Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
(Praktikum 3 Menyelidiki sifat dan akibat gesekan dari beberapa jenis permukaan benda)

Disusun Oleh :
HASBI ANUGRAH 217002029
MUHAMMAD LUTFI AZHARI 217002069

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2021
PANDUAN PERCOBAAN

1. NOMOR PERCOBAAN : 3
2. TOPIK PERCOBAAN : Gaya pada bidang miring 2
3. TUJUAN PERCOBAAN : Menyelidiki sifat dan akibat
gesekan dari beberapa jenis
permukaan benda.
4. ALAT / BAHAN YANG DIPERLUKAN :
NAMA NAMA
NO.KATALOG JUMLAH NO.KATALOG JUMLAH
ALAT/BAHAN ALAT/BAHAN
Balok
FME 51.01/01 Dasar statif 1 FME 51.37/72 1
bertingkat
FME 51.02/02 Kaki statif 2 FME 51.14/23 Jepit penahan 1
Batang statif Balok
FME 51.03/03 1 FME 51.13/16 1
pendek aluminium
Batang statif
FME 51.04/04 1 FME 51.24/36 Bidang miring 1
panjang
Dinamometer
FME 51.05/05 Balok penahan 1 FME 51.10/11 1
3,0 N

5. PERSIAPAN PERCOBAAN
Setelah seluruh alat dan bahan disiapkan sesuai daftar diatas, maka :
a. Rakit statif sesuai gambar 1.
b. Pasang balok penahan pada batang statif.
c. Rakit bidang miring pada balok penahan dengan posisi terbalik (bidang rata
diatas, bagian rel dibawah).
d. Jika perlu gunakan balok bertingkat untuk mengatur kedudukan bidang miring.
6. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
a. Tentukan berat balok aluminium (w).
b. Letakkan balok aluminium diatas bidang miring.
c. Naikkan ketinggian balok penahan secara perlahan-lahan sambil mengamati
balok kuningan.
d. Hentikan kenaikan balok penahan tepat pada saat kuningan akan bergerak
(bergeser). Pada saat itu ukur tinggi ujung atas bidang miring (h) untuk
menentukan sinus α atau cosinus α (panjang bidang miring 1 = 50 cm).
e. Ulangi langkah b sampai d, tetapi gunakan permukaan balok aluminium yang
berbeda (kayu, karet, kaca, dan plastik).
f. Hitung gaya gesekan antara permukaan bidang miring dengan permukaan
kayu, karet, kaca, dan plastik tersebut.

h
I
α
Gambar 2
7. HASIL PENGAMATAN
a. Catat semua hasil pengamatan pada tabel berikut ini serta selesaikan isian
yang lain pada tabel.

(Karena benda atau objek yang diamati di laboratorium hanya alumunium.


Maka Praktikum hanya melakukan perhitungan gaya gesek alumunium
dengan permukaan benda saja)
W
(berat balok )
Jenis permukaan h Sin α = h/1 α f = w sin α N = w cos α
12c 0,5 X 0,24 =
0,5 N Alumunium 12/50 = 0,24 28 0,5 X 0,88 = 0,44
m 0,12

b. Gambarkan arah vektor gaya (w), f = w sin α dan N = w cos α

c. Hitung koefisien gesekan statis antara balok dengan permukaan menggunakan


data-data hasil percobaan.

8. Komentar dan Kesimpulan

Jadi kami menumukan sebuah penelitian bahwasannya berat balok almunium


diletakan di bidang miring dengan ketinggian 12cm maka di dapat Sin α = h/1 = 12/50 =
0,24, α=28, f = w sin α = 0,5 X 0,24 = 0,12, dan N = w cos α = 0,5 X 0,88 = 0,44. Dengan
koefisien gesekan statis antara balok dengan permukaan sebesar -0,75.
LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
(Praktikum 4 Usaha pada bidang miring)

