Anda di halaman 1dari 10

7/27/22, 2:56 PM Khutbah Jumat: Menyerap Pelajaran Penting Tahun Baru Hijriah

KHUTBAH

Khutbah Jumat: Menyerap Pelajaran


Penting Tahun Baru Hijriah
Rabu, 28 September 2016 | 08:00 WIB

Khutbah I

ُ
ُ, ّ ´ َ ُ : ) ِ J َS tَ ِ v ِs ‫ا‬L‫ر م َو‬pُْ ;ّ ˚ 3‫ا‬ ´َ َ g ُ c ]َ ْ Pَ t ّ ‘‫ ا‬à َS َ َę ‫ ِ ´ا \ ي‬c~’َ ْ zُ s ِi ‫ا‬
.
´ J‫ ا‬è ِ ,ْ ; َt ! è Lَ‫ و‬t َ :‫َا‬ J ´ :´ّ t ‫ا‬Lَ‫و‬ َş َ َ¸ ş َ ş è َ ´ ّg Lَ‫ن و‬
َ ¿ّ
t )
g
è ِ ْ)Lَ‫ و‬w ş ِ¤َ pْ \ ِąِ s pْ \ ُą cَ ‫ا‬s ِّzَ t > ُ´ ~َe ّzً ´ ‫ ُ و أ‬ą َ \ aْL‫ ُ َو‬is‫´ ّ ا‬J 3 ‫إ‬, َ ą َ \‫إ‬, َ 3J ‫; ن‬Lْ ‫ ´أ‬c ‫ ت‬c’ َ َz ‫وا‬
َ ‫إ‬, ِąِ ِ ‫ر‬L‫ْه ُ َو‬zُ ‫ ّن‬zُLَ;Lْ ‫´ أ‬ ‫ أ‬zُ َt
: ِ َ َ 3J ُ ‫ه‬zَ
sِ ّ ْ ]c َ¸ cَ ْzَِ ‫ُ ´ك َ˚ و َر‬psْ J ِ َ >´ ُ~‫ا‬Lّ َe´ \‫ّا‬zُ ِ‫و‬c َ] َ¸ ‫ِ \آ‬ą ‫ ْ وأ‬c َşt ِ ِ œ ُzَ ‫اة ِ ا‬J ´ َt ِ‫ م‬è ´‫ ْ أ‬c َt3‫‘ِ ء ا‬A َِ‫د‬c ‫أ‬Pّt ş ْzُ ,´ è َt ‫ّ أ‬,;´ َt
3‫ ا‬z´ ّt ‫ س ُا‬:´ ّ¤ُ p‫ا ا‬is َ : َ َt َ ş ِ¤ ِ ْ ِ) 3‫ّ ´ ا‬ct& َt ِ‫ت‬
è. َ¤َ ْz ẽ َt ‫ل َا‬is : َ َt َ è ِ ‘ ِt“َş ِ ِ َ ‫ و‬,:ِ ْ ِ ,َ ✓ ْ 3‫ا‬Pَ t ´‫َ أ ْر‬ls ْz َt‫إ‬, َ ‫ك‬J´ ّ3 َ ‫ْ ر‬e~ َ ً J ِS ْ َ.’tَ :ِ َ
https://nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-menyerap-pelajaran-penting-tahun-baru-hijriah-vI1qR ُ 1
Waktu mengalir terus. Dan “tanpa terasa” kita sampai kepada pergantian tahun hijriah
7/27/22, 2:56 Khutbah Jumat: Menyerap Pelajaran Penting Tahun Baru Hijriah
kesekian kalinya. Detik menuju menit, jam, hari, bulan, hingga tahun senantiasa bergerak
maju yang berarti semakin bertambah pula usia manusia. Yang perlu menjadi catatan adalah:
apakah bertambah pula keberkahan usia kita? Ini pertanyaan singkat dan hanya bisa
dijawab dengan mere2eksikan secara panjang-lebar jejak perjalan hidup kita yang sudah
lewat.

