Oleh:
Rudy S. Prawiradinata
Direktur Penanggulangan Kemiskinan, Bappenas
35,0
28,6
30,0
23,4
25,0 21,6
17,4 17,3 18,2 17,4 16,7 17,8 16,6
20,0 15,1 13,7 15,9 15,4 14,2
13,3 12,5 12,4 12,0
15,0 11,3
10,0
5,0
-
0
h % Hampir Tidak
0
)
Sumber : BPS
4
KEMENTERIAN PPN/
TINGKAT PENGANGGURAN VS STRUKTUR PEKERJA
BAPPENAS
5
MELAMBATNYA PENURUNAN KEMISKINAN
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
MP3EI MP3KI
Tujuan : Akselerasi Pertumbuhan dengan Tujuan : Perluasan dan akselerasi PK
Pemerataan (Growth with Equity) Sasaran : Tingkat Kemiskinan 2025:
Sasaran : GDP/Kapita 2025 USD 14.000- 4 -5%, Indeks Gini, Kesehatan, dan Pendidikan
16.000 Pendekatan: perlindungan sosial yang
Pendekatan : peningkatan nilai tambah berbasis universal, pengembangan pelayanan dasar, dan
komoditi unggulan wilayah dengan melibatkan pengembangan penghidupan yang berkelanjutan
Pemerintah, BUMN, dan Swasta melalui sinergitas program/kegiatan dari
Strategi : 3 pilar Koridor, SDM/Iptek, dan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, sesuai
Konektivitas kondisi wilayah.
Strategi: (a) jaminan sosial, (b) bantuan sosial, (c)
pelayanan dasar, (d) peningkatan produktifitas, (e)
pembangunan partisipatif
9
KEMENTERIAN PPN/
KERANGKA DESAIN
BAPPENAS
Visi MP3KI
Indonesia yang
mandiri, maju, adil, dan makmur
Mewujudkan Masyarakat Indonesia yang sejahtera, bebas dari kemiskinan Misi MP3KI
absolut dan memiliki kapabilitas penghidupan yang tinggi dan berkelanjutan
Menciptakan sistem perlindungan sosial nasional yang terintegrasi dan mampu melindungi
masyarakat dari kerentanan dan goncangan secara individual maupun kelompok.
Meningkatkan pelayanan dasar bagi masyarakat miskin dan rentan sehingga terpenuhi Strategi Utama
kebutuhan-kebutuhan dasarnya dan meningkatkan kualitas SDM di masa datang.
Mengembangkan penghidupan masyarakat miskin dan rentan dengan mengakses
pertumbuhan ekonomi tanpa mengganggu kelestarian lingkungan hidup.
Pengarusutamaan
Perluasan jangkauan Pengembangan penghidupan
(mainstreaming) Strategi
program-program bersasaran masyarakat miskin dan rentan
penanggulangan kemiskinan Pelaksanaan
(targeted) untuk penduduk berdasarkan koridor pulau dan
di seluruh kebijakan dan
miskin dan rentan. kawasan khusus.
program pembangunan.
