Anda di halaman 1dari 22

Judul mk.

ETIKA DAN
HUKUM
KESEHATAN

JUDUL
MODUL
PRAKTEK .
STANDART
DALAM
PELAYANAN
KEBIDANAN

BEBAN MK :
1 SKS PRODI D-III KEBIDANAN MEDAN
POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN
TA.2023/2024

OLEH
Tim Pengajar :
HALAMAN PENGESAHAN
Sartini Bangun
SPd, M.Keb
1. Judul Mata Kuliah : ETIKA DAN HUKUM
KESEHATAN
2. Judul Modul : Standart Dalam Pelayanan Kebidanan
Beban Mata Kuliah : 1 SKS PRAKTEK
PRODI / JURUSAN : D-III KEBIDANAN MEDAN

PENULIS :
SANIYA PUTRI ( P07524122091 )
CINDY EVILIONA PURBA ( P07524122057 )

ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN


PRODI D-III KEBIDANAN MEDAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN

VISI JURUSAN PRODI D-III KEBIDANAN

Menghasilkan lulusan D.3 Kebidanan yang siap berwirausaha dalam asuhan kebidanan
dengan pendekatan pelayanan komplementer terintegrasi dengan kearifan lokal (herbal) di
Tingkat Nasional dan Internasional pada Tahun 2024.

Prodi D- Kebidanan Medan Page 2


MISI JURUSAN PRODI D-III KEBIDANAN

1. Menyelenggarakan pendidikan D.3 Kebidanan yang memiliki daya saing sesuai dengan
perkembangan IPTEK

2. Menerapkan hasil penelitian ( Evidence based ) Dakam pelayanan persiapan persalinan

3. Melaksanakan pengabdian masyarakat bermitra dengan stake holder khususnya dalam


pelayanan persiapan persalinan

4. Menjalani kerja sama dengan pihak terkait untuk meningkatkan kualitas lulusan serta
mampu berwirausahaan dalam pelayanan persiapan persalinan

DAFTAR ISI

Prodi D- Kebidanan Medan Page 3


VISI MISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I ( PENDAHULUAN ) ………………………………………………………………………..1
DESKRIPSI MATA KULIAH………………………………………………………………………2
CPL ………………………………………………………………………………………………….3
BENTUK DAN METODE PEMBELAJARAN……………………………………………………..4
KOMPONEN PENILAIAN………………………………………………………………………….5
BAB II ( BAHAN KAJIAN PERKULIAHAN ) ……………………………………………………6
1, STANDART DALAM PELAYANAN KEBIDANAN…………………………………………...7
CPMK ………………………………………………………………………………………………..8
SUB CPMK…………………………………………………………………………………………...9
RINGKASAN TEORI………………………………………………………………………………..10
INDIKATOR PENILAIAN…………………………………………………………………………..11
KOMPONEN/ PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA………………………………………..12
BOBOT………………………………………………………………………………………………..13
BAB III ( TATA TERTIB PERKULIAHAN PRAKTEK )…………………………………………..14
KEWAJIBAN PRAKTIKAN…………………………………………………………………………15
SANKSI……………………………………………………………………………………………….16
BAB IV ( PENUTUP )………………………………………………………………………………..17
KESIMPULAN……………………………………………………………………………………….18
CONTOH SOAL…………………………………………………………………………………...…19
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………....21
LAMPIRAN………………………………………………………………………………………...…22

PRAKARTA

Puji syukur kami ucapkan kehadiran tuhan yang maha esa karena dengan berkah dan karunianya kami
dapat menyelesaikan modul praktik mata kuliah “ ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN “Modul ini
di susun sebagai Referensi dan bahan belajar Mahasiswa program pendidikan D-iii kebidanan. Kami

Prodi D- Kebidanan Medan Page 4


mengucapkan terimakasih atas berbagai bantuan baik materil maupun inmateril dari berbagai pihak
atas keberhasilan penyususnan modul ini mudah - mudahan Modul ini dapat di gunakan secara efektif
daan dapat menjadi media yang dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan memberikan
keterampilan dasar kebidanan bagi mahasiswa program D-III kebidanan.

