147-Article Text-953-1-10-20191215
147-Article Text-953-1-10-20191215
Email: iqbalprawira06@gmail.com
85
Jurnal Penelitian Teh dan Kina 21 (2), 2018: 85 - 95
from different milling methods have a Carr oxygen species) jika dibandingkan dengan
Index of 15 with “Good” flow properties. DM teh hijau biasa (Fujioka et al., 2016).
method produced darker green tea powder with
L value (lightness) 49.91 and larger particle Teh hijau bubuk menurut SNI 01-
size (D50: 38.6 µm) compared with green tea 4453-1998 didefinisikan sebagai bubuk
powder produced by the SM method. kering yang dihasilkan dari pengolahan
Determination of flow properties of green tea pucuk dan daun muda tanaman Camelia
powder can be applied for the utilization and
development of food products and sinensis tanpa melalui proses fermentasi.
pharmaceutical products based on green tea Bubuk teh hijau di negara Jepang lebih
powder. banyak dikenal sebagai matcha yang
Keywords: green tea powder, flow property, dikonsumsi pada kegiatan ritual tradisional.
particle size distribution, milling Matcha diproduksi dari daun teh yang telah
methods dinaungi selama waktu tertentu sehingga
tidak kontak dengan sinar matahari secara
langsung kemudian dilayukan dengan uap
panas, pengeringan, dan proses pengecilan
PENDAHULUAN
ukuran untuk menghasilkan bubuk teh hijau
Dewasa ini minat masyarakat (Hirai et al., 2008; Tontul et al., 2013;
terhadap bubuk teh hijau (Green tea Topuz et al., 2014).
powder) semakin meningkat. Hal tersebut Proses pengecilan ukuran pada
terlihat dari banyaknya keragaman jenis produksi bubuk teh hijau merupakan
produk pangan yang difortifikasi ataupun tahapan penting. Berbagai macam jenis
diperkaya dengan tepung teh hijau. Bubuk teknologi pengecilan ukuran untuk
teh hijau telah dimanfaatkan pada produk menghasilkan bubuk teh hijau telah
pangan seperti kue bolu (Sponge cake) (Lu dilaporkan pada penelitian sebelumnya.
et al., 2010), biskuit (Phongnarisorn et al., Metode yang digunakan meliputi: jet
2018), roti (Ning et al., 2017) dan produk milling dan ball milling (Haraguchi et al.,
es krim (Baruah et al., 2012). Penambahan 2003); spray drying (Pandey dan
bubuk teh hijau pada produk pangan Manimehalai, 2014); mikroenkapsulasi
mampu meningkatkan aktifitas antioksidan (Zokti et al., 2016); dan penggunaan bahan
dan signifikan mengurangi produksi keramik (ceramic milling) (Fujioka et al.,
peroksida selama penyimpanan produk 2016). Metode yang berbeda pada
(Ning et al., 2017). Selain itu, penambahan pengecilan ukuran tepung teh hijau akan
teh hijau juga menghambat pembentukan dihasilkan karakteristik fisik dan kimia dari
acrylamida pada ayam goreng (Demirok bubuk tepung teh hijau yang berbeda
dan Kolsarici, 2014). Dari segi kesehatan, (Topuz et al., 2014; Xiao et al., 2017).
penambahan bubuk teh hijau pada produk Salah satu Sifat penting dari produk
roti memiliki indeks glisemik rendah (Goh bubuk adalah kemudahan mengalir
et al., 2015) sehingga tidak menunjukkan (flowability). Sifat alir bubuk didefinisikan
perubahan yang signifikan terhadap gula sebagai kemampuan produk bubuk
darah postprandial (Phongnarisorn et al. mengalir pada berbagai kondisi (Schuck et
2018). Bubuk teh hijau juga memiliki al., 2012). Menurut Fitzpatrick, (2013)
aktivitas penghambatan ROS (reactive kemampuan mengalir bubuk yang
86
Karakteritik sifat alir bubuk teh hijau yang diproses....(M Iqbal Prawira-Atmaja et al.)
