id
.g
ps
.b
w
Metodologi
w
// w
s:
tp
Data yang digunakan sebagai dasar penyusunan publikasi ini adalah data hasil
Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2006 yang mencakup dua jenis data yaitu:
a. Data Kor Susenas tahun 2006, yang digunakan sebagai dasar untuk menunjukkan
gambaran makro mengenai kondisi dan potensi penduduk lanjut usia (lansia) yang
dilihat dari aspek demografis, kesehatan, ketenagakerjaan dan pendidikan.
b. Data Modul Sosial Budaya dan Pendidikan, Susenas 2006, yang digunakan sebagai
dasar untuk menunjukkan gambaran makro mengenai kegiatan sosial budaya yang
dilakukan oleh penduduk lansia.
.id
keterangan penduduk berumur 0-4 tahun tentang ada tidaknya aktivitas ibu dari balita di
o
.g
luar rumah, keterangan penduduk 5-21 tahun dan belum kawin tentang kegiatan yang
ps
biasa dilakukan bersama orang tua/wali, keterangan penduduk 5 tahun ke atas yang
.b
pendidikan bagi yang masih sekolah, serta keterangan penduduk 10 tahun ke atas tentang
//
s:
partisipasi kegiatan sosial kemasyarakatan dan pelayanan sosial. Berikut ini adalah ruang
tp
ht
lingkup survei, kerangka sampel, rancangan sampel, metode pengumpulan data, dan
petugas lapangan sehubungan dengan kegiatan Susenas 2006.
Kerangka sampel yang digunakan dalam Susenas 2006 terdiri dari 3 jenis, yaitu:
kerangka sampel untuk pemilihan blok sensus, kerangka sampel untuk pemilihan sub
blok sensus (khusus untuk blok sensus yang mempunyai jumlah rumahtangga lebih besar
dari 150 rumahtangga atau blok sensus yang telah dibuat sub-blok sensusnya pada saat
up-dating sketsa peta blok sensus dalam rangka kegiatan Sensus Pertanian 2003), dan
.id
kerangka sampel untuk pemilihan rumah tangga.
o
.g
Kerangka sampel blok sensus dibedakan menurut daerah perkotaan dan
ps
perdesaan. Kerangka sampel untuk pemilihan blok sensus di daerah perkotaan adalah
.b
daftar seluruh blok sensus biasa yang terdapat di daerah perkotaan di setiap
w
w
perdesaan adalah daftar seluruh blok sensus biasa yang terdapat di daerah perdesaan di
//
s:
setiap kabupaten/kota.
tp
ht
Kerangka sampel untuk pemilihan sub-blok sensus adalah daftar sub-blok sensus
dalam blok sensus terpilih yang mempunyai jumlah rumahtangga lebih besar dari 150
rumahtangga.
Kerangka sampel untuk pemilihan rumah tangga adalah daftar rumah tangga yang
terdapat dalam Daftar VSEN2006.L Blok IV, hasil pendaftaran rumah tangga di
lapangan.
Kor
Sampel Kor Susenas 2006 didesain untuk estimasi sampai tingkat kabupaten/kota.
Rancangan sampel Susenas 2006 adalah rancangan sampel bertahap dua baik untuk
daerah perkotaan maupun daerah perdesaan. Pemilihan sampel untuk daerah perkotaan
1 Tahap pertama, dari kerangka sampel blok sensus dipilih nh blok sensus (h = 1,
untuk perkotaan; h = 2, untuk perdesaan) secara PPS – sistematik dengan size
banyaknya rumah tangga hasil pencacahan P4B (April 2003). Pendaftaran rumah
tangga/listing dilakukan pada setiap blok sensus terpilih.
2 Tahap kedua, memilih m = 16 rumah tangga pada setiap blok sensus terpilih secara
sistematik.
Untuk blok sensus yang muatannya lebih dari 150 rumah tangga, maka perlu dilakukan
pemilihan satu sub blok sensus secara PPS – sistematik dengan size banyaknya rumah
.id
tangga hasil pencacahan P4B.
o
Modul Sosial Budaya dan Pendidikan
.g
ps
.b
Sampel modul ini merupakan subsampel dari sampel terpilih untuk estimasi data
w
tersebut dipilih secara Linear Systematic Sampling dari daftar blok sensus terpilih di
//
s:
setiap kabupaten/kota baik untuk daerah perkotaan maupun perdesaan. Selanjutnya blok
tp
sensus terpilih (subsampel) tersebut disebut blok sensus kor-modul, karena di samping
ht
dicacah dengan kuesioner modul, juga dicacah dengan kuesioner kor. Dengan kata lain,
blok sensus yang akan digunakan untuk estimasi di tingkat provinsi (blok sensus kor-
modul) dipilih secara Linear Systematic Sampling dari daftar blok sensus terpilih di setiap
kabupaten/kota (blok sensus kor). Blok sensus yang tidak terpilih kor-modul 2006 disebut
blok sensus kor.
