LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Modul Interaktif
yang diharapkan1
Kompetensi Dasar.
1
Prasetya, T. I. (2012). Meningkatkan keterampilan menyusun instrumen hasil belajar berbasis
modul interaktif bagi guru-guru IPA SMP N Kota Magelang. Journal of Research and
Educational Research Evaluation, 1(2).
c) Tersedia contoh dan ilustrasi yang mendukung kejelasan
didik;
peserta didik;
materi;
didik.
yang tidak tergantung pada bahan ajar/media lain, atau tidak harus
pada bahan ajar lain selain modul yang digunakan, maka bahan
sendiri.
disusun oleh guru. Adapun kerangka modul pada pedoman ini telah
suatu modul. 6 Materi atau isi modul yang ditulis harus sesuai dengan
2
Susilana, R., & Riyana, C. (2008). Media pembelajaran: hakikat, pengembangan, pemanfaatan,
dan penilaian. CV. Wacana Prima.
karakteristik khusus, keluasan dan kompleksitas kompetensi,
tentang apa yang harus diyakini, dan harus dilakukan. Lebih lanjut
3
Rahdiyanta, D. (2016). Teknik penyusunan modul. Artikel.(Online) http://staff. uny. ac.
id/sites/default/files/penelitian/dr-dwi-rahdiyanta-mpd/20-teknik-penyusunan-modul. pdf.
diakses, 10.
4
9Jhon W Santrock,(2013), Psikologi Pendidikan,Kencana: Jakarta,hal. 357
5
Endah, T. (2020). UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN SIKAP BERPIKIR
KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA
TEMA KEGEMARANKU MUATAN PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS I
SEMESTER I SD NEGERI 1 BANYUKEMBAR KECAMATAN WATUMALANG
KABUPATEN. Jurnal Literasiologi, 3(1).
Ennis menggolongkan berfikir kritis atas duabelas komponen yang di
nilai pertimbangan.
mengidentifikasi asumsi.
6
Achmad, 2007. Memahami Berfikir Kritis: http://researchengines.com/1007 arief3.html (Diakses
tanggal 20 Desember 2021)