Anda di halaman 1dari 10

Reliability--Centered Maintenance

Reliability
7 Pertanyaan RCM RCM dan 7 Pertanyaan Dasar
Maintenance Program’s objectives: Sebelum logika RCM diterapkan, tujuh pertanyaan dasar
harus dijawab untuk setiap item yang ditinjau, yaitu:
¾ To ensure realization of inherent safety and reliability 1 A
1. Apa f
fungsii d
dan standar
t d prestasi
t i it
item?
?
(dua prasyarat, 1. jika tidak terbukti bukan safety conseq. 2. Apa sajakah kondisi gagal item yang ditinjau?
harus dianggap sefety conseq. 2. Jika safety conseq.
harus ada M. task otherwise modification)
3. Apa modus kegagalan yang menyebabkan kondisi gagal
tersebut?
¾To restore safety and reliability to their inherent levels
4. Apa efek yang timbul akibat setiap modus kegagalan?
(melalui replace/overhaul and rutine M for findings)
5. Apa dampak setiap modus kegagalan?
¾To obtain information for design improvement
6. Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah modus-
(Modif required? Modif desired? Historical data analysis) modus kegagalan tersebut?
¾To minimize total maintenance cost 7. Apa yang harus dilakukan bila tugas pencegahan tidak
(M. task only for MSI and select the most eficient task) dapat ditemukan?

Fungsi dan Standar Prestasi Fungsi Primer


Tujuan perawatan hanya dapat ditetapkan bila telah
didefinisikan apa saja fungsi item yang ditinjau berikut ¾ Setiap item dioperasikan untuk memenuhi suatu
standar prestasi fungsi yang diharapkan.
diharapkan fungsi atau beberapa fungsi spesifik.
spesifik Ini dikenal
Pernyataan fungsi harus terdiri dari kata kerja, sebagai fungsi primer. Fungsi ini yang menyebabkan
sebuah obyek dan standar prestasi (kuantitatif) yang item itu ada
diinginkan.
¾ Fungsi primer biasanya dinamai sesuai dengan nama
Ada tiga kategori fungsi sebuah item: itemnya. Misal fungsi primer suatu pompa adalah
1. Fungsi primer. memompa sesuatu, dan sebagainya. Lebih spesifik
2. Fungsi
g sekunder
3. Alat proteksi misalnya fungsi primer sebuah aktuator bisa
dikatakan untuk memberikan gaya linier sebesar X
RCM juga memerlukan standar-standar prestasi, newton dengan panjang langkah Y meter dan
mencakup output, kualitas produk, kepuasan pengguna,
kecepatan Z m/detik.
dampak lingkungan, biaya operasi dan keselamatan.

(c) 2011 by Edy Suwondo 1


Fungsi Sekunder Fungsi Sekunder
¾ Hampir setiap item memiliki pula sejumlah fungsi Fungsi Sekunder yang khas:
sekunder yang kadang-kadang melebihi jumlah fungsi ‹ Wadah (containment) : Contoh, setiap peralatan yang
primer dimana kegagalan fungsi sekunder dapat
primer, memiliki fungsi primer memindahkan material juga memiliki
menimbulkan dampak yang serius, bahkan dapat fungsi mewadahi material tersebut (fungsi sekunder).
melebihi dampak kegagalan fungsi primer. ‹ Penopang (support) : Tembok fungsi primernya memproteksi
terhadap cuaca, tetapi juga (fungsi sekunder) menahan atap.
¾ Sebagai contoh, fungsi primer sistem pengereman ‹ Penampilan (appearance) : Cat fungsi primernya menahan
mobil adalah untuk menghentikan mobil. Kegagalan korosi, fungsi sekundernya meningkatkan visibility untuk
fungsi yang terjadi adalah tunggal yaitu tidak dapat keselamatan dan penampilan.
menghentikan mobil
mobil. Namun
Namun, bila sistem ini juga ‹ K s h t n (hygiene)
Kesehatan h i n ) : Apapun
Ap pun fungsi
fun si p
primernya,
im n m
maka
k fun
fungsi
si
memberikan fungsi kemampuan menghentikan yang sekunder dari setiap peralatan pemroses makanan dan obat
dapat diatur, kemampuan anti skid (ABS), maka adalah tidak mencemari.
sistem pengereman ini memiliki kegagalan fungsi yang ‹ Penera (gauges) : Merupakan kelompok fungsi sekunder
penting, untuk menampilkan tekanan, temperatur, kecepatan,
lebih banyak dengan konsekuensi yang berbeda-beda laju aliran, ketinggian permukaan dan sebagainya.

