Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

AKTIVA LANCAR

Diajukan untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat


dalam menempuh
Uji Kompetensi Keahlian (UKK) pada SMKS Mitra Bhakti
Bandar Sribhawono
Lampung Timur

DI SUSUN OLEH:

Nama Kelas
Muhammad Arifin XII AKUNTANSI

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


SMKS MITRA BHAKTI BANDAR SRIBHAWONO
BIDANG KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN & TEKNOLOGI DAN
REKAYASA
Program Keahlian : Akuntansi dan Keuangan, Bisnis dan Pemasaran, Teknik
Otomotif
E-mail : smk.mitrabhakti.lt@gmail.com Telp. Kantor (0725) 662 1841
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN UJI KOMPETENSI KEAHLIAN
AKTIVA LANCAR
TAHUN PELAJARAN 2021-2022

PENGUJI PRESENTASI
Laporan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) ini telah dipresentasikan dan diujikan
Di depan Tim Penguji SMKS Mitra Bhakti Bandar Sribhawono
Telah disahkan di : ................................................
Hari / Tanggal : ................................................

NO NAMA PENGUJI TANDA TANGAN

Mengetahui

Kepala Program Study Kepala SMKS Mitra Bhakti

YUYUN ISMAWATI, SE RIO KENCANA, S.Pd

ii
HALAMAN PERSEMBAHAN

Laporan ini dipersembahkan kepada


1. Kepada sekolah : SMKS Mitra Bakthi, Bapak/ibu guru yang telah
membimbing saya
2. Pembimbing guru guru dan staf karyawan SMKN Mitra Bhakti
3. Kedua orang tua dan keluarga yang telah mendo’akan membiayai dan
mendukung memberikan semangat sampai selesainya laporan ini
4. Dan Teman teman seperjuangan

iii
HALAMAN MOTTO

Sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Jadi apabila kamu telah selesai dari suatu
urusan, kerjakan lah dengan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain

iv
BIODATA SISWA

Nama : Muhammad Arifin


Kelas : XII Akutansi
Alamat : Brawijaya
Asal Sekolah : SMK MITRA BHAKTI
Nama Orang Tua
Ayah : Kasturi
Ibu : Siti khotimah

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yag Maha esa karena telah
melimpahkan rahmat dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyelesaikan
Makalah Ini tepat pada waktunya . Makalah ini dibuat dengan Maksud untuk
memenuhi tugas mata pelajaran AKUNTANSI.
Dalam penyelesaian tugas initentunya tidak akan Memberikan hasil yang
memuaskan tanpa adanya Bantuan dari berbagai pihak Kepada kami semua baik
Secara moral maupun material,maka kesempatan ini saya Menyampaikan rasa
hormat dan terima kasih kepada
• Orang tua saya yang telah bersabar dan memberikan Doa serta dukungan kepada
saya
• Semua guru yang telah memberikan pengarahanDalam menyelesaikan tugas
yang diberikan
• Semua teman teman,terimakasih atas dukungan dan Motivasi yang diberikan
kepada kami Semoga semua bantuan dari semua pihak mendapatkan Berkah dan
rahmat-nya dan selalu dalam lindungannya.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah Pengetahuan para pembaca
namun terlepas dari itu saya Memahami makalah ini jauh dari kata
Sempurna,sehingga saya sangat mengharapkan kritik Serta saran yang
membangun demi terciptanya makalah Yang lebih baik.

vi
DAFTAR ISI

JUDUL
MAKALAH.............................................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii

HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................iii

HALAMAN MOTTO.............................................................................................iv

BIODATA SISWA..................................................................................................v

KATA PENGANTAR............................................................................................vi

DAFTAR ISI..........................................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

2.1 PENGERTIAN..........................................................................................3

2.2 Macam-macam aktiva lancar.....................................................................3

2.3 Karakteristik aktiva lancar.........................................................................3

2.4 Contoh pencatatan aktiva lancar................................................................4

Diperoleh melalui Pembelian Tunai....................................................................4

