Anda di halaman 1dari 6

TEKS KHUTBAH JUM’AT 06 MEI 2022 M

MASJID JAMI’ AL-AWWAABIEN GOMONG LAMA MATARAM

‫اﻟﺳﻼم ﻋﻠﯾﻛم و رﺣﻣﺔ ﷲ و ﺑرﻛﺎﺗﺔ‬

** Adzan Kedua oleh Muadzin Jum'at **

Khutbah Pertama Jum'at

‫ان اﻟﺣﻣد ہﻠﻟ ﻧﺣﻣده و ﻧﺳﺗﻌﯾﻧﮫ و ﻧﺳﺗﻐﻔره و ﻧﻌوذ ﺑﺎہﻠﻟ ﻣن ﺷرور اﻧﻔﺳﻧﺎ و ﻣن ﺳﯾﺎٓت اﻋﻣﺎﻟﻧﺎ ﻣن ﯾﮭده ﷲ ﻓﻼ ﻣﺿل ﻟﮫ و ﻣن‬
‫ﯾﺿﻠل ﻓﻼ ھﺎدي ﻟﮫ‬

ٓ ‫اﺷﮭد ان‬
‫ﻻ اﻟﮫ اﻻ ﷲ وﺣده ﻻ ﺷرﯾك ﻟﮫ و اﺷﮭد ان ﻣﺣﻣد ﻋﺑده و رﺳوﻟﮫ‬

‫اﻟﻠﮭﻢ ﺻﻞ و ﺳﻠﻢ وﺑﺎرك ﻋﻠﻰ ﺳﯿﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ و ﻋﻠﻰ اﻟﮫ و ﺻﺤﺒﮫ اﺟﻤﻌﯿﻦ‬

‫ ﺑﺴﻢ ﷲ اﻟﺮ ﺣﻤﻦ اﻟﺮ ﺣﯿﻢ‬. ‫ اﻋﻮذ ﺑﺎہﻠﻟ ﻣﻦ اﻟﺸﯿﻄﺎن اﻟﺮﺟﯿﻢ‬. ‫ﻗﺎل ﷲ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻓﻰ ﻛﺘﺎﺑﮫ اﻟﻜﺮﯾﻢ‬

‫ﯾﺎ ﯾﮭﺎ اﻟﺬﯾﻦ اﻣﻨﻮا اﺗﻘﻮ ﷲ ﺣﻖ ﺗﻘٮﺘﮫ وﻻ ﺗﻤﻮﺗﻦ اﻻ و اﻧﺘﻢ ﻣﺴﻠﻤﻮن‬

‫و ﻗﺎل اﯾﻀﺎ‬

‫و ﺳﺎرﻋﻮا اﻟﻰ ﻣﻐﻔﺮة ﻣﻦ رﺑﻜﻢ و ﺟﻨﺔ ﻋﺮﺿﮭﺎ اﻟﺴﻤﻮت و اﻻرض اﻋﺪت ﻟﻠﻤﺘﻘﯿﻦ‬

‫ﺻﺪق ﷲ اﻟﻌﻈﯿﻢ‬

Hadirin Jama'ah Shalat Jum'at Rahimakumullah

Khatib mengajak kepada kita semua, marilah kita bertakwa kepada ALLAH SWT
dengan sebenar-benar takwa. Dan janganlah kita mati, kecuali dalam keadaan Islam.
Shalawat serta salam, semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Rasulillah SAW,
beserta keluarga, dan para sahabatnya hingga yaumil-aakhir kelak. Aamiin yaa robbal-
'aalamiiin.

Pada khutbah jum'at kali ini, khatib akan menyampaikan khutbah dengan tema :
Implementasi Nilai-Nilai Ramadhan dalam Satu Tahun Penuh untuk Menggapai
Predikat Insan yang Muttaqin.

