Anda di halaman 1dari 171

PEMERINTAH DERAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PERHUBUNGAN

PEKERJAAN :
PERENCANAAN GEDUNG SERBAGUNA DIHUB PROVINSI JAWA BARAT

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT


(RKS)

TAHUN ANGGARAN

2018
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
2018
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................... i

BAGIAN 1 SPESIFIKASI UMUM ..................................................................... U1-1


BAB 1 INFORMASI UMUM ............................................................................... U1-1
BAB 2 PEKERJAAN PERSIAPAN ...................................................................... U2-1
BAB 3 MOBILISASI ............................................................................................. U3-1
BAB 4 PENGANGKUTAN DAN PENANGANAN ............................................ U4-1
BAB 5 BAHAN-BAHAN DAN PENYIMPANAN .............................................. U5-1
BAB 6 PEMBERSIHAN........................................................................................ U6-1

BAGIAN 2 SPESIFIKASI PEKERJAAN STRUKTUR ................................... ST1-1


BAB 1 PEMBERSIHAN DAN PEMBONGKARAN.......................................... ST1-1
BAB 2 PEKERJAAN GALIAN ........................................................................... ST2-1
BAB 3 PEKERJAAN TIMBUNAN GALIAN..................................................... ST3-1
BAB 4 PEKERJAAN BETON ............................................................................. ST4-1
BAB 5 WATERPROOFING ................................................................................ ST5-1
BAB 6 PEKERJAAN LAS ................................................................................... ST6-1
BAB 7 PASANGAN BATU KALI ...................................................................... ST7-1

BAGIAN 3 SPESIFIKASI PEKERJAAN ARSITEKTUR DAN


LANDSCAPE ............................................................................................................ A1-1
BAB 1 PEKERJAAN PASANGAN..................................................................... A1-1
BAB 2 PEKERJAAN PLESTERAN DAN PELAPIS ......................................... A2-1
BAB 3 PASANGAN LANTAI DAN GRANIT ................................................... A3-1
BAB 4 PEKERJAAN KAYU PELAPIS .............................................................. A4-1
BAB 5 PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA ALUMUNIUM ....................... A5-1
BAB 6 PEKERJAAN PEMASANGAN KUNCI DAN
ALAT PENGGANTUNG........................................................................................... A6-1

i
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
BAB 7 PEKERJAAN KACA PNTU, KACA JENDELA .................................. A7-1 2018
BAB 8 PEKERJAAN LANGIT-LANGIT............................................................ A8-1
BAB 9 PEKERJAAN RANGKA ATAP, PENUTUP ATAP DAN TALANG ... A9-1
BAB 10 PEKERJAAN PENGECATAN ................................................................ A10-1
BAB 11 PEKERJAAN KANSTEEN...................................................................... A11-1
BAB 12 PEKERJAAN LANDSCAPE ................................................................... A12-1

BAGIAN 4 SPESIFIKASI PEKERJAAN MEKANIKAL................................ ME1-1


BAB 1 INSTALASI MEKANIKAL..................................................................... ME2-1
BAB 2 PEKERJAAN PLUMBING...................................................................... ME3-1
BAB 3 PEKERJAAN VENTILASI DAN PENGKONDISIAN UDARA ........... ME 4-1

BAGIAN 5 SPESIFIKASI PEKERJAAN ELEKTRIKAL .............................. EL1 -


1
BAB 1 PERALATAN DATA DAN KOMUNIKASI .......................................... EL1-1
BAB 2 SISTEM PENERANGAN ........................................................................ EL2-1
BAB 3 DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH.................................................... EL3-1

ii
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
BAGIAN I 2018
SPESIFIKASI UMUM

BAB 1
INFORMASI UMUM
1.1 APLIKASI

Bagian ini menyediakan informasi umum dan deskripsi proyek yang dapat diterapkan
pada semua pekerjaan untuk proyek Perencanaan Gedung Serbaguna Dishub Provinsi
Jawa Jawabarat .

1.2 DESKRIPSI PROYEK

Konsultan Perencana telah membuaat Pekerjaan Perencanaan Gedung Serbaguna


Dishub Provinsi Jawabarat. Setiap bangunan gedung negara harus diwujudkan dengan
sebaik - baiknya, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi
bangunannya,andal,ramah lingkungan dan dapat sebagai teladan bagi lingkungannya,
serta berkontribusi positif bagi perkembangan arsitektur di Indanesia.

Setiap bangunan gedung negara harus direncanakan, dirancang dengan sebaik-baiknya,


sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, dan
kriteria administrasi bagi bangunan gedung negara.

Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan bagian lingkup Satuan Kerja
Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat .

Pemegang mata anggaran adalah Pemerintah Daerah Kota Bandung yang dalam hal ini
adalah Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat .

Secara umum hal-hal yang perlu mendapat perhatian sehubungan dengan kegiatan
pelaksanaan fisik adalah sebagai berikut :

a. Dikarenakan lokasi pekerjaan merupakan bangunan aktif di pergunakan, maka


pengamanan pelaksanaan, keselamatan, dan kesehatan merupakan prioritas utama.

U1-
1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
b. Atas dasar kondisi di atas maka kemungkinan terjadinya penyesuaian rancangan 2018
akan besar. Hal ini harus disadari sejak awal oleh Penyedia Jasa karena
Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat menginginkan agar kualitas yang
dihasilkan baik dari sisi desain maupun wujud fisiknya (detail-detail, kerapihan dan
lain-lain)

c. merupakan karya desain berkualitas arsitektural tinggi yang dapat menjadi salah
satu contoh terbaik dalam perwujudan bentuk arsitektur Kabupaten Pandeglang.

d. Untuk memenuhi point (c) di atas diperlukan koordinasi dan komunikasi yang
sangat baik antara Penyedia Jasa dan Konsultan Pengawas khususnya dalam
proses pembuatan shop-drawing. Penyedia Jasa harus menyediakan tenaga ahli

1.3 RUANG LINGKUP

 Dokumen ini merupakan uraian Spesifikasi Umum dan Teknis untuk


melaksanakan pekerjaan konstruksi pembangunan, sebagaimana yang tertera dalam
gambar.

 Secara umum lingkup dokumen ini meliputi :

Bagian I : Spesifikasi Umum

Bagian II : Spesifikasi Pekerjaan Struktur

Bagian III : Spesifikasi Pekerjaan Arsitektur dan Lanskap

Bagian IV : Spesifikasi Pekerjaan Mekanikal

Bagian V : Spesifikasi Pekerjaan Elektrikal

1.4 DEFINISI

Dalam Dokumen Spesifikasi Teknis ini kata-kata dan ungkapan mempunyai arti seperti
yang dimaksudkan atau didefinisikan sebagai berikut :

U1-
2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
(1) Pengguna Jasa atau Pemerintah Kota Bandung atau Pihak Kesatu : berarti 2018
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen selaku
Pemberi Tugas

(2) Penyedia Jasa/Pemborong atau Rekanan atau Pihak Kedua : berarti


Perusahaan berbadan hukum yang mengikuti proses pelelangan

(3) Konsultan Pengawas/Tim Pengawas : berarti Konsultan Pengawas atau Tim


Pengawas yang ditunjuk oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen atau Pemberi Tugas, untuk melakukan
pengawasan harian di lapangan baik pengawasan hasil pekerjaan yang
dilakukan oleh Pemborong mamupun sub Penyedia Jasa yang telah disetujui.

(4) Gambar adalah rencana termasuk perhitungan dan keterangan lain yang
digunakan sebagai landasan pelaksanaan pekerjaan.

(5) Sub Penyedia Barang/Jasa adalah perusahaan yang mengadakan perjanjian


dengan penyedia barang/jasa untuk melaksanakan sebagian pekerjaan.

1.5 GAMBAR TEKNIS DAN DOKUMEN PEMILIHAN LAINNYA

Gambar-gambar Spesifikasi Teknis dan Dokumen pemilihan lainnya merupakan satu


kesatuan yang saling melengkapi. Apabila terdapat ketidakjelasan, kesimpangsiuran,
perbedaan, ketidaksesuain dan/atau keraguan-raguan pada setiap Gambar Rencana,
Penyedia Jasa diwajibkan melaporkan kepada Konsultan Pengawas secara tertulis
dan mengadakan pertemuan untuk mendapatkan keputusan. Hal seperti ini tidak
dapat dijadikan alasan oleh Penyedia Jasa untuk memperpanjang waktu Penyedia
Jasa ataupun mengajukan Tambahan Biaya Pekerjaan.

1.6 SHOP DRAWING ( GAMBAR KERJA ) DAN UKURAN

Penyedia Jasa wajib membuat shop-drawing untuk setiap rencana yang belum
tercakup lengkap dalam Gambar Perencanaan atau yang perlu disesuaikan dengan
keadaan lapangan dan gambar-gambar yang diminta oleh Konsultan Pengawas.
Dalam shop-drawing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan semua data yang

U1-
3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
diperlukan, termasuk contoh bahan, keterangan produk, cara pemasangan dan/atau 2018
spesifikasi/ persyaratan khusus sesuai dengan spesifikasi pabrik.

Pada dasarnya semua ukuran yang berlaku adalah seperti yang tertera pada Gambar
Rencana. Ukuran-ukuran tersebut pada dasarnya adalah ukuran jadi yaitu ukuran
seperti keadaan selesai. Penyedia Jasa tidak dibenarkan mengubah dan/atau mengganti
ukuran-ukuran yang tercantum di dalam Gambar Rencana atau Kontrak tanpa
persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.

U1-
4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
BAB 2 2018
PEKERJAAN PERSIAPAN
2.1 UMUM

 Uraian Pekerjaan

Menurut bab ini Penyedia Jasa harus membangun, menyediakan, memasang,


memelihara, membersihkan, mengamankan, dan pada penyelesaian kontrak,
membongkar atau memindahkan semua kantor lapangan sementara, gudang
penyimpanan, dan bengkel-bengkel kerja, termasuk kantor dan akomodasi staff
pengawas, yang diperlukan untuk pengelolaan dan pengawasan proyek.

 Persyaratan Umum

o Penyedia Jasa harus mengikuti ketentuan-ketentuan peraturan nasional,


propinsi dan kota yang bersangkutan.

o Kantor Penyedia Jasa, dan akomodasi staf pengawas, dan sebagainya, harus
ditempatkan sesuai dengan rencana lokasi dan tempat kerja yang telah disetujui.

o Bangunan untuk kantor dan akomodasi harus ditempatkan sedemikian rupa


sehingga bebas dari pencemaran kegiatan pembangunan.

o Selama jangka waktu penuh masa kontrak, Penyedia Jasa harus menyediakan
Kantor Penyedia Jasa dan akomodasi staff pengawas, fasilitas pelayanan
seperti listrik, telepon, air, dan sebagainya. Sebuah pembangkit listrik
berkapasitas minimum 220 Volt, 2200 Watt yang siap pakai harus disediakan
di lapangan oleh Penyedia Jasa untuk menyediakan aliran listrik bilamana
karena sesuatu hal terjadi kerusakan pada sumber listrik yang utama, semua
biaya tersebut disesuaikan dengan biaya yang tercantum dalam rencana
anggaran biaya (tertuang dalam kontrak), jika biaya tersebut tidak
tercantum dalam rencana anggaran biaya (tertuang dalam kontrak), maka hal
tersebut di atas merupakan kewajiban penyedia jasa.

U2-
1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
o Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan pemadam kebakaran secukupnya 2018
di semua barak, kantor, gudang dan daerah bengkel kerja termasuk kantor dan
akomodasi staf pengawas.

2.2 PEMBUATAN KANTOR PENYEDIA JASA

a. Penyedia Jasa harus membuat Kantor

b. Kantor Penyedia Jasa dibuat terpisah dari gudang dan los kerja.

c. Kantor Penyedia Jasa diberi pintu dan jendela kaca, dan dilengkapi dengan :
 1 stel meja tamu.
 buah meja tulis sedang.
 1 buah lemari yang bias dikunci, untuk menyimpan berkas
 1 buah buku Tamu
 1 buah softboard/ papan untuk memasang Gambar Rencana.
 1 buah Whiteboard beserta peralatannya.

2.3 PEMBUATAN GUDANG BAHAN

a. Gudang dibuat dari bahan-bahan yang cukup kuat agar keamanan dapat terjamin.

b. Penyimpanan bahan PC harus sedemikian rupa agar PC tidak mudah/ lekas


mengeras.

c. Penyedia Jasa harus memelihara kebersihan di dalam bangunan-bangunan.

d. Bila tidak dianjurkan lain oleh Konsultan Pengawas pada saat selesai pekerjaan
semua bangunan tersebut diatas harus disingkirkan dari lokasi pekerjaan atas biaya
Penyedia Jasa.

2.4 AREA UNTUK KERJA

Penyedia Jasa harus menyediakan los kerja disekitar lokasi rencana bangunan yang
berfungsi terutama untuk pekerjaan-pekerjaan pembuatan pembesian. Los kerja ini

U2-
2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
harus terlindungi dari cuaca panas dan hujan agar pekerjaan dapat berjalan terus dan 2018
material serta peralatan yang ada juga terhindar dari kerusakan.

2.5 AREA UNTUK KERJA

 Penyedia Jasa diwajibkan memasang papan nama proyek di tempat lokasi


proyek dan dicanangkan di tempat yang mudah dilihat umum.

 Pemasangan papan nama proyek dilakukan pada saat dimulainya pelaksanaan


proyek dan dicabut kembali setelah mendapat persetujuan Pengguna Jasa.

 Bentuk, ukuran dan isi papan nama proyek akan ditentukan kemudian.

2.6 PENGUKURAN DAN PEMATOKAN

 Penyedia Jasa harus mengerjakan pematokan dan pengukuran untuk


menentukan, batas-batas pekerjaan serta garis-garis kemiringan tanah sesuai
dengan gambar rencana.

 Dari pengukuran ini dibuat gambar kerja yang memuat tentang pembagian
lokasi/areal kerja untuk disetujui Konsultan Pengawas, sehingga jadwal
pelaksanaan pekerjaan berikutnya dapat dilaksanakan. Bilamana ada perbaikan dari
Konsultan Pengawas, maka Penyedia Jasa harus melaksanakan pengukuran ulang.
Dalam pengukuran ini harus ada patok referensi tetap yang tidak boleh diganggu.

 Sebelum dimulainya pekerjaan tersebut, Penyedia Jasa harus memberi-


tahukan kepada Konsultan Pengawas dalam waktu tidak kurang dari 48 jam
sebelumnya, secara tertulis.

 Pekerjaan pematokan yang telah selesai diukur oleh Penyedia Jasa, dimintakan
persetujuan Konsultan Pengawas. Hanya hasil pengukuran yang telah disetujui oleh
Konsultan Pengawas yang dapat digunakan sebagai dasar pekerjaan selanjutnya.

 Apabila terdapat revisi, maka setelah diperbaiki Penyedia Jasa mengajukan


kembali gambar kepada Konsultan Pengawas untuk dimintakan persetujuan.

U2-
3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
2.7 PENGUKURAN DAN PEMATOKAN 2018
 Apabila terdapat revisi, maka setelah diperbaiki Penyedia Jasa mengajukan
kembali gambar kepada Konsultan Pengawas untuk dimintakan persetujuan.
 Penyedia Jasa bertanggung jawab penuh atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan
menurut peil dan ukuran yang ditetapkan dalam gambar-gambar dan uraian dan
syarat-syarat pelaksanaan ini.
 Setiap akan memulai suatu bagian pekerjaan, Penyedia Jasa harus
memberitahukan Konsultan Pengawas untuk diperiksa terlebih dahulu ketepatan
peil, ukuran dan lain sebagainya.
 Mengingat setiap kesalahan baik peil maupun ukuran pada satu bagian
pekerjaan akan selalu dapat mempengaruhi bagian-bagian pekerjaan
selanjutnya, maka ketepatan peil dan ukuran tersebut mutlak perlu diperhatikan
sungguh-sungguh. Kelalaian Penyedia Jasa dalam hal ini tidak akan ditolelir dan
Konsultan Pengawas berhak memerintahkan untuk memperbaiki/membongkar
pekerjaan yang telah dilakukan atas beban Penyedia Jasa.
 Penyedia Jasa diwajibkan senantiasa mencocokan ukuran-ukuran satu sama
lainnya dalam tiap bagian pekerjaan dan segera melaporkan kepada Konsultan
Pengawas setiap terdapat selisih/perbedaan ukuran, untuk Penyedia Jasa tidak
dibenarkan untuk membetulkan sendiri kekeliruan tersebut tanpa persetujuan
Konsultan Pengawas.
 Sebagai hasil peil dasar/induk pekerjaan ini adalah peil setempat yang telah
dibuat oleh konsultan.
 Penetapan titik/peil lainnya dilakukan Penyedia Jasa di lapangan dengan alat
teropong waterpass ataupun theodolith yang baik dan ditera kebenarannya terlebih
dahulu.
 Ketidakcocokkan antara gambar dan keadaan di lapangan harus segera
dilaporkan kepada Konsultan Pengawas untuk diperiksa.
 Kebenaran hasil pengukuran sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia
Jasa. Adanya pengawasan dari Konsultan Pengawas tidak mengurangi
tanggung jawab tersebut.
 Pengukuran sudut siku hanya dilakukan dengan pesawat theodolith.
Pengukuran siku dengan benang secara azas segitiga pythagoras hanya dilakukan

U2-
4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
untuk bagian-bagian ruang yang kecil menurut pertimbangan Konsultan 2018
Pengawas.

U2-
5
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
BAB 3 2018
MOBILISASI
3.1 UMUM

 Uraian

Kegiatan mobilisasi dapat meliputi hal-hal berikut sebagaimana diperlukan :


- Mobilisasi dan pemasangan instalasi konstruksi dimaksudkan dari lokasi
alat/peralatan semula berada sampai ke lokasi pekerjaan, hal mana
instalasi/alat tersebut akan digunakan.
- Pembangunan dan pemeliharaan base-camp Penyedia Jasa, meliputi kantor,
bengkel, gudang dan sebagainya.
- Penyediaan dan pemeliharaan kantor yang telah dilengkapi dengan perkakas,
akomodasi untuk kegiatan rapat-rapat di lapangan.
- Penyediaan dan pemeliharaan peralatan pengujian laboratorium jika
diperlukan.

Pekerjaan juga meliput demobilisasi lapangan oleh Penyedia Jasa pada akhir
kontrak, termasuk pembongkaran semua instalasi dan peralatan, serta
pemulihan lokasi pekerjaan seperti kondisinya semula sebelum dimulainya
pekerjaan.

 Periode Mobilisasi
Mobilisasi untuk semua jenis kegiatan harus diselesaikan dalam kurun waktu paling
lama 30 hari sejak dimulainya pekerjaan atau sesuai dengan perintah Pengawas
Lapangan.

3.2 PROGRAM MOBILISASI

 Dalam batas waktu yang diberikan sesuai jadwal pelaksanaan, Penyedia Jasa
harus mempersiapkan, menyerahkan dan memperoleh persetujuan dari
Pemberi Tugas mengenai program mobilisasi.
 Program mobilisasi harus dilengkapi dengan jadwal waktu untuk semua
kegiatan dan tambahan informasi perihal :

U3-
1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
- Lokasi base-camp Penyedia Jasa dengan rencana tatanan camp dan 2018
rincian rencana tempat kerja terinci yang menunjukkan lokasi kantor
Penyedia Jasa, bengkel, instalasi pencampur, beton, dan sebagainya.

- Jadwal pengiriman peralatan yang menunjukkan lokasi terakhir keberadaan


semua instalasi yang tercantum dalam jadual yang diserahkan beserta
penawaran, dilengkapi penjelasan dengan cara pengangkutan yang diusulkan
dan jadual kedatangannya di lapangan.

- Untuk setiap perubahan terhadap daftar peralatan dan personil yang


diserahkan beserta Penawaran, Penyedia Jasa harus memperoleh
persetujuan dari Pengawas Lapangan.

- Jadwal pelaksanaan pekerjaan keseluruhan dalam bentuk grafik-balok (bar-


chart) yang memperlihatkan setiap kegiatan pokok mobilisasi dan suatu kurva
pelaksanaan pekerjaan yang dinyatakan dalam persentase penyelesaian
(kurva-S).

U3-
2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
BAB 4 2018
PENGANGKUTAN DAN PENANGANAN
4.1 UMUM

 Uraian

Bab ini memuat ketentuan untuk pengangkutan dan penanganan tanah, bahan-
bahan untuk pembangunan seperti batu, pasir, semen dan bahan-bahan lain,
peralatan dan alat-alat.

Ketentuan-ketentuan lain yang berkaitan dengan Bab ini merupakan satu kesatuan
yang mengikat.

4.2 PELAKSANAAN

 Standar

Proses kerja harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan nasional, propinsi,


daerah dan kotamadya yang mengatur pekerjaan demikian pula persyaratan
untuk perlindungan sumber daya alam dan lingkungan.

 Koordinasi

Penyedia Jasa diharuskan untuk menyelaraskan kegiatan pengangkutannya


dengan pekerjaan yang sedang dilaksanakan dan yang dilaksanakan di bawah
kontrak lainnya, dengan pekerjaan para Sub-Penyedia Jasa, pengelola sarana dan
prasarana dan lainnya sebagaimana diperlukan.

Dalam hal terjadi gangguan antara kegiatan berbagai Sub-Penyedia Jasa, maka
Konsultan Pengawas mempunyai kekuasaan/wewenang sepenuhnya untuk
memerintahkan setiap Penyedia Jasa dan menentukan urutan pekerjaan yang
diperlukan untuk mempercepat penyelesaian seluruh proyek, dan dalam semua
kejadian keputusannya harus diterima sebagai keputusan akhir dan tidak
ada alasan untuk mengajukan tuntutan.

U4-
1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
 Pembatasan Berat Pengangkutan 2018
o Jika diperlukan, Konsultan Pengawas dapat mengenakan pembatasan berat
pengangkutan untuk melindungi setiap jalan atau struktur yang ada di sekitar
proyek.

o Penyedia Jasa harus bertanggung jawab atas setiap kerusakan jalan atau
struktur yang diakibatkan oleh kegiatan pembangunannya.

o Jika menurut pendapat Konsultan Pengawas, kegiatan pengangkutan


Penyedia Jasa menyebabkan kerusakan pada suatu jalan atau struktur umum,
atau dalam hal terjadi banjir yang menghambat kegiatan pengangkutan
Penyedia Jasa, maka Konsultan Pengawas dapat memerintahkan Penyedia Jasa
untuk menggunakan suatu rute alternatif/pilihan. Penyedia Jasa tidak
mempunyai hak menuntut kompensasi sebagai akibat dari perintah
Konsultan Pengawas tersebut.

 Pemeliharaan Jalan-jalan yang Berdekatan yang Digunakan oleh Penyedia


Jasa

Jalan-jalan yang ada yang berdekatan dengan proyek dan digunakan oleh
Penyedia Jasa dalam kegiatan pelaksanaan Pekerjaan, yang mengalami tambahan
muatan berat sebagai akibat kegiatan Penyedia Jasa, harus sepenuhnya dirawat
oleh Penyedia Jasa dengan biayanya sendiri sepanjang waktu pelaksanaan
pekerjaan dan harus ditinggalkan dalam kondisi dapat digunakan, serta dengan
kualitas dan fasilitas yang tidak lebih buruk daripada sebelum kegiatan Penyedia
Jasa dimulai.

U4-
2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
BAB 5 2018
BAHAN-BAHAN DAN PENYIMPANAN
5.1 UMUM

 Uraian

Bab ini memuat ketentuan untuk pengangkutan dan penanganan tanah, bahan-
bahan untuk pembangunan seperti batu, pasir, semen dan bahan-bahan lain,
peralatan dan alat-alat.

Ketentuan-ketentuan lain yang berkaitan dengan Bab ini merupakan satu kesatuan
yang mengikat.

5.2 PELAKSANAAN

 Standar

Proses kerja harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan nasional, propinsi,


daerah dan kotamadya yang mengatur pekerjaan demikian pula persyaratan
untuk perlindungan sumber daya alam dan lingkungan.

 Koordinasi

Penyedia Jasa diharuskan untuk menyelaraskan kegiatan pengangkutannya


dengan pekerjaan yang sedang dilaksanakan dan yang dilaksanakan di bawah
kontrak lainnya, dengan pekerjaan para Sub-Penyedia Jasa, pengelola sarana dan
prasarana dan lainnya sebagaimana diperlukan.

Dalam hal terjadi gangguan antara kegiatan berbagai Sub-Penyedia Jasa, maka
Konsultan Pengawas mempunyai kekuasaan/wewenang sepenuhnya untuk
memerintahkan setiap Penyedia Jasa dan menentukan urutan pekerjaan yang
diperlukan untuk mempercepat penyelesaian seluruh proyek, dan dalam semua
kejadian keputusannya harus diterima sebagai keputusan akhir dan tidak
ada alasan untuk mengajukan tuntutan.

 Pembatasan Berat Pengangkutan

U5-
1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
o Jika diperlukan, Konsultan Pengawas dapat mengenakan pembatasan berat 2018
pengangkutan untuk melindungi setiap jalan atau struktur yang ada di sekitar
proyek.

o Penyedia Jasa harus bertanggung jawab atas setiap kerusakan jalan atau
struktur yang diakibatkan oleh kegiatan pembangunannya.

o Jika menurut pendapat Konsultan Pengawas, kegiatan pengangkutan


Penyedia Jasa menyebabkan kerusakan pada suatu jalan atau struktur umum,
atau dalam hal terjadi banjir yang menghambat kegiatan pengangkutan
Penyedia Jasa, maka Konsultan Pengawas dapat memerintahkan Penyedia Jasa
untuk menggunakan suatu rute alternatif/pilihan. Penyedia Jasa tidak
mempunyai hak menuntut kompensasi sebagai akibat dari perintah
Konsultan Pengawas tersebut.

 Pemeliharaan Jalan-jalan yang Berdekatan yang Digunakan oleh Penyedia


Jasa

Jalan-jalan yang ada yang berdekatan dengan proyek dan digunakan oleh
Penyedia Jasa dalam kegiatan pelaksanaan Pekerjaan, yang mengalami tambahan
muatan berat sebagai akibat kegiatan Penyedia Jasa, harus sepenuhnya dirawat
oleh Penyedia Jasa dengan biayanya sendiri sepanjang waktu pelaksanaan
pekerjaan dan harus ditinggalkan dalam kondisi dapat digunakan, serta dengan
kualitas dan fasilitas yang tidak lebih buruk daripada sebelum kegiatan Penyedia
Jasa dimulai.

U5-
2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
BAB 6 2018
PEMBERSIHAN
6.1 UMUM
 Uraian
Selama jangka waktu kegiatan pembangunan Penyedia Jasa harus menjaga
agar pekerjaan bebas dari penimbunan bahan-bahan yang tak terpakai, puing dan
sampah, yang disebabkan oleh kegiatan pembangunan. Pada waktu pekerjaan
selesai semua bahan-bahan yang tak terpakai dan yang berlebihan,
sampah, alat-alat, perlengkapan dan mesin mesin harus
dikeluarkan/dipindahkan, semua permukaan yang terlihat harus dibersihkan
dan proyek ditinggalkan dalam keadaan siap untuk ditempati.

6.2 SELAMA PEMBANGUNAN


Selama periode pembangunan Penyedia Jasa harus :
 Melaksanakan kegiatan pembersihan dengan teratur untuk menjamin bahwa
tempat kerja, struktur, kantor dan tempat tinggal sementara terpelihara, bebas dari
penimbunan bahan-bahan yang tak terpakai, sampah, dan puing lainnya yang
dihasilkan dari kegiatan pekerjaan di lapangan. Penyedia Jasa harus memelihara
lapangan dalam keadaan rapih dan teratur sepanjang waktu.
 Membasahi bahan-bahan kering dan sampah untuk mencegah debu atau pasir
berterbangan.
 Menyediakan wadah-wadah drum di lapangan untuk mengumpulkan bahan-
bahan yang tak terpakai, puing dan sampah yang akan dibuang dari lapangan.
 Membuang bahan-bahan yang tak terpakai, puing dan sampah pada daerah-
daerah pembuangan yang ditunjuk, dan sesuai dengan peraturan nasional,
Propinsi dan kota yang bersangkutan serta undang-undang anti
pencemaran.
 Tidak mengubur sampah dan bahan-bahan tak terpakai di lapangan proyek
dengan tanpa persetujuan dari Konsultan Pengawas.
 Tidak membuang bahan-bahan tak terpakai yang mudah menguap seperti
cairan mineral, minyak atau pengencer cat ke dalam saluran pembuangan air
hujan atau sanitasi.

U6-
1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
 Tidak membuang bahan-bahan yang tak terpakai ke dalam aliran atau jalan air. 2018

6.3 PEMBERSIHAN AIR


 Pada saat pekerjaan selesai, lapangan harus ditinggalkan dalam keadaan
bersih dan siap digunakan oleh Pengguna Jasa. Penyedia Jasa juga harus
memulihkan ke dalam kondisi semula bagian-bagian lapangan yang tidak
direncanakan berubah menurut kontrak.
 Pada waktu pembersihan akhir, semua pekerjaan jalan, kerb dan struktur harus
diperiksa dari pemeriksaan fisik sebelum pembersihan terakhir. Daerah
lapangan yang diperkeras yang langsung berdampingan dengan lapangan
harus dibersihkan. Permukaan lainnya harus digaru sehingga bersih dan
semua puing yang ada disingkirkan seluruhnya.

U6-
2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
BAGIAN II 2018
SPESIFIKASI PEKERJAAN STRUKTUR

BAB I
PEMBERSIHAN DAN PEMBONGKARAN
1.1 UMUM

 Uraian

a. Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa wajib mempelajari


dengan seksama Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis.

b. Setelah pekerjaan selesai Penyedia Jasa harus menyerahkan as built


drawing kepada Konsultan Pengawas.

c. Penyedia Jasa diwajibkan melaporkan kepada Konsultan Pengawas setiap ada


perbedaan ukuran diantara gambar-gambar, perbedaan antara Gambar Kerja
dan RKS untuk mendapat keputusan.

d. Daerah Kerja akan diserahkan kepada Penyedia Jasa selama masa pelaksanaan
dalam keadaan seperti diwaktu pemberian kerja dan dianggap bahwa Penyedia
Jasa mengetahui benar-benar mengenai:
o Lokasi Jalan, beserta bangunan penunjang lainnya
o Keadaan kontur tanah

e. Penyedia Jasa wajib menyerahkan hasil pekerjaannya hingga selesai dan


lengkap.

f. Penyedia Jasa wajib menyediakan sekurang-kurangnya 1 (satu) salinan gambar-


gambar dan RKS di tempat pekerjaan untuk dapat digunakan setiap saat oleh
Konsultan Pengawas.

ST1
-1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
g. Atas perintah Konsultan Pengawas, Penyedia Jasa dapat dimintakan 2018
membuat gambar-gambar penjelasan dan perincian, semuanya atas beban
Penyedia Jasa.

h. Penyedia Jasa diwajibkan berhubungan dengan Konsultan Pengawas, untuk


mendapatkan pengesahan/persetujuannya tentang setiap pekerjaan yang
sedang dilaksanakan maupun yang akan dilaksanakan.

i. Pengawasan terus menerus terhadap pelaksanaan harus dilakukan oleh


tenaga-tenaga dari pihak Penyedia Jasa yang berpengalaman dalam bidangnya
dan benar-benar mengerti pelaksanaan pekerjaan yang dihadapi.

j. Semua barang-barang yang tidak berguna selama pelaksanaan


pembangunan harus dikeluarkan dari lapangan pekerjaan.

k. Cara-cara meletakkan bahan-bahan di lapangan maupun di gudang harus


memenuhi syarat teknis, dan dapat dipertanggung-jawabkan.

 Survei

a. Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia Jasa harus memeriksa dan melakukan


survei terhadap batas-batas wilayah pembersihan. Batas yang disepakati harus
dicatat dan ditandatangani oleh Konsultan Pengawas dan Penyedia Jasa.

b. Semua peralatan ataupun bahan-bahan yang akan digunakan harus


mendapat pengesahan atau persetujuan dari Konsultan Pengawas sebelum
dimulai pelaksanaan pekerjaan.

1.2 PEMBERSIHAN DAN PENEBANGAN POHON

(a) Pembersihan di luar batas lapangan pekerjaan tidak diberikan pembayaran


kepada Penyedia Jasa, kecuali pekerjaan semacam itu atas permintaan Konsultan
Pengawas.

(b) Seluruh kerusakan yang ditimbulkan oleh Kontaktor pada saat pembersihan
merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa.

ST1
-2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
(c) Pekerjaan pembersihan terdiri dari pembersihan segala macam tumbuh- 2018
tumbuhan, pohon-pohon, semak-semak, tanaman lain, sampah-sampah dan bahan-
bahan lain yang mengganggu, termasuk pencabutan akar-akar, sisa-sisa material
dari sisa-sisa pekerjaan, dan hal-hal lainnya sehubungan dengan persiapan
pelaksanaan pekerjaan berikutnya, kecuali bila Konsultan Pengawas menentukan
lain.

ST1
-3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
BAB 2 2018
PEKERJAAN GALIAN
2.1 UMUM

 Uraian

a. Pekerjaan ini mencakup penggalian, penanganan, pembuangan tanah, humus


atau material lain.

b. Penyedia Jasa dianggap telah memenuhi pekerjaan bila material substansi yang
digali telah dibuang sampai pada batas yang ditunjukkan dalam gambar atau
ketentuan lain.

c. Penyedia Jasa harus melakukan penggalian dan membuang substansi apapun


yang ditemukan hingga kedalaman yang ditentukan dalam gambar atau hingga
kedalaman yang perlu untuk pelaksanaan konstruksi yang layak dan
penyelesaian pekerjaan.

d. Penyedia Jasa dianggap telah memasukkan dalam jadwal kecepatan yang


diizinkan untuk melingkupi seluruh faktor yang mungkin timbul selama atau
dalam hubungan dengan penggalian dan pembuangan sisa-sisa.

 Survei

a. dicatat dan ditandatangani oleh Konsultan Pengawas dan Penyedia Jasa.

b. Pada waktu yang telah disepakati untuk memulai pekerjaan galian,


Penyedia Jasa di bawah pengawasan Konsultan Pengawas, harus memeriksa
dan melakukan survei dengan peralatan yang disetujui pada lokasi
pekerjaan.

c. Level yang disepakati harus dicatat dan ditandatangani oleh Konsultan


Pengawas dan Penyedia Jasa.

 Peralatan

a. Peralatan yang digunakan Penyedia Jasa harus memenuhi persyaratan


minimal yang ditentukan.

ST2
-1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
b. Jika pemakaian peralatan lain tidak diizinkan oleh Konsultan 2018
Pengawas, Penyedia Jasa harus menggunakan peralatan yang telah diusulkan
dalam tender atau telah disetujui untuk digunakan ketika kontrak
ditandatangani. Penyedia Jasa harus menyerahkan rencana kerja detail
pelaksanaan pekerjaan sehubungan dengan mobilisasi peralatan.

c. Peralatan yang dipakai pada saat pelaksanaan harus diajukan pada rencana
kerja dan disetujui oleh Konsultan Pengawas sebelum dioperasikan.

 Toleransi Dimensi

a. Galian harus dilakukan sesuai dengan ukuran, ketinggian, dan kemiringan


seperti yang ditunjukkan dalam gambar kerja.

b. Permukaan galian yang telah selesai dan terbuka terhadap aliran air
permukaan harus cukup rata dan harus memiliki cukup kemiringan untuk
menjamin drainase yang bebas dari permukaan itu tanpa terjadi genangan.

 Pelaporan dan Catatan

a. Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas gambar


perincian dari seluruh struktur sementara yang diusulkannya atau yang
diperintahkan untuk digunakan, seperti skor, turap, dan tembok penahan harus
memperoleh persetujuan Konsultan Pengawas dari gambar tersebut sebelum
melaksanakan pekerjaan galian yang dimaksudkan akan dilindungi oleh struktur
yang diusulkan tersebut.

b. Setelah masing-masing galian untuk tanah dasar, formasi atau pondasi


selesai, Penyedia Jasa harus memberitahu Konsultan Pengawas, dan bahan
landasan atau meterial lain tidak boleh dipasang sebelum disetujui oleh
Konsultan Pengawas.

 Jaminan Keselamatan Pekerjaan Galian

a. Penyedia Jasa harus memikul seluruh tanggung jawab untuk


menjamin keselamatan pekerja yang melaksanakan pekerjaan galian.

b. Selama masa pekerjaan galian, suatu lereng yang harus mampu menahan
aktivitas pekerjaan di sekitarnya, termasuk struktur atau mesin harus

ST2
-2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
dipertahankan sepanjang waktu. Skor serta turap yang memadai harus dipasang, 2018
jika tepi permukaan galian tidak stabil.

c. Peralatan berat untuk pemindahan tanah, pemadatan atau keperluan lainnya


tidak boleh diijinkan berada atau beroperasi lebih dekat dari 1,5 m dari tepi
galian terbuka.

d. Pada setiap saat sewaktu pekerja atau yang lainnya berada dalam galian
yang mengharuskan kepala mereka berada di bawah permukaan tanah,
Penyedia Jasa harus menempatkan Konsultan Pengawas keamanan pada tempat
kerja yang tugasnya hanya memonitor kemajuan dan keamanan. Pada setiap
saat peralatan galian cadangan (yang belum dipakai) serta perlengkapan P3K
harus tersedia pada tempat kerja galian.

 Jadwal Kerja

Perpanjangan jadwal pekerjaan oleh Penyedia Jasa harus disetujui oleh


Konsultan Pengawas.

 Kondisi Tempat Kerja

a. Seluruh galian harus dijaga agar bebas dari air dan Penyedia Jasa harus
menyediakan seluruh material dan peralatan (pompa) yang diperlukan serta
buruh untuk pengeringan, pengalihan saluran air dan pembangunan saluran
sementara. Pompa agar siap di tempat kerja pada setiap saat untuk menjamin
tak ada gangguan dalam prosedur pengeringan dengan pompa.

b. Bila pekerjaan sedang dilakukan pada daerah saluran yang ada atau tempat
lain dimana aliran air tanah mungkin tercemari, Penyedia Jasa harus setiap saat
menyediakan pada tempat kerja sejumlah air minum yang dapat digunakan oleh
pekerja.

 Perbaikan Galian Yang Tidak Memuaskan

Pekerjaan galian yang tidak memenuhi toleransi yang diberikan diatas harus
diperbaiki oleh Penyedia Jasa sebagai berikut :

 Material yang berlebih harus dibuang dengan penggalian lebih lanjut.

ST2
-3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
 Daerah dimana telah tergali lebih, atau daerah retak atau lepas, harus diurug 2018
kembali dengan timbunan pilihan atau lapis pondasi agregat seperti yang
diperintahkan Konsultan Pengawas.

 Penambahan Kedalaman Galian

a. Apabila dalam pelaksanaan galian Konsultan Pengawas merasa perlu untuk


memperdalam galian, maka Konsultan Pengawas berhak memerintahkan
kepada Penyedia Jasa untuk menambah kedalaman galian.

b. Penambahan biaya penambahan kedalaman galian hanya dihitung, jika


penambahan tersebut diperintahkan Konsultan Pengawas.

c. Penambahan kedalaman galian diukur dengan cara yang ditetapkan


Konsultan Pengawas disesuaikan dengan kondisi setempat. Pengukuran
dibulatkan ke bawah sampai dengan 10 cm.

d. Jika penambahan pekerjaan berupa penambahan kedalaman membutuhkan


waktu tambahan dari time schedule, Penyedia Jasa diijinkan memperpanjang
jadwal pekerjaan tersebut, selama waktu tambahan yang logis dengan jalan
mengirim permohonan tertulis kepada Konsultan Pengawas.

 Pengurugan Kedalaman Galian

a. Konsultan Pengawas atas persetujuan Konsultan Pengawas Perencana


berhak memerintahkan Penyedia Jasa untuk menghentikan galian sebelum
kedalaman rencana jika dianggap perlu.

b. Pengukuran pengurangan volume pekerjaan akibat pengurangan kedalaman


galian sama dengan cara perhitungan penambahan kedalaman galian.

c. Penyedia Jasa tidak diijinkan menyimpan sisa waktu akibat


pengurangan kerja ini untuk time schedule-nya.

 Pengurugan Kedalaman Galian

a. Seluruh material yang dapat dipakai yang digali dalam batas-batas dan cakupan
proyek dimana memungkinkan harus digunakan secara efektif untuk formasi
timbunan atau urugan kembali.

ST2
-4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
b. Material galian yang mengandung tanah organis tinggi, peat, sejumlah besar 2018
akar, atau benda tumbuhan lain serta tanah yang compressible yang menurut
pendapat Konsultan Pengawas akan menyulitkan pemadatan dari material
pelapisan atau yang mengakibatkan terjadinya kerusakan atau penurunan
yang tidak dikehendaki, harus diklasifikasikan tidak memenuhi syarat untuk
digunakan sebagai timbunan dalam pekerjaan permanen.

c. Setiap material galian yang berlebih untuk kebutuhan timbunan, atau tiap
material yang tidak disetujui oleh Konsultan Pengawas sebagai bahan timbunan
harus dibuang dan diratakan dalam lapis yang tipis oleh Penyedia Jasa daerah
yang diperintahkan Konsultan Pengawas.

d. Penyedia Jasa harus bertanggung jawab untuk seluruh pengaturan dan biaya
untuk pembuangan material yang berlebihan atau tidak memenuhi syarat,
termasuk pengangkutan dan perolehan izin dari pemilik tanah dimana
pembuangan dilakukan.

 Pengembalian Bentuk dan Pembuangan Pekerjaan Sementara

a. Setiap pemakaian material galian yang bersifat sementara waktu diijinkan


untuk ditempatkan dalam saluran air harus dibuang seluruhnya setelah
pekerjaan berakhir sedemikian rupa sehingga tidak menganggu saluran air.

b. Seluruh tempat bekas galian bahan atau sumber bahan yang


digunakan oleh Penyedia Jasa harus ditinggalkan dalam keadaan rapi dengan
tepi dan lereng yang stabil.

2.2 PROSEDUR PENGGALIAN

 Prosedur Umum

a. Penggalian harus dilaksanakan hingga garis ketinggian dan elevasi yang


ditentukan dalam gambar atau ditunjukkan oleh Konsultan Pengawas dan harus
mencakup pembuangan seluruh material dalam bentuk apapun yang dijumpai,

b. Pekerjaan galian harus dilakukan dengan gangguan seminimal


mungkin terhadap material di bawah dan di luar batas galian, khususnya pohon-

ST2
-5
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
pohon yang tidak boleh roboh atau ditebang saat pengggalian dilakukan. 2018
Penyedia Jasa dapat mengajukan metode penggalian guna menjamin amannya
pohon-pohon tersebut dan harus mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas.

c. Dimana material yang terbuka pada garis formasi atau permukaan lapis
tanah dasar atau pondasi dalam keadaan lepas atau tanah gambut material
lainnya yang tak memenuhi syarat dalam pendapat Konsultan Pengawas,
maka material tersebut harus dipadatkan dengan benar atau seluruhnya
dibuang dan diganti dengan timbunan yang memenuhi syarat, sebagaimana
diperintahkan Konsultan Pengawas.

d. Galian lapisan tanah atas setebal + 30 cm atau material tanah yang


mengandung humus harus diletakan di tempat yang telah ditentukan oleh
Konsultan Pengawas.

e. Penggalian padas harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tepi dari galian
harus dibiarkan pada kondisi yang aman dan serata mungkin. Padas yang lepas
yang dapat menjadi tidak stabil atau menimbulkan bahaya terhadap pekerjaan
atau orang harus dibuang.

 Penghijauan Kembali

Penyedia Jasa harus melakukan penghijauan kembali/penanaman kembali pada


lahan yang setelah selesai digali dengan persetujuan Konsultan Pengawas.

 Pembersihan

a. Pembersihan di luar batas lapangan pekerjaan tidak diberikan


pembayaran kepada Penyedia Jasa, kecuali pekerjaan semacam itu atas
permintaan Konsultan Pengawas.

b. Seluruh kerusakan yang ditimbulkan oleh Kontaktor pada saat pembersihan


merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa.

c. Pekerjaan pembersihan terdiri dari pembersihan segala macam


tumbuh- tumbuhan, pohon-pohon, semak-semak, tanaman lain, sampah-
sampah dan bahan-bahan lain yang mengganggu, termasuk pencabutan akar-

ST2
-6
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
akar, sisa-sisa material dari sisa-sisa pekerjaan, dan hal-hal lainnya sehubungan 2018
dengan persiapan pelaksanaan pekerjaan berikutnya, kecuali bila Konsultan
Pengawas menentukan lain.

ST2
-7
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
BAB 3 2018
PEKERJAAN TIMBUNANDAN GALIAN
3.1 UMUM

 Uraian

a. Pekerjaan ini mencakup pengambilan, pengangkutan, penghamparan dan


pemadatan tanah atau bahan berbutir yang disetujui untuk konstruksi timbunan
atau untuk timbunan umum yang diperlukan seperti terlihat dalam gambar.

b. Segala perubahan dari spesifikasi ini harus dikonsultasikan secara tertulis


kepada Konsultan Pengawas dan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu
dari Konsultan Pengawas untuk memulai pekerjaan.

c. Timbunan yang dicakup oleh ketentuan dalam pasal ini dibagi menjadi 2
(dua) macam, yaitu timbunan dari bahan pasir dan lempung. Pasir dan lempung
yang digunakan dari bahan pilihan yang harus memenuhi spesifikasi
yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas atau persetujuan Konsultan
Pengawas.

 Survei

a. Sebelum pekerjaan timbunan dimulai, harus dilakukan survei topografi. Level


yang disepakati harus dicatat dan ditandatangani oleh Konsultan Pengawas dan
Penyedia Jasa.

b. Penyedia Jasa harus membuat hasil survei dalam bentuk gambar tampak dan
penampang dengan skala yang disetujui oleh Konsultan Pengawas. Gambar
penampang harus pada interval 50 m. Konsultan Pengawas akan memverifikasi
dan memeriksa gambar tampak dan penampang.

 Peralatan

a. Penyedia Jasa harus mengajukan metoda kerja termasuk output kerja


harian, jumlah, tipe dan kapasitas peralatan yang akan dioperasikan kepada
Konsultan Pengawas.

ST3
-1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
b. Pemilihan peralatan harus mempertimbangkan kondisi lapangan dan 2018
lingkungan.

3.2 PEKERJAAN TIMBUNAN

 Lingkup

Pekerjaan ini terdiri dari pengambilan, pengangkutan, penempatan dan pemadatan


tanah atau bahan-bahan butiran yang disetujui untuk seperti dijelaskan dalam
gambar.

 Toleransi Dimensi

a. Untuk jalan, kelandaian dan ketinggian yang diselesaikan setelah


pemadatan tidak akan melebihi tinggi 10 mm atau 20 mm lebih rendah dari
yang ditentukan atau disetujui.

b. Semua permukaan timbunan akhir yang tidak terlindung harus cukup halus
dan rata serta mempunyai kemiringan yang cukup untuk menjamin
pengaliran bebas dari air permukaan.

c. Permukaan lereng timbunan yang selesai tidak akan berbeda dari garis profil
yang ditentukan dengan melebihi 100 mm dari ketebalan yang dipadatkan.

d. Timbunan tidak boleh dihamparkan dalam ketebalan lapisan yang


dipadatkan melebihi 300 mm.

 Standar Rujukan

a. Penyedia Jasa harus menyelesaikan semua pengujian di bawah


pengawasan Konsultan Pengawas dan harus mengajukan laporan dalam waktu 1
(satu) minggu setelah masing-masing pengujian dilaksanakan.

b. Pengujian mencakup:
o Analisis Saringan : AASHTOT 88 – 78
o Pemadatan Lapangan : AASHTOT 99 – 74
o Penetapan Batas Cair Tanah : AASHTOT 89 – 68
o Penetapan Batas Plastis dan
Indeks Plastisitas Tanah : AASHTOT 90 – 70
o CBR : AASHTOT 193 – 72
o Unit Weight :
o Water Content : ASTM D 2216

ST3
-2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
2018
 Pengajuan

a. Penyedia Jasa harus mengajukan hal-hal berikut kepada Konsultan


Pengawas sebelum suatu persetujuan untuk memulai pekerjaan dapat diberikan
oleh Konsultan Pengawas.

o Gambar penampang melintang terinci yang menunjukkan permukaan


yang dipersiapkan bagi timbunan yang akan ditempatkan.

o Hasil pengujian kepadatan yang memberikan hasil pemadatan yang baik


dari permukaan yang dipersiapkan dimana timbunan itu akan
ditempatkan.

b. Penyedia Jasa harus mengajukan hal-hal berikut pada Konsultan Pengawas


sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari sebelum tanggal yang diusulkan dari
penggunaan bahan-bahan yang diajukan untuk digunakan sebagai timbunan.

Dua contoh material timbunan masing-masing seberat 50 kg dari bahan-


bahan, salah satu akan ditahan oleh Konsultan Pengawas untuk rujukan selama
perioda kontrak.

c. Penyedia Jasa harus mengajukan hal berikut secara tertulis kepada


Konsultan Pengawas segera setelah penyelesaian setiap bagian pekerjaan dan
sebelum setiap persetujuan diberikan untuk penempatan bahan-bahan lain di
atas timbunan.

o Hasil pengujian kepadatan.

o Hasil pengujian pengukuran permukaan dan data pengukuran


membuktikan bahwa permukaan berada dalam toleransi yang
ditentukan.

 Kondisi tempat Kerja

a. Penyedia Jasa harus menjamin lahan pekerjaan selalu kering sebelum dan
selama pekerjaan pemadatan.

ST3
-3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
b. Timbunan harus mempunyai kemiringan yang cukup untuk menunjang 2018
sistem drainase dari aliran air hujan dan pekerjaan yang diselesaikan
mempunyai drainase yang baik. Air dari tempat kerja harus dikeluarkan ke
dalam sistem drainase permanen. Penjebak lumpur harus disediakan pada sistem
drainase sementara yang mengalirkan ke dalam sistem drainase permanen.

c. Penyedia Jasa harus menjamin pada tempat kerja suatu persediaan air yang
cukup untuk pengendalian kelembaban timbunan selama operasi pemadatan.

 Pembetulan Pekerjaan yang Tidak Memenuhi syarat

a. Timbunan akhir yang tidak sesuai dengan penampang melintang yang


ditentukan atau disetujui atau dengan toleransi permukaan yang ditentukan,
harus diperbaiki dengan menggaruk permukaan tersebut dan membuang
atau menambah bahan-bahan sebagaimana diperlukan, disusul dengan
pembentukan pemadatan kembali.

b. Timbunan yang terlalu kering untuk pemadatan dalam batas kadar air yang
ditentukan atau sebagaimana diarahkan oleh Konsultan Pengawas, harus
dikoreksi dengan menggaruk bahan-bahan disusul dengan penyiraman dengan
jumlah air secukupnya dan mencampur secara keseluruhan dengan sebuah
mesin perata (grader) atau peralatan lain yang disetujui.

c. Timbunan yang terlalu basah untuk pemadatan dalam batas kadar air yang
ditetapkan atau sebagaimana diarahkan oleh Konsultan Pengawas, harus
dikoreksi dengan menggaruk bahan-bahan disusul dengan pengerjaan dengan
mesin perata berulang-ulang atau peralatan lainnya yang disetujui, dengan
selang istirahat antara pekerjaan, di bawah kondisi cuaca kering. Kalau tidak
atau bila pengeringan yang cukup tak dapat dicapai dengan pengerjaan dan
membiarkan bahan terlepas, maka Konsultan Pengawas dapat memerintahkan
agar bahan-bahan tersebut dikeluarkan dari pekerjaan dan diganti dengan bahan-
bahan kering yang memadai.

d. Timbunan yang menjadi jenuh karena hujan atau banjir atau sebaliknya
setelah dipadatkan secara memuaskan sesuai dengan spesifikasi ini, pada
umumnya tak akan memerlukan pekerjaan perbaikan asalkan sifat bahan- bahan

ST3
-4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
dan kerataan permukaan masih memenuhi persyaratan dari spesifikasi 2018
ini.

e. Perbaikan timbunan yang tidak memenuhi persyaratan sifat atau kepadatan


bahan-bahan dari spesifikasi ini harus sebagaimana diarahkan oleh
Konsultan Pengawas dan dapat meliputi pemadatan tambahan,
penggarukan kemudian disusul dengan pengaturan kadar air dan
pemadatan kembali atau pembuangan dan penggantian bahan-bahan.

 Pemulihan Pekerjaan Setelah Pengujian

Semua lubang pada pekerjaan akhir yang dibuat oleh pengujian kepadatan atau
lainnya harus ditimbun kembali oleh Penyedia Jasa tanpa penundaan dan
dipadatkan sampai persyaratan toleransi permukaan dan kepadatan dari spesifikasi
ini.

 Pembatasan Cuaca

Timbunan tidak boleh ditempatkan, dihampar atau dipadatkan sewaktu hujan turun,
dan tak ada pemadatan yang boleh dilakukan setelah hujan atau sebaliknya
bila kadar air bahan-bahan berada di luar batas yang ditentukan.

 Bahan-bahan

1. Sumber Bahan-bahan

Bahan-bahan timbunan harus dipilih dari sumber yang disetujui oleh


Konsultan Pengawas.

2. Urugan Pasir

a. Urugan pasir akan digunakan sampai elevasi tertentu pada section yang
ditentukan sesuai gambar rencana.

b. Semua timbunan yang digunakan harus dipandang juga sebagai


timbunan untuk drainase porous jika ditentukan atau disetujui demikian
atau urugan kembali pada struktur.

c. Material yang digunakan pada urugan pasir ini harus memenuhi


persyaratan:

ST3
-5
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
o Diameter 50 % material, D50 lebih besar dari 0,25 m 2018
o Perbandingan diameter 60 % dengan diameter 10 %, D60/D10
lebih besar 2,5
o Jumlah butiran yang lolos saringan # 200, antara 5 - 15 %
o Specific Gravity, Gs lebih besar dari 2,6

 Penempatan dan Pemadatan Timbunan

1. Persiapan Tempat Kerja

a. Sebelum menempatkan timbunan pada suatu daerah maka semua


operasi pembersihan dan pembongkaran, termasuk penimbunan lubang yang
tertinggal pada waktu pembongkaran akar pohon harus telah diselesaikan
dan bahan-bahan yang tidak memenuhi syarat harus telah dikeluarkan
sebagaimana telah diperintahkan oleh Konsultan Pengawas. Seluruh areal
harus diratakan secukupnya sebelum penimbunan dimulai.

b. Di mana ukuran tinggi timbunan adalah satu meter atau kurang, maka
daerah pondasi timbunan tersebut harus dipadatkan secara penuh
(termasuk penggarukan dan pengeringan atau pembasahan bila diperlukan)
sampai lapisan atas 150 mm dari tanah memenuhi persyaratan kepadatan
yang ditentukan untuk timbunan yang akan ditempatkan di atasnya.

2. Penempatan Timbunan

a. Timbunan harus ditempatkan pada permukaan yang dipersiapkan dan


disebarkan merata serta bila dipadatkan akan memenuhi toleransi ketebalan
lapisan yang diberikan. Bilamana lebih dari satu lapisan yang akan
ditempatkan, maka lapisan tersebut harus sedapat mungkin sama tebalnya.

b. Timbunan tanah harus dipindahkan segera dari daerah galian tambahan ke


permukaan yang dipersiapkan dalam keadaan cuaca kering. Penumpukan
tanah timbunan tidak akan diizinkan selama musim hujan, dan pada waktu
lainnya hanya dengan izin tertulis dari Konsultan Pengawas.

c. Dalam penempatan timbunan di atas atau pada selimut pasir atau


bahan-bahan drainase porous lainnya, maka harus diperhatikan untuk
menghindari pencampuran adukan dari kedua bahan-bahan tersebut. Dalam

ST3
-6
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
hal pembentukan drainase vertikal, maka suatu pemisah yang luas antara 2018
kedua bahan-bahan tersebut harus dijamin dengan menggunakan acuan
sementara dari lembaran baja tipis yang secara bertahap akan ditarik
sewaktu penempatan timbunan dan bahan drainase porous dilaksanakan.

d. Di mana timbunan akan diperlebar, maka lereng timbunan yang ada


harus dipersiapkan dengan mengeluarkan semua tumbuhan permukaan dan
harus dibuat terasering sebagaimana diperlukan sehingga timbunan yang
baru terikat pada timbunan yang ada hingga memuaskan Konsultan
Pengawas. Timbunan yang diperlebar kemudian harus dibangun dalam
lapisan horisontal sampai pada ketinggian tanah dasar. Tanah dasar harus
ditutup dengan sepraktis dan secepat mungkin dengan lapis pondasi bawah
sampai ketinggian permukaan jalan yang ada untuk mencegah pengeringan
dan kemungkinan peretakan permukaan.

e. Sebelum suatu timbunan ditempatkan, seluruh rumput dan tumbuhan harus


dibuang dari permukaan atas di mana timbunan tersebut ditempatkan dan
permukaan yang sudah dibersihkan dihancurkan dengan pembajakan atau
pengupasan sampai kedalaman minimum 20 cm.

3. Pemadata

a. Segera setelah penempatan dan penghamparan timbunan maka setiap


lapisan harus dipadatkan secara menyeluruh lapis demi lapis setebal 30 cm
dengan alat pemadat yang cocok dan layak serta disetujui oleh
Konsultan Pengawas sampai suatu kepadatan yang memenuhi
persyaratan yang ditentukan.

b. Pemadatan tanah timbunan akan dilakukan hanya bila kadar air bahan-
bahan berada dalam batas antara 3 % kurang daripada kadar air optimum.
Kadar air optimum tersebut harus ditentukan sebagai kadar air di mana
kepadatan kering maksimum diperoleh bila tanah tersebut dipadatkan sesuai
dengan AASHTO T99.

ST3
-7
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
c. Semua timbunan batuan harus ditutup dengan sebuah lapisan atau 2018
lapisan dengan tebal 200 mm dari bahan-bahan yang bergradasi baik yang
berisi batu-batu tidak lebih besar dari 50 mm dan mampu mengisi semua
sela-sela bagian atas timbunan batuan. Lapisan penutup ini harus
dibangun sesuai dengan persyaratan untuk timbunan tanah.

d. Setiap lapisan timbunan yang ditempatkan harus dipadatkan sebagaimana


ditentukan, diuji untuk kepadatan dan diterima oleh Konsultan Pengawas
sebelum lapisan berikutnya ditempatkan.

e. Timbunan harus dipadatkan dimulai dari tepi luar dan dilanjutkan ke


arah sumbu jalan dengan suatu cara yang sedemikian sehingga setiap bagian
menerima jumlah pemadatan yang sama.

f. Timbunan pada lokasi yang tidak dapat dicapai/dimasuki oleh alat


pemadat biasa, harus ditempatkan dalam lapisan horisontal dari bahan-
bahan lepas tidak lebih dari 150 mm tebal dan seluruhnya dipadatkan
dengan menggunakan alat pemadat tangan mekanis (mechanical tamper)
yang disetujui. Perhatian khusus harus diberikan guna menjamin
pemadatan yang memuaskan di bawah dan di tepi pipa untuk menghindari
rongga-rongga dan guna menjamin bahwa pipa ditunjang sepenuhnya.

4. Perlindungan Timbunan yang Sudah Dipadatkan

a. Penyedia Jasa harus menjaga dan melindungi timbunan yang sudah


dipadatkan dari segala pengaruh yang merusak mutu timbunan.

b. Penyedia Jasa harus memelihara talud dan timbunan terhadap


terjadinya longsoran lokal pada talud. Apabila terjadi kelongsoran lokal
pada talud, maka Penyedia Jasa harus memperbaikinya dalam waktu 24 jam
setelah ada instruksi dari Konsultan Pengawas. Semua biaya perbaikan talud
yang diperlukan menjadi tanggungan Penyedia Jasa.

c. Apabila Konsultan Pengawas memandang perlu, maka Konsultan


Pengawas berhak memerintahkan pengujian tambahan pada sebagian atau
keseluruhan timbunan yang sudah diuji dan diterima. Apabila terbukti
bahwa timbunan tersebut mengalami penurunan mutu sehingga tidak

ST3
-8
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
memenuhi Spesifikasi Teknik ini, maka Penyedia Jasa wajib atas biayanya 2018
sendiri memperbaiki timbunan tersebut sampai memenuhi Spesifikasi
Teknik ini, maka Penyedia Jasa wajib atas biayanya sendiri memperbaiki
timbunan tersebut sampai memenuhi Spesifikasi Teknik ini dan
menanggung biaya pengujian yang diperintahkan Konsultan Pengawas.

 Jaminan Kualitas

1. Pengawasan Kualitas Bahan

a. Jumlah data penunjang untuk hasil pengujian yang diperlukan untuk


persetujuan awal kualitas bahan-bahan harus sebagaimana diarahkan oleh
Konsultan Pengawas, tetapi harus termasuk semua pengujian yang
relevan yang telah ditentukan, sekurang-kurangnya tiga contoh yang
mewakili sumber bahan-bahan yang diajukan yang terpilih untuk mewakili
serangkaian kualitas bahan-bahan yang akan diperoleh dari sumber tersebut.

b. Menyusul persetujuan mengenai kualitas bahan-bahan timbunan yang


diajukan, maka pengujian kualitas bahan-bahan tersebut harus
diulangi lagi atas kebijaksanaan tenaga Konsultan Pengawas, dalam hal
mengenai perubahan yang diamati pada bahan-bahan tersebut atau pada
sumbernya.

c. Suatu program rutin pengujian pengawasan mutu bahan-bahan harus


dilaksanakan untuk mengendalikan keanekaragaman bahan yang dibawa ke
tempat proyek. Jangkauan pengujian tersebut harus sebagaimana diarahkan
oleh Konsultan Pengawas tetapi untuk setiap 1000 meter kubik timbunan
yang diperoleh dari setiap sumber.

2. Persyaratan Pemadatan untuk Timbunan Tanah Pasir

Timbunan pasir yang berada di bawah muka air, Penyedia Jasa sedapat
mungkin harus dapat memadatkannya hingga mencapai Dr 60% dengan alat dan
metode yang harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.

3. Percobaan Pemadatan

ST3
-9
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
a. Penyedia Jasa harus bertanggung jawab untuk pemilihan peralatan dan 2018
metoda untuk mencapai tingkat pemadatan yang ditentukan. Dalam hal
bahwa Penyedia Jasa tidak mampu untuk mencapai kepadatan yang
disyaratkan, maka pemadatan berikutnya belum boleh dilaksanakan, kecuali
dengan seizin Konsultan Pengawas Pengawas.

b. Sebelum pekerjaan pemadatan dilaksanakan suatu percobaan


lapangan harus dilaksanakan dengan jumlah lintasan alat pemadat dan
kadar air yang diubah-ubah sampai kepadatan yang ditentukan tercapai
sehingga memuaskan Konsultan Pengawas. Hasil percobaan lapangan ini
kemudian harus digunakan untuk menentukan jumlah lintasan yang
disyaratkan, jenis alat pemadat dan kadar air untuk semua pemadatan
selanjutnya.

3.3 DEWATERING

1. Penyedia Jasa harus melakukan pekerjaan Dewatering apabila pekerjaan galian


terganggu oleh genangan air selama proses konstruksi kecuali atas izin
Konsultan Pengawas.

2. Pekerjaan dewatering dilakukan untuk menjamin agar wilayah kerja bebas dari
genangan air yang dapat mengganggu proses konstruksi.

3. Penyedia Jasa harus mengusulkan sistem dewatering untuk pelaksanaan struktur-


struktur penunjang. Usulan pelaksanaan pekerjaan dewatering harus mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas.

ST3
-10
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
BAB 4 2018
PEKERJAAN BETON
4.1 LINGKUP PEKERJAAN

Yang termasuk lingkup pekerjaan beton adalah :

(1) Semua pekerjaan beton tidak bertulang, seperti pengisi lubang, lantai kerja, dan
lain-lain.

(2) Semua pekerjaan beton bertulang yang menurut sifat konstruksinya merupakan
struktur utama, seperti pondasi tiang pancang, pile cap beton, pelat beton, dan
konstruksi beton lainnya seperti dinding penahan tanah.

(3) Semua pekerjaan yang harus dilakukan sebelum, selama dan sesudah
pengecoran termasuk pembuatan cetakan penulangan, pembuatan dan pemasangan
spacer, pengecoran, pembongkaran cetakan, pembuatan benda uji serta pengetesan
mutu beton, persiapan dan pemasangan penulangan stek-stek.

(4) Semua pekerjaan koordinasi dengan pekerjaan dari Penyedia Jasa lain, misalnya
pembuatan lobang pipa, pemasangan angkur dan lain-lain.

4.2 PERSYARATAN UMUM

(1) Pedoman pelaksanaan pekerjaan beton, Kecuali ditentukan lain dalam


persyaratan-persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan
peraturan sebagai berikut :
- Peraturan Beton Bertulang indonesia (PBI-1971) - NI-2.Tata cara perencanaan
struktur Struktur Beron untuk Gedung (SNI Beton 2003)
- Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982) - NI -3.
- Mutu dan cara Uji Agregat Beton (SII 0052-80).
- Standar Konstruksi Bangunan Indonesia- 1.4.53.1989-UDC :693.5 dan Tata
Cara Penghitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SK SNI T-15-
1991-03).
- Peraturan Portland Cement Indonesia 1972 (NI-8).
- ASTM C-15 “ Specification for Portland Cement “.

ST4
-1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
- ASTM C-33 “ Standard Specification for Concrete Aggregates “. 2018
- American Society for Testing and Materials (ASTM) “
- American Concrete Institute (ACI)”.
- Peraturan-peraturan yang diperlukan supaya disediakan Penyedia Jasa di
”site”.

(2) Peraturan-peraturan dari luar negeri seperti ACI code, JIS, BS dsb. dapat
digunakan sepanjang hal -hal yang diatur tidak terdapat di dalam peraturan
Indonesia.

(3) Kualitas campuran beton struktural minimum harus mempunyai mutu K-300 atau
disesuaikan dengan gambar rencana dan bill of quantity. Campuran beton struktural
disyaratkan menggunakan ready mixed.

4.3 MATERIAL

 Portland Cement

(1) Semen yang digunakan harus semen Portland jenis I yang memenuhi Standard
semen Indonesia (NI-8-1964), PBI 1971 serta pasal 1 bagian A.I PUBI-1982.

(2) Semen harus disimpan ditempat yang terlindung dari cuaca luar,
kelembaban dan air, serta dijaga jangan sampai terjadi kontaminasi.
Penyimpanan semen harus mengikuti ketentuan-ketentuan material saat ini
dalam PBI 1971.

(3) Semen harus disimpan dengan teratur dan rapih sesuai urutan
kedatangannya dan pemakaiannya harus diusahakan sesuai dengan urutan
kedatangannya sehingga tidak ada semen yang terlalu lama penyimpanannya.

(4) Umur semen yang akan digunakan tidak boleh lebih dari 3 bulan. (5) Semen
yang telah menggumpal tidak boleh digunakan.

(5) Jumlah semen yang disimpan harus diperhitungkan agar cukup banyak
untuk menghindarkan kemacetan pekerjaan yang diakibatkan oleh
keterlambatan pengiriman.

ST4
-2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
(6) Harus dijaga agar tidak terjadi proses pelembaban pada semen yang 2018
sedang dalam pengangkutan.

(7) Kadar alkali maksimum 0,40%.

 Agregat

(1) Agregat beton dapat berupa agregat hasil desintegrasi alami atau buatan yang
dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu, tetapi agregat tersebut harus memenuhi
test, standard laboratorium dan mempunyai gradasi yang memenuhi persyaratan
ASTM C-33. Agregat kasar harus mempunyai susunan gradasi yang baik,
cukup syarat kekerasannya dan padat (tidak porous).

(2) Agregat beton yang digunakan harus memenuhi persyaratan PBI 1971 (NI-2) ,
SII-0052-80, dan ASTM C-33 seperti:

Agregat halus harus memenuhi persyaratan:


- Modulus kehalusan = 2,3 - 3,1
- Kotoran organic no. 3
- Kadar lumpur < 5%
- Kekerasan < 2,2
- Peresapan (Absorpsi) < 5%
- Tidak bersifat reaktif terhadap alkali.

Agregat kasar harus memenuhi persyaratan:

- Kadar lumpur < 1%


- Kandungan butiran pipih < 20%
- Abrasi Los Angeles < 40%
- Kekekalan (Na2 SO4) < 12%
- Peresapan (Absorpsi) < 5%
- Tidak bersifat reaktif terhadap alkali.

(3) Sumber-sumber pengambilan agregat terlebih dahulu harus mendapat


persetujuan Konsultan Pengawas. Penyedia Jasa harus menyediakan
sample agregat seberat 25 kg untuk setiap ukuran dari sumber
pengambilan agregat yang akan digunakan untuk disetujui Konsultan
Pengawas. Jika Konsultan Pengawas memandang perlu untuk mengadakan

ST4
-3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
pemeriksaan di laboratorium, maka pemeriksaan tersebut sudah harus 2018
diperhitungkan di dalam penawaran.

(4) Dimensi maksimum dari agregat kasar tidak lebih dari 2.5 cm dan tidak
lebih dari seperempat dimensi struktur beton yang terkecil dari bagian
konstruksi yang bersangkutan.

(5) Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan bebas dari bahan-
bahan organis, tanah lempung dan sebagainya.

 Air

(1) Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak
asam, alkali, dan bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat
menurunkan mutu pekerjaan dan sesuai dengan pasal 3.6 PBI 1971 dan pasal 9
PUBI - 1982.

(2) Apabila dipandang perlu, Konsultan Pengawas dapat minta kepada


Penyedia Jasa supaya air yang dipakai diperiksa di laboratorium pemeriksaan
bahan yang resmi dan sah atas biaya Penyedia Jasa.

 Baja Tulangan

(1) Besi beton harus bebas dari karat, sisik, oli, gemuk dan kotoran-kotoran lain
yang dapat mengurangi lekatannya pada beton dan harus memenuhi persyaratan
dalam PBI 1971. Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Rencana, digunakan

besi ulir dari mutu BJTD 40 (fy = 4000 kg/cm2) untuk diameter tulangan > 10
mm dan BJTP 24 (fy = 240 Mpa) untuk diameter tulangan < 10 mm.

(2) Baja tulangan harus mempunyai tanda standard SII dengan ukuran sesuai
dengan dokumen lelang.

(3) Penyedia Jasa harus memberikan copy sertifikat dari pabrik mengenai kekuatan
dan ukuran baja tulangan.

(4) Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka
disamping adanya sertifikat dari pabrik, juga harus ada/dimintakan sertifikat
dari laboratorium baik pada saat pemesanan maupun secara periodik

ST4
-4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
minimum masing-masing 2 (dua) contoh percobaan (stress strain) dan 2018
pelengkung untuk setiap 20 ton besi. Pengetesan dilakukan pada laboratorium-
laboratorium yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.

(5) Berat minimum besi tulangan per meter panjang harus mengacu pada tabel
berikut:

Diameter Nominal (mm) Berat (kg/m)


8 0.395
10 0.617
13 1.042
16 1.578
19 2.226
22 2.984
25 3.853
32 6.313

(6) Toleransi Besi

Diameter,ukuran sisi Variasi dalam Toleransi


(jarak antara dua permukaan berat yang diameter
yang berlawanan) diperbolehkan

10 mm ≤ diameter < 16 mm ±5% ± 0.4 mm

diameter ≥ 16 mm ± 4% ±0.5 mm

 Admixture

(1) Admixture yang dimaksud disini adalah suatu bahan tambahan yang
berupa zat cair, bubuk atau padat yang membuat bahan utama dapat
berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.

(2) Pada umumnya dengan pemilihan bahan-bahan yang seksama, cara


mencampur dan mengaduk yang baik dan cara pengecoran yang cermat tidak
diperlukan penggunaan sesuatu admixture.

(3) Jika penggunaan admixture masih dianggap perlu, Penyedia Jasa diminta
terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas mengenai
hal tersebut. Dan Penyedia Jasa akan bertanggungjawab selama proses
pencampurannya.

(4) Untuk itu Penyedia Jasa diharapkan memberitahukan nama perdagangan


admixture tersebut dengan keterangan mengenai tujuan, data-data bahan, nama

ST4
-5
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
pabrik produksi, jenis bahan mentah utamanya, cara-cara pemakaiannya, 2018
resiko-resiko dan keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu.

 Pengiriman dan Penyimpanan Material

(1) Pengiriman dan penyimpanan bahan-bahan, pada umumnya harus sesuai dengan
waktu dan urutan pelaksanaan.

(2) Semen harus didatangkan dalam zak yang tidak pecah/utuh, tidak terdapat
kekurangan berat dari apa yang tercantum pada zak segera setelah diturunkan
dan disimpan dalam gudang yang kering, terlindung dari pengaruh cuaca,
berventilasi secukupnya dan lantai yang bebas dari tanah. Semen harus dalam
keadaan baik (belum mulai mengeras). Jika ada bagian yang mulai
mengeras, bagian tersebut masih harus dapat ditekan hancur dengan tangan
bebas (tanpa alat) dan jumlahnya tidak boleh lebih dari 10% berat. Jika ada
bagian yang tidak dapat ditekan hancur dengan tangan bebas, maka jumlahnya
tidak melebihi dari 5% berat dan kepada campuran tersebut diberi tambahan
semen pengganti yang baik dalam jumlah yang sama. Semuanya dengan
catatan bahwa kualitas beton yang diminta harus tetap terjamin.

(3) Besi beton harus ditempatkan bebas dari tanah dengan menggunakan
bantalan-bantalan kayu dan bebas dari lumpur atau zat-zat asing lainnya
(misalnya minyak dan lain-lain).

(4) Agregat-agregat harus ditempatkan dalam bak-bak yang cukup terpisah


menurut jenis dan gradasinya serta harus beralaskan lantai beton ringan untuk
menghindari tercampurnya dengan tanah.

(5) Sebelum dilaksanakan pemasangan, Penyedia Jasa diwajibkan memberikan


kepada Konsultan Pengawas“Certificate Test“ dari bahan- bahan besi dan
Portland Cement dari produsen/pabrik.

ST4
-6
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
4.4 PELAKSANAAN PEKERJAAN 2018
 Umum

(1) Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, Penyedia Jasa diwajibkan untuk


membuat mix design dari sebagian jumlah bahan untuk beton yang sudah
memenuhi persyaratan dengan pelaksanaannya mengikuti Standar Konstruksi
Bangunan Indonesia I.4.5.3.1989-UDC:693.5.

(2) Semua pekerjaan beton bertulang yang berhubungan dengan tanah harus
mempunyai lantai kerja beton tumbuk (campuran 1:3:5) dengan ketebalan
minimum 5 (lima) cm. Lantai kerja ini harus kering dan bersih dari segala
kotoran sebelum pengecoran beton bertulang dilaksanakan.

(3) Perbandingan antar agregat halus dan agregat kasar tergantung dari
gradasi, tetapi agregat halus hendaknya dalam jumlah sesedikit mungkin yang
apabila dikombinasikan dengan semen akan menghasilkan adukan yang dapat
mengisi rongga-rongga antara agregat-agregat yang berbutir kasar tersebut dan
cukup tersisa untuk membentuk permukaan/finishing yang halus.

(4) Untuk mencapai kekuatan beton yang optimum dan awet, maka jumlah air yang
dipakai hendaknya sesedikit mungkin tetapi masih cukup mudah dikerjakan dan
mempunyai konsistensi yang cukup sesuai dengan keperluannya.

 Pemasangan Baja Tulangan

(1) Sebelum baja tulangan dipasang, Penyedia Jasa harus menunjukkan hasil- hasil
pengujian yang memperlihatkan mutu baja tulangan tersebut sesuai dengan
Gambar Rencana kepada Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuan
terlebih dahulu.

(2) Penyedia Jasa harus mengusahakan supaya besi yang dipasang adalah sesuai
dengan apa yang tertera pada Gambar Rencana

(3) Semua baja tulangan yang didesain sebagai tulangan praktis dan tidak termasuk
pada Gambar Rencana, tetapi diperlukan/dibutuhkan untuk melengkapi
pekerjaan ini, harus diadakan pelaksanaannya.

ST4
-7
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
(4) Pemasangan dan pengikatan dari baja yang tertanam dalam beton 2018
dilakukan pada keadaan normal, tidak diselesaikan pada saat pengecoran
berlangsung. Baja tulangan harus ditempatkan pada posisinya seakurat mungkin
sesuai dengan Gambar Rencana dan diikat kuat agar tidak bergeser saat
pengecoran.

(5) Penyedia Jasa harus membuat detail shop drawing dengan skala, untuk disetujui
oleh Konsultan Pengawas dalam pelaksanaanya.

(6) Semua baja pada pekerjaan ini permukaannya harus bersih dari larutan- larutan,
bahan-bahan atau material yang dapat memberi akibat pengurangan lekatan
antara beton dan baja.

(7) Apabila baja tulangan harus dibengkokkan sesuai Gambar Rencana, maka
pembengkokan harus dilakukan pada saat dingin, dengan alat bantu pin
berdiameter tertentu seperti yang tertera pada Tabel berikut

Diameter Nominal Baja Diameter pin


Tulangan (d)

10 mm sampai 20 mm 6d
25 mm sampai 28 mm 8d
32 mm atau lebih besar 10d

(8) Semua baja tulangan harus dipasang sesuai dengan panjang


maksimumnya. Tidak diperbolehkan adanya sambungan splice pada baja
tulangan, kecuali tertera pada Gambar Rencana atau disetujui oleh Konsultan
Pengawas.

(9) Jarak antara dua buah sambungan spilce harus dibuat sejauh mungkin,
dengan jarak minimum sejauh 40 kali diameter baja tulangan yang
disambungkan.

(10) Panjang penyaluran baja tulangan pada sambungan splice, kecuali tertera
pada Gambar Rencana, harus dipasang sepanjang minimum seperti
tertera pada standard drawing.

(11) Dalam hal dimana berdasarkan pengalaman Penyedia Jasa atau


pendapatnya terdapat kekeliruan atau kekurangan atau perlu penyempurnaan

ST4
-8
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
pembesian yang ada, maka: 2018
(12) Penyedia Jasa dapat menambah ekstra besi dengan tidak mengurangi
pembesian yang tertera dalam gambar. Secepatnya hal ini diberitahukan pada
perencana konstruksi untuk sekedar informasi.

a. Jika hal tersebut di atas akan dimintakan oleh Penyedia Jasa sebagai
pekerjaan lebih, maka penambahan tersebut hanya dapat dilakukan setelah
ada persetujuan Konsultan Pengawas

b. Jika diusulkan perubahan dari jalannya pembesian maka perubahan


tersebut hanya dapat dijalankan dengan persetujuan tertulis dari Konsultan
Pengawas. Mengajukan usul dalam rangka tersebut di atas adalah
merupakan juga keharusan dari Penyedia Jasa.

(13) Jika Penyedia Jasa tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai
dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran
diameter besi dengan diameter yang terdekat dengan catatan :

a. Harus ada persetujuan dari Konsultan Pengawas

b. Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi di tempat tersebut tidak
boleh kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang
dimaksudkan adalah jumlah luas).

c. Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan pembesian


ditempat tersebut atau di daerah overlapping yang dapat menyulitkan
pembetonan atau penyampaian penggetar.

 Benda Uji

Selama pengecoran beton harus selalu dibuat benda-benda uji setiap 5m3 beton
dengan minimum 1 benda uji setiap hari sesuai dengan Standar Konstruksi
Bangunan Indonesia 1.4.5.3.1989-UDC :693.5 dan diberi tanggal dan nomor urut
yang menerus. Pengambilan benda uji dilakukan atas persetujuan Konsultan
Pengawas.

 Persiapan Pengecoran

ST4
-9
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
(1) Penyedia Jasa harus menyerahkan rencana konstruksi acuan dan 2018
perancah kepada Konsultan Pengawas untuk memperoleh persetujuannya.
Pelaksanaan pembuatan Bangunan acuan dan perancah tidak diperkenankan
sebelum gambar rencana bangunan pembentuk disetujui Konsultan Pengawas.

(2) Acuan adalah konstruksi cetakan yang dilapisi Tegofilm dan hanya boleh
digunakan 2 kali yang digunakan untuk membentuk beton muda yaitu sebelum
beton mencapai kekuatan yang disyaratkan dan sebelum mendapat bentuknya
yang permanen, agar apabila telah mengeras strukturbeton mencapai dimensi
dan kedudukan seperti yang tercantum pada gambar perencanaan. Sedangkan
perancah adalah konstruksi yang mendukung acuan dan beton muda yang
digunakan sampai beton mencapai kekuatan yang disyaratkan. Segala biaya
yang diperlukan sehubungan dengan perencanaan bangunan acuan dan perancah
dan pelaksanaanya sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa

(3) Konstruksi acuan harus cukup kuat untuk menahan beban mati dan beban hidup
yang bekerja, tekanan beton dalam keadaan basah dan getaran- getaran, tanpa
mengalami distorsi. Perancah harus direncanakan dan dibuat dari material
padat seperti kayu terentang, baja atau beton cetak yang bermutu baik dan
tidak mudah lapuk yang ditopang dan diberi pengaku dan ikatan
secukupnya agar posisi dan bentuknya tidak mengalami perubahan baik
sebelum maupun setelah pengecoran. Spesifikasi kayu acuan harus sesuai
dengan Standar Konstruksi Bangunan Indonesia (SKBI) 1.4.53.1989-UDC:
693.5. Pemakaian bahan bambu tidak diperbolehkan. Perancah harus dibuat
diatas pondasi yang kuat dan kokoh sehingga terhindar dari bahaya penggerusan
dan penurunan

(4) Cetakan dari Multiplex 12 mm harus datar dan tegak lurus, cetakan tidak
bergetar, bocor, harus kokoh, sehingga kedudukan dan bentuknya tetap, tidak
bergetar maupun bergeser pada waktu beton dicor dan setelah selesai
pengecoran tetap mudah dibongkar. Sebelum pengecoran dilaksanakan, semua
cetakan beton harus bersih dari segala material yang bisa mengurangi mutu dan
kekuatan beton. Cetakan yang sudah pernah dipakai harus dicuci dan
dikeringkan terlebih dahulu. Sebelum dicor harus dilapisi dengan “Form Oil”.

ST4
-10
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Pekerjaan ini harus dilaksanakan setiap kali sebelum pengecoran 2018
dilakukan.

(5) Semua sambungan pada acuan harus rapat untuk mencegah kebocoran adukan
dan terbentuknya bekas sambungan dan sarang-sarang agregat pada permukaan
beton.

(6) Pekerjaan pengecoran tidak dapat dimulai sebelum rencana tahap-tahap, cara-
cara dan persiapan pengecoran mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.

 Pelaksanaan Pengecoran

(1) Perbandingan adukan harus sesuai hasil percobaan dan persyaratan yang
diminta dan angka perbandingan adukan tersebut harus menyatakan takaran
dalam satuan isi yang dilaksanakan dalam keadaan kering tanpa digetarkan.
Alat penakar harus dibuat dengan baik, kuat dan harus mendapatkan persetujuan
Konsultan Pengawas terlebih dahulu.

(2) Pengadukan bahan beton harus dilakukan dengan mesin pengaduk


sekurang-kurangnya 1,5 menit setelah semua bahan beton sesuai persyaratan
mulai diaduk.

(3) Adukan beton tersebut sudah harus terpakai dalam waktu 1 jam setelah
pengadukan dengan air dimulai. Bila digerakkan kontinyu secara mekanik,
jangka waktu tersebut bisa diperpanjang satu jam. Adukan beton tersebut
harus dicorkan sedekat-dekatnya ke tujuan secara kontinyu sampai mencapai
syarat-syarat pelaksanaan yang disetujui Konsultan Pengawas.

(4) Supaya dalam beton tidak terjadi rongga kosong/udara masuk selama
pengecoran harus digunakan concrete vibrator. Concrete vibrator harus ditanam
tegak lurus, tidak boleh lebih dari 30 detik setiap penanaman untuk tebal lapisan
8 cm dan tidak boleh kena langsung baik pada baja tulangan maupun cetakan.

(5) Harus dihindari terjadinya pemisahan material (segregation) pada saat


pengecoran dan perubahan letak tulangan.

ST4
-11
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
(6) Alat-alat penuangan seperti talang, pipa chute dan sebagainya harus selalu 2018
bersih dan bebas dari lapisan-lapisan beton yang mengeras. Adukan beton tidak
boleh dijatuhkan secara bebas dari ketinggian lebih dari 1.00 meter.

(7) Pengecoran harus dilakukan secara teliti dan harus selalu diperiksa
sehingga bisa menghasilkan bentuk permukaan, ketinggian yang
dibutuhkan sesuai dengan Gambar Rencana kerja.

(8) Pengecoran yang Terhenti

- Apabila pengecoran beton terhenti pada daerah yang tidak direncanakan


sebagai pemberhentian pengecoran, misalkan akibat terjadinya kerusakan
pada peralatan pengecoran. Maka pengecoran selanjutnya hanya dapat
dilakukan dengan memperhatikan persyaratan sebagai berikut:

- Pengecoran selanjutnya dapat langsung dilakukan jika tidak melebihi 2


jam dari saat penghentian pengecoran.

- Apabila pengecoran selanjutnya ternyata dilaksanakan pada waktu


melebihi 2 jam dari saat penghentian pengecoran, maka daerah
pengecoran yang terhenti tersebut harus diperlakukan sebagai siar dilatasi.
Permukaan beton pada daerah pengecoran yang terhenti harus dibobok
minimal 5 cm sehingga membentuk bidang yang kasar. Permukaan beton
tersebut kemudian diberi bahan bonding agent seperti EMAGG atau yang
setara dan yang dapat menjamin kontinuitas adukan beton lama dengan
beton baru.

 Pemadatan Beton

(1) Selama dan sesudah pengecoran, beton harus dipadatkan dengan


peralatan pemadat (vibrators) mekanis. Penyedia Jasa harus menyediakan
peralatan yang cukup untuk mengangkut dan menuangkan beton dengan
konsistensi yang cukup sehingga dapat diperoleh beton padat tanpa perlu
menggetarkan/memadatkannya secara berlebihan. Ketelitian dalam proses
pemadatan harus benar-benar diperhatikan agar tidak terjadi rongga-rongga dan
pengantongan udara pada beton yang sedang dipadatkan dan jangan sampai
terjadi perubahan posisi tulangan baja selama pemadatan.

ST4
-12
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Pemadatan/penggetaran dilakukan dalam waktu tidak terlalu lama sehingga 2018
tidak terjadi pemisahan bahan (segregation) beton. Pelaksanaan
pemadatan/penggetaran ini harus dilaksanakan oleh pekerja-pekerja yang telah
berpengalaman dan dilaksanakan sesuai dengan pengarahan dan petunjuk
Konsultan Pengawas.

(2) Pemadatan dilakukan dengan internal vibrator yang harus dapat


memberikan 6000 getaran/menit bila dimasukkan kedalam adukan beton
dengan slump 6 cm dan akan memberikan daerah yang kelihatan bergetar dalam
radius tidak kurang dari 46 cm. Alat penggetar harus dimasukkan searah dengan
as memanjangnya. Tidak diperkenankan untuk menggetarkan beton yang telah
mengalami “initial set” dan jangan sampai alat penggetar menumpu pada
tulangan baja. Tidak diperkenankan pula melakukan penggetaran untuk
maksud mengalirkan adukan beton.

 Penyelesaian Permukaan Beton

Semua permukaan jadi hasil pekerjaan beton harus rata, lurus, tidak tampak bagian-
bagian yang keropos, melendut atau bagian-bagian yang membekas pada
permukaannya. Ujung-ujung atau sudut-sudut harus berbentuk penuh dan tajam.

4.5 KUALITAS BETON

(1) Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Rencana, kualitas beton adalah K-300
(yaitu tegangan tekan hancur karakteristik untuk pengujian benda uji silinder atau

kubus beton ukuran 15x15x15 cm3 pada usia 28 hari).

(2) Penyedia Jasa harus memberikan jaminan atas kemampuannya membuat


kualitas beton ini dengan memperhatikan data-data pelaksanaan ditempat lain atau
dengan mengadakan trial mixes di laboratorium yang ditunjuk oleh Konsultan
Pengawas.

(3) Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji menurut ketentuan-ketentuan


yang disebut dalam Sub Bab 4.4.3. mengenai Pelaksanaan Pekerjaan. Penyedia Jasa
harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas beton yang dibuat dengan

ST4
-13
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
disahkan oleh Konsultan Pengawas dan laporan tersebut harus dilengkapi 2018
dengan evaluasi nilai kuat tekan beton yang diperoleh.

(4) Laporan tertulis tersebut harus disertai sertifikat dari laboratorium. Penunjukan
laboratorium harus dengan persetujuan Konsultan Pengawas.

(5) Penyedia Jasa harus membuat laporan terlulis atas data kualitas beton yang
dibuat dengan disahkan oleh Konsultan Pengawas dan laporan tersebut harus
dilengkapi dengan nilai karakteristiknya.

(6) Selama pelaksanaan harus ada pengujian slump.

(7) Nilai slump yang diizinkan berdasarkan jenis konstruksi yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut:

Jenis Konstruksi Nilai Slump (cm)


Min. Max.
Pier Beton & Pile Cap 5 10
Pelat Lantai 5 10

Persiapan dan cara-cara pelaksanaan pemeriksaan slump harus sesuai dengan


pasal 4.4.1 PBI 1971.

(8) Untuk mutu beton K-300 jumlah semen minimum 375 kg/m3 beton.

(9) Untuk mutu beton K-300, nilai faktor air semen maksimum adalah sebesar 0,53

(10) Perawatan kubus atau silinder percobaan tersebut adalah dalam pasir basah
atau ditutupi karung-karung basah tapi tidak tergenang air, selama 7 (tujuh) hari
dan selanjutnya dalam udara terbuka.

(11) Untuk pengendalian mutu beton, maka digunakan juga pembuatan kubus
percobaan untuk umur 3, 7, 14, atau 21 hari dengan ketentuan bahwa hasilnya tidak
boleh kurang dari nilai yang tercantum pada tabel di bawah ini. Jika hasil kuat
tekan benda-benda uji tidak memberikan angka kekekuatan yang diminta maka
harus dilakukan pengujian beton setempat dengan cara-cara seperti yang ditetapkan
dalam pasal 4.7.4 SKBI-I.4.53.1989-UDC:693.5 mengenai penyelidikan hasil uji
dengan kekuatan rendah.

ST4
-14
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Perbandingan Kekuatan Tekan Beton pada Berbagai Umur terhadap Kekuatan 2018
Tekan Beton Umur 28 hari.
Umur Beton (hari)

Rasio Kuat Tekan terhadap


Kuat Tekan Umur 28 hari

(12) Penyampaian beton (adukan) dari mixer ke tempat pengecoran harus dilakukan
dengan cara yang tidak mengakibatkan terjadinya pemisahan komponen- komponen
beton.

(13) Harus digunakan vibrator untuk pemadatan beton. (14) Pemeriksaan Mutu Beton:

(14) Persiapan, cara-cara pembuatan, penyimpanan dan pemeriksaan mutu hasil


pelaksanaan pekerjaan beton harus mengikuti ketentuan-ketentuan pada bab 4
PBI 1971.

(15) Penerimaan Hasil Pekerjaan Beton:

Pekerjaan beton dapat diterima setelah syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam


spesifikasi teknik dan gambar perencanaan telah dipenuhi seluruhnya dan umur
beton telah mencapai 28 hari. Kriteria penerimaan hasil pekerjaan beton ditentukan
berdasarkan SNI BETON 2003.

Penyimpangan hasil pelaksanaan terhadap spesifikasi teknis, gambar perencanaan


atau petunjuk Konsultan Pengawas dapat menyebabkan hasil pekerjaan tersebut
dibongkar dan diperbaharui kembali sesuai dengan persyaratan dan ketentuan-
ketentuan dalam persyaratan dokumen kontrak.

4.6 SIAR-SIAR KONSTRUKSI DAN PEMBONGKARAN ACUAN

(1) Pembongkaran acuan dan penempatan siar-siar pelaksanaan, sepanjang tidak


ditentukan lain dalam Gambar Rencana, harus mengikuti ketentuan pasal 5.8. dan
6.5. dari SKBI-I.4.53.1989-UDC:693.5 Siar-siar tersebut harus dibasahi lebih

ST4
-15
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
dahulu dengan air semen tepat sebelum pengecoran lanjutan dimulai. Letak siar-siar 2018
tersebut harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.

(2) Cetakan (acuan) beton dapat dibongkar jika umur beton telah melampaui
waktu sebagai berikut:
- Pelat lantai : 12 hari
- Poer, Pedestal, Pile cap : 12 hari

(3) Dengan persetujuan Konsultan Pengawas, cetakan beton dapat dibongkar lebih awal
dengan syarat benda uji yang kondisi perawatannya sama dengan sebenarnya telah
mencapai kekuatan 80% dari kekuatan pada umur 28 hari.

(4) Khusus untuk pengecoran dinding penahan tanah, siar – siar vertikal yang ada harus
diberi water stop SUPERCAST SW10.

4.7 PEERAWATAN DAN PERLINDUNGAN BETON

(1) Adukan beton harus dilindungi dari panas yang berlebihan atau pengeringan
yang terlalu dini akibat penguapan air yang berlebihan. Untuk daerah yang berangin
kencang, harus dibuat pelindung angin sesuai dengan pengarahan dari Konsultan
Pengawas dan harus dilindungi sehingga kehilangan kadar air dalam beton selama
masa perawatan seminimal mungkin.

(2) Beton yang baru selesai dicor harus dilindungi terhadap hujan, panas matahari serta
kerusakan-kerusakan lain yang disebabkan gaya-gaya sentuhan sampai beton
mencapai kekerasan dan kekuatan sebagaimana disyaratkan.

(3) Permukaan beton harus dilindungi terus menerus setelah pengecoran, dengan cara
menutupnya dengan karung-karung basah, pasir basah atau digenangi dengan air
selama kurang lebih 7 hari setelah pengecoran

(4) Cara lain untuk melindungi dan merawat beton harus mendapat persetujuan
Konsultan Pengawas dan sesuai dengan SNI Beton 2003.

4.8 PENGENDALIAN MUTU

ST4
-16
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
4.8.1 Penolakan Hasil Pekerjaan 2018
Konsultan Pengawas berhak menolak dan memerintahkan pembongkaran hasil
pekerjaan beton jika pekerjaan beton tersebut menunjukkan hasil-hasil sebagai
berikut:

a. Porous, segregasi atau berlubang-lubang.

b. Construction joints dibuat pada lokasi maupun cara-cara yang tidak


sesuai dengan rencana.

c. Letak/posisi tulangan baja bergeser (tidak sesuai dengan rencana) selama


dan setelah pengecoran.

d. Penyimpangan-penyimpangan hasil pelaksanaan sudah diluar batas


toleransi yang dapat diberikan sesuai dengan spesifikasi teknis ini.

e. Permukaan finishing tidak dapat memenuhi persyaratan.

f. Hasil pemeriksaan mutu beton maupun tindakan penanggulangannya tidak


dapat memenuhi persyaratan pada SNI Beton 2003.

g. Hasil pekerjaan tidak memenuhi persyaratan dalam spesifikasi teknis ini.

 Tanggung Jawab Penyedia Jasa

(1) Penyedia Jasa bertanggung jawab penuh atas kualitas konstruksi sesuai dengan
ketentuan-ketentuan di atas dan sesuai dengan Gambar Rencana yang diberikan.
Adanya atau kehadiran Konsultan Pengawas selaku Pengguna Jasa atau
Perencana yang sejauh mungkin melihat/mengawasi/menegur atau memberi
nasihat tidaklah mengurangi tanggung jawab penuh tersebut di atas.

(2) Semua pekerjaan harus dilaksanakan oleh ahli-ahli atau tukang-tukang yang
berpengalaman dan mengerti benar akan pekerjaannya. Semua pekerjaan yang
dihasilkan harus mempunyai mutu yang sebanding dengan standar yang umum
berlaku. Apabila Konsultan Pengawas memandang perlu, Penyedia Jasa dapat
meminta nasihat-nasihat dari tenaga ahli yang ditunjuk Konsultan Pengawas
atas beban Penyedia Jasa.

 Perbaikan Permukaan Beton

ST4
-17
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
(1) Penambahan pada daerah yang tidak sempurna, kropos dengan campuran 2018
adukan semen (cement mortar ) setelah pembukaan acuan, hanya boleh
dilakukan setelah mendapat persetujuan dan sepengetahuan Konsultan
Pengawas.

(2) Jika ketidak-sempurnaan itu tidak dapat diperbaiki untuk menghasilkan


permukaan yang diharapkan dan diterima oleh Konsultan Pengawas, maka
harus dibongkar dan diganti dengan pembetonan kembali atas beban biaya
Penyedia Jasa

(3) Ketidak-sempurnaan yang dimaksud adalah susunan yang tidak teratur,


pecah/retak, ada gelembung udara, kropos, berlubang, tonjolan yang lain yang
tidak sesuai dengan bentuk yang diharapkan/diinginkan.

 Pembersihan

(1) Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa harus memberikan contoh


material: koral, split, pasir, besi beton, PC untuk mendapatkan persetujuan
Konsultan Pengawas.

(2) Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas akan dipakai
sebagai standar/pedoman untuk memeriksa/menerima material yang
dikirim oleh Penyedia Jasa kelapangan.

(3) Penyedia Jasa diwajibkan untuk membuat tempat penyimpanan contoh- contoh
yang telah disetujui dibangsal Konsultan Pengawas.

ST4
-18
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
BAB 5 2018
WATERPROOFING
A. WATERPROOFING

5.1 LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pemasangan material waterproofing pada
bagian struktur beton yang berhubungan langsung dengan tanah dan yang terekspos
lingkungan luar, seperti pada dak atap beton atau graoun deservoar..

Yang termasuk lingkup pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya termasuk pengangkutannya yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan dan memenuhi uraian syarat dibawah ini serta memenuhi
spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.

Waterproofing Coating yang akan dilaksanakan pada:


 Ground Reservoar
 Daerah-daerah yang lembab (toilet dan dinding lembab)
 Plat talang beton

5.2 PERSYARATAN UMUM

 Tanggung jawab Penyedia Jasa

Penyedia Jasa bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pengadaan dan pemasangan


yang benar dari sistem waterproofing dari merek yang ditentukan atau yang
ekivalen untuk membuat struktur beton yang dimaksud benar-benar kedap air.
Semua material untuk sistem waterproofing ini harus baru dan memenuhi
persyaratan material yang ditentukan. Penyedia Jasa harus memberikan
sertifikat tes atau melakukan tes untuk menjamin material untuk waterproofing
sesuai dengan persyaratan dan kebutuhan untuk proyek ini.

Penyedia Jasa harus menunjuk waterproofing specialist yang berkualitas sebagai sub-
Penyedia Jasa untuk mengadakan, memasang dan melindungi system waterproofing,
sesuai dengan rekomendasi pabrik. Penunjukan spesialis waterproofing harus

ST5
-1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas dan harus dipilih berdasarkan catatan 2018
prestasi, keandalan teknis, kemampuan dan kesiapan untuk memberikan bantuan
teknis.

Penyedia Jasa harus bertanggung jawab untuk membangun dan memelihara sistem
drainase sementara untuk menjaga agar lokasi proyek tetap kering demi menjamin
pemasangan sistem waterproofing yang benar.

 Garansi Kinerja

Penyedia Jasa harus memberikan garansi selama masa pemeliharaan bangunan untuk
kondisi kedap air struktur beton yang diberi waterproofing, terhitung mulai tanggal
diselesaikannya seluruh pekerjaan.

Apabila terjadi kebocoran, garis-garis lembab, tetesan air atau tanda-tanda lain
yang menunjukkan tidak terpenuhinya kondisi kedap air selama masa pemeliharaan,
Penyedia Jasa harus segera melaksanakan usaha perbaikan untuk mengembalikan
kondisi kedap air tanpa membebani Pengguna Jasa.

Penyedia Jasa harus memperbaiki semua kerusakan terhadap finishing (seperti plaster,
cat, panel, tegel dsb.), instalasi listrik dan instalasi lainnya, atau barang- barang lain,
yang disebabkan oleh kebocoran air atau kelembaban yang diakibatkan oleh tidak
berfungsinya sistem waterproofing yang digunakan selama masa pemeliharaan
bangunan, Penyedia Jasa diminta membayar untuk semua perbaikan yang disebutkan
diatas.

5.3 MATERIAL

(1) Waterproofing Coating

Waterproofing ini merupakan satu komponen pasta berwarna, yang akan menjadi
lembaran tipis yang fleksibel, kedap air dan kuat setelah dikeringkan.

a. Komposisi Bahan

Material ini berbahan dasar utama yaitu acrilyc kualitas tinggi dan beberapa
filler.

ST5
-2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
2018
b. Data Teknis

Data teknis yang disarankan untuk pekerjaan ini:


- Bentuk komponen : Pasta
- Warna : Abu tua
- Sifat beracun : Tidak beracun
- Berat jenis : 1.1 – 1.2 kg/liter
- Daya lekat pada beton : Min. 1.5 N/m2
- Waktu layak pakai : 1 jam pada 200 C

½ jam pada 300 C

- E-Modulus : 19,000 – 21,000 N/mm2

c. Cara Pemasangan

i. Persiapan Dasar

1. Dasar beton harus bersih dan bebas dari kotoran – kotoran, debu dan
tumpahan bahan lain dan keras.

2. Dasar beton harus halus dan rata tanpa tonjolan atau cekungan yang
tajam.

3. Dasar beton harus dijenuhkan dengan air dan sisa air yang tergenang
dikeringkan begitu pekerjaan akan dimulai.

ii. Detail

1. Semua sudut – sudut siku harus dibuatkan dudukan khusus agar sudut
lagi tidak terlalu tajam. Dudukan ini dibuat dari bahan mortar khusus
yang tidak menyusut dan berkualitas baik.

2. Pemasangan pipa – pipa juga harus dibarengi dengan pengisian sisa –


sisa celah di sekitar pipa oleh bahan mortar grout.

iii. Aplikasi

1. Pelapisan dapat menggunakan kuas cat biasa, roller cat, sendok


penghalus semen (trowel) ataupun karet perata.

ST5
-3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
2. Pemakaian untuk Kamar mandi adalah 1.5 – 2 kg/m2 , Ground Water 2018
Tank 2 – 2.5 kg/m2

3. Jarak waktu antara pelapisan satu ke pelapisan berikutnya adalah


minimal 8 jam dan maksimal 36 jam.

4. Pelapisan satu dan lainnya harus berlainan arah (bersilangan).

5. Lapisan plesteran pelindung dipasang paling cepat 2 hari setelah


waterproofing dipasang. Hindari pemakaian paku yang menembus
lapisan waterproofing.

iv. Perawatan

1. Waterproofing dapat diinjak dan dilewati orang setelah 2 hari dan tahan
akan benturan ringan setelah 5 hari. Proses pengeringan baru efektif
setelah 14 hari dan siap menerima tekanan air.

2. Perawatan khusus diperlukan jika pemasangan pada area terbuka


terhadap matahari dan angin.

ST5
-4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
BAB 6 2018
PEKERJAAN LAS
6.1 LINGKUP PEKERJAAN

(1) Pengelasan baja lunak harus dilakukan dengan las lengkung listrik dan harus
memenuhi persyaratan AWS D1.1-90. Semua pekerjaan las hanya boleh
dikerjakan oleh tukang-tukang las yang berpengalaman dan bersertifikat
yang sedikitnya mempunyai pengalaman enam bulan pada pekerjaan yang
dimaksud.

(2) Penyedia Jasa harus memberikan daftar kepada Konsultan Pengawas mengenai
tukang-tukang las yang dipekerjakan, nama-nama mereka, pengalaman kerja dan
keterangan-keterangan lain yang diperlukan. Daftar ini harus mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas.

(3) Secara prinsip semua yang berhubungan dengan pekerjaan pengelasan antara
lain cara pelaksanaan, teknik pengelasan, kualifikasi tukang las/operator las/tack
welder, inspection/testing, toleransi, perbaikan las dan lain-lain; harus memenuhi
AWS D1.1-90 serta ketentuan-ketentuan dibawah ini.

(4) AWS D1.1-90 tersebut harus selalu ada baik diworkshop pemborong maupun
dilapangan.Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pemasangan material
waterproofing pada bagian struktur beton yang berhubungan langsung dengan tanah
dan yang terekspos lingkungan luar, seperti pada dak atap beton.

6.2 MATERIAL LAS

(1) Kawat las atau eletrode yang digunakan adalah Kobe Steel RB 26 atau
E60XX Low Hydrogen Elektrode dengan minimum Yield Strength 4200 kg/cm2.

(2) Sebelum pemesanan kawat las, pemborong diharuskan memberikan contoh kawat
berikut brosur teknisnya untuk disetujui secara tertulis oleh direksi lapangan.
Kawat las harus dikirim ke workshop dalam bungkusan yang tertutup/segel dengan
baik.

ST6
-1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
(3) Kawat las yang sudah dibuka dari bungkusnya harus dilindungi atau 2018
disimpan sedemikian sehingga karakteristik atau sifatnya tidak berubah.

(4) Setelah bungkus dibuka, kawat las tidak diperbolehkan dibiarkan diudara terbuka
melebihi max 4 (empat) jam. Kawat las yang dibiarkan diudara terbuka melebihi 4
(empat) jam tidak boleh digunakan untuk pengelasan.

(5) Kawat las yang berada diudara terbuka yang belum melampaui batasan 4 (empat)
jam tersebut dapat dipanaskan kembali didalam “Holding Oven” pada

temperatur 120 0C selama Min. 4 (empat) jam sebelum dapat digunakan


kembali. Pemanasan kembali tersebut hanya diperbolehkan dilakukan satu kali saja.

(6) Kawat las yang basah/terkena air sama sekali tidak boleh digunakan
walaupun lewat pemanasan oven ulang.

(7) Ukuran maksimum diamater kawat las adalah sebagai berikut.

 1.8 mm untuk semua pengelasan yang dilakukan pada posisi horizontal


kecuali untuk “root passed” (pengelasan pada root).

 2.6 mm untuk pengelasan las sudut horizontal

 3.6 mm untuk root passes las sudut yang dilakukan pada posisi horizontal
dengan backing plate dengan root opening 6 mm atau lebih

 4.4 mm untuk pengelasan vertikal atau overhead.

6.3 MATERIAL LAS

(1) Mesin las yang digunakan harus masih berfungsi dengan baik antara lain dapat
menghasilkan arus yang kontinu dan stabil.

(2) Tenaga listrik mesin harus berasal dari genset yang dilengkapi dengan panel
pembagi dan trafo las sehingga besarnya arus/ampere dapat dikontrol/diatur sesuai
kebutuhan. Besarnya KVA Genset disesuaikan dengan jumlah unit trafo las yang
hendak digunakan.

6.4 PENGELASAN

ST6
-2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
(1) Prosedur pengelasan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan 2018
dimulai.

(2) Pengelasan tidak boleh dilakukan pada keadaan dimana permukaan/bagian yang
hendak dilas basah atau terexpose terhadap hujan, atau angin kencang atau keadaan
dimana tukang-tukang las/welder bekerja pada kondisi buruk.

(3) Pekerjaan las dalam keadaan cuaca buruk dapat dilakukan dengan
persetujuan Konsultan Pengawas, jika telah diambil langkah-langkah pengamanan
terhadap pengaruh cuaca buruk.

(4) Ukuran kawat las, panjang lengkungan, voltage dan ampere mesin las harus
disesuaikan dengan type groove, posisi pengelasan dan keadaan lain yang
berhubungan dengan pekerjaan pengelasan. Besar arus harus sesuai dengan
range yang diperbolehkan oleh pembuat electrode/kawat las yang bersangkutan.

(5) Bidang-bidang permukaan yang akan dilas harus bebas atau dibersihkan dari
dari mill scale yang lepas, slag, cat, karat, kelembaban, lemak dan material lainnya
yang akan mengganggu proses pengelasan dan atau menghasilkan asap pengelasan
yang mengganggu kesehatan.

(6) Dalam melakukan Thermal Cutting, peralatan harus diatur sedemikian


sehingga dapat dihindarkan pemotongan yang melewati/melampaui garis
pemotongan yang seharusnya.

(7) Bagian yang akan dilas dengan las sudut harus diletakan sedekat mungkin,
sedangkan untuk bagian-bagian yang akan dilas tumpul/butt joints harus diatur
sesuai dengan ketentuan “Root Opening” yang disyaratkan dalam AWS D1.1-
90.

(8) Tack Weld/Las titik harus dilaksanakan sedemikian sehingga mempunyai kualitas
yang sama dengan las akhir yang sebenarnya.

(9) Dalam asembling dan penyambungan bagian-bagian yang dilas maka harus
dilakukan prosedur dan urutan sedemikian sehingga dapat dihindarkan semaksimal
mungkin terjadinya distorsi dan penyusutan/shringkage dari bagian-bagian yang
akan dilas.

ST6
-3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
(10)Toleransi dimensi dari bagian yang sudah dilas harus memenuhi AWS D1-90. 2018
(11)Profil penampang las/weld profile dapat sedikit cekung/cembung asalkan
memenuhi syarat AWS D1.1-90.

(12)Pengelasan-pengelasan yang tidak memenuhi syarat toleransi yang


disebutkan dalam AWS D1.1-90 harus diperbaiki dengan cara matching,
grinding, chipping atau gouging seperti diatur dalam AWS D1.1-90.

(13)Bagian-bagian yang mengalami distorsi harus diluruskan dengan cara mekanis


atau cara pemanasan lokal. Temperatur pemanasan lokal tersebut tidak boleh

melebihi 6000C.

(14)Pendempulan/chaulking teradap pengelasan sama sekali tidak


diperbolehkan.

(15)Percikan-percikan las yang merusak permukaan pelat atau bagian-bagian lainnya


harus dicegah. Cacat atau noda akibat percikan las harus digerinda/dihaluskan
kembali.

(16)Pada pengelasan yang terdiri atas beberapa layer, sebelum melakukan


pengelasan layer berikutnya, kerak (slag) harus dibersihkan/dilepas dari lapisan
tersebut serta bagian pelat disekitarnya harus disikat sampai bersih. Kerak juga
harus dibersihkan dari semua permukaan las yang sudah selesai. Las dan bagian
sekitarnya harus dibersihkan dengan cara disikat atau cara lain yang disetujui oleh
Konsultan Pengawas. Permukaan las yang sudah dibersihkan tidak boleh dicat
sebelum mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.

(17)Untuk pengelasan yang menggunakan “Backing Plate” maka backing plate


tersebut harus dibuat menembus sepanjang las. Ketebalan backing plate mengikuti
AWS D1.1-90.

(18)Untuk memudahkan pelaksanaan serta mendapatkan mutu pengelasan yang baik,


maka pada dasarnya semua pekerjaan las harus dilakukan di workshop. Pada
keadaan khusus, pengelasan dilapangan hanya diperbolehkan setelah mendapat
persetujuan tertulis dari direksi lapangan.

ST6
-4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
(19)Type, tebal, panjang dan lokasi pengelasan harus mengikuti gambar rencana. 2018
Ketebalan maksimum dari setiap layer root passes dari groove dan las sudut adalah
sebagai berikut.

a. 3 mm untuk setiap layer yang dilakukan pada posisi datar.

b. 5 mm untuk setiap layer yang dilakukan dalam posisi vertikal,


overhead, atau horizontal

(20)Ukuran maksimum dari single pass las sudut dan root passed dari multiple pass las
sudut adalah sebagai berikut:
a. 10 mm untuk pengelasan posisi datar
b. 8 mm untuk posisi overhead atau horizontal
c. 3 mm untuk posisi vertikal.

(21)Penyedia Jasa harus bertanggung jawab untuk memperbaiki las yang tidak
memenuhi syarat seperti keropos, tumpang tindih, miring, kelebihan atau kurang
tebalnya “throat” atau ukuran.

6.5 PEMERIKSAAN PEKERJAAN LAS

(1) Pekerjaan las harus diperiksa atau disaksikan oleh engineer atau wakil yang
ditunjuknya sesuai dengan persyaratan dalam AWS D1.1-90 dan harus mencakup
pemeriksaan visual, test ultrasonic dan tes radiografik. Pengawasan visual harus
tetap dilakukan meskipun pemeriksaan- pemeriksaan lain dijalankan juga.

(2) Semua pengelasan, tanpa kecuali, harus mengalami “visual inspection” yang
dilakukan oleh welding-welding inspection dari direksi lapangan. Visual inspection
tersebut harus dapat dilakukan pada seluruh proses pengelasan, tidak hanya pada
tahap akhir pengelasan saja. Visual inspection minimum harus berupa antara lain:

a. Persiapan permukaan yang akan dilas (kebersihan, root face, root


opening, groove angle, groove radius dan lain-lain.)

b. Asembling bagian-bagian yang akan dilas

ST6
-5
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
c. Pemeriksaan weld profile atau penampang las termasuk pemeriksaan 2018
apakah terjadi porosity, undercut, kelengkungan/kecembungan yang
berlebihan, overlap, crack, slag inclusion dan lain-lain.

(3) Terhadap pengelasan yang diragukan kualitasnya, maka direksi lapangan akan
meminta Penyedia Jasa untuk melakukan radiografic tes (x-ray test) atau
ultrasonic test. Dalam hal ini, Penyedia Jasa harus mempersiapkan segala sesuatu
agar test bisa dilaksanakan dengan baik.

ST6
-6
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
BAB 7 2018
PASANGAN BATU KALI
7.1 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan yang dimaksud meliputi :


a) Pasangan aanstamping batu belah
b) Pasangan batu belah 1 : 3 ( trasraam )
c) Pasangan batu belah 1 : 5
d) Pondasi setempat

7.2 PERSYARATAN BAHAN

a) Batu Belah
1. Batu belah yang dipakai harus padat tidak berfori tidak retak, mempunyai
sisi yang tajam/ tidak bulat dan tidak mengandung kotoran sehingga
mengakibatkan spesi adukan tidak memnyatu dengan pas. Batu kali
2. Sebelum pengadaan bahan ini, Kontraktor diwajibkan mengajukan contoh
disertai data teknis dari batu kali yang akan dipakai kepada Direksi/Konsultan
pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
b) Semen
Harus memenuhi syarat Sesuai dengan Pasal 1 Butir 1.2.1.
c) Pasir
Harus memenuhi syarat Sesuai dengan Pasal 1 Butir 1.2.2.
d) Air
Harus memenuhi syarat sesuai dengan Pasal 1 butir 1.2.3.

7.3 PERSYARATAN BAHAN

a) Pasangan aanstamping dipasang dengan tinggi 15 cm setelah dilaksanakan


pengurugan pasir dibawah pondasi dengan tinggi 5 cm.

b) Pasangan batu dipasang berdiri, rapat kekosongan pada pasangan tidak


diperkenankan.

ST7
-1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
c) Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor harus memperhatikan ukuran 2018
tinggi, lebar, dan panjang pondasi yang akan dilaksanakan sesuai dengan yang
tercantum dalam Gambar Kerja.

d) Sebelum pemasanagn, tinggi panjang dan lebar galian harus terlebih dahulu
mendapat persetujuan pengawas lapangan agar tidak terjadi pembongkaaran
kembali. Pondasi yang disebabkan volume galain tidak memenuhi syarat.

e) Aduk Perekat/Spesi.

1. Aduk perekat/spesi untuk pas. Pondasi batu kali kedap adalah


campuran 1 PC : 3 PS setinggi 30 cm ( lihat gambar kerja )

2. Untuk semua pasangan pondasi batu selain pas trasraam dipakai aduk
perekat/spesi campuran 1 PC : 5 PSR terkecuali yang disyaratkan kedap
air seperti tercantum dalam gambar kerja.

3. Persyaratan pembuatan adukan harus sesuai dengan pasal 1 dalam bab ini.

f) Pekerjaan pemasangan pondasi batu kali harus benar-benar vertical dan


horizontal pengukuran dilakukan dengan tiang lot dan harus diukur tepat. Spesi
adukan harus mengisi celah peremuan batu kali seingga tidak terdapat lubang yang
kosong pada pasangan pondasi batu kali.
1. Pada saat dilaksanakan pekerjaan harus diperhatikan rencana pemasangan
sparing untuk instalasi air kotor yang melewati batu kali termasuk ketinggian
untuk pasangan pipa yang akan dipasang dengan kemiringan yang sesuai
dengan gambar kerja.
2. Pada pasangan pondasi batu kali juga harus disiapkan stek-stek besi
(sesuai pembesian yang direncanakan). Untuk pemasangan kolom praktis Stek
tersebut dipasang dengan panjang 1 mtr dan 0.50 cm panjangnya tertanam pada
pasangan batu kali.
3. Besarnya ukuran batu kali yang akan dipasang harus disesuaikan dengan
luas penampang pondasi yang akan dilaksanakan. Batu kali yang berukuran
kecil tidak diperbolehkan untuk dipasang pada bagian bawwah pas. Batu
kali.

ST7
-2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
2018

ST7
-3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
BAGIAN III 2018
SPESIFIKASI PEKERJAAN ARSITEKTUR

BAB 1
PEKERJAAN PASANGAN
1.1 PERSYARATAN BAHAN DAN STANDAR

a. Semua pekerjaan pasangan harus memenuhi standar sebagai berikut:


- Peraturan Beton Bertulang Indonesia (N1-2) 1971
- Peraturan Umum untuk Bahan Bangunan di Indonesia NI-3 (1970)
- Peraturan Cement Portland Indonesia NI-8 (1972)
- Peraturan Bata Merah Indonesia NI-10 (1978)
- Undang-undang dan peraturan pemerintah di bidang perumahan.

b. Semen yang dipakai harus sama kualitasnya dengan semen pada pekerjaan beton
dan harus memenuhi syarat yang ada pada Peraturan Semen Portland Indonesia NI-
8.

c. Pasir untuk adukan pasangan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:


- Butirannya harus tajam, keras dan tidak dapat dihancurkan oleh tangan.
- Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5 %, bila melebihi 5% pasir harus di
cuci
- Warna larutan hasil pengujian mengenai zat-zat organik dengan
menggunakan 3% Natrium Hidroksida tidak boleh lebih tua dari larutan normal
atau larutan the dengan kepekatan sedang.
- Bagian yang hancur pada pengujian dengan larutan jernih Natrium Sulfat
tidak boleh lebih dari 10 %.
- Keteguhan adukan percobaan dibandingkan dengan adukan pembanding, yaitu
menggunakan semen sama dengan pasir normal, tidak boleh kurang dari 65 %
pada pengujian 7 hari.
- Penggunaan pasir dari laut untuk adukan sama sekali tidak diperkenankan.
- Butiran pasir harus dapat melalui ayakan berdiameter lubang 3 mm.

A1-
1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
d. Air yang dipakai harus selalu bersih, bebas dari lumpur, minyak, dan bahan 2018
organik lainnya, serta memiliki kualitas yang sama dengan yang dipakai untuk
pekerjaan beton.PERSYARATAN BAHAN.

e. Bata merah yang dipakai adalah yang terbuat dari tanah liat dengan/atau
tanpa campuran bahan lainnya, hasil produksi lokal dengan ukuran normal 5,5 cm x
11 cm x 22 cm, dibakar dengan suhu cukup tinggi sehingga tidak akan hancur lagi
bila direndam dengan air, dan mempunyai luas penampang lubang kurang dari
15% dari luas potongan datarnya. Bentuk standar dari bata merah adalah kubus
persegi empat panjang, bersudut siku-siku dan tajam, dengan permukaan yang
rata dan tidak menampakkan adanya retak-retak yang merugikan. Meskipun
ukuran bata yang bisa diperoleh di suatu daerah mungkin berbeda dengan ukuran di
atas, namun harus diusahakan supaya tidak terlalu menyimpang dari ukuran-ukuran
tersebut. Ukuran standar bata merah harus sesuai dengan peraturan PUBI-1982, SII-
0021-78 dan NI-10.

f. Kapur yang dipergunakan harus berkualitas baik dan memenuhi standar NI-7.

g. Adukan harus dicampur di tempat tertentu yang bersih dari kotoran, memiliki
permukaan yang rata dan keras, tidak menyerap air, dan harus mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas Konsultan Pengawas.

h. Komposisi adukan memiliki syarat seperti yang tertera pada Gambar


Rencana, atau dalam uraian Tabel 1-1 berikut ini:

Tabel 1-1 Tabel Jenis dan Komposisi Adukan


Adukan Komposisi Jenis Pekerjaan
M.1 1 pc : 3 Ps a. roulag bata
(Plesteran Kedap Air / b. adukan bata kedap air
Trasraam) c. plesteran kedap air
M.2 1 pc : 5 Ps a. adukan dinding bata biasa (eksterior dan
(Plesteran Biasa) interior)
b. plesteran biasa (eksterior dan interior)
M.3 1 pc : 3 Ps : 5 Kr a. lantai rabat beton atau screed pearlstone,
semua alas lantai (screed) pasangan lantai
keramik pada lantai yang berhubungan
langsung dengan muka tanah.

A1-
2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
1.2 PERSYARATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PASANGAN BATA MERAH 2018
a. Adukan untuk pasangan dibuat secukupnya untuk pekerjaan kurang lebih 1 (satu)
jam. Adukan yang tidak terpakai lebih dari 1 jam atau adukan yang semennya
sudah mengeras tidak boleh dipakai lagi.

b. Komposisi jenis adukan disesuaikan dengan penjelasan di atas, atau sesuai dengan
gambar perencanaan.

c. Untuk semua dinding luar maupun dalam, lantai dasar pada mulai dari
permukaan sloof/balok sampai ketinggian 30 cm di atas permukaan lantai (atau
sesuai gambar rencana) pada daerah ruang basah atau daerah lain yang
disyaratkan, digunakan adukan kedap air M.1 (trasraam).

d. Pemasangan bata merah dilakukan bertahap, setiap hari maksimum 1 m,


diikuti dengan pengecoran kolom-kolom praktis dan ikatan angker-angker kusen,
baut-baut, dan pekerjaan lain yang diperlukan.

e. Bagian pemasangan bata merah yang berhubungan dengan setiap bagian


pekerjaan beton (kolom struktur) harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter
8 mm berjarak 40 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian
pekerjaan beton dan bagian yang ditanam pada pasangan batu merah sekurang-
kurangnya 30 cm, kecuali ditentukan lain.

f. Pasangan bata merah harus menghasilkan dinding setebal 15 cm kecuali jika


ditentukan lain pada Gambar Rencana. Ukuran tersebut termasuk plesteran pada
kedua belah sisinya. Pelaksanaan pasangan harus rapih, permukaan tidak boleh
bergelombang serta tegak lurus dan siku dengan bidang lainnya.

g. Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah, kecuali posisi


tertentu yang menghendaki bata merah dipasang dengan ukuran harus dibelah
dua.

h. Pengerjaan dinding harus memakai uitzet (piket), lubang-lubang dan


sebagainya dengan alat uitzet yang disetujui.

i. Bata dipasang dengan adukan pengikat sambungan 10 mm, didasari dengan baik
dan sambungan-sambungan yang tegak lurus dan rata.

A1-
3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
j. Setelah bata merah terpasang dengan adukan, naad/siar-siar harus dikerok sedalam 2018
± 1 cm dan dibersihkan untuk pegangan plesteran.

k. Seluruh pasangan bata merah harus dijaga dari kerusakan/benturan benda keras
yang diakibatkan oleh pekerjaan-pekerjaan lain. Perlindungan juga bermaksud
melindungi terhadap gangguan cuaca, misalnya hujan lebat. Bila terjadi kerusakan,
Penyedia Jasa wajib memperbaikinya dengan biaya yang menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa.

l. Bila ada pekerjaan pasangan dinding bata merah yang tidak diterima oleh
pihak Konsultan Pengawas akibat pengerjaannya yang dilakukan di luar
aturan-aturan yang berlaku, maka pekerjaan tersebut harus dibongkar dan
diperbaiki lagi dengan beban biaya pada pihak Penyedia Jasa.

A1-
4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
BAB 2 2018
PEKERJAAN PLESTERAN DAN PELAPIS
2.1 LINGKUP PEKERJAAN

a. Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan- bahan
dan peralatan yang diperlukan, termasuk alat-alat bantu dan alat-alat angkut yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai yang ditentukan dalam gambar.

b. Pekerjaan plesteran dan pelapis ini meliputi semua pelapisan permukaan pasangan
bata maupun kolom beton serta yang lain-lainnya yang diperlukan untuk di-finish.

c. Pekerjaan plesteran dan pelapisan yang dilaksanakan adalah:


 Plesteran Biasa (M.2)
 Plesteran Kedap Air/Trasraam (M.1)
 Plesteran Halus/Acian

2.2 PERSYARATAN KHUSUS MATERIAL/BAHAN

a. Semen yang digunakan harus memenuhi standar NI-8 type I menurut ASTM atau
S-400 memenuhi standar Portland Cement. Penyimpanan harus di tempat yang
kering dan rapat air, terangkat dari tanah, dan ditumpuk sesuai dengan syarat
penempatan semen menurut urutan pengiriman.

b. Pasir dipilih dari jenis pasir pasang yang kasar, tajam, bersih dan bebas dari tanah
liat/lumpur/campuran lain. Pasir ini harus mempunyai gradasi ukuran dan
bentuk yang sama dengan persyaratan NI-3 pasal 1 dan 14 ayat 2, dan NI-2 bab 3
.3.

c. Air yang digunakan harus bersih dan bebas dari bahan minyak, bahan
organik dan garam asam alkali, dan memenuhi NI-3 pasal 10.

d. Semua material sebelum dipakai harus mendapat persetujuan Konsultan


Pengawas dengan cara menunjukkan contohnya terlebih dahulu.

e. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan NI-8.

A2-
1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
f. Seluruh peraturan yang diperlukan agar supaya disediakan Penyedia Jasa di site. 2018
2.3 CAMPURAN PLESTERAN

a. Untuk semua bidang tembok secara umum memerlukan jenis Plesteran Biasa yang
memakai campuran aduk 1 pc : 5 pasir (M.2)

b. Untuk semua bidang kedap air, beton dan semua pasangan bata di bawah
permukaan tanah sampai ketinggian 30 cm dari muka tanah dipakai aduk Plesteran
Kedap Air/Trasraam dengan campuran 1 pc : 3 pasir (M.1).

c. Plesteran Halus/Acian dipakai campuran PC dan air sampai mendapatkan


campuran yang homogen.

d. Untuk semua pekerjaan plesteran tidak diperkenankan menggunakan kapur.

e. Semua campuran aduk plesteran harus benar-benar tercampur rata dan homogen.

2.4 PELAKSANAANPEKERJAAN LAPISAN BATU BATA

a. Untuk pasangan batu bata sebelum diplester, harus dibasahi terlebih dahulu dan
siar-siarnya dikerok sedalam ± 1 cm. Selanjutnya dinding disikat bersih dan
disiram air, barulah plesteran dapat mulai dikerjakan.

b. Untuk beton, sebelum diplester permukaannya harus dibersihkan dari sisa- sisa
bekisting dan kemudian dikretek/dikerat (stratch) terlebih dahulu.

c. Untuk semua bidang pasangan bata merah yang akan diselesaikan dengan cat
dipakai plesteran halus (acian) di atas permukaan plesterannya.

d. Semua bidang yang akan diplester diberi alur-alur garis horizontal untuk
memberi ikatan yang lebih baik terhadap bahan plesterannya.

e. Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan


dinding/kolom/lantai yang dinyatakan dalam gambar, atau sesuai peil-peil yang
diminta gambar. Minimal tebal plesteran 1 cm, dan maksimal tebal adalah 2
cm. Jika ketebalan melebihi 3 cm harus diberi kawat kasa ayam untuk
membantu memperkuat daya lekatnya.

A2-
2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
f. Pekerjaan plesteran akhir harus lurus, sama rata, datar maupun tegak lurus. 2018
g. Pada setiap pertemuan dua bahan yang berbeda jenis pada satu bidang datar,
harus diberi naat dengan ukuran lebar 0,7 cm dengan kedalamannya 0,5 cm.

h. Untuk permukaan yang datar, batas toleransi perlengkungan atau pencembungan


bidang tidak boleh melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m. Jika melebihi, Penyedia
Jasa berkewajiban memperbaikinya.

i. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar tidak


terlalu tiba-tiba, yaitu dengan cara membasahi permukaan plesteran setiap kali
terlihat kering dan melindunginya dari terik panas matahari langsung dengan
bahan penutup untuk mencegah penguapan air secara cepat. Jika terjadi
keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik, maka bidang tersebut
harus dibongkar dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh
Konsultan Pengawas.

j. Plesteran dilaksanakan dalam 3 lapis, yaitu:

 Lapisan Kasar
Lapisan kasar harus menutup seluruh bidang dinding. Sebelum lapisan kasar
mengeras, harus dibuat goresan melintang. Lapisan ini harus dibasahi selama
tidak kurang dari 24 jam dan dibiarkan jenuh sebelum lapisan sedang dipasang.

 Lapisan Sedang
Lapisan sedang harus dibentuk menjadi satu permukaan yang betul-betul rata,
kemudian dibuat kasar dengan mistar kayu untuk memperoleh lekatan lapisan
halus. Lapisan ini harus tetap basah selama 48 jam dan dibiarkan mengering.

 Lapisan Halus
Lapisan halus dipasang setelah 7 hari pemasangan lapisan sedang. Lapisan
sedang dibasahi terlebih dahulu sebelum memasang lapisan halus. Lapisan
ini harus benar-benar rata dan halus dengan menggunakan air kapur dan semen,
sehingga diperoleh permukaan licin dan halus, bebas dari bidang yang kasar,
tanpa ada bekas-bekas sendok atau noda lain. Lapisan ini harus dibasahi
sekurang-kurangnya 2 hari.

A2-
3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
k. Selanjutnya, pekerjaan finishing pada permukaan yang baru diplester tidak 2018
boleh dilakukan sebelum plesteran berumur lebih dari 2 (dua) minggu, atau sebelum
plesteran cukup kering.

2.5 PEKERJAAN PELAPIS BATU MUKA

(1) Lingkup Pekerjaan :


- Dinding penahan tanah/ retaining wall
- dan yang nyata-nyata tergambar pada gambar perencanaan.

(2) Persyaratan Bahan


a. Batu Muka
Warna : Abu-abu kehitaman
Sistem Pemasangan : Tidak Pakai Naad (Siar)

b. Untuk bahan-bahan lain seperti Semen, Air, Pasir harus memenuhi standard
yang berlaku, yang telah diuraikan pada buku ini.

(3) Persyaratan Pelaksanaan

a. Adukan bentuk pasangan dibuat secukupnya untuk pekerjaan lebih kurang


satu jam, Adukan yang tidak terpakai lebih dari satu jam tidak boleh dipakai
lagi dan atau adukan yang sudah sifat semennya mulai mengeras.

b. Komposisi : Jenis Adukan/Perekat memakai adukan dengan campuran 1 Pc :


Ps (M-1)

c. Sebelum dilaksanakan pemasangan, batu-batu harus dipilih terlebih dahulu,


terutama mengenai ukuran, warna, dan lain sebagainya.

d. Pada saat pemasangan batu harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat atau
bernoda dan warna sesuai dengan yang disyaratkan/dipilih.

e. Batu yang sudah terpasang harus segera dibersihkan dari bercak noda adukan
serta kotoran-kotoran lain dengan kain basah dan/atau memakai cairan bahan
kimia setelah mendapat ijin dari Konsultan Pengawas.

A2-
4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
f. Bila ada pekerjaan-pekerjaan Pasangan yang tidak diterima oleh pihak 2018
Konsultan Pengawas, dikarenakan dalam pengerjaannya di luar aturan- aturan
yang berlaku, maka pekerjaan tersebut harus dibongkar, dan diperbaiki lagi
atas beban Penyedia Jasa.

g. Bila terjadi kerusakan Penyedia Jasa diwajibkan untuk memperbaikinya dengan


tidak mengurangi mutu pekerjaan dan seluruh biaya menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa. Tuntutan Biaya Tambah Kurang yang. diakibatkan oleh
kecerobohan dalam pekerjaan, menjadi tanggungan Penyedia Jasa.

A2-
5
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
BAB 3 2018
PASANGAN LANTAI DAN GRANIT
3.1 LINGKUP PEKERJAAN PASANGAN LANTAI

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, dan peralatan yang
dibutuhkan untuk terlaksananya pekerjaan ini dengan hasil terbaik. Yang dimaksud
pekerjaan lantai ini tidak terbatas pada seluruh detail yang ditunjukkan dalam
gambar saja, melainkan juga sesuai dengan petunjuk Pihak Konsultan Pengawas.
Pekerjaan ini terdiri atas:
a. Pekerjaan Pasangan Lantai Rabat Beton (screed)
b. Pekerjaan Pasangan Lantai Keramik dan Granit Tile
c. Pekerjaan Pasangan Lantai dan dinding Keramik KM/WC

3.2 PEKERJAAN PASANGAN LANTAI RABAT BETON (SCREED)

(1) Lingkup Pekerjaan

Meliputi semua pekerjaan yang nyata-nyata tergambar pada Gambar


Rencana.

(2) Persyaratan Bahan

a. Cement Portland, pasir dan air harus memenuhi persyaratan dan peraturan
yang berlaku. Meterial-material lain yang belum ditentukan di atas tetapi
diperlukan untuk menyelesaikan, membantu, dan keperluan penggantian
pekerjaan dalam bagian ini, harus merupakan bahan baru, dengan kualitas
yang terbaik dari jenisnya serta harus disetujui Konsultan Pengawas.

b. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan/persyaratan


yang berlaku.

A3-
1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
(3) Penggunaan Adukan Rabat 2018
a. Pasangan adukan rabat dengan campuran 1 pc : 3 pasir : 5 setebal 8 cm
untuk bagian dasar dari pasangan lantai Pearl Stone atau sesuai dengan
gambar, dilaksanakan di atas urugan pasir setebal 5 cm yang terlebih dahulu
dipadatkan.

b. Pekerjaan rabat beton (screed) dengan tebal 5 cm atau sesuai dengan Gambar
Rencana sebagai alas pasangan lantai keramik beton yang berhubungan
langsung dengan tanah, elevasi permukaan harus diperhatikan sehingga hasil
akhir dari lantai keramik sesuai dengan peil yang tercantum dalam gambar.

(4) Penyelesaian

a. Penyelesaian setelah lantai rabat beton selesai khusus pada beberapa ruang
rapat dan ruang kerja akan diselesaikan dengan pemasangan karpet sesuai
gambar rencana.

b. Pada pertemuan antara pasangan lantai rabat beton dengan dinding, dipasang
Plint sesuai dengan gambar rencana, serta petunjuk Konsultan Pengawas.

3.3 PEKERJAAN PASANGAN LANTAI KERAMIK DAN GRANIT TILE

(1) Lingkup Pekerjaan

Seluruh permukaan lantai yang nyata-nyata tertulis dalam gambar


perencanaan dilapisi dengan pasangan Keramik.

(2) pesifikasi Bahan

a. Spesifikasi Keramik Tile : Sesuai gambar kerja


Ukuran : 8mm
Ketepatan siku : 0,3 %
Ketepatan ukuran sisi : 5%
Kelurusan sisi : 0,5 %
Rata permukaan : 0,4 %
Tingkat Absorsi Air : di bawah 4 %
Ketahanan Gurat : 5-7 mohs

A3-
2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Ketahanan Patah : 300-400 kg/cm2 2018
Bahan Perekat : Adukan M.1 dan M.2, pasta semen &
perekat khusus
Bahan Pengisi siar : semen warna / tile grout
Keramik setara : Romans, Platinum, dll (SNI)

b. Cement Portland, pasir dan air harus memenuhi persyaratan dan peraturan
yang berlaku. Material-material lain yang belum ditentukan di atas tetapi
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam bagian ini, harus merupakan
bahan baru, dengan kualitas yang terbaik dari jenisnya serta harus disetujui
Konsultan Pengawas.

c. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai atau memenuhi


Persyaratan Peraturan Keramik Indonesia (NI-19) dan PUBI-1982.

d. Bahan yang akan dipakai harus dipilih dari satu jenis produk kecuali
dinyatakan lain oleh Perencana/Konsultan Pengawas.

(3) Persyaratan Pelaksanaan

a. Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia Jasa diwajibkan memberikan contoh


material dan membuat shop drawing pola pemasangan keramik, untuk
mendapatkan persetujuan dari Perencana/Konsultan Pengawas.

b. Pada saat pemasangan, keramik harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat
atau bernoda, dengan warna yang sesuai dengan yang disyaratkan/dipilih.

c. Bidang permukaan dasar lantai keramik harus rata/datar sesuai dengan


ketebalan finishing yang telah ditentukan oleh gambar kerja. Toleransi

kecekungan/kecembungan adalah 2,50 mm untuk setiap 2 m2. Khusus untuk


lantai di ruang basah dan di tempat lain toleransinya disesuaikan dengan
petunjuk Konsultan Pengawas. Pemasangan lantai harus diperhatikan terhadap
arah kemiringan pengaliran air dan diperhatikan adanya lubang-lubang floor
drain, tali air dan lain-lain.

d. Adukan perekat untuk pemasangan keramik menggunakan campuran seperti


yang telah diuraikan pada bab di atas, dan dapat ditambahkan bahan perekat

A3-
3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
lain yang disyaratkan, atau dapat digunakan pasta semen murni dan 2018
ditambah perekat.

e. Jarak siar-siar antara ubin keramik harus sama lebar dan tidak lebih dari 3 mm
dengan kedalaman 2 mm, kecuali jika ditentukan lain, dan membentuk garis
sejajar dan lurus, tegak lurus pada bagian siar berpotongan.

f. Pemotongan keramik harus menggunakan alat pemotong khusus sesuai dengan


persyaratan pabrik.

g. Bahan pengisi siar adalah bahan grouting dengan warna yang sama dengan
warna ubin keramik, dan persyaratan pelaksanaan harus sesuai dengan
spesifikasi pabrik.

h. Keramik yang sudah terpasang harus segera dibersihkan dari bercak noda
adukan dengan kain basah dan/atau memakai cairan bahan kimia setelah
mendapat ijin dari Konsultan Pengawas.

i. Bila terjadi kerusakan, Penyedia Jasa diwajibkan untuk memperbaikinya dengan


tidak mengurangi mutu pekerjaan, dan seluruh biaya menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa.

j. Pertemuan antara pasangan lantai keramik dengan dinding diselesaikan dengan


Plint dengan gambar rencana, serta petunjuk Konsultan Pengawas.

k. Tuntutan adanya biaya tambah yang diakibatkan oleh kecerobohan dalam


pekerjaan, menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.

l. Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan-peraturan ASTM,


PUBB 1956 (NI-3).

A3-
4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
BAB 4 2018
PEKERJAAN KAYU PELAPIS
4.1 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi semua pengadaan tenaga, bahan-bahan, peralatan berikut alat-
alat bantu lannya yang dibutuhkan, untuk melaksanakan pekerjaan kayu baik kayu
kasar maupun kayu halus

a. Pekerjaan kayu halus, meliputi :


 Pekerjaan Daun Pintu
 Pekerjaan Plint
 Semua pekerjaan kayu lainnya, sesuai dengan gambar kerja.

b. Pelapis Plywood:

Digunakan menurut yang tertera dalam gambar, antara lain untuk bahan pintu,
kamar mandi.

c. Perekat jenis lem putih setara Fox :

Digunakan untuk menempelkan lembaran teakwood, formica, atau yang


disebutkan dalam gambar kerja.

4.2 PESYARATAN UMUM

a. Pada umumnya kayu dan kayu lapis harus bersifat baik dan sehat dengan ketentuan
bahwa segala sifat dan kekurangan yang berhubungan dengan pemakaianya tidak
akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.

b. Seluruh pekerjaan ini harus mengikuti persyaratan yang tercantum dalam NI-5
PPKI 1970, kecuali disyaratkan lain.

c. Semua bentuk profil, ukuran, sambungan dan hubungan dengan material lain
dengan mengikuti semua petunjuk gambar kerja secara seksama.

A4-
1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
d. Semua kayu yang terpasang harus disetujui Konsultan Pengawas baik sebelum 2018
pekerjaan maupun sesudahnya.

4.3 PESYARATAN BAHAN

a. Kayu yang dipakai yaitu Kamper Samarinda Oven.

b. Kelembaban yang diijinkan 19% untuk kayu setebal lebih 7 cm, dan
maksimum 15% untuk tebal kurang dari 7 cm.

c. Alat pengikat paku, sekrup, baut dan ring yang dipakai terbuat dari baja
kwalitas tinggi sesuai dengan NI-5.

d. Semua kayu harus diawetkan dengan garam wollman/difusol / obat sejenis,


pengawetan dengan proses dingin diperbolehkan.

4.4 PENGGUNAAN JENIS KAYU

No. Jenis Kayu Penggunaan


1. Multiplek 9 mm Backdrob dan daun pintu

4.5 PEKERJAAN KAYU HALUS

(1) Persyaratan Pelaksanaan

a. Semua type dan ukuran sesuai dengan gambar dan semua ukuran yang tertera
pada gambar adalah ukuran jadi (sudah diserut halus dan siap difinish).

b. Pekerjaan kayu dibuat sedapat mungkin di bengkel dengan menggunakan


mesin sesuai ukuran sebenarnya di lapangan dan dikirim ke lapangan dalam
keadaan siap untuk dipasang. Waktu mendatangkan ke lapangan harus dalam
keadaan utuh, belum dimeni atau dicat guna pemeriksaan oleh Konsultan
Pengawas.

A4-
2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
c. Semua kayu di site harus disimpan di tempat yang teduh, bebas dari sinar 2018
matahari langsung dan hujan.

d. Semua bahan yang akan difinish harus rata, lurus dan diserut halus,
permukaan yang terlihat harus tanpa cacat dan disetujui oleh Konsultan
Pengawas, sebelum menerima finish.

e. Pengunaan meni sama sekali tidak disetujui untuk kayu yang akan di finish
dengan politur, termasuk memberi lapisan dempul atau sejenis, kecuali
disyaratkan lain oleh Konsultan Pengawas.

f. Semua pekerjaan pendempulan harus rapi, rata, halus, juga untuk pekerjaan
perekatan harus rapi dan merekat sempurna jangan sampai mengotori bidang-
bidang yang tampak.

g. Pada kayu sebelum dilakukan pekerjaan finishing harus diawetkan dan di kuas
anti rayap.

h. Semua pengikat berupa paku, skrup, kawan dan lainnya harus di galvanisasi,
sesuai dengan NI-5.

i. Jika diperlukan bahan perekat, maka Penyedia Jasa harus mendapat persetujuan
dari Konsultan Pengawas, jika ada yang tidak memenuhi syarat, maka Penyedia
Jasa harus mengganti atas tanggung jawabnya.

(2) Daun Pintu

a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa wajib membuat gambar-


gambar rencana dan penyesuaian dengan kondisi lapangan termasuk
mempelajari bentuk, pola, layout dan detail sesuai gambar.

b. Penyedia Jasa harus membuat shop drawing termasuk detail dan


memperlihatkan mekanisme dan cara pemasangannya.

c. Bilamana diperlukan Penyedia Jasa wajib membuat Mock up sebelum


pekerjaan assembling dimulai.

d. Penyedia Jasa harus memperhatikan semua sambungan pemasangan, klos-klos,


bout, anker dan penguat yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya.

A4-
3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
e. Proses pabrikasi dan assembling sesuai dengan proses dari ketentuan yang 2018
disyaratkan oleh pabrik.

f. Semua rangka kusen dan rangka daun pintu harus dipasang dengan rapih,
siku, rata sesuai dengan spesifikasi. Semua detail pertemuan harus runcing,
dan rata serta bersih, dari goresan-goresan dan cacat yang mempengaruhi finish.

g. Semua kayu harus diawetkan dengan garam wollman / fusol / obat sejenis,
pengawetan dengan proses dingin diperbolehkan.

h. Semua pekerjaan kayu untuk pekerjaan Kusen, rangka pintu/jendela dan


bidang tampak harus benar-benar rata, licin, dan diselesaikan dengan
memuaskan.

i. Semua sambungan-sambungan rangka pintu harus dikerjakan dengan penuh


keahlian, rapat dan rapih semuai sudut-sudut tidak ada yang berlubang. Sisi-sisi
kusen harus merupakan sudut-sudut yang tajam, tidak diperkenankan ada cacat-
cacat.

j. Semua pekerjaan Taekwood, Formica, harus direkatkan dengan menggunakan


lem “herferin” pada rangka daun pintu, den selanjutnya dipaku dengan paku
kecil yang dipipihkan kepalanya sehingga tidak nampak pada permukaan kayu.

A4-
4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
BAB 5 2018
PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA ALUMINIUM

5.1 LINGKUP PEKERJAAN

Yang dimaksud dengan pekerjaan ini adalah meliputi seluruh detail yang
ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas.

5.2 PERSIAPAN DAN PEMERIKSAAN

a. Penyedia Jasa wajib membersihkan semua bidang–bidang dinding maupun lantai


yang akan dipasang dengan kusen alumunium, terutama dari kotoran, adukan
semen dan sebagainya. Selain itu, pada waktu pemasangan kusen, pintu/jendela
alumunium harus dilindungi oleh kertas perekat (lakban).

b. Alumunium untuk kusen ini memiliki ukuran yang disesuaikan dengan gambar
rencana, dengan bahan alumunium yang berjenis clear anodized atau brown
(disesuaikan dengan gambar rencana dan rencana anggaran biaya). Sebelum
dipesan kepada pabriknya, Penyedia Jasa wajib memberikan Gambar Kerja
dan contoh bahannya kepada Konsultan Pengawas di waktu pelaksanaannya.

5.3 CONTOH-CONTOH BAHAN

Sebelum pelaksanaan dimulai, Penyedia Jasa harus menyerahkan contoh-contoh bahan


kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui sesuai dengan yang disyaratkan untuk
disetujui. Penyedia Jasa harus mengajukan contoh secara utuh sebuah kusen lengkap
dengan pintu, jendela beserta hardware yang telah terpasang, dan telah difinish.

5.4 SHOP DRAWING

a. Semua pekerjaan harus dirakit dan dipasang sesuai dengan gambar kerja (Shop
Drawing) yang sudah disetujui Konsultan Pengawas dan semua ukuran dalam

A5-
1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
gambar harus disesuaikan dengan kondisi lapangan. Ukuran yang ada dalam 2018
gambar tidak mutlak menjadi patokan pada pelaksanaan.

b. Sebelum dimulai Penyedia Jasa wajib membuat Gambar Kerja (Shop


Drawing) untuk pelaksanaan, yang dibuat berdasarkan Gambar Rencana. Shop
Drawing tersebut harus disetujui Konsultan Pengawas, dan harus menunjukkan
detail hubungan semua komponen dan spesifikasi profil meliputi ukuran, ketebalan,
kekuatan alloy, finish, dan lainya.

5.5 PENGERJAAN/PEMASANGAN

a. Pemasangan kusen alumunium ini harus dilaksanakan oleh tenaga ahli yang terlatih
dan berpengalaman dan memiliki surat jaminan dari Extruder Allumunium dengan
persetujuan Konsultan Pengawas.

b. Sebelum pekerjaan dimulai, Penyedia Jasa harus memeriksa semua


permukaan yang akan berhubungan dengan alumunium dan memberitahu kepada
Konsultan Pengawas jika permukaan tersebut tidak memungkinkan untuk
pemasangan alumunium sehingga diadakan perbaikan.

c. Pemasangan Sealent harus sempurna sehingga kaca-kaca tidak dapat bergerak dan
tidak terjadi kebocoran akibat air hujan maupun udara luar.

d. Penyedia Jasa wajib menjaga kusen pintu dan jendela yang telah terpasang dari
segala benturan benda keras yang menjadi cacat. Apabila hal ini terjadi, Penyedia
Jasa wajib mengganti sampai dapat diterima oleh Konsultan Pengawas.

A5-
2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
BAB 6 2018
PEKERJAAN PEMASANGAN KUNCI
DAN ALAT PENGGANTUNG
6.1 LINGKUP PEKERJAAN

Semua pekerjaan pemasangan penggantung maupun kunci yang dimaksudkan adalah


yang nyata-nyata tergambar pada gambar kerja. Beberapa pekerjaan pendahuluan yang
juga merupakan lingkup pekerjaan ini adalah :
a. Penyediaan dan pemilihan para tenaga ahli yang berpengalaman secara cermat
sesuai dengan kebutuhan dan lingkup pekerjaan, serta berpengaman pada
bidangnya.
b. Penyedia Jasa harus memberikan / mendatangkan contoh bahan / material terlebih
dahulu untuk dipilih dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.

6.2 PERSYARATAN BAHAN

Merek, jenis dan tipe yang dipergunakan adalah:


a. Kunci Tanam, dipakai setara merek SOLID, jenis double turn, dimana rincian
Badan Kunci dan Pegangan akan ditentukan kemudian.
b. Engsel Pintu maupun jendela dipakai dari jenis Engsel Nilon produk lokal tipe
ditentukan kemudian.
c. Hak angin jendela produk lokal, dan jenis, tipe dan merek ditentukan
kemudian.

Semua alat penggantung dan pengunci harus berkualitas baik sesuai dengan persetujuan
Konsultan Pengawas.

6.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN

a. Pemasangan semua perlengkapan, alat penggantung pintu dan jendela sesuai dengan
letak posisi yang telah ditentukan oleh gambar perencanaan, dan pemasangan harus
tepat dan rapi.

A6-
1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
b. Semua pelubangan untuk sekrup, fisher, atau angker yang akan dipasang 2018
terutama pada engsel, hak angin, door closer, flush bolt, harus diberi klos kayu
setempat agar terpasang kokoh dan kuat.

c. Untuk pemasangan engsel untuk pintu swing dipasang sebanyak 3 buah engsel
dengan ketentuan sebagai berikut.
 Engsel Bawah dipasang sejauh kurang lebih 28 cm dari permukaan bawah pintu
kecuali untuk pintu-pintu di ruang basah adalah berjarak 32 cm (as) dari
permukaan pintu bawah.
 Engsel Tengah dipasang sejauh ± 100 cm dari as permukaan pintu bawah.
 Engsel Atas dipasang sejauh ± 28 cm (as) dari permukaan atas pintu.

d. Handle dan Door Pull dipasang ± 97,5 cm (as) dari permukaan lantai
setempat.

e. Posisi dari Lock dan Latch ditentukan dan dilaporkan oleh Penyedia Jasa ke
Konsultan Pengawas.

f. Seluruh pemasangan hardware pintu dan jendela harus berfungsi dengan baik dan
dapat diterima. Pada akhir pekerjaan tiap unit penggantung dan pengunci harus
diperiksa apakah sudah berfungsi dengan sempurna. Pada setiap unit yang tidak
memenuhi syarat harus segera diperbaiki pemasangannya ataupun diganti.

A6-
2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
BAB 7 2018
PEKERJAAN KACA PNTU, KACA JENDELA

7.1 LINGKUP PEKERJAAN

Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya


untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar.

7.2 PERSYARATAN BAHAN DAN MUTU

a. Kaca yang dipakai adalah jenis clear-grass dengan ukuran 5 mm dengan


kualitas permukaan yang bagus, seperti rata, licin dan tidak tergores, sesuai dengan
petunjuk pada Gambar Rencana.

b. Ketebalan kaca tersebut tidak boleh melampaui batas toleransi tebal  0,3 mm dan
toleransi lebar dan panjang 2,0 mm.

c. Kaca lembaran berbentuk segi empat dan harus mempunyai sudut siku tepi
potongan yang rata dan lurus. Toleransi kesikuan maksimum yang diperkenankan
adalah 1,5 mm per meter.

d. Pemilihan terhadap kaca harus menghindari adanya cacat yang berupa:


 gelembung (bubles -- gelembung gas),
 bahan heterogen (heterogeneous material--komposisi kimia induk akibat
kelalaian index biasnya),
 retak (crack --baik sebagian maupun seluruh tebal kaca),
 gumpilan tepi (edge chipping --baik pada sisi lebar maupun sisi
panjang),
 benang (string --cacat garis timbul yang tembus pandang),
 gelombang (wave --gelombang pada permukaan),
 bintik (spots –titik-titik dengan warna lain),awan (clouds --kelainan
kebeningan),
 lengkungan (blow --kaca melengkung),
 goresan (scratch -- tergores).

A7-
1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
7.3 CARA PELAKSANAAN 2018
a. Walaupun pemasangan kaca dilaksanakan sesuai dengan gambar, terlebih dulu
Penyedia Jasa atau Supplier harus mengadakan pengukuran kembali di lapangan
sebelum kusen terpasang. Setelah kusen terpasang dengan baik diadakan lagi
pengukuran ulang dan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.

b. Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan serta
diberi tanda agar mudah diketahui. Tanda-tanda tersebut hanya boleh terbuat dari
kertas yang dilem.

c. Pembersihan akhir dari kaca harus mempergunakan kain katun yang lunak
dengan cairan khusus pembersih kaca yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.

d. Pemotongan kaca harus rapi, lurus, dan menggunakan alat pemotong kaca khusus.

e. Tepi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak harus diasah/dihaluskan
sebelum dipasang. Pemasangan harus rapi dan cukup rapat dengan
mempertimbangkan muai susut dari kaca tersebut.

f. Semua kaca yang telah terpasang tidak boleh terjadi retak tepi akibat pemasangan
list, bergelombang atau cacat lain.

g. Kaca yang terpasang harus sudah terkunci dengan sempurna dan tidak
bergeser dari sponing.

h. Untuk pemasangan tampered glass spesifikasi sama seperti di atas dengan bahan
yang dipakai setara Itali Super Glass

A7-
2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
BAB 8 2018
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
8.1 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan langit-langit ini meliputi:


- pemasangan rangka langit-langit metal
- pemasangan rangka profil T (main T dan cross T)
- pemasangan plafon gypsum board 9 mm
- pemasangan plafon Akustik 9 mm
- dan pekerjaan lain yang nyata-nyata tertera pada Gambar Rencana

8.2 PEKERJAAN PERSIAPAN SECARA UMUM

a. Sebelum pemasangan langit-langit ini pekerjaan lain yag terletak di atas


langit-langit harus sudah terpasang.

b. Pemasangan langit-langit harus juga mempertimbangkan gambar kerja dari


disiplin ilmu lain (mekanikal, elektrikal, sipil, plumbing) dan adanya koordinasi
dengan Konsultan Pengawas.

8.3 PERSYARATAN BAHAN

Dalam tabel 8.1. berikut adalah persyaratan bahan/material yang dipakai:

Tabel 8.1. Tabel Persyaratan Bahan untuk Pekerjaan Langit-Langit

Pekerjaan Persyaratan Bahan dan Penjelasan


Rangka a. Rangka hollow 4x4 dan 2x4 metal sesuai dengan
Langit-langit Gambar Perencanaan
metal b. Bahan yang dikirim ke site harus terseleksi terlebih dahulu
sesuai dengan bentuk, ukuran, ketebalan, kelurusan yang
disyaratkan dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Pelapis a. Gypsum Board Setara Jaya Board, tebal 9 mm, merek
ditentukan kemudian, dan pemilihannya harus dari sumber
yang disetujui. Untuk itu Penyedia Jasa diharuskan
memberikan Katalog beserta spesifikasinya kepada Konsultan
Pengawas.

A8-
1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Accessories a. Angker, baut, sekrup harus memenuhi persyaratan. 2018
Bahan a. Untuk Plafond Gypsum Board digunakan Emulsion Paint
Finishing setara Jotun, yang disertai dengan jaminan dan flamibility
rated dari pabrik pembuat.

8.4 PERSYARATAN PEKERJAAN

(1) Rangka Langit-langit

a. Bahan harus diseleksi terlebih dahulu dan sesuai dengan gambar rencana.
Bahan yang dipilih harus baik, rata, lurus, tidak ada bagian yang
bengkok/melengkung atau cacat-cacat lainnya, dan disetujui oleh Konsultan
Pengawas.

b. Hasil akhir pemasangan rangka harus rata, datar, waterpass dengan toleransi

kecembungan 2 mm untuk tiap 4 m2 dan untuk bagian yang bertemu dengan


bagian yang rata harus diserut halus dan rata. Tidak ada bagian yang
bergelombang dan batang-batang rangka harus saling tegak lurus.

c. Awal pemasangan rangka plafond harus sesuai dengan Gambar


Rencana, di mana sisa buangan dipasang pada kedua belah sisi dinding dengan
ukuran yang sama besar (simetris).

(2) Pemasangan Pelapis Plafon dan Finishing

a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa diwajibkan meneliti gambar-


gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang), termasuk
mempelajari bentuk, pola, lay out/penempatan, cara pemasangan, mekanisme
dan detail-detail yang sesuai gambar.

b. Bilamana perlu Penyedia Jasa diwajibkan membuat shop drawing sesuai


dengan ukuran/bentuk, jenis bahan yang dipakai dan mekanisme yang telah
ditentukan oleh Perancang.

c. Pemasangan/penyetelan plafon tidak boleh menyimpang dari ketentuan gambar


rencana, untuk itu urutan dan cara kerja harus mengikuti persyaratan dan
ketentuan dari pihak Konsultan Pengawas.

A8-
2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
d. Semua bekas-bekas lubang sekrup dan sejenisnya harus tidak terlihat dan 2018
semua penguat harus terpasang baik sehingga bisa menjamin kekuatan
menempelnya plafon.

e. Semua rangka harus terpasang kokoh tegak lurus, dan siku. Ukuran- ukuran
maupun lainnya harus menuruti Gambar Perencanaan, kecuali yang ditentukan
lain oleh Perencana atau Konsultan Pengawas.

f. Beberapa penyelesaian yang lebih harus diperhatikan antara lain semua


sambungan dengan jenis material yang lain, juga sudut-sudut
pertemuan dengan bidang yang lain. Bilamana tidak ada kejelasan dalam
gambar, Penyedia Jasa wajib menanyakan hal ini pada Konsultan Pengawas.

g. Setelah pemasangan, Penyedia Jasa wajib memberikan perlindungan terhadap


benturan-benturan benda lain dan kerusakan akibat kelalaian pekerja. Semua
kerusakan yang timbul adalah tanggung jawab Penyedia Jasa sampai
dengan pekerjaan ini diserahterimakan.

h. Finishing pelapis memakai cat Emulsion, yang dipakai pada permukaan


Gypsum Board, dengan merek setara dengan “VINILEX”. Semua persyaratan
dan cara pengecatan harus mengikuti tata cara yang diberikan dari pabrik
pembuatnya yang dipilih dan ditunjuk oleh Konsultan Pengawas / Pengguna
Jasa.

i. Bidang plafon ini harus kelihatan rata dan waterpass. Jika terdapat celah,
harus ditutup dengan sejenis plakban yang khusus digunakan untuk keperluan
itu, yang selanjutnya harus di-plamur. Antar sambungan Gypsum Board
harus mulus, tidak boleh kelihatan adanya retak-retak.

j. Untuk pertemuan antara plafon Gypsum Board dengan dinding


sekeliling, dipasang list plafon sesuai dengan Gambar Perencanaan.
Pemasangan list ini harus kuat, rata, tidak boleh bergelombang.

A8-
3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
2018
8.5 PENGUJIAN MUTU BAHAN DAN MUTU PEKERJAAN

Bila Konsultan Pengawas memandang perlu pengujian, maka segala fasilitas yang
dibutuhkan untuk terlaksananya pengujian tersebut adalah menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa.

8.6 PENGUJIAN MUTU BAHAN DAN MUTU PEKERJAAN

a. Bahan harus disimpan di tempat yang kering, berventilasi baik, terlindung dan
bersih.

b. Penyedia Jasa bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang


disimpan, baik sebelum dan selama pelaksanaan. Bila ada hal-hal yang tidak pada
tempatnya, misalnya bahan rusak dan sebagainya, maka Penyedia Jasa harus
menggantinya dengan persetujuan Konsultan Pengawas dan atas beban
Penyedia Jasa.

8.7 SYARAT-SYARAT PENGAMAN PEKERJAAN

a. Hasil pekerjaan pemasangan plafon harus dilindungi dari kemungkinan cacat yang
diakibatkan dari pekerjaan lain.

b. Bila terjadi kerusakan, Penyedia Jasa diwajibkan untuk memperbaikinya


dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan. Seluruh biaya perbaikan menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa.

A8-
4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
BAB 9 2018
PEKERJAAN RANGKA ATAP,
PENUTUP ATAP DAN TALANG
9.1 LINGKUP PEKERJAAN

Menyediakan tenaga kerja, bahan, peralatan, dan alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan rangka atap, penutup atap bangunan dan talang, serta elemen
penutup lainnya, untuk pekerjaan ini dilaksanakan jika tercantum dalam Gambar
Rencana atau menyesuaikan dengan gambar kerja dan rencana anggaran biaya.

Pekerjaan yang dimaksud meliputi :


 Pemasangan rangka atap kuda-kuda baja ringan, yang dapat meminimalisir
bahaya gempa disamping balok struktur penopang atap kuda kuda baja
ringan itu sendiri.
 Pekerjaan pemasangan atap genteng metal, lengkap dengan asesoris
penutup wuwung, akhiran wuwung, penutup jurai, akhiran jurai, seperti tercantum
dalam Gambar Kerja.
 Talang, baik itu talang vertikal maupun talang horizontal.

9.2 PERSYARTAN BAHAN

 Pekerjaan Rangka Atap Kuda-kuda Baja Ringan

(1) Spesifikasi Bahan :


 Baja ringan mutu tinggi G550 yang memiliki kekakuan dan kekuatan yang
baik, sehingga sulit untuk digunting, bentuk profil S sebagai profil utama,
untuk meminimalkan resiko puntiran.
 Profil kapsul sebagai web, karena permukaannya tidak memiliki sudut yang
tajam, simetris terhadap as vertikal dan as horizontal, agar beban bekerja
tepat di tengah titik pusat (seimbang)
 Harus menggunakan baut dengan dia. 10 mm, untuk memperkuat ikatan
sambungan agar tidak lepas dari dua arah.

A9-
1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
(2) Bahan harus berkualitas baik, mulus, bentuknya teratur tidak bengkok atau 2018
terpuntir. Bentuk, ukuran yang digunakan harus sama dan beragam.

(3) Kontraktor wajib memberikan contoh bahan untuk disetujui dengan disertai
keterngan tertulis mengenai spesifikasi bahan, detail bentuk, ukuran serta
petunjuk cara pemasangan.

(4) Suplier/Sub kontraktor/Toko yang menyediakan atau melaksanakan pekerjaan


rangka atap baja ringan harus dapat memberikan sertifikat garansi untuk
kekuatan bahan dan pemasangan rangka atap baja ringan tersebut kepada
kontraktor yang selanjutnya akan diserahkan ke pihak Pengguna Jasa,
dengan jangka waktu garansi selama minimal 10 (sepuluh) tahun.

 Pekerjaan Atap Genteng

(1) Spesifikasi Bahan :

o Berbahan dasar plat baja lapis zinc coated dengan lapisan stone chip di
atas dan peredam akustik dibawahnya.

o Peredam akustik dibagian bawah menggunakan powder insulation


berbahan dasar semen.

o Natural stone chip dibagian atas sebagai finishing.

(2) Bahan Penutup Atap berupa atap metal genteng metal gelombang dengan
tebal 0,45 mm.

(3) Bahan harus berkualitas baik, mulus, bentuk dan ukuran yang digunakan
harus sama dan beragam.

(4) Kontraktor wajib memberikan contoh bahan kepada konsultan pengawas


untuk disetujui dengan disertai keterangan tertulis mengenai spesifikasi
bahan, detail bentuk, ukuran serta petunjuk cara pemasangan.

(5) Suplier/Sub kontraktor/Toko yang menyediakan atau melaksanakan pekerjaan


pemasangan atap genteng metal harus dapat memberikan sertifikat garansi
untuk ketahanan warna dan keutuhan butiran lapisan penutup genteng metal

A9-
2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
tersebut kepada kontraktor yang selanjutnya akan diserahkan ke pihak 2018
Pengguna Jasa, dengan jangka waktu garansi selama minimal 3 (tiga) tahun.

9.3 PERSYARTAN PELAKSANAAN

a. Persyaratan Pekerjaan

 Penyedia Jasa harus mengikuti ketentuan dan persyaratan dari pabrik.


Untuk menangani pekerjaan ini Penyedia Jasa harus menempatkan tenaga
ahli/tenaga yang telah berpengalaman dibidangnya atau sesuai dengan
petunjuk Konsultan Pengawas/pabrik.

 Pemasangan atap metal harus benar-benar rapi dan tertutup rapat.


Pemasangan atap metal sebagai penutup atap harus saling mengunci ke arah
vertikal maupun horisontal.

 Bahan atap metal yang terpasang harus sudah memenuhi persyaratan dan telah
mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.

 Kegagalan dalam pemasangan penutup atap serta lainnya yang


berhubungan dengan atap menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa dan harus
segera diperbaiki sehingga pekerjaan tersebut betul-betul baik dan sempurna.

 Konsultan Pengawas berhak atas percobaan-percobaan uji kebocoran pada


atap tersebut. Apabila terdapat kebocoran maka Penyedia Jasa harus segera
memperbaikinya. Kesalahan-kesalahan memaku bukan pada tempatnya
yang mengakibatkan berlubangnya atap metal menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa dan harus segera mengganti atau menutup lubang tersebut
dengan bahan yang diijinkan oleh Konsultan Pengawas.

b. Cara Penyimpanan di lapangan

 Atap metal maupun bahan lainnya pada umumnya dikirim dalam satu
ikatan/tumpukan/kemasan, dan pada waktu transportasi tidak boleh
terkena air/basah

A9-
3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
 Jika lembaran-lembaran atap metal tersebut belum akan dipasang 2018
hendaknya disusun rapi, pada dudukan balok kayu yang lebih dahulu telah
disiapkan di site.

 Dalam penyimpanan/penyusunan lembaran-lembaran atap metal tidak


diperkenankan menyentuh langsung dengan tanah. Dan jika diletakan pada
udara terbuka, lembaran-lembaran atap metal harus dilindungi dengan kain
yang tidak tembus air untuk melindungi dari embun maupun hujan.

 Hindari pengembunan pada atap metal, karena embun dapat merusak pada
permukaan sehingga akan memberikan tampilan yang jelek serta dapat
mengakibatkan kepudaran warna.

 Jika ternyata tumpukan itu basah maka lembaran-lembaran tersebut harus


dipisahkan dan dibersihkan dengan kain lap yang kering dan bersih. Kemudian
harus diadakan pengaturan agar terjadi sirkulasi udara yang menyeluruh pada
proses pengeringan.

 Atap metal jangan ditumpuk dalam keadaan terbalik, permukaan bagian


atasnya harus tetap mengarah ke atas.

c. Pembersihan Sewaktu/Sesudah Pelaksanaan

Perlu diperhatikan bahwa paku, rivet dan kotoran lain harus dibersihkan dari atap
selama pekerjaan berlangsung dan pada akhir pekerjaan setiap harinya. Korosi dan
kemungkinan kerusakan pada lapisan permukaan dapat terjadi ketika besi atau
bahan dasar tembaga dibiarkan tinggal tetap berhubungan dengan atap metal pada
keadaan lembab. Seluruh benda-benda sisa yang menempel pada permukaan atap
harus segera dibersihkan.

Pekerjaan Talang

(a) Talang Air Vertikal

o Talang air berbentuk kotak dengan bahan dasar Metal Baja yang
digalvanis dan dilapisi dengan lapisan Powder Coating sehingga tahan karat
dan warna menjadi tahan lama (tidak pudar)

A9-
4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
o Untuk pemasangan talang air vertical sudah termasuk aksesoris, seperti 2018
penutup talang, penyambung talang, penahan pipa/gantungan, dll.
(disesuaikan dengan kebutuhan)

A9-
5
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
BAB 10 2018
PEKERJAAN PENGECATAN
10.1 LINGKUP PEKERJAAN

Yang dimaksud dengan pekerjaan pengecatan meliputi dan tidak terbatas pada
seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar.

Pekerjaan Jenis Pengecatan


Dinding Interior Cat Acrylic Emulsion
Dinding Eksterior Cat Acrylic Weathershield
Plafon Cat Acrylic Emulsion
Permukaan Dak Beton Water Proofing

10.2 PERSYARATAN BAHAN

a. Bahan yang dipakai adalah setara Jotun

b. Pengecatan seluruh pekerjaan harus sesuai dengan N-3 dan N-4 atau sesuai dengan
spesifikasi pabrik dari cat yang dipergunakan.

c. Standar dari bahan dan prosedur pengecatan ditentukan pabrik pembuat cat.
Penyedia Jasa tidak dibenarkan mengubah standar, misalnya mencampur atau
mencairkan cat tidak sesuai dengan instruksi pabrik atau Konsultan Pengawas.

d. Dalam keadaan apapun penambahan bahan pengering atau bahan lainnya tidak
diijinkan kecuali jika penambahan ini dianjurkan oleh petunjuk dari pabrik pembuat
cat.

10.3 PENGUJIAN

Penyedia Jasa diwajibkan membuktikan keaslian dan kemurnian cat dari pabrik, berupa
adanya segel kaleng, test laboratorium, dan hasil akhir pengecatan. Hasil test
kemurnian ini harus mendapat rekomendasi tertulis dari produsen untuk diketahui
Konsultan Pengawas. Biaya pengetesan dibebankan kepada Penyedia Jasa.

A10
-1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
10.4 PENGIRIMAN DAN PENYIMPANAN BAHAN 2018
10.4.1 Penanganan Umum

a. Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak
cacat. Beberapa bahan tertentu harus masih di dalam kotak asli, masih
tersegel, dan berlabel pabrik.

b. Bahan harus disimpan di tempat yang terlindung dan tertutup, kering, tidak
lembab dan bersih sesuai dengan persyaratan yang berlaku.

c. Tempat penyimpanan bahan harus cukup untuk proyek ini, dengan tetap
memperhatikan bahwa bahan-bahan dilindungi sesuai dengan jenisnya.

d. Penyedia Jasa bertanggung jawab terhadap kerusakan selama pengiriman,


penyimpanan dan pelaksanaan.

10.4.2 Penanganan Khusus

a. Beberapa jenis cat / bahan lain harus diberi tindakan pengamanan khusus
terhadap bahaya kebakaran dan keracunan. Bahan-bahan tersebut antara
lain: spirtus petroleum, cat minyak, parafin, cat bitumen, thinner, dll

b. Dalam penggunaan bahan-bahan tersebut, harus diikuti dengan beberapa


persyaratan berikut:

 Harus tersedia alat pemadam kebakaran portable yang sesuai dan


Kotak P3K dalam jarak dekat yang cukup dapat dijangkau secara
cepat.

 Ruangan harus cukup memiliki ventilasi yang baik.

 Bahan jangan diletakkan / dikerjakan dekat dengan api atau motor


listrik yang mengeluarkan bunga api.

c. Pengaturan pengeluaran barang dari gudang untuk kepentingan


pemakaian harus seefisien mungkin. Barang hanya akan dikeluarkan dalam
jumlah yang memang segera diperlukan.

d. Jangan dibiarkan kaleng penutup cat / bahan lain terbuka terlalu lama.

A10
-2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
e. Tidak dibenarkan meninggalkan kaleng-kaleng bekas di tempat pekerjaan. 2018

10.5 CARA PELAKSANAAN

a. Lapisan pertama pengecatan pada permukaan yang baru adalah mempergunakan


Alkali Resisting Primer atau Undercoat (1 lapis).

b. Bila diperlukan untuk menutupi plesteran yang retak rambut, dipergunakan


Acrylic Wallfiller (secukupnya).

c. Cat akhir untuk dinding eksterior/interior dengan menggunakan Acrylic Emulsion


maupun Weathershield dilakukan minimum 3 lapis.

d. Dan untuk hal-hal lainnya Penyedia Jasa diharuskan mengikuti tata cara yang telah
digariskan oleh pabrik pembuat.

10.6 PERSYARATAN PELAKSANAAN

a. Permukaan yang akan dilapisi cat harus sudah kering dengan sempurna
dengan kelembaban yang diijinkan tidak lebih dari 5 %. Minimal pengeringan
plesteran dan acian 28 hari dihitung dari selesainya pekerjaan plesteran.

b. Seluruh bidang permukaan dinding, plafon dan lainnya yang akan dicat harus
bersih bebas dari debu dan noda. Apabila terdapat lubang dan cacat lainnya harus

c. Tidak diperkenankan adanya pelaksanaan pengecatan dilakukan saat cuaca


lembab, hujan atau angin berdebu.

d. Pengecatan interior dilakukan dalam ruangan dan lantai ruangan harus sudah
dibersihkan dari segala macam kotoran.

e. Penutupan sementara harus diupayakan oleh Penyedia Jasa jika penutupan ruangan
tidak dapat dengan menutup pintu/jendela yang ada.

f. Cat tidak boleh diulas pada permukaan yang basah, kecuali dalam keadaan khusus.

A10
-3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
g. Penyedia Jasa harus memeriksa permukaan yang akan dicat dan harus memberikan 2018
laporan pada Konsultan Pengawas jika ada kerusakan atau bagian yang tidak
sempurna akibat persiapan yang salah. Jika ada keragu- raguan apakah suatu cat
khusus dapat merekat pada suatu permukaan, maka Penyedia Jasa harus membuat
pengecatan percobaan yang sebenarnya.

h. Setelah bidang permukaan dilapisi 1 x lapisan cat primer, maka harus


dibiarkan selama 2 jam, baru kemudian dilapisi dengan 1 x lapisan cat dasar.
Setelah cat dasar terpasang selama 2 jam dan diamplas halus lalu dibersihkan
dengan menggunakan kain yang bersih. Selanjutnya dilakukan pengecatan
sebanyak 3 x lapisan cat terakhir dengan jangka waktu setiap lapisan terakhir
adalah 2 jam atau sesuai standar pabrik.

i. Pelaksanaan pengecatan harus menggunakan roller dan bila terdapat


permukaan yang sulit pelaksanaannya dapat dilakukan dengan cara pemakaian
kuas.

j. Hasil akhir dari pengecatan harus rata, tidak berbintik-bintik akibat gelembung
udara, tidak ada goresan, dan bebas dari kotoran yang melekat. Bila hasil pekerjaan
tidak disetujui Pengawas, maka wajib bagi Penyedia Jasa untuk memperbaikinya.

k. Untuk keseluruhan pekerjaan pengecatan, Penyedia Jasa diharuskan


mengikuti syarat-syarat dan petunjuk dari pabrik yang megeluarkan, atau dari
Konsultan Pengawas.

A10
-4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
BAB 11 2018
PEKERJAAN KANSTEEN
11.1 RUANG LINGKUP

Standar ini mengacu pada berbagai standar mutu sebagai acuan produk kanstein.
Produk ini digunakan sebagai pembatas trotoar, median jalan, pulau dan mencegah
kendaraan keluar dari jalur lalu lintas.

Pada pekerjaan ini kanstein yang digunakan adalah jenis Kanstein penghalang (Barrier
curb) dengan ukuran 400 x 60 x 155 mm, yang berfungsi sebagai penghalang antara
bidang jalur laju kendaraan dengan taman.

11.2 PENGERTIAN

Merupakan suatu komposisi bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen
Portland atau bahan perekat hidrolis sejenisnya, air dan agregat dengan atau tanpa
bahan tambahan lainnya yang tidak mengurangi mutu bahan bata beton itu.

Fungsi kainsten adalah sebagai berikut Fungsi :


 Untuk menghalangi/ mencegah kendaraan keluar dari jalur lalu lintas (barrier
curb).
 Untuk membentuk sistem drainase perkerasan jalan (gutter curb and barrier
gutter curb).
 Sebagai proteksi terhadap pejalan kaki.
 Untuk mempertegas batas jalur lalu lintas kendaraan dengan jallir – jalur
lainnya.
 Untuk menambah nilai estetika.

Keuntungan dengan memakai kanstein adalah memberi tampilan yang rapi pada
lahan/tapak, menyediakan suatu bingkai pada lahan yang permanen dan tahan lama;
merupakan suatu penghalang akar tanaman yang efektif, kanstein tidak akan berpindah
karena digilas kendaraan, pemotong rumput lainnya, cepat dan instalasi mudah

A11
-1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
dikerjakan, menciptakan suatu pembatas tepi yang kontinu yang mudah diaplikasikan 2018
pada berbagai kondisi lahan/ tapak.

Produk kanstein dibuat dengan mesin melalui proses vibrating, proses produksi
dilengkapi dengan batching plant untuk proses pencampuran bahan

11.3 ACUAN

SK SNI S -02-1990-F : Spesifikasi untuk Kanstein


SK SNI S -02 -1990 - F : Spesifikasi untuk Agregat Beton
SNI 15-2049-2004 : Standar untuk semen Portland

11.4 SPESIFIKASI PRODUK

1. Dimensi :

Bentuk dan ukuran produk yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

No Type Keguaan Utama Penempatan Bentuk dan


Ukuran
1
Kanstein Untuk Median, trotoar, untuk jalan
menghalangi/menceg dimana fungsi pengaman Uk. 40 x 6 x 15
penghalang
ah kendaraan diperlukan cm
(Barrier curb)

Parameter lainnya dari produk ini jika di bandingkan terhadap acuan standar
adalah sebagai berikut :
1. Berbahan dasar campuran beton
2. Mutu Material mengacu pada SNI S 02-1990-F
3. Kuat tekan rata-rata minimal 225 kg/cm2
4. Peryaratan dan Tata Cara Pemasangan
Cara pemasangan Kanstein adalah sebagai berikut:
 Tebalkan selapis beton penyokong setebal minimun 7 cm.
 Pasang beton pembatas di atas beton penyokong beton tersebut
sewaktu masih dalam keadaan basah, sehingga ketinggian dan kelurusan
beton pembatas sesuai dengan benang pembantu.
 Tambahkan adukan beton pada bagian belakang beton pembatas.

A11
-2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
 Setelah beton peyokong dalam keadaan setengah kering barulah 2018
ditimbun dengan tanah.
 Beton pembatas sering di kombinasikan dengan tali air dan mulut air
sebgai saluran untuk membuang air hujan, apabila pertemuan antara beton
pembatas dan lapisan blok tidak diberi tali air biasanya beton pembatas
mudah terkena gesekan roda kendaraan.
 Perhatikan cara pemasangan kanstein, karena kesalahan atau
kekurangan dalam pembuatan kanstein kan langsung mempengaruhi daya
dukung perkerasan.Kerusakan yang terjadi bila pelaksanaan kanstein kurang
benar antara lain: Deformasi lateral (Creeping), cacat sambungan
(deformed joint), pecah-pecah, deformasi permukaan.

A11
-3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
BAB 12 2018
PEKERJAAN LANDSCAPE
12.1 LINGKUP PEKERJAAN

Meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan bahan, peralatan dan alat bantu yang
dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini, untuk mencapai hasil yang baik
(maksimal). Pekerjaan tersebut mulai dari pembersihan tanah, persiapan tanah dan
penambahan top soil serta pembentukan tanah kemudian penanaman pohon lengkap
dengan steiger, tanaman semak/perdu/penutup tanah serta penanaman rumput di
halaman.

Uraian macam pekerjaan:


 Pekerjaan Persiapan Penanaman
 Pekerjaan Tanah dan Pasir
 Pekerjaan Beton dan Pasangan
 Pekerjaan Tanaman untuk Taman

12.2 PROSEDUR UMUM

 Semua Pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk dan syarat syarat


pekerjaan lansekap, peraturan pemakaian bahan yang berlaku, standard
spesifikasi bahan yang digunakan serta sesuai dengan petunjuk konsultan
Konsultan Supervisi.

 Sebelum memulai pekerjaan, harus dilaksanakan kordinasi dengan struktur,


arsitek M&E dan lainnya, supaya tidak terjadi kerusakan terhadap pekerjaan
yang sudah terpasang atau sedang dipasang.

 Semua bahan sebelum dipasang, harus mendapat persetujuan dari Konsultan


Supervisi.

A12
-1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
2018
12.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN PENANAMAN TANAMAN

 Pekerjaan Persiapan

a. Pembersihan lokasi

Lokasi yang akan ditanami, harus bersih dari kotoran, puing bangunan,
sisa akar tanaman dan tanaman liar. Kemudian tanah digemburkan

b. Pengadaan tanaman atau penyediaan bibit.

o Tanaman harus berasal dari stock nursery yang sudah tumbuh, dalam
keadaan terbungkus (keranjang/poly bag)

o Perlu diperhatikan cara pengangkutan yang baik untuk mengurangi resiko


kerusakan tanaman.

c. Pengujian bibit tanaman

Pengujian dilakukan berupa memeriksa jumlah dan jenis tanaman, melihat


bentuk / form dari tanaman, tanaman harus bebas dari penyakit. Jika
tanamanterssebut sudah dalam keadaan baik dan memenuhi syarat, maka
bibit tanaman tersebut disimpan teratur ditempat yang teduh.

d. Pengadaan peralatan kerja/ bahan penunjang lain Disediakannya peralatan


peralatan standard untuk melakukan pekerjaan tersebut termasuk
ketersediaan air bersih yang bebas dari lumpur dan bahan kimia yang merusak.

 Pekerjaan Tanah

a. Pembersihan Tanah

Tanah yang telah siap untuk dilaksanakan penanaman harus benar benar
bersih dari puing, kerikil, dll Tanah yang dipakai untuk urugan adalah
lapisan tanah top soil.

b. Pengolahan Tanah

A12
-2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Pembuatan lubang lubang sesuai dengan kebutuhan dan didiamkan 2018
selama 5 hari. Tanah yang dibuang diganti dengan top soil baru yang
dicampur dengan pupuk dengan perbandingan seperti disebutkan
diuraian berikut.Pembentukan tanah, leveling tanah mengikuti gambar rencana.

 Pekerjaan Penanaman

Semua pekerjaan harus sesuai dengan rencana. Jika terjadi perbedaan


antaragambar dan keadaan di lapangan, maka harus dilaporkan kepada
konsultan Konsultan Supervisi untuk diambil keputusan dari perbedaan tersebut.

o Pekerjaan Penanaman Pohon

 Pekerjaan Persiapan

- Pekerjaan persiapan meliputi persiapan peralatan

- Ketersediaan alat pemeliharaan seperti selang, ember, alat


penggembur tanah

- Steger tanaman

- Penyediaan pupuk

- Penyediaan bibit

 Pematokan dan Pengolahan Tanah


- Seluruh permukaan tanah diurug dengan top soil (tanah merah super
tanpa batu), minimal setebal 20 cm padat ketinggian sesuai
rencana. Kemudian baru diadakan pengolahan tanah.

- Top soil sampai kedalaman 50 cm dicampur dengan humus dengan


bandingan 3 bagian top soil berbanding dengan 1 bagian humus. Periksa
PH tanah. PH yang baik adalah sekitar 4,5 – 8,5.

- Penggalian lubang tanaman untuk pohon :


(a) ukuran atas 80 x 80 cm
(b) ukuran dasar lubang 80 x 80 cm
(c) ukuran dalam 100 x 100 cm

A12
-3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
2018

 Pelaksanaan Penanaman Pohon


- Setelah didiamkan selama 5 hari dan pupuk sudah menyatu dengan
tanah olahan lubang tersebut disiram dengan air

- Keranjang atau pembungkus tanaman harus dilepas dengan hati-hati


dekat lubang yang ditanami

- Bibit tanaman tersebut dimasukkan dengan hati hati kedalam lubang


yang akan ditanamiTanah diurug sedikit demi sedikit (top soil
+pupuk) sambil dipadatkan secukupnya supaya tanaman
tidakgoyah

- Pangkal batang pohon harus tepat pada permukaan tanah, setelah itu
kompos steril siap pakai diletakkan diatas permukaan tanah setebal 5 cm.

- Batas permukaan tanaman harus lebih tinggi 5 – 10 cm dari


permukaan tanah yang sebenarnya.

- Setelah pekerjaan penanaman selesai, kemudian dipasang steger


(penunjang tanaman) yang diikat dengan tali ijuk.

- Batang tanaman yang diikat denngan steger terlebih dahulu dibungkus


dengan karung supaya batang tanaman tersebut tidak rusak.

- Daun yang terlalu tua/ masih muda harus dikurangi, dengan maksud
untuk membantu mengurangi penguapan.

- Kemudian disiram dengan air sebanyak 10 liter untuk setiap pohon,


dan untuk selanjutnya penyiraman dilakukan setiap 2 kali sehari
selama dua bulan pertama setelah penanaman.

 Pekerjaan Penanaman Semak / Peredu


a. Pekerjaan Persiapan

- Secara umum sama dengan Persiapan penanaman pohon.

A12
-4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
b. Pengolahan Tanah 2018
- Seluruh tanaman harus bersih dari tanaman liar/sampah

- Tanah asli diganti dan diolah dengan perbandingan 7 bagian


tanahtop soil berbanding dengan 3 bagian humus steril. Kedua bahan
dicampur

- merata, setelah itu tanah digemburkan dan dicangkul sedalam 50


cm

- Lapisan kompos diletakkan pada lubang lubang yang akan


ditanami tanaman setebal 5 cm

- Kemudian lubang tersebut didiamkan selama 3 hari.

c. Pelaksanaan Penanaman

- Secara umum, teknis pelaksanaan penanaman sama dengan


penanaman pohon

- Setelah selesai penanaman, kemudian disiram air sebanyak 10


liter/m2 dan penyiraman selanjutnya dilakukan 2 (dua) kali
sehari - Jarak tanaman sesuai gambar

- Pekerjaan diatas dilakukan setelah selesai


pekerjaan sipil/engineering dan penanaman pohon.

 Pekerjaan Penanaman Rumput


a. Petunjuk Penanaman

- Seluruh areal yang akan ditanami rumput, dicangkul minimum 20


cm kemudian tanah asli diganti dengan top soil bercampur
humus dengan perbandingan 3 bagian top soil berbanding
dengan 1 bagian humus.

- Areal bebas dari sampah, puing dan rumput liar

A12
-5
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
- Permukaan tanah untuk penanaman rumput pada bidang luas 2018
harus dibuat kemiringan 2 per mil atau sesuai gambar. Hindari
terjadi lubang lubang genangan air serta erosi.

b. Cara Penanaman Rumput

- Rumput berupa lempengan 30x30 cm dari jenis rumput gajah mini

- Daerah yang ditanami harus dicangkul dan diratakan


sambil dipadatkan

- Untuk meratakan permukaan, cukup menggunakan sebilah


papan yang dipukul berulang kali ke permukaan rumput atau
digiling dengan buis beton ukuran kecil diberi lapisan pasir.

- Penyiraman dilaksanakan 2 kali sehari sampai rumput tumbuh


dengan baik. Selanjutnya cukup disiram sehari sekali.

- Dalam proses pertumbuhan rumput, tanaman liar lainnya harus


dibuang tanpa menggunakan weed killer.

- lubang tersebut didiamkan selama 3 hari.

c. Penyediaan pupuk kandang steril siap pakai

Pupuk organik diberikan pada awal penanaman, dengan kondisi


pupuk matang / pupuk siap pakai, sehingga tidak terlalu panas bagi

d. tanaman.

- Lokasi penyimpanan pupuk pada daerah yang tidak terlalu lembab.

- Jumlah pupuk yang diperlukan disesuaikan dengan jumlah tanaman


(1kg / 3 m2).

12.4 PEMELIHARAAN

 LINGKUP PEKERJAAN

A12
-6
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
o Meliputi penyediaan tenaga, bahan bahan serta peralatan dan alat bantu 2018
untuk terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.

o Pekerjaan ini adalah semua pekerjaan yang dilaksanakan untuk


memelihara dan merawat segala tanaman yang telah selesai ditanam
maupun yang belum ditanam dari segala kerusakan.

o Pekerjaan ini meliputi:


 Penyiraman
 Penyiangan
 Penggantian pohon/tanaman mati atau rusak
 Pemangkasan
 Pemupukan
 Pemberantasan hama/penyakit

 PERSYARATAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN TANAMAN

o Semua pekerjaan dilaksanakan mengikuti petunjuk gambar dan syarat


pekerjaan

o Pemeliharaan tanaman adalah selama 6 bulan setelah penanaman

o Selama jangka waktu tersebuut kontraktor diwajibkan secara teratur


memelihara tanaman yang rusak atau mati. Semua penggantian menjadi
tanggung jawab kontraktor

o Pemeliharaan tanaman ini disesuaikan dengan sifat dan jenis tanaman

 BAHAN DAN MATERIAL

o Bahan dan peralatan harus memenuhi syarat kerja

o Pupuk dan obat anti hama yang digunakan sesuai dengan syarat yang
berlaku

o Penggantian tanaman harus sesuai dengan rencana.

 PENYIRAMAN

A12
-7
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
o Penyiraman dilakukan dengan air bersih, bebas dari segala bahan 2018
organis/zat kimia lain yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman

o Penyiraman dilakukan dengan selang dan dilakukan secara teratur ( 2x


sehari sampai tanaman tersebut tumbuh dan sehat), banyaknya air harus
sampai membasahi permukaan tanah.

o Tidak diperkenankan tanah bekas siraman terlihat tergenang air,

o air harus dapat terserap baik oleh tanah disekitar tanaman.

 PENYIANGAN

o Penyiangan harus dilakukan teratur setiap dua minggu sekali bagi semua
tanaman

o Penggemburan tanah dilakukan disekeliling tanaman . hindari jangan


sampai merusak akar

o Tidak diperkenankan tanah bekas siraman terlihat tergenang air, air harus
dapat terserap baik oleh tanah disekitar tanaman.

 PEMANGKASAN

o Pemangkasan dilakukan setiap bulan

o Untuk rumput, pemangkasan dilakukan dengan gunting tanaman

 PEMUPUKAN

o Pemupukan menggunakan pupuk organik dan pupuk anorganik

o Kebaikan dari pupuk organik yaitu dapat merubah keadaan

o tanah padat menjadi tanah berongga dan subur. Pupuk organic baik
digunakan untuk pemupukan tanaman baru.

o Pupuk Anorganik dapat memberikan kekurangan unsur makanan yang kurang


pada tanaman

(a) Pupuk yang mengandung unsur N, misal Urea- 14 gram Urea untuk setiap 1
m2 luas tanah

A12
-8
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
- Kegunaannya untuk mempercepat pertumbuhan, menyuburkan daun 2018
- Digunakan pada rumput, dengan cara ditabur sesuai dosis ,kemudian
disiram dengan air secukupnya.

(b) Pupuk yang mengandung unsur P,K, misalnya NPK & TSP - Unsur P
untuk merangsang pembungaan

- Unsur K untuk memperkuat akar

- Untuk pohon : 0,3 kg/pohon tiap 2 bulan sekali

- Untuk semak/perdu : 0,1 kg/m2 tiap 2 bulan sekali.

o Pupuk Kandang

(a) Terdiri dari kotoran ayam, kambing, sapi dengan catatan pupuk
kandang tersebut sudah membusuk dan menjadi tanah (sudah matang).

(b) Pemakaian 2 – 5 kg / m2

A12
-9
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
BAGIAN IV 2018
SPESIFIKASI PEKERJAAN MEKANIKAL

BAB 1
INSTALASI MEKANIKAL
1.1 SYARAT-SYARAT UMUM

Syarat-syarat umum instalasi Mekanikal ini berisi perincian yang memperjelas


menambahkan hal-hal yang tercantum dalam Buku Syarat-syarat Administratif. Dalam
hal ini Buku Syarat-syarat administratif saling melengkapi dengan Syarat- syarat
Umum Teknis Mekanikal.

1.2 SYARAT-SYARAT UMUM

Instalasi yang dinyatakan dalam spesifikasi ini harus dilaksanakan sesuai undang-
undang dan peraturan-peraturan yang berlaku saat ini di Indonesia serta tidak
bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dari Jawatan Keselamatan Kerja.

Cara dan teknik pemasangan harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum dan telah
ditetapkan sebagai peraturan pemasangan instalasi ini oleh badan yang berwenang
dalam hal ini, bila tidak ada petunjuk dari Konsultan Pengawas.

Pelaksanaan pekerjaan harus ditangani oleh tenaga-tenaga ahli dalam instalasi


Mekanikal untuk dapat dipertanggungjawabkan.

Tenaga ahli harus ditempatkan di lapangan oleh Penyedia Jasa sehingga dapat
berdiskusi dengan Konsultan Pengawas pada waktu pelaksanaan pekerjaan.

Penyedia Jasa diharuskan melaksanakan test pekerjaan penuh di bawah persyaratan


operasional. Testing harus dilaksanaan dihadapan Direksi/ Pengawas.

Penggantian material yang kurang baik atas kesalahan pemasangan adalah tanggung
jawab Penyedia Jasa dan Penyedia Jasa harus mengganti/memperbaiki hal tersebut di
atas.

ME1
-1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Semua biaya pengurusan perijinan, lisensi, dan pengujian adalah tanggung jawab 2018
Penyedia Jasa.

Semua syarat-syarat penerimaan bahan-bahan, peralatan, cara-cara pemasangan,


kualitas pekerjaan, dan lain-lain untuk sistem instalasi Mekanikal ini harus sesuai
dengan standar-standar sebagi berikut:
(a) Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) th. 1987
(b) Peraturan-peraturan lain yang telah ditentukan PLN.
(c) Pedoman Plambing Indonesia 1979.
(d) Pedoman Pengawasan Instalasi Listrik, Departemen Tenaga Kerja &
Transmigrasi no. 59/DP/1980.
(e) Pedoman dan Petunjuk Keselamatan Kerja PLN No.48.
(f) Peraturan pokok Teknik Penyehatan mengenai air minum dan air buangan, Dirjen
Cipta Karya, Direktorat Teknik Penyehatan, 1968.
(g) Algeemene Voorwarden Drink Water Instalatir (AVWI)
(h) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.173/Men.Kes/Per/ VIII/77,
tentang pengawasan pencemaran air dari Badan Air untuk berbagai kegunaan yang
berhubungan dengan kesehatan.
(i) Peraturan-peraturan dengan standar yang telah disesuaikan dengan standar
internasional dari KRT, ASME, ASHRAE, ASTM, VDE, BS, NEC, IEC, dll.
(j) Peraturan perburuhan Departemen Tenaga Kerja.
(k) Peraturan-peraturan yang ditentukan dalam spesifikasi ini maupun yang
terdapat dalam gambar-gambar.
(l) Pedoman Instalasi Alarm Kebakaran Otomatik 1980 (Departemen Tenaga
Kerja dan Transmigrasi RI).
(m)Pedoman penanggulangan bahaya kebakaran th 1980 (Departemen PU)
(n) Ketentuan Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran pada Bangunan
Gedung tahun 1985 (Departemen PU).
(o) N.F.P.A dan F.O.C sebagai pelengkap.
(p) Peraturan Telekomunikasi 1989.
(q) Peraturan-peraturan lain yang berlaku setempat.

Semua peralatan dan mesin yang dipasang untuk sistem Mekanikal ini selain dari
persyaratan-persyaratan tersebut di atas, juga tidak boleh menyimpang dari persyaratan
yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.

ME1
-2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Pekerjaan dianggap selesai apabila: 2018
(a) Telah mendapat surat pernyatan dari Konsultan Pengawas.

(b) Semua persoalan mengenai kontrak dengan Pengguna Jasa telah dipenuhi,
sehingga Pengguna Jasa dapat membenarkannya.

(c) Seluruh instalasi terpasang telah ditest bersama-sama dengan Direksi/ Pengawas,
Konsultan Perencana, dan Pengguna Jasa dengan hasil baik, sesuai dengan
spesifikasi teknis.

 Penyedia Jasa

Hanya Penyedia Jasa yang diundang yang berhak mengikuti pelelangan ini.

Yang dimaksud dengan Penyedia Jasa dalam spesifikasi ini adalah badan
pelaksana yang telah terpilih dan memperoleh kontrak kerja untuk penyediaan dan
pemasangan instalasi Mekanikal ini sampai selesai.

Penyedia Jasa harus mempunyai tenaga ahli yang mempunyai PAS PAM kelas III
(C) untuk pekerjaan plambing dan kebakaran (pemipaan) sebagai penanggung
jawab di bidangnya masing-masing. Penyedia Jasa bertanggung jawab atas
pelaksanaan instalasi Mekanikal dalam proyek dan menempatkan tenaga ahli yang
setiap saat dapat berdiskusi dan memutuskan setiap permasalahan teknis dan
administrasi di lapangan.

Penyedia Jasa harus bersedia mengikuti peraturan-peraturan di lapangan yang


ditentukan oleh Konsultan Pengawas.

Penyedia Jasa wajib mempelajari dan memahami semua undang-undang,


peraturan persyaratan umum maupun suplementernya, persyaratan standar
internasional, persyaratan pabrik pembuat unit-unit peralatan, buku-buku dokumen
pelelangan, bundel gambar-gambar serta segala penunjuk tertulis yang telah
dikeluarkan.

Penyedia Jasa dapat meminta penjelasan kepada Konsultan Pengawas atau pihak
lain yang ditunjuk, bilamana menurut pendapatnya dokumen-dokumen pelelangan,
gambar-gambar, dan lainnya bila terdapat hal-hal yang kurang jelas.

ME1
-3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Penyedia Jasa wajib mempelajari dan memeriksa pelaksanaan pekerjaan- 2018
pekerjaan dari pihak Konraktor lain yang ikut mengerjakan proyek ini apabila
pekerjaan pihak lain dapat mempengaruhi kelancaran pekerjaannya. Apabila
sampai terjadi gangguan maka Penyedia Jasa wajib mengerjakan saran-saran
perbaikan untuk segenap pihak. Apabila hal ini dilakukan, Penyedia Jasa tetap
bertanggung jawab atas segala kerugian-kerugian yang ditimbulkan.

 Koordinasi Dengan Pihak Lain

Untuk kelancaran pekerjaan, Penyedia Jasa harus mengadakan koordinasi/


penyesuaian pelaksanaan pekerjaannya dengan seluruh disiplin pekerjaan lainnya
atas petunjuk tenaga ahli sebelum pekerjaan dimulai maupun pada waktu
pelaksanaan. Gangguan dan konflik diantara Penyedia Jasa harus dihindari.
Keterlambatan pekerjaan akibat tidak adanya koordinasi menjadi tanggung-jawab
Penyedia Jasa.

Penyedia Jasa wajib berkonsultasi dengan pihak-pihak lainya, agar sedapat


mungkin digunakan peralatan-peralatan yang seragam dan merek yang sama untuk
seluruh proyek ini agar mudah pemeliharaannya.

Untuk semua peralatan dan mesin yang disediakan, atau diselesaikan oleh pihak
lain atau yang dibeli oleh pihak lain yang termasuk dalam lingkup instalasi
sistem ini, Penyedia Jasa bertanggung jawab penuh atas segala peralatan dan
pekerjaan ini.

Penyedia Jasa harus mengijinkan, mengawasi dan memberikan petunjuk kepada


Penyedia Jasa lainnya untuk melaksanakan penyambungan kabel-kabel,
pemasangan sensor-sensor, perletakan peralatan/instalasi, pembuatan sparing dan
lain-lainnya pada/untuk peralatan Mekanikal agar sistem Mekanikal
keseluruhannya dapat berjalan dengan sempurna. Dalam hal ini Penyedia Jasa
masih tetap bertanggung jawab penuh atas peralatan-peralatannya tersebut.

 Penolakan Pekerjaan

Apabila sistem pekerjaan ini tidak lengkap atau ada bagian yang cacat, gagal atau
tidak memenuhi persyaratan dalam spesifikasi dan gambar, dan ternyata Penyedia
Jasa gagal untuk melaksanakan perbaikan ini dalam jangka waktu yang cukup

ME1
-4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
menurut Konsultan Pengawas serta pihak yang berwenang, maka secara 2018
keseluruhan atau sebagian dari sistem ini sebagai kenyataannya, dapat ditolak atau
diganti.

Dalam hal ini Pengguna Jasa dapat menunjuk pihak ketiga untuk melaksanakan
pekerjaan tersebut di atas atas biaya dan tanggung-jawab Penyedia Jasa.

 Pengawasan Instalasi

Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa harus membuat gambar


kerja/shop drawing rangkap 4 (empat). Gambar kerja tersebut haruslah gambar
yang telah dikoordinasikan dengan semua disiplin pekerjaan pada proyek ini
disesuaikan dengan kondisi lapangan yang ada. Pekerjaan baru dimulai bila
gambar kerja telah diperiksa oleh Konsultan Pengawas.

Penyedia Jasa harus memberikan contoh semua bahan yang akan digunakannya
kepada Konsultan Pengawas atau pihak yang ditunjuk untuk dimintakan
persetujuannya secara tertulis untuk dapat dipasang. Seluruh contoh harus sudah
diserahkan dalam jangka waktu 1 (satu) bulan setelah Penyedia Jasa menerima
SPK.

Penyedia Jasa harus membuat jadwal/skedul waktu pelaksanaan, skedul tenaga


kerja, skedul pengadaan peralatan dan network planning yang terinci untuk setiap
pekerjaannya dan diserahkan dalam waktu 15 hari kalender sesudah menerima
SPK.

Penyedia Jasa harus mengadakan:


(a) Laporan kegiatan pekerjaan harian.
(b) Laporan prestasi pekerjaan dan pengadaan material mingguan
(c) Laporan prestasi pekerjaan bulanan beserta foto-foto dokumentasi.

Untuk setiap tahap pekerjaan sistem Mekanikal yang telah selesai dikerjakan,
Penyedia Jasa harus mendapatkan pernyataan tertulis dari pihak Konsultan
Pengawas atau pihak yang ditunjuk yang menerangkan bahwa tahap pekerjaan
sistem Mekanikal telah dikerjakan sesuai dengan persyaratan yang ada. Tahap-
tahap sistem ini ditentukan kemudian, berdasarkan pada jadwal perincian waktu
yang diserahkan oleh Penyedia Jasa.

ME1
-5
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Didalam setiap pelaksanaan pekerjaan pengujian dan trial run pekerjaan sistem 2018
Mekanikal harus dihadiri pihak Konsultan Pengawas, Konsultan, tenaga ahli dan
pihak-pihak lain yang ditunjuk oleh Pengguna Jasa. Untuk itu harus
dibuatkan berita acaranya bersama pemegang merek peralatan yang telah diuji dari
Penyedia Jasa yang bersangkutan. Peralatan pengujian ini harus berkualitas baik
dan sudah ditera. Semua biaya pada waktu pengetesan sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa.

Penyedia Jasa wajib melaporkan kepada Konsultan Pengawas atau tenaga ahli
yang ditugaskan apabila sekiranya teradi kesulitan atau gangguan-gangguan yang
mungkin terjadi pada saat melaksanaan pekerjaan.

Untuk pekerjaan diluar jam kerja, biaya yang dikeluarkan oleh Konsultan Pengawas
untuk pengarahan dan pengawasannya ditanggung oleh Penyedia Jasa.

 Pembersihan Lapangan

Setiap hari setelah selesai bekerja, Penyedia Jasa harus membersihkan lapangan
yang telah digunakan. Penyedia Jasa hendaknya menghubungi pihak-pihak lain
untuk koordinasi pembersihan lapangan tersebut.

Setelah kontrak selesai, Penyedia Jasa harus memindahkan semua sisa bahan
pekerjaan dan peralatannya, kecuali yang masih diperlukan selama masa
pemeliharaan.

Penyedia Jasa harus melindungi daerah kerja di dalam gedung/bangunan dengan


Portable Fire Extinguisher class A/B/C (15 lbs) atau setiap jenis lain untuk setiap
luasan sesuai dengan peraturan yang berlaku atas biaya Penyedia Jasa.

 Petunjuk Operasi,Pemeliharaan dan Pendidikan


Pada saat penyerahan untuk pertama kali, Penyedia Jasa harus menyerahkan :
(a) Gambar-gambar jadi (as-built drawing), dalam bentuk gambar cetak sebanyak
3 (tiga) set dalam bentuk kalkir Sevia sebanyak 1 (satu) set. (b) Katalog spare-
parts.
(b) Buku petunjuk operasi dalam Bahasa Indonesia.

ME1
-6
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
(c) Buku petunjuk perawatan atas peralatan yang terpasang dalam kontrak ini juga 2018
dalam bahasa Indonesia.

Data-data tersebut harus diserahkan kepada Pengguna Jasa sebanyak 3 (tiga) set
dan kepada Konsultan Pengawas sebanyak 2 (dua) set.

Bila gambar dan data-data tersebut belum lengkap diserahkan maka pekerjaan
Penyedia Jasa belum bisa diprestasikan 100 %.

Penyedia Jasa harus memberikan pendidikan teori dan praktek mengenai operasi
dan perawatannya kepada petugas-petugas teknik yang ditunjuk oleh Konsultan
Pengawas secara cuma-cuma sampai cakap menjalankan tugasnya, minimal 3
(tiga) orang selama 3 (tiga) bulan sebelum penyerahan pertama dan sesudah
penyerahan pertama proyek dilakukan.

Penyedia Jasa harus mengadakan rencana sistem pendidikan ini terlebih dahulu
kepada Konsultan Pengawas. Pendidikan ini dan segala biaya pelaksanaannya
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.

Penyedia Jasa harus pula memberikan 2 (dua) set singkatan petunjuk operasi dan
perawatan yang dibuat dalam bahasa Indonesia kepada Konsultan Pengawas dan
sebuah lagi hendaknya dipasang dalam suatu kaca berbingkai dan ditempatkan
dalam dinding di dalam ruang mesin utama atau tempat lain yang ditunjuk
Konsultan Pengawas.

 Service dan Garansi

Keseluruhan instalasi Mekanikal harus memiliki garansi 1 (satu) tahun sesudah


tanggal saat sistem diterima oleh Konsultan Pengawas secara baik (setelah masa
pemeliharaan).

Penyedia Jasa harus bertanggung-jawab atas seluruh peralatan yang rusak selama
masa garansi, termasuk penyediaan suku cadang.

Penyedia Jasa wajib mengganti atas biaya sendiri setiap kelompok barang-barang
atau sistem yang tidak sesuai dengan persyaratan spesifikasi akibat kesalahan
pabrik atau pengerjaan yang salah selama jangka waktu 180 (seratus delapan
puluh) hari setelah proyek ini diserahterimakan untuk pertama kalinya.

ME1
-7
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Penyedia Jasa wajib menempatkan 2 (dua) orang setiap hari kerja untuk 2018
mengoperasikan dan merawat peralatan Mekanikal dan mendatangkan 1 (satu)
orang supervisor sekali seminggu untuk memeriksa dan melakukan penyetelan
peralatan selama masa pemeliharaan.

Penyedia Jasa harus memberikan service secara cuma-cuma untuk seluruh sistem
Mekanikal selama 180 (seratus delapan puluh) hari setelah proyek ini
diserahterimakan pertama kali dan garansi 1 (satu) tahun setelah serah-terima
kedua.

 Ijin

Semua ijin-ijin dan persyaratan-persyaratan yang mungkin diperlukan untuk


melaksanakan instalasi ini harus dilakukan oleh Penyedia Jasa atas tanggungan
dan biaya Penyedia Jasa.

Semua pemeriksaan, pengujian dan lain-lain, beserta keterangan resminya yang


mungkin diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini harus dilakukan oleh Penyedia
Jasa atau pihak lain yang ditunjuk oleh pihak Konsultan Pengawas dengan semua
biaya atas beban Penyedia Jasa.

Penyedia Jasa harus bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat yang


dipatenkan serta kemungkinan tuntutan ganti rugi dan biaya yang diperlukan
untuk itu. Untuk hal ini Penyedia Jasa wajib menyerahkan Surat Pernyataan
mengenai hal tersebut di atas.

Penyedia Jasa harus menyerahkan semua ijin atau keterangan resmi yang
diperolehnya mengenai instalasi proyek ini kepada Konsultan Pengawas atau pihak
yang ditunjuk, sebelum penyerahan kedua dilakukan.

Penyedia Jasa harus memperoleh ijin terlebih dahulu dari Konsultan Pengawas
setiap akan memulai suatu tahapan pekerjaan, demikian pula bila melaksanakan
pekerjaan diluar jam kerja (kerja lembur).

Penyedia Jasa harus mendapatkan ijin-ijin yang berhubungan dengan pajak,


pemerintahan setempat, badan yang berwenang terhadap instalasi yang dikerjakan.
Dalam hal ini semua biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan permintaan ijin

ME1
-8
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
tersebut harus dibayar oleh Penyedia Jasa, termasuk biaya memperbanyak gambar 2018
yang diperlukan untuk pengurusan IMB.

 Korelasi Pekerjaan

Pekerjaan galian dan penimbunan tanah untuk keperluan instalasi Mekanikal


dilaksanakan oleh Penyedia Jasa. Penyedia Jasa harus sudah memperhitungkan
pengangkutan tanah bekas galian/pembersihan.

Semua pembuatan lubang-lubang dan penutupan kembali pada dinding, lantai,


langit-langit untuk jalannya pipa dan kabel, dilaksanakan oleh Penyedia Jasa
berikut perapihan/finishing-nya kembali.

Penyedia Jasa harus menyediakan dan menyambung kabel-kabel listrik dari


peralatan-peralatan ke panel yang disediakan oleh Penyedia Jasa listrik sesuai
dengan gambar dokumen tender.

Untuk itu Penyedia Jasa wajib memeriksa terlebih dahulu panel tersebut apakah
sudah sesuai dengan panel yang akan disambungkan. Segala akibat yang timbul
akibat penyambungan ini menjadi tanggung-jawab Penyedia Jasa.

Semua pekerjaan pembuatan pondasi untuk mesin dilakukan oleh Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa harus memberikan data-data, ukuran-ukuran, gambar-gambar dan
peralatan yang diperlukan kepada Konsultan Pengawas untuk mendapat
persetujuan.

Semua fasilitas yang diperlukan pada saat proyek berjalan yaitu: air, listrik, saniter
darurat. dll. harus disediakan oleh Penyedia Jasa dengan terlebih dahulu membuat
gambar untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.

Untuk pipa yang menembus dinding, lantai, langit-langit dan lain-lain, harus diberi
lapisan isolasi peredam getaran pipa selubung (sleeve) untuk memudahkan
perbaikan dan pemeliharaan dari segi teknis.

Penyedia Jasa harus memindahkan semua instalasi mekanikal (pipa air bersih, pipa
air kotor, pipa hidran, dan lain-lain) yang sudah terpasang (existing) dilokasi
proyek yang mengalami gangguan akibat pekerjaan ini, ke tempat lain dengan tidak
mengubah fungsinya semula.

ME1
-9
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Untuk itu Penyedia Jasa diharuskan menyerahkan gambar kerja kepada Konsultan 2018
Pengawas untuk dimintakan persetujuannya. Segala akibat pekerjaan tersebut
harus sudah diperhitungkan dalam penawaran oleh Penyedia Jasa.

Akibat pekerjaan tersebut di atas, (pembobokan, pembongkaran dan sebagainya)


harus ditutup kembali seperti semula dan dirapikan/difinish yang rapi sehingga
tidak terlihat lagi bekas-bekas pembobokan.

Selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sesudah ditunjuk, Penyedia Jasa harus


menyerahkan gambar/data teknis listrik sesuai dengan keperluan peralatan yang
akan dipasang, agar peralatan tersebut dapat beroperasi dengan baik berikut
pengamanannya. Jika hal ini tidak dilaksanakan, segala akibatnya menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa.

 Sub Penyedia Jasa

Apabila diperlukan tenaga-tenaga ahli khusus karena tenaga-tenaga pelaksana


yang ada tidak mampu melaksanakan pemasangan, penyetelan, pengujian dan
lain-lain, Penyedia Jasa dapat menyerahkan sebagian instalasinya kepada Sub
Penyedia Jasa lain setelah mendapatkan persetujuan tertulis dari Konsultan
Pengawas.

Penyedia Jasa masih harus bertanggung jawab sepenuhnya atas segala lingkup
pekerjaannya, baik yang dilaksanakan sendiri maupun terhadap pekerjaan yang
diserahkan kepada sub Penyedia Jasa (disubkontrakkan).

 Wakil Penyedia jasa (lihat : syarat umum kontrak)

Seluruh pekerjaan yang dicakup dalam instalasi ini harus diawasi oleh seorang
yang cukup berpengalaman dan diberi wewenang oleh penanda-tangan kontrak
untuk mengambil keputusan di lapangan. Ia bertanggung jawab sepenuhnya atas
segala pekerjaan instalasi pada proyek ini dan harus selalu berada di lapangan
(site). Bila ia akan meninggalkan site harus ada orang lain yang secara tertulis
diberikan wewenang untuk mewakilinya.

Nama, perincian pengalaman kerja Wakil Penyedia harus disertakan oleh Penyedia
Jasa pada saat penawaran dilakukan. Bilamana menurut pendapat pihak Konsultan
Pengawas, Konsultan perencana atau pihak yang berwenang, Wakil Penyedia yang

ME1
-10
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
ditunjuk kurang cakap menjalankan tugasnya, Penyedia Jasa harus menggantinya 2018
dengan yang lain.

Selama Wakil Penyedia belum ditunjuk, penanda-tangan kontrak harus bertindak


sebagai Wakil Penyedia.

 Wakil Penyedia jasa (lihat : syarat umum kontrak)

Penyedia Jasa harus menyerahkan brosur teknis asli peralatan utama Mekanikal
juga brosur asli pipa, kabel, pipa konduit, katup-katup detektor, sensor dan lainnya
beserta data teknis dan mengisi daftar skedul dari peralatan tersebut pada waktu
tender. Pada brosur-brosur peralatan/bahan yang ditawarkan harus diberi tanda
dengan warna yang jelas.

Apabila ada data-data serta bahan yang diajukan menyimpang dari bahan yang
disebutkan dalam gambar-gambar dan spesifikasinya, maka nilai evaluasi Penyedia
Jasa tersebut akan dikurangi dan Penyedia Jasa harus dapat menggantinya sesuai
dengan gambar dan spesifikasinya.

Semua pelaksanaan instalasi yang berbeda dengan spesifikasi dan gambar, tanpa
persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang harus diperbaiki dan diubah sesuai
dengan spesifikasi dan gambar yang telah disepakati bersama, atas tanggungan
biaya Penyedia Jasa.

Semua bahan yang digunakan dalam instalasi ini harus baru, dalam keadaan baik,
tidak cacat, sesuai dengan spesifikasi dan gambar. Penyedia Jasa harus menjaga
kebersihan serta melindungi semua bahan-bahan yang digunakan dalam instalasi
ini sebelum dipasang.

Bila ternyata dipakai/digunakan bahan/peralatan lama, bekas dipergunakan, cacat


atau rusak, Penyedia Jasa harus menggantinya dengan bahan-bahan dan
peralatan yang baru dan tetap sesuai dengan spesifikasi dan gambar, atas biaya
tanggungan Penyedia Jasa.

Tidak diperkenankan mendatangkan bahan/peralatan masuk ke site sebelum


contoh atau brosurnya disetujui oleh Konsultan Pengawas. Semua bahan yang
telah masuk di site dan menyimpang dari ketentuan dan spesifikasi, contoh ataupun
brosur yang telah disetujui, maka bahan/peralatan tersebut harus dikeluarkan dari

ME1
-11
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
site dalam waktu 1 x 24 jam sejak diketahuinya penyimpangan itu oleh Konsultan 2018
Pengawas. Bila hal ini belum dilakukan maka barang tersebut akan dimusnahkan.

ME1
-12
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
BAB 2 2018
PEKERJAAN PLUMBING
2.1 LINGKUP PEKERJAAN

 Pekerjaan Air Bersih

Pengadaan dan pemasangan secara sempurna unit-unit peralatan utama yang


diperlukan dalam sistem penyediaan air bersih berupa pompa-pompa, panel pompa
beserta perlengkapannya.

Pengadaan dan pemasangan sistem pemipaan beserta perlengkapan yang meliputi


pemipaan tangki atas, pemipaan pada instalasi pompa dan pemipaan distribusi
pada setiap titik pengeluaran.

Pemasangan pipa distribusi ke setiap peralatan sanitari seperti halnya closet,


wastafel, urinal dan lain-lain.

 Pekerjaan Air Kotor

Pengadaan dan pemasangan beserta perlengkapan yang diperlukan dalam sistem


pembuangan air kotor.

Pemasangan pemipaan pada peralatan sanitary seperti halnya closet, wastafel,


urinal, floor drain dan lain-lain.

 Pekerjaan Air Hujan

Pengadaan pipa-pipa beserta perlengkapan yang diperlukan dalam sistem


pembuangan air hujan.

Pemasangan system pemipaan pembuangan air hujan dari atap bangunan hingga
saluran pembuangan/drainase.

Pemasangan pipa-pipa yang menghubungkan antara saluran pembuangan/


drainase bagian belakang bangunan dengan saluran pembuangan/drainase bagian
depan bangunan.

ME2
-1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
 Testing & Commissioning 2018
Mengadakan testing dan commissioning semua sistem pekerjaan yang terpasang.

2.2 STANDAR / RUJUKAN

Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa harus mengikuti semua aturan
dan standar yang berlaku termasuk melengkapi sistem dalam pekerjaan dengan segala
peralatan untuk kesempurnaan, kemudahan pengaturan, perawatan dan keamanan
operasi sesuai dengan salah satu atau lebih peraturan- peraturan berikut:

a. ANSI, American National Standard Organization.


b. ASTM, American Society of Testing of Material.
c. BSI, British Standard Institution.
d. JIS, Japanese Industrial Standard.
e. PPI, Pedoman Plambing Indonesia.
f. SII, Standard Industri Indonesia.
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum.
h. Peraturan Depnaker tentang Keselamatan Kerja.

2.3 PENJELASAN PERSYARATAN TEKNIS UMUM

 Waktu Pelaksanaan

Lamanya waktu pelaksanaan pengadaan, pemasangan dan pemeliharaan


disesuaikan dengan tahap-tahap pembangunan sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.

 Material

Penyedia Jasa harus menjamin seluruh unit peralatan yang didatangkan adalah
baru bebas dari defective material, improper material dan menjamin terhadap
kualitas atau mutu barang sesuai dengan tujuan spesifikasi.

ME2
-2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Setiap material atau peralatan yang tidak memenuhi spesifikasi harus diganti 2018
dengan yang sesuai dalam jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) minggu setelah
ditanda tangani berita acara penerimaan barang.

Seluruh biaya yang timbul akibat penggantian material/peralatan menjadi


tanggungan/ beban Penyedia Jasa.

 Gambar-gambar dan Spesifikasi

Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan-perencanaan ini merupakan suatu


kesatuan dan tidak dipisah-pisahkan.

Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau peralatan yang diperlukan agar instalasi
ini dapat bekerja dengan baik, dan hanya dinyatakan dalam salah satu gambar
perencanaan atau spesifikasi perencanaan saja. Penyedia Jasa harus tetap
melaksanakannya tanpa ada biaya tambahan.

 Gambar-gambar Perencanaan

Di dalam gambar-gambar perencanaan ini tidak dimaksudkan untuk menunjukkan


semua pipa-pipa, fitting-fitting, katup-katup dan fixture secara terperinci.

Semua bagian-bagian tersebut di atas walaupun tidak digambarkan atau


disebutkan secara spesifikasi harus disesuaikan dan dipasang oleh Penyedia Jasa,
apabila diperlukan, agar instalasi ini lengkap dan dapat bekerja dengan baik sesuai
dengan pelaksanaan yang wajar.

 Gambar-gambar Kerja

Gambar-gambar kerja untuk seluruh pekerjaan harus selalu berada di lapangan


(site). Termasuk perubahan-perubahan atau usulan-usulan dan lain sebagainya.

Selama pelaksanaan instalasi ini berjalan, Penyedia Jasa harus memberikan tanda-
tanda dengan pinsil/tinta merah pada set gambar atas segala perubahannya,
penghapusan atau penambahan pada instalasi tersebut

 Gambar Pelaksanaan

Penyedia Jasa harus membuat gambar instalasi secara mendetail (Shop Drawing)
untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas, juga harus menyerahkan Gambar

ME2
-3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Pelaksanaan (As Built Drawing) yang meliputi denah, instalasi yang 2018
terpasang, detail pemasangan, detail peralatan dari seluruh instalasi di atas yang
digambar di kertas kalkir.

Pelaksanaan pemasangan harus memenuhi syarat-syarat yang umum berlaku dan


mengikuti Pedoman Plambing Indonesia tahun 1979.

 Contoh-contoh Barang

Penyedia Jasa wajib mengirimkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan


dalam pelaksanaan, kepada Konsultan Pengawas atau brosur-brosur dari alat-alat
tersebut dan menunggu persetujuan dari Konsultan Pengawas sebelum alat-alat
tersebut dipasang.

Bila bahan-bahan tersebut diragukan kualitasnya akan dikirimkan ke kantor


penyelidikan bahan-bahan atas biaya Penyedia Jasa.

Bila ternyata terdapat bahan-bahan yang telah dinyatakan tidak baik/tidak bisa
dipakai oleh Konsultan Pengawas, maka Penyedia Jasa harus mengangkut bahan-
bahan tersebut ke luar lapangan dalam jangka waktu 3 (tiga) hari, harus sudah
tidak ada di lapangan (site)

 Tenaga Pelaksanaan

Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh orang/tenaga-tenaga ahli


dalam bidangnya (Skilled Labour), agar dapat memberikan hasil kerja yang terbaik
dan rapi. Untuk pelaksanaan khusus, Penyedia Jasa harus memberikan surat
pernyataan yang membuktikan bahwa tukang-tukangnya yang melaksanakan
pekerjaan tersebut memang mempunyai pengalaman dan kecakapan.

Penyedia Jasa wajib mempunyai PAS INSTALATUR yang dikeluarkan oleh


PDAM setempat sesuai dengan Domisili dengan Penyedia Jasa/Penyedia Jasa
tersebut.

 Pengamanan

Penyedia Jasa bertanggung jawab atas pencegahan bahan/peralatan-peralatan untuk


instalasi ini dari pencurian atau kerusakan.

ME2
-4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Bahan-bahan/peralatan-peralatan yang hilang atau rusak harus diganti oleh 2018
Penyedia Jasa tersebut tanpa tambahan biaya.

2.4 PENJELASAN PERSYARATAN TEKNIS KHUSUS

 Peraturan-perturan / Persyaratan

Tata cara pelaksanaan dan lain-lain petunjuk yang berhubungan dengan peraturan-
peraturan pembangunan yang syah berlaku di Republik Indonesia. Selama
pelaksanaan Kontrak ini harus betul-betul ditaati.

Penyedia Jasa dianggap telah cukup mengerti dan mengetahui akan isi dan
maksud dari peraturan-peraturan dan syarat-syarat tersebut di atas.

 Material/Bahan-bahan Yang Dipakai

Untuk pipa-pipa jaringan Air Bersih yaitu pipa-pipa PVC dengan diameter
disesuaikan dengan gambar rencana, dengan merk Wavin, Maspion atau yang

sejenis. Pipa PVC yang dipakai berkategori class AW (10 kg/cm2) JIS K 6742.

Untuk pipa air kotor, air buangan, pipa vent dan pipa-pipa raiser yaitu dipakai pipa
PVC, dengan merk Wavin, Maspion atau yang sejenis. Pipa PVC yang dipakai

berkategori class AW (10 kg/cm2) JIS K 6742.

 Pengujian

o Pengujian Sistem Pembuangan Air Kotor dan Buangan

Seluruh sistem pembuangan air harus mempunyai lubang-lubang yang


dapat ditutup (plugged) agar seluruh sistem tersebut dapat diisi dengan air
sampai dengan lubang vent tertinggi.

Sistem tersebut harus dapat menahan air yang diisikan tersebut di atas,
minimum 1 jam dan penurunan air selama waktu tersebut tidak turun lebih dari

10 cm, atau dengan pengujian hydrostatic sebesar 4 kg/cm2 untuk pipa

cabang dan 6 kg/cm2 untuk pipa induk.

ME2
-5
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Apabila pemilik menginginkan pengujian lain disamping pengujian di atas, 2018
Penyedia Jasa harus melakukannya tanpa tambahan biaya.

o Pengujian Sistem Distribusi Air

Sebelum dipasang fixtures-fixtures seluruh sistem distribusi air harus diuji

dengan tekanan 9 kg/cm2 untuk pipa sanitary dan 12 kg/cm2 untuk pipa Fire
Fighting tanpa mengalami kebocoran dalam waktu minimum 3 jam tekanan
tersebut tidak turun/berubah.

Pada prinsipnya pengetesan dilakukan dengan cara bagian demi bagian


dari panjang pipa maksimum 100 meter. Biaya pengetesan serta alat-alat yang
diperlukan adalah menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa. Pengetesan pipa
harus dilaksanakan dengan disaksikan oleh Pengawas atau Konsultan
Pengawas, selanjutnya apabila telah diterima/ memenuhi syarat akan
dibuatkan berita acaranya.

 Sistem Pemipaan

o Sistem Penyambungan Pipa

Pipa Air Bersih


Digunakan sambungan ulir/screwed untuk pipa berdiameter 2” ke bawah
dan dengan menggunakan sambungan flanged untuk diameter pipa 2,5” ke atas
dari bahan yang sesuai dengan jenis bahan pipanya.
Untuk memperkuat terhadap kebocoran, penyambungan pipa dengan ulir harus
terlebih dulu diberi lapisan red lead cement atau pintalan khusus dari asbes.
Sedangkan untuk sambungan flanged harus dilengkapi ring dari karet secara
homogen.

Pipa Air Kotor dan Ventilasi


Untuk bahan sambungan seperti socket, elbow, tee dan lain-lain dari bahan yang
sama, sedangkan untuk bahan pengikatnya digunakan lem/solvent cement.
Untuk penyambungan pipa induk juga bisa digunakan sistem flanged.

Pemasangan Fixture, Fitting, dan Sebagainya

ME2
-6
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Semua fixtures harus dipasang dengan baik dan didalamnya bebas dari kotoran 2018
yang akan mengganggu aliran atau kebersihan air, dan harus terpasang dengan
kokoh (rigid) ditempatnya dengan tumpuan yang mantap.

Semua pemasangan fixtures, fitting, dan pipa-pipa air dilaksanakan dengan


rapi tidak mengganggu pada waktu pemasangan-pemasangan dinding porselen
dan sebagainya.

Untuk pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi/pipa induk, dipasang bolak-balik dari
beton dengan campuran yang kuat dan dipasang setiap ada sambungan pipa, tee,
elbow, valve dan sebagainya.

Penyambungan/Penumpu Pipa
Semua pipa harus diikat/ditetapkan dengan kuat dengan penggantung atau angker
yang kokoh (rigid), agar inklinasinya tetap, untuk mencegah timbulnya getaran.
Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur dengan
jarak antara tidak lebih dari 2,5 m.

Semua pipa yang melewati daerah lokasi bangunan, dipergunakan flexible


joint untuk mencegah patahnya pipa dari pergeseran bangunan.

Penggantung atau penumpu pipa harus disekrup/terikat pada konstruksi bangunan


dengan insert/angker yang dipasang pada waktu pengecoran beton atau dengan
Ramset.

Pipa-pipa vertikal harus ditumpu dengan klem/clamp dan dibuat dengan jarak
tidak lebih dari 3 m.

Katup-katup
Water valve sampai dengan  2” adalah jenis “Screwed bronze body
dengan external spindle”.
Water valve  2,5” -  3” adalah bronze flanged body dengan “internal screwed
spindle”.
Water valve lebih besar dari  3” adalah “‘flanged steel body” dengan external
spindle yoke”.

ME2
-7
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Tekanan kerja dari valve-valve harus disesuaikan dengan fungsinya, untuk 2018
pekerjaan air bersih sanitary digunakan tekanan kerja 150 psi dan untuk pekerjaan
air bersih fire fighting digunakan valve dengan tekanan kerja minimum 300 psi.

Pipa-pipa DalamTanah
Galian pipa dalam tanah harus dibuat dengan kedalaman 60 cm untuk pipa  4”
ke bawah dan 80 - 100 cm untuk pipa  5” ke atas. Dasar lubang galian harus
cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang pipa terletak tertumpu dengan baik.
Untuk pipa-pipa air bersih dan pipa-pipa air buangan tidak boleh diletakkan pada
lubang- lubang yang sama.

Setelah pipa dipasang pada lubang galian dan setelah diperiksa oleh pengawas
yang ditunjuk, semua kotoran dibuang dari lubang galian ditimbun kembali
dengan baik pasir urug atau tanah bekas galian atau dengan bahan yang ditentukan
oleh Konsultan Pengawas dengan izin yang disetujui.

Patokan/pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur dari garis
tengah pipa (as pipa) sampai ke permukaan jalan/tanah asli atau bila tidak akan
digunakan ketentuan-ketentuan persyaratan minimal menurut buku petunjuk untuk
dalamnya galian.

Pengecatan
Semua pipa yang kelihatan (expose) harus diberi tanda dengan warna atau cat
yang warnanya akan ditentukan kemudian oleh Konsultan Pengawas.
Untuk pipa-pipa dalam ceiling agar mudah dikenal diberikan tanda warna/cat pada
setiap jarak  4 pada pipa-pipa induk begitu pula pipa-pipa pada shaft dimana
terletak pintu pemeriksaan.

Sebagai patokan dipakai warna cat sebagai berikut :


(a) Untuk jaringan pipa air bersih dipakai warna biru.
(b) Untuk jaringan pipa air kotor dipakai warna hijau.

ME2
-8
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
2.5 PENJELASAN PERSYARATAN TEKNIS PERALATAN UTAMA 2018
 Pekerjaan Air Kotor

Diadakan pemisahan antara pemipaan air kotor dari closet dan urinal dengan air
buangan dari lavatory dan floor drain (sistem terpisah).

Pengumpulan digunakan pipa-pipa cabang horizontal pada setiap lantai digunakan


PVC yang kemudian diteruskan ke pipa induk vertical dalam shaft Cast Iron Pipe
yang telah disediakan. Pembuangan air kotor dari closet atau urinal disalurkan ke
tangki septik/septik tank, sedangkan buangan dari lavatory dan floor drain
disalurkan ke saluran pembuangan/ drainase.

 Pekerjaan Air Bersih

(a) Pompa Air Bersih

Untuk pekerjaan ini, pompa dimaksudkan untuk mengalirkan air bersih dari
Ground Reservoir (jika ada) ke tangki atas (tangki atap). Pompa ini
bekerja secara otomatis, apabila air di tangki atas mempunyai level ketinggian
minimum dan otomatis berhenti apabila mempunyai ketinggian maksimum.

Spesifikasi Pompa:
Tipe pompa : Centrifugal pump (pompa celup)
Output : 125 watt
Daya hisap pompa :9m
Putaran pompa : 2.900 rpm
Daya dorong : 33 meter
Karakteristik listrik : 220 V, 1 phase, 50 Hz
Jumlah : 1 buah (sesuai gambar rencana)

(b) Panel Kontrol

Panel kontrol merupakan kelengkapan unit sistem air bersih yang dapat
mengatur kerja pompa secara automatik seperti telah disebutkan di atas.

(c) Tangki Atas

ME2
-9
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Tangki atas dipergunakan untuk menyimpan air bersih dari pompa 2018
sebelum didistribusikan ke masing-masing peralatan (fixtures).

Spesifikasi tangki atas adalah sebagai berikut:

Kapasitas : 1000 liter (1 m3) atau disesuaikan dengan gambar


Jumlah : 2 (satu) buah.
Material : fiber, tebal 0.7 mm.

(d) Daftar Merk Peralatan

GARANSI
NO. NAMA BARANG MERK/PRODUCT SUPLIER/
TOKO
1 Pompa-pompa KSB, Torishima, SPP, Lowara, -
centrifugal Yogel, Ebara, Caprari, atau merk
lain yang setara

2 Motor Pompa AEG, NUG ex Jerman, ABB, atau -


merk lain yang setara

3 Pipa PVC Paralon, Wafin, Banlon Super, atau -


merk lain yang setara
4 Valve-valve
- Gate Valve Toyo, Pati, NBC -
- Butterfly Valve OKM, Keystone -
- Check Valve Toyo, Pati, NBC, Astam, Techno -
Check
- Strainer Pati, NBC, Toyo, Fushiman -
- Float Valve Watt, Chem -

ME2
-10
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
BAB 3 2018
PEKERJAAN VENTILASI DAN
PENGKONDISIAN UDARA
3.1 LINGKUP PEKERJAAN

Pengadaan, pengangkutan dan pemasangan peralatan ventilasi udara udara beserta


perlengkapannya seperti ditentukan dalam Spesifikasi Teknis dan/atau ditunjukan
dalam Gambar Kerja. Pekerjaan ini meliputi pemasangan exhaust fan, ducting dan
perlengkapan lainnya (jika item pekerjaan tersebut muncul dalam gambar kerja
ataupun rencana anggaran biaya).

Pengadaan, pengangkutan dan pemasangan peralatan pengkondisian udara


beserta perlengkapannya seperti ditentukan dalam Spesifikasi Teknis dan/atau
ditunjukan dalam Gambar Kerja. Pekerjaan ini meliputi pemasangan peralatan
pengkondisian udara, pemipaan sistem pendingin, pemeriksaan kebocoran dan
pengisian refrigeran.

Mengadakan testing dan commissioning terhadap semua pekerjaan sistem ventilasi dan
penggkondisian udara yang telah selesai dipasang.

3.2 STANDAR/RUJUKAN

Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa harus mengikuti semua aturan
dan standar yang berlaku termasuk melengkapi sistem dalam pekerjaan dengan segala
peralatan untuk kesempurnaan, kemudahan pengaturan, perawatan dan keamanan
operasi sesuai dengan salah satu atau lebih peraturan- peraturan berikut:
(a) ASHRAE, American Society of Heating, Refrigeration and Air Conditioning
Engineers.
(b) Standar dan/atau petunjuk dari pabrik pembuat.
(c) American Society for Testing and Materials (ASTM).
(d) Industri Indonesia (SII).
(e) ASTM, American Society of Testing of Material.
(f) BSI, British Standard Institution.

ME3
-1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
(g) JIS, Japanese Industrial Standard. 2018
(h) SII, Standard Industri Indonesia.
(i) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum.
(j) Peraturan Depnaker tentang Keselamatan Kerja.
(k) Peraturan DPMB, Pemda setempat.
(l) dan peraturan lain yang berlaku.

3.3 PENJELASAN PERSAYRATAN TEKNIS UMUM

 Waktu Pelaksanaan

Lamanya waktu pelaksanaan pengadaan, pemasangan dan pemeliharaan


disesuaikan dengan tahap-tahap pembangunan sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.

 Gambar-gambar dan Spesifikasi

Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan-perencanaan ini merupakan suatu


kesatuan dan tidak dipisah-pisahkan.

Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau peralatan yang diperlukan agar
instalasi ini dapat bekerja dengan baik, dan hanya dinyatakan dalam salah satu
gambar perencanaan atau spesifikasi perencanaan saja Penyedia Jasa harus tetap
melaksanakannya tanpa ada biaya tambahan.

 Gambar-gambar Perencanaan

Gambar-gambar perencanaan tidak dimaksudkan untuk menunjukkan semua pipa-


pipa, fitting-fitting, katup-katup dan fixture secara terperinci.

Semua bagian-bagian tersebut di atas walaupun tidak digambarkan atau


disebutkan secara spesifikasi harus disesuaikan dan dipasang oleh Penyedia Jasa,
apabila diperlukan, agar instalasi ini lengkap dan dapat bekerja dengan baik sesuai
dengan pelaksanaan yang wajar.

 Gambar-gambar Kerja

ME3
-2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Gambar-gambar kerja untuk seluruh pekerjaan harus selalu berada di lapangan 2018
(site). Termasuk perubahan-perubahan atau usulan-usulan dan lain sebagainya.

Selama pelaksanaan instalasi ini berjalan, Penyedia Jasa harus memberikan


tanda-tanda dengan pinsil/tinta merah pada set gambar atas segala perubahannya,
penghapusan atau penambahan pada instalasi tersebut.

 Gambar Pelaksanaan

Penyedia Jasa harus membuat gambar instalasi secara mendetail (Shop Drawing)
untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas, juga harus menyerahkan Gambar
Pelaksanaan (As Built Drawing) yang meliputi denah, instalasi yang terpasang,
detail pemasangan, detail peralatan dari seluruh instalasi di atas yang digambar di
kertas kalkir.

Pelaksanaan pemasangan harus memenuhi syarat-syarat yang umum berlaku dan


mengikuti Pedoman Plambing Indonesia tahun 1979.

3.4 PENJELASAN PERSAYRATAN TEKNIS KHUSUS

 Peraturan –peraturan/Persyaratan

Tata cara pelaksanaan dan lain-lain petunjuk yang berhubungan dengan


peraturan-peraturan pembangunan yang syah berlaku di Republik Indonesia.
Selama pelaksanaan kontrak ini harus betul-betul ditaati.

Penyedia Jasa dianggap telah cukup mengerti dan mengetahui akan isi dan
maksud dari peraturan-peraturan dan syarat-syarat tersebut di atas.

 Material/Bahan-bahan Yang Dipakai

o Umum

Semua peralatan ventilasi dan pengkondisian udara berikut aksesori harus


berasal dari kualitas terbaik dan dalam kondisi terbaik, memenuhi standar yang
berlaku dan berasal dari pabrik pembuat yang disetujui Konsultan Pengawas.

o Kontrol

ME3
-3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Penyedia Jasa harus melengkapi dan memasang alat kontrol termostat di dalam 2018
ruang dan saklar on-off. Alat penyetop yang dapat diatur harus
digabungkan dengan tombol kontrol untuk memudahkan pemakai menyetel
temperatur maksimal dan minimal.

o Pemipaan

Pipa drain terbuat dari pipa PVC dengan dimensi sesuai Gambar Kerja atau
sesuai ketentuan pabrik pembuat.

Pemipaan refrigerant, termasuk sambungan pipa dan aksesori lainnya, yang


dibutuhkan oleh peralatan pengkondisian udara adalah pipa tembaga dengan
dimensi sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat peralatan. Pipa refrigerant
harus diisolasi pada bagian sisi dingin.

Isolasi pipa harus dari jenis yang terbaik dengan merek Thermaflex atau
yang setara.

Pita perekat harus memiliki ketebalan minimal 3 mm dan lebar 30 mm dan


harus dari jenis tahan api, seperti Thermatape atau yang setara.

 Pelaksanaan Pekerjaan

o Umum

Sebelum pemasangan, Penyedia Jasa harus berkonsultasi dengan Konsultan


Pengawas atau mengacu pada Gambar Kerja dari disiplin lain untuk
menentukan lokasi pemasangan bahan-bahan yang akan dipasang oleh Penyedia
Jasa.

Penyedia Jasa harus mendapatkan informasi ini dari Konsultan Pengawas


sebelum memulai pemasangan.

Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis saling melengkapi satu sama lain. Semua
peralatan bantu yang diperlukan selama pemasangan dan pengujian harus
disediakan dan digunakan tanpa tambahan biaya dari pemilik proyek.

Semua perlengkapan tambahan, alat kontrol dan peralatan tambahan lainnya


yang diperlukan sesuai peraturan lokal harus diadakan oleh Penyedia Jasa.

ME3
-4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
2018

o Pekerjaan Pipa

Lokasi, susunan dan ukuran harus sesuai dengan ketentuan pabrik pembuat
peralatan pengkondisian udara atau sesuai petunjuk Gambar Kerja.

Pekerjaan pipa harus dibuat dan dipasang sesuai petunjuk pemasangan dari
pabrik pembuat dan sesuai dengan Gambar Kerja.

Isolasi pipa harus dipasang sesuai petunjuk pemasangan dari pabrik


pembuatnya. Variasi ukuran dan lokasi penempatan pipa tidak diijinkan tanpa
persetujuan dari Konsultan Pengawas.

o Pemasangan Alat Sensor/Alat Ukur

Peralatan ukur harus dipasang pada daerah dimana pada daerah tersebut
tercapai kepadatan aliran seragam dan mudah dibaca.

Daerah dengan aliran udara yang seragam adalah daerah yang


berjarak (minimum) 2 kali diagonal terhadap belokan terdekat atau percabangan
yang terdekat.

Alat ukur atau alat sensor harus ditempatkan di tengah saluran dengan
dudukan dari baja sirip yang cukup kuat (bila perlu diberi penguatan dengan
konstruksi khusus) tetapi tidak boleh mengakibatkan hambatan terhadap aliran
udara tersebut kecuali untuk peralatan ukur tekanan dan kecepatan udara.

Lubang-lubang untuk kabel harus berbentuk bundar dengan diameter 5


kali diameter seluruh kabel yang akan dilewatkan lubang tersebut, kemudian
sisi-sisi tajam dari lubang tersebut diberi pelindung dari bahan karet yang
berbentuk lingkaran dengan lubang di tengahnya.

Lubang tersebut di atas untuk selanjutnya dirapatkan dengan pita perekat


sehingga cukup rapat dalam arti tidak terjadi kebocoran aliran udara melalui
lubang tersebut.

o Penumpu dan Penopang

ME3
-5
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Penyedia Jasa harus menyediakan penumpu dan dudukan untuk semua 2018
peralatan utama jika diperlukan.

Penumpu dan penopang yang terbuat dari rangka baja profil dengan dimensi
yang sesuai, harus difabrikasi sesuai ketentuan Spesifikasi Teknik Baja Profil.

Semua pekerjaan harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis dari disiplin


lainnya.

o Pengujian

Pengujian di lokasi harus dilaksanakan sesuai standar terbaik yang


disetujui Konsultan Pengawas.

Setiap sistem harus diuji secara lengkap untuk pemeriksaan berikut ini:

(a) Kapasitas mesin tiap unit.

(b) Aliran udara

(c) Temperatur udara

(d) Kelembaban

(e) Tekanan

(f) Tegangan kerja dan daya

(g) Tingkat suara dan getaran

(h) Komponen pelindung

(i) Dan pemeriksaan lainnya sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.

Pengujian harus dilakukan hingga mencapai beban penuh rencana. Semua


peralatan harus diuji keamanan sistem listriknya.

Setelah pengujian dinyatakan berhasil, sistem harus dioperasikan tanpa


segala jenis kegagalan selama sebulan, sebelum Konsultan Pengawas
memberikan pernyataan selesainya pekerjaan.

o Pemeliharaan

ME3
-6
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Setiap peralatan yang memerlukan perawatan atau pemeriksaan harus 2018
dilengkapi dengan:

Spesifikasi teknis detail yang dipersiapkan oleh pabrik pembuat yang


mencakup deskripsi dan karakteristik berikut:

(a.) Kartu pemeliharaan yang menunjukan

(b.)Nama pabrik pembuat atau pemasok.

(c.) Jenis pelaksanaan perawatan (elektrikal, mekanikal dan lainnya) dan


selang waktu (kalender atau sebagai fungsi waktu pengoperasian).

Daftar alat-alat khusus yang dibutuhkan untuk perawatan harus


diserahkan, dengan penjelasan karakteristik setiap alat.

Dokumen yang harus diserahkan Penyedia Jasa adalah berupa:

(a) Deskripsi prinsip pengoperasian peralatan.

(b) Diagram setiap pemasangan.

Petunjuk pengoperasian, petunjuk start-up dan shut-down setiap peralatan


berikut tindakan pencegahan kerusakan yang harus dilakukan.

 Spesifikasi Mesin AC dan Exhaust Fan

o Sepesifikasi Mesin AC

Tipe AC: Split Ceiling-Mounted-Cassette


Cooling Capacity (kW)
7.8 10.6 14.5
Power supply 220-240 V, 50 Hz, 1/3 Phase
Power consumption kW 3.1 3.9 4.9
Sound level dB 35 39 44
Indoor unit Air flow rate m3/min 19 28 35
Operation range 0CDB 14 - 25 14 - 25 14 - 25
Compressor Hermitically sealed scroll type
Motor output kW 2.2 3.0 4.5
Outdoor unit Operation range 0CDB 12 - 46
Refrigerant R-22
Jumlah unit 0 0 0

ME3
-7
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
2018

o Sepesifikasi Exhaust Fan


Tipe Exhaust Fan Kapasitas (CFM) Jumlah (unit)
Axial – Wall Mounted duct type 500 0
Axial – Wall Mounted duct type 1300 0

 Daftar Merk Peralatan

No. Nama Peralatan Merek/Produk Ket.


1 AC Daikin
KDK, Imasu, Splendor, atau
2 Exhaust Fan
merek lain yang setara.

ME3
-8
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
BAGIAN V 2018
SPESIFIKASI PEKERJAAN ELEKTRIKAL

BAB 1
PERALATAN DATA DAN KOMUNIKASI
1.1 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pemasangan semua peralatan serta bekerjanya semua
sistem komunikasi (yang meliputi sistem telekomunikasi, sistem komputer) di seluruh bangunan
jika ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau rencana anggaran biaya.

Tercakup dalam lingkup pekerjaan sistem komunikasi ini meliputi tetapi tidak terbatas pada :
 PABX dan panel distribusi utama.
 Kabel telepon dan konduit.
 Stop kontak dan pesawat telepon.
 Kabel dan Outlet data.
 Projector dan gantungan projector
 Perlengkapan dan aksesori pelengkap pemasangan.
 Pengujian seluruh sistem komunikasi dan Data.

1.2 STANDAR/RUJUKA

 Standar PT Telkom.
 Standar Industri Indonesia (SII)/Standar Nasional Indonesia (SNI).
 Verband Deutscher Electrotechniker (VDE).
 Spesifikasi Teknis :
 02315 - Galian, Urugan Kembali dan Pemadatan.
 09900 - Pengecatan.
 16400 - Distribusi Tegangan Rendah.

EL1-
1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
1.3 PROSEDUR UMUM
2018
 Contoh Bahan, data Teknis dan Daftar Bahan

o 09900 – Pengecatan.

o 16400 - Distribusi Tegangan Rendah.

 Contoh bahan berikut brosur/data teknis semua bahan sistem komunikasi dan
perlengkapannya harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui, sebelum
pengadaan bahan.
o Penyedia Jasa wajib menyerahkan daftar bahan yang akan digunakan, seperti
disebutkan dalam Spesifikasi Teknis ini, kepada Konsultan Pengawas untuk diperiksa
dan disetujui.
Daftar bahan meliputi tipe, model, nama pabrik pembuat, jumlah, ukuran dan data lain yang
diperlukan.

 Gambar Detail Pelaksanaan

o Penyedia Jasa harus membuat dan menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan sistem
elektrikal kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui.

o Gambar Detail Pelaksanaan harus diserahkan sebelum pengadaan bahan sehingga


diperoleh cukup waktu untuk memeriksa dan tidak ada tambahan waktu bagi Penyedia
Jasa bila mengabaikan hal ini.

o Gambar Detail Pelaksanaan harus lengkap dan berisi detail-detail yang diperlukan.

o Bila ada perbedaan antara Gambar Kerja yang satu dengan Gambar Kerja yang
lain atau antara Gambar Kerja dengan Spesifikasi Teknis, Penyedia Jasa harus
menyampaikannya kepada Konsultan Pengawas untuk dicarikan jalan ke luarnya.

o Gambar Kerja Elektrikal hanya menunjukkan tata letak bahan dan peralatan, jalur
kabel dan sambungan-sambungan.

o Gambar Kerja ini harus diikuti dengan seseksama mungkin.

o Dalam mempersiapkan Gambar Detail Pelaksanaan, dimensi dan ruang gerak yang
digambarkan dalam Gambar Kerja Arsitektur, Struktur dan Gambar Kerja lainnya yang
berkaitan, harus diperiksa.

o Penyedia Jasa harus dengan teliti memeriksa kebutuhan ruangan untuk memastikan
bahwa semua peralatan dapat dipasang pada tempat yang telah ditentukan.

EL1-
2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
 Pengiriman dan Penyimpanan 2018
o Semua bahan dan peralatan yang didatangkan harus dalam keadaan baik, baru,
bebas dari segala cacat, dan dilengkapi dengan label, data teknis dan data lain yang
diperlukan.

o Semua bahan dan peralatan harus disimpan dalam kemasannya pada tempat yang aman
dan terlindung dari kerusakan.

 Ketidaksesuaian

o Konsultan Pengawas berhak menolak setiap bahan yang didatangkan atau dipasang
yang tidak memenuhi ketentuan Gambar Kerja dan/atau Spesifikasi Teknis.

o Penyedia Jasa harus segera memperbaiki dan/atau mengganti setiap pekerjaan yang
dinilai tidak sesuai, tanpa tambahan biaya dari Pengguna Jasa.

o Bila bahan-bahan yang didatangkan ternyata menyimpang atau berbeda dari yang
ditentukan, Penyedia Jasa harus membuat pernyataan tertulis yang menjelaskan usulan
penggantian berikut alasan penggantian, dengan maksud bila diterima, akan segera
diadakan penyesuaian. Bila Penyedia Jasa mengabaikan hal di atas, Penyedia Jasa
bertanggung jawab melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Gambar Kerja.

1.4 BAHAN-BAHAN

 Umum

Semua bahan yang didatangkan dan akan dipasang harus baru, bebas dari segala
cacat/kerusakan, kualitas terbaik dari produk yang dikenal dan sesuai untuk daerah tropis.

 Bahan Sistem Telekomunikasi

o PABX harus memiliki kapasitas sambungan langsung 3 line dan 8 extension yang
dilengkapi dengan Pest Key Telepon serta sambungan perluasan sesuai ketentuan dalam
Gambar Kerja, seperti dari Panasonic atau yang setara.

o Kotak terminal harus memiliki kapasitas/ukuran sesuai Gambar Kerja, merupakan


produksi lokal yang setara dengan produk Siemens atau Harris.

o Soket Outlet telepon harus dari MK, Clipsal atau setara.

EL1-
3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
o Kabel yang keluar dari kotak telepon sampai ke pesawat harus dari jenis kabel
2018
berisolasi PVC dengan pita pelindung statis, seperti tipe R-V (Pe) V, yang memenuhi
ketentuan SII.0710-83/SNI.04-2077-1990, produksi Kabel metal, Supreme, atau yang
setara, dengan ukuran kabel sesuai ketentuan Gambar Kerja.

o Rangka distribusi utama (MDF) dengan tipe dan dimensi sesuai petunjuk dalam
Gambar Kerja, merupakan produksi lokal.

 Bahan Sistem Komputer

o Kabel data harus dari tipe category- 5 dengan dimensi sesuai petunjuk dalam Gambar
Kerja, produk Belden, MK (Band-Rex) atau yang setara.

o Soket Outlet Kabel data (LAN) untuk komputer harus dari tipe sesuai petunjuk Gambar
Kerja, dari produk MK, Clipsal atau yang setara.

 Bahan Projector dan Gantungan Projector

o Projector yang diusulkan minimal harus memiliki Resolution XGA (1024x768) dan
Brightness 3000 ANSI lumens.

o Lift bracket projector dengan kaki-kaki yang flexible (bisa diadjust panjang-
pendek), dapat menahan beban projector seberat 25 Kg, Panjang perluasan bracket
0,80 meter, dilengkapi dengan motor penggerak bracket.

o Kabel yang digunakan harus dari jenis kabel berisolasi atau sesuai ketentuan Gambar
Kerja.

 Pipa konduit untuk kabel telepon harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.

Diameter pipa konduit harus sesuai dengan ketentuan dalam Gambar Kerja atau disesuaikan
dengan jumlah kabel yang akan ditempatkan di dalamnya.

 Alat penyambung kabel dan aksesori harus dari 3M atau yang setara.

1.5 PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Umum

o Penyedia Jasa harus memeriksa kebutuhan ruang untuk memastikan semua


peralatan dan perlengkapannya dapat dipasang pada tempat yang telah ditentukan.

EL1-
4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
o Penyedia Jasa harus segera memperbaiki setiap pekerjaan yang dinilai tidak sesuai oleh
2018
Konsultan Pengawas.

o Penyedia Jasa secara teratur harus membuang kotoran dan bahan tak terpakai agar dapat
bekerja dengan aman.

o Penyedia Jasa harus menyediakan semua alat kerja, peralatan pemasangan,


peralatan pengujian dan melaksanakan pengujian serta mencatatnya.

 Pemasangan

o Setiap kotak terminal harus memiliki cadangan sekurang-kurangnya 20%

o Seluruh kabel harus diberi tanda dengan tanda kabel.

o Kabel dengan 5 (lima) warna yang berbeda (misalnya kuning/putih, putih/hitam,


putih/hijau, putih/merah, putih/biru) harus digunakan untuk kode warna pekerjaan
marshalling.

o Penyedia Jasa harus menyiapkan diagram pemasangan kotak terminal.

o Semua kabel komunikasi harus ditempatkan di dalam konduit.

o Tinggi maksimal pemasangan kotak terminal sambung ± 160cm dan tinggi


minimal ± 40cm.

o Semua stop kontak harus dipasang dan ditempatkan sesuai petunjuk dalam Gambar
kerja atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.

 PemasanganKabel Tanah

o Kabel tanah harus ditanam pada kedalaman minimal 80cm dan diberi penutup
lapisan pasir halus (bebas batuan) tebal minimal 10cm, dan di atasnya ditutup dengan
batu bata.

o Kabel-kabel yang ditanam melintang jalan harus ditempatkan dalam konduit.

o Inti kabel harus disambung dengan cara las.

o Semua penyambungan kabel tanah harus dilakukan dengan alat penyambung yang
disetujui seperti 3M, Raychem atau yang setara, dengan tipe dan ukuran yang sesuai
dengan jenis kabel yang akan disambung.

o Penyedia Jasa harus membuat diagram jalur kabel.

EL1-
5
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
o Setiap jalur kabel harus diberi tanda kabel yang jelas, sedang untuk setiap sambungan
2018
harus diberi tanda khusus.

o Pekerjaan galian dan urukan untuk penanaman kabel harus dilaksanakan sesuai
Spesifikasi Teknis.

o Sebelum dan setelah peletakan kabel, Penyedia Jasa harus mengukur data kualitas kabel
yakni isolasi antar kawat, kawat pembumian, tahanan/loop, atenuasi pada 800 Hz,
hubungan menerus dan tahanan pelindung kabel.

 Lapisan Pelindung

o Semua bahan yang dipasang harus sudah memiliki lapisan pelindung.

o Konduit kabel telepon harus diberi cat dalam warna sesuai Skema Warna yang akan
diberikan kemudian.

o Bahan cat dan cara pengerjaannya harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 09900.

 Pengujian dan Uji Penampilan

o Penyedia Jasa harus melakukan semua pengujian dan pengukuran yang dianggap perlu
oleh Konsultan Pengawas untuk memeriksa bahwa seluruh instalasi dapat berfungsi
dengan baik dan memenuhi semua persyaratan.

o Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan dan tenaga kerja untuk pengujian dan
perawatan peralatan pengujian dan perlengkapannya agar tetap dalam kondisi baik
selama waktu pengujian.

o Hasil pengujian harus dicatat oleh Penyedia Jasa dan diserahkan secara resmi kepada
Konsultan Pengawas sebelum serah terima pekerjaan.

o Waktu pelaksanaan pengujian dan uji penampilan akan ditentukan oleh Konsultan
Pengawas.

EL1-
6
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
BAB 2 2018
SISTEM PENERANGAN

2.1 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, peralatan dan bahan serta
pemasangan berikut penyerahan seluruh sistem penerangan dalam keadaan baik dan siap
untuk dipergunakan pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Kebutuhan accesories sistem penerangan menyesuaikan dengan gambar kerja dan
rencana anggaran biaya. Menurut SNI, daya pencahayaan maksimum untuk ruang
kantor/ industri adalah 15 watt/ m2, dengan perhitungan daya per luas ruangan.

2.2 STANDAR/RUJUKAN

 Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL-1987).

 International Electrotechnical Commision (IEC).

 Standar Industri Indonesia (SII)/Standar Nasional Indonesia (SNI).

 Spesifikasi Teknis :

o 09900 - Pengecatan.

o 16400 - Distribusi Tegangan Rendah.

2.3 PROSEDUR UMUM

 Contoh Bahan, Data Teknis dan Daftar Bahan

o Sebelum diadakan ke lapangan, contoh dan/atau brosur/ data teknis


bahan/peralatan untuk pekerjaan ini harus diajukan dahulu kepada Konsultan
Pengawas untuk disetujui.

EL2-
1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
o Penyedia Jasa harus membuat daftar bahan/peralatan yang akan digunakan dan 2018
menyerahkannya kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui.

 Gambar Detail Pelaksanaan

o Penyedia Jasa harus membuat dan menyerahkan Gambar Detail


Pelaksanaan kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui. Gambar Detail
Pelaksanaan harus diserahkan sebelum pengadaan bahan sehingga diperoleh
cukup waktu untuk memeriksa dan tidak ada tambahan waktu bagi Penyedia
Jasa bila mengabaikan hal ini. Gambar Detail Pelaksanaan harus lengkap dan
berisi tata letak dan detail-detail yang diperlukan.

o Bila ada perbedaan antara Gambar Kerja yang satu dengan Gambar Kerja yang
lain atau antara Gambar Kerja dengan Spesifikasi Teknis, Penyedia Jasa harus
menyampaikannya kepada Konsultan Pengawas untuk dicarikan jalan ke
luarnya.

o Gambar Kerja Elektrikal hanya menunjukkan tata letak bahan dan peralatan,
jalur kabel dan sambungan-sambungan. Gambar Kerja ini harus diikuti dengan
seseksama mungkin. Dalam mempersiapkan Gambar Detail Pelaksanaan,
dimensi dan ruang gerak yang digambarkan dalam Gambar Kerja Arsitektur,
Struktur dan Gambar Kerja lainnya yang berkaitan, harus diperiksa. Penyedia
Jasa harus dengan teliti memeriksa kebutuhan ruangan untuk memastikan
bahwa semua bahan dapat dipasang pada tempat yang telah ditentukan.

 Ketidaksesuaian

o Konsultan Pengawas berhak menolak setiap bahan yang didatangkan atau


dipasang yang tidak memenuhi ketentuan Gambar Kerja dan/atau Spesifikasi
Teknis.

o Penyedia Jasa harus segera memperbaiki dan/atau mengganti setiap


pekerjaan yang dinilai tidak sesuai, tanpa tambahan biaya dari Pengguna Jasa.

EL2-
2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
2.4 BAHAN-BAHAN 2018
 Umum

Semua bahan penerangan harus berasal dari produk yang dikenal luas serta dalam
keadaan baru, bebas dari segala cacat dan disetujui Konsultan Pengawas.

 Penerangan Dalam

o Batang pembumian φ 2,5cm (minimal) dengan panjang sesuai


ketentuan Gambar Kerja, harus terbuat dari pipa baja lapis galbani kelas
medium sesuai standar SII-0161-81/SNI.07-0039-1987, seperti merek PPI atau
Bumi Kaya, dan harus dilengkapi elektroda pembumian dari bahan tembaga
atau baja berlapis tembaga setebal 2,5mm. Batang pembumian berikut elektroda
pembumian harus ditanamkan ke dalam tanah.

o Down Light

Down light dengan finishing powder coating warna putih (white)


dipasang pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja. Jenis
armatur ini harus setara LOMM, Spectra, Philips atau Artholite, yang terdiri
sebagai berikut:

 Armatur tipe terbenam digunakan sebagai penerangan di tempat-


tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

 Ukuran Lampu Essensial 14 watt

 Dimensi Down light RD (Ring Diameter) 100 mm, tinggi 135 mm

 Armatur tipe ini untuk lampu digunakan pada tempat-tempat seperti


ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

o Kap Lampu Inbow

Kap Lampu TL standar dengan finishing powder coating warna putih (white)
yang dilengkapi dengan komponen seperti balas, kapasitor yang menghasilkan
faktor daya dan starter. Kap Lampu TL ini termasuk dengan Kap Lampu yang
dilengkapi dengan Reflector Miror Stainless yang menimbulkan efek

EL2-
3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
mengkilat seperti kaca, dengan ukuran dan model sesuai petunjuk Gambar 2018
Kerja, kecuali bila ditentukan lain.

Jenis armatur harus setara LOMM, Spectra, Philips atau Artholite, yang terdiri
sebagai berikut:

 Armatur tipe terbenam digunakan sebagai penerangan di tempat-


tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

 Ukuran Lampu TL 2 x 36 watt

 Dimensi Kap Lampu 295 x 1195 x 95 mm

 Armatur tipe ini untuk lampu digunakan pada tempat-tempat seperti


ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

o Lampu Baret

Lampu plapond ini harus berbentuk kotak dengan ukuran 240 x 240 mm dengan
ketebalan 95 mm dan menggunakan lampu Set. Philips Genie 14 watt harus
buatan setara LOMM, Spectra, Philips atau Artholite.

 Penerangan Luar

o Lampu Plafond

Lampu plapond canopi beton menggunakan fitting plapond standar dengan


lampu essensial 14 Watt dan penempatannya disesuaikan dengan gambar kerja.

o Sistem Penyalaan

Penerangan luar dinyalakan dengan menggunakan saklar yang memiliki kualitas


yang dipersyaratkan.

 Soket dan Saklar

Soket dan saklar yang digunakan harus memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi
Teknis.

 Penumou/Penopang

EL2-
4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jika dibutuhkan Penumpu/penopang, maka semua penumpu/penopang yang 2018
dibutuhkan peralatan dalam Spesifikasi Teknis ini harus disediakan.
Penumpu/penopang dapat terdiri dari rangka baja, pelat, rak dan bentuk lain
dengan ukuran yang memadai, dan harus dipasang dengan baut, sekrup atau las.

2.5 PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Pemasangan Penampang

o Penyedia Jasa harus melengkapi semua armatur, perlengkapan penerangan,


komponen, tenaga kerja dan bahan pemasangan yang diperlukan agar sistem
penerangan terpasang dengan lengkap seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

o Semua armatur dan peralatan penerangan harus dipasang lengkap dengan


aksesori penggantung, rumah lampu, soket, pemegang, reflektor, penyebar
cahaya, balas, kapasitor dan komponen lain yang diperlukan serta seluruh
pengkabelan yang dibutuhkan. Armatur dan lampu untuk daerah berbahaya
harus dari jenis yang sesuai untuk tujuan tersebut.

o Perlengkapan penerangan yang tidak sesuai dengan ketentuan tidak diijinkan


dipasang.

o Jika Penyedia Jasa bermaksud menggunakan perlengkapan penerangan


selain dari yang telah ditentukan, perlengkapan pengganti berikut data
fotometrik harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui
dengan mengacu pada ketentuan dalam Spesifikasi Teknis ini. Informasi
tambahan seperti cara menggantung, penyelesaian dan/atau contoh bahan
perlengkapan harus diserahkan atas permintaan.

 Pengujian dan Commissioning/Testing

o Setelah selesainya pekerjaan dan sebelum penyerahan, Penyedia Jasa harus


melakukan pengujian lengkap dan pengukuran yang dianggap perlu dengan
dihadiri Konsultan Pengawas. Semua sistem dan peralatan harus
dioperasikan agar berfungsi sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.

EL2-
5
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
o Peralatan, fasilitas pengujian, Konsultan Pengawasan pengujian dan 2018
pemeliharaan peralatan agar tetap dalam kondisi baik, harus diadakan oleh
Penyedia Jasa.

o Catatan pengujian harus dibuat Penyedia Jasa dan diserahkan secara resmi
kepada Konsultan Pengawas sebelum serah terima pekerjaan.

o Pengujian dan uji pengoperasian harus ditentukan oleh Konsultan


Pengawas.

o Semua peralatan harus lulus uji fungsional.

o Penyedia Jasa bertanggung jawab untuk mengganti setiap


peralatan/perlengkapan yang rusak, termasuk kaca, plastik atau penyebar
cahaya sampai pada saat pemeriksaan terakhir dan penyerahan kepada
Konsultan Pengawas.

 Pembersihan

Penyedia Jasa dari waktu ke waktu harus menjaga agar tempat kerja dan sekitarnya
bersih dari segala bahan-bahan terbuang atau kotoran yang diakibatkan oleh
pekerjaan.

Pada akhir pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyingkirkan semua kotoran, alat-
alat, perancah dan bahan sisa dari lokasi pekerjaan, sehingga pekerjaan terlihat bersih
dan siap untuk digunakan.

 Lapisan Pelindung

Kecuali ditentukan lain, semua bahan metal yang terlihat, seperti


penopang/penumpu, konduit dan lainnya, harus diberi lapisan pelindung cat anti karat
dalam warna sesuai Skema Warna. Bahan cat dan cara pengecatan harus
memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi Teknis.

EL2-
6
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
BAB 3 2018
DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH

3.1 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, peralatan dan bahan serta
pemasangan berikut penyerahan sistem elektrikal dalam keadaan baik dan siap untuk
dipergunakan. Pekerjaan ini mencakup tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut :
 Panel-panel pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja
 Jaringan kabel feeder dari sumber daya yang ada ke panel-panel seperti ditunjukan
dalam Gambar Kerja.

3.2 STANDAR/RUJUKA

 Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL-1987).


 Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir (PUIPP-1983).
 International Electrotechnical Commission (IEC).
 Verband Deutscher Electrotechniker (VDE).
 Japanese Industrial Standard (JIS).
 Standar Industri Indonesia (SII)/Standar Nasional Indonesia (SNI).
 British Standars (BS).
 Spesifikasi Teknis 02315 - Galian, Urukan Kembali dan Pemadatan.

3.3 PROSEDUR UMUM

 Contoh Bahan, Data Teknis dan Daftar Bahan


o Sebelum diadakan ke lapangan, contoh dan/atau brosur/ data teknis
bahan/peralatan untuk pekerjaan sistem elektrikal tersebut harus diajukan dahulu
kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui.
o Penyedia Jasa harus membuat daftar bahan/peralatan yang akan digunakan dan
menyerahkannya kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui.

EL3-
1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
 Gambar Detail Pelaksanaan 2018
o Sebelum pelaksanaan pekerjaan sistem elektrikal dimulai, Penyedia Jasa
harus membuat dahulu Gambar Detail Pelaksanaan serta diajukan kepada
Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
o Dalam membuat Gambar Detail Pelaksanaan dan dalam pelaksanaan pekerjaan,
Penyedia Jasa harus bekerja sama dengan Penyedia Jasa lain yang mungkin
bekerja pada lokasi yang sama agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan
lancar sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
o Penyedia Jasa harus membuat Gambar Kerja yang diperlukan untuk
mendapatkan ijin dari PLN.
o Gambar Kerja Elektrikal hanya menunjukkan secara garis besar letak dari
peralatan, instalasi, jalur kabel, titik penomoran pada sambungan- sambungan.
Pemasangan harus dilaksanakan dengan memperhatikan kondisi setempat
di lapangan.
 Pengiriman dan Penyimpanan
o Semua bahan dan peralatan yang didatangkan dan akan dipasang harus
dalam keadaan baru, tidak rusak, bukan barang bekas dan tidak bercacat dan
harus dilengkapi dengan data teknis yang jelas yang menyebutkan bahwa
bahan-bahan tersebut sesuai dengan yang telah disetujui.
o Semua bahan dan peralatan harus disimpan dalam kemasannya pada tempat yang
aman dan terlindung dari kerusakan.
 Ketidaksesuaian
o Bila bahan-bahan yang didatangkan ternyata menyimpang atau tidak sesuai
dengan yang telah disetujui, maka Penyedia Jasa wajib menggantinya dengan
bahan yang sesuai dan yang disetujui Konsultan Pengawas.
o Biaya yang ditimbulkan karena hal di atas menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa sepenuhnya dan tanpa tambahan waktu.
 Persyaratan lain
o Pekerjaan sistem elektrikal harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa yang
terdaftar di PLN dan memiliki surat ijin dari PLN yang masih berlaku,
minimal Pas PLN kelas C, dan sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan
dilaksanakan.

EL3-
2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
o Penyedia Jasa diwajibkan untuk mendidik petugas-petugas dari Pengguna 2018
Jasa sehingga memahami seluruh sistem elektrikal ini dan dapat menjalankannya
dengan baik.
o Dalam hal ada perbedaan antara satu pernyataan dengan pernyataan lain atau
antara Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini, maka Penyedia Jasa harus
menginformasikan masalah tersebut kepada Konsultan Pengawas untuk
pemecahannya.

3.4 BAHAN-BAHAN

 Panel
o Panel harus dari tipe pemasangan sesuai petunjuk Gambar Kerja, terdiri dari unit
tertutup yang dilengkapi dengan pintu depan dan bagian belakang panel yang
dapat dibuka.
o Kecuali ditentukan lain, badan dan pintu panel harus dibuat dari baja pelat
tebal minimal 2mm, baik untuk panel daya maupun panel penerangan dan
lainnya dengan dimensi sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja. Panel harus
dibuat pada rangka yang kuat dengan pengaku dan penumpu yang dibutuhkan.
o Setiap panel harus menggunakan cat bakar dalam warna sesuai Skema Warna
yang akan diterbitkan terpisah.
o Pintu panel dipasang ke badan panel menggunakan engsel sebanyak 2 buah, dan
pintu panel harus dilengkapi dengan kunci tipe lock handle, yang semuanya harus
berasal dari kualitas terbaik.
o Sekeliling bidang bukaan/pintu panel harus dilengkapi dengan gasket untuk
mencegah masuknya debu dan air.
o Semua panel harus baik kualitasnya dan komponen untuk semua panel harus
setara Merlin Gerin (MG). Tipe dan besaran komponen panel yang akan dipasang
harus sesuai dengan ketentuan dalam Gambar Kerja atau disesuaikan dengan
tipe peralatan yang akan digunakan.
o Komponen-komponen pengaman yang dipakai harus dari tipe mini circuit
breaker, moulded case circuit breaker, air circuit breaker, kapasitor bank,
dan lighting arrester, kecuali bila ditentukan lain dalam Gambar Kerja. Semua
air circuit breaker (ACB) 4 pole yang digunakan, harus dari tipe tarik.

EL3-
3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
o Setiap pintu panel harus dilengkapi dengan lampu indikator petunjuk fasa 2018
serta lampu pijar yang ditempatkan di dalam panel, yang semuanya harus
berasal dari kualitas terbaik. Kabel untuk lampu-lampu tersebut harus dari jenis
yang tahan terhadap hubung singkat.
 Kapasitor Bank
o Untuk meningkatkan kualitas faktor daya, maka dilakukan pemasangan
Kapasitor bank (jika diperlukan). Pemasangan peralatan ini juga dilakukan
untuk menghindari :
 Over load
 Voltage drop berlebih pada line ends
 Kenaikan arus / suhu pada kabel
o Kapasitor bank ini harus dilengkapi dengan komponen-komponen seperti
berikut :
 Kapasitor dengan kapasitas sebesar yang ditunjukkan pada gambar.
 Regulator yang mengatur secara otomatis dari daya kapasitor yang
dibutuhkan.
 Kontactor sebagai switching kapasitor.
 Pemutus tenaga untuk proteksi tumpuk kapasior.
o Spesifikasi Teknis:
 Tipe kering (polypropylene dilapis metal)
 Natural Air Cooled atau Forced Air Cooling
 Self healing Technology
 Proteksi internal 100 %
 Sistem koneksi delta
 Tingkat insulasi GKU RMS, 25 KV peak.
 Toleransi kelebihan tegangan 10 %
 Toleransi kelebihan Arus 30 %
 Tegangan Jaringan 380
 Memenuhi standar IEC 831-1/96 dan IEC 2/95, VDE 560.
 Kapasitor bank yang digunakan harus setara buatan MG, GE.
 Kabel
o Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja, kabel daya dan
penerangan yang dipasang di dalam konduit untuk tegangan kerja

EL3-
4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
600V/1kV atau lebih rendah, harus dari tipe NYY (SII.0210-91/SNI.04- 2701- 2018
1992) atau NYM (SII.0209-91/ SNI.04-2699-1992), buatan Kabelindo
atau Supreme.
o Kecuali ditentukan lain, standar warna kabel yang digunakan adalah sebagai
berikut :
 Netral : Biru
 Ground : Hijau, Kuning
 Fase : merah, Hitam, Kuning
o Alat penyambung kabel/mof harus dari merek yang dikenal seperti 3M, Raychem
dan dari jenis yang sesuai dengan tipe kabel yang akan disambung.
 Konduit
o Konduit untuk kabel-kabel yang menuju stop kontak, saklar, titik lampu dan
peralatan harus terbuat dari pipa baja lapis seng yang memenuhi standar JIS
C8305 seperti National dan pipa uPVC tipe high impact yang memenuhi
standar BS 6099, setara merek Ega atau Clipsal, dengan diameter sesuai petunjuk
Gambar Kerja.
o Kabel yang ditanam dalam tanah, di bawah atau melintang jalan dan perkerasan
harus ditempatkan dalam konduit yang terbuat dari pipa baja lapis galbani
kelas medium standar SII-0161-81/SNI.07-0039-1987 atau pipa PVC kelas
10kg/cm² yang memenuhi standar JIS K6741/6742, dengan diameter sesuai
Gambar Kerja.
o Konduit fleksibel harus terbuat dari pipa lentur uPVC yang memenuhi standar
BS 4607, setara merek Egaflex, digunakan pada tempat-tempat tertentu sesuai
petunjuk dalam Gambar Kerja. Konduit fleksibel ini harus tahan cuaca, panas,
tidak mudah pecah, serta kedap air dan debu.
 Rak Kabel
Rak kabel (jika diperlukan) harus terbuat dari baja lembaran berlubang lapis galbani,
dengan tipe, bentuk dan dimensi sesuai Gambar Kerja serta setara Three Stars,
Abadi.
 Soket dan Saklar
o Stop kontak, baik tipe tunggal maupun ganda, dengan kontak
pembumian di sisi-sisinya, harus dari tipe pemasangan terbenam (lengkap dengan
kotak) dan harus memenuhi standar CEE7, setara merek MK, Clipsal. Kapasitas

EL3-
5
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
minimal stop kontak adalah 250 V 16 A, tipe tunggal dan ganda. Stop kontak 2018
dipasang pada ketinggian 150 cm di atas permukaan lantai. Stop kontak untuk
peralatan 1 dipasang tertanam, dengan kapasitas minimal 16 A, sedangkan
untuk peralatan 3 dipasang outbau (timbul), baik pemasangan di dinding
maupun peralatan yang berada di tengah. Untuk peralatan yang berada di tengah,
pemasangan stop kontak harus menggunakan dudukan.
o Saklar, baik tipe tunggal, rangkap maupun hotel, harus dari tipe pemasangan
terbenam (lengkap dengan kotak), dengan kapasitas minimal 10 A dan harus
memenuhi standar BS3676, setara merek MK, Clipsal. Saklar dipasang 150cm di
atas permukaan lantai, kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja.
o Saklar tipe grid untuk 4, 6, 8 dan 9 kelompok, masing-masing dengan kapasitas
minimal 20 A dan harus memenuhi standar BS 3676, setara merek MK, Clipsal.
o Kecuali ditentukan lain, semua stop kontak, saklar dan saklar grid harus
berwarna putih.

3.5 PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Umum
o Prinsip Suplai Listrik.
Suplai daya untuk penerangan dan lainnya akan ditentukan kemudian dan harus
terdiri dari 4 (empat) kawat, 3 fasa, 380/220/50 Hz.
o Prinsip Distribusi.
 Distribusi secara radial dari panel distribusi utama ke panel-panel.
 Distribusi daya untuk penerangan, dipisahkan dari distribusi daya untuk
peralatan lainnya.
o Prinsip Proteksi.
 Sistim listrik harus dilengkapi dengan proteksi terhadap hubung singkat
di panel penerangan, proteksi terhadap beban berlebih dan hubung singkat
untuk panel distribusi utama dan panel daya, kecuali bila ditentukan lain
dalam Gambar Kerja.
 Semua bagian metal dari peralatan listrik harus dihubungkan ke kabel PE
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja. Termasuk dalam hal ini adalah,
tetapi tidak terbatas pada kolom bangunan, konduit, peralatan elektrikal,

EL3-
6
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
rangka motor dan lainnya. Sistim pembumian sesuai Peraturan Umum 2018
Instalasi Penangkal Petir (PUIPP-1983).
 Panel dan Komponen
o Sebelum fabrikasi dan pengadaan panel, Penyedia Jasa harus menyerahkan
Gambar Detail Pelaksanaan kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui.
o Panel-panel harus difabrikasi dan dipasang sesuai ketentuan dalam Gambar
Kerja.
o Semua komponen panel harus dipasang sesuai notasi dalam Gambar Kerja atau
sesuai instruksi Konsultan Pengawas.
o Seluruh panel kontrol, panel daya, pemutus daya (CB), saklar
pengaman dan peralatan elektrikal lainnya, harus dibuatkan papan nama
untuk identifikasi dan petunjuk penggunaan alat tersebut.
o Penyedia Jasa harus membuat operating manual dimana susunan peralatan dalam
panel disesuaikan dengan urutan beban panel pada gambar rencana dan diberi
kode nomor circuit (group) pada setiap alat proteksi sesuai pada gambar rencana
manual operatis dibuat dengan baik dan di laminating di tempel pada pintu panel.
o Setiap daun pintu dari masing-masing panel harus disambungkan / dipasangkan
kawat pembumian ke badan panel.
o Setiap panel harus diketanahkan (grounded) dengan harga tahanan pembumian
maksimum 2ohm. Sistem pembumian adalah PNP.
o Lubang penarik pada panel harus berukuran sesuai dengan ukuran dan jumlah
konduit, penghantar dan konfigurasi penghantar.
o Pada semua jalur masuk ke panel, lubang penarik atau lubang ke luar tanpa leher
berulir, konduit harus diikat pada tempatnya dengan mur pengunci di luar kotak
dan dengan mur pengikat dan bantalan pada bagian dalam kotak. Bantalan harus
dari jenis penyekat.
o Setiap panel harus dilengkapi dengan diagram pengkabelan/bagan aliran
arus dan kartu direktori yang ditempatkan di bagian dalam pintu panel. Kartu
direktori harus diisi lengkap oleh Penyedia Jasa dengan mencantumkan
semua beban terhubung.
 Pemasangan Kabel
o Luar Bangunan.

EL3-
7
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
 Pemasangan kabel di dalam tanah harus dilakukan dengan cara 2018
sedemikian rupa sehingga kabel itu cukup terlindung terhadap kerusakan
mekanis dan kimiawi yang mungkin timbul pada tempat kabel tersebut
dipasang.
 Kabel ditanam minimal 80 cm dari permukaan tanah dan harus
diletakkan di dalam pasir, di atas galian tanah yang stabil, kuat, rata dan
bebas dari batu-batuan dengan ketentuan tebal lapisan pasir tidak kurang dari
10cm. Sebagai timbunan perlindungan, di atas urukan pasir harus dipasang
beton atau batu bata pelindung.
 Kabel-kabel yang ditanam melintang jalan harus ditempatkan dalam konduit
pipa baja lapis galbani atau PVC, seperti ditentukan dalam Spesifikasi Teknis
ini, dengan diameter sesuai Gambar Kerja. Pemasangan dan jenis konduit
yang dipilih sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
 Pekerjaan galian, urukan kembali dan pemadatan yang dibutuhkan untuk
penanaman kabel harus dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi
Teknis.
 Letak penanaman kabel harus ditandai dengan patok tanda kabel yang kuat
dan jelas.
 Setiap tarikan kabel feeder yang memerlukan sambungan harus
dilengkapi dengan alat penyambung kabel.
o Luar Bangunan.
 Pembengkokan dan pengukuran harus seragam dan simetris tanpa
memipihkan atau merusak permukaan konduit. Pembengkokan harus dibuat
dengan alat dan perlengkapan standar yang dibuat khusus untuk maksud
tersebut. Jari-jari pembengkokan konduit minimal 15 (lima belas) kali
diameter konduit. Sistem konduit harus diadakan dan dipasang sesuai
ketentuan Gambar Kerja. Sistem ini harus menghubungkan semua kotak
keluaran (termasuk soket dan saklar), kotak penghubung, perlengkapan
penerangan, panel dan lainnya seperti ditunjukkan dalam Gambar kerja.
Konduit harus memenuhi ketentuan butir 4.3. dari Spesifikasi Teknis ini.
 Jalur konduit harus terpasang sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.
Konduit harus vertikal, horisontal atau sejajar dengan garis struktur. Semua
konduit horisontal harus diarahkan ke arah konduit vertikal untuk
dihubungkan.Semua konduit yang dipasang di bawah lantai harus terdiri dari

EL3-
8
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
pipa PVC sepeti ditunjukkan dalam Gambar Kerja. Tipe pipa PVC harus 2018
memenuhi ketentuan butir dari Spesifikasi Teknis ini. Konduit yang dipasang
di bawah lantai harus memiliki penutup minimal 50mm.
 Penyambungan kabel harus diusahakan se-minimal mungkin. Semua
sambungan harus dibuat dengan junction box atau kotak terminal yang
disetujui.
 Hubungan kabel pada terminal busbar panel harus menggunakan sepatu
kabel.
 Pengujian dan Commmissioning/Testing
o Penyedia Jasa harus melakukan semua pengujian dan pengukuran yang
dianggap perlu oleh Konsultan Pengawas untuk memastikan bahwa seluruh
instalasi dapat berfungsi dengan baik dan memenuhi semua persyaratan.
o Peralatan, fasilitas pengujian, pengawasan pengujian dan pemeliharaan peralatan
agar tetap dalam kondisi baik, harus diadakan oleh Penyedia Jasa.
o Catatan pengujian harus dibuat oleh Penyedia Jasa dan diserahkan secara
resmi kepada Konsultan Pengawas sebelum serah terima pekerjaan.
o Pengujian dan uji pengoperasian akan ditentukan oleh Konsultan
Pengawas.Seluruh peralatan harus lulus uji fungsional.
o Kabel-kabel feeder sebelum dan sesudah dipasang harus lulus uji tahanan
isolasi. Tahanan isolasi dari semua bagian yang tidak diketanahkan baik antara
hantaran maupun antara hantaran dan tanah, sekurang-kurangnya 1000 ohm
untuk setiap satu volt tegangan nominal.
o Kabel-kabel feeder sebelum dan sesudah dipasang harus lulus uji kotinuitas.
o Dalam masa pemeliharaan pekerjaan sistem elektrikal ini, Penyedia Jasa
wajib mengatasi segala kerusakan dan kekurangan.
o Penyedia Jasa bertanggung-jawab mengganti setiap
peralatan/perlengkapan yang rusak, termasuk kaca, plastik atau penyebar cahaya
sampai pada saat pemeriksaan terakhir dan penyerahan kepada Konsultan
Pengawas.
o Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas semua
buku asli petunjuk/manual pemeliharaan dan cara pengoperasiannya dalam
bahasa Inggris dan Indonesia, yang selanjutnya akan diteruskan kepada Pengguna
Jasa.

EL3-
9
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
2018

EL3-
10

Anda mungkin juga menyukai