Setiap rumah tangga yang terpilih dalam Susenas, dikunjungi oleh petugas
pencacah yang diberikan tanggung jawab untuk mewawancarai responden untuk
memperoleh informasi yang diinginkan. Wawancara dilakukan langsung terhadap kepala
rumah tangga atau anggota rumah tangga (selain kepala rumah tangga) yang dianggap
mengetahui keadaan rumah tangga yang bersangkutan.
Dalam kegiatan survei-survei BPS yang berskala besar seperti Susenas, staf BPS
Kabupaten/Kota atau Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) dilibatkan sebagai
pengawas (PMS), sedangkan yang menjadi petugas pencacah (PCL) adalah mitra
statistik, yaitu petugas yang direkrut dari luar BPS. Seperti halnya untuk KSK, kualifikasi
pendidikan yang dipersyaratkan bagi mitra statistik untuk dapat menjadi PCL dalam
.id
kegiatan survei minimal adalah tamat SLTA dan dinyatakan lulus dalam pelatihan
o
petugas PCL.
.g
ps
2.2. Konsep dan Definisi
.b
w
perkotaan atau perdesaan digunakan suatu indikator komposit (indikator gabungan) yang
tp
skor atau nilainya didasarkan pada skor atau nilai-nilai tiga buah variabel: kepadatan
ht
penduduk, persentase rumah tangga pertanian, dan akses fasilitas umum. Penentuan skor
suatu desa/kelurahan adalah seperti pada Tabel A. Kolom (1) menunjukkan
variabel/klasifikasi yang digunakan, dan Kolom (2) menunjukkan nilai skor untuk setiap
variabel.
.id
6 000 - 7 499 6 E) Bioskop
Ada atau ≤ 5 Km 1
o
7 500 - 8 499 7
> 5 Km 0
.g
8 500 + 8 ps
2. Persentase Rumah F) Pertokoan
.b
70,00 + 1 > 2 Km 0
w
50,00 – 69,99 2
w
.id
tersebut serupa dengan memiliki.
o
.g
e. Jumlah skor dari ketiga variabel tersebut kemudian digunakan untuk menentukan
ps
apakah suatu desa termasuk daerah perkotaan atau perdesaan. Desa dengan skor
.b
gabungan 9 atau kurang digolongkan sebagai desa perdesaan, sedangkan desa dengan
w
atau perdesaan dilakukan oleh BPS Pusat dengan menggunakan hasil pendataan Potensi
tp
Blok sensus adalah bagian dari desa/kelurahan yang merupakan daerah kerja dari
seorang petugas pencacah survei/sensus dengan pendekatan rumah tangga yang
dilaksanakan BPS. Sesuai dengan rancangan sampel, blok sensus terpilih Susenas 2006
sudah ditentukan oleh BPS pusat segera setelah rancangan sampel selesai. Setiap blok
sensus harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Seluruh blok sensus dalam setiap desa/kelurahan membagi habis wilayah
desa/kelurahan bersangkutan.
2. Blok sensus harus mempunyai batas-batas yang jelas/mudah dikenali, baik batas alam
maupun buatan. Batas satuan lingkungan setempat (SLS seperti: RT, RW, dusun,
lingkungan dsb) diutamakan sebagai batas blok sensus bila batas SLS tersebut jelas
(batas alam atau buatan).
.id
rawa, hutan, daerah yang dikosongkan (digusur) atau bekas permukiman yang terbakar.
o
.g
ps
Blok sensus khusus dan blok sensus persiapan bukan merupakan bagian dari
.b
Rumah Tangga Biasa adalah seseorang atau sekelompok orang yang mendiami atau
ht
tinggal bersama di sebagian atau seluruh bangunan fisik/bangunan sensus dan biasanya
makan dari satu dapur. Yang dimaksud satu dapur adalah jika pengurusan kebutuhan
sehari-hari dikelola menjadi satu. Beberapa orang yang bersama-sama mendiami satu
kamar dalam satu bangunan sensus walaupun mengurus makannya sendiri-sendiri
dianggap satu rumah tangga biasa.
Anggota Rumah Tangga adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di suatu
rumah tangga, baik yang pada waktu pencacahan berada di rumah tangga tersebut
maupun yang sedang bepergian kurang dari 6 bulan dan tidak berniat pindah.