Prinsip, Pendekaan
Prasyarat Insitusi Pendukung dan Implementasi MP3KI
& Prasyarat
10
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
11
SKENARIO PERCEPATAN DAN PERLUASAN
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
PENGURANGAN KEMISKINAN INDONESIA (P3KI)
Tingkat PDB/kapita (US$)
Outlook Target Kemiskinan 14.963
Ekonomi dan 10,5-11,5 %
Kemiskinan Garis Kemiskinan
8-10% (ribu rupiah)
1. PDB/Kapita: target MP3EI 10.278
meningkat
Elastisitas 0,243
686
2. Tingkat Kemiskinan: 6.097 6-7%
target RPJP menurun
3. Garis Kemiskinan 4.963 0,083 467 4-5%
cenderung meningkat
4. Elastisitas tingkat 0,045
Kemiskinan terhadap 318 0,023
252
Pertumbuhan PDB/Kapita
cenderung menurun 2012 2015 2020 2025
PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL
PROGRAM
Program Strategis
Jaminan Sosial (Social Security):
PENANGGULANGAN Asuransi Kesehatan
KEMISKINAN EKSISTING Jaminan Kematian
Jaminan Hari Tua
Klaster I TRANSFORMASI PROGRAM Jaminan Pensiun
Jaminan Kecelakaan Kerja
Bantuan dan Jaminan Sosial PERLINDUNGAN SOSIAL
Bantuan Sosial (Social Assistance):
Temporer (krisis ekonomi, bencana alam)
Reguler (pangan, BSM, dll)
Klaster II
Strategi Pemberdayaan Masyarakat
Penanggulangan PENGEMBANGAN PENGHIDUPAN MASYARAKAT MISKIN/RENTAN
Klaster III Pemberdayaan/Peningkatan Kapasitas SDM (Empowerment)
Kemiskinan KUMKM
Akses Usaha (Financial Access)
Pengarusutamaan Program/Kegiatan
Klaster IV
Program Pro-Rakyat
Kelompok Sasaran
RTHM, RTM dan RTSM 30 % terbawah 20 % terbawah 10 % terbawah
(40 % terbawah PPLS 2011) (PPLS 2014/2017) (PPLS 2017/2020) (PPLS 2023) 12
KEMENTERIAN PPN/
TARGET SETIAP PERIODE
BAPPENAS
Angka Harapan Hidup (tahun) 70,903 72,00 73,50 74,50 75,50 77,00 78,009
14.000
PDB per Kapita 3.5404 4.500 5.000 8.000 10.000 16.00010
Angka Rata-Rata Lama Waktu
Sekolah (tahun) 7,925 8,20 9,20 12,009
Tingkat Kematian Bayi (bayi per
1000 kelahiran hidup) 276 19 13 6 99
Laju Pertumbuhan Penduduk (%) 1,497 1,39 1,20 0,989
Sumber
1: Susenas 2010; 2: BPS 2011; 3: BPS 2010; 4: BPS 2011; 5: BPS 2010 ; 6: World Bank 2010 ; 7: BPS
8: target RPJPN ; 9: benchmarking dari negara-negara lain ; 10: target MP3EI
13
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
PENTAHAPAN PELAKSANAAN MP3KI
Periode 2013-2014:
Percepatan pengurangan kemiskinan untuk mencapai target 8% - 10% pada tahun
2014;
Tidak ada program baru kemiskinan. Perbaikan pelaksanaan program
penanggulangan kemiskinan yang berjalan selama ini, melalui cara KEROYOKAN
DI KANTONG2 KEMISKINAN, SINERGI LOKASI DAN WAKTU , SERTA PERBAIKAN
SASARAN (seperti : Program Gerbang Kampung di Menko Kesra);
Sustainable livelihood penguatan kegiatan usaha masyarakat miskin, termasuk
membangun keterkaitan dengan MP3EI;
Terbentuknya BPJS kesehatan pada tahun 2014 .
Periode 2015 2019:
Transformasi program-program pengurangan kemiskinan;
Peningkatan cakupan, terutama untuk Sistem Jaminan Sosial menuju universal
coverage;
Terbentuknya BPJS Tenaga Kerja;
Penguatan sustainable livelihood.
Periode 2020-2025:
Pemantapan sistem penanggulangan kemiskinan secara terpadu;
Sistem jaminan sosial mencapai universal coverage.
14
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
15
JENIS BANTUAN SOSIAL BERDASARKAN
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
SIKLUS HIDUP
Penyediaan Lapangan
Pemberian Nutrisi, Makanan
Kerja untuk Kaum
Bergizi, Imunisasi.
Lansia (Elderly Labour
Market Access):
Pekerjaan di Tempat- Kehamilan,
tempat Anak Usia
Belanja, Wisata, dll. Dini Beasiswa/ Bantuan Tambahan
Anak Biaya Pendidikan, Pemberian
Jaminan Sosial: Lanjut
Usia Usia Makanan Tambahan di
Jaminan Hari Sekolah Sekolah, Rehabilitasi /
(Lansia)
Tua, Jaminan Pensiun Pendampingan Sosial terhadap
Anak Bermasalah.