87
Jurnal Penelitian Teh dan Kina 21 (2), 2018: 85 - 95
88
Karakteritik sifat alir bubuk teh hijau yang diproses....(M Iqbal Prawira-Atmaja et al.)
89
Jurnal Penelitian Teh dan Kina 21 (2), 2018: 85 - 95
warna (sudut rona) berdasarkan pada dengan metode DM. Penelitian oleh
lingkaran warna. Nilai hue 0 menunjukkan Fujioka et al. (2016) dimana penggunaan
warna merah sedangkan nilai 90 warna mesin penepung tipe ceramic milling dan
menandakan bahwa warna produk adalah ball milling dihasilkan ukuran partikel
kuning. Nilai hue 180 hingga 270 bubuk teh hijau yang berbeda.
menunjukkan bahwa warna produk adalah Hasil penelitian Hu et al. (2012)
hijau hingga biru. Sementara itu, nilai bubuk teh hijau yang halus memiliki ukuran
Chroma (C) menunjukkan intensitas warna partikel (D50) berkisar 6,3-32,5 µm dengan
atau dominasi nilai hue pada warna. Nilai densitas kamba 263-615 kg.m-3. Penelitian
chroma yang meningkat maka akan ada Topuz et al. (2014) melaporakan ukuran
kecendrungan warna menjadi lebih cerah partikel (D50) tepung teh hijau berkisar
(Anonim, 2007). 9,36-11,88 µm dengan densitas 584-609
kg.m-3. Ukuran partikel dan densitas
Sifat alir bubuk teh hijau merupakan dasar dalam mengontrol kualitas
Tabel 2 menunjukkan bahwa metode produk bubuk di industri pangan. Ukuran
penepung akan mempengaruhi kadar air, partikel digunakan untuk mengklasifikasi,
ukuran partikel dan densitas bubuk teh mengkategori, dan mengkarakterisasi
hijau. Kadar air bubuk teh hijau metode produk bubuk (Barbosa - Canovas et al.,
DM adalah 1,27% dan metode SM 2,60%. 2005). Parameter densitas berhubungan
Secara keseluruhan kadar air bubuk teh dengan perencanaan tempat penyimpanan,
hijau yang dihasilkan sangat rendah. ukuran kemasan, kemudahan penyimpanan,
Berdasarkan SNI 01-4453-1998 syarat dan transportasi (Lumay et al., 2012).
mutu bubuk teh hijau harus memiliki kadar
air maksimal 8%. Sedangkan untuk TABEL 2
densitas, Metode penepung SM memiliki Kadar air dan densitas bubuk teh hijau
densitas kamba 432,07 kg.m-3 lebih besar dengan metode penepung berbeda
jika dibandingkan dengan bubuk teh hijau Densitas (ρ) (kg.m-3) Ukuran
Tipe Kadar
yang dihasilkan dengan metode DM yaitu Densitas Densitas partikel
pene- air
Kamba (ρb) Mampat (D50)
373,48 kg.m-3. pung (%)
(ρtap) (µm)
Ukuran partikel (D50) bubuk teh hijau DM 1,27a 373,48±0,02a 439,38±0,02a 38,6a
SM 2,60b 432,07±0,01b 514,50±0,03b 1,4b
dengan metode SM lebih kecil jika Data±standar deviasi dari tiga ulangan. Angka yang diikuti
dibandingkan dengan metode DM yaitu huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan
secara berurutan ukuran partikelnya adalah tidak berbeda nyata pada uji t-test P=0,05. SM= Stone
milling; DM=Disc milling
1,4 µm dan 38,6 µm. D50 merupakan rerata
diameter ukuran partikel bubuk yang setara Hasil pengukuran densitas kamba dan
mewakili volume diameter pada 50% dari densitas mampat (Tabel 2.) selanjutnya
volume kumulatif. Metode penepung SM digunakan untuk menentukan sifat alir
memiliki ukuran partikel bubuk yang lebih bubuk teh hijau. Sifat alir bubuk teh
kecil dan halus dikarenakan mesin tersebut ditetapkan berdasarkan persamaan 4 untuk
berputar dengan kecepatan RPM rendah indeks Carr (CI) dan persamaan 5 untuk
serta kontak sampel dengan permukaan rasio Hausner (Hr). Karakteristik sifat alir
batu yang lebih lama jika dibandingkan produk bubuk bisa dilihat pada Tabel 3.