BAB III PENUTUP...............................................................................................10

3.1 Kesimpulan..............................................................................................10

3.2 Saran........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

vii
1 BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aktiva (asset) adalah sebuah komponen yang tak terpisahkan dari sebuah
perusahaan. Aktiva dapat dipahami sebagai harta yang dimiliki oleh perusahaan.
Sementara menurut (Brigham dan Houston, 2011;134) aktiva terbagi menjadi dua,
yaitu aktiva lancar yang dipahami sebagai aktiva yang dapat digunakan dalam
jangka waktu pendek, biasanya satu tahun. Contoh aset lancar antara lain adalah
kas, piutang, investasi jangka pendek, persediaan, dan beban dibayar di muka.
Aktiva tetap terbagi ke dalam dua bagian utama yaitu aktiva berwujud dan
aktiva tidak berwujud. Aktiva berwujud dapat berupa bangunan, tanah, dan
kendaraan yang dapat terlihat secara fisik, sedangkan aktiva tidak berwujud dapat
berupa goodwill, paten, dan lainnya.
Baik aktiva lancar maupun tetap, sama-sama digunakan oleh perusahaan
untuk menunjang kegiatan operasionalnya. Karena aktiva merupakan salah satu
penunjang operasional perusahaan, maka diperlukan sebuah pengaturan yang baik
agar dapat semakin meningkatkan kinerja perusahaan. Perusahaan perlu
melakukan sebuah upaya agar asset/aktiva yang mereka miliki dapat dikelola
sedemikian rupa dengan efektif (Weston dan Brigham, 1990;136). Teori yang
diungkapkan oleh Weston dan Brigham tersebut selanjutnya dipahami sebagai apa
yang kita kenal dengan sebutan manajemen asset.
Menurut Ramezani (2002) dalam raditya jatismara (2011) menyatakan bahwa
bagi perusahaan penjualan (sales) merupakan aktivitas untuk
mengembalikan investasi perusahaan dengan harapan bahwa pengembalian
investasi tersebut lebih tinggi dari seluruh investasi yang melekat pada produk
yang dijual. Penjualan memiliki pengaruh yang strategis bagi sebuah perusahaan.
Dengan mengetahuai pertumbuhan penjualan (sales growth) dari tahun
sebelumnya, maka perusahaan dapat mengefisiensikan dan mengoptimalkan
sumber daya yang dimilikinya.

1
Menurut Ang (1997) dalam Kusumawardani (2009) menyatakan bahwa
Keputusan perusahaan menggunakan dana pinjaman dari pihak ketiga (debt to
equity rasio) menimbulkan beban biaya bunga sehingga pemanfaatan dana
pinjaman tersebut dituntut untuk menghasilkan return diatas biaya bunga
pinjaman. Hal ini berarti bahwa tingkat pinjaman, dalam hal ini debt to equity
rasio (DER) akan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Pengaruh DER
terhadap ROA akan menunjukkan efektivitas perusahaan dalam penggunaan
pinjaman pihak ketiga.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan beberapa bukti empiris dan research gap serta berbagai alasan yang
telah disebutkan di muka, maka pertanyaan dalam penelitian ini (research
question) adalah sebagai berikut:
1. Apakah total asset turnover berpengaruh terhadap return on asset ?
2. Apakah sales growth berpengaruh terhadap return on asset?
3. Apakah debt to equity rasio berpengaruh terhadap return on asset?
4. Apakah kebijakan dividen berpengaruh terhadap return on asset?
5. Apakah secara simultan total asset turnover, sales growth, debt to equity
rasio, kebijakan dividen berpengeruh terhadap return on asset?

2
2 BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN

Aset lancar atau aktiva lancar adalah aset yang masa penggunaannya hanya
dalam jangka waktu yang singkat. Masa pakai aset lancar yang umum adalah
kurang dari satu tahun. Aset lancar umumnya terdiri dari kas, sekuritas, piutang,
persediaan, pembayaran di muka, dan pendapatan.

