0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
98 tayangan2 halaman
Dokumen ini menjelaskan tentang prosedur konseling pasien di puskesmas yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah terkait penggunaan obat. Prosedur ini meliputi penentuan kriteria pasien, ruang konseling, tanya jawab antara apoteker dan pasien, demonstrasi penggunaan obat, verifikasi pemahaman pasien, serta evaluasi masalah yang terkait dengan penggunaan obat.
Dokumen ini menjelaskan tentang prosedur konseling pasien di puskesmas yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah terkait penggunaan obat. Prosedur ini meliputi penentuan kriteria pasien, ruang konseling, tanya jawab antara apoteker dan pasien, demonstrasi penggunaan obat, verifikasi pemahaman pasien, serta evaluasi masalah yang terkait dengan penggunaan obat.
Dokumen ini menjelaskan tentang prosedur konseling pasien di puskesmas yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah terkait penggunaan obat. Prosedur ini meliputi penentuan kriteria pasien, ruang konseling, tanya jawab antara apoteker dan pasien, demonstrasi penggunaan obat, verifikasi pemahaman pasien, serta evaluasi masalah yang terkait dengan penggunaan obat.
1. Pengertian Proses untuk mengidentifikasi dan penyelesaian masalah pasien yang berkaitan dengan penggunaan obat pasien dan keluarga pasien.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan konseling
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Tangse Nomor: PKM-T/SK/2018 Tentang
Pelayanan kefarmasian 4. Referensi 1 . peraturan Menteri Kesehatan Republik indonesia nomor 30 Tahun2014 tentang Stantar pelayanan Kefarmasian di Puskesmas 2. Kementerian Kesehatan RI, badan PPSDM Kesehatan Pus diklat aparatur, pelatihan Managemen Puskesmas, 3. Departemen Kesehatan RI, Ditjen Binfar dan alkes, Dit. B i n a obat publik dan Perbekes, Pedoman obat publik dan dalan Medis Habis pakai, 2015 5. Prosedur a. Menetapkan Kriteria Pasien 1) Pasien rujukan dokter 2) Pasien dengan penyakit kronis (diabetes, hipertensi, dan lain-lain) 3) Pasien dengan obat indeks terapi sempit dan poli farmasi 4) Pasien geriatrik 5) Pasien pediatrik 6) Pasien pulang sesuai dengan kriteria di atas bagi puskesmas DTP b. Menetapkan Ruang Konseling Ruang konseling tidak harus berupa ruangan khusus. Hal terpenting adalah pertukaran informasi antara Apoteker dengan pasien terjaga kerahasiannya. c. Prosedur Konseling 1) Petugas mempersilahkan pasien dengan kriteria pasien konseling diberikan obat di dalam ruangan khusus 2) Apoteker memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan konseling pasien 3) Apoteker menanyakan 3 Prime Question: a. Apa yang telah dikatakan dokter tentang obat Anda? b. Apa yang dokter jelaskan tentang harapan setelah minum obat ini? c. Bagaimana penjelasan dokter tentang cara minum obat ini? 4) Jika diperlukan Apoteker dapat memperagakan dan menjelaskan mengenai cara penggunaan obat 5) Apoteker melakukan verifikasi yaitu mengecek pemahaman pasien dengan cara meminta pasien mengulang apa yang telah Apoteker sampaikan 6) Apoteker menilai, mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan cara penggunaan obat untuk mengoptimalkan tujuan terapi 6. Bagan Alir Petugas farmasi mempersilahkan pasien dengan kriteria konseling untuk ke ruang konseling
Apoteker memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan
konseling
Apoteker menanyakan 3 prime question
Apoteker memperagakan penggunaan obat
Apoteker verifikasi pemahaman pasien
7. Hal hal yang -
perlu diperhatikan 8. Unit terkait Unit farmasi
9. Dokumen Catatan Status Pasien
terkait Catatan Pengobatan Pasien Alat peraga dan catatan jika dibutuhkan 10. Rekamhistori no Yang dirubah Isi perubahan Tgl mulai diberlakukan perubahan