Mengetahui apa itu resume merupakan cara yang efektif untuk dapat menjelaskan inti atau
pokok dari sebuah informasi yang ingin disampaikan kepada orang lain. Banyak orang yang
sering salah kaprah dengan perbedaan resume, Curriculum Vitae (CV), dan ikhtisar. Meski
sering bersinggungan, namun ketiga hal tersebut memiliki arti dan fungsinya masing-masing.
Resume harus memuat informasi yang singkat, padat, dan jelas. Dokumen ini biasanya hanya
terdiri dari satu halaman. Resume menunjukkan kemampuan diri dan riwayat pekerjaan dengan
ringkas.
Untuk lebih paham mengenai resume, berikut ini ada penjelasan mengenai apa itu resume,
fungsi, jenis, hingga cara membuatnya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai
sumber, Senin (12/7/2021).
Pengertian Resume
Selain itu, kata resume juga kerap kali muncul ketika seseorang sedang melamar pekerjaan.
Dalam konteks ini, resume adalah daftar riwayat hidup secara singkat dari seseorang yang
berisikan pengalaman, keahlian, jenjang pendidikan, dan lain sebagainya.
Fungsi Resume
Setelah mengetahui apa itu resume, Anda perlu untuk memahami fungsi resume. Ada beberapa
fungsi resume, dintaranya:
1. Menjadikan tulisan yang semulanya panjang lebar menjadi ringkas dan kaya makna.
Tujuan Resume
Tujuan resume juga memberikan pengajaran kepada setiap orang untuk lebih bisa menjelaskan
sesuatu yang panjang menjadi singkat dan padat namun kaya akan makna. Walaupun singkat
namun lebih mudah dimengerti, dipahami dan diterima bagi siapa pun yang menerimanya.
Tujuan lainnya adalah lebih mudah mengingat materi yang telah disampaikan tanpa membuka
lagi tulisan yang mulanya belum diresume.
Jenis-Jenis Resume
1. Ringkasan Abstrak
Ringkasan abstrak adalah suatu ringkasan yang padat dan singkat serta dapat ditemukan dalam
suatu karya ilmiah. Dalam penulisannya ringkasan abstrak ini harus sesuai dengan karangan
aslinya. Baik itu dari segi kesesuaian bahasa dan juga sudut pandangnya. Sehingga dalam
ringkasan abstrak ini hanya boleh menyingkat atau memendekkan teks tanpa merubah bahasa
dan sudut pandangnya.
Ringkasan stricto sensu adalah suatu hasil dari pencarian isi sebuah tulisan dengan memakai
susunan kata sendiri dan merangkum pikiran utama. Adapun ringkasan dari stricto sensu ini
lebih mengesampingkan detail, ilustrasi dan lain sebagainya, karena hal tersebut lebih kepada
ringkasan abstrak. Jenis ringkasan stricto sensu ini harus mengikuti urutan proporsi naskah asli
dengan tidak mencampurkan pendapat pribadi. Biasanya jenis ringkasan ini digunakan untuk
keperluan sekolah, tugas, guru, maupun dosen.
3. Ikhtisar
Ikhtisar adalah suatu ringkasan yang memberikan kebebasan bagi kita dengan catatan hanya
berlaku pada tatanan, tujuan, dan juga banyaknya informasi yang hendak ditulis. Namun tetap
saja semua yang diringkat harus sesuai dengan isi teks asli.
Untuk menuliskan resume, tentu saja Anda wajib untuk menemukan gagasan utama yang
menjadi dasar pemikiran tulisan tersebut. Kemudian, dengan menemukan gagasan utama Anda
juga bisa menyampaikan informasi secara utuh secara obyektif kepada orang lain.
3. Menuliskan Resume
Setelah melakukan dua langkah di atas, maka sudah waktunya untuk menuangkan hal-hal yang
Anda peroleh ke dalam resume. Perlu dicatat bahwa dalam meresume tidak boleh menambah
pendapat pribadi anda. Hal ini dilakukan supaya tidak menjadikan bias antara penulis resume
dengan penulis naskah asli. Kemudian gunakanlah bahasa yang sederhana dan mudah
dipahami. Hindari kalimat yang bertele-tele.
Setelah selesai menuliskan resume, sebaiknya baca ulang kembali sebelum dipublikasikan. Hal
ini dilakukan supaya dapat mengantisipasi jika ada kesalahan dalam penulisan misalkan saja
EYD dan lain sebagainya.