BAB I
( PENDAHULUAN )

Prodi D- Kebidanan Medan Page 5


DESKRIPSI MATA KULIAH

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk memeberi dan menuntun
sikap mahasiswa dalam melaksanakan kehidupan berkelompok dan berindividu, serta
member pola dalam melaksanakan asuhan kebidanan

CPL
SIKAP :
S1. Bertakwa kepada tuhan yang maha esa dan mampu menunjukan sikap yang religious
S2. Menjunjung tinngi nilai kemanusian dalam menjalankan praktik kebidanan berdasarkan
agama moral dan etika kebidanan
S3. Menghargai martabat perempuan sebagai individu yang memiliki hak-hak potensi dan
privasi
S3. Taat hokum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara serta dalam
kehidupan berprovesi
S4. Menginternalisasi nilai-nilai luhur,norma,filosofi,dan etika akademik
S5. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahlian secara mandiri

BENTUK DAN METODE PEMBELAJARAN


Sof ware ( slide presentase,video, bwowsing internet ) Daring zoom: CTJ Small discussion
Vidio Coperatif learning Discoveri learning

KOMPONEN PENILAIAN
1. (Teori : 40%) (penugasan 20%)
UTS : 40%
UAS : 40%
2. Praktek : 60%
Praktek : 40%
Ujian : 60%

Penilaian
1. Penugasan 50% (kemampuan menganalisis prmbrlajaran video,youtube,jurnal, dll) 2.
Tatap muka : 30% ( daring,Tanya jawab, diskusi)
3. Luring : 20% (video off lina,studio literature)
4. Evaluasi
(Teori: 40% ) (penugasan 20%)
UTS : 40%
UTS : 40%
Praktek : 60% (pembuatan video praktek 60%, laporan telaah khusus 40%)

BAB II
( BAHAN KAJIAN PERKULIAHAN )

Prodi D- Kebidanan Medan Page 6


( JUDUL MATERI 1 )
STANDART DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

CPMK
1 Menuntun pola bersikap dan bertutur kata dengan sopan dan ramah
2.Membentuk kepribadian yang harmonis dan menarik.
3. Menunjukkan kemampuan bekerja sama dengan tim sejawat
4. Memahami undang dan perundangan yang berlaku didalam menjalankan profesi
5. Mempunyai performance yang menarik
6. Menjunjung tinggi nialai-nilai dan budaya dalam memberikan pelayanan

SUB CPMK
KK1. Mampu menjelaskan konsep dasar etika dan defenis etika moral
KK2. Mampu menjelaskan etika profesi kebidanan
KK3. Mampu menjelaskan kode etika profesi dan kode etik bidan
KK4. Menjelaskan hokum dalam praktik kebidanan
KK5. Memahami pengembangan karir bidan

RINGKASAN TEORI
Menurut Clinical Practice Guideline (1990) Standar adalah keadaan ideal atau
tingkat pencapaian tertinggi dan sempurna yang dipergunakan sebagai batas penerimaanmini
mal.Menurut Donabedian (1980) Standar adalah rumusan tentang penampilan ataunilai
diinginkan yang mampu dicapai, berkaitan dengan parameter yang telah ditetapkan.

Pengertian standar layanan kesehatan adalah suatu pernyataan tentang mutu yang diharapkan,
yaitu akan menyangkut masukan, proses dan keluaran ( outcome ) sistemlayanan kesehatan.
Standar layanan kesehatan merupakan suatu alat organisasi untukmenjabarkan mutu layanan
kesehatan ke dalam terminologi operasional sehingga semuaorang yang terlibat dalam
layanan kesehatan akan terikat dalam suatu sistem, baik pasien, penyedia Layanan
kesehatan, penunjang layanan kesehatan, ataupun manajemenorganisasi layanan kesehatan,
dan akan bertanggung gugat dalam menjalankan tugas dan perannya masing-masing.

Kadang-kadang standar layanan kesehatan itu diartikan sebagai petunjuk pelaksanaan,


protokol, dan Standar Prosedur Operasional (SPO). Standar Prosedur Operasional (SPO)
adalah pernyataan tentang harapan bagaimana petugas kesehatan melakukan suatu kegiatan
yang bersifat administratif.

SYARAT STANDART PELAYANAN KEBIDANAN


A. Dapat diobservasi dan diukur
B. Realistikc.
C. Mudah dilakukan dan dibutuhkand.
D. Jelase.

Prodi D- Kebidanan Medan Page 7


E. Masuk akal
F. Mudah dimengerti
G. Dapat di capai
H. Bsah
I. Meyakinkan
J. Mantap, spesifik, serta eksplisit

STANDART PELAYANAN KEBIDANAN TERDIRI DARI 24 STANDART


MELIPUTI :
1. Standart pelaynan Umum ( 2 standart )
Standart 1 : Persiapan untuk kehidupan keluarga sehat
• Tujuanya.
Memberikan penyuluh kesehatan yang tepat untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat
danterencana serta menjadi orang tua yang bertanggung jawab.

• Pernyataan standar
Bidan memberikan penyuluhan dan nasehat kepada perorangan, keluarga dan
masyarakatterhadap segala hal yag berkaitan dengan kehamilan, termasuk penyuluhan
kesehatan umum,gizi, KB dan kesiapan dalam menghadapi kehamilan dan menjadi calon
orang tua,menghindari kebiasaan yang tidak baik dan mendukung kebiasaan yang baik.