Disusun Oleh :
HASBI ANUGRAH 217002029
MUHAMMAD LUTFI AZHARI 217002069

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2021
PANDUAN PERCOBAAN

1. NOMOR PERCOBAAN : 4
2. TOPIK PERCOBAAN : Usaha pada bidang miring.
3. TUJUAN PERCOBAAN : Menyelidiki gaya-gaya mekanis
pada bidang miring
4. ALAT / BAHAN YANG DIPERLUKAN :
NAMA NAMA
NO.KATALOG JUMLAH NO.KATALOG JUMLAH
ALAT/BAHAN ALAT/BAHAN
FME 51.01/01 Dasar statif 1 FME 51.14/23 Jepit penahan 1
Katrol kecil
FME 51.02/02 Kaki statif 2 FME 51.15/25 2
(Φ=50 mm)
Batang statif Steker
FME 51.03/03 1 FME 51.23/15 1
pendek perangkai
Batang statif
FME 51.04/04 1 FME 51.09/10 Beban (50 gr) 2
panjang
FME 51.05/05 Balok penahan 1 FME 51.24/36 Bidang miring 1
Dinamometer
FME 51.19/29 Pengait beban 1 FME 51.10/11 1
3,0 N

5. PERSIAPAN PERCOBAAN
Setelah seluruh alat dan bahan disiapkan sesuai daftar diatas, maka :
a. Rakit statif sesuai gambar 1.
b. Pasang balok penahan pada batang statif.
c. Rakit bidang miring pada balok penahan dengan menggunakan jepit penahan.
d. Gabungkan dua katrol kecil dengan menggunakan steker perangkai (gambar
2) dan pasangkan pengait beban diantara kedua katrol tersebut.
6. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
a. Tentukan berat kedua katrol dan steker perangkai (w = mg). Catat hasil
pengamatan pada tabel.
b. Kaitkan katrol pada dinamometer dan taruh diatas bidang miring.
c. Atur ketinggian bidang miring (h = 10 cm).
d. Amati gaya yang terjadi (FR) pada dinamometer dan catat hasilnya pada tabel.
e. Lepaskan dinamometer dari katrol dan taruh katrol diatas (ketinggian diatas
bidang horisontal h = 10 cm). Lepaskan katrol agar menggelincir pada bidang
miring hingga sampai pada bidang horisontal (di titik B pada gambar 3).
Usaha yang dilakukan gaya FR = FR.I (I = panjang bidang miring 50 cm).
f. Isikan nilai usaha = FR.I pada tabel dan lengkapi pula harga w.h.
g. Ulangi langkah b sampai f dengan mengubah ketinggian (h) bidang miring
sesuai tabel dibawah.
h. Ulangi langkah a sampai g setelah menambah dua beban pada katrol.
7. HASIL PENGAMATAN

a. Katrol Tanpa beban

Tinggi h Fr
W (N) w.h (joule) Usaha = Fr.I (Joule)
(m) (N)
0,10 0,5 N 0,5 N x 0,10 m =0,05 0,1 0,1 N x 0,50 m = 0,05 Joule
0,15 0,5 N 0,5 N x 0,15 m = 0,075 0,15 0,15 N x 0,50 m = 0.075 Joule
0,20 0,5 N 0,5 N x 0,20 m = 0,1 0,2 0,2 N x 0,50 m = 0,1 Joule

b. Katrol dengan beban

Tinggi h
W (N) w.h (joule) Fr (N) Usaha = Fr.I (Joule)
(m)
0,10 1,5 N 1,5 N x 0,10 m =0,15 0,3 0,1 N x 0,50 m = 0,15 Joule
0,15 1,5 N 1,5 N x 0,15 m = 0,225 0,45 0,45 N x 0,50 m = 0.225 Joule
0,20 1,5 N 1,5 N x 0,20 m = 0,3 0,6 0,6 N x 0,50 m = 0,3 Joule

8. Komentar dan kesimpulan

Disini kami menemukan sebuah penelitian bahwasanya katrol dengan


dengan katrol tanpa beban memiliki perbedaan data yang cukup signifikan
dengan contoh misalkan katrol tanpa beban deangan tinggi 0,10m atau 10cm
dengan timbangan maximum 3N maka didapat hasil data sebesar 0,5N
berbeda dengan menggunakan beban kami mencoba meneliti dengan
ketinggian yang sama yaitu 0,10 meter deangan timbangan maximum 3N
maka didapat berat sebesar 1,5N. kami Menyimpulkan bahwasanya berat
benda menentukan usaha dan gaya. Dan w.h(joule) sama hasilnya dengan fr.I
jadi keduanya memiliki keterkaitan yang sama

Anda mungkin juga menyukai