Tidak termasuk anggota rumah tangga yaitu orang yang telah bepergian selama 6
bulan atau lebih, atau kurang dari 6 bulan tetapi dengan tujuan pindah (akan
meninggalkan rumah selama 6 bulan atau lebih).
Kawin adalah mempunyai isteri (bagi pria) atau suami (bagi wanita) pada saat
pencacahan, baik tinggal bersama maupun tinggal terpisah. Dalam hal ini yang dicakup
tidak saja mereka yang kawin sah secara hukum (adat, agama, negara dan sebagainya),
tetapi juga mereka yang hidup bersama dan oleh masyarakat sekelilingnya dianggap
sebagai suami isteri.
Cerai hidup adalah berpisah sebagai suami-isteri karena bercerai dan belum kawin
lagi. Dalam hal ini termasuk mereka yang mengaku cerai walaupun belum resmi secara
.id
hukum. Sebaliknya tidak termasuk mereka yang hanya hidup terpisah tetapi masih
o
berstatus kawin, misalnya suami/isteri ditinggalkan oleh isteri/suami ke tempat lain
.g
karena sekolah, bekerja, mencari pekerjaan, atau untuk keperluan lain. Wanita yang
ps
mengaku belum pernah kawin tetapi mengaku pernah hamil, dianggap sebagai cerai
.b
w
hidup.
w
w
Cerai mati adalah ditinggal mati oleh suami atau isterinya dan belum kawin lagi.
//
s:
Angka Harapan Hidup adalah perkiraan rata-rata lama hidup yang dicapai oleh
tp
Tidak/belum pernah sekolah adalah tidak/belum pernah terdaftar dan aktif mengikuti
pendidikan di suatu jenjang pendidikan, termasuk mereka yang tamat/belum tamat Taman
Kanak-kanak yang tidak melanjutkan ke Sekolah Dasar.
Belum tamat SD adalah pernah/sedang bersekolah di SD atau yang sederajat tetapi
tidak/belum tamat.
SMP meliputi jenjang pendidikan SMP Umum, Madrasah Tsanawiyah, SMP kejuruan
dan sederajat.
Dapat Membaca dan Menulis adalah dapat membaca dan menulis kata-kata/kalimat
sederhana dalam aksara tertentu.
Buta Huruf adalah tidak dapat membaca surat atau kalimat sederhana dengan suatu
huruf, termasuk huruf Braille. Orang cacat yang pernah dapat membaca dan menulis
digolongkan tidak buta huruf.
Keluhan kesehatan adalah keadaan seseorang yang mengalami gangguan kesehatan atau
kejiwaan baik karena penyakit, kecelakaan, kriminal dll.
Sakit adalah menderita penyakit baik akut maupun kronis atau gangguan kesehatan
.id
lainnya yang menyebabkan aktifitas kerja terganggu. Orang yang mempunyai keluhan
o
.g
kesehatan (misalnya masuk angin atau pilek) tetapi kegiatan sehari-harinya tidak
ps
terganggu dianggap tidak sakit.
.b
w
Kondisi kesehatan adalah keadaan kesehatan responden saat ini termasuk keadaan fisik
w
ataupun mental.
w
//
s:
Angkatan Kerja Lansia adalah penduduk 60 tahun ke atas yang selama seminggu
tp
Bukan Angkatan Kerja Lansia adalah penduduk berumur 60 tahun ke atas yang selama
seminggu sebelum pencacahan hanya bersekolah, mengurus rumah tangga, atau
melakukan kegiatan lainnya. Dapat juga berarti tidak melakukan kegiatan yang dapat
dimasukkan dalam kategori bekerja, sementara tidak bekerja atau mencari pekerjaan.
Mencari Pekerjaan adalah kegiatan dari mereka yang bekerja tetapi karena suatu hal
masih mencari pekerjaan; atau mereka yang dibebas tugaskan dan akan dipanggil kembali
tetapi sedang berusaha untuk mendapatkan pekerjaan; atau mereka yang pernah bekerja
dan sedang berusaha mendapatkan pekerjaan; atau mereka yang belum pernah bekerja
dan sedang berusaha mendapatkan pekerjaan.
Mempersiapkan suatu usaha adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang dalam
rangka mempersiapkan suatu usaha yang baru, yang bertujuan untuk memperoleh
penghasilan/keuntungan atas resiko sendiri, baik dengan atau tanpa mempekerjakan
.id
buruh/karyawan/pegawai dibayar maupun tak dibayar. Mempersiapkan suatu usaha yang
o
dimaksud adalah apabila seseorang telah/sedang melakukan tindakan nyata seperti
.g
mengumpulkan modal atau alat, mencari lokasi, mengurus surat ijin usaha, dsb.
ps
.b
—————————————— X 100persen
tp
Penduduk usia kerja adalah penduduk berumur 10 tahun ke atas. Namun untuk publikasi
ini umur terbatas 60 tahun ke atas.