• Hasil dari pernyataan standar


Masyarakat dan perorangan ikut serta dalam upaya mencapai kehamilan yang sehatIbu,
keluarga dan masyarakat meningkat pengetahuannya tentang fungsi alat-alat reproduksidan
bahaya kehamilan pada usia mudaTanda-tanda bahaya pada kehamilan diketahui oleh
keluarga dan masyarakat.

• Persyaratan
1. Bidan bekerjasama dengan kader kesehatan dan sector terkait sesuai dengan kebutuhan
2. Bidan didik dan terlatih dalam:
2.1 Penyuluhan kesehatan.
2.2 Komunikasi dan keterampilan konseling dasar.
2.3 Siklus menstruasi, perkembangan kehamilan, metode kontrasepsi,gizi, bahaya
kehamilan pada usia muda, kebersihan dan kesehatan diri, kesehatan/ kematangan seksual
dan tanda bahaya pada kehamilan.

Standart 2 : Pencatata dan pelaporan


• Tujuannya:
Mengumpulkan, mempelajari dan menggunakan data untuk pelaksanaan penyuluhan,kesinam
bungan pelayanan dan penilaian kinerja.

• Pernyataan standar:
Bidan melakukan pencatatan semua kegiatan yang dilakukannya dengan seksama sepertiyan
g sesungguhnya yaitu, pencatatan semua ibu hamil di wilayah kerja, rincian peayananyang tel
ah diberikan sendiri oleh bidan kepada seluruh ibu hamil/ bersalin, nifas dan bayi baru lahir s
emua kunjungan rumah dan penyuluhan kepada masyarakat. Disamping itu, bidanhendaknya
mengikutsertakan kader untuk mencatat semua ibu hamil dan meninjau upayamasyarakat yan
g berkaitan dengan ibu hamil, ibu dalam proses melahirkan,ibu dalam masanifas,dan bayi bar

Prodi D- Kebidanan Medan Page 8


u lahir. Bidan meninjau secara teratur catatan gtersebut untuk menilaikinerja dan menyusun r
encana kegiatan pribadi untuk meningkatkan pelayanan

• Hasil dari pernyataan ini:


Terlaksananya pencatatan dan pelaporan yang baik.Tersedia data untuk audit dan pengemban
gan diri.Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam kehamilan, kelahiran bayi dan pelsysns
nkebidanan.

• Prasyaratan :
1. Adanya kebijakan nasional/setempat untuk mencatat semua kelahiran dan kematian ibudan
bayi
2. Sistem pencatatan dan pelaporan kelahiran dan kematian ibu dan bayi dilaksanakan sesuai
ketentuan nasional atau setempat.
3. Bidan bekerja sama dengan kader/tokoh masyarakat dan memahami masalah kesehatansete
mpat.
4. Register Kohort ibu dan Bayi, Kartu Ibu, KMS Ibu Hamil, Buku KIA, dan PWS KIA, part
ograf digunakan untuk pencatatan dan pelaporan pelayanan. Bidan memiliki persediaanyag c
ukup untuk semua dokumen yang diperlukan.
5. Bidan sudah terlatih dan terampil dalam menggunakan format pencatatan tersebut diatas.
6. Pemetaan ibu hamil.
7. Bidan memiliki semua dokumen yang diperlukan untuk mencatat jumlah kasus dan jadwal
kerjanya setiap hari.

• Hal yang harus diingat pada standar ini:


Pencatatan dan pelaporan merupakan hal yang penting bagi bidan untuk mempelajari hasilker
janya.Pencatatn dan pelaporan harus dilakukan pada saat pelaksanaanü pelayanan. Menunda
pencatatan akan meningkatkan resiko tidak tercatatnya informasi pentig dalam pelaporan.üPe
ncatatn dan pelaporan harus mudah dibaca, cermat dan memuat tanggal, waktu dan paraf

2. Standart Pelayanan Antenatal Care ( 6 Standart )


Standar 3 : Identifikasi Ibu Hamil
• Tujuannya :
Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk
memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan anggota keluarganya agarmendoron
g ibu untuk memerikasakan kehamilannya sejak dini dan secara teratur.

• Hasil dari identifikasi ini :


Ibu memahami tanda dan gejala kehamilanIbu, suami, anggota masyarakat menyadari manfaa
t pemeriksaan kehamilanü secara dini danteratur, serta mengetahui tempat pemeriksaan hamil.
Meningkatnya cakupan ibu hamil yang memeriksakan diri sebelum kehamilan 16 minggu.

• Persyarat
annya antara lain :Bidan bekerjasama dengan tokoh masyarakat dan kader untuk menemukan
ibu hamil danmemastikan bahwa semua ibu hamil telah memeriksakan kandungan secara dini
dan teratur.