2.2 Macam-macam aktiva lancar

 Kas. Kas adalah harta yang berada di dalam kas perusahaan maupun di
rekening bank milik perusahaan. ...
 Surat Berharga. ...
 Piutang Wesel. ...
 Piutang Dagang. ...
 Piutang pendapatan. ...
 Perlengkapan. ...
 Beban Bayar di Muka. ...
 Persediaan Dagangan.

2.3 Karakteristik aktiva lancar

Aktiva lancar tidak sama dengan jenis aktiva lainnya. Jenis aktiva ini memiliki
beberapa karakteristik atau ciri-ciri sebagai berikut ini:

1. Perusahaan mengharapkan untuk menggunakan atau membelanjakan


(menjual) aset dalam siklus normal kurang dari satu tahun buku. 
2. Perusahaan memiliki aset yang diperuntukkan untuk diperdagangkan. 
3. Perusahaan akan melepaskan aset dalam waktu satu tahun fiskal dari
laporan.

3
2.4 Contoh pencatatan aktiva lancar

Berdasarkan cara diperolehnya aktiva atau aset, terdapat 6 metode pencatatannya

sebagai berikut:

Diperoleh melalui Pembelian Tunai

Metode pencatatan aktiva atau aset tetap ini digunakan untuk aktiva tetap yang

diperoleh dari pembelian tunai dicatat dalam pembukuan dengan jumlah sebesar

uang yang dikeluarkan. Jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh aktiva

tetap termasuk harga yang tercantum di faktur dan semua biaya yang dikeluarkan

agar aktiva tetap tersebut siap dipakai.

Apabila dalam pembelian aktiva tetap ada potongan tunai, maka potongan tunai

tersebut merupakan pengurangan terhadap harga faktur, tidak memandang apakah

potongan itu didapat atau tidak. Dan apabila dalam suatu pembelian diperoleh

lebih dari satu macam aktiva tetap maka harga perolehan harus dialokasikan pada

masing-masing aktiva tetap.

Contoh pencatatan melalui pembelian tunai:

PT ABC membeli mesin percetakan seharga 25.000.000 dan biaya yang timbul

atas pembelian mesin tersebut seperti biaya asuransi, biaya pemasangan dan

ongkos kirim sebesar 2.000.000 dan telah dibayarkan secara tunai melalui

rekening bank PT ABC.

Maka pencatatan atas pembelian mesin tersebut di catat sbb :

 Harga mesin: Rp. 25.000.000

 Biaya-biaya (asuransi, b.pasang, ongkir): Rp. 2.000.000

 Total: Rp. 27.000.000

Maka transaksi pembelian aset mesin sebagai berikut:

 Debet rekening Mesin: Rp. 27.000.000

 Kredit rekening Bank: Rp. 27.000.000

4
Diperoleh dari angsuran atau kredit

Metode pencatatan aktiva atau aset tetap ini digunakan untuk aktiva tetap yang

diperoleh dari pembelian angsuran atau kredit, maka dalam harga perolehan aktiva

tetap tidak boleh termasuk bunga. Bunga selama masa angsuran baik jelas-jelas

dinyatakan atau tidak dinyatakan tersendiri, harus dikeluarkan dari harga

perolehan dan dibebankan sebagai biaya bunga.

Cara pencatatannya adalah pembayaran setiap tahun dibuat jurnal yang

mengurangi utang sebesar pokok pinjaman yang dilunasi dan mendebit biaya

bunga untuk tahun yang bersangkutan dan kreditnya kas sebesar angsuran.

Contoh pencatatan melalui angsuran atau kredit:

Pada tanggal 1 Sept 2019  PT. ABC membeli sebuah Mobil dengan cara mencicil

seharga Rp. 100.000.000 dengan uang muka Rp. 28.000.000 sisanya diangsur

setiap bulan selama tiga tahun dengan bunga 12% per tahun.

