KEMERDEKAAN INDONESIA
Palestina mengakui kemerdekaan indonesia
Palestina merupakan salah satu negara pertama yang mengakui Indonesia sebagai negara
merdeka secara de facto, tanggal 6 September 1944. Pengakuan ini disebarluaskan ke seluruh
dunia oleh seorang mufti besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini. Dukungan
Palestina terhadap kedaulatan Indonesia sudah disampaikan sebelum proklamasi
kemerdekaan Indonesia saat para tokoh Palestina, Muhammad Amin Al-Husaini
mengucapkan selamat kepada bangsa Indoensia meski belum resmi merdeka. Ucapan selamat
tersebut disiarkan melalui radio berbahasa Arab di Berlin, Jerman. Momentum yang
mendasari dukungan Palestina tersebut adalah pernyatan janji Perdana Menteri Koiso pada 6
September 1944.
Jauh sebelum Indonesia merdeka, ketika Perdana Menteri Jepang, Kaiso, pada 6 September
1944 di hadapan parlemen Jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.
Mendengar hal tersebut, Palestina pun secara de facto langsung mengakui kemerdekaan
Indonesia, setahun sebelum kemerdekaan yang sebenarnya. Pasca-mengakui Indonesia
merdeka, mufti besar Palestina Syekh Muhammad Amin Al-Husaini dan Muhammad Ali
Taher, saudagar kaya Palestina, menyiarkan dukungan rakyat Palestina terhadap
kemerdekaan Indonesia.
Dukungan tersebut disebarluaskan melalui radio berbahasa Arab pada 6 September 1944 di
Berlin, Jerman. Saat itu, diketahui Al-Husaini sedang bersembunyi di Jerman pada
permulaan Perang Dunia II. Ulama ini mengumumkan dukungannya di tengah situasi sulit,
saat sedang berjuang melawan imperialis Inggris dan Zionis yang ingin menguasai kota Al-
Quds, Palestina. Kendati demikian, Al-Husaini tetap menyebarluaskan dukungannya terhadap
kemerdekaan Indonesia ke seluruh dunia selama dua hari.
Tidak berhenti di situ, bentuk dukungan Palestina terhadap kemerdekaan Indonesia juga
terlihat ketika Palestina melobi negara-negara di kawasan Timur Tengah yang berdaulat di
Liga Arab untuk mengakui kemerdekaan Indonesia. Palestina menjadi salah satu negara
yang tanpa ragu memberikan pengakuan dan dukungan bagi kemerdekaan Indonesia.
Respon negara Palestina atas proklamasi kemerdekaan Indonesia
Pembahasan
Proklamasi kemerdekaan Indonesia yang dideklarasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh
Ir. Soekarno tidak serta merta membuat Indonesia dianggap secara sah sebagai suatu negara.
Suatu negara dinyatakan sebagai negara yang berdaulat apabila memenuhi persyaratan antara
lain:
Terdapat setidaknya 10 negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia yang datang
dari negara-negara di Afrika dan Timur Tengah, antara lain: Palestina, Mesir, Libanon, Siria,
Irak, Saudi Arabia, Yaman juga menyusul Afganistan, Iran dan Turki. Pengakuan dari
negara-negara Timur Tengah diawali dari Palestina yang diwakili oleh Mufti Besar Bangsa
Palestina, Sayyid Muhammad Amin Al Husaini. Sayyid Muhammad Amin Al Husaini
mengucapkan selamat atas kemerdekaan Indonesia melalui siaran langsung dari Radio Berlin
berbahasa Arab dan melalui Harian Al-Ahram.
Pengakuan Palestina terhadap kemerdekaan Indonesia bahkan telah dilakukan secara de facto
sejak tahun 1944 yang bertepatan dengan dikeluarkannya janji manis untuk memberikan
kemerdekaan terhadap Indonesia oleh Perdana Menteri Jepang, Jenderal Kuniaki Koiso.
Mufti Besar Palestina Sayyid Muhammad Amin Al Husaini myang merupakan tokoh yang
mewakili Palestina dalam memberikan pengakuan kemerdekaan Indonesia dengan
memberikan ucapan selamat dan menyebarluaskan berita kemerdekaan tersebut ke seluruh
dunia. Pengakuan kemerdekaan dari Palestina ini kemudian diikuti oleh Muhammad Abdul
Mun'im, Konsul Jenderal Mesir di Mumbai, India yang mewakili Mesir dengan melakukan
kunjungan ke ibukota RI di Yogyakarta pada tanggal 16 Maret 1947.