Prodi D- Kebidanan Medan Page 9


• Prosesnya antara lain :
Melakukan kunjungan rumah dan penyuluhan masyarakat secara teratur untuk menjelaskantu
juan pemeriksaan kehamilan kepada ibu hamil, suami, keluarga maupun masyarakat.

Standar 4 : Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal


• Tujuanya:
Memberikan peayanan antenatal berkualitas dan deteksi dini kompliksi kehamilan.
• Persyaratan standart:
 Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal. Pemeriksaan meliputi
anamnesa dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah
perkembagan berlangsung normal.
 Bidan juga harus mengenal kehamilan risti / kelsian khususnya anemia, kurang gizi,
hipertensi, PMS / infeksi HIV : memberikan pelayanan imunisasi, nasehat, dan
penyuluhan, kesehatan serta tugas terkait lainya yang dberikan oleh puskesmas

• Hasilnya antara lain ;


Ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4 kali selama kehamilan meningkatnya
pemamfaatan jasa bidan oleh masyarakat. Deteksi dini dan kompliksi kehamilan
Ibu hamil, suami, keluarga dan masyarakat mengetahui tanda bahaya kehamilan dan tahu apa
yang harus di lakukan mengurus transportasi rujukan jika sewaktu waktu terjadi
kegawatdaruratan

• Persyaratan antara lain ;


Bidan ramah, sopan, bersahabat pada setiap kunjungan.

Standar 5 : Palpasi dan Abdominal


• Tujuanya :
Memperkirakan usia kehamilan, pemantauan, pertumbuhan janin, penentuan letak, posisi dan
bagian bawah janin

• Persyaratan standart :
Bidan melakukan pemeriksan abdomen dengan seksama dan melakukan partisipasi untuk
memperkirakan usia kehamilan. Bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi , bagian
terendah, masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta
melakukan rujukan tepat waktu.

• Hasilnya :
Pemeriksan usia kehamilan yang lebih baik
Diagnosa dii kehamilan letak, dan rujukanya sesuai kebutuhan.
Diagnosa dini kehamilan ganda dan kelainan lain serta merujuknya sesuai dengan kebutuhan

• Persyaratanya :
1. Bidan telah di didik tentang prosedur palpasi abdomen yag benar
2. Alat, mialnya meeran kain, stetoskop janin, tersedia dalam kondidi baik
3. Tersedia tempat pemeriksaan yang tertutup dan dapat diterima masyarakat
4. Menggunakan KMS ibu hamil / buku KIA, kartu ibu untuk pencatatan
5. Adaya sistem rujukan yang berlaku bagi ibu hamil yang memerlukan rujukan. Bukan
harus melaksanakan palpasi adomen pada setiap kunjungan anenatal.

Standar 6 : Pengelolaan Anemia pada Kehamilan

Prodi D- Kebidanan Medan Page 10


• Tujuanya :
Menentukan anemia pada kehamilan secara dini, dan melakukan tindak lanjut yang memadai
untuk mengatasi anemia sebelum persalinan berlangsung.

• Persyaratan standart
Ada pedoman pengelolaan anemia pada kehamilan bidan mampu :
Mengenali dan mengelola anemia pada kehamilan
Memberikan penyuluhan gizi untuk mencegah anemia
Alat untuk mengukur kadar HB yang berfungsi baik
Tersedia tablet zat besi dan asam folat
Obat anti malaria ( di daerah endemis malaria )
Obat cacingu
Menggunakan KMS ibu hamil / buku KIA, kartu ibu.

• Proses yang harus di lakukan bidan :


Memeriksa kadar HB semua ibu hamil pada kunjungan perta danpada minggu ke 2 HB di
bawah 11 gr % pada kehamilan termasuk anemia, di bawah 8% adalah anemia berat. Dan jika
anemia berat tejadi. Misalnyawajah pucat, cepat lelah, kuku pucat kebiruan, kelopak mata
sangat pucat, segera rujuk ibu hamil untuk pemeriksaan dan perawatan selanjutnya. Sarankan
ibu hamil dengan anemia untuk tetap minum teblet zat besi sampai 4 - 6 bulan setelah
persalina.

Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan


• Tujuan :
Mengenali dan menemukan secara dini hipertensi pada kehamilan dan melakukan
tindakanyang diperlukan.

• Pernyataan standar:
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan
mengenaltanda serta gejala pre-eklampsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat
danmerujuknya.

• Hasilnya:
Ibu hamil dengan tanda preeklamsi mendapat perawatan yang memadai dan tepat
waktu.üPenurunan angka kesakitan dan kematian akibat eklampsi.ü

• Persyaratannya :
1. Bidan melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur, pengukuran tekanan darah.
2. Bidan mampu :Mengukur tekanan darah dengan benarMengenali tanda-tanda
preeklmpsiaMendeteksi hipertensi pada kehamilan, dan melakukan tindak lanjut
sesuai dengan ketentuan

Standar 8 : Persiapan Persalinan


• Pernyataan standar:
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya padatrimester
ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman sertasuasana yan
g menyenangkan akan di rencanakan dengan baik.

