Anda di halaman 1dari 6

No Tema Bentuk Sasaran Mapel Waktu

Terintegrasi
Kegiatan Nilai PPP
1 Bangunlah Pameran Karya Gotong PPKn, PJOK, Des M2, M3
smt 1

jiwa Royong, Matematika,


dan kreatif, Prakarya
raganya
2 Perubahan Penanaman pohon, Mandiri, IPS,         IPA, Jun M3,
Iklim Pengolahan sampah, ktreatif, M4
Global kebersihan drainase gotong- Pendidikan
royong, Agama smt 1
beriman
dan
bertaqwa
3 Bhinneka Memfasilitasi Berkebhi PPKn, Mar M5
Tunggal Ika perayaan      hari besar nekaan Smt 2
Keagamaan global Pendidikan
semua     agama, bakti sosial Agama,

4 Cerlang Budaya wisata Edukasi Mandiri, Seni Budaya, Apr M5


ke           tempat- tempat         kreatif, Bahasa Inggris, Smt 2
yang menjadi kekhsasan kritis, Bahasa Jawa, Mei m4
daerah, kunjungan      ke kreatif Bahasa Smr 2
home    industry, menciptaka Indonesia.
n

5 Bazar, Pentas Seni, ekonomi Kreatif, IPS, Seni Jun M1


Kewirausahaan kreatif, membuat video, inovatif, Budaya, Smt 2
inovasi pengolahan daun cinta TIK/Informatika
kelor lingkungan
Kegiatan proyek penguatan merupakan kegiatan yang dilaksanakan di luar jam
pelajaran kegiatan ini dimaksudkan untuk lebih memperdalam dan menghayati materi pelajaran
yang telah dipelajari dalam kegiatan intrakurikuler didalam kelas. Kegiatan ini dapat dilakukan
secara individual maupun kelompok. Ada beberapa bentuk kegiatan penguatan di SMP Model
6.

Pelaksanaan kegiatan proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SMP Model 6


dilaksanakan pada akhir semester. Peseta didik harus menyelesaikan 3 tema di tiap semester
dengan alokasi waktu 4 minggu. Tema yang diambil mengacu pada Profil Pelajar Pancasila dan
penentuan pemilihan tema ditentukan oleh guru pengampu. Hal ini dimaksudkan untuk
mempermudah dalam penilaian. Pelaksanaan proyek tersebut adalah kolaborasi antara
beberapa mata pelajaran namun dengan penilaian yang dan jenis proyek yang berbeda tiap
mata pelajaran.

Alur /tahapan pelaksanaan proyek yang tiap mata pelajaran adalah sebagai berikut:

1) Penentuan tema proyek Profil Pelajar Pancasila tiap mata pelajaran dilaksanakan pada
saat pembelajaran di kelas;
2) Tiap kelas menentukan tema yang akan dipilih dengan didampingi guru mata pelajaran
masing-maisng kelas;
3) Guru mata pelajaran saling berkoordinasi untuk menetukan kolaborator yang sesuai;
4) Kelompok mata pelajaran kemudian mendesain proyek yang sesuai dengan tema yang
dipilih;
5) Guru mata pelajaran kemudian merancang kisi-kisi, materi dan penilaian proyek beserta
Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD).

Kegiatan proyek profil pelajar Pancasila dilaksanakan dengan mengacu pada model
pembelajaran berbasis proyek (PJBL). Langkah Kegiatan pembelajaran berbasis proyek ini
antara lain:

1) Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dengan menentukan pertanyaan mendasar
untuk memulai proyek;
2) Mendesain pelaksaan proyek;
3) Menyusun jadwal proyek;
4) Memonitor peserta didik dan kemjuan proyek
5) Menguji Hasil;
6) Mengevaluasi pengalaman yang sudah diperoleh oleh peserta didik.

Pelaksanaan kegiatan ini didampingi oleh guru mata pelajaran, pembina dan wali kelas
dengan tetap melibatkan orang tua baik secara langsung maupun tidak langsung. Pihak
sekolah mengadakan pemantauan terkait kegiatan proyek tersebut.

RANCANGAN PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

SMP SWASTA AMALIA MEDAN

A. ALOKASI WAKTU DAN DIMENSI PPP


Kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila rencananya akan dilaksanakan masih pada tahap
awal yaitu dilakukan dengan jadwal yang seragam pada tiap 3 kelas.
Adapun dimensi Profil Pelajar Pancasila yang akan menjadi fokus penguatan adalah dimensi
Berkebinekaan Global, Bergotong Royong, Bernalar Kritis.
B. TIM FASILITASI PROYEK
Tim fasilitasi proyek terdiri dari Koordinator Proyek yang didukung oleh seluruh pendidik di SMP
Swasta Amalia Medan. Dalam pelaksanaan proyek ini terdapat pembagian peran dan tanggung
jawab antara lain :
1. Satuan Pendidikan