Usia
Usia
Pekerja
Remaja
Dewasa
16
TRANSFORMASI PROGRAM JAMINAN SOSIAL (1)
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
Cakupan Peserta
58,89 % s/d 71,85 % 80,57 % s/d 90 % 90,79 % s/d 91,09 %
Program
Terintegrasi dalam Jaminan Ketenagakerjaan
Taspen Dikelola oleh BPJS Ketenagakerjaan
Jaminan Asabri
Pemerintah menjajaki pemberian subsidi premi bagi
Jamsostek Formal-Aktif
Ketenagakerjaan warga miskin
Cakupan Peserta
12,78 % s/d 14,66 % 16,56 % s/d 23 % 23,37 % s/d 33,19 %
JAMKESMAS
INFORMAL JAMKESDA
BPJS KESEHATAN
ASKES
BPJS KETENAGAKERJAAN
PT.ASKES
JAMSOSTEK
PT. JAMSOSTEK
JAMINAN JAMINAN JAMINAN HARI
KEC KERJA KEMATIAN TUA
YANKES
TNI/ POLRI
JAMINAN JAMINAN HARI
ASABRI PENSIUN TUA
Human
Mengembangkan aset
Capital penghidupan dan mengurangi
kerentanan:
o Perlindungan sosial yang
Natural difokuskan pada
Capital
Financial perlindungan dan
Aset Capital pengembangan aset
Penghidupan penghidupan
o Kemampuan menghadapi
guncangan/krisis.
19
SINERGI MP3EI DAN MP3KI DALAM
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
PENGEMBANGAN LIVELIHOOD
Pertumbuhan
Peningkatan Nilai Tambah Produk
SCALING-
Skilled Labors
Ekonomi Peningkatan Efisiensi Produksi dan
UP
Pemasaran (Tenaga Terlatih)
Innovation-Driven Economy
Jaminan Pendidikan
Jaminan Ketenagakerjaan
Social
Bantuan Sosial (Lost Income
Protection Compensation)
Universal Coverage
Bantuan Sosial (Food Stamp)
peran
swasta peran
Peran
masyarakat
peran pmr.
pemerintah
Program/kegiatan:
Pengembangan BLK +
Pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja
Informasi peluang dan penempatan kerja
Pendidikan vocasional dan kemiteraan dengan industri
Pengembangan akses modal dan financial literacy
PRO URBAN Pengembangan wirausaha dan penataan usaha mikro
Peningkatan dan Pengembangan Pelayanan Dasar
Pengembangan Kelembagaan Warga 21
PERTIMBANGAN DALAM PENGEMBANGAN
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Supply
- Ada/tidaknya potensi/resources
- Besar/tidaknya potensi
- Kemampuan eksplorasi/ ekploitasi/
pengembangan (kapasitas
SDM, SDA, teknologi, modal, dll)
Demand
- Ada/tidaknya pasar
- Produktifitas (eksisting) - Besar/tidaknya potensi
- Kemudahan bahan baku (supply chain) dan pasar atau potensi yang
kelayakan harga dapat dikembangkan
- Dukungan regulasi pemerintah dan daerah - Kemampuan menerobos
(insentif dan desinsentif) pasar
- Adanya inisiatif dan kepemilikan komunitas - Tinggi/rendahnya
- Kesesuaian dengan kultur dan karakter economic
wilayah competitiveness
- Dukungan kelembagaan & kelompok usaha
lokal
Faktor Pendorong Tingginya Demand
Faktor Pendorong Tingginya Supply Akses Informasi produk (via
Informasi produk yang aksessibel (via pameran, telecenter, trading house, dll)
pameran, telecenter, trading house, dll) Analisa potensi pasar (forecasting):
Kemudahan akses modal lokal, regional, nasional, internasional.
Kemudahan pemanfaatan/alih teknologi Pengembangan strategi pemasaran
Pertimbangan economies of scale Peningkatan daya penetrasi pasar
22
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
23
URGENSI SINKRONISASI ANTARA PERTUMBUHAN DAN
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
LOKASI KEMISKINAN
Peta Jumlah Penduduk Miskin tingkat Kab/Kota pada tahun 2010 dan Pembangunan
Infrastruktur Utama MP3EI
B E NG K A Y A N G K UT A I TIM U R
K A P UA S HU L U
LA N D A K
S A NG G A U
S INT A N G
K UT A I B A R A T B O N TA N G
rendah.