Perolehan aktiva tetap:

 Harga : Rp. 100.000.000

 Uang muka : Rp. 28.000.000

 Hutang : Rp. 72.000.000

Maka Pencatatan asset mobil sbb :


 Debet rekening : Mobil

 Kredit rekening : Kas Rp. 28.000.000

 Hutang : Rp. 72.000.000

Untuk mencatat angsuran dan bunga per bulan sbb :

 Debet rekening. Hutang Rp. 2.000.000

 Biaya bunga Rp. 720.000

 Kredit rekening. Kas Rp. 2.720.000

5
Diperoleh melalui Ditukar dengan Surat-surat Berharga

Metode pencatatan aktiva atau aset tetap ini digunakan untuk aktiva tetap yang

diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau obligasi perusahaan, dicatat

dalam buku besar sebesar harga pasar saham atau obligasi yang digunakan sebagai

penukar. Apabila harga pasar saham atau obligasi itu tidak diketahui, maka harga

perolehan aktiva tetap ditentukan sebesar harga pasar aktiva tersebut.

Contoh pencatatan melalui ditukar dengan surat beharga:

Pada tanggal 1 Sept 2019  PT. ABC membeli sebuah gedung seharga rp. 1 milyar

dengan cara menerbitkan surat kepemilikan saham perolehan sebanyak 100.000

lembar saham biasa seharga 10.000 per lembar saham sementara diketahui nilai

pasar per lembar sahamnya pada saat itu sebesar 11.000 per lembar sahamnya.

Saham biasa : 100.000 x 10.000 = Rp. 1.000.000.000

selisih nilai saham dan nilai pasar saham: 1.000 x 10.000 = Rp.    100.000.000

(dicatat sebagai agio saham biasa)

maka pencatatn perolehan gedung adalah sbb:

 Gedung : Rp. 1.100.000.000

 Saham Biasa : Rp. 1.000.000.000

 Agio saham biasa : Rp. 100.000.000

Diperoleh melalui cara ditukar dengan aktiva tetap yang lain (Trade-In)

Metode pencatatan aktiva atau aset tetap ini digunakan untuk pembelian aktiva

tetap dengan cara tukar menukar atau istilah populernya “tukar tambah/Trade-In”.

Aktiva lama digunakan untuk membayar aktiva baru baik seluruhnya atau

sebagian di mana kekurangannya dibayar tunai.

Kondisi seperti ini prinsip harga perolehan tetap harus digunakan, yaitu aktiva

baru dikapitalisasikan dengan jumlah sebesar harga aktiva lama ditambah uang

yang dibayarkan (kalau ada) atau dikapitalisasikan sebesar harga pasar aktiva baru

yang diterima.

6
Contoh pencatatan melalui ditukar dengan aktiva / aset tetap lain:

PT. ABC menukarkan kendaraan mobilnya dengan sebuah mesin. Harga

perolehan mobil Rp. 100.000.000, Akumulasi penyusutan pada saat penukaran

adalah Rp. 20.000.000, Harga Mesin Rp. 90.000.000, dalam pertukaran tersebut

perusahaan menambah uang sebesar Rp. 5.000.000.

 Mobil Rp100.000.000,

 Ak.penyusutan Rp20.000.000,

 Nilai Buku Mobil Rp80.000.000

 Harga Mesin Rp90.000.000

 selisih nilai buku buku mobil dan nilai mesin sebesar Rp. 10.000.000

 Kas yang dibayarkan Rp5.000.000

 Ada selisih keuntungan pertukaran asset Rp5.000.000

maka pencatatan atas pertukaran asset tetap sbb:

 Dr. Mesin Rp. 90.000.000

 Akumulasi Penyusutan Mobil Rp20.000.000

 Cr. Mobil Rp. 100.000.000

 Kas Rp5.000.000

 Keuntungan pertukaran Asset tetap Rp5.000.000

– Diperoleh dengan cara dibuat sendiri

Semua biaya yang dibebankan untuk pembuatan aktiva sendiri seperti bahan, upah

langsung, dan factory overhead langsung serta biaya factory overhead tidak

langsung. 

