Anda di halaman 1dari 4

epada Yth:

Bapak Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Timur

Jl. Jend A.Yani No.1 Pulo Mas,

Jakarta-Timur, Indonesia

Perihal : Gugatan Cerai

Dengan Hormat,

Perkenankan saya, lobha, umur 36 tahun, pekerjaan Swasta, agama Buddha, alamat Jl.
Jakarta Alfa No. 8, Rt. 003, Rw. 004, Joglo, Kec. Kembangan, Jakarta Timur, untuk
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT.

Bahwa Penggugat bersama ini hendak mengajukan gugatan perceraian terhadap Liliput,
umur 36 tahun, pekerjaan Dokter, agama Buddha, alamat Jalan Raya Kopi Raya No.
9, Rt.004, Rw. 006, Duren Sawit, Jakarta Timur, untuk selanjutnya disebut sebagai
TERGUGAT.
Adapun yang menjadi dasar dari gugatan ini adalah sebagai berikut:

1. Bahwa Penggugat adalah suami sah dari Tergugat yang telah menikah di Vihara...... di
Jakarta pada tanggal 30 September 2000, sesuai dengan Kutipan Akta Perkawinan No.
------------, dari daftar perkawinan Stbld. -----------, yang dikeluarkan oleh Kantor Catatan
Sipil Propinsi DKI Jakarta; (Bukti P-1)
2. Bahwa pada mulanya kehidupan rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat
berjalan rukun dan damai dan jika ada perselisihan dan pertengkaran itu di anggap sebagai
ujian dalam membina keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa;

3. Bahwa akan tetapi kehidupan rukun dan damai tersebut tidaklah berlangsung lama,
karena ternyata antara Penggugat dengan Tergugat sering terjadi perselisihan-perselisihan
dan pertengkaran-pertengkaran yang bermuara pada terciptanya perbedaan prinsip, yang
telah berlangsung sedemikian rupa sehingga tidak ada harapan untuk didamaikan dan
dipersatukan lagi;

4. Bahwa perselisihan-perselisihan dan pertengkaran-pertengkaran tersebut disebabkan


antara lain:
a. Bahwa pandangan hidup Penggugat dan Tergugat sudah sangat jauh berbeda;

b.Bahwa pada dasarnya Penggugat sangat mengerti sekali sifat, resiko dan pekerjaan
Tergugat sebagai seorang dokter dari dulu sewaktu sebelum menikah, oleh karenanya
Penggugat justru memberikan kepercayaan dan kebebasan untuk Tergugat untuk berkarir
dalam pekerjaannya;
Bahwa seiring dengan berjalannya waktu, Tergugat sudah sangat terlalu sibuk dengan
pekerjaannya sebagai seorang dokter, sehingga seringkali tidak
memperdulikan/memperhatikan Penggugat sebagai suaminya;

c. Bahwa bila sedang berpergian bertugas Tergugat memakan waktu berhari-hari bahkan
sampai berminggu-minggu meninggalkan Penggugat dimana kejadian-kejadian tersebut
sering kali terjadi sampai saat ini;

d. Bahwa lama-kelamaan dikarenakan Tergugat sejak awal pernikahan terlalu sering


berpergian baik keluar kota maupun keluar negeri sehingga kewajiban Tergugat sebagai
seorang istri syah Penggugat menjadi terbengkalai;

e Bahwa Penggugat telah mengajak Tergugat untuk berdiskusi dan meminta agar Tergugat
mengurangi kegiatan berpergian dan lebih memperhatikan Penggugat selaku suaminya
akan tetapi Tergugat tidak pernah memperdulikan permintaan Penggugat tersebut dan
tetap sibuk dalam kegiatannya;

f Bahwa berkali-kali Penggugat berusaha untuk menjalin komunikasi dengan Tergugat


akan tetapi tidak pernah mendapatkan tanggapan yang baik dari Tergugat maupun
keluarganya, malah jawaban untuk bercerai-lah yang didapatkan Penggugat dari si
Tergugat ;

5. Bahwa Perselisihan-perselisihan dan pertengkaran-pertengkaran antara Penggugat


dengan Tergugat telah terjadi secara terus menerus dan berlarut-larut, sehingga antara
Penggugat dengan Tergugat tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga,
karena itu terpenuhilah Pasal 19 (F) Peraturan Pemerintah RI No. 9 tahun 1975 tentang
pelaksanaan Undang-undang No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan, yang berbunyi sebagai
berikut:
“Antara suami dan isteri terus-menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak
ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga”.