• Prasyarat:
1. Semua ibu harus melakukan 2 kali kunjungan antenatal pada trimester terakhir kehamilan

Prodi D- Kebidanan Medan Page 11


2. Adanya kebijaksanaan dan protokol nasional/setempat tentang indikasi persalinan yanghar
us dirujuk dan berlangsung di rumah sakit
3. Bidan terlatih dan terampil dalam melakukan pertolongan persalinan yang aman dan bersi
h.
4. Peralatan penting untuk mel;akukan pemeriksaan antenatal tersedia
5. Perlengkapan penting yang di poerlukan untuk melakukan pertolongan poersalinan yang be
rsih dan aman tersedia dalam keadaan DTT/steril
6. Adanya persiapan transportasi untuk merujuk ibu hamil dengan cepatjika terjadi kegawatda
ruratan ibu dan janin
7. Menggunakan KMS ibu hamil/buku KIA kartu ibu dan partograf.
8. Sistem rujukan yang efektif untuk ibu hamil yang mengalami komplikasi selamakehamilan

3. Standart pertolongan persalinan ( 4 Standart )


Standar 9 : Asuhan Persalinan Kala I
• Tujuannya:
Untuk memberikan pelayanan kebidanan yang memadai dalam mendukung pertolongan
persalinan yang bersih dan aman untuk ibu dan bayi

• pernyataan standar:
Bidan menilai secara tepat bahwa persalinan sudah mulai,kemudian memberikan asuhan
dan pemantauan yang memadai, dengan memperhatikan kebutuhan klien, selama
proses persalinan berlangsung.

• Hasilnya:
1. Ibu bersalin mendapatkan pertolongan darurat yang memadai dan tepat waktu
biadiperlukan.
2. Meningkatkan cakupan persalinan dan komplikasi lainnya yang ditolong tenaga
kesehatanterlatih
3. Berkurangnya kematian/ kesakitan ibu atau bayi akibat partus lama.

Standar 10 : Persalinan Kala II yang Aman


• Tujuan :
Memastikan persalinan yang bersih dan aman untuk ibu dan bayi

• Pernyataan standar:
Menggunakmengurangi kejadian perdarahan pasca persalinan, memperpendekt dengan
benaruntuk membantu pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap.

• Persyaratan:
1. Bidan dipanggil jika ibu sudah mulai mulas/ ketuban pecah
2. Bidan sudah terlatih dan terampil dalam menolong persalinan secara bersih dan aman.
3. Tersedianya alat untuk pertolongan persalinan termasuk sarung tangan steril4.
Perlengkapan alat yang cukup

Standar 11 : Penatalaksanaan Aktif Persalinan Kala III


• Tujuan :

Prodi D- Kebidanan Medan Page 12


Membantu secara aktif pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap
untukmengurangi kejadian perdarahan pasca persalinan, memperpendek kala 3, mencegah
atoniuteri dan retensio plasenta

• Pernyataan standar:
Bidan melakukan penegangan tali pusat dengan benar untuk membantu pengeluaran
plasentadan selaput ketuban secara lengkap

Standar 12 : Penanganan Kala II dengan Gawat Janin melalui Episiotomi


• Tujuan :
Mempercepat persalinan dengan melakukan episiotomi jika ada tanda-tanda gawat janin
padasaat kepala janin meregangkan perineum.

• Pernyataan standar :
Bidan mengenali secara tepat tanda tanda gawat janin pada kala II yang lama, dan
segeramelakukan episiotomy dengan aman untuk memperlancar persalinan, diikuti
dengan penjahitan perineum.

4. Standart Pelayanan Nifas ( 3 Standart )


Standar 13 : Perawatan Bayi Baru Lahir

• Tujuan :
menilai kondisi bayi baru lahir dan membantu dimulainya pernafasan sertamencegah
hipotermi, hipokglikemia dan in feksi

• Pernyataan standar:
Bidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir untuk memastikan pernafasan
spontanmencegah hipoksia sekunder, menemukan kelainan, dan melakukan tindakan atau
merujuksesuai dengan kebutuhan. Bidan juga harus mencegah dan menangani hipotermia

Standar 14 : Penanganan pada Dua Jam Pertama Setelah Persalinan


• Tujuan : mempromosikan perawatan ibu dan bayi yang bersi dan aman selama kala 4 untuk
memulihkan kesehata bayi, meningkatkan asuhan sayang ibu dan sayang
bayi,memulai pemberian IMD

• Pernyataan standar:
Bidan melakukan pemantauan ibu dan bayi terhadap terjadinya komplikasi dalam dua
jamsetelah persalinan, serta melakukan tindakan yang di perlukan

Standar 15 : Pelayanan bagi Ibu dan Bayi pada Masa Nifas


• Tujuanya :
Memberikan pelayanan kepada ibu dan bayi sampai 42 hari setelah persalinan dan
penyuluhan ASI ekslusif.