MU R UN G R A Y A
P O N TIA N A K
K UT A I
G UN U N G M A S B A RIT O U TA R A
TA N A H LA U T
24
KEMENTERIAN PPN/
CONTOH PENDEKATAN MP3KI: KORIDOR JAWA
BAPPENAS
25
STRATEGI PENGURANGAN
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS KEMISKINAN KORIDOR JAWA
Tema Utama Pengurangan Kemiskinan :
Mendorong kewirausahaan dan transformasi penghidupan masyarakat miskin dari sektor
pertanian ke sektor industri dan jasa
TUJUAN:
Masyarakat di beberapa kawasan perlu mendapat perhatian khusus karena
kompleksitas permasalahan yang dihadapi menyebabkan tingginya tingkat
kemiskinan, dan mempunyai permasalahan yang bersifat spesifik. Oleh
karenanya, MP3KI secara khusus mencanangkan strategi dan kebijakan untuk
percepatan dan perluasan pengurangan kemiskinan untuk masyarakat di kawasan
kumuh dan di permukiman illegal, di perbatasan, di dalam hutan, di pesisir dan
pulau-pulau terpencil, dan di masyarakat adat terpencil.
27
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
28
KEMENTERIAN PPN/
QUICK WINS MP3KI
BAPPENAS
29
KEMENTERIAN PPN/
PENETAPAN LOKASI PRIORITAS
BAPPENAS
30
KEMENTERIAN PPN/
PENANGANAN LOKASI PRIORITAS P3KI
BAPPENAS
LOKASI
Penentuan prioritas penanganan berdasarkan
ditetapkan
jumlah dan tingkat kemiskinan
gaps
PEMENUHAN
PERENCANAAN DAN
IMPLEMENTASI
pihak: penganggaran
kebutuhan dalam APBN dan
program/ atau APBD serta
kegiatan di lokasi peluang sumber
terpilih pendanaan lain
31
CONTOH
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
(lokasi QUICK WINS: Kec. Bulakamba, Kab. Brebes)
Koridor jawa
Daerah Umum
Area Prioritas 1
Area prioritas 2
Area Prioritas 3
32
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PROGRAM/KEGIATAN UTAMA
KEMENTERIAN PPN/ DI KEC. BULAKAMBA, KAB. BREBES
BAPPENAS
33
PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN TAHUN 2012 DAN
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
RENCANA 2013 DI KEC. BULAKAMBA, KAB. BREBES
34
PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN TAHUN 2012 DAN
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
RENCANA 2013 DI KEC. BULAKAMBA, KAB. BREBES
Komponen Kegiatan 2012 2013
Klaster 4 Rumah Sangat Murah Tahap Verifikasi. Sudah diprogramkan.
Isu: pemukiman kumuh dan warga Targeting harus tepat, lahan
menempati tanah ilegal. untuk masyarakat miskin perlu
dipikirkan.
Listrik Murah Tahap Persiapan. Sudah diusulkan untuk
diprogramkan.
Isu: sumber listrik masih Non-PLN.
Peningkatan Kehidupan Nelayan Tahap Persiapan. Sudah diprogramkan.
Isu: tingkat kemiskinan nelayan masih
tinggi.
Livelihood Pelatihan Manajemen Keuangan Masih berupa usulan Pemda. Sudah diusulkan untuk
Rumah Tangga Isu: ketika cuaca buruk, nelayan tidak diprogramkan.
mendapatkan penghasilan.
Penempatan dan Perluasan Tahap Persiapan. Sudah diprogramkan.
Kesempatan Kerja Isu: penyediaan lapangan kerja
sementara, terutama saat musim angin
barat (cuaca buruk).
Pengembangan optimalisasi lahan Tahap Persiapan. Sudah diprogramkan pada
Pengembangan irigasi tingkat kabupaten: agar fokus ke
Isu: lahan masih bersifat tadah hujan.
Pemberdayaan kelembagaan Kecamatan Bulakamba.
Penyaluran pupuk
Perluasan areal tebu
Perluasan areal hortikultura/
perkebunan/ peternakan
Lainnya Sertifikasi lahan pertanian 35 35
Pengembangan sumber air
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
36