Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MK.

ANFIS II MODUL III


NAMA : HISKIA PELLOKILA
NIM : 1321119010A

EVALUASI TEST

TOPIK 1.

JELASKAN MEKANISME PENGLIHATAN SEHINGGA BAYANGAN DAPAT


DIINTERPRETASIKAN OLEH OTAK!

JAWABAN

Mata adalah alat indra kompleks yang berevolusi dari bintik-bintik peka sinar
primitive pada permukaan golongan invertebrate. Dalam bungkus pelindungnya, mata
memilki lapisan reseptor, system lensa yang membiaskan cahaya ke reseptor tersebut, dan
system saraf yang menghantarkan impuls dari reseptor ke otak.

Sumber cahaya
|
*
Masuk ke mata melalui kornea
|
*
Melewati pupil yang lebarnya diatur oleh iris
|
*
Dibiaskan oleh lensa
|
*
Terbentuk bayangan di retina yang bersifat nyata, terbalik, diperkecil
|
*
Sel-sel batang dan sel kerucut meneruskan sinyal cahaya melalui saraf optik
|
*
Otak membalikkan lagi bayangan yang terlihat di retina
|
*
Obyek terlihat sesuai dengan aslinya
Cahaya yang masuk melalui kornea diteruskan ke pupil. Pupil merupakan lubang
bundar anterior di bagian tengah iris yang mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata.
Pupil membesar bila intensitas cahaya kecil (bila berada di tempat gelap), dan apabila berada
di tempat terang atau intensitas cahayanya besar, maka pupil akan mengecil. Yang mengatur
perubahan pupil tersebut adalah iris, yang merupakan cincin otot yang berpigmen dan
tampak di dalam aqueous humor, iris juga berperan dalam menentukan warna mata. Setelah
melalui pupil dan iris, maka cahaya sampai ke lensa. Lensa ini berada diantara aqueous
humor dan vitreous humor, melekat ke otot–otot siliaris melalui ligamentum suspensorium.
Fungsi lensa selain menghasilkan kemampuan refraktif yang bervariasi selama
berakomodasi, juga berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke retina. Apabila mata
memfokuskan pada objek yang dekat, maka otot–otot siliaris akan berkontraksi, sehingga
lensa menjadi lebih tebal dan lebih kuat. Dan apabila mata memfokuskan objek yang jauh,
maka otot–otot siliaris akan mengendur dan lensa menjadi lebih tipis dan lebih lemah. Bila
cahaya sampai ke retina, maka sel–sel batang dan sel–sel kerucut yang merupakan sel–sel
yang sensitif terhadap cahaya akan meneruskan sinyal–sinyal cahaya tersebut ke otak
melalui saraf optik. Bayangan atau cahaya yang tertangkap oleh retina adalah terbalik, nyata,
lebih kecil, tetapi persepsi pada otak terhadap benda tetap tegak, karena otak sudah dilatih
menangkap bayangan yang terbalik itu sebagai keadaan normal.

Supaya benda terlihat jelas, mata harus membiaskan sinar–sinar yang datang dari
benda agar membentuk bayangan tajam pada retina. Untuk mencapai retina, sinar–sinar
yang berasal dari benda harus melalui lima medium yang indeks biasnya (n) berbeda: udara
(n=1,00), kornea (n=1,38), humor aqueous (n=1,33), lensa (n=1,40 (rata-rata)) dan humor
vitreous (n=1,34). Setiap kali sinar lewat dari satu medium ke medium yang lain, sinar itu
dibiaskan pada bidang batas.

Bagian terbesar dari daya bias mata bukan dihasilkan oleh lensa, akan tetapi terjadi
pada bidang batas antara permukaan anterior kornea dan udara, hal ini dapat terjadi karena
perbedaan indeks bias antara kedua medium ini cukup besar. Perbedaan indeks bias yang
kecil akan sangat menurunkan kekuatan pembiasan cahaya di kedua permukaan lensa.

TOPIK 2.

CARILAH HASIL USG ORGAN TUBUH MANUSIA DI INTERNET, KEMUDIAN


JELASKAN KIRA-KIRA APA YANG DAPAT DILIHAT DARI HASIL TERSEBUT!
(LAMPIRKAN FOTO USG)

JAWABAN
Berdasarkan foto USG di atas menunjukkan adanya kehamilan. Namun, proses
kehamilan yang terjadi tidak normal dalam hal ini disebut hamil anggur.

Hamil anggur disebut juga sebagai hamil molar yaitu hasil kesalahan genetic selama
proses pembuahan sehingga tumbuh menjadi jaringan abnormal didalam rahim. Jaringan
dirahim menjadi tumor, bukan menjadi plasenta.

TOPIK 3.

JELASKAN MEKANISME TUBUH DALAM MENURUNKAN SUHU JIKA LINGKUNGAN


SEKITAR LEBIH PANAS DAN LEBIH DINGIN! (THERMOREGULATOR)

JAWABAN

Jika suhu lingkungan lebih dingin dibandingkan suhu tubuh maka menghambat
pengeluaran panas melalui:

1. Vasokontriksi pembuluh darah perifer

Stimulasi suhu dingin dari lingkungan akan mengakibatkan tubuh menahan pengeluaran
panas dengan melalui vasocontriksi pembuluh darah perifer. Penyempitan pembuluh darah
perifer mengakibatkan aliran darah tidak terlalu banyak sehingga transport panas tidak
terjadi secara optimal dan suhu tubuh tertahan dalam darah.

2. Peningkatan aktivitas otot

Di samping pada mekanisme awal menurunkan aliran darah ke perifer, tubuh juga akan
mengaktifkan sel-sel otot sehingga terjadi proses katabolisme glukosa, lipid atau protein
menjadi glukosa darah. Keberadaan glukosa darah ini sangat dibutuhkan untuk
pembentukan ATP sebagai sumber energi. Proses pembentukan ATP berasal dari energi
kimia yang diubah menjadi energi kinetik, sehingga dengan aktivitas ini akan
mengakibatkan kontraksi otot atau controlling (menggigil). Proses perubahan energi
tersebut mengakibatkan adanya akibat samping berupa panas.

Jika suhu di luar tubuh kita lebih tinggi dari pada suhu tubuh maka memunculkan
respon yang sebaliknya, sebagai berikut:

a) Vasodilatasi pembuluh darah

Jika suhu lingkungan meningkat atau lebih tinggi dari suhu tubuh maka tubuh akan
melepaskan panas. Pelepasan panas tubuh melalui pelebaran pembuluh darah tepi,
sehingga alirah darah perifer meningkat. Peningkatan aliran darah tepi diikuti dengan
transport suhu melalui aliran darah. Setelah sampai di pembuluh darah tepi maka panas
tubuh akan dilepas melalui permukaan kulit.

b) Peningkatan sekresi kelenjar keringat.

Di samping pelebaran pembuluh darah tepi pada dermis juga akan meningkatkan
pengeluaran keringat dari kelenjarnya. Pelepasan keringat bertujuan untuk melepaskan
suhu tubuh yang berada di permukaan kulit sehingga suhu tubuh dapat dikembalikan dalam
kondisi homeostasis.

Anda mungkin juga menyukai