Anda di halaman 1dari 4

1.

Tanggung jawab pengurus terbagi menjadi tiga bagian yaitu :

1. Menulis dan memasang semua syarat keselamatan kerja yang diwajibkan pada
tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai
pengawas atau Ahli K3 di tempat kerja yang dipimpinnya.
2. Memasang semua gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan semua bahan
pembinaan lainnya pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca
menurut petunjuk pegawai pengawas atau Ahli K3 di tempat kerja yang
dipimpinnya.
3. Menyediakan (APD) Alat Pelindung Diri yang diwajibkan pada tenaga kerja
yang dipimpin maupun orang lain yang memasuki tempat kerja disertai
petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut pegawai pengawas atau Ahli K3 di
tempat kerja yang dipimpinnya.

2. Yang di maksud pegawai pengawas dan ahli K3 serta tugasnya adalah:

1) Yang di maksud sebagai pengawas dan tugasnya :

 Pegawai pengawas ialah teknisi berkeahlian khusus dari departemen

tenaga kerja.

 Agar tercipta suasana dan lingkungan kerja yang kondusif, sehingga tidak ada

kecelakaan manusi, tidak ada penyakit akibat kerja, tidak ada kerusakan

material, tidak ada kerusakan mesin dan tidak terjadi kesalahan metoda kerja.

2) Yang di maksud sebagai ahli K3 dan tugasnya :

 Ahli K3 merupakan tenaga kerja teknik berkeahlian khusus yang akan

membantu pemerintah untuk mengawasi jalannya pekerjaan di lokasi kerja

masing-masing agar sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang telah

ditetapkan pemerintah.

 Tugas dari ahli K3 yaitu memasuki tempat kerja dengan penunjukkan,

meminta keterangan dan atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat

k3 di tempat kerja sesuai penunjukkan, memonitor memeriksa menguji


menganalisa mengevaluasi memberikan persyaratan serta pembinaan

keselamatan dan kesehatan kerja meliputi :

 Keadaan dan fasilitas tenaga kerja.

 Keadaan mesin, pesawat, alat-alat kerja,instalasi serta alat

lainnya.

 Penanganan bahan-bahan.

 Proses produksi.

 Sifat pekerjaan.

 Cara kerja.

 Lingkungan kerja.

3. Pasal yang mengatur tentang P2K3 dalam UU No 1 Tahun 1970 yaitu terdapat

pada pasal 10 yang berbunyi ‘’(Ayat 1 )Menteri tenaga kerja berwenang

membentuk panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja guna

memperkembangkan kerja sama, saling pengertian dan partisipasi efektif dar i

pengusaha atau pengurus dan tenaga kerja dalam tempat -tempat kerja untuk

melaksanakan tugas dan kewajiban bersama di bidang keselamatan dan

kesehatan kerja,dalam rangka melancarkan usaha produksi. (Ayat 2) susunan

panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja, tugas dan lain-lainnya

ditetapkan oleh menteri tenaga kerja.’’

4. Pasal yang mengatur tentang kewajiban melaporkan kecelakaan kerja dalam UU No

1 Tahun 1970 terdapat pada Pasal 11 yang berbunyi ‘’ (Ayat 1 )Pengurus di

wajipkan melapor tiap kecelakaan yang terjadi dalam tempat kerja yang di

pimpinnya, pada pejabat yang di tunjuk oleh menteri tenaga kerja. (Ayat 2 ) Tata
cara melapor dan pemeriksaan kecelakaan oleh pegawai termaksud dalam Ayat 1

diatur dengan peraturan perundangan.

5. Pasal yang menyebut tentang syarat keselamatan kerja pada UU No 1 Tahun 1970

yaitu terdapat pada Pasal 3 yang berbunyi ‘’ (Ayat 1) Dengan peraturan

perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk :

a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.

b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.

c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.

d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran

atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya.

e. Memberi pertolongan pada kecelakaan.

f. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja.

g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau meluasnya suhu, kelembaban,

debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar radiasi, suara dan

getaran.

h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik

maupun psikis, peracunan, infeksi dan penularan.

i. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.

j. Menyelenggarakan

k. menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;

l. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;

m. memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses

kerjanya;

n. mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau

barang;
o. mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;

p. mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan

penyimpanan barang;

q. mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;

r. menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.

(Ayat 2 ) Dengan peraturan perundangan dapat dirubah perincian seperti tersebut

dalam ayat 1 sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknik dan teknologi

serta pendapatan-pendapatan baru di kemudian hari.

6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 di launching pada 12 Januari Tahun

1970 dan hubungannya dengan bulan K3 adalah karena ada keterkaitan dalam

filosofi dan sejarah dimana perkembangan keselamatan kesehatan kerja

terjadi pada bulan tersebut berlaku dengan suatu hukum yang bernama

COMMON LAW OF DEFENCE.

Anda mungkin juga menyukai