Terintegrasi
Kegiatan Nilai PPP
1 Bangunlah Pameran Karya Gotong PPKn, PJOK, Des M2, M3
smt 1
Alur /tahapan pelaksanaan proyek yang tiap mata pelajaran adalah sebagai berikut:
1) Penentuan tema proyek Profil Pelajar Pancasila tiap mata pelajaran dilaksanakan pada
saat pembelajaran di kelas;
2) Tiap kelas menentukan tema yang akan dipilih dengan didampingi guru mata pelajaran
masing-maisng kelas;
3) Guru mata pelajaran saling berkoordinasi untuk menetukan kolaborator yang sesuai;
4) Kelompok mata pelajaran kemudian mendesain proyek yang sesuai dengan tema yang
dipilih;
5) Guru mata pelajaran kemudian merancang kisi-kisi, materi dan penilaian proyek beserta
Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD).
Kegiatan proyek profil pelajar Pancasila dilaksanakan dengan mengacu pada model
pembelajaran berbasis proyek (PJBL). Langkah Kegiatan pembelajaran berbasis proyek ini
antara lain:
1) Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dengan menentukan pertanyaan mendasar
untuk memulai proyek;
2) Mendesain pelaksaan proyek;
3) Menyusun jadwal proyek;
4) Memonitor peserta didik dan kemjuan proyek
5) Menguji Hasil;
6) Mengevaluasi pengalaman yang sudah diperoleh oleh peserta didik.
Pelaksanaan kegiatan ini didampingi oleh guru mata pelajaran, pembina dan wali kelas
dengan tetap melibatkan orang tua baik secara langsung maupun tidak langsung. Pihak
sekolah mengadakan pemantauan terkait kegiatan proyek tersebut.
Menyiapkan sistem dari perencanaan hingga evaluasi dan refleksi projek di skala satuan
pendidikan, termasuk sistem pendokumentasian projek. Sistem ini juga dapat digunakan
sebagai portofolio satuan pendidikan.
Membuka pintu kolaborasi dengan narasumber untuk memperkaya materi projek:
masyarakat, komunitas,universitas, praktisi. Satuan pendidikan dapat mengidentifikasi
orang tua yang potensial sebagai narasumber dari daftar pekerjaan orang tua atau
narasumber ahli di lingkungan sekitar satuan pendidikan.
Mengomunikasikan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila kepada warga satuan
pendidikan, orang tua peserta didik, dan mitra (narasumber dan organisasi terkait).
Memastikan beban kerja pendidik tetap dipertahankan (tidak dikurangi) sehingga alokasi
waktu 1 mata pelajaran “terbagi” 2, intrakurikuler dan projek (projek penguatan Profil
Pelajar Pancasila).
Melibatkan pendidik bimbingan dan konseling atau mentor untuk memfasilitasi proses
berjalannya projek dengan memberikan dukungan baik dalam bidang akademis maupun
kebutuhan emosional peserta didik. Menyediakan kebutuhan sumber daya serta dana yang
diperlukan untuk kelangsungan projek.
2. Koordinator Projek
Koordinator bisa dari wakil kepala satuan pendidikan atau pendidik yang memiliki
pengalaman dan mengembangkan dan mengelola projek.
Mengembangkan kemampuan kepemimpinan dalam mengelola projek di satuan
pendidikan.
Mengelola sistem yang dibutuhkan tim pendidik/fasilitator dan peserta didik untuk
menyelesaikan projek dengan sukses, dengan dukungan dan kolaborasi dari koordinator tim
kepemimpinan satuan pendidikan.
Memastikan kolaborasi pengajaran terjadi di antara para pendidik dari berbagai mata
pelajaran.
Memastikan asesmen yang diberikan sesuai dengan kriteria kesuksesan yang sudah
ditetapkan.
3. Tim Pendidik/Fasilitator
Memperhatikan kebutuhan dan minat belajar setiap peserta didik agar dapat memberikan
stimulan atau tantangan yang berbeda (diferensiasi) bagi setiap peserta didik, sesuai dengan
gaya belajar, daya imajinasi, kreasi dan inovasi, serta peminatan terhadap tema projek.
Memberikan ruang bagi peserta didik untuk mendalami isu atau topik pembelajaran yang
kontekstual dengan tema projek sesuai minat masing-masing peserta didik.
Mengumpulkan kebutuhan sumber belajar yang dibutuhkan oleh peserta didik secara
proporsional (contoh dalam tahapan belajarnya, peserta didik perlu dibantu dalam
penyediaan hal ini:
• surat kabar, majalah, jurnal, dan sumber-sumber
pembelajaran lain yang berhubungan dengan projek,
• narasumber yang memperkaya proses pelaksanaan
projek.
Berkolaborasi dengan seluruh pihak terkait projek (orang tua, mitra, warga satuan
pendidikan, dll.) dalam pencapaian tujuan pembelajaran dari setiap tema projek.
Melakukan penilaian dengan mengacu pada standar asesmen yang sudah ditentukan dalam
memonitor perkembangan Profil Pelajar Pancasila yang menjadi fokus sasaran.
Mengajarkan keterampilan proses inkuiri peserta didik dan mendampingi peserta didik
untuk mencari referensi sumber pembelajaran yang dibutuhkan, seperti buku, artikel,
tulisan pada surat kabar/majalah, praktisi atau ahli bidang tertentu dan sumber belajar
lainnya.
Memfasilitasi akses untuk proses riset dan bukti: menyiapkan surat pengantar yang
dibutuhkan untuk menghubungi sumber pembelajaran, mencari kontak dan menghubungi
narasumber.
Membuka diri untuk memberi dan menerima masukan dan kritik selama projek berjalan dan
di akhir projek.
Mendampingi peserta didik untuk merencanakan dan menyelenggarakan setiap tahapan
kegiatan projek yang menjadi ruang lingkup belajar peserta didik.
Memberi ruang peserta didik untuk berpendapat, membuat pilihan, dan mempresentasikan
projek mereka.
Mengelola beban kerja mengajar dengan seimbang antara intrakurikuler dan projek.
Seberapa banyak
pendidik
yang PERNAH < 50%
melaksanakan
pembelajaran
berbasis projek?
TAHAP
AWAL
Apakah
pembelajaran Belum
berbasis projek
sudah menjadi
kebiasaan sekolah?