Contoh Resume – Bila kamu ingin menyampaikan informasi namun hanya ingin memaparkan pokok
kalimatnya saja, mudah sekali. Resume adalah cara efektif untuk melakukannya. Kamu bisa
menerapkannya untuk buku, jurnal dan beberapa portal media lain.
Lalu apa sih Resume itu? Resume merupakan ringkasan sebuah kalimat dengan cara memotong
dengan mengambil bagian pokok kalimat. Resume bisa juga digunakan untuk meringkas isi pikiran
pengarang.
Resume terkadang disamakan dengan Ikhtisar. Padahal, keduanya sama-sama memiliki perbedaan.
Resume atau ringkasan sendiri merupakan penggalan kalimat yang mengandung gagasan pokok atau
intisari. Biasanya, Resume memiliki isi yang hampir sama dengan gagasan pokok kalimat dalam
sebuah teks.
Sedangkan ikhtisar merupakan ringkasan yang lebih pendek. Bedanya, ikhtisar tidak memperhatikan
urutan gagasan pokok adalah sebuah kalimat. Intinya, ikhtisar lebih bersifat bebas. Itu karena ikhtisar
dibuat menggunakan kalimat dan pemahaman sendiri ketika menjelaskan sebuah bacaan.
Saat membaca naskah, kamu perlu membawa alat bantu untuk memahami suatu kata yang belum
dipahami. Itu sangat berguna ketika membaca naskah. Alat bantu tersebut berguna untuk membantu
memahami sebuah kalimat dalam naskah.
Kalimat penting itu biasanya sudah merangkum beberapa gagasan utama. Kamu dapat melakukannya
dengan menulis ulang kalimat penting tersebut. kamu juga bisa menggaris bawahi kalimat yang
mengandung gagasan utama.
3. Menulis Resume
Selesai menemukan gagasan utama, mulailah menulis resume. Kalimat yang diperoleh dari gagasan
utama ditulis sesuai dengan naskah asli. Perlu diperhatikan bahwa dalam menulis resume tidak boleh
menambah pendapat pribadi.
Hal itu akan mengakibatkan ketidaksesuaian antara pendapat pribadi dengan naskah asli. Jadi, cukup
tulis gagasan pokok dari kalimat yang telah kamu baca. Untuk mempermudah pembaca, gunakan
bahasa yang mudah.
Dalam menulis resume gunakan bahasa yang bisa dicerna siapa saja. Tidak perlu menggunakan
bahasa bertele-tele. Cukup menggunakan bahasa sendiri, namun tetap memuat isi naskah.
Periksa ejaan yang benar, periksa tanda baca, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan
terakhir dan periksa ulang kesesuaian isi naskah asli dengan resume.
Dalam dunia kerja Resume juga sering digunakan untuk menyebut daftar riwayat hidup atau
curriculum vitae. Terdapat beberapa dokumen berisi tentang rangkuman pendidikan, keahlian dan
pengalaman hidup. Adapun beberapa contoh resume kerja seperti di bawah ini:
Contoh Resume Kerja
Di bawah ini merupakan contoh Resume Kerja yang bisa kamu gunakan sebagai acuan, adapun
contohnya seperti:
Kepada Yth
HRD Manager PT. Bintang Jaya Sejahtera
Jl. Srigunting No. 01 Bandung
Perihal: Lamaran Kerja
Dengan Hormat,
Sesuai informasi yang saya terima dari media sosial instagram, terkait dengan lowongan kerja di
perusahaan yang dipimpin Bapak/Ibu. Melalui surat lamaran ini saya berniat mengajukan diri dan
mengisi jabatan sesuai yang dibutuhkan perusahaan. Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama: Riska Maryanti
Tempat/Tanggal lahir: Bandung, 10 Februari 1986
Jenis Kelamin: Perempuan
Pendidikan terakhir: SMA Citra Kirana Bandung
Alamat: Jl. A.H. Nasution No. 14 Bandung Rt/Rw 001/002
Telepon: 085656707685
Guna melengkapi sejumlah data sebagai bahan pertimbangan Bapak/Ibu pimpinan diwaktu yang akan
datang, saya melampirkan beberapa data diri berikut ini:
Hormat Saya,
Riska Maryanti
Pendahuluan
Membaca tidak hanya membaca, namun membaca diperlukan ketrampilan. Adapun cara untuk
melatih ketrampilan sebagai berikut: Membaca dengan konsentrasi tinggi dan penghayatan, gunakan
intonasi dan lafal yang tepat ketika membaca sebuah bacaan, membaca tidak dengan tergesa-gesa,
dan membaca dianjurkan dengan penuh ekspresif.