Tahun baru hijriah yang kita peringati setiap tahun terkandung sejarah dan nilai-nilai yang
terus relevan hingga kini. Nabi sendiri tak pernah menetapkan kapan tahun baru Islam
dimulai. Begitu pula tidak dilakukan oleh khalifah pertama, Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq.
Awal penanggalan itu resmi diputuskan pada era khalifah kedua, Sayyidina Umar bin
Khathab, sahabat Nabi yang terkenal membuat banyak gebrakan selama memimpin umat
Islam.

Keputusan itu diambil melalui jalan musyawarah. Semula muncul beberapa usulan, di
antaranya bahwa tahun Islam dihitung mulai dari masa kelahiran Nabi Muhammad. Ini adalah
usulan yang cukup rasional. Rasulullah adalah manusia luar biasa yang melakukan revolusi ke
arah peradaban yang lebih baik masyarakat Arab waktu itu. Karena itu kelahiran beliau
adalah monumen bagi kelahiran perdaban itu sendiri. Tahun baru Masehi pun dimulai dari
masa kelahiran figur yang diyakini membawa perubahan besar, yakni Isa al-Masih.

Yang menarik, Umar bin Khatab menolak usulan ini. Singkat cerita, forum musyawarah
menyepakati momen hijrah Nabi dari Makkah menuju Madinah sebagai awal
penghitungan kalender Islam atau kalender qamariyah yang merujuk pada perputaran
bulan (bukan matahari). Karenanya kelak dikenal dengan tahun hijriah yang berasal dari
kata hijrah (migrasi, pindah).

Jamaah shalat Jum’at hafidhakumullah,

Memilih momen hijrah daripada momen kelahiran Nabi yang dilakukan Umar dan para
sahabat lainnya mengandung makna yang sangat dalam. Kelahiran yang dialami manusia
adalah peristiwa alamiah yang tak bisa ditolaknya. Nabi Muhammad pun saat lahir tak
putra Abdullah bin Abdul Muthalib. Hal ini berbeda dari hijrah yang mengandung tekad,
semangat perjuangan, perencanaan, dan kerja keras ke arah tujuan yang jelas:
terealisasinya nilai-nilai kemanusiaan universal yang berlandaskan asas ketuhanan dalam
https://nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-menyerap-pelajaran-penting-tahun-baru-hijriah-vI1qR 2
7/27/22, 2:56 Khutbah Jumat: Menyerap Pelajaran Penting Tahun Baru Hijriah
serta merta diangkat menjadi nabi kecuali setelah berusia 40 tahun. Beliau kala itu
hanyalah bayi

putra Abdullah bin Abdul Muthalib. Hal ini berbeda dari hijrah yang mengandung tekad,
semangat perjuangan, perencanaan, dan kerja keras ke arah tujuan yang jelas:
terealisasinya nilai-nilai kemanusiaan universal yang berlandaskan asas ketuhanan dalam
https://nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-menyerap-pelajaran-penting-tahun-baru-hijriah-vI1qR 3
7/27/22, 2:56 Khutbah Jumat: Menyerap Pelajaran Penting Tahun Baru Hijriah
lil ‘alamin).

Nabi memutuskan hijrah setelah melalui proses panjang selama 13 tahun di Makkah
dengan berbagai tantangan dan jerih payahnya. Mula-mula beliau berdakwah secara
tersembunyi, dimulai dari keluarga, orang-orang terdekat, dan pelan-pelan lalu kepada
masyarakat luas secara terbuka. Selama itu, Rasulullah mendapat cukup banyak rintangan,
mulai dari dicaci- maki, dilempar kotoran unta, kekerasan fisik, hingga percobaan
pembunuhan. Semua dilalui dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan. Modal utama
hingga hingga beliau berhasil menyadarkan sejumlah orang adalah akhlak mulia.

