Anda di halaman 1dari 33

REFARAT

L E TA K S U N G S A N G ( B r e e c h B i r t h )

Oleh :
Fery Fachriza 214210145
Robert 214210035
1
BAB

PENDAHULUAN
D istosia ialah keterlambatan
atau kesulitan persalinan. Sebab-sebabnya Salah satu distosia karena
dapat dibagi menjadi 3 golongan, yaitu: kelainan letak adalah Letak
1. Kelainan tenaga (atau kelainan HIS) Sungsang. Letak sungsang
HIS yang tidak normal dalam kekuatan merupakan keadaan dimana janin
atau sifatnya dapat menyebabkan terletak memanjang dengan kepala di
rintangan pada jalan lahir sehingga fundus uteri dan bokong berada
persalinan mengalami hambatan atau dibagian bawah kavum uteri.
kemacetan. Peranan dalam terjadinya
letak sungsang diantaranya adalah
2. Kelainan janin prematuritas, multiparitas, kehamilan
Persalinan dapat mengalami gangguan kembar, polihidramnion, hidrosefalus,
atau kemacetan karena kelainan dalam panggul sempit, dan kelainan bentuk
letak atau dalam bentuk janin. uterus. Adanya kelainan letak
implantasi plasenta (plasenta previa)
3. Kelainan jalan & lahir dan panjang tali pusat yang terlalu
Kelainan dalam ukuran dan bentuk jalan pendek juga menyebabkan terjadinya
lahir bisa menghalangi kemajuan kehamilan sungsang.
persalinan.
D i Indonesia angka kejadian
letak sungsang dapat mencapai 4%.

Letak sungsang ditemukan pada


2-4% kehamilan. Beberapa
literatur lainnya menyebutkan
angka 3-5%. Insiden terbanyak
terdapat pada usia kehamilan 28
minggu kira-kira 25% posisi bayi
dalam keadaan letak sungsang,
dan seiring dengan
bertambahnya usia kehamilan,
insidens semakin berkurang.
Letak sungsang merupakan
keadaan di mana janin terletak
memanjang dengan kepala di Fundus
uteri dan bokong berada di bagian
bawah kavum uteri, atau janin
terletak pada posisi aksis
longitudinal dengan kepala di fundus
uteri.

Biasanya kejadian letak sungsang


berkisar antara 2% sampai 3%
bervariasi di berbagai tempat.
Sekalipun kejadiannya kecil tetapi
mempunyai penyulit yang besar
dengan angka kematian sekitar 20%
sampai 30%.
INCOMPLETE BREECH
FRANK BREECH COMPLETE BRRECH (PERSENTASI BOKONG KAKI TIDAK SEMPURNA)
(PERSENTASI BOKONG (PERSENTASI
MURNI)
BOKONG KAKI
SEMPURNA) Hanya satu kaki di Sendi pinggul
Kedua kaki
samping bokong, bayi ektensi
terangkat ke atas
sehingga ujung kaki Kedua kaki dan tangan sedangkan kaki dan lutut
setinggi bahu atau menyilang sempurna yang lain tertekuk pada
kepala janin. dan di samping bokong terangkat ke atas satu atau
dapat diraba kedua kedua sisi
kaki.
Dari sudut ibu
• Keadaan rahim (rahim arkuatus, septum
pada rahim, uterus dupleks, mioma
bersama kehamilan).
• Keadaan jalan lahir (kesempitan
panggul, deformitas tulang panggul,
terdapat tumor menghalangi jalan lahir
dan perputaran ke posisi kepala).
• Keadaan plasenta (plasenta letak
rendah, plasenta previa).

Dari sudut janin


• Tali pusat pendek atau lilitan tali
pusat.
• Hidrosefalus atau anensefalus.
• Kehamilan kembar.
• Hidramnion atau
oligohidramnion.
• Prematuritas
S eringkali wanita menyatakan lebih terasa
Penuh di sebelah atas dan gerakan terasa
lebih banyak di bagian bawah.
Pada pemeriksaan luar, di bagian bawah
uterus tidak dapat diraba kepala janin,
kepala teraba di fundus uteri. Kadang –
kadang bokong janin teraba bulat dan
dapat memberi kesan seolah-olah kepala,
tetapi bokong tidak dapat digerakkan
semudah kepala.
LEOPOD LEOPOD LEOPOD LEOPOD
I II III IV

