Anda di halaman 1dari 4

GREBEG SUDIRO

NAMA : Renaldi Setiawan


KELAS : XI 6
NO. ABSEN : 21

GREBEG SUDIRO
(materi integrasi sosial)
SUMBER BELAJAR
https://www.youtube.com/watch?v=cd6GiBYosjc
https://www.youtube.com/watch?v=dO0tshOfDLM
https://www.youtube.com/watch?v=R-MR-nJPd-s

1. HUBUNGAN GREBEG SUDIRO DENGAN INTEGRASI SOSIAL


2. ISI INTEGRASI DARI PERISTIWA TERSEBUT
3. BAGAIMANA CARA MENYATUKAN UNSUR UNSUR DALAM MASYARAKAT TERSEBUT?
4. MAKNA DARI PEMBELAJARAN GREBEG SUDIRO BAGI KEHIDUPAN BERMASYARAKAT
5. REFLEKSI BAGIKU

Jawaban :

1. Grebeg Sudiro dengan integrasi sosial adalah grebeg sudiro merupakan sebuah kolaborasi antara
budaya Jawa dan Tionghoa di Surakarta. Hal tersebut merupakan akulturasi yang memadukan budaya
Jawa dan Tionghoa tanpa menghilangkan budaya keduanya. Dalam budaya tersebut diikuti oleh
banyak orang yang berbeda-beda dari latar belakang, suku, agama. Hal tersebut menurut saya
menjadi suatu integrasi sosial yang ada dalam tradisi Grebeg Sudiro.
Pada gambar tersebut terlihat para masyarakat terlihat bertoleransi dan menghargai tradisi tersebut.
Itu menandakan integrasi sosial dalam Grebeg Sudiro. Tidak adanya konflik dalam gambar tersebut,
para masyarakat senang dan antusias.

2. Integrasi dari peristiwa tersebut adalah Integrasi Normatif yang sesuai aturan seperti Jawa-
Tionghoa yang bersama merayakan Grebeg Sudiro. Tingginya sikap toleransi satu dengan sesama,
sehingga mereka melakukan perayaan tersebut secara bersama-sama tetapi mereka tetap memegah
teguh tradisi dan mematuhi norma sesuai kepercayaan mereka

Gambar tersebut menjelaskan bahwa mereka menjalani tradisi sesuai norma yang ada, mereka juga
tetap menjunjung budaya mereka. Adanya toleransi terlihat dari lampion yang melambangkan budaya
Tionghoa dan baju adat Jawa yang melambangkan budaya Jawa menjadi suatu integrasi sosial dalam
budaya Grebeg Sudiro.
3. Cara menyatukan unsur dalam masyarakat tersebut adalah dengan mengadakan perayaan dengan
acara yang menarik. Mereka memadukan melalui acara sehingga mereka berakulturasi antara Jawa
dan Tionghoa. Acara tersebut diikuti oleh banyak orang yang berbeda-beda dari suku,
golongan,agama, maupun latar belakang. Dengan begitu terjadi akulturasi yang baik antara Jawa-
Tionghoa. Mereka menggelar acara tersebut karena etnis Jawa-Tionghoa yang sudah bertahun-tahun
berdampingan tanpa adanya konflik.

Pada gambar tersebut terlihat adanya toleransi yang menyatukan antara Jawa dan Tionghoa. Mereka
mengikuti tradisi dengan baik tanpa adanya konflik dan mereka tetap menjunjung budaya mereka

4. Makna dari pembelajaran Grebeg Sudiro bagi kehidupan bermasyarakat adalah bertoleransi antara
satu dengan yang lainnya, saling menghargai dan menghormati. Walaupun berbeda-beda kita tetap
satu. Kita harus bertoleransi dan tidak membeda-bedakan yang lain seperti apa yang dilakukan dalam
tradisi Grebeg Sudiro antara budaya Jawa dan Tionghoa
Gambar tersebut menunjukkan perpaduan perbedaan yang ada antar budaya Jawa an Tionghoa dari
lampion yang ada sampai orang dengan baju khas Jawa menandakan akulturasi. Toleransi pun sangat
kuat dan tidak adanya konflik.

5. Bahwa keberagaman bukanlah menjadi konflik bagi kita, kita harus bersyukur akan adanya
keberagaman. Kolaborasi antara budaya Jawa dan Tionghoa ini menurut saya sangat baik dan penuh
toleransi. Integrasi sosial ada dalam tradisi tersebut. Walaupun mereka berbeda tetapi mereka tetap
satu dan tetap rukun antara satu sama lain. Saya juga dapat belajar untuk lebih bertoleransi dan
menghargai suku dan budaya orang lain.

Anda mungkin juga menyukai