ADVERTISEMENT

Rasulullah tampil sebagai agen perubahan di tengah masyarakat Arab yang begitu bejat. Asas
tauhid melenceng jauh karena menganggap berhala sebagai Tuhan. Nilai-nilai kemanusiaan
juga nyaris tak ada lantaran masih maraknya perbudakan, fanatisme suku, harta riba,
penguburan hidup-hidup bayi perempuan, dan lain-lain. Rasulullah yang hendak mengubah
cara pandang dan perilaku masyarakat jahiliyah mesti berhadapan para pembesar suku
yang iri dan tamak kekuasaan, termasuk dari paman beliau sendiri, Abu Jahal dan Abu
Lahab.
Pengikut Islam bertambah, dan secara bersamaan bertambah pula tekanan dari musyrikin
Quraisy. Hingga akhirnya atas perintah Allah, Nabi Muhammad bersama para
sahabatnya berhijrah dari Makkah ke kota Yatsrib yang kelak dikenal dengan sebutan

Perjalanan hijrah dilakukan di malam hari dengan cara sembunyi-sembunyi dan penuh
kecemasan, menghindari kejaran kaum musyrikin Quraisy. Beruntung kala di kota
Yatsrib, Rasulllah bersama sahabat-sahabatnya disambut positif penduduk setempat.
https://nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-menyerap-pelajaran-penting-tahun-baru-hijriah-vI1qR 4
7/27/22, 2:56 Khutbah Jumat: Menyerap Pelajaran Penting Tahun Baru Hijriah
Madinah.

Perjalanan hijrah dilakukan di malam hari dengan cara sembunyi-sembunyi dan penuh
kecemasan, menghindari kejaran kaum musyrikin Quraisy. Beruntung kala di kota
Yatsrib, Rasulllah bersama sahabat-sahabatnya disambut positif penduduk setempat.
https://nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-menyerap-pelajaran-penting-tahun-baru-hijriah-vI1qR 5
7/27/22, 2:56 Khutbah Jumat: Menyerap Pelajaran Penting Tahun Baru Hijriah
mereka mengenal Islam dan bahkan sudah berbaiat kepada Nabi saat di Makkah. Di sinilah
Nabi membangun peradaban Islam yang kokoh. Jumlah penganut semakin banyak,
semangat persaudaraan antara Muhajirin dan Ansor dipupuk, dan kesepakatan-
kesepakatan dengan kelompok di luar Islam diciptakan, demi terwujudnya kehidupan
masyarakat yang damai.

Mula-mula yang dilakukan Nabi setelah hijrah adalah mengubah nama dari Yatsrib menjadi
Madinah. Mengapa Madinah (yang sekarang dimaknai sebagai “kota”)? Secara bahasa
madînah berarti tempat peradaban. Perubahan nama ini memberi pesan tentang pergeseran
pola perjuangan Nabi yang semula di Makkah banyak dipusatkan pada penyadaran pribadi-
pribadi, menuju dakwah dalam konteks sosial yang terorganisisasi dalam negara Madinah.
Di sini konstitusi (mitsaq al-madinah atau Piagam Madinah) dibangun, struktur
pemerintahan disusun, dan aturan-aturan Islam seputar muamalah (hubungan
antarsesama) banyak dikeluarkan di sana. Tentang Piagam Madinah, Nabi menjadikannya
sebagai titik temu dari masyarakat Madinah yang plural saat itu, yang meliputi orang
Muslim, orang Yahudi, suku- suku di Madinah, dan lain-lain. Demikianlah hijrah Nabi yang
monumental itu seperti mendapatkan momentum puncaknya, yakni terwujudnya
masyarakat yang beradab.

Jamaah shalat Jum’at hafidhakumullah,

Setidaknya ada dua poin yang perlu digarisbawahi dari ulasan tersebut. Pertama, tahun baru
hijriah harus dimaknai dalam kerangka perjuangan Nabi dalam merealisasikan nilai-nilai
kemanusiaan universal yang berlandaskan asas ketuhanan dalam Islam (rahmatan lil
‘alamin). Nabi sebagai sosok—termasuk momen kelahirannya—memang layak dihormati,
tapi ada yang lebih penting lagi yakni spirit dan prestasi beliau sepanjang periode risalah.
Dalam perjuangan itu ada ikhtiar, pengorbanan, keteguhan prinsip, keseriusan, kesabaran,
dan keikhlasan. Yang terakhir ini menjadi sangat penting karena Rasulullah bersabda:

