Anda di halaman 1dari 14

Fisioterapi P-ISSN :1858-4047

Jurnal Ilmiah Fisioterapi E-ISSN : 2528-3235

EXERCISE THERAPY YANG BERPENGARUH EFEKTIF


TERHADAP PENURUNAN NYERI DAN DISABILITAS
PENDERITA HERNIA NUCLEUS PULPOSUS LUMBAL

Ibrahim Azzam1, Nia Kurniawati2, Dwi Agustina3


Jurusan Fisioterapi, Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Jl. Melati 2 No.15, RT.001/RW.009, Jatiwarna, Kec. Pd. Melati,
Kota Bks, Jawa Barat, Indonesia. Kode Pos: 17415
ibrahimazzam12@gmail.com

Abstrak
Masalah kesehatan yang umum dan mempengaruhi kesehatan maupun
performa saat bekerja adalah nyeri punggung bawah (LBP). Salah satu
penyebab LBP adalah Hernia Nucleus Pulposus (HNP). HNP merupakan
gangguan diskus intervertebral yang menyebabkan nyeri dan disabilitas.
Hal ini memerlukan perhatian dalam penanganan HNP dengan exercise
therapy. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi literatur terkait
dengan exercise therapy apa sajakah yang berpengaruh efektif terhadap
penurunan nyeri dan disabilitas penderita HNP lumbal. Penelitian ini
dengan studi literatur diterbitkan dengan rentang waktu publikasi
maksimal 10 tahun terakhir. Literatur didapatkan dari 5 search engine yaitu
PubMed (n=2), SemanticScholar (n=6), NCBI (n=1), Taylor & Francis
(n=0), dan JSTOR (n=0) dengan total 9 literatur yang didapatkan dengan
metode PICOS, selanjutnya diseleksi sesuai kriteria inklusi untuk
mendapatkan literatur yang eligible dan diekstraksi dengan formulir
ekstraksi data. Terdapat 9 literatur dengan desain randomized controlled
trial. Exercise therapy yang ditemukan berupa Mckenzie exercise,
core/lumbar stabilization exercise, general exercise, neural mobilisasi, dan
Propioceptive Neuromuscular Fascilitation (PNF). Alat ukur yang digunakan
yaitu VAS dan NRS untuk nyeri, lalu ODI dan RMDQ untuk disabilitas
dengan hasil p-value menunjukkan p<0.05 dari keseluruhan literatur.
Mckenzie exercise, core/lumbar stabilization exercise, dan PNF memiliki
pengaruh lebih efektif dibandingkan dengan terapi konvensional dan
exercise therapy lainnya.

Kata kunci : Exercise therapy; nyeri dan disabilitas; hernia nucleus pulposus.

Abstract
A common health problem that affected health and performance worked is low
back pain (LBP). One cause of LBP is Hernia Nucleus Pulposus (HNP). HNP is an
intervertebral disc disorder that caused pain and disability. This required attention
in handling HNP with exercise therapy. This study aims to identified the literature
related to exercise therapy which has an effective effect on reduced pain and
disability in patients with lumbar HNP. This study of published literature with a
Jurnal Fisioterapi Volume 21 Nomor 2, Oktober 2021

126
Fisioterapi P-ISSN :1858-4047
Jurnal Ilmiah Fisioterapi E-ISSN : 2528-3235

maximum publication period of the last 10 years. Literature was obtained from 3
search engines, namely PubMed (n=2), SemanticScholar (n=6), NCBI (n=1),
Taylor Francis (n=0), and JSTOR (n=0) with total of 9 literatures obtained using
the PICOS method, then selected according to inclusion criteria to obtain eligible
literature and extracted with the data extraction form. There are 9 literatures with
randomized controlled trial design. Exercise therapy is found in the form of
Mckenzie exercise, core/lumbar stabilization exercise, general exercise, neural
mobilization, and PNF. The measure instruments used are VAS and NRS for pain,
then ODI and RMDQ for disability with p-value results showing p<0.05 from
literature. Mckenzie exercise, core/lumbar stabilization exercise, and PNF have
more effective than other conventional therapy and exercise therapies.
Keywords: exercise therapy; pain and disability; nucleus pulposus hernia.

Pendahuluan disebabkan oleh HNP adalah nyeri yang


Low back pain merupakan suatu menjalar ke bagian tubuh sesuai dengan
kelainan yang terdapat pada punggung radiks saraf yang tertekan (Pinzon R, 2012).
bawah, dengan beragam penyebab dan gejala Jika nyeri tersebut tidak diatasi dengan baik,
yang kompleks, karena di daerah tersebut dapat mengganggu fungsi gerak tubuh mulai
terdapat struktur tubuh dan organ yang dari bagian gluteal sampai tungkai bawah. Hal
kompleks pula (William S. Marras 2012). tersebut akan menyebabkan ketidakmampuan
Masalah kesehatan yang sangat umum dalam melakukan aktivitas fisik. Maka dari itu
didunia dan penyebab disabilitas yang besar penangan fisioterapi yang dapat dilakukan
yang mempengaruhi kesehatan secara umum secara mandiri dibutuhkan dalam mengurangi
dan performa saat bekerja salah satunya nyeri dan disabilitas penderita HNP (Al-horani
adalah nyeri punggung bawah (Anderson, et al., 2020).
2013). Fisioterapi merupakan salah satu
Pandemi COVID-19 menyebabkan pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada
peningkatan signifikan dalam intensitas LBP individu, kelompok, keluarga, dan masyarakat
pada orang dewasa yang tinggal di Riyadh. untuk mengembangkan, memelihara,
Prevalensi titik LBP meningkat dari 38,8 memulihkan gerak dan kemampuan
menjadi 43,8%. Disebabkan karena posisi fungsional sepanjang daur kehidupan
duduk yang tidak ergonomis, duduk lama, (Permenkes No.65, 2015). Berdasarkan
aktivitas fisik yang tidak memadai, dan pengertian fisioterapi di atas, penanganan
menjalani teleworking atau pembelajaran yang dapat diberikan sesuai dengan
jarak jauh. (Šagát et al., 2020). pelayanan fisioterapi adalah intervensi
Salah satu penyebab dari LBP dan elektroterapi, terapi manual, dan exercise
merupakan salah satu masalah kesehatan therapy.
yang utama adalah HNP (Hernia Nucleus Salah satu tindakan konservatif dan dapat
Pulposus). Hernia Nukleus Pulposus (HNP) dilakukan secara mandiri dalam bidang
merupakan suatu gangguan yang melibatkan fisioterapi yaitu dengan diberikan latihan
ruptur anulus fibrosus sehingga nukleus terkait gerak dan fungsi salah satunya adalah
pulposus menonjol (bulging) dan menekan ke exercise therapy. Exercise therapy merupakan
arah kanalis spinalis. Prevalensi HNP di salah satu upaya pengobatan dalam fisioterapi
Indonesia pada tahun 2002 berkisar antara 1 yang pelaksanaannya menggunakan latihan-
– 2 % dari populasi (Purwanto, 2003). Dalam latihan gerak tubuh, baik secara aktif maupun
penelitian Goin tahun 2009, sebanyak 55,9% pasif. Menurut Kisner dan Colby dalam (Kisner
dari penderita LBP di Rumah Sakit Kota Tidore & Colby, 2007) disebutkan bahwa latihan pada
terdiagnosis disebabkan oleh HNP lumbal. tulang belakang lumbal yang dapat dilakukan
Pada sejumlah penelitian HNP paling sering mandiri meliputi latihan fleksibilitas, aktivasi
dijumpai pada tingkat L4-L5. Gejala yang otot, dan latihan stabilitas. Beberapa exercice
Jurnal Fisioterapi Volume 21 Nomor 2, Oktober 2021

127
Fisioterapi P-ISSN :1858-4047
Jurnal Ilmiah Fisioterapi E-ISSN : 2528-3235

therapy yang dapat dilakukan untuk penderita pulposus lumbal?” Untuk menjawab rumusan
HNP lumbal diantaranya yoga, aerobic masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini
exercise, stabilization exercise, dan Mckenzie adalah untuk mengidentifikasi berbagai
exercise (Kasnakova et al., 2018). Dalam literatur terkait dengan exercise therapy yang
penelitian (Pourahmadi et al., 2016) teknik berpengaruh efektif pada penurunan nyeri dan
pemberian intervensi dengan exercise therapy disabilitas penderita hernia nucleus pulposus
diantaranya adalah core stabilization, dan lumbal. Diharapkan hasil penelitian ini
Mckenzie exercise. menambah ilmu pengetahuan dan wawasan
Core stabilization exercise merupakan terkait exercise therapy terhadap nyeri dan
latihan yang berfokus pada kekuatan dan disabilitas pada HNP lumbal.
fleksibilitas core muscle sehingga dapat Metode
memberikan stabilitas pada otot core dan Jenis penelitian ini adalah deskriptif
mengurangi nyeri punggung bawah. Dengan menggunakan desain studi literatur dengan
memperkuat otot-otot yang mendukung dan pendekatan studi literatur yang sistematis.
meningkatkan postur tulang belakang, efektif Penelitian ini dilakukan dengan mencari
menurunkan gejala-gejala nyeri punggung literatur di search engine yaitu Semantic
bawah dan memperbaiki aktivitas scholar, PubMed, dan NCBI Penulusuran
fungsionalnya (University Health Services, dilakukan pada tanggal 28 April 2021.
2012). Populasi pada penelitian ini
Selanjutnya ada Mckenzie exercise. menggunakan semua literatur yang relevan
Mckenzie merupakan salah satu exercise dengan penelitian yang muatannya
therapy yang digunakan oleh fisioterapi. mengandung exercise therapy yang
Metode Mc. Kenzie yang dikenal juga sebagai berpengaruh terhadap penurunan nyeri dan
Mechanical Diagnosis and Treatment (MDT) disabilitas penderita HNP lumbal. Dalam
adalah exercise therapy aktif yang penelitian ini, sampel dipilih berdasarkan
menggunakan gerakan berulang atau posisi- kemudian diseleksi berdasarkan kriteria inklusi
posisi tertentu yang dapat diajarkan dengan dan eksklusi. Kriteria inklusi literatur
tujuan mengurangi nyeri, disabilitas dan dikembangkan dengan PICOS dengan
meningkatkan mobilitas tulang belakang Patient/problem adalah disc herniation,
(Mckenzie, 2011). Intervention adalah exercise therapy,
Mckenzie exercise adalah salah satu Comparable, tidak ditentukan, Outcome, pain
latihan untuk mengurangi nyeri dengan disability, Study, yaitu randomized control
melalui peregangan pada jaringan lunak trial. Kriteria eksklusi penelitian ini adalah
bagian anterior yaitu ligament longitudinal literatur tidak full text, iteratur tidak open
anterior dan otot yang spasme sehingga akan access, literatur yang terbit lebih dari 10 tahun
terjadi fleksibilitas pada otot-otot tersebut terakhir, literatur yang tidak berbahasa
sehingga mengurangi disabilitas tulang Inggris.
belakang dan mereposisi nukleus pulposus ke Selanjutnya, peneliti melakukan
arah anterior (Patel et al, 2016). screening dengan melakukan seleksi awal dan
Berdasarkan uraian diatas, peneliti ingin metodologi. Pada seleksi awal ini, seleksi
melakukan penelitian studi literatur tentang literatur dengan kuesioner seleksi data,
Exercise therapy Yang Berpengaruh Terhadap apabila literatur tidak memiliki kategori dalam
Penurunan Nyeri Dan Disabilitas Penderita kuesioner seleksi awal tersebut maka literatur
Hernia Nucleus Pulposus Lumbal. gugur. Selanjutnya, seleksi metodologidengan
mengisi kuesioner lanjutan setelah literatur
Tujuan memiliki semua kategori dalam kuesioner
Berdasarkan latar belakang yang telah seleksi awal, literatur yang eligible adalah
diuraikan, peneliti merumuskan masalah yang memiliki minimal 6 “Ya” atau lebih dari
penelitian yaitu “Exercise therapy apa sajakah 7 pertanyaan. Selanjutnya diunduh dan
yang berpengaruh efektif terhadap penurunan disimpan ke aplikasi manajemen refrensi.
nyeri dan disabilitas penderita hernia nucleus
Jurnal Fisioterapi Volume 21 Nomor 2, Oktober 2021

128
Fisioterapi P-ISSN :1858-4047
Jurnal Ilmiah Fisioterapi E-ISSN : 2528-3235

Hasil Capacity
Jumlah literatur yang ditemukan yaitu, • Nyeri, Disabilitas, 1
4335 jurnal lalu dilakukan penyaringan kualitas hidup,
literatur berdasarkan kriteria yaitu terbitan 10 fleksibilitas, dan
tahun terakhir, free full text, dan jenis kekuatan
penelitian RCT/CT didapatkan hasil 6 literatur 4. Desain penelitian
pada Semantic scholar, 2 literatur pada • Randomized 9 100%
PubMed, 1 literatur pada NCBI. Adapun proses Controlled Trial
pencarian dapat dilihat pada diagram PRISMA 5. Penjelasan durasi
berikut ini. intervensi
Durasi : 3 33,33%
• tidak ada durasi 1 11,11%
• 20 menit 1 11,11%
• 30 menit 2 22,22%
• 45 menit 1 11,11%
• 60 menit 1 11,11%
• 40 – 60 menit
Frekuensi : 1 11,11%
• tidak ada frekuensi 3 33,33%
• 2 kali/minggu 1 11,11%
• 3 kali/minggu 3 37,5%
• 5 kali/minggu 1 11,11%
• 5,3,2 kali/minggu
6. Penjelasan berapa
lama intervensi 2 22,22%
• 4 minggu 4 44,44%
• 6 minggu 1 11,11%
Gambar 1. Diagram Alur Proses Pencarian Literatur • 8 minggu 1 11,11%
• 12 minggu 1 11,11%
Tabel 1. Hasil seleksi data • 24 minggu
No Seleksi Jumlah Presentasi 7. Penentuan besar
1. Tahun publikasi sempel di jelaskan 1 11,11%
• Tahun 2012 1 11,11% • n = 29 2 22,22%
• Tahun 2015 1 11,11% • n = 30 1 11,11%
• Tahun 2016 1 11,11% • n = 31 1 11,11%
• Tahun 2018 2 22,22% • n = 40 1 11,11%
• Tahun 2019 3 33,33% • n = 63 1 11,11%
• Tahun 2020 1 11,11% • n = 64 1 11,11%
2. Alat ukur • n = 69 1 11,11%
• Numerical Rating 2 22,22% • n = 100
Scale dan Oswetry 6 66,66% 8. Penjelasan Output
• VAS dan Oswetry 1 11,11% • p value 9 100%
• VAS dan Rolland- • mean 8 88,88%
Morris • tidak ada mean 1 11,11%
3. Outcome 9. Penjelasan 8 100%
• Nyeri, disabilitas 5 55,55% Intervensi exercise
• Nyeri, disabilitas, 2 22,22% therapy Grup 0 0%
dan ROM 11,11% pembanding 9 100%
• Nyeri, disabilitas, 1 • tidak ada grup
muscular fatigue, 11,11% kontrol
TrA Activation • ada grup kontrol
Jurnal Fisioterapi Volume 21 Nomor 2, Oktober 2021

129
Fisioterapi P-ISSN :1858-4047
Jurnal Ilmiah Fisioterapi E-ISSN : 2528-3235

Jurnal Fisioterapi Volume 21 Nomor 2, Oktober 2021

130
Fisioterapi P-ISSN :1858-4047
Jurnal Ilmiah Fisioterapi E-ISSN : 2528-3235

No. Study Participants Intervensi Outcome Hasil


1 (Ye et al., N= 63 Grup 1: VAS (Nyeri) 1. Univariat
2015) Usia 20-29 Lumbar spine ODI VAS
tahun stabilization (Disabilitas) • Kelompok LSSE pre 5.7, post
exercise 0.45
Grup 2 : • Kelompok GE pre 5.38, post 1.27
Kelompok ODI
Kontrol General • Kelompok LSSE pre 76.47, post
exercise 9.28
(stretching dan • Kelompok GE pre 68.66, post 16
strengthening 2. Bivariat
exercise) VAS
Time :45 menit • Perbedaan mean sebelum dan
Frekuensi :3 kali sesudah pada kelompok LSSE
/ minggu 5.25 (p<0.001)
selama 12 bulan • Perbedaan mean sebelum dan
sesudah pada kelompok GE 4.11
(p<0.001)
ODI
• Perbedaan mean sebelum dan
sesudah pada kelompok LSSE
67.19 (p<0.001)
• Perbedaan mean sebelum dan
sesudah pada kelompok GE
52.66 (p<0.001)
• Perbedaan antara kelompok
LSSE dan GE VAS (p=0.012),
ODI (p=0.003)
2 (Gaowgze N= 3 Grup 1: NRS (Nyeri) 1. Univariat
h et al., Usia 38 Spinal ODI NRS
2019) tahun decompre sion (Disabilitas) • Kelompok spinal decompression
therapy + therapy + core stabilization
core exercise pre 7.75, post 3.00
stabilization • Kelompok core stabilization
exercises exercise pre 7.20, post 4.60
Grup 2 ODI
Kelompok • Kelompok spinal decompression
control : core therapy + core stabilization
stabilization exercise pre 56.63, post 11.50
exercise • Kelompok core stabilization
Time : 30 exercise pre 52.60, post 24.93
menit 2. Bivariat
Frekuensi :5,3, NRS
dan 2 kali / • Perbedaan sebelum dan
minggu selama sesudah pada kelompok spinal
6 minggu decompression therapy + core
stabilization exercise 4.75
(p<0.0001)

Jurnal Fisioterapi Volume 21 Nomor 2, Oktober 2021

131
Fisioterapi P-ISSN :1858-4047
Jurnal Ilmiah Fisioterapi E-ISSN : 2528-3235

• Perbedaan mean sebelum dan


sesudah pada kelompok core
stabilization exercise 2.60
(p<0.0001)
ODI
• Perbedaan sebelum dan
sesudah pada kelompok spinal
decompression therapy + core
stabilization exercise 45.13
(p<0.0001)
• Perbedaan mean sebelum dan
sesudah pada kelompok core
stabilization exercise 27.67
3 (Ramos N=29 Grup 1: VAS (Nyeri) 1. Univariat
et al., Usia 25-28 Stabilization ODI VAS
2018) tahun exercise (Disabilitas) • Kelompok stabilization exercise
Grup 2: pre 5.13, post 1.40
Kelompok ODI
Kontrol : TENS • Kelompok stabilization exercise
Time: 60 menit pre 14.8, post 5.8
Frekuensi: 2 kali 2. Bivariat
/minggu, VAS
selama 8 • Perbedaan sebelum dan
minggu sesudah pada kelompok
stabilization exercise 3.73
(p<0.001)
ODI
• Perbedaan sebelum dan
sesudah pada kelompok
stabilization exercise 9.3
(p<0.001)
• Ada perbedaan pengaruh yang
signifikan antara kelompok
eksperimen dengan kelompok
kontrol NRS (p<0.0004), ODI
(p<0.0001).
4 (Vijayaraj N=30 Grup 1: VAS (Nyeri) 1. Univariat –
, 2018) Usia 25-60 TENS + ODI 2. Bivariat
tahun Traction + (Disabilitas) VAS
Mckenzie • Perbedaan mean sebelum dan
exercise sesudah pada kelompok
Grup 2: TENS+traction+Mckenzie
TENS, traksi, exercise 8 (significant)
dan neural ODI
mobilisasi • Perbedaan mean sebelum dan
Time : 20 menit sesudah pada kelompok
Frekuensi :5 TENS+traction+Mckenzie
kali/minggu exercise 7 (significant)
selama 4
minggu

Jurnal Fisioterapi Volume 21 Nomor 2, Oktober 2021

132
Fisioterapi P-ISSN :1858-4047
Jurnal Ilmiah Fisioterapi E-ISSN : 2528-3235

5 (Patel, N=40 Grup 1: VAS (Nyeri) 1. Univariat


2016) Usia: 22-55 Mckenzie ODI VAS
tahun exercise + (Disabilitas) • Kelompok Mckenzie
TENS exercise+TENS pre 6.20, post
Grup 2: 1.75
Kelompok ODI
control : • Kelompok Mckenzie
General exercise+TENS pre 50.20, post
exercise, TENS 18.25
Time : 30 menit 2. Bivariat
Frekuensi : 5 VAS
kali / minggu, • Perbedaan mean sebelum dan
selama 6 sesudah pada kelompok
minggu Mckenzie exercise+TENS 4.45
(significant)
ODI
• Perbedaan mean sebelum dan
sesudah pada kelompok
Mckenzie exercise+TENS 31.95
(significant)
6 (Gulsen & N=64 Grup 1: VAS (Nyeri) 1. Univariat
Koz, Usia 15-69 1. Lumbar ODI VAS
2019) tahun Stabilization (Disabilitas) • Kelompok LSE pre 4.18, post
Exercise 1.18
2. Propioceptif ODI
nerumuscular • Kelompok LSE pre 15.30, post
fascilitation 11.06
(PNF) 2. Bivariat
Grup 2: VAS
Kelompok • Perbedaan mean sebelum dan
control sesudah pada kelompok LSE
1. Physical therapy 3.00 (p=0.001)
(hotpack, TENS, ODI
US) • Perbedaan mean sebelum dan
2. Time : - sesudah pada kelompok LSE
Frekuensi : 5 4.24 (p=0.002)
kali/minggu,
selama 6
minggu

Jurnal Fisioterapi Volume 21 Nomor 2, Oktober 2021

133
Fisioterapi P-ISSN :1858-4047
Jurnal Ilmiah Fisioterapi E-ISSN : 2528-3235

7 (Ahmed N=100 Grup 1: VAS (Nyeri) 1. Univariat


et al., Usia 20-45 Lumbar ODI ODI
2012) tahun Stabilization (Disabilitas) • Kelompok LSE pre 16.13, post
Exercise 6.90
Grup 2: 2. Bivariat
Kelompok ODI
control: • Perbedaan mean sebelum dan
Conventional sesudah pada kelompok LSE
Physical therapy 9.23 (significant)
Time : -
Frekuensi : -
Selama 24
minggu
8 (Dohnert N=69 Grup 1: VAS (Nyeri) 1. Univariat
et al., Usia tidak Core RDMQ VAS –
2020) diketahui stabilization + (Disabilitas) RMDQ –
Mckenzie 2. Bivariat
exercise VAS
Grup 2: • Perbedaan mean sebelum dan
1. Core sesudah pada kelompok CM
stabilization didapatkan p<0.001
2. Mckenzie RMDQ
exercise • Perbedaan mean sebelum dan
Time : 40-60 sesudah pada kelompok CM
menit didapatkan p<0.001
Frekuensi : 3
kali/minggu
selama 4
minggu

9 (Alatawi, N=30 Grup 1: NRS (Nyeri) 1. Univariat


2019) Usia tidak Neural ODI NRS
diketahui mobilization+lu (Disabilitas) • Kelompok eksperimen mean pre
mbar 6.47, post 1.80
stabilization • Kelompok pembanding mean
exercise+ESWT pre 6.20, post 2.87
Grup 2 : ODI
Lumbar • Kelompok eksperimen mean pre
stabilization 43.71, post 26.67
exercise+ESWT • Kelompok pembanding mean
Time : 45 menit pre 44.66, post 39.20
Frekuensi : 2 2. Bivariat
kali/minggu VAS
selama 6 • Perbedaan mean sebelum dan
minggu sesudah pada kelompok
intervensi 4.67 (p=0.000)
• Perbedaan mean sebelum dan
sesudah pada kelompok
pembanding 3.33 (p=0.000)
ODI

Jurnal Fisioterapi Volume 21 Nomor 2, Oktober 2021

134
Fisioterapi P-ISSN :1858-4047
Jurnal Ilmiah Fisioterapi E-ISSN : 2528-3235

• Perbedaan mean sebelum dan


sesudah pada kelompok
intervensi 17.04 (p=0.000)
• Perbedaan mead sebelum dan
sesudah pada kelompok
pembanding 5.48 (p=0.002)

Alat Ukur peningkatan kualitas hidup, fleksibilitas, dan


Alat ukur yang digunakan untuk kekuatan.
melihat hasil penurunan nyeri di tujuh dari 9 Lamanya durasi dan frekuensi
literatur adalah Visual Analogue Scale (VAS) Dari semua literatur yang diteliti,
dengan persentase 77,77% yang terdapat terdapat penjelasan durasi latihan. Pada
pada penelitian (Ye et al. 2015), (Ramos et al. penelitian (Vijayaraj 2018) dengan persentase
2018), (Vijayaraj 2018), (Patel 2016), (Gulsen 11,11% durasi waktu yang digunakan saat
and Koz 2019), (Ahmed, Hassan, and Hanif intervensi adalah 20 menit, Pada penelitian
2012), dan (Dohnert et al. 2020). Pada (Ye et al. 2015) dan (Alatawi 2019) dengan
penelitian (Gaowgzeh et al. 2019) dan persentase 22,22%, durasi waktu yang
(Alatawi 2019) dengan persentase 22,22% dilakukan selama 45 menit. Pada peneliatian
mengukur penurunan nyeri menggunakan alat (Gaowgzeh et al. 2019) dengan persentase
ukur Numeric Rating Scale (NRS). 11,11% durasi waktu yang digunakan 30
Alat ukur yang digunakan untuk menit. Lalu pada penelitian (Ramos et al.
melihat hasil penurunan disabilitas di delapan 2018) dengan persentase 11,11%, durasi
dari sembilan literatur adalah Oswetry waktu yang dilakukan selama 60 menit.
Disability Index dengan persentase 88,88% Sedangkan pada penelitian (Dohnert et al.
yang terdapat pada penelitian (Ye et al. 2015), 2020) dengan persentase 11,11% durasi
(Gaowgzeh et al. 2019), (Ramos et al. 2018), waktu yang dilakukan pada intervensi selama
(Vijayaraj 2018), (Patel 2016), (Gulsen and 40 – 60 menit. Tidak terdapat durasi latihan
Koz 2019), (Ahmed, Hassan, and Hanif 2012), pada tiga dari sembilan literatur dengan
dan (Alatawi 2019), sedangkan pada persentase 33,33% diantaranya pada
penelitian (Dohnert et al. 2020) dengan penelitian (Patel 2016), (Gulsen and Koz
persentase 11,11%, mengukur penurunan 2019), dan (Ahmed, Hassan, and Hanif 2012).
disabilitas menggunakan Rolland-Morris Sementara, penjelasan frekuensi yang
Disability Questionaire. digunakan didalam literatur berbeda-beda.
Outcome Tiga dari sembilan literatur yaitu (Vijayaraj
Lima dari sembilan literatur menyebutkan 2018), (Patel 2016), dan (Gulsen and Koz
bahwa hasil dari penelitian tersebut adalah 2019) dengan persentase 33,33%, frekuensi
penurunan nyeri dan disabilitas dengan latihan yang digunakan sebanyak 5
persentase 55,55% yaitu pada literatur (Ye et kali/minggu. Selanjutnya dua dari delapan
al. 2015), (Gaowgzeh et al. 2019), (Vijayaraj literatur yaitu (Ye et al. 2015) dan (Dohnert et
2018), (Gulsen and Koz 2019), dan (Ahmed, al. 2020) dengan persentase 22,22%, yang
Hassan, and Hanif 2012). Hasil dari literatur menyatakan frekuensi intervensinya 3
(Ramos et al. 2018) yaitu terdapat penurunan kali/minggu. Pada penelitian (Ramos et al.
nyeri, disabilitas, otot fatique, dan kapasitas 2018) dan (Alatawi 2019) dengan persentase
aktivasi otot sebanyak 11,11%. Penelitian 22,22%, menyatakan frekuensi intervensi
(Patel 2016) dan (Alatawi 2019) dengan dilakukan sebanyak 2 kali/minggu.
persentase 22,22%, mengatakan hasil dari Selanjutnya pada penelitian (Gaowgzeh et al.
penelitannya yaitu penurunan nyeri, 2019) dengan persentase 11,11%,
disabilitas, dan lingkup gerak sendi lumbal. menyatakan frekuensi intervensi dilakukan
Sementara pada penelitian (Dohnert et al. sebanyak 5,3, dan 2 kali/minggu. Terakhir
2020) dengan persentase 11,11%, hasilnya pada penelitian (Ahmed, Hassan, and Hanif
adalah penurunan nyeri, disabilitas,
Jurnal Fisioterapi Volume 21 Nomor 2, Oktober 2021

135
Fisioterapi P-ISSN :1858-4047
Jurnal Ilmiah Fisioterapi E-ISSN : 2528-3235

2012) dengan persentase 11,11%, tidak stabilization exercise. Selanjutnya pada


menyatakan frekuensi intervensi. penelitian (Gulsen and Koz 2019) ada dua
Lama intervensi kelompok pembanding, kelompok
1. Exercise therapy pembanding yang pertama mendapatkan
Berdasarkan literatur yang didapat dan intervensi HotPack, TENS, dan US, lalu pada
diseleksi akhir yang sesuai dengan kriteria kelompok pembanding yang lain tidak
inklusi maupun eksklusi, peneliti menemukan dilakukan intervensi apapun. Kelompok
exercise therapy yaitu core stabilization pembanding pada penelitian (Alatawi 2019)
exercise dan Mckenzie exercise yang dapat adalah core stabilization exercise+ESWT. Lalu
berpengaruh terhadap nyeri dan disablitas yang terakhir pada penelitian (Dohnert et al.
pada penderita hernia nucleus pulposus 2020) ada dua kelompok pembanding.
lumbal. Intervensi core stabilization exercise
terdapat pada penelitian (Ahmed et al., 2012), Pembahasan
(Ye et al., 2015), (Ramos et al., 2018), (Gulsen Berdasarkan hasil penelusuran literatir
& Koz, 2019) dengan persentase 50%. di atas, peneliti menemukan bahwa grade
Intervensi Mckenzie exercise terdapat pada hernia nucleus pulposus lumbal yang ditangani
penelitian (Vijayaraj, 2018) dan (Patel, 2016) dengan exercise therapy adalah protrusi
dengan persentase 25%. Selanjutnya diskus dan prolaps diskus. Mckenzie exercise
kombinasi antara core stabilization dan adalah teknik yang membebaskan kekakuan
Mckenzie exercise terdapat pada penelitian sendi oleh kapsulo ligamentair tightness,
(Dohnert et al., 2020) dengan persentase dengan ekstensi spine secara intermiten, hal
11,11%. Terdapat kombinasi core stabilization ini akan mereposisi nucleus pulposus ke posisi
exercise+neural mobilisasi pada penelitian anterior sebagai akibat dari penekanan pada
(Alatawi, 2019) dengan persentase 11,11%. diskus bagian dorsal dan peregangan diskus
Lalu kombinasi antara core stabilization bagian anterior, serta memiliki efek
exercise dan spinal decompression terdapat pemanjangan otot sehingga dapat
pada penelitian (Gaowgzeh et al., 2019) mengurangi rasa nyeri dan disabilitas.
dengan persentase 11,11% Stabilization exercise adalah teknik yang
2. Kelompok pembanding meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot
Terdapat kelompok pembanding pada otot sekitar vertebra sehingga menambah
delapan literatur yang didapat. Berdasarkan stabilitas pada segmen lumbar sehingga
litratur yang didapat dan diseleksi akhir yang mengurangi disabilitas dari pasien dan
sesuai dengan kriteria inklusi maupun mempermudah melaksanakan tugas sehari –
eksklusi, pada penelitian (Ahmed, Hassan, and hari. Teknik ini juga membutuhkan aksi
Hanif 2012), kelompok pembanding koordinasi dari otot – otot tulang belakang dan
mendapatkan intervensi konvensional trunk sehingga lebih baik dalam meningkatkan
fisioterapi. Pada penelitian (Ye et al. 2015) stabilitas dari tulang belakang. Pada penelitian
kelompok pembanding mendapatkan yang dilakukan oleh (Dohnert et al. 2020),
intervensi general exercise berupa stretching core stabiliziation exercise dan Mckenzie
dan strengthening exercise. Pada penelitian exercise memiliki pengaruh yang sama
(Patel 2016) kelompok pembanding signifikan terhadap nyeri dan disabilitas
mendapatkan general exercise berupa penderita hernia nucleus pulposus lumbal,
strengthening exercise. Selanjutnya pada sedangkan untuk stability test, core/lumbar
penelitian (Ramos et al. 2018) kelompok stabilization exercise memiliki pengaruh yang
pembanding mendapatkan intervensi berupa lebih baik daripada Mckenzie exercise.
modalitas saja yaitu TENS. Lalu pada Pada literatur (Ye et al. 2015) dengan dosis
penelitian (Vijayaraj 2018) kelompok frekuensi 3 kali per minggu selama 12 minggu
pembanding mendapatkan intervensi dan follow up selama 12 bulan terjadi
mobilisasi neural. Kelompok pembanding pada penurunan yang efektif pada nyeri dan
penelitian (Gaowgzeh et al. 2019) disabilitas dengan intervensi stabilization
mendapatkan intervensi berupa core exercise. Pada literatur (Patel 2016) dengan
Jurnal Fisioterapi Volume 21 Nomor 2, Oktober 2021

136
Fisioterapi P-ISSN :1858-4047
Jurnal Ilmiah Fisioterapi E-ISSN : 2528-3235

dosis 5 kali per minggu selama 6 minggu dibandingkan general exercise, conventional
terjadi penurunan yang efektif pada nyeri dan therapy, dan neural mobilisasi pada penderita
disabilitas dengan intervensi Mckenzie hernia nucleus pulposus lumbal. Intervensi
exercise. core/lumbar stabilization exercise dan
1. Outcome tambahan Mckenzie exercise sama baik dalam
Terdapat outcome nyeri dan disabilitas pada menurunkan nyeri dan disabilitas pada
semua literatur. Sebanyak 4 dari 9 literatur penderita HNP lumbal. Sedangkan untuk PNF
terdapat outcome tambahan selain nyeri dan berpengaruh sama baik dibandingkan
disabilitas, yaitu pada literatur (Ramos et al. core/lumbar stabilization exercise terhadap
2018) terdapat penurunan nyeri, disabilitas, penurunan nyeri dan disabilitas pada
otot fatique, dan kapasitas aktivasi otot, penderita HNP lumbal.
penelitian (Patel 2016) dan (Alatawi 2019) Berdasarkan pembahasan tersebut,
terdapat penurunan nyeri, disabilitas, dan dapat disimpulkan bahwa exercise therapy
lingkup gerak sendi lumbal. Sementara pada yang berpengaruh signifikan terhadap
penelitian (Dohnert et al. 2020) terdapat penurunan nyeri dan disabilitas penderita HNP
penurunan nyeri, disabilitas, peningkatan lumbal adalah core/lumbar stabilization
kualitas hidup, fleksibilitas, dan kekuatan. exercise, Mckenzie exercise, dan PNF. Untuk
2. Intervensi tambahan mendapatkan hasil yang lebih efektif, maka
Pada beberapa literatur juga terdapat exercise tersebut dapat dikombinasikan
intervensi tambahan berupa neural mobilisasi dengan intervensi tambahan berupa traksi,
pada penelitian (Alatawi 2019) dengan hasil spinal decompression, neural mobilisasi
lebih signifikan terhadap kelompok maupun modalitas (TENS, US, dan ESWT).
pembanding, TENS dan traksi pada penelitian
(Vijayaraj 2018) yang dilakukan pada Kesimpulan
kelompok eksperimen dan kelompok 1. Exercise therapy yang berpengaruh efektif
pembanding, selanjutnya pada penelitian terhadap nyeri dan disabilitas penderita
(Gaowgzeh et al. 2019) terdapat intervensi hernia nucleus pulposus lumbal, yaitu
tambahan berupa spinal decompression core/lumbar stabilization exercise,
dengan hasil lebih efektif dibandingkan Mckenzie exercise dan PNF.
dengan kelompok pembanding. Lalu pada 2. Outcome yang diukur pada 9 literatur,
penelitian (Patel 2016) terdapat intervensi yaitu nyeri dan disabilitas. Dalam beberapa
tambahan berupa TENS. literatur juga terdapat outcome lain seperti
3. Perbandingan efektifitas exercise therapy LGS lumbal, kapasitas aktivasi otot,
terhadap penurunan nyeri dan disabilitas fleksibilitas, kekuatan otot, dan kualitas
pada penderita HNP lumbal hidup.
Berdasarkan studi pada sembilan literatur di 3. Alat ukur yang digunakan pada literatur
atas, terbukti bahwa core/lumbar stabilization yakni
exercise dapat menurunkan nyeri dan a. Nyeri : VAS (n=7) dan NRS (n=2)
disabilitas lebih baik dibandingkan general b. Disabilitas : Oswetry Disability Index
exercise, dan conventional therapy pada (n=8) dan Roland Morris disability
penderita HNP lumbal. Kombinasi core/lumbar Questionaire (n=1)
stabilization exercise + neural mobilisasi juga 4. Dosis yang digunakan pada literatur
lebih baik dibandingkan core/lumbar bervariasi dengan 20 – 60 menit per
stabilization exercise saja terhadap penurunan intervensi, frekuensi 2 – 5 kali per minggu,
nyeri dan disabilitas penderita HNP lumbal. dengan durasi 1 - 12 bulan.
Penambahan spinal decompression pada 5. Berdasarkan perbandingan nilai mean
core/lumbar stabilization exercise pada seluruh literatur menunjukan bahwa
menghasilkan perubahan yang lebih efektif core/lumbar stabilization exercise lebih
dibandingkan core/lumbar stabilization efektif dalam menurunkan nyeri dan
exercise saja. Mckenzie exercise dapat disabilitas penderita HNP lumbal dengan
menurunkan nyeri dan disabilitas lebih baik frekuensi 3 kali per minggu selama 12
Jurnal Fisioterapi Volume 21 Nomor 2, Oktober 2021

137
Fisioterapi P-ISSN :1858-4047
Jurnal Ilmiah Fisioterapi E-ISSN : 2528-3235

minggu dan follow up 12 bulan. Mckenzie exercises and mckenzie method in low
exercise lebih efektif dalam menurunkan back pain due to disc protrusion: A blind
nyeri dan disabilitas pada penderita HNP randomized clinical trial. Muscles,
lumbal dengan frekuensi 5 kali per minggu Ligaments and Tendons Journal, 10(4),
selama 6 minggu. 740–751.
6. Exercise therapy memberikan pengaruh https://doi.org/10.32098/mltj.04.2020.2
yang siginifikan terhadap penurunan nyeri 2
dan disabilitas penderita HNP lumbal. Gaowgzeh, R. A. M., Chevidikunnan, M. F.,
Untuk mendapatkan hasil yang lebih Binmulayh, E. A., & Khan, F. (2019).
efektif, dapat dikombinasikan dengan Effect of spinal decompression therapy
terapi konvensional (manual terapi dan and core stabilization exercises in
elektroterapi. management of lumbar disc prolapse: A
single blind randomized controlled trial.
Daftar Pustaka Journal of Back and Musculoskeletal
Ahmed, S., Hassan, T., & Hanif, A. (2012). Rehabilitation, 33(2), 225–231.
Effects of Lumbar Stabilization Exercise in https://doi.org/10.3233/BMR-171099
Management of Pain and Restoration of Gulsen, M., & Koz, M. (2019). Effect Of
Function in Patients with Postero Lateral Proprioceptif Neuromuscular Facilitation
Disc Herniation. Annals of King Edward And Lumbar Stabilization Exercises On
Medical University, 18(2), 152. Muscle Strength And Muscle Endurance.
https://www.annalskemu.org/journal/ind European Journal of Physical Education
ex.php/annals/article/view/393 and Sport Science, 5(12), 59–66.
Al-horani, R. A., Batainah, A. S., Shamroukh, https://doi.org/10.5281/zenodo.2593225
N., & Abumoh’d, M. F. (2020). McKenzie- Kasnakova, P., Mihaylova, A., & Petleshkova,
type Exercises Improve the Functional P. (2018). Comprehensive rehabilitation
Abilities of a Patient with Recurrent of herniated disc in the lumbar section of
Herniated Discs: A Case Report. The the spine. Biomedical Research (India),
Open Sports Sciences Journal, 13(1), 49– 29(14), 3002–3005.
53. https://doi.org/10.4066/biomedicalresea
https://doi.org/10.2174/1875399x02013 rch.29-18-874
010049 Kisner, C., & Colby, lynn allen. (2007).
Alatawi, S. F. (2019). Effectiveness of Neural Therapeutic Exercise Foundations and
Mobilization in the Management of Techniques FIFTH EDITION.
Chronic Low Back Pain With Patel, J. I. (2016). Effect of Mckenzie Method
Radiculopathy: a Randomized Controlled With Tens on Lumbal. 3(1), 94–99.
Trial. International Journal of Pinzon R. (2012). Profil Klinis Pasien Nyeri
Physiotherapy, 6(5), 217–223. Punggung Bawah Akibat Hernia Nukleus
https://doi.org/10.15621/ijphy/2019/v6i Pulposus. CDK-198 . 39 (10) :749 – 750.
5/186844 Pourahmadi, M. R., Taghipour, M., Ebrahimi
Anderson, A. I. et al. (2013). Update on 2004 Takamjani, I., Sanjari, M. A., Mohseni-
Background Paper, BP 6.24 Low back Bandpei, M. A., & Keshtkar, A. A. (2016).
pain‟, Priority Medicines for Europe and Motor control exercise for symptomatic
the World „A Public Health Approach to lumbar disc herniation: protocol for a
Innovation‟, 24(1), pp. 79–89. systematic review and meta-analysis.
https://doi.org/10.1080/1356182002002 BMJ Open, 6(9), e012426.
2891. https://doi.org/10.1136/bmjopen-2016-
Dohnert, M. B., Schwanck Borges, C., Steffen 012426
Evaldt, A., de Jesus Francisco, C., da Silva Purwanto ET. (2003). Hernia Nukleus
Dias, L., Chuaste Flores, B., Maciel Bello, Pulposus, Dalam: Nyeri Punggung
G., Dimer da Luz, R., & Boff Daitx, R. Bawah, Jakarta. Perhimpunan Dokter
(2020). Lumbopelvic stabilization Spesialis Syaraf Indonesia (PERDOSSI):
Jurnal Fisioterapi Volume 21 Nomor 2, Oktober 2021

138
Fisioterapi P-ISSN :1858-4047
Jurnal Ilmiah Fisioterapi E-ISSN : 2528-3235

pp : 133 – 148. Public Health, 17(19), 1–13.


Ramos, L. A. V., Callegari, B., França, F. J. R., https://doi.org/10.3390/ijerph17197302
Magalhães, M. O., Burke, T. N., Carvalho University Health Services. (2012). Lumbar /
e Silva, A. P. de M. C., Almeida, G. P. L., Core Strength and Stability Exercises.
Comachio, J., & Marques, A. P. (2018). Princeton University. Athletic Medicine,
Comparison Between Transcutaneous 1–8.
Electrical Nerve Stimulation and Vijayaraj, V. (2018). A comparative study
Stabilization Exercises in Fatigue and between McKenzie technique and neural
Transversus Abdominis Activation in mobilization in chronic low back pain
Patients With Lumbar Disk Herniation: A patients with radiculopathy. International
Randomized Study. Journal of Journal of Orthopaedics Sciences, 4(2l),
Manipulative and Physiological 802–806.
Therapeutics, 41(4),323–331. https://doi.org/10.22271/ortho.2018.v4.i
https://doi.org/10.1016/j.jmpt.2017.10.0 2l.115
10 Ye, C., Ren, J., Zhang, J., Wang, C., Liu, Z., Li,
Šagát, P., Bartík, P., González, P. P., F., & Sun, T. (2015). Comparison of
Tohănean, D. I., & Knjaz, D. (2020). lumbar spine stabilization exercise versus
Impact of COVID-19quarantine on low general exercise in young male patients
back pain intensity, prevalence, and with lumbar disc herniation after 1 year
associated risk factors among adult of follow-up. International Journal of
citizens residing in riyadh (Saudi Arabia): Clinical and Experimental Medicine, 8(6),
A cross-sectional study. International 9869–9875.
Journal of Environmental Research and

Jurnal Fisioterapi Volume 21 Nomor 2, Oktober 2021

139

Anda mungkin juga menyukai