Hadirin Sidang Jum'at Rahimakumullah

Beberapa hari yang lalu, kita telah menunaikan Shalat 'Ied di tempat yang mulia
ini sebagai bentuk rasa syukur kita bahwa kita telah melaksanakan shaum Ramadhan
selama 1 bulan penuh.
Kita sepakat bahwa Ramadhan 1443 H telah berlalu dan meninggalkan kita semua.
Tapi ketahuilah hadirin yang mulia, Ramadhan akan terus datang hingga hari akhir tiba.
Karena itu adalah sunnatullah atau ketetapan ALLAH. Hari berganti hari, minggu
berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun. Namun yang menjadi
pertanyaan besar kita adalah; Apakah ada yang menjamin kita akan bisa bertemu
dengan Ramadhan-Ramadhan berikutnya? Tidak ada yang mampu menjamin, kecuali
ALLAH 'Azza Wa Jalla. Maka tak ada yang salah jika kita berdoa dengan penuh harap,
semoga ALLAH SWT memberkahi dan memberikan kita umur yang panjang agar kita
bisa berjumpa kembali dengan Ramadhan-Ramdhan yang akan datang. Aamiin YRA.

Hadirin Jama'ah Shalat Jumat yang Dimuliakan ALLAH

Kendati Ramadhan telah pergi, namun ada banyak nilai yang bisa kita amalkan
dan teruskan dalam bulan Syawal ini serta bulan-bulan berikutnya. Karena ALLAH SWT
menciptakan 12 bulan dalam 1 tahun. Cukup Shalat Tarawih saja yang terhenti di bulan
suci Ramadhan, jangan ibadah yang lain. Karena memang Shalat Tarawih adalah ibadah
khusus yang disyari'atkan pada bulan suci Ramadhan saja, tidak disyari'atkan pada
bulan-bulan lainnya.

Adapun nilai-nilai Ramadhan yang harus dipertahankan dan diteruskan adalah:

1. Nilai Keikhlasan
Pada saat kita berpuasa, tentu yang tahu kita berpuasa hanyalah ALLAH yang
Maha Tahu dan kita sendiri. Seseorang boleh saja tampak berpuasa tapi tidak ada yang
tahu apa sebenarnya yang ia kerjakan. Apakah ia benar benar berpuasa atau tidak.
Tidak ada yang tahu, ia mungkin saja makan dan minum di tempat tersembunyi,
misalnya. Maka, ibadah puasa adalah ibadah yang penuh keikhlasan saat dijalankan.
Karena konsep keikhlasan adalah sepenuhnya diorientasikan hanya untuk ALLAH
semata. Maka dari itu, mari kita teruskan nilai keikhlasan itu dengan istiqomah untuk
terus beribadah tak hanya di bulan Ramadhan saja, tetapi juga di bulan-bulan lainnya.

ALLAH SWT berfirman dalam QS. Al-Hijr ayat 99:

َ َ‫ﻚ َﺣﺘّﻰ ﯾَﺄْﺗِﯿ‬


ُ‫ﻚ ا ْﻟﯿَﻘِﯿْﻦ‬ َ ‫َوا ْﻋﺒُ ْﺪ َرﺑﱠ‬

Artinya:

"Dan sembahlah Tuhanmu sampai yakin (ajal) datang kepadamu".


Dalam ayat ini, ALLAH SWT memerintahkan kita untuk terus menyembah serta
beribadah kepada-Nya sepanjang hayat hingga ajal menjemput kita. Tidak ada
seseorang pun yang tahu, kapan seseorang akan bertemu dengan ajalnya kecuali ALLAH
SWT. Dari ayat ini, kita bisa memetik nilai yang kedua yakni;

2. Nilai Pengkhidmatan Ibadah Terbaik

Tak cukup dengan nilai keikhlasan, kita pun harus memberikan yang terbaik
dalam hal ibadah. Karena tentu, ALLAH akan membalas suatu ibadah sesuai dengan
kadarnya masing-masing. Maka dari itu, khatib mengajak kepada kita semua untuk
terus meningkatkan ibadah kita di bulan-bulan pasca Ramadhan.