َ
,psْ\ ąِ ِ ‫إ َ ا‬, ُ ُ َ: psْ\ ِąِ َ: ْ َ c َe َ ْ Zَ t ‫ َى‬Pَ t َp ‫ ئ‬h :´ ّs َt 3 ِSُLَ‫ل ت و‬J ´ >ْe َt L‫ ْا‬s َt ّ ´: ‫إ‬,
,
tَ Z
PَL‫َو‬ ‫ر‬L‫ ِ َو‬is َ è ‫ر‬Lَ‫ ِ و‬is‫إ َ ا‬, ُ ›, ْ ‫ِ) ا‬ ç ِz3t ِّ´ ّt
(akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin
mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah
dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan yang layak di
https://nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-menyerap-pelajaran-penting-tahun-baru-hijriah-vI1qR 6
7/27/22, 2:56 Khutbah Jumat: Menyerap Pelajaran Penting Tahun Baru Hijriah
Lِ ْ َ 3‫إ‬, َ. َ Pَ t œ َt َ ‫إ‬, ُ ُ َ: sS Lَْ : Lٍ‫›´ أة‬,ْ ‫أو ا‬ t َ : ْ ُ ِ \ ُ ُ َ: ْ

: ُg ْ ُ , tَ
َ َt è

Artinya: “Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang

(akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin
mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah
dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan yang layak di
https://nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-menyerap-pelajaran-penting-tahun-baru-hijriah-vI1qR 7
7/27/22, 2:56 Khutbah Jumat: Menyerap Pelajaran Penting Tahun Baru Hijriah
atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang
dia niatkan.”

Nabi dan para sahabatnya menunjukkan ketulusan yang luar biasa semata hanya untuk
jalan Allah. Namun justru karena niat seperti inilah mereka mendapatkan banyak hal,
termasuk persaudaraan, keluarga baru, hingga kekayaan dan kesejahteraan selama di
Madinah.
Keikhlasan dan kerja kerasa dalam membangun masyarakat berketuhanan sekaligus
berkeadaban berbuah manis meskipun tantangan akan selalu ada. Inilah teladan yang berikan
Nabi dari hasil berhijrah.

Poin kedua adalah kenyataan bahwa Nabi tidak membangun negara berdasarkan fanatisme
kelompok atau suku. Rasulullah menginisasi terciptanya kesepakatan bersama kepada seluruh
penduduk Yatsrib untuk kepentingan jaminan kebasan beragama, keamanan, penegakan
akhlak mulia, dan persaudaraan antaranggota masyarakat. Tujuan dari kesepakatan tersebut
masih relevan kita terapkan hingga sekarang. Inilah hijrah yang tak hanya bermakna secara
harfiah “pindah tempat”, melainkan juga pindah orientasi: dari yang buruk menjadi yang
baik, dari yang baik menjadi lebih baik. Dan Rasulullah meneladankan, perubahan tersebut
tak hanya untuk dirinya sendiri tapi juga untuk masyarakat secara kolektif.
Semoga pergantian tahun hijriah membawa keberkahan bagi umur kita dengan belajar dari
peristiwa hijrah Rasulullah yang monumental lengkap dengan nilai-nilai positif di dalamnya.
Wallahu a’lam.


‫ ف‬Lّ َ ‫ﺑ‬ ٌ, L‫ا ٌد‬pşّ ‫ إ‬,c’ َ ِS ْ cِ ‫ ا‬Lِ Lْ‘ِL\ّ ¿‫ ت وا‬t: Jtِ hّ:َ ‫و‬, ¸ ‫ و‬,,ِ Lْ Lِ َ 3‫ ِ ن ا‬è Lْ, 3 L‫ ُ ِ ْ َو‬is‫ ا‬L‫ك‬
َ Lَ‫ َر‬tş
z
‫َر‬ ‫ؤ ُ ْو‬Lَ‫‡ ر‬Pَ َ‘ َ َtَ:ُ ّ çp ✓t َ Lَ¤َ ‫آ‬Lْ 3ُ¤‫ا‬