Pembahasan
Membaca bisa dilakukan dengan beberapa teknik dasar, diantaranya seperti: membaca dengan
bersuara (dilakukan untuk menikmati bacaan dengan cara menangkap informasi), membaca dalam
hati (membaca ekstensif dan membaca intensif).
Membaca dengan bersuara biasanya dilakukan dengan membaca keras oleh pembaca. Adapun
membaca di dalam hati secara umum disamakan dengan kegiatan membaca yang lebih mengerti dan
memahami sebuah bacaan. Padahal kedua-duanya sama saja, di dalam membaca perlu sebuah proses
memahami.
Selain itu yang paling penting ketika membaca adalah proses memahami. Di dalam membaca sebuah
buku, jurnal, portal, sosial media, majalah, koran dan sebagainya perlu pemahaman karena pembaca
sedang menangkap pesan yang disampaikan penulis.
Secara umum membaca memang dipahami sebagai kegiatan menganalisis, meresepsi bahkan
menginterpretasi pesan yang disampaikan oleh penulis. Sehingga memang diperlukan konsentrasi
penuh untuk memahami sebuah bacaan.
Simpulan
Membaca memang tidak mudah dilakukan. Itu karena membaca tidak hanya sekedar membaca,
namun juga diperlukan pemahaman. Membaca memerlukan pemahaman untuk menangkap maksud
penulis. Bila tidak dibarengi dengan pemahaman yang mendalam biasanya akan terjadi kesalahan
dalam menangkap isi penulis.
Beberapa cara untuk membaca yang lebih efektif dengan membaca dengan bersuara. Teknik ini
biasanya digunakan untuk lebih menangkap informasi karena dilakukan dengan cara menikmati
bacaan. Selain itu, membaca juga dapat dilakukan dengan cara membaca di dalam hati. Biasanya
dilakukan dengan cara membaca ekstensif dan membaca intensif.
Oleh sebab itu, Perubahan dalam Tatanan Sosial tidak hanya diketahui sebagai peristiwa dari
potongan kelompok manusia. Sebenarnya, Perubahan dalam Tatanan Sosial juga memiliki manfaat
terhadap lingkungan masyarakat. Itu karena, pada Perubahan dalam Tatanan Sosial dapat
meningkatkan integrasi sosial.
Untuk menyoal masalah ini, penulis menggunakan pendekatan historis dengan teori pembangunan
pengembangan masyarakat. Penulis menggunakan model pengembangan komprehensif.
Menggunakan wawasan yang lebih pragmatis untuk melihat beberapa realitas di lapangan.
BAB II
Teori Perubahan dalam Tatanan Sosial
Dalam kajian ini penulis menggunakan teori sosial milik August Comte. Selanjutnya dia membagi
dalam dua bagian pada social change theory seperti social dynamics dan social statistic. Perubahan
dalam tatanan sosial akan menampakkan diri pada hubungan makro (wilayah regionalitas, negara dan
masyarakat).
Sedangkan konsep perubahan dalam tatanan sosial yang penulis gunakan adalah teori dari: Kelompok
sosiologi klasik (Karl Marx, Emile Durkheim dan Marx Weber). Penulis juga mengaitkan teori tersebut
dengan fenomena perubahan dalam tatanan sosial masyarakat Indonesia (ideologi, komunikasi,
modal, teknologi dan birokrasi).
Perubahan dalam tatanan sosial memiliki dua macam pola seperti datang dari pasar bebas dan datang
dari negara. Keduanya saling mempengaruhi pengolahan ekonomi. Terutama di Indonesia, karena
menerapkan kedua sistem tersebut. Proses reproduksi juga dipengaruhi oleh perubahan dalam
tatanan sosial melalui proses yang berlangsung lama dan berulang.
Bila dilihat melalui teori klasik Karl Marx, konsep perubahan tatanan sosialnya dipengaruhi oleh
Emmanuel Kant. Kant menyebutkan bahwa awal dari manusia adalah kesempurnaan, lalu memasuki
dunia yang kotor dan terbatas. Pemikir berikutnya adalah Weber, tokoh yang sangat berpengaruh
dalam teori sosial karena pimikiran rasionalitasnya.
Teori Durkheim yakni memandang masyarakat melalui kacamata sistem. Menurutnya, masyarakat
layaknya living organism. Durkheim juga cenderung tidak menyukai politik yang moderat. Oleh karena
itu, ia lebih condong pada moral atas perdamaian, individualisme-sekuler, kecocokan dan
pemeliharaan yang cenderung bersifat kesatuan.