Shaum yang kita tunaikan di bulan suci kemarin, kita teruskan dengan puasa 6
hari di bulan Syawal, puasa Senin-Kamis, dan puasa-puasa sunnah lainnya. Qiyaamullail
yang kita kerjakan dalam bulan Ramadhan kemarin, kita lanjutkan dengan bertahajjud
di bulan ini dan seterusnya. Bacaan Qur'an yang kita tadaruskan kemarin, kita lanjutkan
dengan mengaji, baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri. Sedekah yang kita
berikan kemarin, kita teruskan kembali, dan bila perlu terus ditingkatkan agar kita
menjadi orang-orang yang beruntung. Sebagaimana dalam sebuah hadits disebutkan:

"Barang siapa hari ini lebih baik dari hari kemarin, dia tergolong orang yang
beruntung. Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, dia tergolong orang
yang merugi. Dan barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, dia tergolong
orang yang celaka.” (HR. Al Hakim)

Semoga kita semua termasuk golongan orang-orang beruntung, dan terhindar dari
golongan orang-orang yang merugi dan celaka. Aamiin Yaa Robbal-‘aalamiin.

Hadirin Jamaah Sekalian yang Berbahagia

3. Nilai Insan yang Berakhlak Mulia

Ramadhan mengajarkan kita untuk menahan segala bentuk hawa nafsu, baik yang
membatalkan puasa maupun pahala puasa. Dalam Ramadhan kemarin, tentu bukan
hanya mulut saja yang berpuasa dari makan dan minum, tapi seluruh anggota badan
pun ikut berpuasa, termasuk hati dan anggota badan. Ramadhan yang mulia
mengajarkan kita untuk menahan perkataan yang bathil dan sia-sia. Ramadhan juga
mengajarkan kita untuk selalu menjaga hati agar terus bersih. Karenanya, kita teruskan
nilai-nilai itu dalam 1 tahun penuh ini dengan menjaga lisan dari perkataan yang tidak
baik, perkataan yang bisa menyakiti orang lain, termasuk juga fitnah dan ghibah. Dan
marilah juga kita terus menjaga kebersihan hati dengan memperbanyak husnuzhan atau
prasangka baik kepada ALLAH dan sesama manusia. Terakhir, pada momen yang mulia
ini, marilah kita senantiasa memberi maaf kepada saudara kita yang mungkin pernah
berkata atau melakukan perbuatan yang tidak baik sehingga menyinggung hati kita,
marilah kita memaafkan kesalahan mereka dengan penuh kerelaan, dan doakanlah agar
kita dan mereka mendapat hidayah ALLAH. Inilah salah satu akhlak mulia yang
diajarkan oleh baginda Rasulillah SAW kepada kita semua. Dan dengan memberi maaf,
maka sejatinya kita telah bersedekah. Dan ALLAH pun akan memberikan kemuliaan
kepada orang-orang yang memberi maaf maupun orang-orang yang meminta maaf.

Salah satu ciri orang-orang bertakwa disebutkan oleh ALLAH dalam QS. Ali Imran
ayat 134 yang berbunyi:

ِ ‫َوا ْﻟ َﻌﺎﻓِﯿْﻦَ َﻋ ِﻦ اﻟﻨﱠ‬


‫ﺎس‬

"....(yakni) dan orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain".

‫ اﻧﮫ ھﻮ‬، ‫ﺑﺎرك ﷲ ﻟﻲ و ﻟﻜﻢ ﻓﻲ اﻟﻘﺮان اﻟﻌﻈﯿﻢ و ﻧﻔﻌﻨﻲ و اﯾﺎﻛﻢ ﺑﻤﺎ ﻓﯿﮫ ﻣﻦ اﻻﯾﺎت و اﻟﺬﻛﺮ اﻟﺤﻜﯿﻢ و ﺗﻘﺒﻞ ﻣﻨﻲ و ﻣﻨﻜﻢ ﺗﻼوﺗﮫ‬
‫ اﻧﮫ ھﻮ اﻟﻐﻔﻮر رﺣﯿﻢ‬، ‫اﻟﺴﻤﯿﻊ اﻟﻌﻠﯿﻢ و اﺳﺘﻐﻔﺮوه‬
Khutbah Kedua Jum’at
‫َوٱ ﱠہﻠﻟُ َﯾ ْﻌﻠَ ُﻢ َﻣﺎ ﺗَﺼْ ﻨَﻌُﻮنَ‬

‫** أَﻗِﯿ ُﻤﻮا ٱﻟ ﱠ‬


‫ﺼﻠَﻮةَ * *‬

Anda mungkin juga menyukai