 0,2 3 0,75 Kurikulum dual
system yang
mendukung praktik
kerja lapang di industri
Kualitas kompetensi 0,1 4 0,4 Kompetensi lulusan
lulusan yang berdaya saing
tinggi dengan
pengalaman praktik
industri
Total Kekuatan 1 18 3,7

2. Analisis Weakness (EFAS)


Adapun hasil analisis Faktor Strategis Eksternal terhadap isu pengelolaan mata
kuliah praktikum di Prodi Sarjana Terapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Poltekkes Kemenkes Malang sebagai berikut:

Kelemahan Bobot (B) Rating (R) BxR Keterangan


Prodi belum memiliki 0,25 1 0,25 Praktikum
Laboratorium Laboratorium
dilaksanakan melalui
MoU Laboraotirum
instansi lain
Evaluasi 0,25 2 0,5 Kegiatan MONEV
pembelajaran praktikum belum
praktikum belum berjalan dalam sebuah
terlaksana optimal sistem
Ketersediaan modul 0,25 3 0,75 Pembiayaan kegiatan
praktikum belum praktikum termuat
dalam RAB
Inovasi Strategi 0,25 2 0,5 Strategi/metode
pembelajaran pembelajaran
praktikum perlu praktikum belum
ditingkatkan bervariasi
Total Kekuatan 1 8 2

3. Analisis Peluang (Oppurtunities)


Adapun hasil analisis peluang terhadap isu pengelolaan mata kuliah praktikum di
Prodi Sarjana Terapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Poltekkes Kemenkes
Malang sebagai berikut:

Peluang Bobot (B) Rating (R) BxR Keterangan


Peminatan terhadap 0,25 4 1 Jumlah pendaftar yang
Prodi tinggi meningkat setiap
tahunnya
Kuantitas 0,25 4 1 Prodi melaksanakan
pelaksanaan kerjasama dengan
Kerjasama (MoU) berbagai industri
dengan berbagai dengan jumlah cukup
industri yang cukup banyak
Peluang kerja lulusan 0,25 3 0,75 Lulusan Prodi K3 saat
yang signifikan ini banyak dibutuhkan
di berbagai bidang
Peluang kemajuan 0,25 3 0,75 Dosen aktif
kompetensi sumber meningkatkan
daya kompetensi khususnya
sertifikasi keahlian K3
Total Kekuatan 1,00 13 3,5

4. Analisis Ancaman (Threat)


Adapun hasil analisis ancaman terhadap isu pengelolaan mata kuliah praktikum di
Prodi Sarjana Terapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Poltekkes Kemenkes
Malang sebagai berikut:

Ancaman Bobot (B) Rating (R) BxR Keterangan


Terdapat kampus di 0,25 2 0,5 Ada kampus yang
wilayah yang sama memiliki prodi K3 di
yang memiliki Prodi wilayah yang sama
K3 dengan sarana
laboratorium yang
tersedia
Persaingan biaya 0,25 2 0,5 Kegiatan praktikum
kuliah dengan berbasis dual system
instansi lain mengakibatkan
besaran biaya kuliah
yang lebih besar
Lulusan kompetitor 0,25 1 0,25 Lulusan prodi K3
memiliki ciri khas kompetitor di wilayah
yang tidak dimiliki tersebut memiliki ciri
prodi keislaman
Tuntutan sertifikasi 0,25 1 0,25 Tuntutan stakeholder
kompetensi lulusan industri terhadap
dari stakeholder sertifikasi kompetensi
industri lulusan yang cepat
berubah
Total Kekuatan 1,00 6 1,5

5. Analisis Ancaman (Threat)


Adapun hasil analisis SWOT terhadap isu pengelolaan mata kuliah praktikum di
Prodi Sarjana Terapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Poltekkes Kemenkes
Malang sebagai berikut:

PENGELOLAAN PRAKTIKUM YANG BAIK

1. Melaksanakan program 1. Monitoring dan Evaluasi


sertifikasi kompetensi bagi pelaksanaan praktikum
lulusan terkait praktik industri 2. Pengembangan modul dan
2. Menyusun rumpun mata strategi pembelajaran
kuliah

Daya Saing Tinggi


Daya Saing Rendah
1. Mata kuliah praktikum diampu sesuai
kepakaran 1. Pengadaan
Laoratorium
2. Kurikulum dual system yang signifikan
dengan kebutuhan stakeholder 2. Efisiensi
anggaran
3. Kompetensi lulusan yang berbeda praktikum
dengan lulusan instansi lain

PENGELOLAAN PRAKTIKUM YANG KURANG BAIK

Anda mungkin juga menyukai