BAB III
Konsep Perubahan dalam Tatanan Sosial
Konsep yang penulis maksud disini adalah konsep Five Contemporary Prime Mover. Bisa juga disebut
sebagai lima penggerak yang dapat berpengaruh pada tatanan sosial. Diantaranya seperti:
Birokrasi
Komunikasi dan Industri Pers
Modal
BAB IV
Pendekatan pada Penelitian
Penulis menggunakan pendekatan mikro untuk membedah fenomena perubahan dalam tatanan
sosial di Indonesia diantaranya:
Secara umum, ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan perekonomian di Indonesia:
Tercatat bahwa pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV hanya sebesar 6,11 % YoY. Itu sudah
berbanding jauh dari kuartal IV tahun 2011. Hal ini terjadi karena adanya tingkat penurunan terhadap
sektor pertanian di Indonesia yang mencapai 23,06 %. Adapun pertumbuhan ekonomi juga
disebabkan oleh pengeluaran rumah tangga.
Namun, terbentuknya modal tetap seperti bruto yang pada tahun 2012 sebesar 9,81 %, impor 6,65 %
dan ekspor 2,01 % Indoensia telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang semakin baik. Selain itu,
1,47 % meningkatkan pertumbuhan pada tahun 2012.
Pengertian sekolah terpadu, penulis sampaikan dibagian, implikasi perkembangan pendidikan luar
biasa (PLB) dan pendidikan luar biasa dibagian kajian teori. Perkembangan PLB di Indonesia, penulis
letakkan dibagian hasil. Penulis memaparkan perkembangan pada tahun 1984 hingga pasca tahun
1984.
Lalu pada bagian terakhir artikel, penulis membahas mengenai simpulan dan saran. Adapun beberapa
kerangka seperti rangkuman di bawah ini:
1. Abstrak
Pada bagian ini penulis ingin menampilkan dasar hukum dari pendidikan luar biasa. kegiatan ini telah
dilakukan oleh beberapa lembaga yang berimplementasi pada kebijakan tersebut.
Adapun beberapa kata kunci yang penulis masukkan antara lain: Pendidikan terpadu, penyandang
ketunaan, hak memperoleh pendidikan dan kesulitan belajar.
2. Pendahuluan
Seperti pendahuluan pada umumnya, pada bagian ini penulis akan memaparkan latar belakang dan
tujuan penulisan. Dibagian latar belakang, penulis ingin menyampaikan beberapa kegelisahan
mengenai kondisi pendidikan luar biasa di Indonesia.
Oleh sebab itu, pada bagian ini pula penulis juga memaparkan beberapa upaya perbaikan pendidikan
luar biasa tersebut. Hal ini sekaligus sebagai sosialisasi dalam upaya untuk meningkatkan
pengembangan sekolah terpadu yang berada di tingkat Sekolah Dasar (SD).
Kegiatan ini juga disokong oleh beberapa pusat penelitian kebijakan seperti Badan Peneliti dan
Pengembangan Pendidikan Nasional.
3. Kajian Teori
Pada bagian ini penulis ingin mengungkapkan pengertian pendidikan luar biasa, sekolah terpadu dan
tujuan dari adanya pendidikan luar biasa di beberarap negara maju.
Dengan membuat definisi mengenai operasional pendidikan terpadu yakni pengajaran di sekolah
reguler diperuntukkan untuk anak-anak normal, kesulitan belajar dan anak-anak ketunaan atau
berkebutuhan khusus.
Penulis menyebut anak-anak berkebutuhan khusus ini seperti yang dapat dilihat melalui fisiknya
berupa tunarungu, tunadaksa dan tunanetra.
Sedangkan untuk anak-anak ketunaan yang mengidap gangguan kejiwaan seperti tunagrahita sedang
dan tunagrahita ringan, selain itu ada pula untuk pengidap tunalaras atau kelainan perilaku.
Sebenarnya, maksud penulis disini ingin menceritakan sejarah bagaimana pendidikan luar biasa.
Itu karena penulis melihat bahawa sebelumnya pendidikan luar biasa terpisah lalu pada
perkembangan akhir dapat terpadu dengan pendidikan umum. Model pendidikan yang
diselenggarakan di Indonesia berupa inklusi, normalisasi dan mainstreaming.
Kali ini penulis juga ingin melakukan komparasi sistem penyelenggaraan pendidikan luar biasa yang
ada di luar negeri dengan pendidikan luar biasa yang ada di Indonesia. Secara garis besar model
pendidikan luar biasa kini telah menjadi pelayanan pendidikan terpadu.
