Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Nilai Tugas Mata Kuliah Manajemen Pengelolaan Limbah
Disusun Oleh:
C. Karakteristik Limbah
1. Limbah Padat
Limbah padat dapat didefinisikan sebagai suatu bahan
sisa atau barang yang sudah tidak memiliki suatu nilai
kebermanfaatan dan berwujud solid yang terdiri dari
zat anorganik maupun organic yang dilepaskan di
lingkungan sehingga harus dikelola guna
meminimalisir bahaya pada lingkungan. Adapun
contoh dari limbah padat sendiri ialah serbuk besi,
kayu, kertas , serta plastik yang sudah digunakan atau
sisa dari produksi atau juga bisa konsumsi.
2. Limbah cair
Limbah cair merupakan suatu barang atau bahan sisa
yang sudah tidak digunakan Kembali atau suda tidak
memiliki nilai kebermanfaatannya serta dibuang pada
lingkungan sehingga diperlukan suatu penanganan
dan pengelolaanya. Adapun contoh dari limbah cair
ialah air bekas cucian yang biasa menjadi salah satu
limbah rumah tangga,. Air limbah yang dihasilkan
oleh industry makanan seperti tahu dan sebagainya.
3. Limbah gas
Limbah gas merupakan suatu bahan sisa yang sudah
tidak lagi memungkinakan untuk dimanfaatkan
kembali dan dilepaskan pada lingkungan sehingga
diperlukan suatu upaya penanganan dan pengelolaan
terhadap limbah tersebut. Adapun contoh dari limbah
gas adalah asap kendaraan yang sudah kerap dikenal
masyarakat , selain itu berbagai industry pun didapati
menghasilkan limbah dengan jenis ini.
D. Komponen Kontaminan Limbah
Kontaminasi merupakan suatu alur dimana terjadinya
pencampuran terhadap suatu unsur lain yang memberikan suatu
dampak efek buruk dan cenderung memperparah kondisi.
Kontaminan memilki suatu sifat yang berbahaya sehingga
diperlukan suatu pencegahan daripada suatu kontaminan untuk
mencemari unsur lingkungan. Kontaminan teragi menjadi 4
jenisyaitu kontaminanair, kontaminan solid atau padat,
kontaminan gas serta kontaminan B3. Adapun dalam
halpengendalian dan pencegahannya kontaminan dapat
ditanganani esuai dengan jenis dari bentuknya masing-masing.
Seperti halnya yang tercantum di bawah ini :
1. Kontaminan cair
Penyaringan, Pengolahan awal, Pengendapan ,
pengolahan sekkunder, disinfeksi, dan endapan
lumpur
2. Kontaminan Padat
Sanitary landfill, Open dumping, daur ulang
3. Kontaminan Gas
Upaya kontrol emisi
4. Kontaminan B3
Penanganan sumur injeksi, Kolam penyimpanan, dan
terapan ilmu fisika, kimia , biologi.
E. Konsep Hilirasisasi dan Neraca Air Pada Pengelolaan Limbah
Konsep hilirisasi pada pengolahan limbah ialah suatu
konsep yang mengarah kepada basis masyarakat dalam
berperan andil dalam hal pengelolaan dan penanganan limbah.
Pada suatu penelitian yang dilakukan pada Desa Grisa Provinsi
Gorontalo dijelaskan bahwa dalam penelitian ini konsep
hilirisasi diberlakukan. Hal ini didasari oleh permasalahan
masyarakat yang kerap dilanda berbagai permasalahan
kesehatan yang dimungkinkan disebabkan oleh lingkungan
yang kumuh oleh limbah. Konsep hirisasi limbah bergerak pada
pengedukasian pada masyarakat sebagai orang pertama yang
membuang limbah untuk mengetahui seberapa penting dampak
limbah bagi kesehatan. Edukasi ini bergerak dalam hal
pentingnya untuk membuang sampah pada tempatnya serta
memaksimalkan limbah atau sampah yang dapat didaur ulang
untuk di manfaatkan kembali menjadi suatu barang seperti
kerajinan misalnya yang juga dapat mendongkrak ekonomi
warga. Dengan demikian , hilirisasi dapat meminimasi produksi
limbah yang dibuang ke lingkungan (Asnawi, 2019). Kemudia
konsep neraca air ialah suatu konsep dimana dalam konteks air
Lindi yang diasumsikan dipengaruhi peran nya oleh curah hujan
yang masuk kedalam tempat pembuangan akhir yang meresap
ke tanah serta terdapat sebuah perhitungan sebagai berkut :
1. Presipitasi P jatuh di TPA dan beberapa diantaranya
mengalami Run Off RO