Internasional
• Kemiskinan merupakan permasalahan dunia
• Salah satu target MDGs: pemberantasan kemiskinan dan
kelaparan
• Upaya sinergi dari masyarakat dunia untuk bersama-sama
menanggulangi permasalahan kemiskinan
Nasional
• Penanggulangan kemiskinan merupakan cara yang efektif u/
mendorong terwujudnya integrasi nasional
• Potensi sumber kekayaan alam Indonesia
• Demokratisasi partisipasi seluruh masyarakat, termasuk
masyarakat miskin, dalam penyusunan perencanaan
pembangunan
• Otonomi daerah Pemerintah daerah mengetahui detil
permasalahan dan kondisi kemiskinan di daerahnya
Catatan: Penanggulangan kemiskinan di Indonesia melibatkan banyak pihak, dimana setiap institusi
pemerintah memiliki program masing-masing yang belum tentu sinergi satu dengan lainnya
45
39.30
40 36.15 35.10 37.17
34.96
35 32.53
31.02 30.02 29.13 28.07 28.55
30
25
20
12,5-13,5 11,5-12,5
15 17.75
16.66 15.97 16.58 11.47
15.42
10 14.15 13.33
12.49 11.96 11.37
5 10,5-11,5
9,5 - 10,5 8,0-10,0
0
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Mar-13 Sep-13 2014
• Sejak tahun 2010, penurunan kemiskinan melambat, secara absolut menurun sekitar 1 juta penduduk miskin per tahun.
Tingkat kemiskinan pada bulan September 2013 sebesar 11,47% (target APBN 2013 sebesar 9,5%-10,5%). Kenaikan
tingkat kemiskinan dari 11,37% pada Maret 2013 ini disebabakan terutama karena tingkat inflasi yang lebih tinggi dari
target pada APBN-P. Dampak dirasakan terutama karena kenaikan harga bahan pokok makanan sebagai dampak antara
lain karena kenaikan BBM pada bulan Juni 2013 dan perubahan iklim.
RPJPN 2005-2025
MP3KI 2013-2025
Background
Study RPJMN
2015 - 2019
Rancangan RPJMN
Teknokratis
Evaluasi
RPJMN 2010 -
2014
Catatan: * September 2013; ** sesuai revisi APBN 2014 (Target RPJMN 8,0-10,0%); *** sesuai MP3KI dan revisi RKP 2014
35 6000
Jumlah penduduk miskin tertinggi
31.13
30
5000
26.67
25
4000
20.03
19.49
20 18.34
17.97
17.5117.6
15.43 3000
14.56
14.24 14.86
14.67
15 1 2.83
12.312.55
9.529.5410.06 2000
10
7.5 7.727.888.078.148.24
5.745.936.066.46
4.775.21 1000
5 3.553.95
0 0
0.50
0.35
0.30
0.25
0.20
0.15
0.10
0.05
0.00
1. Bantuan Regular
Bantuan Sosial
JAMINAN SOSIAL 2. Bantuan
SISTEM Temporer Aset
K 1. Raskin PERLINDUNGAN 3. Jaminan Manusia
L 2. BLT (diperlukan SOSIAL YANG BANTUAN SOSIAL Kesehatan dan
A saat krisis) KOMPREHENSIF Ketenagakerjaan
S 3. dll. ASURANSI
T SUKARELA Aset fisik Peningkatan
E Pelayanan Dasar Kesejahteraan
R Masyarakat,
INFRASTRUKTUR
1. Beasiswa Miskin DAN SARANA 1. Beasiswa Miskin serta
I 2. Jamkesmas PELAYANAN 2. Rumah Layak Perluasan dan
PUBLIK Huni Aset SDA
3. PKH PENINGKATAN
PELAYANAN 3. Sanitasi Peningkatan
PERLUASAN 4. PKH Kesempatan
DASAR JANGKAUAN
PELAYANAN 5. Infrastruktur Kerja
PUBLIK UNTUK dasar lainnya Aset
KL PENDUDUK Sosial
AS MISKIN DAN
• PNPM RENTAN
TE
R • UMKMK PENGEMBANGAN
• Program Pro- PENGHIDUPAN Aset
II Rakyat (PENGUATAN 1. Pinjaman modal Finansial
PENGHIDUPAN PENGEMBANGAN
III SUSTAINABLE dan aset
EKONOMI) 2. Peningkatan
IV LIVELIHOOD
keterampilan
3. Peningkatan akses
pasar
KONDISI SAAT INI STRATEGI DAN KEBIJAKAN PROGRAM/ KEGIATAN SASARAN/ OUTCOME
Mengapa penting?
• Reliable data dibutuhkan untuk menggambarkan keadaan yang
sesungguhnya, meyakinkan para pengambil kebijakan, dasar
monitoring dan evaluasi, identifikasi kebutuhan strategi.
Pemutakhiran
• Pemutakhiran data secara berkala sangat dibutuhkan untuk
menghindari kesalahan targeting, sebagai bahan monitoring dan
evaluasi. Masalahnya periode jabatan antar kepala daerah tidak sama,
dan pemutakhiran data dalam waktu yang terlalu lama akan
menyulitkan daerah untuk melakukan intervensi.
Metode
• Pemutakhiran data kemiskinan adalah sebuah proses sehingga harus
partisipatif dengan melibatkan komunitas dan pemerintah daerah.
Perlu penekanan masalah data dalam RPJMN 2015-2019 ini.
Telaah Kritis
Belum ada strategi kebijakan dan strategi pelaksanaan
peningkatan pelayanan dasar
X-(in)efficiency factors:
Ada faktor “X” yang melatarbelakangi sulitnya para pembuat kebijakan untuk secara efektif
mengatasi kemiskinan. Umumnya faktor “X” ini terkait dengan budaya (Liebenstein)
Aspek Fertilitas
Penduduk miskin cenderung tingkat fertilitasnya tinggi penurunan
fertilitas penting
23