Ada 2 cara untuk membebankan biaya factory overhead yaitu:

 Kenaikan biaya factory overhead yang dibebankan pada aktiva yang  

dibuat.

 Biaya factory overhead dialokasikan dengan tarif untuk pembuatan

aktiva dan produksi

7
Contoh pencatatan aktiva atau aset tetap yang diperoleh dengan cara dibuat

sendiri:

PT ABC sejak 1 Juni 2019 melakukan perluasan pabrik dengan membangun

gedung baru. PT ABC sudah sejak 10 tahun yang lalu produksinya. Dari Laporan

Rugi laba PT. ABC, didapat data sebagai berikut :

Pengeluaran Juni Mei Selisih

Kapitalisasi

Listrik 1000 800 200

Water Supplies 800 600 200

Overtime Cost 2000 1500 500

Telepon 500 300 200

Office supplies 800 500 300

Maka pencatatan asset tetapnya sbb:

 Dr. Listrik 800

 Gedung 200

 Cr. Kas 1000

 Dr. Water supplies   600

 Gedung   200

 Cr. Kas 800

 Dr. Overtime cost   1500

 Gedung     500

 Cr. Kas 2000

 Dr. Telepon     300

 Gedung     200

 Cr. Kas 500

 Dr. Office supplies     500

 Gedung     300

8
 Cr. Kas 800

Pencatatan Aktiva atau aset tetap dapat dilakukan dengan mudah menggunakan

aplikasi Finata.id dan berbagai fitur yang ada didalamnya. Selain berfungsi untuk

menyusun laporan, aplikasi ini juga bisa membantu anda untuk mengelola bisnis

atau usaha yang sedang anda jalani. Dijaman yang serba cepat dan modern ini,

sudah saatnya bagi anda untuk mengganti cara-cara manual dengan menggunakan

teknologi yang mempermudah kegiatan kita.

9
3 BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Aset tetap merupakan salah satu hal yang penting bagi perusahaan, selain
digunakan untuk kegiatan operasi perusahaan secara terus menerus, aset tetap juga
merupakan salah satu kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan. Aset tetap
memiliki beberapa kriteria yaitu berwujud, memiliki umur manfaat lebih dari 1
tahun, digunakan untuk operasional perusahaan dan tidak diperjual belikan serta
material. Perlakuan aset tetap berdasarkan PSAK 16 dan kebijakan perpajakan
memiliki beberapa perbedaan diantara mulai dari biaya perolehan sampai dengan
penyajian pada laporan keuangan.
Perbedaan yang paling signifikan terletak pada metode penyusutan, umur
manfaat dan pada saat dimulainya penyusutan aset tetap. Pada saat penyajian
laporan keuangan berdasarkan akuntansi dengan laporan keuangan fiskal nantinya
juga terjadi perbedaan dalam jumlah aset tetap yang tersaji karena laporan
keuangan fiskal nantinya akan dilakukan rekonsiliasi fiskal yang dikoreksi baik
koreksi negatif maupun koreksi negatif. Perbedaan tersebut wajar terjadi karena
memang terdapat perbedaan antara metode penyusutan antara PSAK 16 dengan
kebijakan perpajakan.

3.2 Saran

PT Karya Sidorukun Santosa sudah cukup baik dalam melakukan


pencatatan perlakuan aset tetapnya, hanya saja ada kekurangan dalam penyajian
aset tetap yang ada pada laporan keuangan karena aset tetap yang umur
manfaatnya telah habis tetap dicantumkan dlam laporan keuangan sehingga
membuat aset yang dimiliki dari tahun ke tahun sama, padahal terdapat aset tetap
yang umur manfaatnya telah habis dan seharusnya sudah tidak disertakan lagi
dalam laporan keuangan.

10
4 DAFTAR PUSTAKA

http://www.bcasyariah.co.id/profil-korporasi/profil-perusahaan/
http://www.bcasyariah.co.id/profil-korporasi/sejarah/

11

Anda mungkin juga menyukai