Baca juga: Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka | Pengertian, Nilai-nilai, Dimensi dan Ciri-ciri
Adapun beberapa hal yang melatarbelakanginya, karena adanya: model pendidikan yang tidak
mendiskirminasi dan lebih efesien dalam menangani orang-orang penyandang cacat, pun jumlah
penyandang cacat mulai menyusut.
Di Indonesia perkembangan Pendidikan Luar Biasa mulai terjadi pada tahun 1954. Dalam hal ini yang
menjadi fokus pembahasan adalah lembaga terkait. Namun, sejak tahun 1984, adanya undang-
undang tentang penerapan wajib belajar memiliki dampak positif pada perkembangan pendidikan
luar biasa.
Di dalam bagian ini penulis juga memaparkan beberapa komponen dalam pendidikan terpadu. Ada
beberapa komponen yang harus diperhatikan, diantaranya seperti komponen proses, komponen
input, kurikulum, metode, sarpras (sarana dan prasarana) dan sebagainya.
Bagian ini juga memuat model penyelenggaraan pendidikan di Kecamatan Rejotangan, Kabupaten
Tulungagung. Model penyelenggaraannya dapat dilihat melalui narasumber, tenaga pendidik,
pembiayaan, mata pelajaran, guru kelas, guru pembimbing khusus, sarana dan prasarananya.
Dibagian saran penulis menampilkan agenda lanjutan untuk meningkatkan pendidikan terpadu, mulai
dari pendidikannya, kegiatan dan kelembagaannya.
Penelitian ini membahas mengenai penataan kearsipan di Kalbar. Sedangkan, untuk pengelolaan
kearsipan yang bersifat umum tertuang dalam UU No.43 th. 2009. Di dalam undang-undang ini
membahas mengenai pedoman pengelolaan kearsipan. Meski telah ada pedoman yang telah
mengatur.
Namun, pada penerapannya begitu tidak mudah untuk diwujudkan.Penerapan yang tidak mudah
diwujudkan ini karena kurang adanya pemahaman terhadap prosedur kepengurusan di dalam arsip.
Ternyata ini berlaku pada kebanyakan instansi di setiap daerah di Indonesia. Lebih khusus lagi
kejadian ini terjadi di setiap kecamatan.
Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk melihat seberapa pengelolaan dan pengendalian di
kantor kecamatan pada tahun 2018.
1. Jurnal ini ditujukan untuk mengetahui seberapa proses pengelolaan kearsipan yang berada di
kantor kecamatan di Kalimantan Barat
2. Tujuan lain untuk mengetahui pengendalian dan kepengurusan di kantor kecamatan di Kalimantan
Barat.
• Metode
Adapun metode yang penulis gunakan untuk menganalisis fenomena ini dengan menggunakan
pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif ini menggunakan data berupa angka-angka, gambar, dan
kata-kata. Meskipun nantinya ada data yang berupa angka, pada pendekatan ini akan dijelaskan
melalui kata-kata penulis.
• Hasil penelitian
Dapat diambil benang merah pada bagian hasil penelitian ini, bahwa pengelolaan dan pengendalian
kearsipan di Kalimantan Barat belum sepenuhnya dapat terealisasi dengan baik. Banyak kendala yang
mengakibatkan proses ini tidak berjalan dengan baik.
Beberapa kendala tersebut ditemukan pada beberapa pengendalian surat yang tidak menggunakan
pengantar di dalamnya. Hal ini juga berkaitan dengan pengelolaan dari pegawai yang biasa
mengerjakan tugas ganda. Mereka hanya berfokus pada honor tapi bukan hasil dari tugas yang
mereka lakukan.
Selain itu, penulis juga melakukan kegiatan observasi pada penataan kearsipan. Penulis menemukan
banyaknya kekurangan yang terjadi di beberapa kantor kecamatan dalam proses penataan arsip.
Banyak arsip yang tidak teratur dalam peletakannya, sehingga memerlukan waktu yang cukup lama
untuk mencarinya.
• Kesimpulan
Pada bagian kesimpulan penulis menarik garis merah bahwa pada pengelolaan dan pengendalian
kearsipan terjadi kekurangan karena babarapa hal seperti: dalam tubuh kepegawaian sendiri telah
terjadi ketidak-konsistenan pegawai, kurangnya sarana dan prasarana di kecamatan dan banyak
pengelolaan yang tidak sesuai dengan pedoman yang ada.