Khutbah II

zَِّ s
‫ أ ´ ّن‬zُLَ;Lْ ‫´ أ‬L‫ ُ َو‬ą َ \ ˚ 3‫ا‬L‫ ِ ِ َو‬t َ
َt
ĩ َ lْ ِ ْ ‫ا‬sَS ِّ ُpْL‫ َ ْ ِ َو‬c َl ‫ ّ˚ ْ ا‬ęَS ‫ا‬Pَ z ُpْ‫ ْ َ آ‬:Lِ´¿ّ \‫ ا‬t َ , ˚ّ;َ ‫ ا‬:“ ¸ ِ ´ّ z3‫ َ¸َ] ا‬c ‫ن‬
َ ْ ˚ّ Pَ A ! ِSَ َ ُ : ُgَ SLَ‫ َ و‬is‫ن´ ا‬ ّ ‫إ‬, َ
َtَ:‫ل‬ َ ẽ َt L‫ٍ´ َو‬SJ ُ ,ّ´ ęَ) ِّ c َ] َ¸ sَ ِّzِ َt > ُ~ َe ّz‫ ً ا‬ct
SJ‫اْرضَ ا‬Lَ‫ ْ َ و‬:ِ ş ´ّ Lَ¤ُ ’.L‫ ْا‬Pَ A ! ِs َąِL‫‡ ِ َ َو‬sُ Lُ‫ر‬Lَ‫ ]َ َ¸ ا ¦َ ْ ِ !“ ِ َ و‬c Lَ‫´ و‬sَ ٍ ِّzِ t َ > ُ~ َe zّ ‫ل‬
ِ ‫ ]َ َ¸ آ‬c Lَ‫ ْ و‬sَ1 ّ ِ L‫ َ ْ ِ َو‬is ُ c َl ‫ا‬
L
ِ
¸´ّ ]ş ِ ęَ ´‫ ْ َ أ‬:zِِ L‫‘ ّ´ا‬,‫ء ا‬l َ¤َ t ُ ’L‫ ُ ّ ِ ْا‬,ّ´ cَ
https://nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-menyerap-pelajaran-penting-tahun-baru-hijriah-vI1qR 8
7/27/22, 2:56 Khutbah Jumat: Menyerap Pelajaran Penting Tahun Baru Hijriah
\ ُ ,Lْ✓ ِ ¤ْ ِ َ¸]َ : َpْ è 3J َ َ ِ : ْ z ُ ‫ه‬aْzَL‫ ُ و‬is‫ا‬Lَ‫ ُ و‬is‫´ ّ ا‬J 3 ‫إ‬, َ ą َ \ِ ‫ َ ا‬3J ‫ أن‬zُLَ;Lْ ‫´ أ‬L‫ ِ َو‬c
c~’َ ْ zُ is ِ cْ َ ‫ا‬
ą ُ cَ P ِz َt ِْ ِ ‫ا‬Lَ‫و‬ ‫إ‬, ]َ¸َ
‫ ا‬,ً ْ Z ÷ c َşt َ ‫ا‬L‫ َو‬ąِِ Lَ\‫ ]َ َ¸ ا‬c‫ ِو‬s ِّzِ َt > ´ُ ~َe ّz ¸َ ]َ c c Lِ ِ ‫ َا‬pę ‫ إ‬w psْ\ ُą ‫ه‬cَ ْzُ ‫ا‬e ّzً~َ ´ُ >
1sِ ّ ĩ َ ْ l ِ ْ ً t Lَ‫ِ و‬ )ِ ę ,ّ ´ ُ SJ‫ا‬ ‫ر‬ ‫ا‬Lّ ´ \‫ر ا‬L‫َو‬