90
Karakteritik sifat alir bubuk teh hijau yang diproses....(M Iqbal Prawira-Atmaja et al.)
Distribusi ukuran partikel dan morfologi frekuensi terbanyak (10,6%) pada ukuran
bubuk teh hijau partikel berukuran 1,38 µm dan 1,41 µm.
Karkateristik lain yang
mempengaruhi sifat alir bubuk teh hijau TABEL 3
adalah distribusi ukuran partikel dan bentuk Skala karakteristik sifat alir bubuk
morfologi bubuknya. Gambar 1. berdasarkan Indeks Carr dan Rasio Hausner
Indeks Rasio Karakteristik
menunjukkan frekuensi (%) dan kumulatif Carr (CI) Hausner (Hr) sifat alir
(%) dari ukuran partikel bubuk teh hijau ≤10 1,00-1,11 Excelent
dengan metode penepung yang berbeda. 11-15 1,12-1,18 Good
16-20 1,19-1,25 Fair
Bubuk teh hijau yang dihasilkan dengan 21-25 1,26-1,34 Possible
metode SM terlihat membentuk seperti 26-31 1,35-1,45 Poor
32-37 1,46-1,59 Very poor
kurva dengan ukuran partikel berkisar dari ≥ 38 >1,60 Very, very poor
1,1 µm-1,7 µm (Gambar 1., A1) dengan Sumber: Lumay et al. (2012).
GAMBAR 1
Volume ditribusi ukuran partikel bubuk teh hijau yang dianalisis dengan metode dynamic laser
scattering berdasarkan: (1) %frekuensi dan (2) %kumulatif. A1 & A2 metode SM (stone milling); dan
B1 & B2 metode DM (disc milling).
*Penentuan sifat alir bubuk berdasarkan Lumay et al.
(2012)
TABEL 4
Rasio Hausner, Indeks Carr dan sifat alir bubuk Jika dibandingkan dengan bubuk teh
teh hijau dengan metode penepung berbeda hijau dengan metode DM penyebaran
Metode Rasio Indeks Sifat alir
penepung Hausner Carr bubuk*
ukuran partikelnya tidak menyebar merata.
(Hr) (CI) Ukuran partikel bubuk teh hijau dengan
DM 1,18 15,00 Good metode DM diperoleh kisaran ukuran
SM 1,19 15,85 Fair/Good
partikel dari 0,54 µm hingga 46,50 µm.
91
Jurnal Penelitian Teh dan Kina 21 (2), 2018: 85 - 95
Ukuran partikel terkecil (0,54 µm-0,8 µm) berpengaruh terhadap kecerahan warna
dari bubuk teh hijau metode DM bubuk teh hijau yang dihasilkannya. Hasil
frekuensinya tidak sampai hingga 0,3%. ini sejalan sebagaimana pada Tabel 1.
Bubuk teh hijau dengan frekuensi tertinggi dimana metode SM memiliki penampakan
pada ukuran partikel 39,76 µm sebesar bubuk dengan warna lebih cerah jika
30,2%. Menurut (Hu et al., 2012) distribusi dibandingkan dengan bubuk teh hijau yang
ukuran partikel bubuk teh hijau akan dihasilkan dengan metode DM.
