Dukungan India dalam mendukung kemerdekaan indonesia adalah 

mengakui kemerdekaan Indonesia

pada 2 September 1946. Alasan India mengakui kemerdekaan Indonesia adalah adanya persamaan
kebudayaan (Hindu-Buddha), persamaan nasib (pernah dijajah), dan hubungan dekat antara Jawaharlal
Nehru dan Mohammad Hatta.

Dukungan Australia terhadap kemerdekaan Indonesia adalah dengan Black Armada yang terjadi pada 24
September 1945. Dampak dari peristiwa Black Armada adalah 400 kapal Belanda yang berlabuh di
Australia tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Indonesia.

Dukungan Vatikan memberi pengakuan kemerdekaan Indonesia pada 6 Juli 1947 yang ditandai dengan
pembentukan Apostolic Delegate atau kedutaan besar Vatikan di Jakarta. Pengakuan kemerdekaan
Indonesia oleh Vatikan dilatar belakangi oleh kesamaan prinsip kenegaraan antara Indonesia dan
Vatikan seperti mendukung terciptanya perdamaian dunia, menolak pandangan ateisme di dunia,
mendukung terciptanya kerukunan antar umat beragama di dunia, menciptakan keadilan sosial bagi
seluruh umat manusia Memelihara kesejahteraan seluruh umat manusia

Dukungan Palestina kepada kemerdekaan Indonesia melalui mufti besar Palestina Syekh Muhammad

Amin Al-Husaini dan Muhammad Ali Taher, saudagar kaya palestina yang menyiarkan dukungan rakyat
palestina terhadap kemerdekaan Indonesia. Dukungan tersebut disebarluaskan melalui radio berbahasa
Arab pada 6 September 1944 di Berlin, Jerman.

Pengakuan PBB terhadap kemerdekaan Indonesia diberikan pada 28 September 1950 melalui Resolusi
Dewan Keamanan PBB nomor 82 yang mengakui kemerdekaan Indonesia dan
mengundang Indonesia menjadi Anggota PBB.