Fungsi Alat Pengaman Standar Prestasi


¾ Bila sistem semakin kompleks maka kemungkinan
terjadinya kegagalan semakin tinggi, sehingga modus ¾ Perawatan bertujuan agar item tetap berfungsi seperti
k
kegagalan
l bertambah
b b h jjenisnya.
i U
Untuk
k menghilangkan
hil k yang diinginkan,
dii i k d
dengan jjalan
l mengantisipasi,
ti i i mencegah
h
atau sedikit-dikitnya mengurangi modus kegagalan ini atau mengkoreksi keadaan dimana item tidak dapat lagi
maka digunakan alat proteksi otomatis. memenuhi fungsinya.
¾ Kegunaan alat ini adalah untuk melindungi manusia ¾ Kegagalan didefinisikan sebagai ketidakmampuan suatu
dari dampak kegagalan atau untuk melindungi item untuk memenuhi standar prestasi yang telah
peralatan atau kedua-duanya. Kadang kegagalan ditetapkan. Karena itu dibutuhkan definisi standar
fungsional alat proteksi eviden bagi operator, tetapi prestasi yang jelas dan dinyatakan dengan benar. Hal ini
kebanyakan tersembunyi (hidden). tidak mudah karena setiap fungsi memiliki tidak hanya
satu tapi dua atau lebih standar prestasi yang terkait.

(c) 2011 by Edy Suwondo 2


Standar Prestasi Mana yang Harus Didaftar? Bagaimana
Mendaftar Fungsi ?

™ Fungsi
g dituliskan dalam
kolom paling kiri pada
“RCM Information
Worksheet”.
™ Fungsi primer
dituliskan lebih dahulu,
Contoh: Pada pengoperasian pompa untuk menyuplai sistem dan fungsi diberi
hidrolik. Meskipun pompa dapat mengalirkan 100 liter per menit,
nomor. (Contoh fungsi
fungsi yang berhubungan dengan standar prestasi yang
diharapkan dapat dibuat sebagai ’untuk menyuplai fluida hidrolik
yang didaftar berlaku
dari reservoir X ke sistem tekanan pada laju tidak boleh kurang untuk sistem gas buang
dari 80 liter per menit’ dengan tekanan minimal 2800 psi. dari turbin gas ukuran
5 MW). 11

Kegagalan Fungsional dan Standar Prestasi


RCM dan 7 Pertanyaan Dasar
™ Kondisi gagal (functional failure condition) adalah kondisi
Sebelum logika RCM diterapkan, tujuh pertanyaan dasar dimana item tidak lagi memenuhi standar prestasinya.
harus dijawab untuk setiap item yang ditinjau, yaitu: ™ Standar prestasi dapat berbeda bagi orang yang berbeda,
1 A
1. Apa ffungsii d
dan standar
t d prestasi
t i it
item?? k
karena it
itu h
harus ada
d kkesamaan definisi
d fi i i standar
t d prestasi.
t i
2. Apa sajakah kondisi gagal item yang ditinjau? ™ Pebedaan tersebut dapat dilihat pada contoh di bawah ini,
3. Apa modus kegagalan yang menyebabkan kondisi dari sudut pandang safety officer, engineer, dan manager
gagal tersebut? produksi.
4. Apa efek yang timbul akibat setiap modus kegagalan?
5. Apa dampak setiap modus kegagalan?
6. Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah modus-
modus kegagalan tersebut?
7. Apa yang harus dilakukan bila tugas pencegahan tidak
dapat ditemukan?

(c) 2011 by Edy Suwondo 3


MODUS-MODUS KEGAGALAN
™ Modus kegagalan adalah hal yang membuat kondisi gagal terjadi.
™ Perawatan sebenarnya menangani modus-modus kegagalan,
karena proses mengantisipasi, mencegah, mendeteksi atau
mengkoreksi
k k ik
kegagalan
l dit
diterapkan
k untukt k ti
tiap modus
d k kegagalan.
l
™ Contoh: Pada pompa yang harus memompa 80 liter fluida hidrolik
menit dari tangki X ke sistem Y, kegagalan fungsional dan modus
kegagalannya ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Sedangkan
berikutnya menjelaskan kegagalan pada impeler pompa
sentrifugal yang terkait.
™ Tingkat dimana kita menentukan tugas perawatan bukan pada
ti k t it
tingkatan item secara k
keseluruhan
l h (pompa),
( ) bukan
b k juga
j pada
d
komponen secara keseluruhan (impeller), melainkan pada tiap
modus kegagalan.
™ Salah satu modus kegagalan dapat dihilangkan dengan merancang
sebuah prosedur dan pelatihan. Jadi tidak seluruh modus
kegagalan diatasi dengan perawatan.

Penyebab-Penyebab Dasar Kegagalan


(Failure causes)
Umumnya penyebab dasar kegagalan adalah manusia:
a. Kotor: menyebabkan penyumbatan, macetnya alat atau
ketidaklurusan.
b. Pelumasan yang kurang tepat: bisa berupa keausan yang
berlebihan yang disebabkan oleh kekurangan pelumasan,
atau yang berhubungan dengan kerusakan minyak
pelumas itu sendiri, karena adanya geseran dari molekul
minyak pelumas, oksidasi, atau kerusakan aditif.
c. Salah pemasangan: biasanya merupakan kegagalan
pengelasan atau keling yang disebabkan karena retak
atau korosi, atau komponen berulir yang lepas.
d. Salah set-up atau salah operasi: pengoperasian pada
kecepatan yang salah atau urutan yang salah,
menggunakan tools atau material yang salah, menstart
atau menghentikan secara tiba-tiba.

(c) 2011 by Edy Suwondo 4


Modus Kegagalan mana yang harus didaftar? Bagaimana Mendaftar Modus-modus Kegagalan?
9 Deskripsi efek kegagalan dan analisis konsekuensi kegagalan
¾ Semua Modus kegagalan yang mungkin, meliputi: dipermudah bila modus kegagalan dituliskan sesederhana mungkin.
ƒ Kegagalan yang terjadi sebelumnya pada item yang sama
atau
t ssejenis
j nis (k
(kecuali
li it
item
m telah
t l h dimodifikasi)
dim difik si) 9 Hindari penggunaan kata “gagal”
gagal , dan ganti dengan kata kerja lainnya.
lainnya
Contoh: “katup macet pada posisi buka” atau “katup macet pada
ƒ Modus kegagalan yang telah menjadi bagian dari rutin posisi buka karena karat pada ulir timbal”. Karat pada ulir merupakan
perawatan pencegahan, yang bisa terjadi bila perawatan modus kegagalan atau penyebab dasar dari kegagalan, sedangkan
pencegahan tidak dilakukan dengan baik. katup macet sebetulnya adalah efek kegagalan.
ƒ Modus kegagalan lain yang belum pernah terjadi tetapi
dianggap mungkin bisa terjadi.
¾ Sumber informasi modus kegagalan:
- Operator, craftsmen atau foremen
- Pabrik pembuat sistem (vendor) atau penjual sistem.
- Pengguna sistem yang sama lain.
- Catatan riwayat teknis.
- Bank data.

Modus Kegagalan dan Efek Kegagalan


RCM dan 7 Pertanyaan Dasar
Efek kegagalan adalah apa yang terjadi jika sebuah kondisi
Sebelum logika RCM diterapkan, tujuh pertanyaan dasar gagal akibat sebuah modus kegagalan terjadi.
harus dijawab untuk setiap item yang ditinjau, yaitu:
Efek kegagalan menjawab pertanyaan “apa yang terjadi?“,
11. A
Apa ffungsii d
dan standar
t d prestasi
t i it
item?? sedangkan konsekuensi kegagalan menjawab pertanyaan
2. Apa sajakah kondisi gagal item yang ditinjau? “apakah efek tersebut penting“
3. Apa modus kegagalan yang menyebabkan kondisi gagal Deskripsi efek kegagalan harus menampilkan semua
tersebut? informasi untuk menilai kensekuensi kegagalan (belum
4. Apa efek yang timbul akibat setiap modus memberikan penilaian dampak kegagalan).
g g
kegagalan?
Hal penting yang harus dicantumkan adalah:
5. Apa dampak setiap modus kegagalan? ƒ Eviden bahwa kegagalan telah terjadi (suara, asap, bau)
6. Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah modus- ƒ Apakah kegagalan mengancam safety atau lingkungan
modus kegagalan tersebut? ƒ Apakah kegagalan berdampak ke operasi
7. Apa yang harus dilakukan bila tugas pencegahan tidak ƒ Kerusakan fisik akibat kegagalan
dapat ditemukan? ƒ Apa yang harus dilakukan untuk mereparasi kegagalan

(c) 2011 by Edy Suwondo 5


Modus Kegagalan yang Kompleks
TINGKATAN ANALISIS
Untuk komponen yang kecil dan rumit yang mempunyai
Masalah yang sering timbul pada tahap awal pelaksanaan beberapa modus kegagalan ditangani dengan:
RCM – yang berpengaruh pula pada waktu dan usaha yang - Masukkan satu modus kegagalan saja dalam bentuk satu
diperlukan – adalah tingkatan hirarki peralatan dimana pernyataan seperti “kegagalan
kegagalan motor”
motor (yang disebut
analisis dilaksanakan. pendekatan “black box”), atau
Dibutuhkan pertimbangan yang seksama karena: - Masukkan secara individual semua modus kegagalan
a. analisis yang dilakukan terlalu tinggi tingkatannya akan tingkat rendah yang bisa menyebabkan komponen tidak
menjadi dangkal (tidak dapat mengidentifikasi semua berfungsi.
modus kegagalan) Komponen yang memiliki karakteristik-karakteristik
b. analisis dengan
g tingkatan
g yang
y g terlalu rendah akan sulit berikut dapat diperlakukan sebagai black box:
mencari hubungan modus kegagalan dengan kegagalan - Ketika
K tik rusaks k llangsung
n s n di
diganti,
nti kecil
k il tapi
t pi rumit,
mit atau
t tid
tidak
k
fungsional sistem/equipment (kensekuensi kegagalan) mempunyai modus kegagalan yang dominan.
Pada tingkatan mana yang terbaik tergantung fungsi Contoh, motor listrik kecil beroperasi pada lingkungan
spesifik sistem. Aturan umumnya melakukan analisis pada berdebu, modus kegagalannya:
satu (atau dua) tingkat lebih tinggi dari tingkatan yang - Kipas motor tertahan oleh debu.
dianggap cocok (modus kegagalan sering diidentifikasi). - Motor rusak (karena alasan lain).

Konsekuensi/Dampak Kegagalan
RCM dan 7 Pertanyaan Dasar (Failure Consequences)
Sebelum logika RCM diterapkan, tujuh pertanyaan dasar Konsekuensi kegagalan ada empat kelompok, yaitu:
harus dijawab untuk setiap item yang ditinjau, yaitu
yaitu:: 1. Kegagalan tersembunyi (hidden failure conseqences).
11. A
Apa ffungsii d
dan standar
t d prestasi
t i it
item?? F n si tersembunyi
Fungsi t s mb n i adalah
d l h ssuatu
t ffungsi
n si yang
n kkegagalannya
l nn
2. Apa sajakah kondisi gagal item yang ditinjau? tidak terlihat oleh kru operator pada kondisi normal.
Kegagalan tersembunyi tidak memiliki dampak langsung
3. Apa modus kegagalan yang menyebabkan kondisi gagal tetapi kegagalan majemuk (multiple failure) yang terjadi
tersebut? dapat merugikan perusahaan atau berdampak keselamatan.
4. Apa efek yang timbul akibat setiap modus kegagalan? Kebanyakan dari jenis kerusakan ini terkait dengan alat
5. Apa dampak setiap modus kegagalan?
kegagalan? p y g tidak fail-safe.
proteksi yang
6. Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah modus-
modus- 2. Keselamatan dan lingkungan (safety and environmental).
modus kegagalan tersebut? Suatu kegagalan memiliki konsekuensi keselamatan apabila
dapat menyebabkan kecelakaan atau kematian. Kegagalan
7. Apa yang harus dilakukan bila tugas pencegahan tidak memiliki konsekuensi lingkungan apabila melampaui standar
dapat ditemukan? lingkungan yang ditetapkan oleh negara, regional atau
internasional.

(c) 2011 by Edy Suwondo 6


Konsekuensi Kegagalan KONSEKUENSI KEGAGALAN TERSEMBUNYI
(Failure Consequences)
3. Konsekuensi operasional (operational concequences).
Suatu kegagalan memiliki konsekuensi operasional
apabila
p bil dapat
d p tm mempengaruhi
mp hi p d ksi (output
produksi tp t, k
kualitas
lit s
produk, customer service atau tambahan biaya produksi
selain biaya reparasi).
Konsekuensi ini menimbulkan biaya, dan seberapa besar
biaya tersebut menggambarkan seberapa besar usaha
yang harus dilakukan untuk mencegahnya.
4. Konsekuensi non-operasional
p (non-operational
p Jika pompa C gagal,
gagal tidak ada yang mengetahui karena
concequences).)
dalam keadaan normal pompa B masih bekerja.
Kegagalan yang termasuk dalam kategori ini tidak Kegagalan pompa C tidak menimbulkan dampak langsung
mempengaruhi sama sekali baik keselamatan maupun
produksi, tetapi hanya menambah biaya reparasi sampai jika terjadi kegagalan pada pompa B. Kegagalan
langsung. pompa B ketika pompa C juga gagal disebut sebagai
kegagalan majemuk (multiple failure).

KONSEKUENSI KEGAGALAN TERSEMBUNYI Mengidentifikasi Kegagalan Tersembunyi


¾ Satu-satunya konsekuensi dari kegagalan
Kegagalan tersembunyi dapat dipisahkan dari
tersembunyiy adalah meningkatkan
g resiko kegagalan yang terlihat dengan mengajukan
terjadinya kegagalan majemuk. pertanyaan:
¾ Tujuan utama dari program perawatan untuk "Apakah kehilangan fungsi yang disebabkan oleh
kegagalan tersembunyi adalah mencegah - modus kegagalan yang ditinjau menjadi terlihat
bagi kru operasi dalam kondisi operasi normal
atau setidak-tidaknya menurunkan resiko - ?“
terjadinya kegagalan majemuk. Bila jawabannya tidak
tidak, modus kegagalannya
¾ Tingkat usaha kita dalam mencoba mencegah adalah tersembunyi, namun bila jawabannya ya
kegagalan tersembunyi tergantung pada maka modus kegagalannya nyata.
konsekuensi kegagalan majemuknya.

(c) 2011 by Edy Suwondo 7


Alat Proteksi yang Fail-Safe Alat Proteksi yang Tidak Fail-Safe
Fail-safe berarti bahwa kegagalan peralatan utama menjadi 4 kemungkinan untuk alat proteksi yang tidak fail-safe:
nyata bagi kru operasi dalam kondisi normal. 1. Tidak satupun dari alat tersebut gagal,
Sistem yang menggunakan alat proteksi fail-safe, mempunyai g yang
2. Fungsi y g diproteksi
p gagal
g g selagig alat proteksi
p masih
tiga kemungkinan kondisi:
berfungsi. Contoh: pemakaian katup buang tekanan (alat
¾ Pertama, tidak satupun dari peralatan proteksi gagal. proteksi) pada bejana tekan (fungsi yang diproteksi).
Dalam kondisi ini semuanya berjalan normal. 3. Alat proteksi gagal selagi fungsi yang diproteksi masih
¾ Kedua, fungsi yang diproteksi gagal sebelum alat proteksi. berfungsi. Contoh: jika katup tekanan tersumbat, tidak
Dalam kasus ini alat proteksi melaksanakan fungsi yang ada yang tahu apakah tekanan dalam bejana tetap
diharapkan dan tergantung pada sifat proteksinya, berada di bawah batas normal.
konsekuensi kegagalan
g g dari fungsi
f g yang
y g diproteksi
p akan 4 Alat proteksi gagal,
4. gagal kemudian fungsi yang diproteksi
dikurangi atau dieliminasi.
gagal selagi alat proteksi masih dalam kondisi gagal
¾ Ketiga, alat proteksi gagal sebelum fungsi yang diproteksi. (kegagalan majemuk). Contoh: jika tekanan dalam bejana
Apabila kegagalan majemuk dapat mempengaruhi keselamatan naik dengan cepat sedangkan katup tekanan dalam
dan lingkungan, maka kegagalan alat proteksi fail-safe keadaan tersumbat, maka akan menyebabkan ledakan
biasanya masuk dalam kategori "operasional“. (kegagalan majemuk).

Standar Prestasi dan Kegagalan Tersembunyi Fungsi


Kemungkinan suatu kegagalan majemuk = Kemungkinan kegagalan dari fungsi Tersembunyi:
yang diproteksi x Downtime rata-rata dari alat proteksi
Proses
Pengambilan
Keputusan

(c) 2011 by Edy Suwondo 8


Resiko sebuah Kegagalan
KONSEKUENSI KESELAMATAN DAN
Penilaian resiko mencakup tiga elemen:
KERUSAKAN LINGKUNGAN
9 Seberapa besar konsekuensi kegagalan
Modus kegagalan “nyata“ dikelompokkan dalam tiga kategori : 9 Berapa probabilitas kegagalannya.
¾ yang berdampak pada keselamatan. 9 Apakah resiko
resik tersebut dapat diterima?
¾ yang berdampak pada produksi dan operasi. Contoh, kecelakaan yang menelan 10 orang korban dengan
¾ yang hanya berdampak pada biaya reparasi langsung. kemungkinan modus kegagalan terjadi sebanyak 1 kali
Modus kegagalan memiliki konsekuensi keselamatan apabila dalam setiap 1000 tahun, maka resiko kegagalan:
menyebabkan kehilangan fungsi atau kerusakan lain yang 10 x ( 1 dalam 1000 tahun ) = 1 kasus per 100 tahun
dapat mencederai atau menyebabkan meninggalnya Fakta bahwa efek ini dapat mencederai atau menyebabkan
seseorang.
seseorang k
kematian tidak
d k perlu
l bberarti b
bahwa
h k kematian akan
k terjadi
d
Modus kegagalan memiliki konsekuensi kerusakan lingkungan bila modus kegagalan itu terjadi. Contohnya, kegagalan
apabila dapat menyebabkan kehilangan fungsi atau kerusakan yang menyebabkan terjadinya kebakaran dianggap sebagai
lain yang dapat menjurus pada pelanggaran standar sesuatu yang mengancam keselamatan karena keberadaan
lingkungan atau peraturan lingkungan yang ada. sistem pemadam api tidak dapat menjamin api selalu dapat
dikendalikan dan dipadamkan.

Konsekuensi Keselamatan
KONSEKUENSI OPERASIONAL
Untuk modus-modus kegagalan yang memiliki konsekuensi
keselamatan dan kerusakan lingkungan, perawatan pencegahan Suatu kegagalan memiliki konsekuensi operasional bila ada
hanya bermanfaat dilaksanakan apabila dapat mengurangi resiko efek negatif langsung pada kemampuan operasional.
kegagalan sampai tingkat yang diterima. Untuk konsekuensi
k
kegagalan
l ini,
i i RCM tid
tidak
k mengajukan
j k pertanyaan
t seputar
t ekonomi.
k i
Kegagalan berdampak operasional dengan tiga cara,
cara yaitu:
1. Mempengaruhi output total. Ini terjadi apabila alat
produksi berhenti bekerja seluruhnya atau apabila
bekerja sangat lambat.
2. Mempengaruhi kualitas produk. Bila suatu alat produksi
tidak dapat lagi mempertahankan standar kulaitas
produk/layanan yang dijanjikan, dari segi ketepatan
waktu
kt ddan k
kualitas
lit produk.
d k
3. Menaikkan biaya operasi sebagai tambahan biaya
langsung reparasi. Misal, kegagalan mengakibatkan
pemakaian tambahan sumber energi atau pindah ke cara
operasi alternatif yang lebih mahal.

(c) 2011 by Edy Suwondo 9


KONSEKUENSI NON-OPERASIONAL
Satu-satunya konsekuensi yang dikaitkan dengan
kegagalan-kegagalan ini adalah biaya reparasi
langsung, sehingga
seh ngga konsekuensi
konsekuens ini
n bersifat
bers fat ekonomi.
ekonom .
Untuk modus-modus kegagalan dengan konsekuensi
non-operasional, tugas pencegahan bermanfaat untuk
dilakukan bila untuk mencegahnya dalam suatu kurun
waktu tertentu akan membutuhkan biaya yang lebih
rendah dibandingkan dengan mereparasi kegagalan
yang
y g dimaksudkan.

KESIMPULAN
Proses RCM memberikan kerangka perbandingan yang
komprehensif dalam memanajemen kegagalan.
Kerangka yang dimaksud adalah :
¾ Pengelompokan seluruh kegagalan sesuai dengan dasar
masing-masing konsekuensinya. Dengan membedakan
kegagalan tersembunyi dari kegagalan nyata, dan
menyusun urutan konsekuensi dari kegagalan nyata
berdasarkan pentingnya tindakan pencegahan yang
harus diambil.
¾ Penyediaan
P di d
dasar untuk
t k memutuskan
t k apakah k h
perawatan preventif bermanfaat/efektif dilakukan
atau tidak, pada setiap keadaan.
¾ Menyarankan tindakan lain yang harus diambil jika
tindakan preventif yang sesuai tidak ditemukan.

(c) 2011 by Edy Suwondo 10

Anda mungkin juga menyukai