Anda di halaman 1dari 22

Program Kerja

Sasaran Keselamatan Pasien


Tahun 2022

KATA PENGANTAR

Sambutan

SK Program Kerja
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis haturkan kehadapan Allah SWT


yang telah melimpahkan Rahat, hidayah-Nya, sehingga penyusun telah
dapat menyelesaikan Pedoman Kerja Sasaran Keselamatan Pasien
Pedoman Kerja Sasaran Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
Harapan Sehat Jatibarang, diharapkan menjadi acuan dalam proses
pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan pasien sesuai dengan yang
dibutuhkan yang harus diberikan oleh Rumah Sakit. Selama
penyusunan Pedoman penyusun mendapat bantuan dari berbagai
pihak, baik berupa bantuan moril, bimbingan, pengarahan, pemikiran
dan saran-saran yang sangat berarti dan bermanfaat bagi penyusun
didalam penyusunan Pedoman ini. Untuk itulah penyusun
mengucapkan banyak terima kasih.
Akhir kata penyusun berharap agar Pedoman ini dapat berguna
dan bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi karyawan di Rumah
Sakit Harapan Sehat Jatibarang, sehingga dapat tercipta pelayanan yang
sesuai dengan kebutuhan pasien dna keluarga.

Penyusun
SAMBUTAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT HARAPAN SEHAT JATIBARAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat segala


karunia dan petujnjuk-Nya sehingga penyusun Pedoman Kerja Sasaran
Keselamatan Pasien di Rumah sakit Harapan Sehat Jatibarang dapat di
selesaikan pada waktunya.
Proses penyusunan Pedoman Kerja Sasaran Keselamatan Pasien
di Rumah sakit Harapan Sehat Jatibarang melibatkan disiplin beberapa
disiplin klinis di Rumah Sakit. Dengan telah disusunnya Panduan ini
diharapkan dapat menunjang mutu pelayanan pasien di Rumah sakit
Harapan Sehat Jatibarang terutama dalam hal Pedoman Kerja Sasaran
Keselamatan Pasien
Akhir kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada
semua pihak atas bantuan dan perhatiannya yang telah diberikan dalam
penyusunan Pedoman Pedoman Kerja Sasaran Keselamatan Pasien
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan dan
petunjuk kepada kita sekalian dalam melaksanakan tugas ini . amin.

Direktur,
Rumah Sakit Harapan Sehat
Jatibarang

dr. Laksono Nugroho, M.M.R


KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT HARAPAN SEHAT JATIBARANG
NOMOR : 0152/RSHS-JTB/SK/X/2021

TENTANG
PEDOMAN KERJA SASARAN KESELAMATAN PASIEN

DIREKTUR RUMAH SAKIT HARAPAN SEHAT JATIBARANG


KABUPATEN BREBES

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu di Rumah


Sakit Harapan Sehat Jatibarang maka diperlukan
Pedoman Kerja Sasaran Keselamatan Pasien yang
bermutu tinggi;
b. bahwa agar Pedoman Kerja Sasaran Keselamatan
Pasien di Rumah Sakit Harapan Sehat Jatibarang
dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya
kebijakan Direktur Rumah Sakit Harapan Sehat
Jatibarang;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam item a dan b perlu ditetapkan
dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Harapan
Sehat Jatibarang;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
3. Undang-undang Nomor 29 Tahun
2004 tentang Praktik Kedokteran;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
856/Menkes/SK/IX/2009 tentang
Standar Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Rumah Sakit;
5. Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun
2015 tentang Organisasi Rumah Sakit;
6. Peraturan Kementrian Kesehatan
Nomor 1144 Tahun 2010 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
11 tahun 2017 tentang Keselamatan
Pasien;
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
834/Menkes/SK/VII/2010 tentang
High Care Unit;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
882/Menkes/SK/X/2009 tentang
Pedoman Penanganan Evakuasi Medik;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
269/Menkes/Per/III/2008 tentang
Rekam Medis;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1128 Tahun 2022
Tentang Standar Akreditasi Rumah Sakit;
13. Keputusan Kepala Dinas Penanaman
Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Brebes nomor
503.10/DPMPTSP/00030/VI/2019
tentang Pemberian Izin Operasional
Rumah Sakit Harapan sehat:
14. Surat keputusan Akte Pendirian
Perseroan Terbatas nomor AHU-
2441171.AH.01.01 Tahun 2015 Tentang
Pengesahan Pendirian Badan Hukum
Perseroan Terbatas PT ATI SRI SUBEKTI
HARAPAN SEHAT;
15. Surat Keputusan Direktur Utama Nomor
001/PT-ASSHS/SK/VIII/2021 tentang
Penetapan Direktur Rumah Sakit
Harapan Sehat Jatibarang;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT


HARAPAN SEHAT KABUPATEN BREBES
TENTANG PEDOMAN KERJA SASARAN
KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
HARAPAN SEHAT JATIBARANG.