•Pernyataan standar:
Bidan memberikan pelayanan selama masa nifas melalui kunjungan rumah pada hari
ketiga,minggu ke dua dan minggu ke enam setelah persalinan, untuk membantu proses
pemulihanibu dan bayi melalui penanganan tali pusat yang benar, penemuan dini penanganan
ataurujukan komplikasi yang mungkin terjadi pada masa nifas, serta memberikan

Prodi D- Kebidanan Medan Page 13


penjelasantentang kesehatan secara umum, kebersihan perorangan, makanan
bergizi, ;erawatan bayi baru lahir, pemberian ASI, imunisasi dan KB.

5. Standart penanganan kegawatdaruratan Obsetri - Neonatal ( 9 Standart )


Standar 16 : Penanganan Perdarahan dalam Kehamilan pada Trimester III
Tujuan : mengenali dan melakukan tindakan cepat dan tepat perdarahan dalam trimester 3
kehamilan

• Pernyataan standar:
Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala perdarahan pada kehamilan, serta
melakukan pertolongan pertama dan merujuknya.

Standar 17 : Penanganan Kegawatan dan Eklampsia


• Tujuanya :
Mengenali secara dini tanda - tanda dan gejala preeklamsia berat dan memberikan perawatan
yang tepat dan segera dalam penanganan kegawatdaruratan bila ekslamsia terjadi

• pernyataan stanart ;
Bidan mengenali secara tepat tanda - tanda dan gejala ekslamsia menganca,, serta merujuk
dan atau memberikan pertolonan pertama.

Standar 18 : Penanganan Kegawatan pada Partus Lama/Macet


• Tujuan :
mengetahui dengan segera dan penanganan yang tepat keadaan kegawatdaruratan pada partus
lama/macet.

• Pernyataan standar:
Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala partus lama serta melakukan penanganan
yangmemadai dan tepat waktu atau merujuknya.

Standar 19 : Persalinan dengan Penggunaan Vakum Ekstraktor


• Tujuan :
untuk mempercepat persalinan pada keadaan tertentu dengan menggunakan vakum
ekstraktor.

• Pernyataan standar:
Bidan mengenali kapan di perlukan ekstraksi vakum, melakukannya secara benar
dalammemberikan pertolongan persalinan dengan memastikan keamanannya bagi ibu dan
janin / bayinya.

Standar 20 : Penanganan Retensio Plasenta


• Tujuan :
mengenali gejala dan tanda - tanda perdarahan postpartum sekunder sertamelakukan
penanganan yang tepat untuk menyelamatkan jiwa ibu.

• Pernyataan standar:
Bidan mampu mengenali secara tepat dan dini tanda serta gejala perdarahan post
partumsekunder, dan melakukan pertolongan pertama untuk penyelamatan jiwa ibu, atau
merujuknya.

Prodi D- Kebidanan Medan Page 14


Standar 21 : Penanganan Perdarahan Post Partum Primer
• Tujuan :
mengenali dan mengambil tindakan pertolongan kegawatdaruratan yang tepat padaibu yang
mengalami perdarahan postpartum primer / atoni uteri.

• Pernyataan standar:
Bidan mampu mengenali perdarahan yang berlebihan dalam 24 jam pertama
setelah persalinan (perdarahan postpartum primer) dan segera melakukan pertolongan
pertama untukmengendalikan perdarahan.

Standar 22 : Penanganan Perdarahan Post Partum Sekunder


• Tujuan :
mengenali gejala dan tanda - tanda perdarahan postpartum sekunder sertamelakukan
penanganan yang tepat untuk menyelamatkan jiwa ibu.

• Pernyataan standar:
Bidan mampu mengenali secara tepat dan dini tanda serta gejala perdarahan post
partumsekunder, dan melakukan pertolongan pertama untuk penyelamatan jiwa ibu, atau
merujuknya.

Standar 23 : Penanganan Sepsis Puerperalis


• Tujuan :
mengenali tanda - tanda sepsis puerperalis dan mengambil tindakan yang tepat.

• Pernyataan standar:
Bidan mampu mengamati secara tepat tanda dan gejala sepsis puerperalis, serta
melakukan pertolongan pertama atau merujuknya.

Standar 24 : Penanganan Asfiksia Neonatorum

• Tujuan :
mengenal dengan tepat bayi baru lahir dengan asfiksia neonatorum, mengambiltindakan yang
tepat dan melakukan pertolongan kegawatdaruratan bayi baru lahir yangmengalami asfiksia
neonatorum.