6. Bahwa Penggugat telah berusaha untuk mengajak berdamai Tergugat dengan mencoba
mengajaknya berbicara dan mencari jalan keluar yang baik dalam menyelesaikan
permasalaan rumah tangga mereka juga dengan cara berbicara melalui keluarga Tergugat,
akan tetapi Tergugat sangat sulit untuk diajak berkomunikasi dikarenakan kesibukannya
tersebut;

7. Bahwa pada sekitar bulan Juni 2006 kesabaran Penggugat sebagai suami kembali diuji
dengan rencana berpergian kembali Tergugat ke Aceh setelah kepulangannya selama
beberapa bulan sebelumya keluar negeri, Penggugat sebagai kepala rumah tangga mencoba
untuk mengetuk hati Tergugat dengan menahan kepergian Tergugat tersebut dan
mengatakan apabila dia tetap pergi maka rumah kami tertutup untuknya;

8. Bahwa akan tetapi Tergugat sama sekali tidak mengindahkan permintaan Penggugat dan
tetap berangkat juga ke Aceh dan ternyata sepulangnya dari Aceh tersebut Tergugat tidak
kembali kerumah Penggugat-Tergugat akan tetapi pulang kerumah orang tua Tergugat;

9. Bahwa Penggugat masih berusaha memikirkan dan mempertahankan keutuhan


hubungan berkeluarganya dengan cara menghubungi Tergugat di rumah orang tuanya
serta meminta bantuan pada pihak saudara-saudara Tergugat dengan maksud untuk
berdamai, membujuk dan mengajaknya pulang kerumah bersama, akan tetapi niat baik
Penggugat tersebut tidak mendapatkan sambutan yang baik dari Tergugat bahkan
Tergugat mengatakan untuk bercerai saja dari Penggugat;

10. Bahwa pada bulan November 2006 Penggugat kembali mendatangi Tergugat dan
mengajaknya untuk berdamai di hadapan orang tua Tergugat, akan tetapi ternyata niat
Tergugat untuk meminta cerai dari Penggugat semakin dan sangat kuat;

11. Bahwa pada akhirya pada tanggal 7 April 2007 Tergugat membuat Surat Pernyataan
yang isinya antara lain keinginan untuk bercerai dan sebagai akibat perceraian Tergugat
meminta uang sejumlah Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) (Bukti P.2);

Bahwa Tergugat semenjak bulan Juni 2006 sampai dengan saat ini sudah tidak tinggal
bersama lagi dengan Penggugat halmana seharusnya sepasang suami-istri selayaknya
tinggal satu atap dalam menjalani bahtera rumah tangganya;

12. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas maka cukup alasan bagi Penggugat
untuk menuntut perceraian berdasarkan putusan Pengadilan;

Maka : Berdasarkan hal–hal tersebut di atas dengan ini Penggugat mohon kehadapan
Bapak Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Timur cq. Majelis Hakim, agar berkenan kiranya:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


2. Menyatakan bahwa perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat yang dilakukan di
Vihara...... di Jakarta pada tanggal 30 September 2000, sesuai dengan Kutipan Akta
Perkawinan No. ------------, dari daftar perkawinan Stbld. -------------, yang dikeluarkan oleh
Kantor Catatan Sipil Propinsi DKI Jakarta, putus karena perceraian dengan segala akibat
hukumnya;
3. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Timur untuk mengirim
salinan resmi putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Kantor
Catatan Sipil Propinsi DKI Jakarta agar dapat didaftarkan perceraian ini dalam suatu daftar
perceraian;

4. Menghukum Tergugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul karena perkara ini ;
Atau : Apabila Pengadilan Negeri Jakarta Timur berpendapat lain, mohon putusan yang
seadil-adilnya (ex aequo et bono).

Jakarta, 18 September 2007

Hormat Saya,

Materai Rp 6000 & tanda tangan

Penggugat

Anda mungkin juga menyukai