ِ ِ
´ ˚ ‫ َ ا‬P´ّt ş َ ْzُ è َ t ‫أ‬
S ِ ِ v ِs ¸َ Lَ L‫ِ َو‬ ‫´ أ‬Lَ>َ ‫ٍ› ﺑ‬,ْ p´ ç ِî َ is‫ َ َ ¸ أ ّن ا‬e´ ّt َ > ‫ا‬pُْ ,Lَ;ْ :‫ا‬Lَ‫ و‬L,َ Lَ›‫ أ‬ą3J‫اا‬p Lُ¤ّ :´ ‫س ا‬
s ş ِ¤ُ z ! َA ¤ْ َ ِ ِ ْ ِ è
✓,Lَ›‫´أ‬ ‫ا‬cْ S َ ُpْ‫ا‬Lَ‫و‬ َ è ِ ْ َt z´ ّt 3‫ ا‬t َ ; ّ,

ĩ َ lْ ِ ْ ‫ا‬sَS ِّ ُpْL‫ َ ْ ِ َو‬c َl ‫ ّ˚ ْ ا‬ęَS ‫ا‬Pَ z ُpْ‫ ْ َ آ‬:Lِ´¿ّ \‫ ا‬t َ , ˚ّ;َ ‫ ا‬:“ ¸ ِ ´ّ z3‫ َ¸َ] ا‬c ‫ن‬
َ ْ ˚ّ Pَ A ! ِSَ َ ُ : ُgَ SLَ‫ َ و‬is‫ن´ ا‬ ّ ‫إ‬, َ
َtَ:‫ل‬ َ ẽ َt L‫ٍ´ َو‬SJ ُ ,ّ´ ęَ) ِّ c َ] َ¸ sَ ِّzِ َt > ُ~ َe ّz‫ ً ا‬ct
SJ‫اْرضَ ا‬Lَ‫ ْ َ و‬:ِ ş ´ّ Lَ¤ُ ’.L‫ ْا‬Pَ A ! ِs َąِL‫‡ ِ َ َو‬sُ Lُ‫ر‬Lَ‫ ]َ َ¸ ا ¦َ ْ ِ !“ ِ َ و‬c Lَ‫´ و‬sَ ٍ ِّzِ t َ > ُ~ َe zّ ‫ل‬
ِ ‫ ]َ َ¸ آ‬c Lَ‫ ْ و‬sَ1 ّ ِ L‫ َ ْ ِ َو‬is ُ c َl ‫ا‬
L
ِ
¸´ّ ]ş ِ ęَ ´‫ ْ َ أ‬:zِِ L‫‘ ّ´ا‬,‫ء ا‬l َ¤َ t ُ ’L‫ ُ ّ ِ ْا‬,ّ´ cَ
https://nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-menyerap-pelajaran-penting-tahun-baru-hijriah-vI1qR 9
7/27/22, 2:56 Khutbah Jumat: Menyerap Pelajaran Penting Tahun Baru Hijriah
َ ْ :~
ِ e zَ, ‫ ا‬tَ :
‫‘ ّا‬,‫ا‬ ‫ْر‬