• Pernyataan standar:
Bidan mampu mengenali dengan tepat bayi baru lahir dengan asfiksia, serta
melakukanresusitasi secepatnya, mengusahakan bantuan medis yang di perlukan dan
memberikan perawatan lanjutan.Ditulis oleh Iman Zenit, Jumat, 06 September 2013 - Rating:
4.5
Judul : 24 Standar Pelayanan Kebidanan
Deskripsi : Informasi kali ini akan mengulas Standar Pelayanan Kebidanan , yang
manadalam Standar Pelayanan Kebidanan ini ruang lingkupnya meliputi 24……

1. Standart Persyaratan MInimal

Prodi D- Kebidanan Medan Page 15


Standar persyaratan minimal adalah keadaan minimal yang harus dipenuhi untukdapat
menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu. Standar persyaratan minimal
terdiri dari :

A. Standar Masukan Dalam Standar Masukan ditetapkan persyaratan minimal unsur


masukan yangdiperlukan untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu
terdiridari

 Jenis, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana


 Jenis, jumlah dan spesifikasi sarana
 Jumlah dana (modal)

Jika standar masukan merujuk pada tenaga pelaksana disebut dengan namastandar
ketenagaan ( standard of personnel ). Sedangkan jika standar masukanmerujuk pada sarana
dikenal dengan nama standar sarana ( standard of facilities ).Untuk dapat menjamin
terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu, standarmasukan tersebut haruslah dapat
ditetapkan.

B. Standar Lingkungan Dalam standar lingkungan ditetapkan persyaratan minimal unsur


lingkunganyang diperlukan untuk dapat meyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
bermutu,terdiri dari :

a) Garis-garis besar kebijakan ( policy )


b) Pola organisasi ( organization )
c) Sistem manajemen ( management ) yang harus dipatuhi oleh setiap pelaksana pelayanan
kesehatan. Standar lingkungan ini populer dengan sebutan standar organisasi
danmanajemen ( standard organization and management ). Sama halnya
denganmasukan, untuk dapat menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan
yang bermutu, maka standar lingkungan harus ditetapkan.

C. Standart Proses
Dalam standar proses ditetapkan persyaratan minimal unsur proses yang harusdilakukan
untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu, terdiri dari :

a) Tindakan Medis
b) Tindakan Non Medis
Standar proses dikenal dengan nama standar tindakan ( standar of conduct ).Karena baik
tidaknya mutu pelayanan kesehatan sangat ditentukan oleh kesesuaiantindakan dengan
standar proses, maka haruslah dapat diupayakan tersusunnya standar proses.

2. Standart Minimal Penampilan


Standar penampilan minimal merujuk pada penampilan layanan kesehatan yangmasih dapat
diterima. Standar ini, karena merujuk pada unsur keluaran, disebut dengannama
standar keluaran atau populer dengan sebutan standar penampilan ( standar of performance
). Standar keluaran merupakan hasil akhir atau akibat dari layanan kesehatan. Standar
keluaran akan menunjukkan apakah layanan kesehatan berhasi atau gagal. Keluaran (
outcome ) adalah apa yang diharapkan akan terjadi sebagai hasil dari layanan kesehatan yang
diselenggarakan dan terhadap apa keberhasilan tersebut akan diukur.

Prodi D- Kebidanan Medan Page 16


Standar keluaran berupa :
a) Penampilan Aspek MedisYang menunjuk pada penerapan aspek medis pelayanan
kesehatan adalah sebagai berikut:
1. Terkait Pada Kode Etik Profesi
2. Standar pelayanan profesi : dengan meningkatnya mutu maka
akanmeningkatkan kepuasan klien. Contoh:
a. Meningkatnya angka kesembuhan penyakit yang di derita
b. Sedikitnya efek samping yang dialami
c. Menurunkan angka Kematian
d. Meningkatkan angka kepuasan

B) Penampilan Aspek Non Medis


Yang menunjuk pada penampilan aspek non medis pelayanan kesehatan yaituterkait dengan
kode etik profesi/standar profesi dalam hal non medis. Contoh:

A. Pengetahuan klien yaitu makin meningkat pengetahuan akan


pelayanankesehatan yang diselenggarakan akan meningkatkan mutu
B. Makin tinngi Kemantapan klien
C. Makin tinggi Kepuasan
D. Untuk mengetahui apakah mutu pelayanan yang diselenggarakan masih dalam batas-batas
yang wajar atau tidak, perlu ditetapkan standar keluaran.