GAMBAR 2
Morfologi bubuk teh hijau dengan penepung berbeda menggunakan Scanning electron
Microscopy (SEM) pada perbesaran 2000x. A) bubuk teh hijau dengan metode DM, dan B)
bubuk teh hijau dengan metode SM. DM: Disc miling; SM: Stone milling.
92
Karakteritik sifat alir bubuk teh hijau yang diproses....(M Iqbal Prawira-Atmaja et al.)
93
Jurnal Penelitian Teh dan Kina 21 (2), 2018: 85 - 95
Hirai, M., Yoshikoshi, H., Kitano, M., Phongnarisorn, B., Orfila, C., Holmes, M.,
Wakimizu, K., Sakaida, T., Yoshioka, & Marshall, L. (2018). Enrichment of
T., Nitabaru, J., Nakazono, K., Biscuits with Matcha Green Tea
Hayashi, M., & Maki, T. (2008). Powder: Its Impact on Consumer
Production of value-added crop Acceptability and Acute Metabolic
ofgreen tea in summer under the Response. Foods, 7(2), 17. Doi:
shade screen net: Canopy 10.3390/foods7020017
microenvironments. Acta Prescott, J. K., & Barnum, R. A. (2000). On
Horticulturae, 797, 411–418. Doi: powder flowability. Pharmaceutical
10.17660/ActaHortic.2008.797.59 Technology, (24 (10), 60-84+236.
Hu, J., Chen, Y., & Ni, D. (2012). Effect of Retrieved from
superfine grinding on quality and https://www.powderbulk.com/enews/
antioxidant property of fine green tea 2014/whitepaper/jenike042014.pdf
powders. LWT - Food Science and Sakurai, Y., Mise, R., Kimura, S., Noguchi,
Technology, 45(1), 8–12. Doi: S., Iwao, Y., & Itai, S. (2017). Novel
10.1016/j.lwt.2011.08.002 method for improving the water
Lu, T. M., Lee, C. C., Mau, J. L., & Lin, S. dispersibility and flowability of fine
D. (2010). Quality and antioxidant green tea powder using a fluidized
property of green tea sponge cake. bed granulator. Journal of Food
Food Chemistry, 119(3), 1090–1095. Engineering, 206, 118–124. Doi:
Doi: 10.1016/j.foodchem.2009.08.015 10.1016/j.jfoodeng.2017.03.010
Lumay, G., Boschini, F., Traina, K., Schuck, P., Anne, D., & Jeantet, R. (2012).
Bontempi, S., Remy, J. C., Cloots, R., Analytical Methods for Food and
& Vandewalle, N. (2012). Measuring Dairy Powder. A john Wiley & Sons,
the flowing properties of powders and Ltd., Publication. West Sussex, UK.
grains. Powder Technology, 224, 19– Doi:
27. Doi: 10.1017/CBO9781107415324.004
10.1016/j.powtec.2012.02.015 Shah, R. B., Tawakkul, M. A., & Khan, M.
Ning, J., Hou, G. G., Sun, J., Wan, X., & A. (2008). Comparative Evaluation of
Dubat, A. (2017). Effect of green tea Flow for Pharmaceutical Powders and
powder on the quality attributes and Granules. AAPS PharmSciTech, 9(1),
antioxidant activity of whole-wheat 250–258. Doi: 10.1208/s12249-008-
flour pan bread. LWT - Food Science 9046-8
and Technology, 79, 342–348. Doi: Tontul, I., Torun, M., Dincer, C., Sahin-
10.1016/j.lwt.2017.01.052 Nadeem, H., Topuz, A., Turna, T., &
Pandey, R. K., & Manimehalai, N. (2014). Ozdemir, F. (2013). Comparative
Production of Instant Tea Powder by study on volatile compounds in
Spray Drying. International Journal of Turkish green tea powder: Impact of
Agriculture and Food Scince tea clone, shading level and shooting
Technology, 5(3), 197–202. period. Food Research International,
94
Karakteritik sifat alir bubuk teh hijau yang diproses....(M Iqbal Prawira-Atmaja et al.)
95