 Menyiapkan sistem dari perencanaan hingga evaluasi dan refleksi projek di skala satuan
pendidikan, termasuk sistem pendokumentasian projek. Sistem ini juga dapat digunakan
sebagai portofolio satuan pendidikan.
 Membuka pintu kolaborasi dengan narasumber untuk memperkaya materi projek:
masyarakat, komunitas,universitas, praktisi. Satuan pendidikan dapat mengidentifikasi
orang tua yang potensial sebagai narasumber dari daftar pekerjaan orang tua atau
narasumber ahli di lingkungan sekitar satuan pendidikan.
 Mengomunikasikan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila kepada warga satuan
pendidikan, orang tua peserta didik, dan mitra (narasumber dan organisasi terkait).
 Memastikan beban kerja pendidik tetap dipertahankan (tidak dikurangi) sehingga alokasi
waktu 1 mata pelajaran “terbagi” 2, intrakurikuler dan projek (projek penguatan Profil
Pelajar Pancasila).
 Melibatkan pendidik bimbingan dan konseling atau mentor untuk memfasilitasi proses
berjalannya projek dengan memberikan dukungan baik dalam bidang akademis maupun
kebutuhan emosional peserta didik. Menyediakan kebutuhan sumber daya serta dana yang
diperlukan untuk kelangsungan projek.

2. Koordinator Projek
 Koordinator bisa dari wakil kepala satuan pendidikan atau pendidik yang memiliki
pengalaman dan mengembangkan dan mengelola projek.
 Mengembangkan kemampuan kepemimpinan dalam mengelola projek di satuan
pendidikan.
 Mengelola sistem yang dibutuhkan tim pendidik/fasilitator dan peserta didik untuk
menyelesaikan projek dengan sukses, dengan dukungan dan kolaborasi dari koordinator tim
kepemimpinan satuan pendidikan.
 Memastikan kolaborasi pengajaran terjadi di antara para pendidik dari berbagai mata
pelajaran.
 Memastikan asesmen yang diberikan sesuai dengan kriteria kesuksesan yang sudah
ditetapkan.

3. Tim Pendidik/Fasilitator
 Memperhatikan kebutuhan dan minat belajar setiap peserta didik agar dapat memberikan
stimulan atau tantangan yang berbeda (diferensiasi) bagi setiap peserta didik, sesuai dengan
gaya belajar, daya imajinasi, kreasi dan inovasi, serta peminatan terhadap tema projek.
 Memberikan ruang bagi peserta didik untuk mendalami isu atau topik pembelajaran yang
kontekstual dengan tema projek sesuai minat masing-masing peserta didik.
 Mengumpulkan kebutuhan sumber belajar yang dibutuhkan oleh peserta didik secara
proporsional (contoh dalam tahapan belajarnya, peserta didik perlu dibantu dalam
penyediaan hal ini:
• surat kabar, majalah, jurnal, dan sumber-sumber
pembelajaran lain yang berhubungan dengan projek,
• narasumber yang memperkaya proses pelaksanaan
projek.
 Berkolaborasi dengan seluruh pihak terkait projek (orang tua, mitra, warga satuan
pendidikan, dll.) dalam pencapaian tujuan pembelajaran dari setiap tema projek.
 Melakukan penilaian dengan mengacu pada standar asesmen yang sudah ditentukan dalam
memonitor perkembangan Profil Pelajar Pancasila yang menjadi fokus sasaran.
 Mengajarkan keterampilan proses inkuiri peserta didik dan mendampingi peserta didik
untuk mencari referensi sumber pembelajaran yang dibutuhkan, seperti buku, artikel,
tulisan pada surat kabar/majalah, praktisi atau ahli bidang tertentu dan sumber belajar
lainnya.
 Memfasilitasi akses untuk proses riset dan bukti: menyiapkan surat pengantar yang
dibutuhkan untuk menghubungi sumber pembelajaran, mencari kontak dan menghubungi
narasumber.
 Membuka diri untuk memberi dan menerima masukan dan kritik selama projek berjalan dan
di akhir projek.
 Mendampingi peserta didik untuk merencanakan dan menyelenggarakan setiap tahapan
kegiatan projek yang menjadi ruang lingkup belajar peserta didik.
 Memberi ruang peserta didik untuk berpendapat, membuat pilihan, dan mempresentasikan
projek mereka.
 Mengelola beban kerja mengajar dengan seimbang antara intrakurikuler dan projek.

C. IDENTIFIKASI KESIAPAN TINGKAT SEKOLAH


Identifikasi kesiapan SMP Swasta Amalia dalam pelaksanaan kegiatan proyek adalah masih pada
tahap awal, sesuai dengan bagan berikut ini :

Seberapa banyak
pendidik
yang PERNAH < 50%
melaksanakan
pembelajaran
berbasis projek?
TAHAP
AWAL
Apakah
pembelajaran Belum
berbasis projek
sudah menjadi
kebiasaan sekolah?

D. PEMILIHAN TEMA PROYEK

Anda mungkin juga menyukai