INDIKATOR PENILAIAN

 Tugas terstruktur
 Ketepatan 
 Makalah 
 Kerjasam

KOMPONEN/ PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA


 Mendengar 
 Bertanya 
 Menjawab 
 Menjawab 
 Peran
BOBOT
2 SKS (1T,1P)

Prodi D- Kebidanan Medan Page 17


BAB III
( TATA TERTIB PERKULIAHAN PRAKTEK )

1. KEWAJIBAN PTAKTIKAN
1. Mahasiswa hadir dalam perkuliahan tatap muka/virtual minimal 80% dari jumlah
pertemuan ideal
2. Setiap mahasiswa harus aktif dan parsitipatif dalam perkuliahan
3. Dosen dan maahasiswa tiba di kelas ( virtual) tepat waktu sesuai dengan waktu yang
ditetapkan atau disepakati
4. Toleransi keterlambatan adalah 10 menit.jika melewati batas waktu toleransi maka
mahasiswa dilarang untuk masuk ke ruang kelas (virtual kecuali ada kendala jaringan atau
konfirmasi dengan dosen sebelum perkuliahan berlangsung)
5. Dosen dan mahasiswa wajib mengisi link presentasi kehadiran sesuai dengan waktu yang
di tentukan
6. Ada pemberitahuan jika tidak hadir dalam perkulihan tatap muka
7. Selama mengikuti pembelajaran daring setiap masiswa wajib untuk mengaktifkan video 8
8. Meminta izin (mengangkat tangan) jika ingin berbicara,bertanya,menjawab,mennggalkan
kelas atau keperluan lain
9. saling menghargai dan tidak membuat kegaduhan atau gangguan dalam kelas
10.Mahasiswa diharuskan memakai seragam kampus dan bertingkah laku yang baik dan
sopan
2. SANKSI
( Tidak Ada )
3. Dst……………

Prodi D- Kebidanan Medan Page 18


BAB III
( PENUTUP )

KESIMPULAN
Standar Pelayanan Kebidanan Dasar adalah norma dan tingkat kinerja yang diperlukanuntuk
mencapai hasil yang diinginkan, Standar Pelayanan Kebidananan terdiri dari 24 Standar.Standar
pelayanan kebidanan digunakan untuk menentukan kompetensi yangdiperlukan bidan dalam
menjalankan praktik sehari-hari. Standart pelayanan kebidanan juga dapat digunakan untuk:
1. Menilai mutu pelayanan
2. Menyususn rencana diklat bidan
3. Pengembangan kurikulum pendidikan bidan

CONTOH SOAL
1. Yang termasuk dalam ruang lingkup standar pelayanan kebidanan pada tunjangan
persalinan yaitu ….
a. Persiapan persalinan
b. Persiapan untuk kehidupan keluarga sehat
c. Penatalaksanaan aktif persalinan kala III
d. Penanganan pada dua jam pertama sehabis persalinan

2. Pada PDCA langkah satu untuk mengamati keadaan sebagai berikut kecuali
A. Sumber daya manusia…..
B. Kesehatan, penyakit dan kesakitan
C. Ekonomi
D. Masyarakat

3. Unsur-unsur planning pada PDCA kecuali…..


A. Waktu
B. Biaya
C. Judul rencana
D. Pengeluaran

4. Menetapkan target/sasaran apa yang akan dicapai tahun depan, bulan depan, ahad depan
dan seterusnya. Merupakan fungsi dari….
a. Plan
b. Do
c. Exam
d. Check

Prodi D- Kebidanan Medan Page 19


5. Setelah memutuskan tujuan, langkah selanjutnya dalam langkah
langkah perencanaan adalah…..
a. Mengamati keadaan
b. Mengenali masalah
c. Mengkaji hambatan
d. Menjadwalkan kegiatan

Prodi D- Kebidanan Medan Page 20


DAFTAR PUSTAKA

Buku Utama :
1. Harningsih W. Nurmayawati D. 2010 Bandung BidanEtikaProfesidanHukumKesehatan,
IrsyadBaitus Salam
2. 2. Marimbu, Hanum 2008 EtikadanKodeEtikProfesiKebidananJogyakarta, MitraCendika
Buku Pendukung :
1. Barten K 2011 Etika, Jakarta GramediaPustakaUtama
2. Dalami,Ermawati 2010, EtikaKeperawatan. Jakarta Trans InfonMedia
3. PP IBI 2004 EtikadanKodeEtikKebidanan Jakarta PengurusIkatanBidan Indonesia
4. Setiawan 2001 EtikaKebidanandanHukumKesehatan Jakarta Trans Media 5
5. Wahyuningsih,Heni P. 2009 EtikaProfesiKebidanan , JogyakartaFitramaya

Prodi D- Kebidanan Medan Page 21


LA
MP
IRA
N
…………………………………………………………………………………………………
………………………. …………………………………………………………………………
(DAPAT BERUPA JADWAL MATA KULIAH PRAKTEK, PEMBAGIAN KELOMPOK,
dll)

Prodi D- Kebidanan Medan Page 22

Anda mungkin juga menyukai