Pemberlakuan Pedoman Kerja Sasaran Keselamatan


KESATU : Pasien Keputusan Direktur Rumah Sakit Harapan
Sehat Jatibarang Tentang
Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan keputusan
KEDUA : ini dilakukan oleh Kabid Pelayanan Medis Rumah
Sakit Harapan Sehat Jatibarang;
Keputusan  ini mulai berlaku pada tanggal 26
KETIGA : Oktober 2021 ditetapkan dan apabila dipandang
perlu, dapat dilakukan perubahan sewaktu-waktu
sesuai kebutuhan;

Ditetapakan di : Jatibarang
Pada Tanggal : 26 Oktober 2021

DIREKTUR RS HARAPAN SEHAT


JATIBARANG KABUPATEN BREBES
LAKSONO NUGROHO

LEMBAR PENGESAHAN

dr. Khansa Wiharti Tanggal,


Nama
2 Januari 2022

Jabatan
Ketua Tim SKP Tanda Tangan
     
           
dr. Laksono Nugroho, MMRS Tanggal,
Nama
2 Januari 2022

Jabatan
Direktur Tanda Tangan
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
BAB II LATAR BELAKANG
BAB III TUJUAN
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusu
BAB IV KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
BAB V CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
BAB VI SASARAN
BAB VII JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
BAB VIII EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
BAB IX PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
BAB X PEMBIAYAAN
BAB XI PENUTUP
Pedoman Program Kerja Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Harapan Sehat Jatibarang

BAB I
PENDAHULUAN

PENDAHULUAN
Patiency

Patient Safety atau


keselamatan pasien
Patient safety atau keselamatan pasien adalah suatu sistem yang
membuat asuhan pasien di Rumah Sakit menjadi lebih aman. Sistem ini
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil.
Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama dalam
pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat mempunyai peranan
penting dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat. Bahwa dalam
rangka mengoptimalisasikan dan mengintegrasikan semua upaya
kesehatan di RS agar pelayanan yang diberikan bermutu dan koprehensif
perlua adanya pedoman yang disusun sebagai panduan keselamatan
pasien di RS harapan sehat jatibarang. Keselamatan pasien di RS adalah
suatu system dimana RS membuat asuhan pasien lebih aman yang
meliputi pengurangan resiko terjadinya kecelakaan kerja yang terjadi
pada pasien selama perawatan di RS Harapan sehat Jatibarang.
Melakukan identifikasi dan penanganan hal yang berhubungan dengan
risiko pasien, system pencatatan dan pelaporan dan analisis
insiden.sehingga memberikan pembelajaran bagi petugas dalam
penanganan insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi
untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah trjadinya cedera
yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaukan suatu tindakan yang
dapat mengancam nyawa pasien.
Tim keselamatan pasien RS harapan SEhat jatibarang sebagai wadah
untuk memantau program keselamatan pasien dalam sebuah rumah
sakit, dalam proses pelaksanaannya perlu dibuat program kerja.

Puskesmas sebagai
Rumah sakit sebagai

sarana pelayanan
kesehatan strata pertama
dalam pemberian
pelayanan kesehatan
kepada masyarakat
mempunyai peranan
penting dalam
mewujudkan
derajat kesehatan
masyarakat. Bahwa dalam
rangka mengoptimalisasikan
dan
mengintegrasikan semua
upaya kesehatan di
Puskesmas agar pelayanan
ynag diberikan
bermutu dan komprehensif
perlu adannya pedoman
yang disusun sebagai
Panduan
Keselamatan Pasien di
Puskesmas DTP Mande.
Keselamatan pasien di
Puskesmas adalah suatu
sistem dimana Puskesmas
membuat
asuhan pasien lebih aman
yang meliputi pengurangan
resiko terjadinya kecelakaan
kerja yang
terjadi pada pasien selama
perawatan di Puskesmas DTP
Mande. Melakukan
identifikasi dan
penanganan hal yang
berhubungan dengan risiko
pasien, sistem pencatatan dan
pelaporan dan
analisis insiden, sehingga
memberikan pembelajaran
bagi petugas dalam
penanganan insiden
dan tindak lanjutnya serta
implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya
risiko dan
mencegah terjadinya
cedera yang disebabkan
oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu
tindakan yang dapat
mengancam nyawa pasien.
Pembangunan kesehatan
yang diselenggarakan di
Puskesmas bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat
yang:
1. Memiliki perilaku sehat
yang meliputi kesadaran,
kemauan dan kemampuan
hidup
sehat;
2. Mampu menjangkau
pelayanan kesehatan bermutu
hidup dalam lingkungan
sehat; dan
3. Memiliki derajat
kesehatan yang optimal,
baik individu, keluarga,
kelompok dan
masyarakat.
Bab II
Latar belakang

Keselamatan pasien (patient safety) adalah sistem dimana Rumah

Sakit membuat asuhan pasien lebih aman, yang bertujuan untuk

mencegah terjadinya harm/ cedera yang tidak seharusnya terjadi atau

bebas dari harm/ cedera yang potensial akan terjadi (penyakit, cedera

fisik/ sosial/ psikologis, cacat, kematian dan lain-lain), terkait dengan

pelayanan kesehatan (KKP-RS).

Selanjutnya, seperti tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 1691/MENKES/PER/VIII/2011 Pasal 1

menyebutkan bahwa Keselamatan Pasien Rumah Sakit adalah suatu

sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang

meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang

berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,

kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi

solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya

cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu

tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.

Berdasarkan data penelitian yang dilakukan IOM (Institute of

Medicine) di Amerika Serikat pada tahun 2000, diterbitkan laporan “ TO

ERR IS HUMAN, Building a Safer Health System” yang memuat 2


penelitian di rumah sakit, dimana ditemukan angka KTD (Kejadian Tidak

Diharapkan / Adverse Event) sebesar 2,9 % dan 3.7% dengan angka

kematian 6.6% dan 13.6%. Dengan angka pasien rawat inap di seluruh

Amerika yang berjumlah 33.6 juta per tahun, didapat

1
2

angka kematian akibat KTD berkisar 44.000 – 98.000 pe tahun (Toto

Suharyanto, 2011).

Di Indonesia berdasarkan laporan pada tahun 2010, Provinsi Jawa

Barat menempati urutan pertama mengenai KTD sebesar 33,33%, Banten

dan Jawa Tengah 20%, DKI Jakarta 16,67%, Bali 6,67%, Jawa Timur

3,33%. Berdasarkan penyebab kejadian lebih dari 70% diakibatkan oleh

tiga hal yaitu masalah prosedur, dokumentasi dan medikasi (KKP-RS,

2010). Kelalaian prosedur yang menjadi salah satu penyebab terbesar

KTD Internasional maupun Nasional berkaitan erat dengan manajemen

pasien safety Sasaran IV (Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat

Pasien Operasi) yang menjadi penyumbang terbesar tuduhan / laporan

“mal praktek” seperti pada kasus Klinik Muhammadiyah - Kalimantan

Timur dimana proses operasi sterilisasi berujung kelumpuhan total

(Tempo, 1 November 2016), kasus RSUD Pandan - Sumatera Utara

dimana operasi Laparatomi Usus buntu berakhir kematian

(KedaiPena.com, 9 Juni 2016), kasus RSUD Moh Anwar – Sumenep

(mediamadura, 26 Mei 2016) dan kasus Yueqing Hospital – China

(Liputan6, 13 April 2014) dimana rumah sakit salah mengoperasi pasien,

kasus RSUD Dr Pirngadi – Medan dimana selang tertinggal didalam perut

pasien (KampusMedan, 29 November 2015), dan kasus Queen’s Hospital

– Inggris dimana operasi Laparatomi untuk pengangkatan Usus Buntu

namun yang terbuang indung telur (theguardian.com, 1 April 2010).

Mengingat masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang

perlu ditangani segera di rumah sakit di Indonesia maka diperlukan

standar keselamatan pasien rumah sakit yang merupakan acuan bagi

rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan kegiatannya. Sasaran

Keselamatan Pasien ini mengacu kepada


Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient Safety

(2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien

Rumah Sakit PERSI (KKPRS PERSI), dan dari Joint Commission

International (JCI). Hal tersebut untuk menghindari kerugian di

kedua belah pihak, baik kerugian materil (seperti: tuntutan hukum /

ganti rugi bagi rumah sakit dan biaya perawatan yang besar bagi

pasien karena rawat inap yang lama) maupunn kerugian imateril

(seperti: praktisi kesehatan menjadi kurang percaya diri karena

menjadi sorotan publik dan kredibilitas RS menjadi buruk serta bagi

pasien bisa mengakibatkan kecemasan, depresi, kecacatan bahkan

kematian).