‫´ أذ‬Lَ‫ ْ َ و‬:ِ ِ S ْ ُ ’.L‫ ْا‬L‫ َو‬L‫ َ َم‬As ‘


¿ّ ´ cِ‫ أ‬SJ‫ ت ا‬Pِ ْ,ì ‫ “ء‬3J َ ْz َ ‫ ْ ت ا‬:ِ ِ S ْ ُ ’.Lْ‫ا‬Lَ‫ ْ ت و‬:ِ c ِ ْ J ِ3ْ ُpْ Pِ z ¤ ,ّ ´ ُ JَS‫ا‬
‫ ْك‬Lِّ 3‫´ ّل ا‬ ُ
J ?,L‫ْا‬ ,ّ ´ ُ ‫ َا‬3J َ ْpP L‫ ْا‬L‫ َو‬,ْ S ِ َt ْ ُ ’.L‫ ْا‬Lَ‫و‬ pْ Pِ z َt ُ ’.L‫ ْا‬L‫َو‬ ‫ا‬
Zَ ِ ) ِ ْ :ِLّ \‫اء ا‬cْ zَ‫ ْ أ‬:ِ ِ S ْ ُ ’.L‫ ل ْا‬àَ Pَ ْ :ِLّ \‫ َ َ ا‬g َ ‫ا‬L‫ ّ َ َو‬:´aّzِ L‫ك‬ َ Lَ‫د‬cِ َt ‫ا‬L‫ ْ َ َو‬Z : Lْ ُ ’.L‫ ْا‬L‫َو‬
َ:t cْ‫ا‬Lَ‫َ و‬
, ِ Lّ›L‫ َد‬L‫َو‬ ‫ ل‬àْ‫ا‬Lَ‫و‬ ´ g ُ ْ Pَ ´ p ُ ’.L‫ْا‬ ُ gْ
ْ
³ ~L‫ ْا‬L‫ َ ِ َو‬z ْ ِ 3 ¤Lْ‫ا‬ p3 ‫ا‬Lَ‫ َء و‬A ‘َ 3 L‫ ْا‬è َ ْs cَ z ّt ‫ د‬SJ‫ ا‬c ِ ْ :ِLّ \‫ ا‬L‫ َم‬pَْ : َ ‫إ‬,
şَ َ) َc Pِ ْ,ì َt َ َ َ َ ³ِc~Lْ‫ا‬Lَ‫ ل و‬Lْ َ
ِ َt &َ Pَ t şLَ‫و‬ ‫و‬ ‫ ا‬,ُ ´ ´ ِ
ẽ ِz َt L‫ َ ً َو‬z َz ‫ َ ً و‬z َz َ t َ Lِ:‫ آ‬t َ Lّ Lَ‫ ر‬tَ :ِ ْ َc’ َ. 3 Lْ‫ ب ا‬S ِ ِ: ْ َ ْ ُ ’.Lْ‫ ِ ِ ا ن ا‬ts ę “à tّ ´ ¦‫و‬Lُ>ْ ‫ا‬
‫ َ َ اب‬c ‫ ِة‬.َ J Lْ‫ ِ ا‬è t َ :Lْ Lّ \‫ ِ ا‬è ´ ‫ ر‬P“cّ ً : َt ‫ِ ْ َا‬ ُ) 3 ‫ً و‬ ´
:َ ‫و‬, ‫ ن‬tَ ‫ل‬ ç tِ 3ْ is َ :‫ ن ا‬tَ ı ِ ’L‫ َ ْا‬eْ z َt 3 َz َSُpْ : َ ّ PِLَ~Lْ َ :L‫ َو‬p³ : َ ْ¤ ِ ْ 3 zَ َt ‫ ا َ ن‬S َ ْ z َt Lّ L‫ َر‬c ‫ِر‬z3 ّt ‫ا‬
›َ î˚ ُ, َt ‫إ‬ , ! ą3Jِ ‫ا‬ L
‫د‬
َ ِ : ْ َ c cِ t
َ
‫ء‬:“hْ z J ?,L‫ ْا‬L‫َو‬ َ ْz ُ ِ ‫ا‬Lَ‫و‬z َt Lَ Lُ¤ tَ
´ ´
c ُ ‫ ُ ْوه‬,ُ ✓ p َ 3 Lْ‫ َ ا‬is‫ذ‘ ُ ُوا ا‬ ّ ìََ :
‘ َ3 3 L‫ ْا‬L‫ َو‬,َِ ✓ْ z ُ ’.Lْ‫ا‬Lَ‫ “ء و‬s ì َ ْ َ L;L‫ َ َو‬şLْ 3ُ¤L‫ِذي ْا‬
ِ َ ِ ]َ¸َ ‫َوا‬ ✓ ْ ُ ì ‘ْ َ : َ ,Lْ ‫ا‬Lَ‫ن و‬ َ ‫ْو‬ ّ l َ Lُ ِ َ : ¿¸ْ 3َ¤Lْ‫ ¸ ا‬cَ ِ
,َْ Z‫ أ‬is‫ ُ ا‬Lْ‘Lِ¿َ \Lَ‫ و‬p ✓‫ َ ِ د‬:

Alif Budi Luhur

https://nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-menyerap-pelajaran-penting-tahun-baru-hijriah-vI1qR 1

Anda mungkin juga menyukai