Status Pekerjaan adalah kedudukan seseorang dalam melakukan pekerjaan di suatu unit
usaha/kegiatan, misalnya berusaha sendiri tanpa bantuan orang lain, berusaha dibantu
buruh tetap, atau buruh/karyawan.
Jam Kerja adalah jumlah waktu (dalam jam) yang digunakan untuk bekerja.
Membaca adalah kegiatan seseorang selama seminggu yang lalu setidak-tidaknya pernah
.id
membaca satu topik dan mengetahui/mengerti isi dari topik tersebut.
o
Menonton Pertunjukan Kesenian adalah kegiatan seseorang dengan sengaja
.g
ps
meluangkan waktu untuk menonton dan menikmati pertunjukan yang bersifat seni,
.b
sehingga ia dapat menikmati hasil seni tersebut. Pertunjukan dibatasi di tempat khusus
w
yang dipersiapkan. Contoh : seni tari, seni musik, seni drama, seni wayang, dsb.
w
w
sehingga ia dapat menikmati hasil seni rupa/kerajinan tersebut. Contoh : seni lukis, seni
ht
Lansia Terlantar :
Lansia yang berpotensi terlantar antara lain disebabkan mereka tidak mempunyai
keluarga, sanak saudara atau orang lain yang mau dan mampu mengurusnya atau tidak
mempunyai penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan minimumnya, baik jasmani,
rohani maupun sosial (PP Nomor 13 Tahun 1998).
.id
Kategori terlantar :
o
.g
1. Terlantar, apabila memenuhi 3 kriteria atau lebih
ps
2. Hampir terlantar, apabila memenuhi 2 kriteria
.b
w
Makanan pokok adalah makanan padat yang dapat memberi energi pada seseorang.
//
s:
Makanan pokok ada beberapa jenis tergantung daerah/wilayah tempat tinggal, misalnya
tp
nasi, sagu, singkong, jagung dan ubi jalar. Yang dimaksud makan adalah makan dalam
ht
rangka makan pagi/sarapan, makan siang dan makan malam (tidak termasuk makanan
jajanan).
Lauk pauk berprotein tinggi terbagi menjadi dua yaitu makanan yang mengandung
protein hewani seperti ikan telur, daging dan makanan yang mengandung protein nabati
seperti tahu, tempe dan kacang-kacangan.
Pakaian yang dimiliki (stel) adalah “pakaian luar” yaitu pakaian yang “utuh” (tidak
compang-camping atau terlalu banyak tambalannya) yang dapat/lazim/pantas dipakai
dalam pergaulan sehari-hari.
Yang dimaksud dengan 1 stel/pasang pakaian adalah 1 pakaian atas dan 1 pakaian
bawah atau 1 pakaian terusan (termasuk pakaian seragam).
Tempat tetap untuk tidur adalah tempat/ruangan/kamar tetap yang digunakan oleh
responden untuk tidur tanpa memperhatikan dari tempat/ruangan/kamar tersebut.
Disadari ada keterbatasan data yang digunakan dalam penyajian publikasi ini.
Penjelasan berikut diharapkan dapat lebih memperjelas dan mempermudah bagi
pengguna dan pembaca publikasi ini dalam menafsirkan data yang disajikan.
.id
Statistik (BPS) termasuk Susenas hanya mencakup populasi yang tinggal di suatu
o
rumah tangga biasa. Lansia yang tinggal di panti jompo tidak dicakup.
.g
ps
b. Sehubungan terjadinya gempa di Kabupaten Bantul Provinsi DI. Yogyakarta, maka
.b
pelaksanaan lapangan Susenas 2006 tidak termasuk Kabupaten Bantul. Data yang
w
Metode analisis yang digunakan dalam kajian ini adalah analisis deskriptif dengan
penyajian data dalam bentuk tabel ulasan sederhana dan visualisasi berupa gambar/grafik
untuk memudahkan pembaca dalam memahaminya. Analisis yang disajikan disertai
dengan analisis diferensial untuk melihat perbedaan pola serta gambaran antar daerah
perkotaan dan perdesaan serta antar wilayah provinsi. Selain itu disertakan juga analisis
tren dalam upaya memperoleh gambaran secara rinci mengenai kecenderungan
perkembangan kegiatan sosial budaya lansia selama beberapa periode waktu. Pada bagian
akhir publikasi ini dilengkapi pula dengan tabel lampiran untuk melihat data pada tingkat
provinsi.