Ditemukan Ditemukan Menunjukkan Setelah terjadi


kepala pada punggung tidak terjadinya engagement,
Fundus uteri. pada salah engagement. menunjukkan
satu sisi Denyut jantung posisi bokong
abdomen dan umumnya yang mapan
bagian)bagian terdapat dibawah
kecil janin setinggi atau simfisis.
pada sisi yang sedikit lebih
lain. tinggi daripada
umbilikus.
• Setelah ketuban pecah, dapat diraba adanya
bokong yang ditandai adanya sacrum, kedua
tuber ossis iskii, dan anus.
• Bila dapat diraba kaki, maka harus
dibedakan dengan tangan. Pada kaki
terdapat tumit, sedangkan pada tangan
ditemukan ibu jari yang letaknya tidak
sejajar dengan jari-jari lain dan panjang jari
kurang lebih sama dengan panjang telapak
tangan.
• Untuk membedakan bokong dan muka, jari
yang dimasukkan ke dalam mulut akan
meraba tulang rahang.
• Pada presentasi bokong kaki sempurna,
kedua kaki dapat diraba di samping bokong,
sedangkan pada presntasi bokong kaki tidak
sempurna, hanya teraba satu kaki di
samping bokong.
Pemeriksaan USG : Memastikan
perkiraan klinis presentasi bokong
dan bila mungkin untuk
mengidentifikasi adanya anomali janin

Pemeriksaan sinar X : Menegakkan


diagnosis maupun memperkirakan
ukuran dan konfigurasi panggul ibu.
Indikasi yang tepat untuk dilakukannya seksio
sesarea pada kehamilan sungsang antara lain adalah
plasenta previa, serta panggul sempit.
Namun demikian di negara – negara maju,
seksio sesarea menjadi metode persalinan terpilih dengan
tujuan untuk menurunkan angka mortalitas dan morbiditas
perinatal.
Keputusan melakukan seksio sesarea elektif
terutama untuk pasien dengan kehamilan kurang dari 34
minggu atau taksiran berat janin kurang dari 2000 gr, janin
dengan kepala hiperekstensi, suspek lilitan tali pusat,
adanya kelainan bentuk panggul, primigravida tua, janin
dengan nilai sosial tinggi, makrosomia, dan presentasi
kaki.
PENENTUAN CARA
PERSALINAN
Penentuan cara persalinan adalah sangat individual, kriteria pada tabel dibawah dapat
digunakan untuk menentukan cara persalinan pervaginam atau per abdominal (sectio
caesar) :
No. PERSALINAN SECTIO CAESAR
PERVAGINAM
1. Presentasi ”Frank Breech” Presentasi “footling”
2. Usia kehamilan >34 Minggu Janin preterm (25-34 minggu)
3. TBJ 2000-3500 gram TBJ >3500gr atau <1500gr
4. Kepala fleksi Kepala janin defleksi atau
hiperekstensi
5. Ukuran panggul adekuat (X-ray Panggul sempit atau dalam borderline
Pelvimetry)
6. Tidak ada indikasi sectio caesar pada Bagian terendah janin belum engage
ibu atau anak Partus lama
Primi tua
Infertilitas Riw. Obstetric buruk
Letak kaki pada kehamilan 2- minggu
tanpa disertai kelainan kongenital
(mencegah prolaps tali pusat"
Ketuban pe$ah dini
S ebelum inpartu, bila syarat-syarat memenuhi
dan tidak ada kontra indikasi maka pada pasien
dengan letak sungsang dilakukan tindakan Versi
luar/ECV untuk merubah posisi presentasi
bokong menjadi presentasi kepala, sehingga
prognosis persalinan menjadi lebih baik.
V ersi luar adalah tindakan untuk
merubah letak anak yang
dikerjakan dengan dua tangan
dari luar, dan dipergunakan untuk
mengubah presentasi bokong
menjadi presentasi kepala, atau
mengubah letak lintang menjadi
presentasi bokong atau
presentasi kepala. Bila berhasil
melakukan Versi luar maka
insidens dilakukan seksio
sesarea menjadi berkurang.
INDIKASI: SYARAT:
a. Presentasi bokong pada
a. Pembukaan 4 cm atau kurang
primigravida dimulai usia
b. Bagian-bagian janin mudah diraba
kehamilan 36 minggu, sedangkan
c. Kulit ketuban masih utuh
pada multigravida dimulai pada
d. Bagian terendah janin belum
kehamilan 37 minggu.
masuk pintu atas panggul
b. Letak lintang pada kehamilan 34
e. Bayi dapat lahir pervaginam
minggu atau lebih.
Keberhasilan Versi luar
Secara umum dilaporkan
keberhasilan tindakan versi luar adalah
sekitar 60% dengan rincian 33%-50%
pada nullipara dan 45%-75% pada
multipara.Dari penelitian yang dilakukan
oleh Kasam Mahomed dkk. (2014) dari
sekitar 147 wanita yang dilakukan Versi
luar sebanyak 79 (53%) berhasil dan dari
jumlah tersebut 34% adalah nullipara
dan 69% adalah multipara. Beberapa
penelitian lain dilaporkan di banyak
negara keberhasilan Versi luar adalah
sekitar 54%.
KOMPLIKASI:
a. Kulit ketuban pecah pada waktu melakukan versi
b. Terjadi tali pusat menumbung
c. Solusio plasenta
d. Lilitan tali pusat
e. Ruptura uteri imminens
f. Gawat janin
g. Terjadi defleksi kepala
MEKANISME PERSALINAN LETAK SUNGSANG YANG
TERBAGI ATAS 3 TAHAP:

PERSALINAN
BOKONG

PERSALINAN
BAHU

PERSALINAN
KEPALA
Cara ini yang paling mendekati
persalinan Fisiologik, sehingga
mengurangi trauma pada janin.