Melihat pentingnya manajemen Keselamatan pasien ( patient

safety) dalam mencegah terjadinya insiden atau cedera yang dapat

merugikan baik secara materil maupun immateril bagi pasien,

praktisi kesehatan maupun pihak Rumah Sakit yang berkaitan

dengan kelalaian prosedur, maka peneliti ingin mengetahui

hubungan manajemen pasien safety (Sasaran IV) dengan

keselamatan pasien operasi Bedah Mayor di Instalasi Bedah

Sentral RSUD Ngudi Waluyo Wlingi.


BAB III
TUJUAN

A. Tujuan Umum
Sebagai pedoman kerja dan meningkatnya mutu layanan RS bagi
semua petugas di RS harapan sehat Jatibarang melalui system
dimana RS membuat asuhan pasien lebih aman
B. Tujuan Khusus

1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di RS


2. Sebagai pedoman dalam program keselamatan pasien di RS
3. Meningkatnya akuntabilitas RS terhadap paisen dan
masyarakat
4. Menurunnya kejadian tidak di harapkan (KTD) dan kejadian
Nyaris Cedera di RS
5. Terlaksananya program pencegahan sehingga KTD tidak
terulang
A. Ruang lingkup
B. Batasan
C. landasan
BAB IV

KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No. Kegiatan Rincian PIC
Pokok Kegiatan
1 Pemakaian Penilaian ICN
gelang kerja ICpn
1 tahun
2. Komunikasi Ketua
efektif tim
3. Keamanan
obat – obat
High alert
4. Memastikan
benar
prosedur
pembedahan
atau tindakan
intensif
5.
Bab X
Pembiayaan
No. Kebutuhan Qty Unit Price Budget
1. Pengadaan ATK
Kertas HVS 2 Rim/bulan Rp. 50.000 Rp. 1.200.000
Kertas Berwarna 1 Rim/bulan Rp. 50.000 Rp. 600.000
gelang identitas
Pulpen 1 Pcs/bulan Rp. 20.000 Rp. 240.000
Paper klip 1 Pcs/bulan Rp. 4.000 Rp. 48.000
Tinta printer 1 Pcs/bulan Rp. 23.500 Rp. 282.000
Clear Holder 1 Pcs/bulan Rp. 9.500 Rp. 114.000
Box file 1 Box/bulan Rp. 10.000 Rp.120.000
Laminating 1 Pcs/tahun Rp.20.000 Rp. 20.000
Spidol permanen 1pcs/tahun Rp. 14.000 Rp.14.000
Benang wol besar 1biji/tahun Rp.5.000 Rp.5.000
2. Sarana dan Prasarana
Flashdisk 2 buah/tahun Rp. 54.000 Rp. 108.000
Printer 1 buah/tahun Rp. 1.400.000
1.400.000
Kotak obat 15 pcs/tahun 3.000 Rp.45.000
Rak/tempat obat 3 rak/tahun 60.000 Rp.180.000
Stempel 2 buah/tahun 60.000 Rp. 120.000
Tangga meja 10 buah/tahun 170.000 Rp. 1.700.000
pasien
Pembuatan leaflet 150 2.000 Rp. 300.000
lembar/tahun
Pembuatan 3 Rp 65.000 Rp. 195.000
Banner spanduk/tahun
3. Label pada pasien
Label pasien 15 biji/tahun Rp 10.000 Rp. 150.000
resiko jatuh
Stiker 20 buah/tahun Rp 3.000 Rp 60.000
4. Pelatihan
Pelatihan SKP 2 orang/tahun 3.500.000 Rp 7.000.000

Bab XI
Penutup
Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat
terhadap pelayanan dirumah sakit maka pelaksanaan kegiatan
keselamatan pasien rumah sakit sangatlah penting. Melalui
kegiatan ini diharapkan terjadi penekanan / penurunan insiden
sehingga dapat lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat
terhadap rumah sakit di Indonesia. Program Keselamatan Pasien
merupakan never ending proses, karena itu diperlukan budaya
termasuk motivasi yang tinggi untuk bersedia melaksanakan
program keselamatan pasien secara berkesinambungan dan
berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai