Anda di halaman 1dari 14

sfg

BENTUK ALJABAR

OLEH : UMI MUHLISAH OLEH : OKTAVIANI SITORUS


PETA KONSEP

Operasi Aljabar

Bentuk Bentuk
Simbolik Variabel

Penjumlahan Pengurangan Perkalian Pembagian

Penyederhanaan
Bentuk Aljabar

AYO MULAI MENGGALI POTENSI MU!!!


Sejarah penemuan aljabar

Aljabar adalah cabang matematika yang dapat dicirikan sebagai generalisasi dari bidang aritmatika.
Aljabar berasal dari Bahasa Arab “al-jabr” yang berarti “pertemuan”, “hubungan”, atau bisa juga
“penyelesaian”. Aljabar juga merupakan nama sebuah struktur aljabat abstrak, yaitu aljabar dalam sebuah
bidang. Penemu aljabar adalah Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa al-Khwarizmi.
Asal mula Aljabar dapat ditelusuri berasal dari Babilonia Kuno yang mengembangkan sistem
matematika yang cukup rumit, dengan hal ini mereka mampu menghitung dalam cara yang mirip dengan
aljabar sekarang ini. Dengan menggunakan sistem ini, mereka mampu mengaplikasikan rumus dan
menghitung solusi untuk nilai yang tak diketahui untuk kelas masalah yang biasanya dipecahkan dengan
menggunakan persamaan Linier, persamaan Kuadrat dan Persamaan Linier tak tentu. Sebaliknya, bangsa
Mesir dan kebanyakan bangsa India, Yunani, serta Cina dalam melenium pertama belum masehi, biasanya
masih menggunakan metode geometri untuk memecahkan persamaan seperti ini, misalnya seperti yang
disebutkan dalam “the Rhind Mathematical Papyrus”, “Sulba Sutras”, “Eucilid’s Elements” dan “The Nine
Chapters on the Mathematical Art”. Hasil bangsa Yunani dalam Geometri, yang tertulis dalam kitab
elemen, menyediakan kerangka berpikir untuk menggeneralisasi formula metematika di luar solusi khusus
dari suatu permasalahan tertentu ke dalam sistem yang lebih umum untuk menyatakan dan memecahkan
persamaan, yaitu kerangka berpikir logika Deduksi.
Seperti telah disinggung di atas istilah “aljabar” berasal dari kata Arab “al-jabr” yang berasal dari
kitab “Al-Kitab aj-jabr wa al-Muqabala” (yang berarti “The Compendious Book on Calculation by
Completion and Balancing”) Yang ditulis oleh matematikawan Persia Muhammad ibn Musa Al-
Khawarizmi. Kata “Al-Jabr” sendiri sebenarnya berarti penggabungan (reunion). Matematikawan Yunani
di zaman Hllenisme, Diophantus, secara tradisional dikenal sebagai “Bapak Aljabr”, walaupun sampai
sekarang masih diperdebatkan, tetapi ilmuwan yang bernama R Rashed dan Angela Armstrong dalam
karyanya bertajuk The Development of Arabic Mathematics, menegaskan bahwa Aljabar karya Al-
Khawarizmi memiliki perbedaan yang signifikan dibanding karya Diophantus, yang kerap disebut-sebut
sebagai penemu Aljabar. Dalam pandangan ilmuwan itu, karya Khawarizmi jauh lebih baik di banding
karya Diophantus.
Al-Khawarizmi yang pertama kali memperkenalkan aljabar dalam suatu bentuk dasar yang dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan konsep aljabar Diophantus lebih cenderung
menggunakan aljabar sebagai alat bantu untuk aplikasi teori bilangan.
Para sejarawan meyakini bahwa karya al-Khawarizmi merupakan buku pertama dalam sejarah di
mana istilah aljabar muncul dalam konteks disiplin ilmu. Kondisi ini dipertegas dalam pembukuan,
formulasi dan kosakata yang secara teknis merupakan suatu kosakata baru.
Ilmu pengetahian aljabar sendiri sebenarnya merupakan penyempurnaan terhadap pengetahuan yang
telah dicapai oleh bangsa Mesir dan Babylonia. Kedua bangsa tersebut telah memiliki catatan-catatan yang
berhubungan dengan masalah aritmatika, aljabar dan geometri pada permulaan 2000 SM. Dalam buku
Arithmetica of Diophantus terdapat beberapa catatan tentang persamaan kuadrat. Meskipun demikian
persamaan yang ada belum terbentuk secara sistematis, tetapi terbentuk secara tidak sengaja melalui
penyempurnaan kasus-kasus yang muncul. Karena itu, sebelum masa al-Khawarizmi, aljabar belum
merupakan suatu objek yang secara serius dan sistematis dipelajari.
Bentuk Aljabar

A. KOMPETENSI DASAR

 3.5 Menjelaskan bentuk aljabar dan melakukan operasi pada aljabar


(penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian ).

 4.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bentuk Aljabar dan


operasi bentuk aljabar.

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

 3.5.1 Mengenal bentuk aljabar.


 3.5.2 Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk aljabar.
 3.5.3. Menentukan suku-suku sejenis dan tidak sejenis.
 3.5.4. Menyelesaikan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian
dan pembagian bentuk aljabar.
 4.5.1 Menyelesaikan permasalahan kehidupan sehari-hari dalam
bentuk aljabar.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Dalam mata pelajaran aljabar siswa diharapkan peserta didik diharapkan


memiliki sikap religius, disiplin, dan mandiri serta peserta didik dapat :
1. mengenal bentuk aljabar dengan benar .
2. mengidentifikasi unsur-unsur bentuk aljabar dengan benar.
3. mampu mengoperasikan bentuk aljabar.
4. menyelesaikan permasalahan kehidupan sehari-hari dalam bentuk
aljabar dengan benar .
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Agar kalian mampu memahami materi dan mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan, perhatikan petunjuk berikut:
1. Awali belajar dengan berdoa
2. Pelajari materi lebih teliti, jika ada yang sulit silakan tanyakan kepada guru anda.
3. Cermati tugas yang diberika secara berkelompok dan selesaikan soal yang
diberikan sesuai petunjuk.
4. Fahami rangkuman materi untuk mengetahui inti materi.
5. Kerjakan latihan soal mandiri yang diberikan oleh guru untuk mengukur
kemampuan dalam memahami materi bentuk aljabar.
6. Akhiri belajar dengan berdoa.

MATERI POKOK.

A. UNSUR-UNSUR BENTUK ALJABAR


Bentuk aljabar adalah suatu bentuk matematika yang penyajiannya memuat huruf-
huruf keecil ( a, b, c, ... , z ) untuk mewakili bagian yang belum diketahui.
 Masalah 1 :
Coba perhatikan percakapan dina dan santi, mereka bertemu disuatu toko grosir.
Dina : “Santi , kelihatannya membeli jeruk banyak sekali.”
Santi : “Iya, Dina, Ini pesanan dari ibu saya. Saya beli dua kotak dan 3 jeruk.
Dina beli apa saja?”
Dina : “saya hanya beli 5 jeruk.”
Dalam percakapan tersebut terlihat dua orang yang menyatakan banyak buku dengan
satuan yang berbeda. Santi menyatakan jumlah buku dalam satuan kardus, sedangkan Dina
langsung menyebutkan banyak buku yang ia beli dalam satuan buku.
Penyelesaian : tabel 1
 Pembeli Santi Dina
 Membeli

2 kotak dan 3 jeruk 5 jeruk


 Bentuk 2x + 3 5
Aljabar

Pada tabel 1 diatas, symbol x menyatakan banyak buku yang ada dalam kardus.
Symbol x tersebut bisa mewakili sebarang bilangan, yakni sebagai berikut :

 Jika x = 10,
maka 2 x+3=2(10)+3=23
 Jika x = 15,
maka 2 x+3=2(15)+3=33
 Jika x = 20,
maka 2 x+3=2(20)+3=43

Dari ilustrasi percakapan di atas, di sekitar kita juga beberapa orang seringkali
menyatakan banyaknya suatu benda tertentu dengan tidak menyebutkan satuan benda
tersebut.

Misal : x menyatakan banyak jeruk dalam satu kotak


y menyatakan banyak jeruk dalam satu tabung
“ Tiap kotak berisi jeruk dengan jumlah sama”
“ Tiap tabung berisi jeruk dengan jumlah sama”

Tabel 2 :
No Gambar Bentuk keterangan
Aljabar
1 2 2 Jeruk
 
 2 x Satu kotak jeruk

 3 x + x  atau 2x 2 Kotak jeruk

 
 4 2 x+2 2 kotak jeruk
dan 2 jeruk
 

 5 2 x+2 y +2  2 kotak jeruk,


2 tabung jeruk,
Dan
2 jeruk

 
 6 3 x+ 3 y + 4 3 kotak jeruk, 3
tabung jeruk
  dan 4 jeruk

Selanjutnya mari mempelajari unsur-unsur bentuk aljabar yaitu


variabel, koefisien, konstanta, dan suku!
 Bentuk aljabar Unsur aljabar Pengertian

 6x + 4y - 3  x dan y adalah Variabel adalah lambang pengganti suatu


variabel bilangan yang belum diketahui nilainya
dengan jelas. Variabel disebut juga dengan
peubah. Variabel dilambangkan dengan
huruf kecil.
 5x + 7y - 9 5 dan 7 adalah Koefisien adalah bilangan pada bentuk
koefisien aljabar yang memiliki variabel.
4x + 8y - 9  9 adalah Konstanta adalah suatu bentuk aljabar
konstanta yang berupa bilangan dan tidak memuat
variabel

Suku adalah variabel beserta koefisiennya atau konstanta pada bentuk aljabar yang
dipisahkan oleh operasi jumlah atau selisih. Suku dalam aljabar terbagi menjadi dua yaitu
suku sejenis dan suku tidak sejenis.

o Bentuk aljabar 2x terdiri atas satu suku, disebut monomial.


o Bentuk aljabar 2 x+ 4 terdiri atas dua suku, disebut binomial.
o Bentuk aljabar 2 x+ 4 y +2 terdiri atas tiga suku, disebut trinomial.
o Bentuk aljabar yang terdiri atas lebih dari 3 suku disebut polinomial.

B. OPERASI PENJUMLAHAN, PENGURANGAN, PERKALIAN DAN


PEMBAGIAN ALJABAR.

 Operasi penjumlahan dan pengurangan


Bentuk aljabar yang dapat dijumlahkan dan dikurangkan yaitu hanya pada bentuk
aljabar yang memiliki suku yang sama. Dalam penjumlahan dan pengurangan
yaitu dijumlah ataupun dikurangkan adalah koefisiennya dalam suku yang sama.

 Penjumlahan bentuk aljabar


an+ bn=( a+ b ) n

 Pengurangan bentuk aljabar


an−bn=( a−b ) n
Contoh soal :

1. Tentukan penjumlahan dari bentuk aljabar berikut,


a. 3 xy +2+7 xy +6
b. ( 16 a+12 b+ 4 )+(5 a−9 b+2 c)
2. Tentukan pengurangan dari bentuk aljabar berikut,
a. 7 ab−5 ab
b. ( 3 x+ 4 y ) −(5 x−6 y )
Penyelesaian :
1. A. 3 xy +2+7 xy +6= ( 3+7 ) xy+(2+6)
¿ 10 xy+ 8
B. ( 16 a+12 b+ 4 )+ (5 a−9 b+ 2 )=16 a+5 a−12 b−9 b+4 +2
¿ 21 a−21b+ 6
2. A. 7 ab−5 ab=( 7−5 ) ab
¿ 2 ab
B. ( 3 x+ 4 y ) −( 5 x−6 y )=3 x+ 4 y −5 x−6 y
¿ 3 x−5 x+ 4 y +6 y
¿−2 x +10 y

 Perkalian bentuk aljabar


Secara umum Secara umum hasil perkalian bentuk aljabar ( x + a ) x ( x + b )
mengikuti proses berikut :

Sifat-sifat perkalian aljabar :


1. Sifat Komutatif
a+b=b+a
a x b=b x a
2. Sifat Asosiatif
a+ ( b+c )=( a+b ) + c
a x (b x c)=(a x b)x c
3. Sifat Distributuf (perkalian terhadap penjumlahan)
a x ( b+c )=a x b+ a x c
a (b+c )=ab +ac
Contoh soal :
1. ( x−2 ) × ( x +7 )= ( x × x ) + ( x × 7 ) + ( 2× x )+(2 ×7)
2
¿ x +7 x −2 x−14
2
¿ x +5 x−14
2. 5 × ( x +6 ) =( 5× x )+(5 ×6)
¿ 5 x+30

 Pembagian bentuk aljabar


Operasi hitung dalam pembagian bentuk aljabar , yaitu sama halnya dengan
pembagian bentuk bilangan bulat . Dalam bentuk bilangan bulat , untuk
menyelesaikan suatu permasalahan pembagian bentuk aljbar maka langkah
pertama harus mengetahui faktor persekutuan dari bentuk aljabar tersebut.

an
an :a= =n
a

Keterangan :
Dalam pembagian bentuk aljabar , langkah pertama yaitu merubah menjadi
bentuk pecahan dimana penyebutnya adalah pembaginya. Setelah mengubah
menjadi bentuk pecahan maka selanjutnya adalah menentukan faktor persekutuan
dari kedua bentuk aljabar tersebut.
Contoh soal :
4 x2 +6 x
1. 4 x2 +6 x :2 x=
2x
¿ 2 x √ 4 x +6 x=2 x+3
2

2
4x
6x
6x
0

2 2
24 x y 12 x y
2. a. 24 x 2 y+12 x y 2 :4 xy = +
4 xy 4 xy
¿ 6 x +3 y (cara 1 )
2 2 4 xy (6 x +3 y)
b. 24 x y+12 x y :4 xy = ( faktor persekutuannya adalah 4xy)
4 xy
¿ 6 x +3 y ( cara 2 )
c. PERMASALAHAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DALAM BENTUK
ALJABAR.
Banyak masalah dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan perhitungan
matematika. Masalah-masalah tersebut dapat diselesaikan dengan cara membuat
model matematika yang berkaitan dengan masalah tersebut, baru kemudian dapat
dicari hasilnya.
Contoh soal :
1. Harga 3 buah buku dan 5 pensil adalah Rp. 42.000,00. Jika harga sebuah buku
adalah 3 kali harga sebuah pensil, tentukanlah harga masing-masing pensil dan
buku.
Penyelesaian:
Misalkan :
 harga sebuah pensil = x rupiah maka harga 5 pensil = 5x rupiah
 harga sebuah buku adalah 3 kali harga sebuah pensil, maka harga sebuah
buku = 3x rupiah.
Jadi, harga 3 buku dan 5 pensil adalah Rp. 42.000,00.
Berarti 5 x+ 9 x=Rp. 42.000,00 , inilah yang disebut model matematikanya.
5 x+ 9 x=42.000
14 x=42.000 x =3.000
 Jadi, harga sebuah pensil adalah Rp. 3.000,00
 harga sebuah buku adalah 3 x Rp .3.000,00=Rp .9.000,00 .

Jika ada yang belum


kamu pahami tentang unsur-
AYO BERTANYA
unsur bentuk aljabar, ajukan
pertanyaan agar kamu lebih
paham!!!

D. KESIMPULAN
 Bentuk aljabar memiliki unsur yaitu variabel, koefisien, konstanta, dan suku.
 Variabel adalah lambang pengganti suatu bilangan yang belum diketahui
nilainya dengan jelas.
 Koefisien adalah bilangan yang memiliki variabel pada bentuk aljabar.
 Konstanta adalah suatu bentuk aljabar yang berupa bilangan dan tidak memuat
variabel.
 Suku adalah variabel beserta koefisiennya atau konstanta pada bentuk aljabar
yang dipisahkan oleh operasi jumlah atau selisih.
 Berdasarkan jumlah sukunya, suku dibedakan menjadi 4 yaitu monomial,
binomial, trinomial, dan polinomial.
 Berdasarkan jenisnya, suku dibedakan menjadi 2 yaitu suku sejenis dan suku
tidak sejenis.
 Suku sejenis adalah suku yang memiliki variabel sama dan pangkat variabel
sama. Sedangkan suku tidak sejenis adalah suku yang memiliki variabel
berbeda dan pangkat variabel berbeda.
 Suku-suku yang dapat dijumlahan/dikurangkan adalah suku-suku yang
sejenis.
 Saat akan menjumlahkan/mengurangkan dekatkan suku-suku sejenis tersebut.
 Yang dijumlahkan/dikurangkan adalah koefisiennya.
 Proses perkalian bentuk aljabar ( x + a ) x ( x + b )
 Sifat – sifat Operasi Perkalian
a. Sifat Komutatif
axb=bxa
b. Sifat Asosiatif
a x (b x c) = (a x b) x c
c. Sifat Distributif
a x (b + c) = a x b + a x c
 Rumus pembagian
an : a = an/a = n

E. LATIHAN SOAL
1. Tentukanlah suku, variabel, koefisien, dan konstanta dari bentuk-bentuk
aljabar berikut.
a. 4 x2 +2 y +5
b. 3 x 2 – 2 y 2 – 6+2 x 2 – 5 y 2
2. Tentukan hasil penjumlahan dan pengurangan berikut
a. (12 m+ 3+n)+(3 n+2 m)
b.7 a+5 b +2 a+10
3. Tentukan hasil dari perkalian aljabar 2 x(6 x+3 – 4 x )
4. Tentukan hasil pembagian dari 12 xy+ 8 xy 2 :4 y
5. Pak Mahmud akan memasang keramik yang berbentuk persegi panjang di
kamar tidur dan di kamar mandinya yang memiliki ukuran yang berbeda.
Ukuran panjang keramik kamar tidur 10 cm lebihnya dari panjang keramik
kamar mandi. Sedangkan ukuran lebar keramik kamar tidur 5 cm kurangnya
dari panjangnya. Tentukan luas keramik kamar tidur Pak Mahmud.

6. Uang Dinda 3 kali lebih banyak dari uang Abil. Dinda memberikan
uangnya pada Abil sebanyak Rp. 1.300,00 sehingga uang mereka
berdua menjadi sama besar. Tentukan besarnya uang Dinda dan Abil
mula-mula.
7.

Anda mungkin juga menyukai