PERSALINAN
Namun tidak semua persalinan
letak sungsang dapat dipimpin
secara Bracht. Terutama pada

SPONTAN keadaan panggul sempit, janin


besar ,jalan lahir kaku seperti
pada primigravida, adanya
lengan menjungkit atau
menunjuk.

Persalinan spontan (spontaneous


breech), janin dilahirkan dengan
kekuatan dan tenaga ibu sendiri.
Cara ini lazim disebut cara Bracht
DILAKUKAN JIKA CARA BRACHT GAGAL, MISALNYA
TERJADI KEMACETAN SAAT MELAHIRKAN BAHU ATAU
KEPALA. DAN MEMANG DARI AWAL SUDAH
DIRENCANKAN UNTUK MANUAL AID.
TAHAP I
LAHIRNYA BOKONG SAMPAI PUSAR

MANUAL AID TAHAP II


KLASIK
(PARTIAL BREECH MUELLER
EXTRACTION; LOEVSET
BICKHENBACH
ASSISTED BREECH
TAHAP III
DELIVERY) MARICEAU (VIET-SMELLIE
NAJOUKS
WIGAND MARTIND-WINCKEL
Janin dilahirkan sebagian PARAGUE TERBALIK
menggunakan tenaga dan CUNAM PIPER
kekuatan ibu dan sebagian
lagi dengan tenaga penolong.
EKSTRAKSI Mencari kaki depan dengan
KAKI menelusuri bokong, pangkal paha
sampai lutut, kemudian melakukan
abduksi dan fleksi pada
EKSTRAKSI paha janin sehingga kaki bawah
menjadi fleksi.
SUNGSANG
EKSTRAKSI Dilakukan pada letak bokong
BOKONG murni (Frank breech) dan
bokong sudah berada di
dasar panggul sehingga sukar
menurunkan kaki.
Janin dilahirkan seluruhnya
dengan memakai tenaga,
penolong.
Ada perbedaan nyata antara kelahiran janin dalam
presentasi kepala dan kelahiran janin dengan letak sungsang. Pada
presentasi kepala, yang lahir lebih dahulu adalah bagian janin yang
terbesar, sehingga bila kepala telah lahir, kelahiran badan tidak
memberi kesulitan.
Sebaliknya pada letak sungsang, berturut-turut lahir bagian-
bagian yang makin lama makin besar, dimulai dari lahirnya bokong,
bahu dan kemudian kepala. Dengan demikian meskipun bokong
dan bahu telah lahir, hal tersebut belum menjamin bahwa kelahiran
kepala juga berlangsung dengan lancar.
• DARI FAKTOR IBU:
1. Perdarahan oleh karena trauma jalan
lahir, atonia uteri, sisa plasenta
2. Infeksi karena terjadi secara ascendens
melalui trauma (endometritis)
3. Trauma persalinan seperti trauma jalan
lahir, simfidiolisis

• DARI FAKTOR BAYI:


1. Perdarahan seperti perdarahan
intracranial, edema intracranial,
perdarahan alat-alat vital intra-abdominal
2. Infeksi karena manipulasi
3. Trauma persalinan seperti
dislokasi/fraktur ekstremitas, persendian
leher, rupture alat-alat vital
intraabdominal, kerusakan pleksus
brachialis dan fascialis, kerusakan pusat
vital di medulla oblongata, trauma
langsung alat-alat vital (mata, telinga,
mulut) asfiksia sampai lahir mati.
Angka kematian bayi akibat
persalinan sungsang lebih
tinggi daripada persalinan Kelahiran janin di atas 8
dengan letak kepala. Sebab menit setelah umbilikus
kematian utama adalah lahir dapat
akibat prematuritas dan membahayakan janin. Di
penanganan samping itu bila janin
bernapas sebelum hidung Laserasi jalan lahir dapat
persalinan yang kurang terjadi akibat dilatasi serta
sempurna dengan akibat dan mulut lahir dapat
menyebabkan sumbatan pendataran serviks yang
hipoksia atau perdarahan tidak sempurna, demikian
dalam tengkorak. hipoksia jalan napas akibat
terhisapnya mukus. juga perineum dapat
akibat terjepitnya tali pusat mengalami robekan
antar kepala dan panggul setelah kepala lahir. Pada

PROGNOSIS
dapat menyebabkan lepasnya janin dapat terjadi bahaya
plasenta. Fraktur klavikula, humerus
dan femur.

Adanya anemia pada ibu juga harus diperhatikan mengingat rendahnya kadar
hemoglobin dapat mempengaruhi kontraksi uterus. Pada persalinan dan post
partum harus diperhatikan kemungkinan terjadinya inersia uteri dan
perdarahan post partum.
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai