Anda di halaman 1dari 6

Nomor Dokumen : PJK-HSE-PRO-22

PROSEDUR K3
Revisi : 00
Tanggal terbit dokumen : 18 November 2019
PEMANTAUAN LINGKUNGAN KERJA
Halaman : 1/ 6

PROSEDUR
PEMANTAUAN LINGKUNGAN KERJA

No Dokumen : PJK-HSE-PRO-22
No. Revisi : 00

Nama Jabatan Tanggal Tanda Tangan

Disusun oleh: Angga Tri L. P. HSE 18 November 2019

Diperiksa &
Sri Fajari Mulyaningrum HRD 18 November 2019
Disetujui Oleh:
Nomor Dokumen : PJK-HSE-PRO-22
PROSEDUR K3
Revisi : 00
Tanggal terbit dokumen : 18 November 2019
PEMANTAUAN LINGKUNGAN KERJA
Halaman : 2/ 6

DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Persetujuan …………………………………………………….. 1
Daftar Isi ………………………………………………………………….. 2
Lembar Perubahan Dokumen ………………………………………….. 3

1. Tujuan …………………………………………………………… 4
2. Ruang Lingkup …………………………………………………. 4
3. Referensi ………………………………………………………... 4
4. Definisi …………………………………………………………… 4
5. Tanggung Jawab ……………………………………………….. 4
6. Prosedur ………. ……………………………………………….. 4
7. Lampiran …………………………………………………………. 5
8. Alur Prosedur …..……………………………………………….. 5
Nomor Dokumen : PJK-HSE-PRO-22
PROSEDUR K3
Revisi : 00
Tanggal terbit dokumen : 18 November 2019
PEMANTAUAN LINGKUNGAN KERJA
Halaman : 3/ 6

PERUBAHAN DOKUMEN

Nomor Direvisi oleh Disetujui


Alasan perubahan dokumen
Revisi Hlm. Jabatan Paraf Tanggal Jabatan Paraf
Nomor Dokumen : PJK-HSE-PRO-22
PROSEDUR K3
Revisi : 00
Tanggal terbit dokumen : 18 November 2019
PEMANTAUAN LINGKUNGAN KERJA
Halaman : 4/ 6

1. Tujuan
Prosedur ini dibuat untuk memastikan bahwa tempat kerja/lingkungan kerja telah dipantau sesuai
dengan peraturan perundangan, standar dan pedoman teknis keselamatan dan kesehatan kerja yang
berlaku.

2. Ruang lingkup
Prosedur ini mencakup kegiatan dalam melakukan pemantauan lingkungan terhadap tempat
kerja/lingkungan kerja,

3. Referensi
3.1. Undang-Undang RI No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
3.2. Peraturan Pemerintah RI No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3 Sub. Elemen 7.2 tentang
Pemantauan/Pengukuran Lingkungan Kerja;
3.3. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja LIngkungan Kerja.

4. Definisi
4.1. Tempat Kerja adalah tiap ruangan atau lapangan tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap,
dimana tenaga kerja atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan
dimana terdapat sumber atau sumber0sumber bahaya termasuk semua ruangan, lapangan,
halaman dan sekelilingnya yang merupakan bagian-bagian atau berhubungan dengan tempat
kerja tersebut.
4.2. Lingkungan Kerja adalah aspek hygiene di Tempat Kerja yang didalamnya mencakup faktor
fisika, kimia, biologi, ergonomic dan psikologi yagn keberadaannya di Tempat Kerja dapat
mempengaruhi keselamatan dan kesehatan Tenaga Kerja.
4.3. Pemantauan adalah kegiatan pengamatan secara visual dan data yang diperoleh bersifat
kualitatif.
4.4. Pengukuran adalah kegiatan pengamatan dengan menggunakan alat ukur atau perhitungan
sehingga didapat data kuantitatif.
4.5. Nilai Ambang Batas (NAB) adalah standar factor bahaya di Tempat Kerja sebagai
kadar/intensitas rata-rata terimbang waktu (time weighted average) yang dapat diterima Tenaga
Kerja tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan, dalam pekerjaan sehari-hari
untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu.

5. Tanggung Jawab
5.1. Departemen K3 membuat mapping potensi bahaya fisika (paparan suhu, paparan kebisingan,
paparan pencahayaan/penerangan) di Tempat Kerja PT. PAMITRA JAYA KONSTRUKSI.
5.2. Departmen K3 bertanggung jawab dalam penyusunan program pemantauan lingkungan kerja.
5.3. Kepala Department atau Supervisor dibagian masing-masing bertanggung jawab untuk
melaksanakan program pemantauan lingkungan kerja.

6. Prosedur
6.1. Departmen K3 melakukan identifikasi potensi bahaya terhadap kebutuhan pemantauan
lingkungan kerja di tempat kerja dan menetapkan program pemantauan lingkungan kerja
tahunan.
6.2. Departmen K3 melaksanakan kegiatan pemantauan berdasarkan program pemantauan
lingkungan kerja tahunan yang telah disusun pada area kantor dan workshop.
6.3. Pemantauan lingkungan faktor fisika (Suhu, Kebisingan, Penerangan, partikulat), faktor kimia
(logam berat), biologi (air bersih), ergonomi dan psikologi dilakukan setiap 1 tahun sekali oleh
pihak eksternal (Balai Hiperkes dan Laboratorium Kesehatan Kerja, atau pihak lain).
6.4. Jika terdapat durasi (gap) hasil pengukuran faktor fisika, kimia,biologi, ergonomi dan psikologi
dilakukan pengendalian.
6.5. Catatan hasil pemantauan didistribusikan kepada department terkait yang membutuhkan.
Nomor Dokumen : PJK-HSE-PRO-22
PROSEDUR K3
Revisi : 00
Tanggal terbit dokumen : 18 November 2019
PEMANTAUAN LINGKUNGAN KERJA
Halaman : 5/ 6

7. Lampiran
7.1. Catatan/rekaman Hasil Pengukuran Faktor Fisika, Kimia, Biologi, Ergonomi & Psikologi

8. Diagram Alir Prosedur


Nomor Dokumen : PJK-HSE-PRO-22
PROSEDUR K3
Revisi : 00
Tanggal terbit dokumen : 18 November 2019
PEMANTAUAN LINGKUNGAN KERJA
Halaman : 6/ 6

Mulai

Mapping Potensi Bahaya


Faktor Fisika

Program Pemantauan
Lingkungan Kerja

Pemantauan
Faktor Fisika
(oleh pihak luar)

Pencatatan; Evaluasi &


Pelaporan

Perbaikan Kondisi
Hasil
tempat Kerja/
Lingkungan

Selesai

Anda mungkin juga menyukai